Mira masuk ke dalam kamar kakaknya itu."Kak" sahut Mira yang sekarang melihat kakaknya yang tengah duduk di ranjang."Ya ada apa" tanya tuan Salman.Mira duduk bersama dengan Kakaknya itu."Kenapa melakukan itu sama kak Aisyah apa salah dia pada mu kak" tanya Mira."Bukti nya sudah ada jadi kenapa aku harus percaya pada Aisyah" tanya tuan Salman."Lalu apa rencana mu" tanya Mira."Tidak ada" ucap tuan Salman."Kamu akan menggantung kak Aisyah seperti ini saja" tanya Mira."Bukan begitu hanya saja aku tidak mau kalau kenyataan ini menjadi benar" ucap Tuan Salman."Apa yang mau kamu buktikan lagi kak, kalau percaya bilang Percaya kalau tidak ya tidak aku yakin kalau kak Aisyah itu bukan orang yang seperti mereka pikirkan aku yakin kok, hanya saja mungkin dia sedang di jebak sekarang" ucap Mira."Apa maksudmu" tanya tuan Salman menatap pada sang adik yang sekarang ada di samping nya."Kamu tau akan sebesar apa marah ibu jika dia tau kamu melakukan hal itu, namun tidak hanya kamu aku jug
Aisyah menatap pada suaminya yang sekarang sedang panik karena melihat Velisya yang sekarang tengah pingsan dan tangan nya berdarah."Tuan" ucap Aisyah.Tuan Salman melihat pada Aisyah yang sekarang ada di sampingnya."Aku hanya ingin bertanya pada mu" ucap Aisyah tapi sayang tuan Salman tidak merespon Aisyah dia hanya menatap setelah itu pergi dari sana.Aisyah mengikuti tuan Salman yang sekarang masuk ke dalam kamarnya."Aku tak akan pulang kalau kau tidak memulangkan aku" sahut Aisyah."Baiklah aku akan memulangkan kamu pada orang tua mu" ucap Tuan Salman yang langsung mengambil kunci mobil yang ada di atas laci.Aisyah terkejut mendengar suaminya itu, namun Aisyah tak berani untuk bicara karena dia tau kalau tuan Salman marah padanya.Mereka langsung pergi dari sana meninggalkan kekacauan yang sekarang terjadi di kediaman yang sangat besar itu."Apa hubungan ini harus berakhir sampai sini" gumam Aisyah.Entah apa yang harus Aisyah lakukan lagi karena dia sudah sangat menyerah seka
Mira mendorong Kenan untuk menjauh dari diri nya."Jangan ikut campur pada kehidupan aku" geram Mira."Mira aku hanya tidak mau kamu punya masalah" ucap Kenan.PlakkMira menampar suaminya itu, dia tidak suka kalau Kenan terlalu banyak ikut campur padanya."Berhenti ikut campur paman" ucap Mira yang langsung membelakangi Kenan karena sangat tak suka pada Kenan."Aku hanya tidak mau kamu punya masalah lagi" ucap Kenan."Jangan ikut campur aku sudah banyak masalah sekarang jadi jangan tambahi lagi masalah aku" ucap Mira."Maafkan aku" ucap Kenan."Diamlah kau terlalu banyak ikut campur padahal aku hanya meminta kamu untuk membantu aku bukan berarti aku menganggap kamu sebagai suami aku, jadi tolong tetaplah di batas mu" ucap Mira yang langsung keluar dari kamar nya itu.Mira ingin memberikan pelajaran pada Zulfa karena sudah merusak rumah tangga kakaknya itu.Mira sangat benci pada orang orang di rumah itu apa lagi Kanti yang selama ini pura pura tidak melakukan apa apa padahal dia yang
Mamah Laras mendekat pada Madam Rose dan segera memeluk Madam Rose, saat ini Mamah Laras Sangat tidak tau malu."Aku tau kamu sedang stress dengan keadaan sekarang hingga saat ini kau menyalahkan aku, aku paham Rose tapi aku tidak tau apa apa" ucap Mamah Laras sambil memeluk erat tubuh Madam Rose.Madam Rose hanya diam saja tanpa perlawanan apa apa karena dia tau Istri pertama suaminya itu tengah bersandiwara."Jangan pernah macam macam Rose kalau kau tidak mau semua orang tau kalau pelaku yang mengurung Kenan dan Mira itu adalah kamu" bisik Mamah Laras yang saat ini memeluk adik madunya.Madam Rose terkejut dia tidak menyangka kalau Mamah Laras akan mengetahui hal itu sampai sejauh ini,"Dasar wanita mandul sialan, ternyata dia mau bermain main dengan ku" gumam Madam Rose.Madam Rose melepaskan pelukannya dia tersenyum tipis tak ada lagi yang bisa dia katakan sekarang, karena waktu dan tempat nya belum pas untuk dia membalas kejahatan Mamah Laras."Sudah tenang lah aku paham posisi k
Di kediaman besar tuan Imran...Mira menatap pada Zulfa yang saat ini sangat ketakutan pada Mira, seperti nya Zulfa tau kalau Mira mengetahui apa yang baru saja dia lakukan."Selamat makan malam kak Kanti" ucap Mira menatap pada Kanti yang ada di meja makan bersama dengan Zulfa."Ya" ucap Kanti."Bukannya kakak tadi ke rumah sakit" tanya Mira."Ya aku di suruh pulang oleh Mamah Laras, kesal aku mendengar nya, padahal aku belum bicara apa pun pada mas Salman" ucap Kanti."Apa ada kak Salman di sana" tanya Mira."Ya dia seperti nya tengah sedih" ucap Kanti."Oh ya, ngomong ngomong berapa bulan kandungan kakak" tanya Mira pura pura melupakan kejadian dimana dia melihat dengan mata kepala nya sendiri kalau Kekasih Kanti menabrak Ibu Ayu atas perintah dari Kanti."Kandungan aku sudah tujuh bulan" ucap Kanti menatap pada Mira yang sekarang bertanya tanya padanya."Makanlah yang banyak" ucap Mira.Kanti hanya tersenyum menatap pada Mira sedang kan sekarang Zulfa tengah ketakutan pada tatapan
"Baiklah aku tidak akan pergi asal dengan satu syarat" ucap madam Rose."Apa itu" tanya tuan Imran."Aku mau kau ceraikan istri istri mu" sahut Madam Rose dengan senyuman tipis di bibirnya.Tuan Imran tentu saja terkejut mendengar hal itu, apa lagi tak mungkin bagi dia untuk menceraikan istri istrinya."Gak mungkin" ucap tuan Imran."Aku tau kalau kamu gak bisa melakukan hal itu, maka dari itu aku punya syarat yang lain" ucap Madam Rose."Apa" tanya tuan Imran."Aku ingin apa pun yang menjadi milik istri istri mu menjadi milik aku, aku ingin kau memberikan kekayaan Salman juga pada ku dan anak anak ku" ucap madam Rose."Tidak mungkin karena itu adalah milik mereka, bukannya kau juga sudah mendapatkan kekayaan yang aku punya" tanya tuan Imran."Ya tapi lihat lah, aku punya anak dua dan itu dari kamu, tapi aku selalu menjadi orang ketiga yang hanya mendapatkan sisa saja, kamu paham tidak aku muak dengan posisi ini" geram madam Rose."Baiklah aku akan usahakan" ucap tuan Imran yang langs
Satu Minggu kemudian...Tak gampang bagi Aisyah untuk bisa melupakan tuan Salman apa lagi Aisyah sudah sangat sayang pada tuan Salman.Sudah beberapa hari Aisyah pergi bekerja bersama dengan Abinya, dengan bekerja mungkin saja Aisyah bisa lebih cepat melupakan tuan Salman."Aisyah Abi ada rapat dengan klien baru" ucap Abinya Aisyah."Aku ikut abi" ucap Aisyah."Tidak usah lah" ucap pak Retno abi Aisyah."Kenapa Abi" tanya Aisyah."Kamu gak akan suka tempat nya" ucap pak Retno."Aku ikut aku tidak mau Abi sendirian" ucap Aisyah yang tetap ngotot untuk ikut bersama dengan Abinya.Karena selama beberapa hari ini pak Retno meminta Aisyah untuk ikut bersama dengan nya jika ada pertemuan, alasan nya tentu saja agar Aisyah paham dan bisa belajar dari Abinya itu.Mereka berangkat ke sebuah cafe yang cukup jauh dari perusahaan pak Retno, mereka menunggu orang yang akan datang itu di meja yang paling depan dekat jendela."Selamat pagi" ucap seorang laki laki yang sangat tak asing di pikiran Ais
Malam ini tuan Salman pulang ke rumahnya semenjak tuan Imran mengumumkan bahwa Harta yang dia punya akan menjadi milik madam Rose semuanya.Tuan Salman hanya mendapatkan perusahaan yang tengah dia kelola dan rumah yang tengah dia tempati itu, sebenarnya tuan Salman merasa sangat marah akan hal itu apa lagi tuan Imran sudah tak adil.Beberapa tahun yang lalu istri sah tuan Imran adalah mamah Laras tapi sekarang istri sah nya itu adalah Madam Rose.Dan ibu ayu hanya akan menjadi selir saja dan tuan Salman juga hanya menjadi istri selir saja.Tak pernah tuan Salman di anggap sebagai putra keluarga besar itu, orang lain tau tuan Salman putra tuan Imran hanya saja orang orang taunya tuan Salman hanya akan selir di keluarga itu."Mas aku akan pergi" ucap Kanti."Kemana" tanya Tuan Salman."Ada hal yang harus aku selesaikan" ucap Kanti."Jaga kandungan kamu, besok saja kamu perginya Pamali jika ibu yang tengah hamil keluar malam malam" ucap tuan Salman.Entah ada apa Kanti merasa baper saat
Persiapan sudah banyak yang di lakukan untuk pernikahan Kenan dan Nindi sayangnya pernikahan itu tidak bisa di batalkan apa lagi mereka semua sudah melakukan persiapan.Kenan yang saat ini merasa sangat di rugikan dia menyesal karena melakukan hal itu."Bagaimana aku bisa melewati ini semua, Arghh aku bingung" kesal Kenan.Namun saat ini orang tua Nindi datang ke sana, mereka merasa sangat bersalah apa lagi saat ini Nindi ketahuan tengah mengandung dengan seorang laki laki yang tak lain adalah tetangga orang tuanya.Mereka datang guna meminta maaf pada Kenan karena pernikahannya harus batal."Maafkan kami tuan" ucap orangtua Nindi yang saat ini merasa sangat bersalah atas putri nya."Saya tidak menyangka kalau Nindi akan seperti itu" ucap Kenan namun dalam hati nya dia merasa sangat bahagia apa lagi dia bisa menikah dengan Mira."Maafkan kami karena pernikahan nya harus batal" ucap papah Nindi."Baiklah kami akan terus melanjutkan pernikahan ini Kenan akan aku nikah kan dengan Mira" u
"Aku menghamili Mira" sahut Kenan.Semua keluarga yang ada di sana langsung menatap pada Mira dan Kenan, mereka terkejut bukan main apa lagi selama ini kenan tidak pernah berbohong."Tapi aku tidak hamil" geram Mira."Sejak kapan" tanya tuan Imran."Aku khilaf" ucap Kenan."Tuan berhenti bicara yang bukan bukan" geram Mira."Menikah lah dengan aku" ucap Kenan."Aku tidak mau" ucap Mira."Ada apa ini" tanya Ibu ayu."Aku bersalah kak" ucap Kenan menatap pada Ibu ayu."Ya salah apa" tanya Ibu ayu yang masih bisa tahan pada apa yang Kenan bicarakan itu."Aku tidak mau kalau hal itu terjadi kasihan keluarga Nindi sudah mempersiapkan semuanya" ucap mamah Laras."Tapi tidak mungkin aku menikah dengan dia" ucap Kenan."Kenan kamu yang mau sama Nindi kan" sahut Mamah Laras."Ya tadinya tapi setelah aku membuka mata aku, rasanya aku muak dengan Nindi" ucap Kenan yang dahulu menjadi kan Nindi sebagai pelampiasan dari Mira.Namun selama mereka bersama tak ada apa pun yang terjadi, hanya saja mer
