Pertengkaran di meja makan membuat Caraka kesal. Dirinya sangat yakin dan jelas sekali jika posisi istrinya itu benar, mengapa ibunya selalu saja mencari-cari kesalahan dan juga mengapa adiknya selalu ikut campur mengenai hal tersebut seharusnya mereka diam dan tinggal menikmati saja lagi pula mereka tinggal di rumahnya gratis bahkan dirinya juga harus menanggung biaya sang adik ini dan itunya lantas mengapa mereka selalu saja menyudutkan Anggita yang selalu membuat Caraka merasa begitu kesal. Istrinya memang berada di dalam posisi yang benar.Masalah ini bukan sekali dua kali dirinya dengan, tetapi berulang kali ibunya selalu saja menyudutkan sang istri yang membuat Caraka merasa begitu sangat tidak nyaman dengan apa yang diucapkan oleh ibunya tersebut. Awalnya sebelum mereka datang hubungannya dengan anggota baik-baik saja, iya hanya merasa takut jika nanti sang istri merasa tidak nyaman karena keberadaan ibunya itu. Lantas apa yang harus dirinya katakan kepada Baskoro jika sampai A
Caraka duduk di tepi kolam, ia memandang langit biru. Dirinya benar-benar merasa begitu sangat pusing memikirkan Bu Rasti Bella serta Feli. Padahal ia sudah berangan-angan jika dirinya menikah dengan Anggita maka ia bisa berbahagia dan menikmati rumah tangganya yang sudah lama kosong akan hadirnya sosok seorang wanita apalagi ia juga merasa begitu sangat senang karena Anggita benar-benar sangat menyayangi putrinya bahkan tidak pernah membedakan antara putrinya dengan sang keponakan. Anggita menjelma menjadi sosok ibu peri untuk mereka berdua.Caraka benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai Anggita merasa sangat lelah karena menghadapi sikap ibunya itu. Dirinya saja sebagai seorang anak terkadang merasa begitu lelah karena drama-drama yang dibuat oleh Bu Rasti, apalagi Anggita yang notabenenya orang baru di dalam keluarga itu tentu saja anggota belum mengenal tentang sikap ibunya tersebut. Caraka hanya merasa takut jika sampai nanti Anggita merasa lelah menghadapi ibunya lant
Keduanya jatuh ke kolam renang, tak mau kehilangan moment kesempatan itu, Feli menarik tubuh Caraka dan mencium bibirnya. Saat itu Anggita turun karena ingin memanggil Caraka yang katanya sedang ingin menghirup udara malam.Anggita benar-benar begitu sangat terkejut melihat mereka berdua yang berada di dalam kolam renang."Kalian sedang apa?" tanya Anggita lagi.Caraka terkejut, belum habis keterkejutannya karena sikap nekat dari Feli yang langsung saja mencium bibirnya itu. Lalu ia mendengar suara Anggita dan langsung saja menatap mendorong tubuh Feli dan langsung berenang dan naik ke atas. Anggita menutup mulut, amarah pun terpancar dari wajahnya. Rasanya benar-benar tidak menyangka, wanita itu hanya menggeleng."Sayang, aku--" Caraka yang sudah naik ke kolam renang pun berusaha untuk menjelaskan. Ia melihat Anggita seperti kecewa, tidak pernah dirinya melihat Anggita semarah itu sebelumnya.Caraka mengatakan ingin menghirup udara segar, tetapi Anggita benar-benar tidak menyangka j
Caraka benar-benar emosi kejadian semalam. Karena ulah dari Feli, akhirnya dirinya dan juga Anggita bertengkar hebat, ia tidak mau hal tersebut kembali terulang lagi apalagi melihat Anggita benar-benar membuatnya merasa begitu sakit hati. Ia tidak pernah berniat untuk menyakiti Anggita dan terkuat tetapi sialnya justru Feli berhasil merusak rumah tangganya yaitu. Hampir semalaman Anggita mendiamkannya, membuat Caraka begitu sangat frustasi, ia benar-benar tidak mau jika rumah tangganya kali ini kembali hancur lagi karena perbuatan mereka semua. Caraka tidak mau jika sampai putrinya kembali kehilangan sosok seorang ibu apalagi menurutnya Anggita adalah sosok seorang ibu yang benar-benar begitu sangat sempurna. Dia menghampiri Feli yang sedang makan pagi bersama ibu dan adiknya. Wajah Caraka benar-benar terlihat begitu sangat kesal, tidak seperti biasanya lelaki itu masih terlihat sangat sabar, kali ini caraka sudah tidak mau lagi memberi toleransi untuk mereka semua yang menumpang di
Setelah Caraka pergi, Bu Rasti menghampiri menantunya. Dirinya sudah benar-benar merasa begitu sangat kesal apalagi untuk pertama kalinya ia melihat Caraka yang sangat marah kepada dirinya dan juga Feli. Memang hubungannya dengan cara Tak selama ini tidak baik, tetapi Caraka tidak pernah membentaknya seperti itu bahkan sampai berani mengusirnya ia sangat mengetahui pasti hal tersebut dikarenakan ulah dari Anggita sebagai istrinya, sebagai seorang ibu ia tidak terima karena Caraka terus saja membela istrinya dibandingkan dengan dirinya maka dari itu ia akan memberikan pelajaran dan juga perhitungan kepada Anggita.Begitu juga Feli dan Bella. Sementara asisten rumah tangga mereka sudah siaga takut majikan mereka kenapa napa. Mereka bertiga langsung saja menatap sadis ke arah Anggita Tondo, pasti anggota sekarang tengah merasa sangat senang karena Caraka sudah berhasil dimanipulasi oleh wajah polosnya itu sampai-sampai mereka semua harus meninggalkan rumah ini.Asisten rumah tangga dari
Bu Rasti kaget melihat Feli melakukan hal itu pada Anggita. Bagaimana bisa melukai istrinya Caraka dengan terang-terangan. Tidak menyangka jika sang keponakan bisa melakukan itu, melihat anggota yang terjatuh terbentur bahkan tidak sadarkan diri pun membuat dirinya merasa sangat panik, takut terjadi apa-apa dan justru hal tersebut akan memperunyam segalanya."Feli kamu Gila?" Bu Rasti langsung saja menatap ke arah Feli, apa yang dilakukan oleh wanita itu tentu saja akan mengancam posisinya sebagai ibu dari Caraka apa tidak bisa Feli bermain cantik saja mengapa harus terang-terangan seperti ini. Jika seperti ini dan juga cara kamu mengetahuinya bukan sebuah simpati yang didapatkan tetapi bisa-bisa Caraka akan sangat murka dengan apa yang sudah dilakukan oleh mereka semua itu.Feli benar-benar sangat emosi, tadi dirinya refleks saja mendorong Anggita. Namun, dirinya benar-benar tidak memiliki niat seperti itu, ia tidak sengaja karena dirinya terlalu marah saja."Aku enggak sengaja, Tan
"Kamu berani mengancam saya?" Bu Rasti menatap tajam ke arah Anggita bagaimana bisa wanita itu berani-beraninya memberikan ancaman seperti itu kepada dirinya. Memangnya siapa Anggita mengapa sombong sekali bahkan ia sampai membawa bahwa polisi akan hal itu. Membuat dirinya benar-benar sangat tidak menyangka dengan apa yang dikatakan oleh menantunya itu barusan. Mengapa Anggita sekarang semakin besar kepala seperti ini.Bu Rasti syok dengan apa yang di katakan oleh Anggita. Dari atas, Anggita tak peduli dengan mereka semua. Yang terpenting dirinya sudah membuat mereka tak berkutik. Dirinya sudah benar-benar muak mengikuti semua kemauan mereka, kurang sabar apa dirinya selama ini, padahal ia sudah berusaha untuk sabar salah siapa mereka yang selalu membuat ulah lebih dulu.Anggita juga seorang manusia biasa yang memiliki batas kesabaran, ia tidak mau jika dirinya terus-terusan direndahkan seperti ini. Terlebih lagi mereka semua benar-benar tidak memiliki hati bagaimana bisa mereka memp
