Beranda / Romansa / Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku / Bab 145 – Bajingan, Kamu Menyentuh Istriku!?

Share

Bab 145 – Bajingan, Kamu Menyentuh Istriku!?

Penulis: Creative Words
last update Terakhir Diperbarui: 2024-03-01 11:00:20

Ucapan pria itu membuat kening Valency berkerut dalam. Dia sekali lagi menghindar dari uluran tangan sang pria, lalu mencoba mengingat nama pria tersebut. “James, ‘kan?” tanyanya, membuat James tersenyum lebar.

“Wah! Kamu mengingatku! Apa jangan-jangan dulu kamu sempat suka kepadaku dan tidak bisa melupakanku sampai sekarang?” tanya James dengan nada menggoda dan bercanda, membuat dua teman lainnya tertawa selagi pasangan kencan James cemberut.

Asumsi konyol. Jelas Valency mengingat nama James bukan karena hal tersebut!

Alih-alih mengingat James karena dia tampan, pintar, atau karena Valency menyukainya, Valency mengingat pria itu karena dia sangat waspada dan membencinya! 

James adalah pembully nomor satu sekolah dan seorang pemain wan

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (7)
goodnovel comment avatar
mamah susan
aku gemes baca nya klu soal valency sm Jayden
goodnovel comment avatar
Nur Latifah
udh 4 hr kmn niy thor, koq g ada update an, nnti di rafel ya postinganny
goodnovel comment avatar
Nur Latifah
udh 2 hr g da update, lanjutkaan thor update an ny
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 146 – Valency Lambert dan Jayden Spencer

    Melihat sosok Jayden membuat James beringsut sedikit takut, tanpa sadarnya tubuhnya goyah dan mundur. Jelas saja pria di hadapannya ini tidak sebanding dengannya, tubuh pria itu bahkan terlihat masih kekar walaupun telah tertutupi kaos longgar. James menatap menyedihkan dirinya yang tersungkur di atas tanah hanya karena sekali dorongan dari pria itu. Pria itu berdiri dari posisi menyedihkannya dengan bantuan dari teman-temannya yang lain. “Apa masalahmu?!” James memberanikan dirinya membalas perbuatan Jayden, dia merasa harga dirinya tergores apalagi di depan teman-temannya. Setidaknya dia harus memberikan sedikit perlawanan. Tatapan Jayden menajam, ada bara kemarahan yang tampak jelas membara di kedua matanya. Tangannya terkepal erat bahkan menonjolkan urat-urat tangannya, membuat James yang tak sengaja melihat itu bergidik ngeri. Namun lagi-lagi James mementingkan harga dirinya dan memasang wajah garang dan menantang pada Jayden. “Masalahku?” desis Jayden sinis. Ia mendekati Ja

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-05
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 147 – Aku Sendiri yang Akan Patahkan

    Jayden tersenyum miring saat semuanya telah terbongkar di depan James, membuat pria itu berkeringat dingin dan hanya bisa terdiam dengan wajah pucat. Kesombongannya seakan menghilang seketika. “Bagaimana? Coba saja hancurkan aku, jika kau bisa,” tantang Jayden kembali. “Tapi jika kamu tak berhasil ... aku yang akan menghancurkanmu.” Ia mengatakan kalimat tersebut dengan berbisik dan tubuh condong pada James. “Apa kita akan lanjut dengan permainan ini?”Melihat suasana yang mulai tak kondusif membuat Valency maju dan memegang tangan Jayden, ia juga menggunakan tangannya yang satu untuk memegang lututnya, mengisyaratkan ia lelah berdiri terlalu lama. Sontak Jayden menoleh, aura mengerikan yang sejak tadi menyelimutinya seketika mereda, tatapan dinginnya berganti menjadi tatapan khawatir. “Apa kamu sakit?” tanya Jayden khawatir. Valency menggeleng. “Aku baik-baik saja, Jay. Dibanding itu ... aku ingin segera pergi dari sini,” pinta Valency memelas. Jayden menggeleng tegas, jelas dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-06
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 148 – Tuan dan Nyonya Spencer

