Share

Bagian 19

Penulis: Fika R
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-10 10:40:09

Rina duduk di sofa ruang tamu dengan gelisah. Sudah setengah sembilan malam tapi suaminya belum sampai rumah. Tidak ada notifikasi di hpnya dari suaminya, tapi Rina tidak ingin menghubungi lebih dulu. Dia gengsi karena sedang marah.

“Lebih baik aku nonton drakor saja lah dari pada kepikiran mas Andra terus,” kata Rina sambil membaringkan dirinya di sofa. Anak-anaknya sudah tertidur lebih awal. Sepertinya mereka kecapekan karena tadi siang dia mengajak mereka ke playground.

Dia sangat suntuk seharian di rumah. Pekerjaan rumah yang banyak dan itu-itu saja membuatnya bosan dan ingin menikmati waktu di luar rumah. Sambil menunggu Fikri dan Reza bermain dia memesan minuman di cafe yang berada di depan playground.

Rina asyik bermain hp dan menikmati waktu sendiri. “Rina.” Dewi, temannya Rina terlihat menggandeng anaknya dan mendekat ke arahnya. Mereka heboh sendiri saat bertemu, tidak lupa cipika cipiki. Dewi meminta anaknya untuk bermain di playground bersama Fikri dan Reza, sedangkan De
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 20

    “Ih kok nggak dibales sih sama pak Andra.” Yuni cemberut. Dia merebahkan dirinya di sebelah putrinya masih dengan melihat hpnya. Berharap Andra akan segera membalasnya. "Huh. Pak Andra lagi ngapain sih?" Yuni meletakkan hpnya.Yuni menatap buah hatinya sambil tersenyum. Kia terlihat senang sekali malam itu, tidak berhenti tersenyum karena Andra begitu baik padanya. Yuni mengelus rambut Kia, “Sebentar lagi Kia punya ayah yang sayang sama Kia. Mama janji sama Kia, Kia bakal dapat kasih sayang seorang ayah seperti yang Kia mau selama ini." Yuni mengubah posisi tidurnya menjadi telentang, dia memejamkan matanya dan membukanya kembali. Wajah Andra terbayang di pelupuk matanya. Dia mengusap wajahnya, "Kenapa aku ini." Napasnya terlihat memburu. Yuni seorang wanita biasa. Dia yang sudah menjanda selama tiga tahun tanpa pria disisinya, entah kenapa tiba-tiba malam ini hanya dengan memikirkan Andra membuat dirinya merasa panas.***Rina membuka matanya saat mendengar bunyi berisik dari ara

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-11
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 21

    “Pak Andra,” Yuni memanggil. Andra menoleh pada Yuni, “Ya?” Yuni terlihat salah tingkah, “Em, saya mau ngundang bapak makan malam di rumah saya nanti malam. Bapak bisa kan? Sebagai ucapan terima kasih saya sama bapak. Bapak udah baik banget sama anak saya, ucapan terima kasih saja saya pikir nggak cukup pak.” “Sepertinya nggak bisa Yun.” Jawaban Andra langsung melunturkan senyum Yuni. Padahal dia sudah berpesan pada ibunya untuk memasak makan malam spesial karena dia ingin mengundang Andra makan malam. Bahkan dia berdebat dengan ibunya karena itu. Bu Maryam tidak setuju dengan Yuni yang ingin merebut perhatian Andra. Setelah meyakinkan ibunya beberapa lama, barulah bu Maryam mau mengalah walau berat hati.Tapi Andra menolaknya langsung tanpa berpikir terlebih dulu. “Ibu saya mau datang Yun. Jadi saya nggak bisa, maaf ya.” Walaupun alasan Andra karena ibunya, tetap saja Yuni merasa kecewa. Dia pikir mereka sudah lumayan dekat, dan dia tidak mau membuang kesempatan lagi. Dia juga mu

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-12
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 22

    Yuni tersenyum saat melihat status yang dia posting dilihat oleh Andra. Tidak biasanya atasannya itu melihat statusnya."Pak Andra pasti sadar kalau itu buat dia. Hihi." Yuni bicara sendiri."Mama ngapain sih?" Kia mendekatinya. "Cantik nggak mama sayang?" Yuni memperlihatkan foto yang dia posting. Kia mengangguk, "Cantik. Kalau Kia cantik nggak?" "Cantik dong, anak mama." Yuni mencium kening Kia. "Om Andla nggak ke sini ya ma? Kia kangen pengen main baleng.""Hari ini om Andra nggak bisa ke sini sayang, neneknya Fikri datang jadi om Andra nggak bisa main dulu sama Kia." "Oh ada nenek." Kia diam tidak berkata lagi."Kia kenapa?" "Nggak apa-apa ma, aku masih sebel sama temenku di sekolah. Dibilangin Kia punya ayah dia nggak pelcaya." "Biarin aja ya sayang, anak nakal nggak usah ditemenin. Kia main sama yang lain aja ya." Yuni sebenarnya kesal juga dengan anak-anak itu. Mungkin kapan-kapan dia harus datang ke acara sekolah anaknya dan menegur anak yang bicara tidak baik pada Kia.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-13
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 23

