Teriak Berliana, membuat Alex menghajar mereka tanpa ampun. Berliana seolah-olah tidak percaya dengan penglihatan nya, Alex dengan berani nya berusaha melawan dan melumpuhkan orang-orang tersebut, yang masih memberikan perlawanan terhadap nya meskipun kondisi mereka sudah terluka.Bella yang baru datang kaget, dia mulai ketakutan dan merasa terancam, melihat orang-orang suruhan nya termasuk Devan yang mulai kewalahan menghadapi kekuatan Alex yang tiba-tiba menjadi dua kali lipat dari kekuatan laki-laki normal, dengan segera Bella mengeluarkan pisau dan mengarahkan ke leher jenjang Berliana, yang terlambat menghindar karena masih sibuk membuka pengikat kakinya."Hentikan...! Alex. atau wanita jalang mu ini akan celaka ditangan ku." teriak Bella sambil menarik kepala Berliana ke belakang.Alex terpaksa menghentikan, dan mengalah demi keselamatan istri tercinta nya. dan membiarkan tubuhnya dipukuli dan dikeroyok Devan dan anggota nya.Melihat ketidak berdayaan suaminya, Berliana
Rasa capek dan letih, membuat mereka tertidur pulas. mengabaikan suara-suara binatang yang terdengar menakutkan. tanpa sadar mereka tertidur cukup lama, hingga melewati dinginnya malam sambil berpelukan dan bersandar pada sebuah batu besar.Suara-suara burung yang saling berkicau indah, membuat Berliana terbangun. dia mengucek matanya. Berliana menatap sayang wajah suaminya yang terdapat banyak sekali bekas pukulan sehingga terlihat lembam dan membiru. Alex masih tertidur pulas bersandar pada batu, dengkuran halus terdengar di sudut bibirnya."suamiku, kamu berjuang begitu keras dan membiarkan dirimu terluka, agar selalu bisa melindungi ku. aku mencintaimu dan ingin selalu bersamamu melewati ini semua sayang." dengan perlahan Berliana mencium hangat bibir Alex, kemudian dia bersandar pada batu besar agar berganti posisi dengan Alex. dia merebahkan kepala Alex diatas pahanya agar suaminya bisa tidur dengan leluasa."Suamiku pasti capek, tidur dengan posisi seperti ini semalaman."Dit
Alex kembali berjalan mengendap-endap, sambil membawa dua tas ransel milik Bella dan Devan. Berliana langsung memeluk Alex, begitu melihat kedatangan suaminya. dia sempat kawathir jika Alex akan ditangkap kembali."Aku takut sekali, mereka akan menangkap mu, suamiku.""Aku tidak apa-apa sayang, bahkan aku berhasil mengambil pakaian, makanan dan obat-obatan untuk kita.""Tapi ini milik Bella dan Devan.""Biarkan saja, lagian mereka berdua sudah meninggal karena tembakan.""Meninggal dan siapa yang sudah menembak dan membunuh mereka. apa anak-anak buah mereka sendiri?""Entahlah, aku tidak tahu sayang. aku segera bertindak mengambil barang-barang ini. takut orang-orang suruhan mereka kembali ketempat itu lalu menangkap kita. karena mereka memiliki senjata api yang berbahaya dan bisa melukai kita.""Cepat sayang, kita harus mandi dan mengunakan pakaian mereka.""Baik."Berliana dan Alex mandi, dengan air yang begitu dingin dan bersih. tubuh mereka kembali segar. berhubung postur tubuh B
Pencarian kali semakin melebar ke pelosok hutan, yang lebih dalam lagi, bahkan mereka menempuh dua hari perjalanan mendaki dan menurun. dalam pencarian ini Hendrawan tidak ikut karena perusahaan nya sedang ada permasalahan yang harus melibatkan dirinya secara langsung, sehingga hanya Abraham lah pihak keluarga satu-satunya yang mewakili dalam pencarian ini.Mereka terus berjalan, sampai menemukan aroma bangkai yang sangat menyengat. yang sudah tercium meskipun dari kejauhan, membuat mereka penasaran, karena berdasarkan pengamatan Tim SAR, jika bau tersebut berasal dari mayat manusia.Abraham dan rombongan langsung mencari sumber bau busuk tersebut, meskipun mereka kesusahan untuk bernafas meski sudah mengunakan masker. langkah mereka terhenti pada sebuah bangunan Tua. satu-satunya terdapat didalam hutan tersebut."Kita harus masuk dan memeriksanya secara langsung, karena bau berasal dari bangunan ini.""Oke."Tim langsung mendobrak pintu, semua langsung terlonjak kaget saat melihat d