    Diancam seperti itu, kepala James mengangguk-angguk cepat sembari terus mengulangi, “Mengerti! Aku mengerti! Aku tidak akan mengulanginya lagi! Sekarang kumohon lepaskan aku!”Mendengar itu, Valency pun mendorong James ke belakang, membuat tubuh pria itu oleng dan terjatuh ke arah teman kencannya, tetapi wanita itu malah menghindari James dan membuat James kembali terjatuh di jalanan.Melihat James yang terjatuh menyedihkan membuat teman kencannya yang sedari tadi merasa diabaikan seketika memasang ekspresi jijik. “Rasakan itu! Dasar pria hidung belang!” makinya kesal, lalu melenggang pergi meninggalkan James.Di tempatnya, Valency mendengus. Pria itu memang pantas ditinggalkan seperti itu.Melihat perbuatan Valency membuat Alisha dan Marisa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-07
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 149 – Demi Dirimu

    Seolah tak terjadi masalah apapun sebelumnya, kini Valency dan Jayden melanjutkan kegiatan berlibur mereka. Kini senyum Valency telah kembali, beberapa kali ia tampak antusias menarik tangan Jayden untuk menaiki beberapa wahana pilihannya. Sementara Jayden sendiri hanya mengiyakan apapun yang diinginkan istrinya, untuk hari ini ia ingin membahagiakan Valency.“Aku mau naik itu, Jay!” ajak Valency girang, menatap Jayden antusias.Kening Jayden mengerut mengikuti arah tangan Valency yang menunjuk sebuah wahana, itu adalah komidi putar. Sepanjang Jayden melihat tak ada laki-laki dewasa yang menaiki wahana itu, kebanyakan adalah anak-anak dan gadis muda saja. Melihat Jayden terdiam membuat Valency menatap pria itu. Ah dia sangat bodoh, walaupun hari ini Jayden mengiyakan segala permintaannya, tetapi pria itu pasti punya cukup harga diri untuk tidak menaiki komidi putar.“Maaf. Aku naik wahana itu sendiri saja, kamu bisa menungguku,” ucap Valency meralat. Jayden menggeleng, ia kembali m

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 150 – Menikahlah Denganku

    “Orang-orang yang kamu temui tadi adalah teman kelasku saat SMA. Tapi, menyebut mereka sebagai teman kurasa sangat tidak cocok melihat bagaimana hubungan kami di masa lalu yang jauh dari kata teman,” ucap Valency mulai bercerita. Jayden tampak mendengar dengan serius dan terus menatap ekspresi wajah Valency yang berubah-ubah. “Alisha dan Marisa terkenal sebagai anak yang populer di sekolah dulu, mereka memiliki banyak teman dari kalangan atas dan hanya mau berteman dengan yang setara. Tapi sebaliknya ... mereka juga menindas orang-orang yang mereka rasa berada di bawah mereka,” ucap Valency. Ingatannya kembali terlempar pada masa-masa sekolahnya. Bagaimana dulu dia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari keduanya, bukan hanya dia tetapi juga banyak anak-anak lainnya yang senasib dengannya. “Karena kepintaranku, mereka selalu memaksaku untuk memberikan jawaban tugas-tugas setiap hari. Jika aku membuat kesalahan satu nomor saja atau terlambat memberi jawaban, mereka akan memukuli

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-11
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 151 – Dia Istriku

    Valency menatap Jayden dengan manik berkaca-kaca. Meski mereka sudah menikah, bahkan sudah menghabiskan banyak hal bersama. Akan tetapi, sebagai seorang wanita muda, hatinya tetap tersentuh ketika dilamar dengan cara semanis ini. Bianglala, pemandangan malam kota Evermore, dan seorang pria tampan yang kini berlutut di hadapannya dan melamarnya.Senyuman lebar pun terlukis di wajah Valency. “Mau …,” jawab gadis itu dengan suara lirih. Kepalanya mengangguk berkali-kali seraya dia memeluk leher Jayden dengan erat. “Aku mau menikah denganmu, Jay!”Jayden pun membalas pelukan istrinya itu. Dia membenamkan wajahnya di tengkuk leher Valency, menikmati aroma familier yang menenangkan dari wanita tersebut.Saat keduanya memisahkan diri, Jayden menyelipkan sebuah cincin permata di jari manis Valency. Cincin itu diukir dengan begitu indah dan teliti, dengan desain yang luar biasa unik. “I-ini–” Valency menatap Jayden, lalu menatap cincinnya lagi. “Apa ini desainmu?” Dia mengenali kekhasan desa

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-15
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 152 – Kerja Sama

    Pengakuan Jayden sukses membuat semua orang menatapnya dengan syok. Selain fakta bahwa Valency merupakan putri sang desainer legendaris, Victoria Lambert, ternyata dia juga istri Jayden Spencer!Rentetan pertanyaan pun muncul.“Istrimu, Tuan Spencer?! Bagaimana kalian bisa bertemu?! Apakah sebelum masalah Jewellry Corp, kalian sudah memiliki hubungan!? Atau itu saat dimulainya hubungan kalian!?”“Kenapa tidak ada yang pernah mendengar mengenai pernikahanmu, Tuan Spencer? Kenapa menyembunyikannya!?”“Apa ada alasan tertentu kenapa Anda menyembunyikan hal ini!?”Pertanyaan-pertanyaan ini membuat Jayden menjawab, “Pernikahan kami memang telah disahkan negara, tapi resepsi akan diadakan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-16
  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 153 – Dia Putraku

    Valency terperangah, menatap keduanya dengan raut keterkejutan yang tak mampu disembunyikan. Bagaimana bisa mantan kekasihnya itu bisa memiliki kedekatan tertentu dengan seorang Eric Gray!Valency yang kaget pun menoleh ke arah Jayden, kemudian mendapati ekspresi suaminya itu berubah menjadi sangat gelap melihat kedua pria itu berdiri berdampingan dengan menunjukkan kedekatan yang menurutnya tidak wajar. Jadi, Eric dan Felix bekerja sama!? Emosi Valency kembali buruk. Tangannya mengepal kuat ketika dengan penuh amarah, Valency menghampiri kedua pria tersebut. Valency langsung menghampiri Felix dan mendesis, “Apa yang kamu kira sedang kamu lakukan?!”Bukannya gentar, Valency justru melihat sebuah seringai terbit di wajah Felix, “Menurutmu? Kamu pikir, aku akan takut pada suamimu?” Valency mendongak menatap ke arah Felix. Tatapan yang diselimuti api amarah itu seolah tengah menabuh genderang perang. “Tentu saja. Memangnya, sejak kapan pengecut sepertimu memiliki keberanian?” Wajah

    Terakhir Diperbarui : 2024-03-18

Bab terbaru

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 278 - Pagi Harinya

    "Apa maksudmu dia tidak berada di daftar tamu?"Suara itu terdengar keras, memaksa Verena mengumpulkan kesadarannya perlahan. Setelah itu, si pemilik suara yang tampaknya kelepasan dengan bentakannya, kembali memelankan suaranya lagi hingga berupa gumaman-gumaman kurang jelas. Mungkin khawatir akan mengusik Verena.Namun, terlambat. Wanita itu sudah membuka matanya.Ia berada di sebuah ruangan yang cukup luas. Tampaknya seperti sebuah kamar hotel. Semua tirai jendela masih tertutup rapat, tapi Verena bisa melihat sedikit cahaya luar masuk melalui celahnya.Verena mengubah posisinya, berbaring terlentang. Mengumpulkan kesadaran yang--Tunggu. Kamar hotel!? Bukan kamarnya?Seketika Verena terduduk. Membuat kepalanya yang masih terasa berat mengalami sensasi seperti dibanting ke dinding.Ini bukan kamarnya. Verena menunduk dan meraba tubuhnya yang masih berada di balik selimut.Ini juga bukan gaun yang ia kenakan semalam. Bahkan bukan gaunnya--entah punya siapa."Kenapa bangun tiba-tiba

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 277 - Jangan Menyesalinya, Nona Miller

    "Ada apa dengan ekspresimu? Ulah apa lagi yang kamu lakukan?"Kimberly segera menepis tangan Keith. "Apa maksudmu? Aku tidak melakukan apa-apa!"Mata abu-abu Keith menyipit. "Kim. Aku sudah memperingatkanmu. Kalau kamu menyentuh Verena lagi, aku akan--""Aku tidak melakukan apa pun! Justru wanita sial itu yang berulah!" Ucapan Kimberly terdengar cukup keras, membuat beberapa orang di sekitar mereka menoleh ke arahnya.Sudah jatuh, tertimpa tangga, lalu dikatai bodoh. Itulah perumpamaan yang cocok untuk kondisi Kimberly saat ini.Ia tidak bisa menemukan Eric yang kemungkinan sudah meminum minumannya yang sudah Kimberly campur dengan obat perangsang khusus. Suatu larutan asing dan tidak ada penawarnya, yang Kimberly dapatkan dari teman sang ibu. Tadi pria itu menemuinya.Satu-satunya cara untuk mengeluarkan zat asing itu dari tubuh si peminum adalah dengan berhubungan badan. Bahkan jika si peminum dibawa ke rumah sakit sekalipun, belum tentu dokter dan tim medis bisa mengatasinya.Lalu