Bu Rasti tak tenang, sepertinya masalah Anggita sudah terdengar ke telinga sang anak. Dia sangat kesal dengan ulah Feli yang tidak bisa menjaga kesabaran di hadapan Anggita. Gegabah sedikit, sudah pasti akan merusak semuanya.Bu Rasti mencoba menghubungi sang anak laki-laki yang lain. Adam, iya dia mencoba menghubungi anak kandungnya. Memastikan apa semua sudah beres, meminta pengacara mengubah perusahaan menjadi atas namanya tanpa sepengetahuan Caraka."Bagaimana, Dam? Apa beres semua?" tanya Bu Rasti. "Beres apanya, pengacara sialan itu tidak mau tanda tangan dan memindahkan aset juga. Bahkan, dia bilang jika bukan si Caraka, dia tidak mau." Suara mendesah kesal terdengar dari ujung telepon."Iya sudah. Kerjaan kamu enggak ada yang beres."Bu Rasti menutup pesannya. Ia pun semakin pusing jika Caraka mengusirnya dan darinya belum mendapatkan apa yang diinginkannya. "Felisa kamu mau ke mana!" "Tante, aku suntuk di rumah. Mau ke luar. Sudah, mau ikut enggak. Mau senang-senang." "He
Dua bulan persiapan pernikahan Evan. Semua sudah di urus Eo ternama. Evan pun hanya memantau.Dirinya merasa begitu sangat senang walaupun awalnya mengira 2 bulan itu adalah waktu yang begitu sangat lama tetapi jika dijalani terasa begitu sangat sebentar ia tidak menyangka jika ternyata sebuah pernikahan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk proses-prosesnya padahal ia juga sudah menggunakan uang untuk menyelesaikan sebuah masalah-masalah di dalam proses-proses pernikahan. Ia juga tidak mau jika sampai Olive harus mengeluarkan biaya maka semua biaya ditanggung oleh dirinya termasuk juga untuk acara di rumah Olive.Semua sudah beres, hari yang ditunggu pun tiba. Pernikahan aktor top pun berlangsung dengan hikmat tanpa ada sorot kamera dan itu permintaan keluarga Olive. Evan benar-benar tidak mau jika pernikahannya disorot maka dari itu ia berusaha untuk menyembunyikannya dari media bahkan ia pun meminta pihak-pihak yang bertanggung jawab di dalam acaranya tidak membocorkan tentang
"Ibu sudah sadar?" tanya Olive. Ibunya Olive membuka mata, lalu menatap sekeliling. Acara lamaran di tunda sampai ibunya sadar. Wanita itu kembali lagi teringat jika hari ini adalah hari lamaran dari anaknya, lantas mengapa dirinya justru tiduran di kamar?"Olive, ini acara lamaran kamu?" tanya ibunya lagi. Dia berusaha untuk meyakinkan jika ini adalah acara lamaran untuk putrinya."Iya Bu," jawab Olive.Olive awalnya merasa begitu sangat khawatir karena ternyata respon ibunya jauh di luar dugaan ibunya sampai tidak sadarkan diri karena sangat terkejut melihat aktor pujaannya berada di depan mata bahkan lelaki itu yang akan melamarnya.Olive juga merasa tidak enak dengan keluarga Evan yang harus melihat ibunya tidak sadarkan diri bahkan mereka semua harus menunggu ibunya sadarkan diri terlebih dahulu sebelum melanjutkan acara lagi."Olive, kamu enggak bilang sama ibu kamu siapa calon suami kamu?" tanya Fanya heran. Pasalnya bisa sampai sang ibu pingsan.Dirinya sangat penasaran jang
Pertemuan keluarga Baskoro membicarakan pernikahan Evan, lalu membicarakan untuk lamaran esok ke rumah Olive. "Bagaimana setuju?" Bukan hanya Evan saja yang begitu antusias menyaksikan hal tersebut begitu juga dengan Baskoro Karena sekarang dirinya sudah sangat tenang tidak perlu repot-repot untuk membujuk adiknya keluar dari dunia entertainment, ia sekarang sudah mandiri dan bisa menentukan pilihan sendiri apalagi mendengar jika adiknya sudah mengurus hal tersebut kepada manajernya. Evan antusias dengan pembahasan itu. Tidak memungkiri jika selama ini ia menjomblo dan mendapati wanita yang sama sekali tak disangkanya. Wanita bukan dari kalangan artis. Dirinya benar-benar tidak menyangka jika ternyata Olive akan memberikan jawaban seperti itu dan secepat itu ia kira Alif akan membuatnya menunggu lama, tetapi ternyata wanita itu justru sekarang telah membuatnya merasa begitu sangat bahagia. Tak terasa sebentar lagi dirinya akan resmi menjadi seorang pengusaha dan juga suami dari
Evan berjingkrak kegirangan saat mendapat pesan dari Olive. Akhirnya dia menikah dengan wanita pujaan hatinya. Dirinya tidak menyangka jika ternyata wanita itu akan memberikan jawaban yang secepat itu, ia benar-benar merasa begitu sangat senang sekali, sekarang impiannya sudah terwujud mendapatkan wanita yang ia sayangi, entahlah sejak pertemuannya bahkan Anggita membuat misi gila membuatnya justru terjebak akan cinta seperti itu. Kebersamaannya dengan Olive yang memang tidak terlalu lama tetapi sikap wanita itu yang benar-benar bisa membuatnya jatuh cinta."Aku mengucapkan terima kasih kepada manajemen ini, karena kalian sudah membuat namaku menjadi sangat baik sekali, membuatku dikenal banyak orang sesuai apa yang tadi aku katakan semuanya sudah final, aku akan menyelesaikan kontrak-kontrak yang sudah ada dulu dan aku tidak akan menerima kontak-kontak baru."Evan pun pamit pada managernya dan mempersiapkan untuk pergi menemui sang kakak. Dirinya benar-benar sudah tidak sabar ingin
Di rumahnya, Olive berbicara dengan sang ibu. Wanita single parents itu sudah menjanda sejak 18 tahun lalu. Wanita tua itu asyik menonton Sinetron. Dirinya merasa senang karena sekarang anak gadisnya itu sudah bisa bekerja dan ia tak lagi memusingkan perihal uang.Ditemani cemilan pisang goreng ia menonton televisi dengan wajah sumringah.Olive duduk di sampingnya, ia menarik napas dalam. Dirinya benar-benar bingung harus mengatakan dari mana, ia tidak tahu harus seperti apa lagi.Olive benar-benar bingung harus memulai dari mana percakapan dengan ibunya itu, ia sangat pusing dan dirinya harus mengatakan apa terlebih dahulu pasti ibunya sangat terkejut jika mengetahui apabila dirinya dilamar aktor ternama idamannya."Nonton apa si Ma?" tanya Olive."Itu, si kasep. Evan, nah eta aduh cakep bener. Nanti kalau cari calon suami yang ganteng, biar memperbaiki keturunan," ujar sang ibu. Wanita itu benar-benar begitu sangat senang bahkan ia mengidam-ngidamkan ingin bisa bertemu dengan aktor
"Olive saya benar-benar mau menikahi kamu. Saya janji enggak akan berada di dunia hiburan lagi." Evan masih berusaha untuk meyakinkan wanita itu, ia benar-benar tidak mau kehilangan Olive. Walaupun memang mereka berdua kenal belum lama, tetapi dirinya sudah yakin dan ingin melabuhkan hati kepada Olive. Jika memang Olive takut dirinya berada di dunia hiburan, dirinya akan memilih untuk berhenti jika itu yang dia mau oleh Olive.Olive masih bimbang, apa yang dikatakan oleh Evan. Dirinya seperti tertimpa durian runtuh. Dinikahi pria kaya yang tenar, sudah pasti emaknya histeris saat melihat ada Evan nanti berkunjung. Secara dia ngefans banget sama Evan. Dirinya sangat yakin jika nanti ibunya pasti akan sangat setuju sekali dengan Evan, padahal ibunya selalu berandai-andai jika Evan menjadi bagian keluarganya dan ternyata sekarang keinginan dari ibunya itu menjadi sebuah kenyataan. Evan akan menjadi menantunya dan pasti ibunya akan langsung setuju hanya saja dirinya yang benar-benar mer
