"Masa kita melewatkan mangsa yang mendatangi kita?""Bunuh."Sembari berbicara, Dirga mencabut Pedang Asura di tangannya, lalu melompat ke udara. Dalam sekejap, energi pedang yang menakutkan pun terpancar.Orang-orang yang mendatangi mereka baru menapaki tingkat pertama Yang Bebas, Dirga dapat membunuh mereka dengan mudah."Shiu shiu ...."Cahaya pedang melintas dan langsung memotong tubuh beberapa orang itu.Dirga mengambil cincin penyimpanan yang berada di tangan mereka. Sebelum dia memeriksa isi di dalam cincin itu, dia sudah menginstruksikan Leci dan yang lainnya untuk pergi.Tak lama setelah mereka pergi, sekelompok orang muncul."Sial, mereka sudah mati.""Sepertinya mereka dibunuh dengan satu tebasan.""Berengsek, beraninya mereka membunuh anggota Geng Elang Perak.""Cari mati kamu.""Carilah ke sekeliling, orang yang membunuh anggota kita pasti meninggalkan jejak."Begitu perintah ini diturunkan, seseorang langsung merasakan suatu aura. Aura ini milik Dirga, Dirga sengaja menin
Dirga menanggapi ketua Geng Elang Perak dengan sebuah tebasan!Dia menggunakan teknik jitu dalam serangan ini. Ketua Geng Elang Perak yang memandangnya dengan ekspresi menghina pun kaget.Karena tebasan Dirga ini membuatnya ancaman yang belum pernah dia rasakan sebelumnya. Intuisinya memberitahunya bahwa dia mungkin tidak akan bisa bertahan di bawah tebasan ini atau bahkan akan mati."Minggir."Ketua Geng Elang Perak berseru kuat untuk menyuruh anggotanya menjauh. Dia langsung mengeluarkan teknik jitu untuk melindungi diri sendiri!Bola api berwarna merah menyelimutinya."Bum!"Energi pedang yang membara menghantam bola api, lalu momentum yang menakutkan menghempaskan sekelompok anggota Geng Elang Perak.Saat ini, bola api yang menyelimuti ketua Geng Elang Perak perlahan-lahan hancur. Adegan ini mengejutkan semua orang."Bagaimana mungkin?""Nak, mana mungkin kamu sekuat ini?"Ketua Geng Elang Perak gempar. Ini adalah Teknik Bola Api tingkat dua yang merupakan teknik bertahan diri terk
Dia dan anggota timnya bisa bertahan sampai sekarang karena selalu berhati-hati dalam bertindak. Selain itu, mereka juga memperoleh banyak sumber daya dan peluang."Bos, tenang saja, kami tahu apa yang harus dilakukan selanjutnya.""Bos, ayo keluar dari sini. Kurasa ada yang sedang memantau kita secara diam-diam.""Penakut sekali.""Kita nggak ingin menimbulkan masalah, bukan berarti kita takut menghadapi masalah. Hei, kalian yang sedang mengawasi secara diam-diam, ayo keluar.""Shiu shiu shiu!"Empat sosok muncul di tengah langit, mereka adalah Dirga, Leci dan kedua adiknya.Awalnya mereka ingin keluar dari sini, tetapi di tengah perjalanan, mereka menemukan bahwa pintu keluar sudah diblokir.Selain itu, hampir semua orang kuat yang memasuki Mirado berkumpul di satu tempat. Meskipun Dirga tidak takut, Leci dan yang lainnya masih berada di sini, dia tidak berani mengambil risiko.Pada akhirnya, mereka terpaksa kembali."Siapa kalian?""Kalian hanya berempat? Apa kalian satu tim?""Bera
Kalau mereka bergabung, mereka mungkin akan bisa menguasai Mirado ini dan tidak ada yang bisa menandingi mereka."Hah?"Saat ini, Dirga merasa cincin penyimpanannya bergetar dan mengeluarkan suara jernih.Dia segera mengalihkan kesadaran spiritualnya ke dalam cincin penyimpanan dan menemukan adanya retakan di telur Phoenix Abadi Pelangi.Badan telur itu bergetar pelan.Pada saat yang sama, Dirga menarik kesadaran spiritualnya. Dia merasa telur Phoenix Abadi Pelangi tertarik dengan aura yang berasal dari puncak gunung di depan."Jangan-jangan telur Phoenix Abadi Pelangi pun merasakan hal yang sama?""Telur ini sudah lama nggak bereaksi dan sekarang tiba-tiba bereaksi. Apa sudah mau menetas?"Dirga memutuskan untuk pergi ke puncak gunung itu. Gerak-geriknya yang aneh membuat semua orang terfokus padanya."Kak, ada apa?""Apa kamu menemukan sesuatu? Atau ada bahaya?"Kedua adik Leci meraih lengan Dirga dengan gugup. Setelah menghabiskan begitu banyak waktu bersama Dirga, setiap gerak-geri