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 276 - Keputusan Eric

    “Tuan Gray. Sepertinya memang tidak ada pilihan lain.” Dengan kalimat itu, bahkan sebelum dokter keluarganya menjelaskan lebih lanjut, Eric sudah tahu apa yang harus ia lakukan.Ia pernah berada di posisi yang sama dengan Verena dan rasanya sangat menyiksa.Waktu itu, Verenalah yang membantunya. Meskipun Eric memaksakan dirinya pada gadis itu, sekalipun dengan tidak sadar. Hal itulah yang membuat Eric merasakan rasa tanggung jawab yang besar terhadap Verena.Dan itu jugalah yang ia rasakan sekarang.Namun, mengingat karakter Verena, gadis itu pasti akan membunuhnya jika Eric mengambil pilihan yang menempatkan pria itu dalam posisi yang "terlalu menguntungkan" dan terkesan mengambil kesempatan."Eric--" Suara Verena kembali terdengar. Wanita itu mencengkeram tangan Eric lebih erat, lalu menggeser tubuhnya agar tidur berbantalkan pangkuan Eric. Lalu, ia kembali mengerang. Detik itu juga, Eric membuat keputusan."Semuanya keluar," ucapnya dengan suara rendah. Nadanya terdengar rendah,

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 275 - Hubungan Intim

    “Ini ... kamu, Eric Gray, aku ….” Jantung pria itu berdetak lebih cepat saat mendengar Verena mengatakan hal itu. Sorot mata tak percaya tampak jelas di sepasang matanya. Otaknya langsung berputar, mengingat bagaimana Verena bisa meminum obat perangsang padahal gadis itu hampir selalu bersamanya.Dan pikiran itu masuk begitu saja dalam kepalanya.Verena yang kehausan. Minuman di tangan Eric.Dari Kimberly.Ah, sial.“Eric …?” Verena kembali berbicara, membuat pria itu menunduk menatap wanita itu. "Aku--"Verena berkedip, berusaha menjernihkan fokusnya. Iris matanya yang indah itu mengamati seraut wajah di hadapan dari jarak yang amat dekat. Wanita itu bahkan bisa merasakan embusan napas keduanya, terdengar berat di telinga. Perlahan, Verena mengangkat tangannya, menyentuh pipi sosok itu dengan telapak tangan, menangkupnya dengan lembut. Sesuatu yang cukup mengejutkan, sekalipun memang setelah mengumpat tadi, Verena perlahan bersikap kebalikannya. Menempel pada Eric.Dingin. Saat

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 274 - Ulah Eric Gray?

    "Apa yang terjadi ...."Verena berpegang erat pada tepi wastafel hingga buku-buku jarinya memutih. Sebab tubuhnya sekarang mulai limbung."Permisi. Apa kamu baik-baik saja?"Verena mendengar salah satu pengunjung kamar mandi bertanya dan ia mengangguk, semata-mata karena ia sendiri tidak bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi pada dirinya."Wajahmu pucat." Gadis itu kembali berkomentar. Lalu ia mengeluarkan beberapa jenis pil dari dalam tasnya. "Jika ... kamu sedang datang bulan dan merasa tidak nyaman karenanya, ini aku ada obat."Gadis itu meletakkan obat-obatan itu di tepi wastafel, di hadapan Verena."Tidak apa-apa. Jangan malu." Verena mendengar gadis asing itu kembali berucap. "Perlu kuantar ke petugas? Aku juga bisa memanggil dokter."Verena hanya tersenyum tipis dan mengucapkan terima kasih. Ia menggeleng, mencoba menyampaikan kalau ia tidak butuh bantuan.Meski sebenarnya, ia merasa bahwa ia akan mati di sini Lalu gadis itu keluar dan Verena sendirian di dalam toilet.Ve

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 273 - Skenario Kimberly

    "... Verena, kamu baik-baik saja?"Pertanyaan itu meluncur dari bibir Eric ketika Verena tanpa sadar menggenggam ujung jas pria itu dan meremasnya kuat-kuat. Wajah wanita itu kini agak pucat dan napasnya menjadi lebih berat."Kelelahan?" tanya Eric lagi. Bukan apa-apa. Bisa jadi memang wanitanya ini sedang kelelahan, bukan? Dengan segala kesibukan sebagai pengganti sang ayah, Verena sampai pada batasnya juga. Namun, Verena menggeleng. Ini jelas bukab kelelahan. Ia tidak selemah itu.Sejak dulu, Verena sudah terbiasa bekerja dan lembur. Mengurusi klien dan bersosialisasi juga sudah sering ia lakukan karena pekerjaannya. Jadi ia tidak akan tumbang semudah ini.Selain itu, kondisinya ini terlalu tiba-tiba.Tidak mungkin Verena yang normal dan sehat bisa menjadi seperti ini begitu saja?"Kita menyingkir--""Aku ke toilet dulu," ucap Verena, menepis lengan Eric sekarang. Di sini terlalu banyak orang. Pikirannya terasa kacau dan tidak nyaman. Mungkin sedikit udara segar bisa membersihkan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 272 - Teori Gila Verena

    "Maaf, aku harus keluar lagi. Ada yang harus aku pastikan.""Mau ke mana?"Eric bertanya. Tidak seperti dugaan Verena, Eric tidak melepaskannya begitu saja. Padahal Verena pikir, pria itu akan mengiakan saja keputusan Verena seperti tadi."Ke luar. Sebentar. Kan sudah aku bilang.""Jawab dengan lebih spesifik, Verena." Eric berucap.Langsung saja, Verena menghela napas."Aku perlu memastikan beberapa tamu. Oke?""Kalau kamu memerlukan daftar tamu, bisa kuberikan.""Ya, tapi aku juga perlu menemui orang ini.""Siapa? Kutemani.""Tidak perlu. Ini acaramu. Kamu harus tetap di sini.""Tanpa tunanganku? Jangan bercanda."Verena berdecak. Merasa kesal.Karena tidak ingin kehilangan jejak seperti tadi, wanita itu nekat melangkah pergi----tapi ia justru berakhir terpenjara dalam tangan kekar Eric."Eric--""Kamu tahu," ucap Eric diikuti helaan napas. "Mengejarmu memerlukan kesabaran ekstra."Verena langsung merengut. Bukan karena ucapan Eric, melainkan karena posisi mereka. Si Presdir arogan

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 271 - Pernyataan Keith

    "Aku tidak mau kamu mati konyol, Verena. Tidak bisakah kamu memahami hal itu?"Ucapan yang meluncur dari bibir Keith itu tidak terlalu mengejutkan Verena. Namun, nada bicara dan ekspresi yang ditunjukkan oleh adik tirinya itu sukses membuat Verena terdiam.Ada yang asing dari tatap manik mata abu-abu itu.Sepasang warna abu-abu yang familiar itu--Apalagi bagaimana Keith membuang muka setelahnya, lalu mengusap tengkuk dengan kikuk sementara ujung telinganya memerah.Keanehan itu ... tidak bisa Verena pandang sebagai sebuah tingkah adiknya yang lucu.Bukan karena sikap Keith tidak lucu. Melainkan karena tingkahnya tidak seperti seorang adik pada umumnya.Seakan-akan--Tidak. Pasti Verena salah. Ia selalu salah dalam hal ini, kan?"Keith ... kamu--"Keith mengangkat tangannya sembari menghela napas."Sudahlah." Keith menukas. "Toh Ayah sudah merestui pertunanganmu, bukan? Lupakan saja.""Yah. Itu mustahil." Verena berusaha terdengar tegas, tapi ucapannya tak lebih dari sebuah gumaman.M

  • Menjadi Ibu Tiri Mantan Kekasihku   Bab 270 - Si Kembar Miller

    "Nona, Anda baik-baik saja?"Sosok itu adalah seorang pria paruh baya, dengan rambut hitam yang sudah banyak beruban. Namun, penampilannya tampak rapi, tidak serampangan. Mengindikasikan bahwa kemungkinan beliau adalah salah satu tamu undangan Eric Gray.Meski begitu, penampilannya tampak terlalu sederhana untuk dikatakan kaum sosialita.Namun, bukan itu yang membuat Verena tertegun. Mata abu-abu itu ... tampak familier bagi Verena. Di mana--"Nona?""Ah." Verena berkedip. "Maaf, Tuan. Saya tidak melihat ke depan." Verena buru-buru berkata setelahnya."Saya tidak masalah. Tapi apakah Anda baik-baik saja?""Saya tidak apa-apa. Permisi."Verena sedikit menunduk dan langsung pergi dari sana, ke arah yang dituju oleh Kimberly tadi.Namun, sayangnya, interupsi singkat tadi sudah cukup untuk melenyapkan jejak adik tirinya.Tanpa sadar, Verena menghela napas. Menyayangkan fokusnya yang sempat teralihkan tadi."Verena."Panggilan itu membuat Verena menoleh dan mendapati sosok Keith tengah ber

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status