Share

Bab 110 Tutup Mulut

Bab 110 Tutup Mulut

Seiring waktu berjalan, laju bus yang terkadang cepat juga melambat membuat kantuk pun menyerang. Rahma bisa terlelap di perjalanan.

Senja menampakkan keindahannya di batas cakrawala. Rahma akhirnya sampai di ibukota. Suasana bising kembali menyapa ketenangan hidup yang sesaat ia dapatkan di pedesaan. Memilih mendatangi rumah sakit tempat Sherly bekerja, Rahma tidak ingin diketahui keberadaannya.

"Hai, muka kamu kok kusut gitu, Ma. Aku agak sibuk hari ini. Ada banyak pasien. Ada lima belas menit buat istirahat. Ayo ke ruangku!"

Rahma mengulas senyum setelah berhasil bertemu sahabatnya. Ia merasa beban pikirannya akan terhempas setelah bertemu Sherly.

"Apa kamu baik-baik saja?" Sherly mulai menanyakan terkait tes DNA yang diterima Rahma beberapa hari yang lalu.

Rahma tidak menjawab justru isak tangis yang terdengar menyayat. Menyadari sahabatnya tidak sedang baik, Sherly memberinya waktu supaya tenang.

Tak lama berselang, Rahma menceritakan beban pikirannya sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status