Share

Samantha dan rahasia

Author: minipau
last update Last Updated: 2025-01-26 16:54:58

Malam itu, suasana rumah baru keluarga Raharjo terasa sunyi, hanya terdengar suara lembut angin yang menyapu dedaunan di luar. Prasetyo sudah masuk ke kamarnya lebih awal, merasa lelah setelah hari yang panjang. Kareena pun sudah beristirahat, sementara Samantha sedang mempersiapkan teh di dapur kecil rumah itu.

Ia memandangi cangkir teh yang ada di tangannya, bibirnya melengkungkan senyuman kecil. “Hampir selesai. Sebentar lagi semuanya akan menjadi milikku. Prasetyo, rumah ini, dan nama besar Raharjo.” pikirnya dengan bangga. Namun, senyuman itu segera memudar ketika ia mendengar suara langkah berat dari arah pintu belakang.

Samantha menoleh cepat. Jantungnya berdebar kencang. Dengan langkah perlahan, ia mendekati asal suara. Namun sebelum sempat melihat siapa yang masuk, sebuah suara berat membuatnya membeku di tempat.

“Sudah lama, Samantha.”

Samantha memutar tubuhnya dengan cepat. Di hadapannya berdiri Arman, pria yang menjadi bagian dari masa lalunya. Matanya yang tajam dan penuh
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Retak

    Malam itu, Arman kembali menyusup ke kediaman Raharjo. Ia sudah menemukan pola rutinitas keluarga itu, memastikan tidak ada seorang pun yang curiga dengan kehadirannya. Langkah kakinya ringan, nyaris tanpa suara, sementara matanya terus menatap ke arah jendela dapur yang sedikit terbuka.Samantha sedang menyiapkan makanan ringan di dapur, matanya terlihat lelah namun tetap waspada. Ia tahu Arman tidak akan berhenti mengusik kehidupannya, dan setiap malam terasa seperti perang dengan waktu sebelum rahasianya terbongkar.Namun malam itu, saat Arman sedang mempersiapkan rencana untuk menakut-nakuti Samantha lagi, semuanya berubah. Ia tidak menyadari bahwa di salah satu sudut gelap rumah, Prasetyo sedang terjaga.Prasetyo, yang biasanya tidur lebih awal, merasa gelisah malam itu. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah, mencoba menenangkan pikirannya. Ketika ia melewati dapur kecil, ia melihat sosok bayangan tinggi sedang mendekati jendela.Prasetyo menghentikan langkahnya. Ma

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Tidak sadarkan diri

    Malam itu, suasana tegang menyelimuti dapur kecil keluarga Raharjo. Samantha berdiri mematung di depan Arman dan Prasetyo, wajahnya menegang, namun ia segera berusaha menguasai diri. Di balik tatapan ketakutannya, ia mencoba menyusun strategi.“Pras, aku tidak tahu apa yang sedang dia katakan,” Samantha memulai dengan nada tenang namun penuh tekanan. “Arman tidak bisa dipercaya. Kamu tahu dia punya masalah denganmu di masa lalu, kan?”Prasetyo masih memandang Samantha, ekspresinya sulit ditebak. Ia beralih ke Arman, mencoba mencari jawaban yang lebih masuk akal. “Arman, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kenapa kamu ada di sini?”Arman tertawa kecil, seringai liciknya menghiasi wajahnya. “Apa yang aku inginkan? Aku ingin kamu tahu siapa sebenarnya wanita ini.” Ia menunjuk Samantha dengan gerakan tajam, membuat wanita itu menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak bereaksi.“Dia memanfaatkanmu, Pras. Dia bukan orang yang kamu pikirkan. Semua ini adalah kebohongan.”Samantha mendekati

    Last Updated : 2025-01-27
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Kemungkinan

    Prasetyo membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, dan kepalanya terasa berat seolah dihantam oleh ribuan kenangan yang berusaha menyeruak ke permukaan. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba mengenali sekelilingnya. Bau antiseptik memenuhi hidungnya. Ia berada di sebuah kamar rumah sakit.Samantha duduk di tepi ranjang, tangannya menggenggam erat jemari Prasetyo. Begitu melihatnya sadar, wajahnya langsung dipenuhi kelegaan. "Pras, kamu sadar? Syukurlah... Aku sangat khawatir."Prasetyo ingin berbicara, tetapi tenggorokannya terasa kering. Samantha buru-buru mengambilkan segelas air dan membantunya minum. Setelah beberapa tegukan, Prasetyo akhirnya bisa bersuara. "Apa yang terjadi? Aku... Aku pingsan, kan?"Samantha mengangguk, ekspresinya sendu. "Dokter bilang kamu mengalami tekanan emosional yang terlalu berat. Kamu butuh istirahat dan jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingat sesuatu jika itu hanya membuatmu semakin stres."Prasetyo menatap Samantha lekat-lekat. Ada ses

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Puzel yang mulai tersusun

    Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Prasetyo akhirnya keluar dan kembali ke rumah, meskipun ingatannya masih sedikit kabur. Samantha tetap berada di sisinya, menjaga setiap langkahnya. Namun, dalam hati Prasetyo, sebuah niat mulai berkembang—untuk menggali lebih dalam tentang siapa yang benar dan siapa yang berbohong. Ia sadar bahwa ingatannya yang hilang bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang orang-orang yang ada di sekitarnya.Suatu malam, saat mereka sedang duduk bersama di ruang tamu, Prasetyo memutuskan untuk menghubungi Akbar. Ia tidak memberi tahu Samantha sebelumnya, tapi ia tahu bahwa Akbar adalah satu-satunya orang yang mungkin bisa membantunya mengungkap semua yang disembunyikan. Di luar dugaan, Akbar menjawab telepon dengan cepat, suaranya tegas namun penuh kekhawatiran."Pras? Apa kabar? Kenapa tiba-tiba menghubungi aku?" tanya Akbar dengan nada cemas.Prasetyo menghela napas, menatap langit malam yang gelap di luar jendela. "Ingatan aku su

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Permintaan maaf

    Setelah beberapa waktu terpisah dan melalui berbagai kebohongan yang menjerat, hatinya kini dipenuhi oleh penyesalan yang mendalam. Ia harus menemui Nathalia, harus melihat wajah wanita itu lagi, meskipun ia tahu ia sudah terlambat. Akibat tindakan ibunya, ia dan Nathalia kini terpisah. Tetapi, berkat bantuan Akbar, akhirnya ia berhasil mengetahui keberadaan Nathalia. Tak ada lagi waktu untuk ragu—Prasetyo merasa ia harus melangkah, walaupun ia tahu ini akan menjadi pertemuan yang penuh emosi dan kerumitan.Saat sampai di depan rumah sewaan Nathalia, perasaan Prasetyo semakin bergejolak. Rumah itu tampak sederhana, jauh berbeda dengan rumah mewah yang dulu mereka impikan bersama. Rumah ini adalah tempat di mana Nathalia harus berjuang sendiri, tanpa kehadirannya. Dalam kondisi seperti ini, Prasetyo merasa dirinya semakin tidak pantas berada di sana.Prasetyo mengatur napasnya, mengetuk pintu dengan tangan yang sedikit gemetar. Tak lama kemudian, pintu terbuka, dan di baliknya, Nathali

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Kesempatan kedua

    Nathalia masih berdiri di depan pintu rumah sewaannya, matanya penuh kebingungan, bercampur dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Hatinya ingin percaya, tapi rasa takut dan luka lama yang belum sembuh sepenuhnya membuatnya ragu. Namun, di tengah ketidakpastian itu, ponsel Nathalia tiba-tiba berbunyi.Dia melihat nama Akbar muncul di layar. Nathalia merasa sedikit cemas, karena dia tahu Akbar adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Prasetyo, dan bisa jadi, Akbar tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi. Tanpa berpikir panjang, Nathalia mengangkat telepon itu."Halo, Akbar," sapanya dengan suara sedikit terengah-engah, masih mencoba menenangkan dirinya setelah pertemuannya dengan Prasetyo."Nat, kamu baik-baik saja?" suara Akbar terdengar prihatin dari ujung telepon. "Aku dengar Prasetyo datang menemuimu tadi. Apa yang terjadi?"Nathalia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan pikirannya yang berlarian. "Iya, dia datang," jawabnya perlahan. "Tapi... ada banyak hal ya

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Membongkar kotak pandora

    Meski ingatannya telah kembali sepenuhnya, ia memilih untuk berpura-pura tidak ingat, bahkan bersikap seolah-olah ia masih kehilangan ingatannya. Ia tahu bahwa ini adalah langkah yang berbahaya, tetapi itu adalah cara terbaik untuk mempersiapkan dirinya menghadapi Samantha dan orang-orang yang telah menipu dan memanipulasinya selama ini. Prasetyo merasa bahwa saat ini ia harus menjadi seorang aktor yang baik, menyembunyikan perasaannya dan berakting sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Samantha dan ibunya, Kareena.Samantha, dengan segala kebohongannya, terus berusaha menambah kepingan puzzle kebohongan yang selama ini mereka bangun. Ia tahu bahwa Prasetyo masih berada di dalam genggamannya, dan ia terus mencoba untuk meyakinkannya bahwa mereka berdua adalah pasangan yang sempurna, bahwa dia adalah wanita yang terbaik untuknya. Sementara itu, Kareena, ibu Prasetyo, tampaknya juga telah membenarkan semua kebohongan itu, memberikan dukungan penuh pada Samantha, seolah-olah semuanya be

    Last Updated : 2025-01-29
  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Menepuk lalat

    Ruangan yang awalnya penuh dengan tawa dan kegembiraan kini berubah menjadi panggung pembongkaran. Semua mata tertuju pada Prasetyo, yang berdiri tegak di tengah-tengah ruang, dengan wajah penuh tekad. Di belakangnya, layar televisi lebar yang sudah disiapkan sebelumnya menampilkan serangkaian bukti yang akan mengungkapkan kebohongan besar yang selama ini disembunyikan oleh Samantha dan Kareena.Samantha, yang semula tampak percaya diri, kini mulai tampak panik. Wajahnya memucat, dan tubuhnya sedikit gemetar. Ia tak menyangka jika Prasetyo benar-benar memiliki bukti yang begitu kuat, bukti yang mampu mengguncang seluruh dunia yang ia bangun dengan kebohongannya. Namun, Samantha masih mencoba untuk menyelamatkan dirinya. Dengan cepat, ia berusaha mengelak, suaranya bergetar ketika ia membuka mulut."T-tunggu, Prasetyo! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" Samantha mencoba menyusun kata-kata, meskipun suaranya terdengar semakin terbata-bata. "Kamu salah paham! Aku… aku tidak tahu apa

    Last Updated : 2025-01-29

Latest chapter

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Menepuk lalat

    Ruangan yang awalnya penuh dengan tawa dan kegembiraan kini berubah menjadi panggung pembongkaran. Semua mata tertuju pada Prasetyo, yang berdiri tegak di tengah-tengah ruang, dengan wajah penuh tekad. Di belakangnya, layar televisi lebar yang sudah disiapkan sebelumnya menampilkan serangkaian bukti yang akan mengungkapkan kebohongan besar yang selama ini disembunyikan oleh Samantha dan Kareena.Samantha, yang semula tampak percaya diri, kini mulai tampak panik. Wajahnya memucat, dan tubuhnya sedikit gemetar. Ia tak menyangka jika Prasetyo benar-benar memiliki bukti yang begitu kuat, bukti yang mampu mengguncang seluruh dunia yang ia bangun dengan kebohongannya. Namun, Samantha masih mencoba untuk menyelamatkan dirinya. Dengan cepat, ia berusaha mengelak, suaranya bergetar ketika ia membuka mulut."T-tunggu, Prasetyo! Ini tidak seperti yang kamu pikirkan!" Samantha mencoba menyusun kata-kata, meskipun suaranya terdengar semakin terbata-bata. "Kamu salah paham! Aku… aku tidak tahu apa

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Membongkar kotak pandora

    Meski ingatannya telah kembali sepenuhnya, ia memilih untuk berpura-pura tidak ingat, bahkan bersikap seolah-olah ia masih kehilangan ingatannya. Ia tahu bahwa ini adalah langkah yang berbahaya, tetapi itu adalah cara terbaik untuk mempersiapkan dirinya menghadapi Samantha dan orang-orang yang telah menipu dan memanipulasinya selama ini. Prasetyo merasa bahwa saat ini ia harus menjadi seorang aktor yang baik, menyembunyikan perasaannya dan berakting sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Samantha dan ibunya, Kareena.Samantha, dengan segala kebohongannya, terus berusaha menambah kepingan puzzle kebohongan yang selama ini mereka bangun. Ia tahu bahwa Prasetyo masih berada di dalam genggamannya, dan ia terus mencoba untuk meyakinkannya bahwa mereka berdua adalah pasangan yang sempurna, bahwa dia adalah wanita yang terbaik untuknya. Sementara itu, Kareena, ibu Prasetyo, tampaknya juga telah membenarkan semua kebohongan itu, memberikan dukungan penuh pada Samantha, seolah-olah semuanya be

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Kesempatan kedua

    Nathalia masih berdiri di depan pintu rumah sewaannya, matanya penuh kebingungan, bercampur dengan perasaan yang sulit dijelaskan. Hatinya ingin percaya, tapi rasa takut dan luka lama yang belum sembuh sepenuhnya membuatnya ragu. Namun, di tengah ketidakpastian itu, ponsel Nathalia tiba-tiba berbunyi.Dia melihat nama Akbar muncul di layar. Nathalia merasa sedikit cemas, karena dia tahu Akbar adalah salah satu orang yang paling dekat dengan Prasetyo, dan bisa jadi, Akbar tahu lebih banyak tentang apa yang terjadi. Tanpa berpikir panjang, Nathalia mengangkat telepon itu."Halo, Akbar," sapanya dengan suara sedikit terengah-engah, masih mencoba menenangkan dirinya setelah pertemuannya dengan Prasetyo."Nat, kamu baik-baik saja?" suara Akbar terdengar prihatin dari ujung telepon. "Aku dengar Prasetyo datang menemuimu tadi. Apa yang terjadi?"Nathalia menarik napas dalam-dalam, berusaha menenangkan pikirannya yang berlarian. "Iya, dia datang," jawabnya perlahan. "Tapi... ada banyak hal ya

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Permintaan maaf

    Setelah beberapa waktu terpisah dan melalui berbagai kebohongan yang menjerat, hatinya kini dipenuhi oleh penyesalan yang mendalam. Ia harus menemui Nathalia, harus melihat wajah wanita itu lagi, meskipun ia tahu ia sudah terlambat. Akibat tindakan ibunya, ia dan Nathalia kini terpisah. Tetapi, berkat bantuan Akbar, akhirnya ia berhasil mengetahui keberadaan Nathalia. Tak ada lagi waktu untuk ragu—Prasetyo merasa ia harus melangkah, walaupun ia tahu ini akan menjadi pertemuan yang penuh emosi dan kerumitan.Saat sampai di depan rumah sewaan Nathalia, perasaan Prasetyo semakin bergejolak. Rumah itu tampak sederhana, jauh berbeda dengan rumah mewah yang dulu mereka impikan bersama. Rumah ini adalah tempat di mana Nathalia harus berjuang sendiri, tanpa kehadirannya. Dalam kondisi seperti ini, Prasetyo merasa dirinya semakin tidak pantas berada di sana.Prasetyo mengatur napasnya, mengetuk pintu dengan tangan yang sedikit gemetar. Tak lama kemudian, pintu terbuka, dan di baliknya, Nathali

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Puzel yang mulai tersusun

    Setelah beberapa hari menjalani perawatan di rumah sakit, Prasetyo akhirnya keluar dan kembali ke rumah, meskipun ingatannya masih sedikit kabur. Samantha tetap berada di sisinya, menjaga setiap langkahnya. Namun, dalam hati Prasetyo, sebuah niat mulai berkembang—untuk menggali lebih dalam tentang siapa yang benar dan siapa yang berbohong. Ia sadar bahwa ingatannya yang hilang bukan hanya tentang dirinya, tetapi juga tentang orang-orang yang ada di sekitarnya.Suatu malam, saat mereka sedang duduk bersama di ruang tamu, Prasetyo memutuskan untuk menghubungi Akbar. Ia tidak memberi tahu Samantha sebelumnya, tapi ia tahu bahwa Akbar adalah satu-satunya orang yang mungkin bisa membantunya mengungkap semua yang disembunyikan. Di luar dugaan, Akbar menjawab telepon dengan cepat, suaranya tegas namun penuh kekhawatiran."Pras? Apa kabar? Kenapa tiba-tiba menghubungi aku?" tanya Akbar dengan nada cemas.Prasetyo menghela napas, menatap langit malam yang gelap di luar jendela. "Ingatan aku su

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Kemungkinan

    Prasetyo membuka matanya perlahan. Pandangannya masih buram, dan kepalanya terasa berat seolah dihantam oleh ribuan kenangan yang berusaha menyeruak ke permukaan. Ia mengerjap beberapa kali, mencoba mengenali sekelilingnya. Bau antiseptik memenuhi hidungnya. Ia berada di sebuah kamar rumah sakit.Samantha duduk di tepi ranjang, tangannya menggenggam erat jemari Prasetyo. Begitu melihatnya sadar, wajahnya langsung dipenuhi kelegaan. "Pras, kamu sadar? Syukurlah... Aku sangat khawatir."Prasetyo ingin berbicara, tetapi tenggorokannya terasa kering. Samantha buru-buru mengambilkan segelas air dan membantunya minum. Setelah beberapa tegukan, Prasetyo akhirnya bisa bersuara. "Apa yang terjadi? Aku... Aku pingsan, kan?"Samantha mengangguk, ekspresinya sendu. "Dokter bilang kamu mengalami tekanan emosional yang terlalu berat. Kamu butuh istirahat dan jangan terlalu memaksakan diri untuk mengingat sesuatu jika itu hanya membuatmu semakin stres."Prasetyo menatap Samantha lekat-lekat. Ada ses

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Tidak sadarkan diri

    Malam itu, suasana tegang menyelimuti dapur kecil keluarga Raharjo. Samantha berdiri mematung di depan Arman dan Prasetyo, wajahnya menegang, namun ia segera berusaha menguasai diri. Di balik tatapan ketakutannya, ia mencoba menyusun strategi.“Pras, aku tidak tahu apa yang sedang dia katakan,” Samantha memulai dengan nada tenang namun penuh tekanan. “Arman tidak bisa dipercaya. Kamu tahu dia punya masalah denganmu di masa lalu, kan?”Prasetyo masih memandang Samantha, ekspresinya sulit ditebak. Ia beralih ke Arman, mencoba mencari jawaban yang lebih masuk akal. “Arman, apa yang sebenarnya kamu inginkan? Kenapa kamu ada di sini?”Arman tertawa kecil, seringai liciknya menghiasi wajahnya. “Apa yang aku inginkan? Aku ingin kamu tahu siapa sebenarnya wanita ini.” Ia menunjuk Samantha dengan gerakan tajam, membuat wanita itu menggigit bibirnya, menahan diri untuk tidak bereaksi.“Dia memanfaatkanmu, Pras. Dia bukan orang yang kamu pikirkan. Semua ini adalah kebohongan.”Samantha mendekati

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Retak

    Malam itu, Arman kembali menyusup ke kediaman Raharjo. Ia sudah menemukan pola rutinitas keluarga itu, memastikan tidak ada seorang pun yang curiga dengan kehadirannya. Langkah kakinya ringan, nyaris tanpa suara, sementara matanya terus menatap ke arah jendela dapur yang sedikit terbuka.Samantha sedang menyiapkan makanan ringan di dapur, matanya terlihat lelah namun tetap waspada. Ia tahu Arman tidak akan berhenti mengusik kehidupannya, dan setiap malam terasa seperti perang dengan waktu sebelum rahasianya terbongkar.Namun malam itu, saat Arman sedang mempersiapkan rencana untuk menakut-nakuti Samantha lagi, semuanya berubah. Ia tidak menyadari bahwa di salah satu sudut gelap rumah, Prasetyo sedang terjaga.Prasetyo, yang biasanya tidur lebih awal, merasa gelisah malam itu. Ia memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah, mencoba menenangkan pikirannya. Ketika ia melewati dapur kecil, ia melihat sosok bayangan tinggi sedang mendekati jendela.Prasetyo menghentikan langkahnya. Ma

  • Istriku, Aku Benar-Benar Menyesal   Samantha dan rahasia

    Malam itu, suasana rumah baru keluarga Raharjo terasa sunyi, hanya terdengar suara lembut angin yang menyapu dedaunan di luar. Prasetyo sudah masuk ke kamarnya lebih awal, merasa lelah setelah hari yang panjang. Kareena pun sudah beristirahat, sementara Samantha sedang mempersiapkan teh di dapur kecil rumah itu.Ia memandangi cangkir teh yang ada di tangannya, bibirnya melengkungkan senyuman kecil. “Hampir selesai. Sebentar lagi semuanya akan menjadi milikku. Prasetyo, rumah ini, dan nama besar Raharjo.” pikirnya dengan bangga. Namun, senyuman itu segera memudar ketika ia mendengar suara langkah berat dari arah pintu belakang.Samantha menoleh cepat. Jantungnya berdebar kencang. Dengan langkah perlahan, ia mendekati asal suara. Namun sebelum sempat melihat siapa yang masuk, sebuah suara berat membuatnya membeku di tempat.“Sudah lama, Samantha.”Samantha memutar tubuhnya dengan cepat. Di hadapannya berdiri Arman, pria yang menjadi bagian dari masa lalunya. Matanya yang tajam dan penuh

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status