Seseorang tidak sabar dan mulai mendesak.Lelaki tua itu berdiri di paling depan, dia berbalik badan untuk menatap semua orang. Setelah memastikan tidak ada yang berkomentar, dia pun menyetujui saran orang tersebut."Karena nggak ada yang keberatan, nggak usah basa-basi. Semuanya tataplah aku, mari bekerja sama dan kerahkan semua kekuatan kalian.""Jangan lengah!""Senior, tenang saja, ini menyangkut kepentingan kita semua.""Kami nggak akan curang."Semuanya mulai melepaskan energi sejati. Aura yang terpancar dari tubuh lima puluhan pendekar tingkat lima Yang Bebas sangat menakutkan dan menggemparkan.Langit seolah-olah akan runtuh dan bergetar hebat.Momentum yang menakutkan ini menghambat peredaran udara sehingga semuanya mulai merasa sesak napas.Orang-orang yang kultivasinya rendah tidak sanggup bertahan di bawah momentum yang mengerikan ini, sebagian sudah hancur berkeping-keping.Sebagian masih berusaha untuk bertahan dan terus memuntahkan darah.Dirga sudah mengantisipasi hal i
Barang berharga sudah berada tepat di depan mata, tetapi mereka tidak bisa melakukan apa pun. Perasaan ini membuat mereka sangat tertekan."Kita terlalu meremehkan formasi yang dibentuk pendekar tingkat delapan Yang Bebas, untungnya ini adalah formasi pertahanan.""Kalau ini adalah formasi penyerangan, kita semua akan mati di sini.""Sepertinya kita nggak berjodoh dengan peluang besar di dalam formasi ini.""Semuanya ayo pergi. Dibandingkan dengan sumber daya dan peluang di dalam sini, aku lebih menyayangi nyawaku."Saat ini, semuanya mulai pergi, tetapi Dirga tiba-tiba bersuara."Semuanya, aku bisa membuka formasi ini.""Tapi ada sesuatu di dalam formasi ini, ayo masuk bersamaku untuk mencari tahu."Begitu Dirga melontarkan ucapan ini, mata semua orang tertuju padanya."Nak, jangan membual.""Kamu bahkan bukan pendekar tingkat lima Yang Bebas, mana mungkin bisa membuka formasi ini?""Aku nggak percaya.""Nak, kamu masih muda, sayangi nyawamu. Jangan menyia-nyiakan nyawamu demi sumber
Memang benar, energi pedang itu mendarat dan langsung menembus kening mereka!Setelah meninggal pun, mereka tidak tahu proses kematian mereka.Adegan ini mengejutkan semua orang, termasuk Kelly dan anggotanya.Sebelumnya, mereka mengira Dirga hanyalah orang biasa. Tak disangka, Dirga akan begitu kuat dan menakutkan.Dia membunuh begitu banyak pendekar tingkat lima Yang Bebas dengan satu tebasan. Meskipun kekuatan beberapa orang ini tidak berada di puncak, hal ini cukup mengejutkan orang-orang di tempat.Semuanya adalah pendekar tingkat lima Yang Bebas, bagaimana bisa Dirga begitu mengerikan?Ini adalah pembunuhan yang lantang dan semena-mena.Beberapa menit kemudian, semuanya baru tersadar."Astaga, Kak, bagaimana bisa kamu sekuat itu?""Peningkatan kekuatanmu cepat sekali, sungguh menakutkan."Kedua adik Leci tercengang. Seingat mereka, ketika mereka pertama kali bertemu dengan Dirga, Dirga hanya pendekar tingkat tiga Yang Bebas.Baru berapa lama?Sekarang Dirga sudah menjadi pendekar
Dia juga merupakan salah satu pegangan mereka!Tentu saja, lelaki tua itu mengetahui jalan pikiran mereka. Menurut lelaki tua, keberadaan Dirga pun mengancam identitas dan statusnya.Apalagi nyawanya.Dunia ini sangat kejam, hanya orang kuat yang akan dihormati.Selain persaingan antara manusia, mereka juga harus bersaing dengan alam.Mirado ini dibangun oleh pendekar tingkat delapan Yang Bebas. Sumber daya dan peluang terbesar Mirado ini pasti berada di inti formasi.Dia tidak ingin melewatkan kesempatan ini, apalagi membiarkan orang lain merampas semua itu, terutama orang kuat seperti Dirga.Di mata lelaki tua itu dan orang lain, Dirga hanyalah pendatang, mereka tidak akan membiarkan Dirga memenangkan persaingan ini.Sebenarnya Dirga sudah mengetahui isi hati mereka, tetapi dia tidak peduli.Pemikirannya masih sama, dia tidak takut dengan jebakan.Kalau dia bisa mematahkan formasi ini dalam waktu singkat, dia pasti sudah membunuh semua orang ini.Sekarang, dia membutuhkan mereka untu
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama