Share

Bab 47. Surat Gugatan Cerai

Penulis: Rina Novita
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-21 23:48:14

" Urus semuanya dengan cepat tanpa melibatkan Analea. Buat bajingan itu menyerah tanpa ampun. Sebelum surat cerai itu terbit, pastikan bajingan itu tidak mengganggu Analea!"

Dari balik pintu, Analea mendengar jelas Fabian sedang bicara dengan seseorang lewat ponselnya. Karena tidak mau mengganggu, ia memutuskan untuk melanjutkan langkahnya ke kamar. Fabian benar-benar memenuhi janjinya untuk segera mengurus perceraiannya dengan Hamid.

Sampai di kamar, Analea membuka ponselnya, ia akan mencari secara online rumah kost yang berlokasi di dekat kantornya.. Ia akan mengingatkan Fabian akan janjinya bahwa ia boleh meninggalkan rumah itu setelah menjawab tawarannya.

Setelah membersihkan diri, Analea mendengar seseorang mengetuk pintu kamarnya, lalu terdengar suara Fitri dari luar.

"Non Ana, ditunggu Tuan di meja makan!"

"Ya, Mbak Fitri. Sebentar lagi saya ke sana."

Analea bergegas bersiap-siap, lalu dengan langkah sedikit lebih cepat ia menuju ruang makan.

Seperti yang sudah-sudah,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (14)
goodnovel comment avatar
Yuni Gongsen
suami yang gak bijaksana
goodnovel comment avatar
Hany Mahanik
Pas tu. td blg mo cari pengacara. mestinya yang terima surat Nandhita, atau Bu Irma ya... heboh dech
goodnovel comment avatar
Just Rara
rasain tu bu irma,paling juga klu udah nikah sm hamid tu bu irma bakalan di jadiin pembatu sm nandita
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 48. Pria dingin yang mendadak cerewet

    "Paket apa itu, Mid?" Hamid nyaris terlonjak mendengar suara Nandita yang ternyata sudah berdiri di belakangnya "Ini ... ini ..." "Ck, lama!" Tak sabar akhirnya Nandita merebut amplop itu dari tangan Hamid. Kemudian ia mengeluarkan isi dari amplop yang sudah terbuka itu. Senyum terbit dari wajah Nandita saat membaca surat gugatan cerai dari Analea. "Bagus, dong! Artinya kita bisa lebih cepat menikah.Ya, kan, Mid?" "Iyy--yaaa, tentu, dong, Sayang. Aku juga sudah nggak sabar." Hamid segera meraih surat gugatan cerai itu dari tangan Nandita kemudian menyimpannya di kamar. Lalu ia kembali dan mengajak Nandita melanjutkan sarapan mereka.Pagi itu Hamid sama sekali tidak konsentrasi. Saat dilapangan beberapa kali Nandita memarahinya karena ia salah memberikan keterangan pada klien. Hingga di kantor pun semua pekerjaan tidak ada yang beres olehnya. Hamid rasanya ingin sekali segera pulang dan membawa motornya terbang ke Eternal Group. Pagi tadi Analea telah meminta izin pada Kasar ba

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-23
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 49. Pelukan Hangat

    "Masuk!" Jantung Analea berdetak lebih cepat saat mendengar sahutan dari dalam. Suara bariton yang terkesan tegas dan dingin itu membuatnya sedikit gemetar. "Permisi Pak Rein. Ini berkas yang Bapak minta." Analea masuk dan menghampiri meja Rein. Pria itu masih fokus pada laptopnya. Sedetik kemudian Rein menoleh pada Analea. Netra tegas dan tajam itu memberikan tatapan dingin hingga Analea menunduk seketika. "Duduk ...!". "Iy-iyya ..., Pak." Analea mendadak bingung. Kenapa ia diminta duduk? Bukankah tadi Risa hanya memintanya untuk mengantar berkas?" Rein kembali fokus pada laptopnya. Sementara Analea masih menunggu hingga akhirnya ia memberanikan diri untuk bicara. "Maaf, Pak Rein. Ada yang bisa saya kerjakan?" "Tunggu sebentar!" jawab Rein tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop. Analea kembali diam, hingga beberapa menit kemudian Rein menutup laptopnya, lalu menggeser posisi tubuhnya menjadi berhadapan dengan Analea.. Rein menarik napas panjang. "Saya tidak tau, kenapa

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-24
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 50. Alasan Maira

    "Hey, Analea! Apa yang kamu kerjakan di sini?" "Rein? Ya. Aku baru saja datang." Maira mengurai pelukan pada Analea. "Analea di sini karena aku yang memintanya datang ke ruanganku." Maira bicara masih dengan senyum mengembang pada Rein. Berbeda dengan Rein. Pria itu masih bersikap dingin. Tak ada senyum sedikitpun di wajah tampan itu. "Bu Maira, Pak Rein, saya permisi kembali ke meja kerja saya!" "Ya. Ana. Bagaimana? Sudah lebih tenang?" Maira kembali mengusap lengan Analea. "S-sudah, Bu. Terimakasih. Permisi, Bu, Pak!" Setelah mengangguk sopan, Analea bergegas keluar dari ruangan itu. Maira memandang Analea hingga menghilang di balik pintu. "Ada apa sebenarnya dengan karyawan magang itu, Maira?" Maira mengerutkan keningnya. "Analea. Namanya Analea, Sayang. Anak itu baik. Aku ... prihatin dengan kehidupannya." Maira menjatuhkan tubuhnya di sofa, tepat.di sebelah Rein. "Kehidupannya? Kamu tau tentang kehidupannya? Sudah sedekat itukah kalian?"Rein menggeser tubuhnya hing

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-25
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 51 Sesuatu Dibalik Makan Siang

    "Analea, cepat sedikit!" teriak Rein sambil menoleh ke belakang. Ia dan Ratu hampir saja tiba di pintu keluar hendak menuju mobil yang sudah menunggu sejak tadi. Analea yang baru saja keluar dari lift yang berbeda, mempercepat langkahnya menyusul Rein dan Ratu. "Kamu sama supir di depan!" ketus Ratu dengan tatapan sinis pada Analea. Analea mengangguk. Ia membawa satu tas berkas di tangannya, kemudian sesuai perintah, ia duduk di samping supir. "Jalan, Pak!" Sang supir mengangguk mendengar perintah dari Rein. Selama perjalanan, Analea hanya diam. Ia melihat Ratu begitu manja pada Rein. Mereka berbincang hangat. Jelas terlihat bahwa Rein begitu memanjakan Ratu selama ini. Analea melirik dari kaca spion yang ada di depannya. Dalam hatinya ia bertanya, seperti apa rasanya memiliki seorang ayah? Apalagi ayah yang begitu memanjakannya. Tanpa ia sadari, ada tetesan bening yang menggantung di kedua sudut netra teduh itu. Analea menarik napas dalam-dalam demi menghilangkan rasa se

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-26
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 52. Kotak Kecil Berwarna Marun

    "Hallo, Ana!" Terdengar suara Hamid cukup keras, hingga Ana sempat menjauhkan ponsel itu sesaat dari telinganya. "Ya, ada apa?" jawab Analea. Netranya sempat melirik pada Fabian yang masih memandang lurus ke depan. "Kenapa baru dijawab telponnya? Sudah ribuan kali aku nelpon kamu dari pagi. Tau nggak kamu?" jelas terdengar suara Hamid sangat kesal dari seberang sana. "Aku sejak pagi kerja. Mana mungkin bisa terima telepon dari kamu," tegas Ana. "Halaah! Kamu pasti sudah diapa-apain sama bos kamu yang bernama Kaisar itu, kan?" "Jaga bicara kamu, Mas! Aku nggak semurah itu!" Analea bicara cukup tegas, sampai-sampai Fabian menoleh padanya Terdengar tertawa mengejek dari seberang sana. "Hei Ana. Sekarang juga kamu cabut gugatan ceraimu. Kalau tidak, semua karyawan dan pemilik Eternal Group akan tau asal usulmu dari mana! Aku yakin sebentar lagi kamu akan dipecat, dan bosmu itu tidak akan tertarik lagi padamu!" Tawa lepas Hamid terdengar begitu nyaring, hingga panggilan itu terputus

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-27
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 53. Kalung Berlian

    "Bukalah! Itu untukmu!" Tangan Analea gemetar membuka kotak berbentuk hati itu. Netranya melebar saat melihat isi kotak itu yang ternyata adalah sebuah kalung bermata berlian yang sangat cantik. Analea membekap mulutnya sendiri agar tidak berteriak. Ia belum pernah melihat kalung sebagus itu. Desain yang sederhana namun berkesan elegan. Liontin yang berbentuk elips dan unik sangat indah menghiasi kalung itu. "Ini ... untuk aku, Kak?" tanya Analea tak percaya. Ia tidak berani meraih kalung itu. Memandangnya saja sudah membuatnya gugupIa memang tidak tau persis berapa harga kalung itu.Tapi ia pernah tau kalau kalung seperti itu harganya puluhan juta. "Ya, pakailah!" "T-tidak, tidak, Kak. Aku tidak pantas mendapatkan ini." Analea menggeser kotak perhiasan berisi kalung itu ke arah Fabian. "Oke. Apa Lea ingin aku yang memakaikannya?" Fabian meraih kalung itu, kemudian berdiri. "Eh, b-bukan, Kak. Bukan begitu." Analea berusaha menyanggah, namun terlambat, pria itu sudah berdiri tep

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 54. Malam minggu bersama

    "Dimana orang tuamu tinggal, Analea? Ayah dan Ibu ingin sekali berkenalan dengan keluargamu." Wajah Analea mendadak pucat mendengar pertanyaan Arthur. Ia menundukkan kepalanya. "Ehm ... Ayah, Ibu ... , saat ini Lea ... hidup sendiri." Fabian mencoba menjawab pertanyaan Arthur. Ia mungkin akan menjelaskan tentang latar belakang Analea pada kedua orang tuanya. Tapi tidak sekarang. Mendengar jawaban Fabian, Arthur dan Fatma saling pandang. Keduanya tidak ada yang saling bicara. Sementara itu, Analea masih menunduk. Ia sangat khawatir jika kedua orang tua Fabian mempermasalahkan hal ini. Entah kenapa ia seperti tidak ingin kehilangan moment kebersamaan mereka hari ini. Moment dimana ia bisa merasakan memiliki orang tua yang lengkap dan menyayanginya. Tanpa ia sadari, tetesan bening itu mulai lolos dari kedua matanya. "Anaaaa ..., kamu ... nggak apa-apa, Sayang?" Melihat Analea meneteskan air mata, Fatma langsung bangkit dan memeluk Analea. "Nggak apa-apa, Bu. Maaf ... saya nggak bis

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-29
  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 55. Malam yang Mendebarkan

    "Heh, anak magang! Lagi cari mangsa lo di sini?" "N-Non Ratu?" Analea terperanjat melihat penampilan Ratu yang sangat berbeda dari biasanya. Cara bicara Ratu pun berbeda. "Siapa, Khai? Temenlo?"tanya salah satu pria yang bersama Ratu. "Mana mungkin gue punya temen udik begini?" Terdengar tawa lepas dari teman-teman Ratu yang memanggil dirinya dengan 'Khai' karena nama asli Ratu adalah Khairatun Nisa yang artinya adalah wanita murah hati. Namun kenyataannya sangat berbeda dengan karakter aslinya. Analea turun dari saung dan berdiri di tepi. "Saya dari suatu tempat, Non. Karena macet, jadi berhenti di sini." Analea menjawab tegas, namun tetap menjaga kesopanan. Ratu memandang Analea dengan tatapan merendahkan. Sambil bertolak pinggang ia bicara cukup lantang. "Cowok mana lagi yang lo kerjain malam ini? Untung kakak gue nggak tertarik sama perempuan murahan kayak lo." Analea tidak menjawab. Ia hanya diam dengan dada bergemuruh. Ratu sudah menghinanya. Sakit sekali rasanya. Tapi

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-30

Bab terbaru

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 360. Menjagamu selamanya

    "Mengundang Raka? Apa itu perlu?" tanya Rein datar. Maira menghela napas panjang." Sayang, kita harus minta maaf pada Raka dan Kayla karena pernikahan Kaisar kemarin. Aku dengar, dia kecewa." Rein mendengkus kesal. "Bisa-bisanya dia kecewa. Seharusnya dia bisa memilih mana yang harus diprioritaskan. Lagipula, cuma gara-gara dia tidak bisa hadir, semua acara yang sudah direncanakan harus diubah begitu saja?" "Tapi dia papa kandung Kaisar, Rein!" bantah Maira. "Oh, jadi menurutmu Raka lebih berhak memutuskan semuanya daripada aku? Mengapa kamu tidak pernah mengerti, Kaisar itu lebih dari sekedar anak sambung untukku. Kami sudah bersama sejak dia baru bisa berjalan. Kamu pikir kemana Raka selama ini? Bisa-bisanya dia merasa sebagai ayah kandung yang harus diprioritaskan." Bicara Rein mulai meninggi. Hal ini membuat Maira menjadi panik. Ia tidak ingin Rein tiba-tiba sakit di hari bahagia ini. "Ya, Sayang. Sudah, ya. Maafkan aku," ucap Maira lembut. Ia langsung memeluk suaminya

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 359. Cucu Pertama

    Analea dan Fabian baru saja kembali dari rumah sakit setelah kelahiran anak pertama mereka. Maira dan Rein menyambut mereka dengan penuh antusias, sementara Fabian terlihat sangat hati-hati saat menggendong bayi mereka yang masih mungil. "Selamat datang kembali di rumah, sayang," ucap Maira sambil tersenyum hangat. Ia memeluk Analea dengan lembut. "Kamu luar biasa, Analea. Sekarang kamu sudah menjadi seorang ibu!" Maira membawa anak dan menantunya ke ruang tamu. Analea, meski terlihat lelah, tersenyum lebar. "Terima kasih, Ma. Rasanya aku masih nggak percaya akhirnya bayi kecil ini ada di sini," ujarnya sambil memandangi bayi perempuannya yang sedang tidur nyenyak di pelukan Fabian. Saat ini mereka sudah berada di ruang tamu rumah mewah itu. Rein yang berdiri di sebelah Maira tampak tersenyum bangga. "Ini cucu pertama kami. Rasanya seperti mimpi melihat kalian pulang dengan bayi mungil yang cantik," ucapnya sambil menepuk pelan bahu Fabian. Fabian tersenyum lega. "Kami juga merasa

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 358. Pertemuan Tidak Terduga

    Setelah tiga hari berada di hotel, pagi itu Kaisar dan Kanaya memutuskan untuk sarapan di restoran hotel sebelum melanjutkan rencana liburan singkat mereka. Meski tubuh sedikit lelah setelah melewati malam-malam yang panjang, kebahagiaan terus terpancar dari keduanya. "Maafin aku, Sayang. Aku belum sempat membawamu berlibur ke luar kota atau ke luar negeri. Rencananya setelah proyek terakhir ini selesai, aku akan mengajakmu ke suatu tempat yang indah dan tentunya cukup jauh." Kanaya tersenyum haru."Nggak apa-apa, Mas. Selama Mas ada di dekatku, bagiku di mana aja nggak masalah. Liburan di hotel ini pun sudah bikin aku bahagia. Pokoknya asal kita selalu bersama." Kanaya menatap Kaisar dengan lekat. Mendapatkan tatapan yang berbeda dari istrinya, Kaisar jadi berdebar dan salah tingkah." Aku suka kamu tidak lagi malu-malu, Sayang." Kaisar menjawil hidung mancung Kanaya. Keduanya tertawa kecil penuh kebahagiaan. Di saat sedang menikmati momen santai itu, tiba-tiba seorang pelayan men

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 357. Hari yang Bahagia

    “Ini dari Mama,” ucap Kaisar pelan sambil mengangkat telepon. “Halo, Ma?” Suara Maira terdengar penuh semangat di ujung telepon. “Kaisar! Kamu di mana? Analea sudah melahirkan!” Kaisar langsung terkejut. “Apa? Analea sudah melahirkan? Sekarang, Ma?” “Iya! Kami sudah di rumah sakit sekarang. Ayo cepat ke sini, Kaisar. Kalian harus segera datang,” jawab Maira dengan penuh kegembiraan. Kaisar menoleh ke arah Kanaya yang sudah berdiri di belakangnya. “Analea sudah melahirkan, Naya. Kita harus ke rumah sakit sekarang.” Mata Kanaya langsung berbinar. “Beneran, Mas? Ya ampun, aku harus segera siap-siap!” Kaisar tersenyum melihat antusiasme istrinya. “Iya, beneran. Ayo cepat kita berangkat.” Tanpa menunggu lama, setelah membersihkan diri dan berpakaian, Kanaya segera mengambil tas kecilnya, sementara Kaisar sudah siap di depan pintu. Mereka berdua keluar kamar dan menuju lobi hotel dengan cepat. Di perjalanan, Kanaya tampak begitu bersemangat. “Aku masih nggak nyangka, Mas. Kak Analea

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 356. Malam yang Dinantikan

    “Naya, ini malam yang kita tunggu-tunggu,” bisik Kaisar sambil menatap istrinya dengan penuh cinta. Kaisar membuka pintu kamar dengan perlahan, lalu mengajak Kanaya masuk. Kamar itu dihiasi dengan bunga-bunga mawar yang wangi dan lilin-lilin kecil yang menambah suasana romantis. Kaisar menggenggam tangan Kanaya, lalu menuntunnya untuk duduk di tepi ranjang. Kanaya tersenyum kecil, meskipun wajahnya masih terlihat sedikit gugup. “Iya, Mas. Aku masih nggak percaya ini benar-benar terjadi.” Kaisar mengusap pipi Kanaya dengan lembut, lalu mengecupnya pelan. “Kamu nggak perlu takut. Aku akan selalu ada untukmu, sekarang dan selamanya.” Kanaya merasakan debaran di dadanya semakin kencang. “Terima kasih sudah mau menjagaku, Mas. Aku juga merasa sangat bahagia malam ini.” Mereka berdua saling menatap, merasakan betapa dalam cinta yang kini mengikat mereka. "Naya ...," bisik Kaisar. Ia menggeser tubuhnya hingga nyaris tak berjarak lagi dengan Kanaya. Satu tangannya mengusap lembut bibir

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 355. Resepsi yang Mewah

    Malam itu, hotel mewah tempat resepsi berlangsung dipenuhi oleh tamu-tamu dari berbagai kalangan. Lampu kristal yang bergemerlapan menambah kemewahan suasana, sementara karpet merah yang terbentang menyambut setiap tamu yang datang. Kaisar dan Kanaya sudah siap di belakang panggung, menanti giliran mereka untuk memasuki ballroom utama sebagai pasangan suami istri yang resmi. “Kamu siap, Naya?” tanya Kaisar dengan senyum lembut, sambil menggenggam tangan istrinya yang sedikit gemetar. Kanaya mengangguk pelan, meski hatinya masih berdebar-debar. “Aku siap, Mas,” jawabnya. Di ballroom utama, para tamu sudah mulai berkumpul. Banyak wajah yang familiar hadir. Para karyawan yang mengenal Kanaya dan Kaisar datang mengenakan pakaian terbaik mereka. Beberapa dari mereka tampak saling berbicara pelan, masih terkejut dengan kabar bahwa asisten pribadi bos besar mereka ternyata adalah istrinya sendiri. “Aku nggak nyangka banget, ternyata Kanaya benar-benar istri Pak Kaisar,” bisik salah satu

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 354. Malam mendebarkan

    Setelah beberapa saat mencari, Kaisar akhirnya melihatnya. Di sana, di depan makam ayahnya, Kanaya duduk sambil memeluk lututnya. Tubuhnya tampak gemetar, sementara isak tangisnya terdengar pelan di antara keheningan. Kaisar berjalan mendekat dengan hati-hati, tidak ingin mengejutkan istrinya yang sedang larut dalam kesedihan. “Naya ...,” panggilnya pelan, suaranya penuh rasa bersalah. Tapi rasa sayang itu terasa makin mendalam. Kanaya tersentak. Gadis itu terdiam sejenak, sebelum menoleh ke arah suara itu. Matanya yang bengkak menunjukkan betapa berat beban yang ia rasakan saat ini. "Mas ... kenapa menyusulku? Kenapa Mas tinggalin Intan di sana?" Suara Kanaya terdengar parau. Sisa air mata masih membasahi wajah manisnya. Kaisar perlahan lebih mendekat. Ia berlutut di samping Kanaya, menatap mata Kanaya dengan penuh penyesalan. “Naya, aku minta maaf. Aku benar-benar tidak bermaksud membuatmu terluka. Intan muncul tiba-tiba, dan aku terlalu terkejut hingga tidak tau harus melakukan

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 353. Kamu Dimana

    Kaisar memutar tubuhnya hendak memanggil Kanaya. Di tengah kebingungannya, ia ingin segera memperkenalkan Kanaya pada Intan dan memastikan bahwa tidak ada salah paham yang terjadi. Namun, begitu ia melihat sekeliling, ia tidak menemukan Kanaya di sana. "Kanaya?" panggilnya, memandang ke berbagai arah. Tidak ada jawaban. Kaisar mulai merasa panik. Ia mencoba mencari ke ruangan lain, berharap menemukan Kanaya sedang sibuk dengan sesuatu. Tapi setelah mencari ke dapur, ruang tengah, bahkan ke ruang persiapan, Kanaya tetap tidak terlihat. Kaisar semakin gelisah. "Kemana dia pergi?" gumamnya pelan, sambil mencoba menelepon Kanaya. Namun, tidak ada jawaban dari panggilan itu. Perasaannya mulai tak karuan, seolah ada yang menindih dadanya. Di tengah kegelisahannya, Kaisar melihat Maira dan Rein mendekat. Wajah Maira tampak khawatir, sementara Rein berusaha tetap tenang. “Ada apa, Kaisar? Kenapa wajahmu tegang begitu?” tanya Maira dengan nada cemas. Kaisar menghela napas, mencoba menaha

  • Istri yang Tak Kau Percaya Ternyata Kaya Raya   Bab 352. Tamu Mengejutkan

    Bab 26: Kedatangan yang Tak Terduga Rumah besar dan mewah milik Maira dan Rein dipenuhi dengan aktivitas sejak pagi itu. Persiapan resepsi pernikahan Kanaya dan Kaisar yang akan digelar malam ini tengah berlangsung dengan penuh semangat. Maira berkeliling memastikan semua detail dipersiapkan dengan sempurna, sementara Kaisar dan Kanaya membantu semampu mereka. Analea dan Ratu pun ikut membantu Maira. “Kaisar, nanti jangan lupa ke ruang ganti untuk cek lagi setelan jasnya, ya,” ujar Maira sambil memeriksa daftar tamu undangan. Meski mereka memakai jasa WO, Maira tak ingin ada hal sekecil apapun yang terlewat. “Iya, Ma,” jawab Kaisar sambil tersenyum, lalu beralih ke Kanaya yang tampak sibuk dengan telepon genggamnya, memastikan tamu dari pihaknya juga sudah menerima undangan. Ia juga menyiapkan transportasi untuk para keluarganya dari Bogor.Setelah kembali dari ruang ganti, Kaisar kembali menemani Kanaya yang masih mendata para tamunya di ruang tamu. Mereka yang sedang duduk di sof

DMCA.com Protection Status