Share

Wanita Pertama yang Kusentuh

Penulis: Risca Amelia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-06 21:40:28

Setiba di mobil, Joya menatap Alastar dengan ragu. Ia menghela napas sejenak sebelum bertanya kepada lelaki itu.

"Bapak sanggup mengemudikan mobil sampai ke apartemen?"

Alastar, yang baru saja memasang sabuk pengaman, melirik Joya lewat kaca spion.

"Kalau aku tidak bisa, memangnya kau yang akan menggantikan?" tanyanya dengan nada menyebalkan. "Apakah kau bisa mengemudikan mobil?"

Joya langsung mengerucutkan bibirnya, merasa kesal dengan nada meledek pria itu. Ia hanya ingin memastikan kondisi Alastar, bukan memberi celah bagi pria itu untuk mengejeknya.

"Tentu saja tidak," jawabnya jengkel. “Saya hanya bisa mengendarai motor."

Alastar mengangguk dengan ekspresi puas, seolah menikmati reaksi Joya. "Jangan khawatir. Setelah makan siang tadi, aku merasa bugar kembali."

Joya mengembuskan napas pelan. Ia tak ingin berdebat lebih jauh, jadi ia memilih untuk diam dan membiarkan Alastar mengemudikan mobil.

Ketika mereka melewati kompleks pertokoan, mata Joya menangkap papan nama supermarket
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kakak Laki-laki

    Joya menggigit bibirnya, bingung harus merespon seperti apa. Tak bisa dipungkiri bahwa hatinya terguncang mendengar pernyataan Alastar, bahwa ia adalah wanita pertama yang disentuh pria itu. Entah mengapa ada rasa bersalah yang melandanya, saat menatap sorot kecewa di mata Alastar.Namun, ia tidak boleh terpengaruh. Ini bukan tentang cinta atau hubungan jangka panjang. Ini hanya tentang … sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi.Ia yakin Alastar hanya berbohong untuk merayunya, membuatnya semakin terjebak dalam pesona lelaki itu. Bagaimana mungkin pria tampan, kaya, dan masih bujangan—tidak pernah menyentuh wanita mana pun sebelumnya? Untungnya, Alastar tidak menuntut jawaban. Pria itu kembali memejamkan mata dan membiarkan Joya memijatnya. Napasnya perlahan menjadi teratur, menunjukkan bahwa ia telah masuk ke dunia mimpi.Sejenak, Joya menghentikan pijatan lembutnya. Ia menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah, memastikan bahwa kelopak mata Alastar tidak bergerak. Jika Alastar

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-06
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Dijebak Suami

    “Pak Alastar?” suara Joya tercekat. Pria bertubuh tegap itu berdiri di ambang pintu dengan senyum tipis yang membuat bulu kuduk Joya berdiri. Matanya yang tajam menatap langsung ke arahnya, seperti serigala yang hendak memangsa seekor kelinci. Joya mencoba mengatur napasnya yang memburu karena terkejut. “Kenapa Anda ada di sini? Ini… ini kamar saya dan suami saya.” Alastar menutup pintu di belakangnya, mengunci dengan santai. “Kamar ini disediakan untukmu, Joya. Dan malam ini, aku akan menghabiskan waktu bersamamu.” Joya membeku. Tubuhnya terasa kaku, dan pikirannya berputar mencari penjelasan. “A-apa maksud Anda? Saya akan teriak kalau Anda mendekat!” Alastar nampak tidak terpengaruh sama sekali dengan ancaman Joya. Ia justru berjalan semakin mendekat. “Tidak ada gunanya kamu berteriak. Apakah suamimu belum menjelaskan semuanya? Dia sendiri yang menyerahkanmu padaku.”Joya menggeleng cepat, tubuhnya mulai gemetar. “Anda pasti salah. Denis tidak akan pernah melakukan perbua

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Satu Malam dengan Pria Lain

    Joya mencoba menjauh, tetapi tubuhnya terasa lemas. Dengan susah payah, dia mendorong Alastar hingga pria itu mundur selangkah. Namun, rasa panas di tubuhnya semakin menjadi. Tangan Joya mulai bergerak ke arah gaun merah yang melekat di tubuhnya. “Panas sekali … aku nggak tahan,” katanya, suaranya bergetar. Secara refleks, Joya melepaskan gaunnya dengan tangan gemetar, tubuhnya terasa seperti dikuasai oleh sesuatu yang tak bisa ia lawan. Alastar hanya tersenyum tipis, tatapan matanya penuh misteri. Ia mengamati setiap gerakan Joya dengan tenang.Ketika gaun itu terjatuh ke lantai, Alastar segera bergerak mendekati Joya. Di sisa kesadarannya, Joya mencoba menolak, tetapi tubuhnya terlalu lemah. Pria itu menyentuh wajahnya dengan lembut, lalu mengecup bibirnya penuh damba. Ingin rasanya Joya berteriak dan melawan, tetapi tubuhnya tidak merespons. Di dalam hati, Joya hanya bisa menangis saat Alastar menggendongnya menuju ranjang dan meletakkannya di sana. Joya terbaring pasrah, tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kau Wanitaku!

    Selesai membersihkan diri, Joya keluar dari bathtub dan mendapati dirinya dihadapkan pada masalah baru. Tidak ada pakaian di kamar mandi, bahkan bathrobe pun tidak tersedia. Joya menggigit bibir, mencoba mencari solusi. Dengan terpaksa, ia melilitkan handuk ke tubuhnya, menutupi sebagian besar kulitnya, meski ia tahu ini tidak ideal. Dengan rambut yang masih basah, Joya membuka pintu kamar mandi perlahan. Ia berjalan mengendap-endap, berharap bisa menemukan sesuatu untuk dikenakan tanpa menarik perhatian Alastar. Namun, langkahnya terhenti ketika matanya menangkap sosok pria itu sedang berdiri di dekat jendela, berbicara di telepon. Suara rendah Alastar terdengar tegas meski ia berbicara dengan nada santai. Ketika Joya melangkah masuk ke ruangan, Alastar langsung mengakhiri panggilannya, seolah menyadari kehadirannya. Ia menoleh, matanya segera tertuju pada tubuh Joya yang hanya dibalut handuk. Senyum kecil menghiasi wajahnya, membuat darah Joya mendidih seketika.“Kenapa hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Harus Pergi

    Sementara Joya sibuk dengan pikirannya, Alastar mengambil nasi goreng bagiannya dan duduk di sofa. Ia menyilangkan kaki, menyuap makanan sambil berkirim pesan di ponsel. Aura otoriter yang biasa menyelimuti pria itu sedikit mereda, tetapi Joya tetap merasa waspada. Rasanya, Joya ingin melempar nasi goreng di tangannya ke wajah Alastar. Namun, ia menahan diri untuk tidak melakukan hal itu. Tujuannya saat ini hanya satu, yaitu keluar dari kamar hotel dengan selamat.Setelah makan dengan asal menelan, Joya meletakkan sendoknya dengan keras. “Saya sudah selesai. Saya akan pergi sekarang.”Alastar mengangkat alis tanpa berkata apa-apa. Ia hanya memberi isyarat dengan tangan, seolah mengizinkan Joya pergi. Namun, saat Joya berbalik menuju pintu ia tiba-tiba berkata dengan suara datar.“Ingat, Joya. Kalau aku menghubungimu lagi, kau harus datang.” Joya mendengus, merasa kesal. “Terserah Bapak,” jawabnya pendek sebelum cepat-cepat keluar dari kamar, berharap bisa melupakan pengalaman pahi

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Tolong, Maafkan Aku

    Nada suara Denis yang memelas itu membuat Joya merasa muak. Denis tidak pernah berbicara selembut ini sebelumnya, apalagi meminta sesuatu dengan nada penuh kerendahan hati. Pastilah ini hanya kebohongan lain yang keluar dari mulut pria yang telah mengkhianatinya. “Aku tidak peduli, Denis,” jawab Joya dingin, lalu tanpa ragu memutuskan panggilan. Dengan berat hati, Joya meletakkan kopernya kembali ke sudut kamar. Ia memandang benda itu, seakan menyesali keputusannya untuk menunda kepergiannya sementara waktu. Namun kali ini, ia tidak punya pilihan. “Ibu lebih penting,” bisiknya kepada diri sendiri. Sambil menghela napas beberapa kali, Joya merapikan diri, lalu keluar dari kamar untuk memesan taksi. Ia berdiri di ruang tamu yang sepi, menunggu kedatangan kendaraan yang akan membawanya ke rumah sakit. Di luar, langit nampak mendung dengan awan kelabu yang mulai berarak. Dalam perjalanan menuju rumah sakit, Joya terdiam, pikirannya dipenuhi berbagai pertanyaan. Haruskah ia tetap

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-11
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Posesif

    Mendengar Joya akan memberinya kesempatan, Denis akhirnya berdiri, wajahnya penuh kelegaan. Lelaki itu bahkan mencoba meraih tangan Joya, tetapi Joya dengan cepat mundur selangkah. “Jangan sentuh aku,” ujar Joya dingin, matanya menatap tajam ke arah Denis. “Nanti kita bicara di rumah. Sekarang, lebih baik kamu kembali ke kantor.” Denis terdiam sejenak, seperti ingin membantah, tetapi akhirnya ia mengangguk patuh. “Baik. Aku akan menunggumu di rumah setelah pulang kantor.” Joya tidak menjawab. Ia berbalik dan bergegas kembali ke lift, meninggalkan Denis yang berdiri diam di lorong, di tengah kerumunan orang yang masih memandang mereka dengan penasaran. Setibanya di kamar rawat, Joya mencoba menenangkan diri. Ia mengatur napas sebelum masuk, memasang senyum kecil untuk ibu mertuanya yang menatapnya dengan penuh kasih sayang. “Sudah makan, Nak?” tanya sang ibu. Joya mengangguk, mengambil posisi duduk di samping ranjang. “Sudah, Bu. Sekarang saya di sini untuk menjaga Ibu.”

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Sumber Uang

    Sore hari di rumah sakit terasa begitu panjang bagi Joya. Ia masih duduk di kursi plastik di samping brankar ibu mertuanya, matanya sesekali melirik ke arah monitor yang menunjukkan detak jantung. Ia berusaha mengusir kantuk dengan browsing lowongan pekerjaan di ponsel, meskipun pikirannya melayang ke banyak hal yang lebih berat.Telepon dari Alastar tadi masih terngiang-ngiang di telinganya. Alastar, lelaki yang tak pernah ia sangka akan masuk dalam hidupnya, kini menjadi bayang-bayang yang sulit ia hindari. Ia menarik napas panjang, mencoba mengusir pikiran tentang pria gila itu.Beberapa saat kemudian, pintu ruangan terbuka pelan, dan seorang lelaki paruh baya masuk. Wajahnya penuh kekhawatiran, tetapi senyum ramah muncul ketika ia melihat Joya. “Joya, maaf, Om baru bisa datang. Warung makan tadi cukup ramai,” ucapnya seraya mendekat ke arah brankar.“Tidak apa-apa, Om Wildan,” jawab Joya tersenyum tipis. Ia mencoba menyembunyikan kelelahan yang tergurat di wajahnya. “Bagaimana k

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07

Bab terbaru

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kakak Laki-laki

    Joya menggigit bibirnya, bingung harus merespon seperti apa. Tak bisa dipungkiri bahwa hatinya terguncang mendengar pernyataan Alastar, bahwa ia adalah wanita pertama yang disentuh pria itu. Entah mengapa ada rasa bersalah yang melandanya, saat menatap sorot kecewa di mata Alastar.Namun, ia tidak boleh terpengaruh. Ini bukan tentang cinta atau hubungan jangka panjang. Ini hanya tentang … sesuatu yang seharusnya tidak pernah terjadi.Ia yakin Alastar hanya berbohong untuk merayunya, membuatnya semakin terjebak dalam pesona lelaki itu. Bagaimana mungkin pria tampan, kaya, dan masih bujangan—tidak pernah menyentuh wanita mana pun sebelumnya? Untungnya, Alastar tidak menuntut jawaban. Pria itu kembali memejamkan mata dan membiarkan Joya memijatnya. Napasnya perlahan menjadi teratur, menunjukkan bahwa ia telah masuk ke dunia mimpi.Sejenak, Joya menghentikan pijatan lembutnya. Ia menggerakkan tangan ke atas dan ke bawah, memastikan bahwa kelopak mata Alastar tidak bergerak. Jika Alastar

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Wanita Pertama yang Kusentuh

    Setiba di mobil, Joya menatap Alastar dengan ragu. Ia menghela napas sejenak sebelum bertanya kepada lelaki itu."Bapak sanggup mengemudikan mobil sampai ke apartemen?"Alastar, yang baru saja memasang sabuk pengaman, melirik Joya lewat kaca spion."Kalau aku tidak bisa, memangnya kau yang akan menggantikan?" tanyanya dengan nada menyebalkan. "Apakah kau bisa mengemudikan mobil?"Joya langsung mengerucutkan bibirnya, merasa kesal dengan nada meledek pria itu. Ia hanya ingin memastikan kondisi Alastar, bukan memberi celah bagi pria itu untuk mengejeknya. "Tentu saja tidak," jawabnya jengkel. “Saya hanya bisa mengendarai motor."Alastar mengangguk dengan ekspresi puas, seolah menikmati reaksi Joya. "Jangan khawatir. Setelah makan siang tadi, aku merasa bugar kembali."Joya mengembuskan napas pelan. Ia tak ingin berdebat lebih jauh, jadi ia memilih untuk diam dan membiarkan Alastar mengemudikan mobil. Ketika mereka melewati kompleks pertokoan, mata Joya menangkap papan nama supermarket

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Gadis yang Licik

    Joya menundukkan kepala dalam-dalam, berharap keajaiban terjadi agar adiknya tidak melihat keberadaannya di kafe ini. Namun, tampaknya takdir berkata lain. Harapannya seketika sirna saat mendengar suara familiar menyapanya.Perlahan, Joya mengangkat kepala dan melihat Siena berdiri di dekat mejanya, menatapnya dengan mata penuh tanya.“Kak Joya? Kakak di sini?" Siena mengamati penampilan Joya sambil mengernyitkan dahi. "Kenapa pakai baju kantor?"Joya menelan ludah kasar, berusaha mencari jawaban yang tepat. Sebelum ia sempat membuka mulut, mata Siena terarah pada pria yang duduk di hadapan Joya. Seketika, wajah Siena berubah drastis. Terperanjat, ia menatap Alastar yang tengah menikmati makanannya dengan santai."Pak… Pak Alastar?" Suaranya tercekat. "Selamat siang, Pak. Maaf mengganggu makan siang Bapak. Saya Siena, karyawan magang di bagian Customer Service," sapanya memperkenalkan diri.Alastar mengangkat kepalanya sejenak dan mengangguk. "Selamat siang."Tatapan Siena semakin ta

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Merawatnya

    Sejenak, waktu terasa berhenti. Mata Joya membelalak, dan pipinya mendadak memanas. "Apa?!"Alastar tersenyum, seolah menikmati keterkejutan Joya. "Kau mendengarnya, ‘kan? Aku hanya penasaran. Seandainya kau menikah denganku, berapa anak yang kau inginkan?"Wajah Joya semakin merah. "Itu... itu pertanyaan macam apa?" "Aku hanya ingin tahu,” ucap Alastar, ada tatapan serius di matanya. “Kalau kau tidak mau menjawab sekarang, tidak apa-apa," kata Alastar akhirnya, nadanya sedikit lebih lembut.Tenggorokan Joya mendadak kering kerontang. Ia tidak tahu harus bagaimana menanggapi pertanyaan Alastar yang begitu tiba-tiba. Joya pun mengalihkan pandangan, pura-pura sibuk memperhatikan produk-produk di rak."Lebih baik kita lanjutkan pekerjaan, Pak," ujar Joya, mencoba mengalihkan topik.Ia kemudian memilih keluar dari tempat itu, menghirup udara segar sambil menenangkan debaran jantungnya. Langkahnya cepat, seolah ingin melarikan diri dari situasi yang baru saja terjadi. Sementara Alastar ha

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Ingin Punya Berapa Anak?

    Joya tertegun mendengar pertanyaan Alastar. Darahnya berdesir cepat dan hatinya bergetar. Ia tidak menyangka Alastar akan melontarkan pertanyaan semacam itu. Alastar masih menatapnya dengan tajam, menunggu jawaban. “Kau pantas mendapatkan yang lebih baik,” lanjutnya, kali ini dengan suara yang lebih lembut. “Apa kau masih mencintai Denis?”Joya tidak segera menjawab. Ada perasaan yang berkecamuk dalam dirinya. Cinta? Mungkin dulu ia mencintai Denis, tetapi kini yang tersisa hanyalah luka dan kehancuran. Ia masih bertahan sejauh ini hanya demi kesehatan ibu mertuanya. Namun, pantang bagi Joya untuk mengakui hal itu di hadapan Alastar. Lagi pula, ia tidak memiliki kewajiban untuk memberikan penjelasan, karena hubungan mereka hanya bersifat sementara.Alastar menatapnya tajam, lalu bertanya, "Kenapa diam?”Joya menarik napas dalam, berusaha menahan gejolak yang berkecamuk di dadanya. "Saya tidak perlu menjawab," ujarnya. "Masalah rumah tangga saya bukan urusan Anda. Saya bercerai ata

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Menjadi Istriku

    Merasa hampir kehilangan napas, Joya menarik diri. Dadanya naik turun dengan cepat seiring kesadarannya yang perlahan kembali. Ia melepaskan genggamannya dari kaos Alastar, seolah tersadar dari kegilaan sesaat yang baru saja mereka bagi. Joya merasakan getar halus di tubuhnya yang belum sepenuhnya mereda. Malu merayapi dirinya saat ia membalikkan tubuh, membelakangi Alastar yang masih berbaring di sampingnya.Apa yang baru saja ia lakukan? Ia telah bertindak lebih dulu, mencium Alastar tanpa pikir panjang. Dan kini, rasa canggung dan penyesalan menyergapnya tanpa ampun.Sejenak keheningan menyelimuti ruangan, hanya suara napas mereka yang terdengar. Namun, sebelum Joya bisa menenangkan diri, ia merasakan dekapan hangat melingkupi tubuhnya dari belakang. Alastar memeluknya begitu erat, hingga Joya bisa merasakan denyut jantung pria itu yang berdetak kuat di punggungnya."Setelah berani menggoda, kau ingin meninggalkan aku begitu saja?" bisik Alastar di ceruk leher Joya. Nada suaranya

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Pura-pura Mencintaimu

    Alastar mengernyit. Ia menyandarkan tangannya di meja, menatap piring Joya yang masih menyisakan banyak makanan. Pikiran lelaki itu menerka-nerka, kenapa Joya meninggalkan meja makan dengan tergesa-gesa?Ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang jelas bukan sekadar karena Joya kekenyangan atau tidak menyukai makanannya.Dengan cepat, Alastar meletakkan sendoknya dan bangkit dari kursi. "Joya!" panggilnya tegas.Namun, Joya tidak menghentikan langkahnya. Ia terus berjalan menuju kamar, berusaha melarikan diri dari segala emosi yang tengah mencabik hatinya. Jika ia tetap berada di sana, ia takut akan semakin rapuh, semakin larut dalam luka yang berusaha ia pendam sekuat tenaga. Joya terus melangkah ke dalam kamar, mengabaikan perasaannya yang kacau balau. Suara langkah kaki Alastar yang menyusulnya, membuat Joya berbelok ke kamar mandi dan menutup pintu rapat-rapat. Tangannya bergetar saat memutar keran wastafel, membiarkan air mengalir deras. Dengan kedua telapak tangannya, Joya menampung

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Kenangan Lama - Ingkar Janji

    Joya menatap kosong ke luar jendela taksi, pikirannya masih bergelayut pada pesan singkat yang tadi sempat ia baca di ponsel Denis. Ia tidak mengerti, bagaimana mungkin pria yang selama ini menjadi suaminya tega mengkhianatinya? Dan yang lebih menyakitkan, perselingkuhan itu sepertinya telah berlangsung lama.Lamunan Joya buyar ketika suara sopir taksi menegurnya. “Bu, kita sudah sampai.”Joya tersentak dan bergegas turun dari taksi, menghembuskan napas panjang sebelum melangkah menuju lobi apartemen. Begitu masuk, ia segera mencari toilet. Ya, sebelum bertemu dengan Alastar, ia harus memastikan dirinya terlihat sesuai keinginan lelaki itu.Di depan cermin toilet, Joya menatap bayangannya sendiri. Wajahnya pucat, matanya redup, tetapi ia tetap mencoba menguasai diri. Dengan tangan gemetar, Joya mengeluarkan kalung dari dalam tas, menggantungnya di leher, dan menyesuaikan posisinya di cermin."Sudah puas?" gumamnya lirih, seolah berbicara kepada seseorang yang tidak ada.Setelah merapi

  • Istri yang Tergadai : Menjadi Kekasih Gelap Tuan CEO   Bukti Perselingkuhan

    Saat jarum jam di layar komputer menunjukkan pukul lima sore, Joya merapikan berkas-berkas di mejanya. Tangannya dengan lincah menyusun dokumen dan menutup laptop. Di sebelahnya, Livia memperhatikan aktivitas Joya yang seperti tergesa-gesa ingin pulang."Kau pulang duluan? Seharusnya menunggu CEO kita keluar dulu dari ruangannya," ujar Livia dengan nada datar, tetapi penuh sindiran.Joya menghela napas pelan sebelum menjawab, "Saya sudah meminta izin kepada Pak Alastar. Saya akan pulang tepat waktu hari ini."Livia mengangkat alisnya, lalu mengedikkan bahu. "Ya, terserah kalau begitu. Tapi, jangan sering-sering. Nanti aku yang disalahkan karena dianggap salah mendidikmu."Joya tersenyum tipis, mengiyakan dengan sopan, lalu buru-buru mengambil tasnya. Begitu keluar dari kantor, ia segera masuk ke taksi yang telah menunggunya.Di dalam taksi, Joya bersandar dan menarik napas panjang. Seketika pikirannya melayang ke ucapan Alastar bahwa ia harus pulang ke apartemen sebelum pukul sembilan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status