"Yakin, kalian harus datang melamarkan Olive untukku." Baskoro menepuk keningnya, sepertinya apa yang diinginkan sang adik tidak main-main. Begitu juga dengan Andre dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin setelah ini mereka harus menyeleksi babysitter untuk anak Baskoro itu karena babysitter-nya akan dinikahi oleh pamannya sendiri."Ya, ya aku menolak pun pasti kamu akan melakukan berbagai macam cara kan. Lebih baik kita panggil saja Olive dulu," ungkap Baskoro.Lelaki itu akhirnya memilih untuk memanggil sang babysitter, wanita yang diinginkan oleh adiknya tersebut. Ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi, Olive wanita yang diinginkan oleh Evan itu. Padahal dirinya sudah mengingatkan dan sudah memperingatkan adiknya jika adiknya tidak boleh main-main karena jika memang adiknya main-main dengan Olive bukan hanya berhadapan dengan keluarga Olive saja tetapi berhadapan dengan dirinya karena bisa-bisanya Evan merusak citra baik babysitter sang keponakan.Olive datang dan hanya bisa menu
"Mama bisa menerima Anggita kok, tapi jangan usir mama." Bu Rasti memohon pada Caraka. Bu Rasti benar-benar merasa begitu sangat bingung saat cara mengusirnya secara terang-terangan, ia tidak mau meninggalkan rumah Caraka karena di rumah Caraka bisa menghandle semuanya mengurangi pengeluarannya saat ini. Jadi dirinya tidak mau keluar dari rumah Caraka dia berjanji akan bersikap baik dan juga menerimaan kita seperti menantunya sendiri: Resti benar-benar merasa begitu sangat takut jika sampai mengusirnya."Iya, mama bisa menerimanya karena sudah tahu siapa dia. Awalnya, memang mama menerima?" tanya Caraka.Sangat lucu sekali bagaimana ibunya itu dengan terang-terangan ingin mengusir Anggita bahkan berusaha untuk memprovokasinya. Sebelum ibunya mengetahui jika anggota adalah adik bungsu dari Caraka. Jika memang ibunya itu mau menerimaan Kita seharusnya sejak awal-awal bukan setelah mengetahui jika anggota adalah adik dari Baskoro benar-benar hal yang sangat menyebalkan sekali untuk diri
"Mas, mana bisa begitu," protes Olive setelah acara berlangsung. Alif benar-benar terkejut dengan pernyataan dari aktor papan atas tersebut, ia tidak pernah menyangka jika di hadapan kamera yang begitu sangat banyak Evan mengatakan jika dirinya adalah calon istri. Orang berspekulasi yang tidak tidak apalagi bukan rahasia umum jika Eva memiliki banyak sekali fans, pasti dengan pemberitaan ini fans tersebut akan langsung mengejar-ngejarnya bahkan mereka pasti akan mencari tahu tentang dirinya yang tentu akan dicari tentang kekurangan yang awalnya sangat tenang harus tiba-tiba hancur karena pernyataan dari Evan."Gimana enggak bisa. Salah emang?" tanya Evan.Evan tidak merasa bersalah sama sekali ia terlihat santai-santai saja menanggapi pertanyaan dari Olive menurutnya apa yang ia lakukan tidak salah lagi pula alis juga tidak memiliki pasangan jadi sah-sah saja dirinya mengatakan itu mengapa Olive jadi keberatan seperti itu?"Bukan gitu, tapi kamu---"Evan menempelkan telunjuknya di bi