Ketika melihat tampang Dirga yang canggung, Naomi tak kuasa untuk tertawa terbahak-bahak.Kristin dan Quinza yang ada di samping juga demikian, mereka berdua baru pertama kali melihat Dirga secanggung itu."Kak Naomi, apa Dirga benar-benar nggak bisa 'bangun'?""Apa dulu dia juga seperti ini sama Kak Naomi?""Ngelantur, mana mungkin dia nggak bisa? Dia begitu karena di dalam hatinya selalu teringat dengan Zira.""Biar aku ceritakan pada kalian berdua, posisi Zira di hati Dirga itu sangat penting. Kita semua nggak akan bisa menggantikan posisi Zira di hati Dirga.""Tapi, kalian berdua juga nggak perlu cemas. Aku akan beri tahu kalian berdua satu hal yang pasti, di hati Dirga juga ada kalian berdua.""Kelak kita harus bersaing dengan adil, siapa pun yang dipilih oleh Dirga nanti, sisanya nggak boleh memendam rasa benci, ya."Kristin dan Quinza menganggukkan kepala mereka. Kristin seperti sedang memikirkan sesuatu, dia pun bertanya, "Kak Naomi, bagaimana kalau nanti Dirga memilih kita sem
Vincent sangatlah sombong. Kalau dia tak suka orang itu, dia akan membunuhnya.Bisa dibilang semua orang di Kota Gallant kenal dengannya, juga tak ada yang berani menyinggungnya dan memilih untuk menjauh ketika bertemu dengannya.Setelah para tamu yang inap mendengar perkataan anak buah Vincent, mereka langsung kabur dengan takut, mana berani menginap di sana lagi."Entah orang sial mana yang berani menyinggung Vincent si tukang pembunuh itu?!""Benar-benar sudah bosan hidup.""Cepat pergi, cepat pergi! Kalau Tuan Muda Vincent marah sampai asal membunuh orang, kita yang akan sial."Para tamu yang inap segera melarikan diri dari hotel ini dengan tatapan takut. Saat ini, Vincent membawa Hadi, serta anak buahnya naik lift.Tak lama kemudian, mereka tiba di kamar Presidensial tempat tinggal Dirga dan tiga orang lainnya.Hadi tidak banyak bicara lagi, dia langsung menghancurkan pintu itu dengan tapak tangannya, lalu masuk ke dalam kamar Dirga.Mata Dirga hanya berbinar ketika melihat Vincen
Feno sangat marah, hal ini mengakibatkan terjadinya kerusuhan besar di Kota Gallant."Benar-benar sudah keterlaluan, bocah dari mana yang berani menindas putraku?""Perintah pada yang lain untuk temukan bocah dan wanitanya, lalu patahkan kaki dan tangan mereka, baru bawa ke depanku."Di bawah perintah Feno, anggota Keluarga Stefan, serta orang-orang yang mengandalkan kekuasaan Keluarga Stefan pun ikut mencari Dirga dan ketiga wanita itu di Kota Gallant.Terhadap hal ini, Dirga dan ketiga wanita itu tidak tahu, bahkan tidak peduli.Saat ini, mereka sedang sarapan dan membahas nanti mau main ke mana.Saat ini, Roland buru-buru menemui mereka.Roland berjalan sampai depan Dirga, lalu bertanya dengan cemas, "Pak Dirga, bisa-bisanya kalian masih sarapan di sini dengan tenang?""Sekarang anggota Keluarga Stefan sedang mencari kalian, cepat, segera ikut aku ke kediaman Keluarga Laurensius."Roland tahu seberapa kuatnya Keluarga Stefan. Meskipun Keluarga Laurensius juga sangat kuat, dibandingk
Bertarung jika tidak terima dan mati jika kalah.Ini adalah cara Feren bertahan hidup."Kamu sangat hebat, tapi kamu masih bisa lebih cepat, bagaimana kalau aku membantumu?""Sebenarnya aku juga cukup cepat."Dirga sangat menyukai sikap Feren, pencapaiannya di masa depan tidak akan terbatas jika bisa mendapatkan bimbingannya."Kamu ingin membantuku? Bagaimana caranya?""Sama sekali nggak ada aura petarung dalam tubuhmu, beri tahu padaku kamu sebenarnya petarung atau bukan?"Feren merasa sedikit bersemangat, setengah percaya dan setengah curiga."Benar."Dirga menjawab dengan jujur."Bagaimana mungkin?""Bagaimana caramu melakukannya? Bagaimana caramu menyembunyikan auramu?""Kenapa aku sama sekali nggak merasakannya?"Feren merasa sangat terkejut, dia merasa Dirga tidak mungkin membohonginya."Feren, jangan penasaran atau terkejut, aku bahkan nggak tahu sudah sampai mana tingkat kultivasi Dirga meski kenal dengannya untuk waktu yang lama.""Singkatnya dia berkata ingin membantumu dan k
Setiap orang di dalam Penjara Neraka dapat memusnahkan Keluarga Stefan jika dikeluarkan.Feno membawa anak buah untuk mendatanginya hari ini dan juga menyerangnya, jadi Roland sama sekali tidak perlu bersikap sungkan dengan Feno."Nggak buruk juga, nggak disangka kamu bisa melukaiku, tapi sayang sekali kamu sudah nggak punya tenaga untuk bertarung lagi.""Karena hidup dan mati Keluarga Laurensius bisa diputuskan dengan mudah olehku.""Huh, mau memusnahkan Keluarga Laurensius?""Feno, kamu nggak takut gigimu patah? Kamu tahu lebih jelas daripada orang lain seperti apa kelakuan putramu.""Nggak masalah kalau dia menyinggung Keluarga Laurensius, tapi kali ini dia sudah menyinggung orang yang nggak boleh disinggung oleh Keluarga Stefan.""Keluarga Stefan akan segera menjadi sebuah sejarah!"Roland muntah darah, organ dalamnya terluka dan seluruh meridian energi utamanya rusak.Kemampuan bertarungnya tidak sampai 30% dan Keluarga Stefan bisa dengan mudah memusnahkan Keluarga Laurensius.Han
Setelah itu Roland mendorong petarung yang membantunya berdiri dan berjalan masuk sendiri!Raut wajah Dian langsung menjadi masam setelah mendengar ini dan berkata dengan marah pada Roland, "Roland, kamu harusnya tahu apa konsekuensinya kalau menolakku.""Dendam antara Keluarga Laurensius dan Keluarga Stefan sudah terbentuk, hubungan kalian nggak akan bisa membaik lagi. Kalau nggak ada bantuan dariku, Keluarga Stefan dapat dengan mudah memusnahkan Keluarga Laurensius.""Kamu yakin dengan keputusanmu?""Aku yakin dengan keputusanku, Dian, jangan bermimpi."Dian langsung marah besar begitu mendengar suara dingin Roland."Roland, jangan nggak tahu diri, aku masih bisa membicarakan hal ini denganmu baik-baik. Jangan sampai buat aku pindah ke pihak Keluarga Stefan, pada saat itu bukan masalah kamu bersedia atau nggak lagi.""Apa yang akan terjadi pada kedua cucumu kalau kamu meninggal?"Terdengar suara marah Feren dari belakang begitu Dian baru saja selesai bicara."Dian, sialan kamu, kamu
Dalam hati Dian sontak merasa sangat terkejut, tetapi dia segera mengerti."Gadis kecil, kamu benar-benar sangat menggeramkan. Sebelumnya aku masih nggak tahu kenapa kamu menegakkan keadilan untuk Dirga.""Aku nggak mengerti kenapa kakekmu menolakku dengan tegas seperti itu. Ternyata kamu adalah pendekar Kaisar Master. Kamu dan kakekmu punya intrik yang sangat besar.""Hari ini aku memang terjatuh di tanganmu, tapi kamu jangan terlalu bangga.""Mulai sekarang, keluarga kami bakal bekerja sama dengan Keluarga Stefan!"Dian yakin bahwa Feren adalah pendekar Kaisar Master. Dengan begitu, Keluarga Laurensius akan memiliki dua pendekar Kaisar Master.Kekuatan sebesar ini sudah tidak bisa ditantang oleh Keluarga Martino lagi. Selain itu, sekarang konflik antara Keluarga Martino dan Keluarga Laurensius sudah terbentuk dan sepenuhnya berbalik lawan.Mereka sudah tidak memiliki ruang untuk damai.Keluarga Martino sudah tidak memiliki jalan mundur. Satu-satunya cara adalah beraliansi dengan Kelu
Saat melihat tangan Feno tidak jadi menepuk dirinya, Dian tahu bahwa dia sudah percaya."Kak Feno, kondisi sekarang sudah seperti ini, apa kamu merasa aku masih perlu bohong padamu?""Kalau nggak ada pendekar Kaisar Master di Kota Gallant, siapa lagi yang mampu mencederai anak buahku seperti ini?""Anak buahmu sudah mencederai Roland, jadi dia sudah nggak ada kekuatan tempur. Kalau kakekmu nggak turun tangan, coba kamu pikirkan siapa lagi yang mampu mencederai anak buahku seperti ini?""Kak Feno, Roland si rubah tua ini terlalu licik.""Dia dan Feren sudah membohongi kita semua.""Feren benar-benar pendekar Kaisar Master. Kalau kamu nggak percaya, boleh saja mengirim orang untuk mengujinya.""Kak Feno, sekarang kita dua keluarga menghadapi lawan yang sama. Kami dan Keluarga Laurensius sudah sepenuhnya bertentangan. Setelah cedera Roland sembuh, maka Keluarga Laurensius bakal punya dua pendekar Kaisar Master yang kekuatan tempurnya berada di puncak.""Mereka pasti nggak bakal mengampuni