    'Permintaan pertemanan diterima'Sebuah notifikasi muncul di hp Rina. Baru saja Rina akan membukanya, suara Bu Aisyah terdengar memanggilnya. "Iya bu." Rina meletakkan hpnya, segera mendekat pada bu Aisyah. Ibu mertuanya terlihat kesakitan terduduk di lantai teras. "Ibu kenapa bu?" Rina buru-buru berlari mendekati Bu Aisyah. Bu Aisyah memegangi dadanya, keringat dingin mulai terlihat di dahinya, pertanda dia sedang menahan sakit. "Sa...kit Rin." Rina panik dan segera meminta tolong tetangga samping rumahnya. "Bu Vina, tolong bu. Mertua saya sakit, bisa tolong antar ke rumah sakit." Rina sudah tidak bisa tenang, dia kembali ke rumah setelah Bu Vina menyanggupinya."Ibu tahan ya, kita ke rumah sakit sekarang." Bu Aisyah yang duduk bersandar ke dinding hanya mengangguk lemah.Rina ke dalam rumah dan menggendong Reza yang sedang tidur dan bersiap ke rumah sakit. Dalam perjalanan, dia sudah mencoba menghubungi suaminya tetapi tidak juga diangkat. "Kemana aja sih nih orang, kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-23
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 24

    Perasaan Rina semakin tidak enak karena suaminya belum kunjung datang. Padahal jarak kantor Andra ke rumah sakit tidak sampai setengah jam. "Mampir kemana sih Mas Andra." Rina melihat hpnya lagi. Reza tertidur di pangkuannya setelah lelah menangis. Dia diminta keluar untuk menenangkan putranya. Apalagi Reza masih kecil tidak seharusnya diijinkan masuk ke ruangan. Rina mengawang, menatap dinding dan plafon rumah sakit. "Rina!" Lamunan Rina buyar saat mendengar suara yang memanggil namanya. "Pah. Kamu kenapa?" tanya Rina. Dengan susah payah dia bangkit dari kursi sambil menggendong Reza. "Ada insiden di jalan. Aku nabrak." Andra tampak meringis sambil mengelus kepalanya. Andra datang dengan dahi memerah. Penampilannya juga acak-acakan, kemejanya sudah keluar dari celana dan lengan kemejanya sudah tergulung sampai ke siku. "Ya ampun kok bisa sih Pah." Rina ingin menyentuh luka di dahi Andra tapi ditepis oleh Andra. "Ibu gimana?" tanya Andra. "Barusan sudah di

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Lelah

    Pov Andra"Assalamualaikum..."Aku melangkahkan kakiku ke dalam rumah. Kuhembuskan nafas panjang. Lagi-lagi rumah berantakan. Mainan anak-anak dimana-mana, remah-remah makanan berserakan, handuk basah di atas sofa. Rina, istriku selalu bilang anak-anak sedang aktif-aktifnya. Aku tahu menjadi ibu rumah tangga berat. Aku juga bukan tipe suami yang nggak mau membantu. Pada akhirnya, aku juga yang membereskan semua kekacauan ini.Lelah sekali rasanya setelah seharian bekerja sampai rumah masih harus membereskan semua ini. Tapi apa ya sebegitu sibuknya dia sampai benar-benar tidak terpegang semua pekerjaan rumah. Aku mendudukkan diriku di sofa, di samping cucian bersih yang mungkin baru diangkat Rina dari jemuran. Lelahnya."Sudah pulang mas." Rina menyambut dengan senyumannya dan si kecil Reza yang baru dua tahun di gendongannya. Dia mengulurkan tangannya dan mencium tanganku. Reza yang sudah bersih dan wangi, tertawa melihatku dan mengulurkan tangan kepadaku minta digendong. Kuambil Rez

