Inti ini berwarna hijau dan mengeluarkan kabut putih!Terlihat sangat misterius dan aneh!Seketika, Dirga juga tertarik, tapi dia tidak mengerti!Namun, dia tahu ini sudah pasti harta berharga, kalau tidak Pedang Asura tidak akan mencernanya dengan susah payah. Apalagi dia punya satu firasat yang sangat kuat!Kesadaran Pedang Asura sepertinya akan segera terbentuk. Dia masih ingat dia pernah melihat kesadaran Pedang Asura di lautan kesadarannya.Sepertinya itu adalah seorang gadis kecil.Dia sangat menantikan kedatangannya.Saat ini, Si Pohon benar-benar panik karena tidak hanya darahnya yang dicerna Pedang Asura, tapi juga rohnya.Kalau tubuh aslinya dan rohnya dicerna semua, dia bakal benar-benar mati. Saat itu, dia sudah tidak mungkin terlahir kembali.Oleh karena itu, dia mengeluarkan segala imbalan besar untuk membujuk orang-orang di sekitarnya membunuh Dirga.Inti pohon yang dia pegang ini sangatlah berharga bagi para kultivator manusia maupun siluman.Karena inti pohon ini tidak
Setelah sekian lama, semua orang baru tenang kembali. Gadis kecil mengibaskan tangannya untuk merobek halangan di sekitar lalu berubah menjadi cahaya pedang dan kembali ke Pedang Asura.Tepat ketika roh pedang muncul, dia memasang sebuah lapisan penghalang di sekeliling, jadi orang-orang di kota tidak tahu semua yang terjadi setelahnya.Saat ini, begitu lapisan penghalang ini dirobek, Dirga dan yang lain pun tiba-tiba muncul di hadapan orang-orang yang menatap mereka."Hei, tadi apa yang terjadi di sini?""Mana Si Pohon dan yang lain?""Siapa kalian? Datang dari mana?"Tatapan semua orang tertuju pada Dirga dan yang lain. Di saat yang sama, mereka mulai mencari-cari di sekitar, tapi tidak melihat Si Pohon dan yang lain.Bahkan orang-orang yang tadi datang ke sini juga menghilang, sama sekali tidak ada jejak mereka."Nggak tahu, kita baru saja tiba. Ada kejadian apa di sini?""Kita datang dari luar kota, dua orang ini adikku, kami dari klan buaya.""Yang ini Tuan Dirga, teman kami."Lec
Leci bertanya.Sebenarnya sekarang Dirga masih belum tahu apa yang mau dia beli, terpaksa dia lihat lagi nanti pas di acara lelang."Aku masih belum tahu tepatnya mau beli apa, tapi harusnya beberapa harta berharga dan senjata kelas tinggi.""Hanya saja aku nggak tahu apakah di pelelangan bakal ada inti pohon."Dirga bisa melihat kalau roh pedangnya paling suka makan inti pohon, tapi dia tidak tahu apakah di pelelangan ada benda seperti ini."Takutnya kemungkinannya sangat kecil. Karena klan siluman pohon sudah hampir punah sejak beberapa ratus tahun yang lalu.""Takutnya selain Si Pohon tadi, sudah nggak banyak siluman pohon. Apalagi sekarang Si Pohon juga sudah mati, takutnya klan siluman pohon sudah punah.""Nggak juga, Kakak. Siluman pohon yang dipanggil Si Pohon kemarin sangat banyak, tapi dia kelihatannya sama sekali nggak takut mereka mati. Menurutku masih banyak siluman pohon yang hidup."Adik Leci yang paling kecil menyela.Leci memutar bola matanya lalu menjelaskan, "Siluman
Tak lama kemudian, mereka juga masuk ke kediaman wali kota. Setelah melewati kediamannya, mereka tiba di sebuah tanah datar yang luas.Saat ini, di sekitar dipenuhi dengan berbagai macam pendekar. Kalau dihitung secara kasar, kira-kira setidaknya ada sepuluh ribu orang. Suasana di sekitar sangat ramai dengan suara bicara banyak orang."Aku sudah nggak sabar. Hari ini jumlah orang yang datang paling banyak selama beberapa tahun ini, ada banyak wajah-wajah yang asing.""Aku benar-benar nggak sabar, semoga hari ini bakal ada harta yang selama ini kuinginkan di arena.""Sudah seheboh ini, semoga nggak mengecewakan."Di antara kerumunan, ada seorang pria tua menggumam sendirian. Di wajahnya terlihat ekspresi penuh semangat. Umurnya sudah mendekati ujungnya, tapi dalam waktu dekat kultivasinya tidak bisa meningkat.Namun, tidak lama sebelum ini, dia tahu dari satu orang pintar. Kalau dia bisa mendapatkan sebuah harta kelas suci dan mencerna energinya, mungkin dia bisa memperpanjang umurnya s
Dirga berdiri di atas arena sambil melihat sekitar dengan niat bertarung yang berkobar-kobar!Seiring dengan aksinya ini, selain Leci bersaudara, semua orang mulai bersorak dan perhatian mereka terpusat pada Dirga."Siapa bocah ini? Dari mana dia datang?""Kulihat dia biasa saja, nggak terlihat seperti orang yang sangat hebat.""Siapa yang memberinya nyali naik ke arena? Benar-benar nggak takut mati."Dirga menyembunyikan kultivasinya, jadi asalkan dia tidak ingin ada orang tahu, tidak akan ada yang bisa melihat kultivasinya.Meski roh Pedang Asura sudah bisa membentuk wujud manusia, apalagi tadi terus berjanji dia tidak akan mati, Dirga tetap tidak berani lengah.Bukannya dia takut, tapi dia mau menyembunyikan beberapa kemampuannya untuk jaga-jaga.Karena bagaimanapun juga dia tidak tahu akan muncul pendekar seperti apa di sini, juga tidak ada bayangan.Namun, karena sudah berdiri di atas arena, dia harus berani melangkah maju dan tidak boleh mundur.Suara marah-marah orang di sekitar
Dirga berteriak marah, lalu seketika sudah saling menyerang belasan kali dengan Harimau Raja Putih, situasinya sangat sengit!Dia harus mengakui kalau tubuh fisik Harimau Raja Putih benar-benar sangat kuat, terutama setelah kembali ke wujud aslinya. Setelah belasan kali serangan, dia sama sekali tidak melukai tubuh fisik Harimau Raja Putih.Namun, untungnya Harimau Raja Putih juga tidak bisa melakukan apa-apa padanya untuk saat ini.Hanya saja, kalau terus seperti ini, situasinya sangat tidak menguntungkan untuk Dirga. Karena stamina Harimau Raja Putih yang sudah kembali ke wujud aslinya bukan sesuatu yang bisa dikalahkan Dirga.Kalau dalam waktu singkat dia tidak bisa menang, takutnya Harimau Raja Putih akan membantai Dirga dengan mengandalkan staminanya.Setelah saling menyerang belasan serangan lagi, Dirga tetap tidak berhasil melukai Harimau Raja Putih, tapi dia sudah menemukan kelemahan Harimau Raja Putih.Selain itu, dia juga sudah memahami kekuatan tubuh fisik dan kemampuan bert
Beberapa saat kemudian, sekelompok orang mulai marah-marah lagi. Namun, Dirga sama sekali tidak peduli dan kembali memanggil penantang selanjutnya!"Gila, apa yang terjadi?""Kenapa selesainya secepat ini? Weh Bocah, kamu itu pakai jurus apaan sih?""Kamu jangan-jangan curang?""Beraninya curang di arena pertarungan, kamu berani sekali!""Kamu pasti mati."Semua orang tidak melihat jelas bagaimana Dirga menyerang, bahkan Leci bersaudara juga tidak tahu.Memang karena serangan Dirga terlalu cepat, semua orang hanya melihat ada kilatan pedang berkelebat lalu kepala orang yang menantang Dirga sudah terbang.Mereka sama sekali tidak melihat Dirga menyerang."Sudah, jangan ribut lagi, tutup mulut kalian semua." Pria tua yang bertindak sebagai pembawa acara bersuara pada saat ini. Suasana di arena langsung hening.Pria tua itu melompat dan seketika muncul di atas arena lalu mengeluarkan tekanan yang sangat kuat menyelimuti Dirga."Kamu mau menantangku?"Dirga langsung was-was seakan menghada
Semua orang mengenali jurus yang Dirga pakai tadi itu adalah teknik andalan, hal ini membuat mereka sangat terkejut.Mereka pun mengurungkan niat mereka menantang Dirga! Sampai sekarang, di Kota Khaos, masih belum ada orang yang bisa menciptakan teknik andalannya sendiri.Semua orang juga tahu jelas betapa sulitnya bagi seorang pendekar untuk membuat teknik andalan miliknya sendiri.Bagi seorang pendekar, teknik andalan bukanlah sesuatu yang bisa kamu ciptakan hanya dengan bakat saja, kebanyakan mengandalkan kesempatan dan keberuntungan.Ada orang yang berusaha seumur hidup, sampai mati pun belum bisa menciptakan teknik andalannya sendiri, bahkan mengerti saja tidak.Di antaranya termasuk banyak pendekar Alam Gamasesa. Hal ini membuktikan betapa sulitnya bagi seorang pendekar untuk menciptakan teknik andalannya sendiri.Belum kultivasi selama 500-600 tahun, atau bahkan seribu tahun, sama sekali tidak mungkin menciptakan teknik andalan milik sendiri.Namun, Dirga yang masih Yang Bebas,
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama