Feno sangat marah, hal ini mengakibatkan terjadinya kerusuhan besar di Kota Gallant."Benar-benar sudah keterlaluan, bocah dari mana yang berani menindas putraku?""Perintah pada yang lain untuk temukan bocah dan wanitanya, lalu patahkan kaki dan tangan mereka, baru bawa ke depanku."Di bawah perintah Feno, anggota Keluarga Stefan, serta orang-orang yang mengandalkan kekuasaan Keluarga Stefan pun ikut mencari Dirga dan ketiga wanita itu di Kota Gallant.Terhadap hal ini, Dirga dan ketiga wanita itu tidak tahu, bahkan tidak peduli.Saat ini, mereka sedang sarapan dan membahas nanti mau main ke mana.Saat ini, Roland buru-buru menemui mereka.Roland berjalan sampai depan Dirga, lalu bertanya dengan cemas, "Pak Dirga, bisa-bisanya kalian masih sarapan di sini dengan tenang?""Sekarang anggota Keluarga Stefan sedang mencari kalian, cepat, segera ikut aku ke kediaman Keluarga Laurensius."Roland tahu seberapa kuatnya Keluarga Stefan. Meskipun Keluarga Laurensius juga sangat kuat, dibandingk
Bertarung jika tidak terima dan mati jika kalah.Ini adalah cara Feren bertahan hidup."Kamu sangat hebat, tapi kamu masih bisa lebih cepat, bagaimana kalau aku membantumu?""Sebenarnya aku juga cukup cepat."Dirga sangat menyukai sikap Feren, pencapaiannya di masa depan tidak akan terbatas jika bisa mendapatkan bimbingannya."Kamu ingin membantuku? Bagaimana caranya?""Sama sekali nggak ada aura petarung dalam tubuhmu, beri tahu padaku kamu sebenarnya petarung atau bukan?"Feren merasa sedikit bersemangat, setengah percaya dan setengah curiga."Benar."Dirga menjawab dengan jujur."Bagaimana mungkin?""Bagaimana caramu melakukannya? Bagaimana caramu menyembunyikan auramu?""Kenapa aku sama sekali nggak merasakannya?"Feren merasa sangat terkejut, dia merasa Dirga tidak mungkin membohonginya."Feren, jangan penasaran atau terkejut, aku bahkan nggak tahu sudah sampai mana tingkat kultivasi Dirga meski kenal dengannya untuk waktu yang lama.""Singkatnya dia berkata ingin membantumu dan k
Setiap orang di dalam Penjara Neraka dapat memusnahkan Keluarga Stefan jika dikeluarkan.Feno membawa anak buah untuk mendatanginya hari ini dan juga menyerangnya, jadi Roland sama sekali tidak perlu bersikap sungkan dengan Feno."Nggak buruk juga, nggak disangka kamu bisa melukaiku, tapi sayang sekali kamu sudah nggak punya tenaga untuk bertarung lagi.""Karena hidup dan mati Keluarga Laurensius bisa diputuskan dengan mudah olehku.""Huh, mau memusnahkan Keluarga Laurensius?""Feno, kamu nggak takut gigimu patah? Kamu tahu lebih jelas daripada orang lain seperti apa kelakuan putramu.""Nggak masalah kalau dia menyinggung Keluarga Laurensius, tapi kali ini dia sudah menyinggung orang yang nggak boleh disinggung oleh Keluarga Stefan.""Keluarga Stefan akan segera menjadi sebuah sejarah!"Roland muntah darah, organ dalamnya terluka dan seluruh meridian energi utamanya rusak.Kemampuan bertarungnya tidak sampai 30% dan Keluarga Stefan bisa dengan mudah memusnahkan Keluarga Laurensius.Han
Setelah itu Roland mendorong petarung yang membantunya berdiri dan berjalan masuk sendiri!Raut wajah Dian langsung menjadi masam setelah mendengar ini dan berkata dengan marah pada Roland, "Roland, kamu harusnya tahu apa konsekuensinya kalau menolakku.""Dendam antara Keluarga Laurensius dan Keluarga Stefan sudah terbentuk, hubungan kalian nggak akan bisa membaik lagi. Kalau nggak ada bantuan dariku, Keluarga Stefan dapat dengan mudah memusnahkan Keluarga Laurensius.""Kamu yakin dengan keputusanmu?""Aku yakin dengan keputusanku, Dian, jangan bermimpi."Dian langsung marah besar begitu mendengar suara dingin Roland."Roland, jangan nggak tahu diri, aku masih bisa membicarakan hal ini denganmu baik-baik. Jangan sampai buat aku pindah ke pihak Keluarga Stefan, pada saat itu bukan masalah kamu bersedia atau nggak lagi.""Apa yang akan terjadi pada kedua cucumu kalau kamu meninggal?"Terdengar suara marah Feren dari belakang begitu Dian baru saja selesai bicara."Dian, sialan kamu, kamu
Dalam hati Dian sontak merasa sangat terkejut, tetapi dia segera mengerti."Gadis kecil, kamu benar-benar sangat menggeramkan. Sebelumnya aku masih nggak tahu kenapa kamu menegakkan keadilan untuk Dirga.""Aku nggak mengerti kenapa kakekmu menolakku dengan tegas seperti itu. Ternyata kamu adalah pendekar Kaisar Master. Kamu dan kakekmu punya intrik yang sangat besar.""Hari ini aku memang terjatuh di tanganmu, tapi kamu jangan terlalu bangga.""Mulai sekarang, keluarga kami bakal bekerja sama dengan Keluarga Stefan!"Dian yakin bahwa Feren adalah pendekar Kaisar Master. Dengan begitu, Keluarga Laurensius akan memiliki dua pendekar Kaisar Master.Kekuatan sebesar ini sudah tidak bisa ditantang oleh Keluarga Martino lagi. Selain itu, sekarang konflik antara Keluarga Martino dan Keluarga Laurensius sudah terbentuk dan sepenuhnya berbalik lawan.Mereka sudah tidak memiliki ruang untuk damai.Keluarga Martino sudah tidak memiliki jalan mundur. Satu-satunya cara adalah beraliansi dengan Kelu
Saat melihat tangan Feno tidak jadi menepuk dirinya, Dian tahu bahwa dia sudah percaya."Kak Feno, kondisi sekarang sudah seperti ini, apa kamu merasa aku masih perlu bohong padamu?""Kalau nggak ada pendekar Kaisar Master di Kota Gallant, siapa lagi yang mampu mencederai anak buahku seperti ini?""Anak buahmu sudah mencederai Roland, jadi dia sudah nggak ada kekuatan tempur. Kalau kakekmu nggak turun tangan, coba kamu pikirkan siapa lagi yang mampu mencederai anak buahku seperti ini?""Kak Feno, Roland si rubah tua ini terlalu licik.""Dia dan Feren sudah membohongi kita semua.""Feren benar-benar pendekar Kaisar Master. Kalau kamu nggak percaya, boleh saja mengirim orang untuk mengujinya.""Kak Feno, sekarang kita dua keluarga menghadapi lawan yang sama. Kami dan Keluarga Laurensius sudah sepenuhnya bertentangan. Setelah cedera Roland sembuh, maka Keluarga Laurensius bakal punya dua pendekar Kaisar Master yang kekuatan tempurnya berada di puncak.""Mereka pasti nggak bakal mengampuni
Wandi segera berdiri dan memperkenalkan Sylvia kepada Dirga!"Pak Dirga, ini adalah putri sulungku, Sylvia.""Ayah mengalami cedera parah, jadi sekarang aku yang mengambil alih kekuasaan keluarga!""Hai, Pak Dirga."Sylvia menyapa terhadap Dirga dengan malu. Suaranya sangat lembut dan merdu, sama persis penampilannya.Dia sama sekali tidak kelihatan seperti presdir Grup Laurensius. Sebaliknya, dia seperti seorang kakak tetangga yang kalem.Saat menatap Sylvia untuk pertama kalinya, Dirga telah menyadari bahwa tubuhnya mengidap penyakit kronis. Meskipun tidak berbahaya, kondisi ini telah membuat tubuhnya lemah.Seluruh tubuhnya terlihat tidak bersemangat, bahkan angin kecil pun bisa meniupnya!"Apa biasanya Nona Sylvia merasa sesak napas dan sering berkeringat dingin di dahi, serta saat berjalan bakal merasa lelah?"Meskipun Dirga sudah mengetahui gejala Sylvia, dia tetap menanyakan gejala biasa yang dia alami.Sylvia dan ayahnya bertiga merasa sangat terkejut saat mendengarnya!Sebab,
Feno segera memikirkan solusinya.Dia mesti berpikir secara matang. Begitu memutuskan untuk bertindak pada Keluarga Laurensius, lebih baik jika bisa berhasil. Namun, jika Feren benar-benar seorang pendekar Kaisar Master, akan sangat merepotkan.Saat itu, mungkin para pendekar Keluarga Stefan ini akan mati. Meskipun kakeknya selesai meditasi, juga belum tentu mampu memusnahkan Keluarga Laurensius.Saat melihat ayahnya masih ragu-ragu, Vincent menjadi cemas."Ayah, jangan ragu-ragu lagi, kalau masih ragu-ragu bakal terlambat.""Percayalah padaku, Feren bukan pendekar Kaisar Master, jadi sama sekali nggak perlu buyut yang turun tangan. Hanya dengan orang-orang di depan ini sudah mampu memusnahkan Keluarga Laurensius.""Ayah, kalau masih saja nggak bertindak, Dirga dan wanitanya bakal melarikan diri. Orang memang orang yang dihajar oleh Dirga dan wanita itu, tapi yang merasa terhina adalah seluruh Keluarga Stefan.""Kalau kita nggak mencari kehormatan kembali, ke mana martabat keluarga kit
Seiring dengan teknik jitu yang terus dilancarkan oleh Dirga, aura di tubuhnya mencapai puncak dan niat pedangnya menjadi makin kuat!Aura di tubuhnya segera mencapai tahap yang menakutkan, lelaki tua dapat merasakan semua ini.Ekspresinya berubah drastis. Meskipun sosok aslinya berada di Kota Bintang, bagi pendekar super sepertinya, jarak bukanlah halangan.Dirga seolah-olah berada di hadapannya."Nak, aku memang sudah salah menilai dan terlalu meremehkanmu.""Aku nggak menyangka pemahamanmu terhadap Teknik Pantang Menyerah sudah sedalam ini, perlu diakui kamu adalah anak muda kedua paling berbakat yang pernah kutemui.""Teknik Pantang Menyerah sangat menarik, semoga kamu nggak mengecewakanku."Setelah berkata demikian, lelaki tua melompat ke udara. Dia sudah tidak sabar ingin bertemu dengan Dirga. Pemuda berbakat seperti ini hanya punya dua pilihan, yaitu diperalat olehnya atau mati di tangannya.Awalnya dia pun ingin menerapkan prinsip ini pada Zira, tetapi akhirnya dia dikalahkan o
Kali ini, Dirga memilih untuk menyerang duluan!"Tsing!"Pedang Asura di tangannya berdenting pelan. Di bawah dukungan Niat Pedang Pantang Menyerah dan Teknik Pantang Menyerah, dia menyesuaikan sudut Pedang Asura, lalu menghunuskan Pedang Asura ke arah tangan raksasa itu.Terdengar suara hantaman.Dirga tidak berhasil memotong tangan raksasa itu menjadi beberapa bagian, tetapi sekarang tangan raksasa itu berubah menjadi ilusi.Dirga memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan!"Shiu shiu shiu ...."Pada akhirnya, tangan raksasa itu hancur berkeping-keping dan menghilang dari pandangan semua orang.Melihat adegan ini, Dirga dan yang lainnya mengembuskan napas lega. Namun, tak lama kemudian, muncul tangan raksasa lainnya.Tangan raksasa ini lebih besar dan padat dari yang sebelumnya. Dirga sudah mempersiapkan diri untuk menyerang.Namun, ketika tangan raksasa itu melesat ke arahnya, dia sama sekali tidak bisa bergerak. Karena kakinya seolah-olah melekat di tanah.Dalam sekejap
Biksu muda dan yang lainnya langsung terhempas sejauh puluhan ribu meter. Untungnya Dirga tanggap dan langsung melepaskan energi pedang untuk menarik mereka kembali, kalau tidak, entah ke mana mereka akan terdampar."Menakutkan sekali, momentum dan aura ini sungguh mengerikan.""Momentum ini jauh lebih kuat dari dugaan kita, orang di dalam mungkin sudah menerobos tingkat Yang Bebas dan menapaki Alam Gamasesa."Saat ini, biksu muda dan yang lainnya ketakutan. Hati mereka dipenuhi dengan keterkejutan!Sebenarnya orang itu memang jauh lebih kuat dari dugaan mereka. Suaranya dapat menimbulkan gejolak yang begitu menggemparkan.Saat ini, mereka berdiri di belakang Dirga dan bernapas dengan hati-hati. Kalau tadi Dirga tidak menyelamatkan mereka, mereka mungkin sudah hancur berkeping-keping.Saat ini, mereka menaruh semua harapan pada Dirga. Mereka sangat mengagumi Dirga.Sedangkan ekspresi Dirga pun berubah muram, kekuatan orang di dalam melampaui dugaannya. Meskipun dia sudah mempersiapkan
Setelah selesai berbicara, roh pedang berubah menjadi energi pedang dan masuk ke dalam Pedang Asura.Dirga tertegun di tempat. Setelah belasan detik kemudian, dia baru tersadar. Sebenarnya sekarang dia sangat terluka dan terpukul.Karena ucapan roh pedang membuatnya menyadari betapa lemah dan tidak berharga dirinya. Roh pedang tidak mungkin membohonginya, sekarang dia merasa sangat tidak berdaya.Selama ini, dia tidak merasa bahwa bakatnya yang paling menonjol. Karena jika dibandingkan dengan Zira dan Vania, bakatnya bukanlah apa-apa.Namun, dia melalui semua tahap yang harus dia lalui. Meskipun dia dibimbing oleh Rafan, semua pencapaiannya hari ini diraih dengan kerja kerasnya sendiri.Terlebih lagi, di alam agung seperti Yang Bebas, dia bukan hanya menciptakan teknik jitu, tetapi juga berhasil memahami cara kerja Teknik Pantang Menyerah.Hanya dinilai dari dua poin ini, dia pantas disebut genius di antara para genius. Namun, setelah mendengar ucapan roh pedang, dia baru menyadari ada
Keadaan mereka tidak diketahui!Dirga mencari di sekeliling, tetapi tidak menemukan jejak mereka."Jangan-jangan semuanya terbunuh?""Mana mungkin?"Dirga kebingungan. Tiba-tiba dia teringat akan sesuatu yang membuatnya gelisah."Nggak, nggak, jangan-jangan mereka terbunuh oleh tebasanku tadi?""Nggak mungkin, ini nggak mungkin?"Dirga membantah pikirannya, dia terus mencari biksu muda dan yang lainnya.Akhirnya, dia menemukan mereka di sebuah ruangan yang sudah hancur. Ketika melihat mereka, Dirga tidak bisa berkata-kata.Karena keadaan biksu muda dan yang lainnya sangat mengenaskan, setiap orang terluka parah, bahkan beberapa di antara mereka sekarat.Lokasi kejadian sangat tragis.Tanpa ragu-ragu, Dirga langsung menerjang ke hadapan biksu muda, dia memasukkan beberapa butir pil obat ke dalam mulut biksu muda.Dirga menyuntikkan energi sejati ke tubuh biksu muda, lalu pergi memeriksa keadaan yang lainnya.Setelah memulihkan diri selama dua jam, akhirnya nyawa semua orang aman. Namun,
Saat ini, ketiganya memiliki keinginan untuk membunuh Dirga.Karena kekuatan Dirga jauh di atas dugaan mereka, Dirga membuat mereka merasa sangat terancam!"Kalau begitu, mari lihat apa kalian sanggup. Jangan basa-basi, ayo bertarung!" Semangat tempur Dirga membara. Dia haus akan pertarungan dan akan bertarung dengan sekuat tenaga.Meskipun ketiga orang di hadapannya belum bisa memuaskan keinginannya, mereka cukup bermanfaat.Sekarang, dia makin bersemangat untuk bertarung, terutama dengan musuh yang kuat.Karena musuh yang kuat dapat menutupi kekurangannya dan membuatnya lebih cepat berkembang."Nak, mati kamu."Ketiganya menerjang ke arah Dirga sambil melancarkan serangan, tidak ada yang menyembunyikan kekuatan mereka."Bum bum bum!"Terpancar aura yang menakutkan dari tubuh ketiga orang itu sehingga ruangan yang baru saja diciptakan pun hancur.Perlu diakui kekuatan yang mereka tunjukkan sangat menakutkan.Namun, inilah hal yang diinginkan oleh Dirga."Serang!"Dirga menghilang bers
Setelah selesai berbicara, Dirga duduk bersila untuk memulihkan kekuatannya.Dua jam kemudian, kekuatan fisik Dirga sudah sepenuhnya pulih, tetapi energi sejati di dalam tubuhnya masih belum sepenuhnya pulih.Oleh karena itu, kekuatan tempurnya pun tidak kembali ke puncak, hanya pulih 90%.Meskipun kekuatan tempurnya baru pulih 90%, sekarang kultivasinya sudah jauh lebih tinggi dari sebelumnya.Karena selama masa pemulihan ini, dia mendapatkan wawasan baru soal ilmu pedang.Sekarang, dia menyadari setiap pemahamannya terhadap ilmu pedang diperbarui, kultivasinya akan meningkat.Seiring dengan peningkatan kultivasinya, rentang perkembangan kultivasinya menjadi makin besar.Hal ini bukan hanya membuat Dirga kaget dan bersemangat, tetapi juga membuatnya makin bertekad untuk mempelajari ilmu pedang!Saat ini, aura yang terpancar dari tubuhnya lebih berlimpah dari sebelumnya. Semua orang menyadari hal ini.Mereka pun sangat kaget, terutama biksu muda. Meskipun dia baru berinteraksi dengan D
Kemudian, seorang pria paruh baya berjubah hijau keluar dari gerbang besar. Dia langsung mengangkat tangannya untuk meninju Dirga.Seiring dengan suara hantaman, Dirga terhempas mundur. Ketika berhenti, seberkas darah mengalir dari sudut mulutnya.Saat ini, ekspresi Dirga berubah muram.Pria itu bukan hanya kuat, keterampilan dan tekniknya juga sangat unik.Seketika, Dirga tidak menemukan celah dan petunjuk, hal ini membuatnya makin gelisah.Pria berjubah hijau itu memandang Dirga dengan tatapan merendahkan. "Hanya segitu kemampuanmu, kukira kamu sangat hebat.""Ayo bertarung, aku akan memenggal kepalamu dalam tiga serangan."Setelah berkata demikian, pria berjubah hijau itu mengabaikan Dirga dan meletakkan tangannya di bahu Haruwi. Dia menyuntikkan energi sejati ke dalam tubuh Haruwi."Sudah kubilang jangan gunakan teknik memikat seperti ini untuk melawan musuh, sekarang kamu sudah tahu betapa lemahnya dirimu, 'kan?"Haruwi membantah, "Aku ini siluman rubah, apa lagi yang bisa kuandal
Dia kembali menghunuskan sebuah tebasan, Haruwi sudah kehilangan dua ekor!Setelah kehilangan dua ekor, pesona yang terpancar dari tubuh Haruwi melemah. Selain itu, dia berteriak dan terus melangkah mundur.Dia mundur sampai ke depan gerbang besar. Ketujuh ekornya yang tersisa terbentang ke depan.Melihat kedua ekornya sudah dipotong oleh Dirga, Haruwi sangat marah. Dia menggertakkan giginya sambil memelototi Dirga."Manusia Sialan, beraninya kamu memotong dua ekorku, kamu harus mati.""Apa kamu tahu berapa banyak usaha yang kukerahkan untuk berevolusi menjadi rubah berekor sembilan? Apa kamu tahu betapa pentingnya setiap ekor ini bagiku?""Dasar lelaki sialan, aku akan membunuhmu."Sebelumnya, Haruwi terus menyembunyikan kekuatannya. Karena dia merasa Dirga tidak sekuat yang dia pikirkan.Bagi rubah, berevolusi menjadi rubah berekor sembilan adalah batas maksimum. Sekalipun dia ingin lanjut berevolusi dan meningkatkan kekuatannya, kedua hal ini sangat tidak memungkinan.Namun, selama