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Kebiasaan Rina

    "Segarnya." Setelah keluar dari kamar mandi aku ke ruang makan, lalu kubuka tudung saji. "Kok kosong? kamu nggak masak mah?" Aku melihat ke ruang tamu. Istriku masih tiduran di sofa sambil sesekali tertawa melihat hpnya."Mah?"Rina tidak menengok, asyik sekali sepertinya tontonan di hpnya. Aku hampiri dia lalu mencolek pundaknya."Mah, mamah nggak masak?" Dia pun langsung terduduk. "Oh iya, tadi habis mandiin adek mamah rencana mau masak malah kelupaan," katanya sambil cengengesan. "Kita beli aja ya pah? Udah males mau masak. Aku belum mandi juga," dia berkata sambil menggaruk rambutnya yang berantakan.Kuhembuskan nafas lagi. Perut sudah keroncongan, rumah berantakan, mau makan nggak ada makanan. Sempurna sekali hari ini."Ya sudah mamah mandi sana, biar aku yang beli makanan, aku udah laper banget. Biar kakak sama adek aku ajak sekalian.""Oke bos," katanya sambil cengengesan tak bersalah."Ayam bakar aja ya pah, paha atas, sambelnya yang pedes. Lagi pengen yang pedes-pedes nih."

    Terakhir Diperbarui : 2024-02-12
  • Istriku Tak Menarik Lagi   Mulai Goyah

    Andra terusik dari tidurnya saat sayup-sayup terdengar suara musik yang lumayan keras. "Mah, Jam berapa sih belum tidur?" Dapat kulihat cahaya dari hpnya yang masih menyala. Dia masih menikmati suguhan di layar gadget bergambar apel digigit itu. "Jam satu pah," jawabnya cuek."Udah malam tidurlah, besok lagi juga masih bisa lihat hpnya," kataku sambil menutupkan selimut ke tubuhnya. "Iyaa, sebentar lagi. Papa tidur aja."Bagaimana aku bisa tidur kalau suara musik itu masih berbunyi. Terpaksa ku tutupkan bantal ke telingaku agar tidak mendengarnya lagi. Kriiiing... Kriiiing... Kriiiing...Alarmku sudah berbunyi. Jam berapa ini? 05.10. Ya Tuhan, ternyata alarm yang kusetel dari jam empat sudah terlewat beberapa kali. Rina masih tertidur di sampingku, sepertinya dia juga tidak mendengar alarmku berbunyi."Mah, sudah jam lima lewat. Bangun," kataku sambil menggoyangkan tubuhnya. "Heeem." Dia hanya menggumam. Entah tidur jam berapa dia. Tentu saja jadi telat bangun kalau dia tidur saja me

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-06

Bab terbaru

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 24

    Perasaan Rina semakin tidak enak karena suaminya belum kunjung datang. Padahal jarak kantor Andra ke rumah sakit tidak sampai setengah jam. "Mampir kemana sih Mas Andra." Rina melihat hpnya lagi. Reza tertidur di pangkuannya setelah lelah menangis. Dia diminta keluar untuk menenangkan putranya. Apalagi Reza masih kecil tidak seharusnya diijinkan masuk ke ruangan. Rina mengawang, menatap dinding dan plafon rumah sakit. "Rina!" Lamunan Rina buyar saat mendengar suara yang memanggil namanya. "Pah. Kamu kenapa?" tanya Rina. Dengan susah payah dia bangkit dari kursi sambil menggendong Reza. "Ada insiden di jalan. Aku nabrak." Andra tampak meringis sambil mengelus kepalanya. Andra datang dengan dahi memerah. Penampilannya juga acak-acakan, kemejanya sudah keluar dari celana dan lengan kemejanya sudah tergulung sampai ke siku. "Ya ampun kok bisa sih Pah." Rina ingin menyentuh luka di dahi Andra tapi ditepis oleh Andra. "Ibu gimana?" tanya Andra. "Barusan sudah di

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 23

    'Permintaan pertemanan diterima'Sebuah notifikasi muncul di hp Rina. Baru saja Rina akan membukanya, suara Bu Aisyah terdengar memanggilnya. "Iya bu." Rina meletakkan hpnya, segera mendekat pada bu Aisyah. Ibu mertuanya terlihat kesakitan terduduk di lantai teras. "Ibu kenapa bu?" Rina buru-buru berlari mendekati Bu Aisyah. Bu Aisyah memegangi dadanya, keringat dingin mulai terlihat di dahinya, pertanda dia sedang menahan sakit. "Sa...kit Rin." Rina panik dan segera meminta tolong tetangga samping rumahnya. "Bu Vina, tolong bu. Mertua saya sakit, bisa tolong antar ke rumah sakit." Rina sudah tidak bisa tenang, dia kembali ke rumah setelah Bu Vina menyanggupinya."Ibu tahan ya, kita ke rumah sakit sekarang." Bu Aisyah yang duduk bersandar ke dinding hanya mengangguk lemah.Rina ke dalam rumah dan menggendong Reza yang sedang tidur dan bersiap ke rumah sakit. Dalam perjalanan, dia sudah mencoba menghubungi suaminya tetapi tidak juga diangkat. "Kemana aja sih nih orang, kenapa

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 22

    Yuni tersenyum saat melihat status yang dia posting dilihat oleh Andra. Tidak biasanya atasannya itu melihat statusnya."Pak Andra pasti sadar kalau itu buat dia. Hihi." Yuni bicara sendiri."Mama ngapain sih?" Kia mendekatinya. "Cantik nggak mama sayang?" Yuni memperlihatkan foto yang dia posting. Kia mengangguk, "Cantik. Kalau Kia cantik nggak?" "Cantik dong, anak mama." Yuni mencium kening Kia. "Om Andla nggak ke sini ya ma? Kia kangen pengen main baleng.""Hari ini om Andra nggak bisa ke sini sayang, neneknya Fikri datang jadi om Andra nggak bisa main dulu sama Kia." "Oh ada nenek." Kia diam tidak berkata lagi."Kia kenapa?" "Nggak apa-apa ma, aku masih sebel sama temenku di sekolah. Dibilangin Kia punya ayah dia nggak pelcaya." "Biarin aja ya sayang, anak nakal nggak usah ditemenin. Kia main sama yang lain aja ya." Yuni sebenarnya kesal juga dengan anak-anak itu. Mungkin kapan-kapan dia harus datang ke acara sekolah anaknya dan menegur anak yang bicara tidak baik pada Kia.

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 21

    “Pak Andra,” Yuni memanggil. Andra menoleh pada Yuni, “Ya?” Yuni terlihat salah tingkah, “Em, saya mau ngundang bapak makan malam di rumah saya nanti malam. Bapak bisa kan? Sebagai ucapan terima kasih saya sama bapak. Bapak udah baik banget sama anak saya, ucapan terima kasih saja saya pikir nggak cukup pak.” “Sepertinya nggak bisa Yun.” Jawaban Andra langsung melunturkan senyum Yuni. Padahal dia sudah berpesan pada ibunya untuk memasak makan malam spesial karena dia ingin mengundang Andra makan malam. Bahkan dia berdebat dengan ibunya karena itu. Bu Maryam tidak setuju dengan Yuni yang ingin merebut perhatian Andra. Setelah meyakinkan ibunya beberapa lama, barulah bu Maryam mau mengalah walau berat hati.Tapi Andra menolaknya langsung tanpa berpikir terlebih dulu. “Ibu saya mau datang Yun. Jadi saya nggak bisa, maaf ya.” Walaupun alasan Andra karena ibunya, tetap saja Yuni merasa kecewa. Dia pikir mereka sudah lumayan dekat, dan dia tidak mau membuang kesempatan lagi. Dia juga mu

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 20

    “Ih kok nggak dibales sih sama pak Andra.” Yuni cemberut. Dia merebahkan dirinya di sebelah putrinya masih dengan melihat hpnya. Berharap Andra akan segera membalasnya. "Huh. Pak Andra lagi ngapain sih?" Yuni meletakkan hpnya.Yuni menatap buah hatinya sambil tersenyum. Kia terlihat senang sekali malam itu, tidak berhenti tersenyum karena Andra begitu baik padanya. Yuni mengelus rambut Kia, “Sebentar lagi Kia punya ayah yang sayang sama Kia. Mama janji sama Kia, Kia bakal dapat kasih sayang seorang ayah seperti yang Kia mau selama ini." Yuni mengubah posisi tidurnya menjadi telentang, dia memejamkan matanya dan membukanya kembali. Wajah Andra terbayang di pelupuk matanya. Dia mengusap wajahnya, "Kenapa aku ini." Napasnya terlihat memburu. Yuni seorang wanita biasa. Dia yang sudah menjanda selama tiga tahun tanpa pria disisinya, entah kenapa tiba-tiba malam ini hanya dengan memikirkan Andra membuat dirinya merasa panas.***Rina membuka matanya saat mendengar bunyi berisik dari ara

