Share

KEBAHAGIAAN TIADA TARA

last update Last Updated: 2022-06-21 13:56:37

ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN

BAB 6

Pagi sekali Willia sudah bersiap-siap karena tidak mau jika Mella terlebih dahulu datang ke rumahnya sebelum Willia dan Yusuf berangkat.

Hari ini mereka akan berangkat ke puncak karena Yusuf memiliki waktu senggang. Perjalanan yang ditempuh cukup lama karena kemacetan yang selalu bersahabat dekat dengan ibu kota.

"Cocok banget nih udaranya buat kita check-in lagi," seru Yusuf, tangannya meraih jemari lentik milik sang istri.

"Papa tuh ya, dipikirannya cuman itu doang," protes Willia, netranya masih menikmati hijaunya pemandangan yang dilewati.

"Daripada di pikirannya Papa ada cewek lain, hayo ... mending yang mana?" tanya Yusuf sambil terkekah geli melihat istrinya yang kini cemberut.

Willia tidak menjawab, ia masih terpaku dengan pemandangan yang menyejukkan itu. Merasa bosan karena setiap harinya ia hanya bisa melihat bangunan pencakar langit jika sedang berada di kota. Mereka akhirnya sampai di Villa milik Yusuf. Lelaki itu sengaja membeli V
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   BAYI BESAR

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN"Bang … Bang Yusuf, sini." Raysa melambai memanggil kakaknya yang baru saja keluar dari kamar. Dengan malas ia menyeret langkahnya mendekati tiga orang yang sedang duduk santai itu."Kenalin, ini Om Gio. Omnya Nolla," jelas Raysa, tangannya menarik Yusuf untuk duduk di hadapannya."Kita udah kenalan, kok. Kemarin ketemu di ulang tahun kamu, Sa," ungkap Yusuf.Raysa hanya mengangguk mengerti dengan mulutnya yang membulat membentuk huruf o. Ibunya Yusuf memanggil mereka untuk sarapan, kebetulan makanan yang dipesan sudah sampai."Ayok, Nak Gio. Ikut sarapan disini, pamali loh kalau nolak," ajak Ibunya Yusuf dengan ramah setelah tadi ia sempat berkenalan singkap dengan pemuda tampan itu. Dalam hatinya Yusuf merutuki ibunya karena mengajak lelaki itu untuk sarapan. Tidak bisakah wanita paruh baya itu melihat raut wajah anaknya yang kini terlihat masam setelah kedatangan Gio.Gio hanya mengangguk, ia tidak kuat menolak. Setelah semua sudah duduk di meja m

    Last Updated : 2022-06-22
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   ULAT BULU

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 8"Ma … mau …." Kini Zenaira yang merengek saat melihat adiknya memakan cemilan berbentuk stik panjang itu. Willia tak berhenti menggerutu di dalam hatinya karena kehadiran Mella membuat suasana rumahnya tidak tenang."Ini, buat kamu. Udah jangan nangis, ya!" bujuk Mella sambil memberikan satu bungkus cemilan berukuran besar yang diambil dari dalam paper bag."Ya ampun … orang ini membuat aku jengkel aja," gerutu Wilia dalam hati.Mella menyibukkan diri dengan ponsel dan cemilan di pangkuannya. Ia bahkan tidak memperdulikan sang tuan rumah. Entah apa maksud wanita itu selalu bertamu tanpa ada kepentingan."Siapa yang dateng, ya?" gumam Wilia saat mendengar suara deru mobil, ia mengintip dari cela gorden. Ternyata Yusuf datang bersama Robby. Tidak biasanya lelaki itu pulang jam siang seperti ini."Kok jam segini udah pulang, Pa?" tanya Wilia saat lelaki itu masuk, disusul Robby di belakangnya yang melempar senyum termanis pada Willia."Tadi ada me

    Last Updated : 2022-06-23
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   PROFESIONAL

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 9Robby yang dari tadi melihat perdebatan suami-istri itu tertawa terbahak-bahak."Lo itu hobi banget ketawa, ya? Telinga gue sampe sakit denger lo ketawa terus," seru Yusuf."Ketawa itu bikin awet muda, Bro. Lo kayaknya jarang ketawa, lihat muka lo udah banyak kerutannya," ejek Robby.Kini giliran Willia yang tertawa melihat suaminya diejek."Makanya kurangi marah-marahnya, Pa," bisik Wilia. Ia tetap menjaga perasaan suaminya. Tapi tadi ia tidak bisa kontrol diri saat tertawa."Lo bikin gue tambah kesel aja, Rob. Sono, balik lo ke asal!" usir Yusuf."Gak di usir juga gue balik kok. Abang pulang dulu ya, Dek Wil," ujarnya sambil memamerkan senyum termanisnya. Yusuf melempar bantal sofa ke arah punggung Robby yang sudah berjalan menjauh sambil tertawa geli.***"Kayaknya gak usah pake lapor polisi deh, Ga. Makin gue males nanti urusannya makin ribet," tutur Willia sambil membolak-balik berkas laporan keuangan. Wanita itu kini berada di butik milik

    Last Updated : 2022-06-24
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   BIDADARI TAK BERSAYAP

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 10Setelah turun dari mobil ia dengan jalan cepat masuk menggandeng kedua putrinya. Tidak ingin jika Mella melihat dan bertamu ke rumahnya lagi. Willia memandikan kedua putrinya sembari menunggu Raysa datang. Gadis itu akan menginap sekalian menjaga anak-anak saat Willia dan Yusuf pergi untuk menghadiri acara ulang tahun perusahaan mereka.Selesai memandikan dan menyuapi anaknya, Willia lalu menyuruh mereka untuk tidur siang. Mendengar suara bel Willia langsung berjalan cepat untuk membukakan pintu. Tapi tangannya melayang di udara saat melihat Mella tengah berdiri di dekat pagar sambil terus menekan bel. "Aku kirain siapa, ternyata jelangkung," desis Willia lalu berjalan ke ruang tengah meninggalkan bel yang terus berbunyi, ia tidak akan membukakan pintu itu. Biar saja Mella kepanasan di luar, Willia sudah kapok membawa wanita itu masuk. Entah apalagi yang akan diperbuatnya nanti jika saja Willia membukakan pintu untuknya.Ternyata berbarengan

    Last Updated : 2022-06-25
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   WIL (WANITA IDAMAN LELAKI)

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 11Robby dan Arkan adalah sahabat sekaligus rekan kerja Yusuf, mereka memang tidak pernah sungkan untuk mengejek Yusuf atau membuat lelaki itu jengkel. Bahkan rasanya mereka tidak puas jika tidak membuat Yusuf marah karena godaan mereka."Bac*t, diem deh lo bedua!" tutur Yusuf, membuat kedua orang itu tertawa geli."Dek Wil makan apa sih? Kok bisa secantik ini," tanya Arkan sambil tersenyum menggoda. "Apa hubungannya makanan sama cantik? Gila Lo!" sewot Yusuf."Kok tau gue gila? Tepatnya tergila-gila sama kecantikan bini lo," balas Arkan dengan tawanya yang meledek. Willia hanya diam, ia mencoba menahan tawa melihat wajah suaminya kini memerah karena mulai kesal terus digoda temannya."Kamu tahu gak, Dek Wil. Nama kamu tuh kepanjangan dari apa?" tanya Robby, membuat Willia menaikan sebelah alisnya tidak mengerti."Wil … wanita idaman lelaki," lanjutnya membuat Willia membalas dengan tawa singkat karena Yusuf menatap tajam kearah dirinya.Perbinc

    Last Updated : 2022-06-26
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KEPERGIAN WILLIA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 12Yusuf langsung meraih ponsel untuk menghubungi istrinya. Ia mengumpat saat Willia tidak bisa dihubungi, nomornya aktif tapi tidak diangkat. Tidak mungkin ia menanyakan keberadaan Willia pada mertuanya, apa yang akan dipikirkan ibu dari Willia itu nanti. Yusuf juga tidak ingin jika mertuanya itu berpikir buruk tentang dirinya.Yusuf kini meminta Raysa untuk menghubungi Willia, siapa tahu jika Raysa yang menghubungi Willia akan mengangkat teleponnya."Gak di angkat, Bang," seru Raysa. Yusuf menghela nafas berat. Ia mengacak rambutnya frustasi, baru kali ini Willia pergi dari rumah tanpa mengatakan apapun pada dirinya. Cemas tentu ia rasakan, takut jika istrinya itu benar-benar marah dan tidak akan pulang."Coba kamu telepon mertua Abang, tanyain ada gak Wil disana," pinta Yusuf, ia tidak berani jika langsung menghubungi ibu mertuanya.Raysa mengikuti perkataan kakaknya itu. Ia kini menggeleng pelan setelah menghubungi ibunya Willia. Lagi-lagi Yu

    Last Updated : 2022-06-27
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   MENYESAL

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 20"Sedikit aja deh aku makan, pengganjal perut," gumam Yusuf lalu mengambil piring berisi nasi dan lauk pauknya. Ia menyuap sesendok dan berniat menyimpan kembali tapi pikirannya berubah."Tapi sayang kalau makanan disisakan, nanti kebuang lagi. Mending aku makan semuanya aja," lanjutnya sambil menyantap makanan dengan lahap, pertahanannya kini roboh juga.Ia tidak menyadari Raysa yang memantau dari balik celah pintu kini sedang tertawa geli melihat tingkah konyol kakaknya itu.'Kalau laper … laper aja, gak usah sok-sokan mogok makan!' batin Raysa lalu berjalan menjauh.Yusuf bersendawa dengan nikmatnya lalu menyimpan piring kembali ke nampan."Alhamdulillah …." ujarnya sambil mengelus perut yang buncit sudah tidak mengeluarkan suara lagi.Raysa kembali datang untuk berpamitan pulang, ia sudah ada janji dengan ibunya untuk jalan-jalan."Loh … Bang, makanannya udah abis?" tanya Raysa pura-pura tidak tahu."Nggak. Dikasih kucing," balas Yusuf lalu

    Last Updated : 2022-06-28
  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   ISTRI IDAMAN

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 14Mendengar semua penuturan ibunya, Yusuf merasa tertampar hatinya berdenyut nyeri. Apa selama ini ia terlalu berlebihan pada Willia, itu yang saat ini yang memenuhi pikirannya."Bu–""Udah, jangan banyak tanya lagi. Sana cari istrimu sebelum diambil cowok lain!" Yusuf beranjak pergi, ia mengikuti kemana langkah kakinya itu bergerak. Bingung? tentu saja, ia tidak tahu kemana lagi harus mencari Willia. Bahkan anak buahnya yang dibayar dengar tinggi itu malah pergi karena Yusuf tidak bisa memberikan uang dimuka. Harusnya anak buahnya itu setia meskipun belum dapat bayaran. Toh, sudah pasti Yusuf akan memberikan mereka gaji dan bonus jika menemukan istrinya.Ia kembali memutari kota menggunakan ojek, karena uangnya tidak cukup untuk ongkos taksi. Awan yang mendung sore itu langsung mengguyur bumi disertai petir yang bersahutan. Yusuf dengan terpaksa menepi untuk menghindari tubuhnya basah kuyup. Bahkan sekarang ia berteduh di emperan toko, ciprat

    Last Updated : 2022-06-29

Latest chapter

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   FIRASAT YANG TAK SALAH

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN“Maaf ....”Willia mengernyit. “Kenapa maaf? Mama nanya bukan suruh Papa minta maaf.”“Hm ... tadi Kartika-”“Jangan bilang tadi Papa sama Kartika pelukan?” tuding Willia lalu mendorong tubuh suaminya itu menjauh.Yusuf dengan cepat menggelengkan kepalanya. “Nggak, Ma. Papa sama Kartik nggak pelukan kok,” sangkalnya.“Terus apa?”“Kartika yang peluk Papa.” Akhirnya Yusuf jujur daripada nantinya Willia semakin marah jika tahu Yusuf berbohong.Mata Willia membulat. “Oh jadi gitu ya Papa di belakang Mama.”“Jangan salah paham dulu dong, Ma. Mungkin karena Kartika kaget terus masih ketakutan jadi dia refleks peluk Papa.”Willia mencebik. “Terus kalau yang deket dia orang gil* dia juga bakalan mau peluk gitu? Nggak! Nggak bakalan, itu mah emang dianya aja yang kegatelan. Udah punya suami masih aja nempel-nempel ke suami orang.”Jika Willia sudah seperti ini, melakukan pembelaan pun tidak akan mungkin bisa. Yusuf hanya membiarkan istrinya itu terus bicara

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   Cemburu Membawa Sengsara

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANYusuf menepuk pundak Kartika lalu mendorong wanita itu agar pelukannya terlepas, meski sedang sedih namun Kartika tidak pantas melakukan seperti itu. Memeluk lelaki yang statusnya sebagai suami orang.“Ma-af, Bang,” sesal Kartika, ia mengusap bekas air matanya sambil menunduk.“Nggak apa-apa. Minum dulu.” Yusuf memberikan gelas berisi air putih pada Kartika.Yusuf juga memaklumi ia tidak berpikir buruk jika Kartika sengaja melakukan ini, situasi yang terjadi memang membuat Kartika sampai melakukan itu apalagi ia baru saja mengalami kecelakaan. Yusuf memilih untuk duduk di sofa yang sedikit berjarak dari tempat Kartika sekarang berbaring, wanita itu sudah lebih tenang.Mengingat pesan istrinya tadi, Yusuf langsung memberitahu pada Willia jika ia masih menunggu dokter yang melakukan penanganan pada Robby. Yusuf juga mengatakan jika kondisi Kartika hanya luka di bagian tangan dan kaki saja selebihnya Kartika baik-baik saja. Dokter juga tadi sudah menjel

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KETAKUTAN WILLIA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTAN“Gue pengen malam pertama gue sama dia itu berkesan. Gue bahkan masih ragu, dia itu bener-bener cinta ke gue atau nggak ya?”Yusuf mengedikkan bahunya. “Mungkin dia kasihan lihat lo yang kayak bujang lapuk makanya lo diterima,” cibri Yusuf.“Si*lan lo! Gue nggak semenyedihkan itu kali! Masih banyak cewek yang ngantri mau gue kawinin.”Kalau masih banyak yang ngantri ya lo embat aja semua,” celetuk Yusuf.“Jangan salah ya, gue itu cowok setia. Nggak bakalan gue main dibelakang istri gue.”“Nggak main di belakang tapi main di depan,” ledek Yusuf dengan gelak tawanya yang keluar.Robby mencebik, tidak akan ada habis-habisnya jika bicara dengan Yusuf, yang ada malah menghabiskan masa muda saja. Robby benar-benar ingin membuat istrinya itu nyaman, sebenarnya ia bisa saja menyentuh Kartika saat malam pertama mereka namun ia menahan diri. Tidak ingin Kartika memandangnya sebagai lelaki bajingan padahal sebenarnya mereka sudah sah, sudah halal jadi tidak ada

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   Memulai Kembali

    Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan"Kartika 'kan udah nikah sama Bang Robby, kenapa dia masih kerja di kantor Papa?" tanya Willia dengan memasang wajah kesal.Yusuf menahan senyum melihat tingkah istrinya itu. "Kenapa masih cemburu aja sih, Ma? Mama 'kan udah lihat sendiri kemarin Robby sama Kartika menikah," ujar Yusuf."Siapa yang cemburu sih!" sangkal Willia, ia menjatuhkan bobot tubuhnya di samping Yusuf yang kini mengalihkan pandangan pada layar laptop.Lama, Wiliia menunggu suaminya kembali buka suara. Bukan tidak peka dengan keinginan istrinya itu, Yusuf memang sengaja ingin melihat wajah kesal wanita yang sudah memberikannya tiga orang anak itu. Kini Willia duduk dan memunggungi Yusuf, tanpa diketahui olehnya Yusuf menutup laptop dan menggeser duduknya tangan lelaki itu melingkar dengan erat di perut sang istri. Mendapatkan perlakuan begitu dengan tiba-tiba tentu Willia kaget tapi ia mencoba bersikap biasa saja dan meminta Yusuf melepaskan tangannya."Kalau mau kerja ya kerja

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   POV Yusuf

    LISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV YUSUFHati ini teriris saat melihat Raysa duduk menghadap jendela dengan tatapan kosong, aku beralih menatap ibu yang kini mengusap cairan di ujung matanya. Aku bisa merasakan betapa hancur hatinya melihat Raysa seperti ini. “Ibu istirahat, ya. Biar Yusuf yang jaga Raysa,” pintaku.Tidak tega rasanya melihat wajah ibu yang kini memucat, ia pasti sangat tertekan dengan semua ini. Kantung hitam di bawah matanya terlihat sangat jelas, menandakan jika ia kesulitan untuk tidur. Sebenarnya pilihan berat untukku antara mendampingi Willia dan menemui Raysa. Mereka sama pentingnya untukku. Beruntung karena Willia sangat pengertian, ia merelakan jika suaminya harus pergi untuk mengurus Raysa disini.Aku sudah mengabarinya setelah sampai di rumah ini beberapa saat lalu. Dalam kondisinya yang sangat membutuhkan kehadiranku, ia masih sempat menguatkan aku untuk bisa sabar menghadapi cobaan ini. Willia memang istri idaman. Aku memang salah pernah tidak mengh

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   KEBAHAGIAAN DAN KESEDIHAN

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHORHari demi hari berlalu, Willia masih merasakan hampa karena belum bisa bertemu langsung dengan Raysa. Hanya lewat Halima, Willia bisa mengetahui keadaan Raysa. Gadis itu selalu menolak untuk berbicara dengan Willia atau pun Yusuf.Raysa yang ceria kini menjadi pendiam, dia tidak akan pernah bicara jika tidak di tanya. Yusuf dan Willia berencana untuk mengunjungi Raysa setelah Willia melahirkan.Tinggal menghitung hari Willia melahirkan buah cintanya. Zenaira dan Zunaira memiliki pengasuh sendiri-sendiri jadi Willia tidak terlalu repot, hanya saja mereka jadi lebih manja dan selalu ingin tidur bersama Willia.Kedua babysitter itu tinggal di rumah itu juga karena kondisi Willia yang tidak memungkinkan untuk mengurus anak-anaknya lagi.Mega yang membawa mereka, Willia tidak akan mencemaskan apapun karena Mega sudah menyelidiki lebih dulu mengenai kedua pengasuh si kembar.Yusuf tidak pernah lagi berangkat ke kantor, dia mengerjakan semua peke

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   LEMBARAN BARU

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Gue serius. Lo mau kan bantuin gue ngomong sama dia?” “Ngomong sendiri dong! Masa harus gue yang ngomong ke dia, usaha sendiri! Gue pengen lihat … seserius apa lo sama dia. Gue gak mau sampai lo cuman jadiin dia jadi bahan mainan lo aja.” Yusuf berujar dengan tegas.“Gue nervous kalau deket dia. Oke lah … kalau ngobrol biasa gue bisa. Tapi, kalau ngomong serius rasanya kata-kata itu susah banget keluar dari mulut gue,” ungkap Robby.“Cemen banget lo! Godain cewek aja bisa, mau ngungkapin perasaan malah melempem,” ejek Yusuf.“Gimana kalau kita double date aja? Biar gue gak terlalu nervous.”Yusuf terlihat berpikir mendengar usulan Robby. “Lo tanya aja bini gue, kalau dia mau gue ayok aja. Telpon ke nomor gue aja!”Robby menghela nafas panjang, meraih ponselnya di atas meja dan menghubungi Willia. Mengajak wanita itu untuk melakukan double date, tanpa menunggu lama suara Willia terdengar dari sebrang telepon."Hallo …."“Dek … kita doubl

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   SETIA ITU MAHAL

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANBAB 44POV AUTHORWillia merasa menjadi putri di negeri dongeng saat berjalan memasuki kapal pesiar mewah itu. Tidak menyangka ini yang Yusuf maksud saat itu, tidak ada dalam pikiran Willia jika suaminya akan memberikan hadiah semewah ini.Semua mata tertuju pada Willia dan Yusuf, seorang fotographer tidak hentinya mengabadikan momen yang ada.Robby melakukan siaran langsung di salah satu sosial medianyanya. Banyak wanita yang me-reply siaran langsung Robby dengan berbagai tanggapan. Meskipun hanya di hadiri orang-orang terdekat saja, tapi pesta itu terasa sangat megah dan juga meriah.Zenaira dan Zunaira juga terlihat antusias, mereka sibuk berlarian kesana kemari. Budi dan Bagas ditugaskan untuk menjaga kedua anak itu.“Pa … kayaknya kita harus pakai baby sitter, deh. Anak-anak kita aktif banget, Mama gak sanggup kalau jaga sendirian,” bisik Willia.“Iya … nanti kita cari, ya.”Sebenarnya kebahagiaan Yusuf dan Willia belum lengkap karena ketidak h

  • Istriku Yang Buluk Menjadi Rebutan   HADIAH UNTUK WILLIA

    ISTRIKU YANG BULUK MENJADI REBUTANPOV AUTHOR“Nik … Niko!” Raysa panik saat samar-samar mendengar suara keributan dari sebrang telepon. Niko juga tidak ada menyahuti perkataan Raysa.“Kamu denger aku, ‘kan?” Raysa kembali bertanya tapi tidak ada jawaban sama sekali. Sambungan telepon itu malah terputus.Raysa mondar-mandir di dalam kamarnya memikirkan apa yang terjadi pada Niko. Jika bisa, dia akan pergi untuk menemui Niko, tapi itu hanya khayalan semata. Yusuf tentu tidak akan membiarkan Raysa pergi seorang diri.Tok tok tok!“Sa … ayok kita makan siang dulu!” Suara Halima terdengar memanggil dari luar kamar.“Iya, Bu,” balas Raysa.Dia berencana mencari tahu perkembangan para intel suruhan Yusuf, takut jika Niko sampai tertangkap. Mungkin dengan bergabung saat makan, dia akan mendapatkan info terbaru.“Mbak Will gak ikut makan, Bu?” tanya Raysa pada Halima.“Mbakmu makan di kamar, ditemani Ibunya.” Halima menyahuti sembari menyiapkan hidangan untuk makan siang.Yusuf ikut bergabung

DMCA.com Protection Status