Velisya semakin gelisah apa lagi tidak ada reaksi sedikit pun dari Rasyid dan dirinya."Apa obatnya memang tidak bereaksi ya, atau jangan jangan minuman itu di minum oleh Mira dan Paman Kenan, Astaga bodoh sekali kamu Vey" geram Velisya.Velisya menatap pada pembantu yang datang ke sana."Bi apa kamu melihat Mira" tanya Velisya."Tadi sepertinya ke ruang main" ucap pembantu itu."Oh baiklah" ucap Velisya."Ada apa" tanya Rasyid."Tidak ada aku hanya tidak melihat Mira saja" ucap Velisya."Paling dia mengurus anaknya" ucap Rasyid."Ya" ucap Velisya.Sedangkan di dalam kamar saat ini Kenan sudah benar benar terpengaruh oleh obat yang Velisya masukan pada minuman itu.Kenan menatap pada Mira yang kegerahan di bawahnya itu.Kenan tidak terlalu merasakan panas hanya saja hasrat dia yang semakin menggebu gebu ingin segera di tuntaskan."Hah kenapa Mira malah memeluk aku" gumam Kenan."Tuan ahh panas" keluh Mira."Maafkan aku Mira" ucap Kenan.Namun sesuatu hal yang aneh terasa oleh Kenan, d
Satu bulan kemudian...Acara pernikahan Velisya sudah tiba saat ini semua keluarga sudah bersiap untuk menyambut keluarga Rasyid.Kenan saat ini sedang mencari dasi yang ada di tas, tapi sayang tidak dia temukan dasi itu."Mira" sahut Kenan."Ya tuan" ucap Mira yang saat ini sudah di dandani dengan sangat cantik.Mira datang ke sana, Kenan merasa sangat terpana pada kecantikan Mira yang sangat natural itu."Dasi" ucap Kenan.Mira mengambil tas Kenan yang ada di atas ranjang, Mira memberikan dasi yang dia simpan di kantong yang paling kecil."Ini tuan mau aku pasangkan" tanya Mira."Boleh" ucap Kenan.Mira memasang dasi Kenan, Mira tentu saja tak akan lupa kalau beberapa hari lagi adalah pernikahan Kenan dengan Nindi.Walaupun hatinya begitu sakit hanya saja dia tidak mungkin melakukan apa pun apa lagi sekarang mereka sudah bercerai."Malam ini kita nginap saja di sini" ucap Kenan."Ya baiklah" ucap Mira."Kanaya aman" tanya Kenan."Aman" ucap Mira.Namun saat ini Mira akan merencanaka
Aisyah dan tuan Salman menunggu di depan ruangan UGD yang saat ini tengah memeriksa seorang pasien yang pingsan di tengah jalan.Aisyah mengendong bayi perempuan itu dia langsung mendekap bayi itu saat tau kalau bayi itu adalah bayi dari orang yang sudah tak dia temui selama satu tahun lamanya."Aisyah bayinya sejak tadi menangis" ucap tuan Salman."Aku akan kasih asi" ucap Aisyah yang langsung di hentikan oleh tuan Salman, saat ini tuan Salman menggeleng tidak memberikan ijin pada Aisyah untuk memberikan asi pada bayi yang tidak dia kenal."Kenapa" tanya Aisyah."Aku akan beli susu formula yang itu cuman milik Reynan" ucap tuan Salman."Baiklah jangan lama" sahut Aisyah."Ya" ucap tuan Salman.Tuan Salman langsung membeli kan dot dan susu formula yang ada di apotek rumah sakit itu.Bahkan tuan Salman juga di bantu oleh suster untuk membuat susunya, bahkan tuan Salman juga harus merendam beberapa menit dot itu di air yang hangat.Katanya supaya kumannya hilang, tuan Salman melakukan n
Kenan datang ke arah ruang tamu yang sejak tadi ada Nindi di sana, Nindi hanya diam saja di sana tanpa bicara apa pun."Kamu ini ngapain sih, kenapa suruh dia ke sini lagi" ucap Nindi."Aku gak tau" ucap Kenan ketus bahkan tanpa ekspresi sedikit pun."Usir saja dia" ucap Nindi."Gak mungkin, aku butuh pembantu" ucap Kenan yang langsung pergi masuk ke dalam kamarnya.Namun saat dia akan masuk dia menatap pada Nindi yang masih ada di ruang tamu itu."Jalan keluarnya ada di sana" sahut Kenan menunjuk pada pintu utama.Nindi kesal dia langsung pergi dari sana meninggal kan Kenan dengan kekesalan yang sangat dalam pada Kenan."Arghh aku benci pada Mira itu" geram Nindi.Kenan mengambil bantal yang ada di kamarnya dia tau kalau di kamar Mira hanya ada satu bantal.Kenan menuju ke arah sana dia langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.Dan sayangnya saat ini Mira tidak memakai pakaiannya karena dia baru saja mandi, hanya handuk saja yang membalut tubuh Mira yang putih dengan gurat
Di sebuah cafe yang sangat besar itu saat ini Mamah Laras tengah bertemu dengan Nindi teman Kenan."Bagaimana penawaran aku" tanya mamah Laras saat sudah mengiming imingi Nindi, harta kalau Nindi mau menikah dengan Kenan.Mamah Laras menatap pada Nindi yang saat ini tengah berpikir."Saat kamu meminta aku untuk meracuni pikiran Kenan aku lakukan tapi kamu tidak memberikan aku uang" ucap Nindi."Ya maka dari itu kamu mau kan menikah dengan Kenan, aku yakin setelah menikah harta Kenan akan jadi milik kamu" ucap Mamah Laras."Tapi" Nindi Ragu."Apa lagi kalau gak mau terserah aku bisa cari wanita yang lebih cantik dari kamu" ucap Mamah Laras."Ya baiklah aku mau" ucap Nindi."Aku akan atur rencananya" ucap Mamah Laras."Aku ikut saja" ucap Nindi."Besok kamu datang ke rumah Kenan ini alamatnya dia pindah tadi" ucap Mamah Laras."Ya baiklah" ucap Nindi.Pagi ini Mira di jemput oleh mobil yang lumayan bagus saat ini dia akan pergi dari sana meninggalkan Arman dan Neni yang selama ini memba
PlakkTamparan mendarat di pipi Mamah Laras, pelakunya adalah Ibu ayu yang sudah sangat emosi itu."Aku tekankan sekali lagi anak yang Mira bawa itu bukan anak dia tapi itu anak yang dia pungut" ucap Ibu ayu yang langsung menangis sesenggukan."Hah" semua keluarga tercengang mendengar hal itu.Ibu Ayu hanya bisa menangis saja karena dia merasa sangat marah pada Mamah Laras yang bahkan sudah menghina ibu kandungnya."Urusan kehidupan mu Laras" sahut Madam Rose yang langsung membawa Ibu Ayu untuk pergi dari sana."Ayo ayu" ucap Madam Rose."Ya" ucap Ibu ayu.Saat ini tuan Imran merasa kalau ucapan Ibu ayu mungkin saja benar apa lagi selama ini Ibu Ayu tidak berani bicara kan hal itu masalah Jaya sudah berpuluh puluh tahun yang lalu."Aku kecewa pada mu" ucap tuan Imran."Mas ayu berbohong" ucap mamah Laras."Berbohong bagaimana aku lebih percaya pada Ayu dari pada kamu, lihat sejak tadi kamu yang memulai perdebatan itu aku sadar akan hal itu Laras jadi aku mohon kamu untuk tidak ikut ca
"Beneran Mom saat ini Mira akan menggugat cerai paman, aku membenarkan hal ini sih apa lagi paman kasar pada Mira, bahkan paman bilang kalau Mira adalah penghianat" ucap Velisya yang tengah bercerita pada Mommy nya itu tentang Mira dan Kenan."Benarkah" tanya Madam Rose yang penasaran."Ya maka dari itu aku meminta Daddy membatalkan gugatan cerai" ucap Velisya."Dengan jaminan kamu menikah dengan Rasyid" tanya madam Rose."Ya" ucap Velisya."Baiklah kamu hebat jika melakukan hal ini tapi sayang apa kamu yakin akan menikah dengan Rasyid" tanya Madam Rose."Sebenarnya aku gak suka dengan hal ini tapi Mom apa aku bisa melawan Daddy apa lagi Daddy pasti akan memaksa" ucap Velisya."Pendapat kamu tentang Rasyid itu seperti apa" tanya madam Rose."Tampan, baik, kaya" ucap Velisya."Yang lain" tanya Madam Rose."Ada sih mungkin Pak Rasyid itu tegas, suka marah marah, om om, ketus, kalau bicara suka ngawur, gak ada yang aku suka Mom" ucap Velisya."Dari hal kecil tak ada yang kamu suka" tanya