Kedua adik Leci tertawa konyol. Mereka berdua, para kakaknya dan ayahnya sudah mengetahui Dirga memiliki Pedang Asura.Namun, ketika Raja Buaya mengetahui bahwa Pedang Asura sudah mengetahui Dirga sebagai pemiliknya, Raja Buaya memerintahkan semua anggota klan untuk tidak mengincar Pedang Asura.Karena mereka semua tahu Dirga yang dapat diakui oleh Pedang Asura memiliki bakat yang luar biasa. Perkembangan seni bela dirinya pun tak terbatas!Terlebih lagi, tidak ada yang sanggup menanggung rahasia yang membebani Dirga.Raja Buaya yakin Dirga pasti dilindungi oleh orang yang kuat. Dia tahu bahwa siapa pun yang mengincar Pedang Asura akan tewas.Namun, lelaki di hadapannya tidak berpikir demikian. Di dimensi mana pun, ada banyak orang yang mengincar Pedang Asura.Termasuk pendekar yang kultivasinya di atas Alam Gamasesa, apalagi sekarang Pedang Asura sudah mencapai tahap akhir tingkat Aion.Terlepas dari kekuatan Pedang Asura yang menakutkan dan misterius, nama Pedang Asura sudah cukup un
Tepat pada saat dia menyerang, Dirga pun menghunuskan pedang!Energi pedang dan energi tombak bertabrakan. Dalam sekejap, kedua energi itu memotong permukaan laut menjadi beberapa bagian.Terlihat ombak yang menggemparkan. Energi tombak lelaki tua itu segera teredam, sedangkan energi pedang tidak berkurang dan malah bertambah besar."Ck ck ...."Energi pedang yang tak terhitung jumlahnya menghantam tubuh lelaki tua itu dan lelaki tua itu pun terhempas.Namun, serangan ini tidak menimbulkan kerusakan fatal, dia hanya terluka ringan.Saat ini, lelaki tua tidak berani meremehkan Dirga lagi. Ekspresinya berubah muram dan hatinya dipenuhi dengan amarah!"Bocah Sialan, aku nggak menyangka kamu akan ada pemuda yang bisa menciptakan jurus unik sebelum menerobos ke Alam Gamasesa.""Sayang sekali, kamu hampir membunuhku.""Selanjutnya aku yang akan membunuhmu."Lelaki tua kembali menghunuskan tombaknya, tetapi kali ini Dirga tidak memberinya kesempatan. Suatu cahaya pedang melesat dari kening Di
Terjadi pertarungan. Setelah tiga putaran, hanya Si Pohon yang masih sanggup berdiri!"Hmph, sekelompok sampah, sebaiknya kalian ngaca dulu."Si Pohon sangat sombong, tetapi Dirga mengakui bahwa Si Pohon cukup hebat.Kultivasi mereka semua setara, tetapi Si Pohon dapat mengalahkan semua musuh sendirian.Kekuatannya cukup menakutkan.Terlepas dari manusia ataupun siluman,kekuatan Si Pohon sangat menakutkan."Bagaimana, Cantik? Aku cukup kuat untuk melindungi kalian, 'kan?"Sembari berbicara, Si Pohon mengulurkan tangan untuk meraih kedua adik Leci. Saat ini, Leci tiba-tiba meninjunya.Namun, Si Pohon malah membiarkan Leci meninjunya, tidak terjadi apa pun padanya.Melihat situasi ini, ekspresi Leci berubah drastis. Dia tidak menyangka kultivasi Si Pohon akan begitu menakutkan.Bahkan ketahanan fisik Si Pohon pun melebihi ekspektasinya!"Cantik, kekuatanmu hanya sebatas ini? Dengan kekuatanmu ini di Kota Khaos, semut pun nggak akan bisa kamu bunuh.""Jadilah kekasihku, kelak aku akan mel
"Semoga kamu nggak mengecewakanku!" Niat bertarung Dirga langsung membara. Si Pohon adalah lawan yang kuat, mereka harus menggunakan seluruh kekuatan mereka.Sementara Si Pohon juga tidak berani meremehkan Dirga lagi, dia tidak akan mengizinkan dirinya dihina, juga tidak mengizinkan Dirga hidup.Kalau tidak, dia mana bisa berkuasa di Kota Khaos lagi?Di sini, semuanya menghormati yang kuat, dia tidak akan diatur-atur kalau kuat.Bahkan membunuh orang dan membakar rumah saja juga tidak akan ditangkap. Di sini tingkatan sangat ketat, baik manusia maupun siluman hanya bisa bersikap sesuai dengan kekuatannya."Manusia kecil, harus kuakui aku sangat terkejut. Kamu sangat kuat, tapi juga hanya begitu saja.""Hari ini aku pasti akan membunuhmu, kalian bertiga pasti jadi makananku."Si Pohon tidak berani lengah, dia langsung berubah menjadi wujud aslinya. Meski dia tidak bisa melihat tingkat kultivasi Dirga, tadi kekuatan yang Dirga tunjukan membuatnya sangat terkejut.Dia juga tidak ingin ter
Inti ini berwarna hijau dan mengeluarkan kabut putih!Terlihat sangat misterius dan aneh!Seketika, Dirga juga tertarik, tapi dia tidak mengerti!Namun, dia tahu ini sudah pasti harta berharga, kalau tidak Pedang Asura tidak akan mencernanya dengan susah payah. Apalagi dia punya satu firasat yang sangat kuat!Kesadaran Pedang Asura sepertinya akan segera terbentuk. Dia masih ingat dia pernah melihat kesadaran Pedang Asura di lautan kesadarannya.Sepertinya itu adalah seorang gadis kecil.Dia sangat menantikan kedatangannya.Saat ini, Si Pohon benar-benar panik karena tidak hanya darahnya yang dicerna Pedang Asura, tapi juga rohnya.Kalau tubuh aslinya dan rohnya dicerna semua, dia bakal benar-benar mati. Saat itu, dia sudah tidak mungkin terlahir kembali.Oleh karena itu, dia mengeluarkan segala imbalan besar untuk membujuk orang-orang di sekitarnya membunuh Dirga.Inti pohon yang dia pegang ini sangatlah berharga bagi para kultivator manusia maupun siluman.Karena inti pohon ini tidak
Setelah sekian lama, semua orang baru tenang kembali. Gadis kecil mengibaskan tangannya untuk merobek halangan di sekitar lalu berubah menjadi cahaya pedang dan kembali ke Pedang Asura.Tepat ketika roh pedang muncul, dia memasang sebuah lapisan penghalang di sekeliling, jadi orang-orang di kota tidak tahu semua yang terjadi setelahnya.Saat ini, begitu lapisan penghalang ini dirobek, Dirga dan yang lain pun tiba-tiba muncul di hadapan orang-orang yang menatap mereka."Hei, tadi apa yang terjadi di sini?""Mana Si Pohon dan yang lain?""Siapa kalian? Datang dari mana?"Tatapan semua orang tertuju pada Dirga dan yang lain. Di saat yang sama, mereka mulai mencari-cari di sekitar, tapi tidak melihat Si Pohon dan yang lain.Bahkan orang-orang yang tadi datang ke sini juga menghilang, sama sekali tidak ada jejak mereka."Nggak tahu, kita baru saja tiba. Ada kejadian apa di sini?""Kita datang dari luar kota, dua orang ini adikku, kami dari klan buaya.""Yang ini Tuan Dirga, teman kami."Lec
Leci bertanya.Sebenarnya sekarang Dirga masih belum tahu apa yang mau dia beli, terpaksa dia lihat lagi nanti pas di acara lelang."Aku masih belum tahu tepatnya mau beli apa, tapi harusnya beberapa harta berharga dan senjata kelas tinggi.""Hanya saja aku nggak tahu apakah di pelelangan bakal ada inti pohon."Dirga bisa melihat kalau roh pedangnya paling suka makan inti pohon, tapi dia tidak tahu apakah di pelelangan ada benda seperti ini."Takutnya kemungkinannya sangat kecil. Karena klan siluman pohon sudah hampir punah sejak beberapa ratus tahun yang lalu.""Takutnya selain Si Pohon tadi, sudah nggak banyak siluman pohon. Apalagi sekarang Si Pohon juga sudah mati, takutnya klan siluman pohon sudah punah.""Nggak juga, Kakak. Siluman pohon yang dipanggil Si Pohon kemarin sangat banyak, tapi dia kelihatannya sama sekali nggak takut mereka mati. Menurutku masih banyak siluman pohon yang hidup."Adik Leci yang paling kecil menyela.Leci memutar bola matanya lalu menjelaskan, "Siluman
Tak lama kemudian, mereka juga masuk ke kediaman wali kota. Setelah melewati kediamannya, mereka tiba di sebuah tanah datar yang luas.Saat ini, di sekitar dipenuhi dengan berbagai macam pendekar. Kalau dihitung secara kasar, kira-kira setidaknya ada sepuluh ribu orang. Suasana di sekitar sangat ramai dengan suara bicara banyak orang."Aku sudah nggak sabar. Hari ini jumlah orang yang datang paling banyak selama beberapa tahun ini, ada banyak wajah-wajah yang asing.""Aku benar-benar nggak sabar, semoga hari ini bakal ada harta yang selama ini kuinginkan di arena.""Sudah seheboh ini, semoga nggak mengecewakan."Di antara kerumunan, ada seorang pria tua menggumam sendirian. Di wajahnya terlihat ekspresi penuh semangat. Umurnya sudah mendekati ujungnya, tapi dalam waktu dekat kultivasinya tidak bisa meningkat.Namun, tidak lama sebelum ini, dia tahu dari satu orang pintar. Kalau dia bisa mendapatkan sebuah harta kelas suci dan mencerna energinya, mungkin dia bisa memperpanjang umurnya s