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 19

    Rina duduk di sofa ruang tamu dengan gelisah. Sudah setengah sembilan malam tapi suaminya belum sampai rumah. Tidak ada notifikasi di hpnya dari suaminya, tapi Rina tidak ingin menghubungi lebih dulu. Dia gengsi karena sedang marah. “Lebih baik aku nonton drakor saja lah dari pada kepikiran mas Andra terus,” kata Rina sambil membaringkan dirinya di sofa. Anak-anaknya sudah tertidur lebih awal. Sepertinya mereka kecapekan karena tadi siang dia mengajak mereka ke playground. Dia sangat suntuk seharian di rumah. Pekerjaan rumah yang banyak dan itu-itu saja membuatnya bosan dan ingin menikmati waktu di luar rumah. Sambil menunggu Fikri dan Reza bermain dia memesan minuman di cafe yang berada di depan playground.Rina asyik bermain hp dan menikmati waktu sendiri. “Rina.” Dewi, temannya Rina terlihat menggandeng anaknya dan mendekat ke arahnya. Mereka heboh sendiri saat bertemu, tidak lupa cipika cipiki. Dewi meminta anaknya untuk bermain di playground bersama Fikri dan Reza, sedangkan De

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 18

    “Apa salah aku istirahat sebentar dan bersenang-senang. Cuma karena baju belum dilipat dan lantai kotor sampai segitunya dia marah. Makan mi instan seminggu sekali juga enggak, banyak protes,” Rina mengomel sendirian di dalam kamar.Rina berbaring di ranjangnya dan memainkan hpnya kembali. “Terserah saja besok lagi aku nggak mau masak biar tau rasa.” Dia masih merasa kesal dengan Andra. “Aku bukan perempuan lemah mas, jangan harap aku akan berubah seperti kemauanmu kalau caramu seperti itu.”Terdengar suara pintu dibuka. Rina pura-pura tertidur dan menghadapkan wajahnya ke tembok. Andra melihat Rina dan menghela napas pelan. Bisa dipastikan besok Rina akan memulai sesi ngambeknya lagi. Siapa yang salah siapa yang minta maaf. Sudah harus rela mengalah istrinya pun tak kunjung berubah. Triing[Tidur nyenyak ya pak Andra]Andra tersenyum membuka pesan dari Yuni. Sepertinya dia akan tidur nyenyak kali ini.Seperti perkiraan Andra, Rina marah. Istrinya itu bangun lebih siang dan tetap sa

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 17

    “Yun," Ibu Maryam memanggil Yuni yang sedang senyum-senyum sendiri dengan smartphonenya.“Ya bu.” Yuni bangun dan melihat pada ibunya yang mendudukkan diri di sampingnya. “Kamu sama Andra sebenarnya ada hubungan apa?” tanya bu Maryam.“Yuni belum ada hubungan apa-apa bu sama pak Andra, tapi ibu doain ya semoga sebentar lagi hubungan kami bisa ada peningkatan.” Bu Maryam agak kaget mendengar perkataan Yuni.“Kamu tahu kalau Andra punya istri? Kamu dengar kan tadi dia bilang istrinya ada di rumah.”Yuni mengangguk, “Tahu kok bu. Yuni kenal sama istrinya pak Andra.” Jawaban Yuni semakin membuat bu Maryam heran. Kalau Yuni sudah tahu Andra masih beristri bagaimana bisa dia malah ingin menjalin hubungan dengannya yang masih suami orang.“Yuni, kamu tahu dia punya istri tapi kenapa kamu ingin menjalin hubungan sama Andra.” kata bu Maryam mulai tidak sabar. “Bu, pak Andra itu beda. Dia suami setia nggak kayak mas Arya yang tukang selingkuh.”“Yun, laki-laki setia mana mungkin mau menjalin h

  • Istriku Tak Menarik Lagi   Bagian 16

    Andra dan Yuni saling melihat karena bingung, kenapa dengan ibu Maryam.Andra melihat jam tangannya, “Udah sore Yun, saya pamit dulu ya.” Yuni mengangguk."Om Andra pulang ya,” ucap Andra kepada Kia.Kia cemberut, “Besok main lagi ya?” Andra mengangguk, “Iya kan besok om mau beliin Kia mainan.”Kia tersenyum semakin lebar, “Janji?” katanya sambil mengacungkan jari kelingkingnya. Andra menautkan jari kelingkingnya dan Kia.Andra pulang saat sudah mulai gelap. Lagi-lagi dia melihat rumah berantakan. Fikri dan Reza sedang menonton televisi di ruang depan, sedang Rina tidak terlihat. Mungkin sedang di belakang.“Mama ke mana kak?” Andra duduk dan bertanya pada anak pertamanya. “Nggak tahu, kayaknya tadi ke belakang.”Andra pergi ke belakang untuk mencari istrinya. Dia mendengar suara musik yang lumayan kencang. Rupanya Rina sedang merekam dirinya dan mencoba lipsing lagu yang sedang diputarnya. Dia terlihat gembira saat rekamannya selesai.“Akhirnya jadi juga.” Rina tidak sadar kalau Andr

DMCA.com Protection Status