Sepasang jasad tersebut sudah berhasil dievakuasi, meskipun harus menempuh perjuangan berat. hingga mereka berhasil membawa keluar dari hutan.Setelah mencocokkan barang bukti, tuan Abraham langsung membawa jasad anak menantunya. dia tidak ingin pihak rumah sakit melakukan visum pada kedua jasad yang diduga Berliana dan Alex. karena berdasarkan barang bukti yang ditemukan sudah menjadi bukti yang kuat bagi mereka."Kasihan jasad mereka yang sudah membusuk, aku tidak ingin Alex dan Berliana menderita lebih lama lagi. lakukan penerbangan khusus hari ini untuk membawa jenazah mereka berdua. untuk dimakamkan di pemakaman keluarga.""Baik tuan, kami akan urus secepatnya."Berita kembali dihebohkan dengan penemuan jasad Alex dan Berliana, sepanjang perjalanan dipenuhi dengan karangan bunga bela sungkawa.Suasana di pemakaman ini begitu ramai, sehingga harus menambah beberapa tenda lagi, proses pemakaman pun diliput berbagai media. mengingat keluarga Abraham terkenal sebagai pengusaha yang s
Bunyi lolongan serigala membuat tidur Berliana terganggu, diliriknya Alex masih tertidur pulas disamping nya. tapi tidak bagi Berliana, dari terus waspada sambil memperhatikan keadaan disekitarnya. dia begitu takut jika binatang buas tersebut tiba-tiba menghadang mereka yang tidak memiliki senjata apapun untuk melindungi diri.Disaat terdesak seperti ini, hanya berdoa lah yang bisa dilakukan gadis itu. sambil menagis merindukan keluarga dan ke-dua anak-anak nya.Angin bertiup sangat kencang, seolah-olah akan terjadi badai. sebagai pertanda sedang masa pancaroba pergantian musim kemarau ke musim penghujan."Ya Tuhan, mudah-mudahan malam ini tidak akan turun hujan. karena kami berdua tidak mempunyai apa-apa sebagai tempat untuk berteduh malam ini." doa Berliana diantara rasa takut dan kawathir menjadi satu.Alex terlihat resah dalam tidurnya, nampak dia sangat kedinginan. Berliana mendekatkan wajahnya, sambil merapatkan jaket kesayangan milik Devan yang ditemukan dalam tas ranselnya, B
"Cepat kesini suamiku."Alex berenang ke arah sang istri, sambil bercanda gurau dengan tawa yang tidak pernah luput dari bibir mereka berdua. Berliana memainkan air dengan tangan nya sambil melemparkan kewajah Alex, begitu juga sebaliknya, mereka tidak menyadari, buaya-buaya yang kelaparan mulai mendekati. begitu melihat makanan segar yang belum pernah mereka temui ditepi aliran sungai tersebut."Suamiku... lihatlah dibelakangmu, buaya-buaya itu mulai mendekati kita."Alex refleks menarik kuat tangan Berliana, sebelum buaya-buaya itu mendekati mereka. lalu mengenakan pakaian dengan cepat, Alex dan Berli terlihat sangat panik."Hati-hati suamiku." Alex mengambil sebuah kayu, sebagai alat untuk melindungi diri mereka. namun jumlah buaya-buaya tersebut bertambah banyak. yang semula berjumlah lima Ekor sekarang sudah menjadi delapan, bisa jadi jumlah mereka akan bertambah banyak lagi."Berli, peganglah kayu ini untuk berjaga-jaga dari kemungkinan buruk yang akan menyerang kita. ini daer
"Sayang, awasss... Aaaaaaaggh brunggghh."Tubuh Alex seketika ambruk, dia merelakan tubuhnya menjadi amukan seekor babi hutan. yang semula ingin menyerang tubuh sang istri. Berliana dengan sigap mengambil sebuah kayu untuk melindungi diri mereka berdua, namun sia-sia karena tenaganya kalah banyak."Berliana, cepat sembunyi ketempat yang aman." teriak Alex sebelum dia kalah dan ambruk melawan tenaga babi yang jauh lebih kuat."Tolong jangan bunuh suamiku......aku mohon. Tuhan tolong lindungi kami berdua. aku tidak ingin kami berdua meninggal sia-sia ditempat ini." ucap Berliana disela-sela tangisan dan teriakan nya. Alex terlihat tidak mempunyai tenaga lagi tubuh nya sudah dipenuhi luka.Melihat Alex yang sudah tidak berdaya, babi hutan itu pergi begitu saja. dengan mengumpulkan sisa-sisa tenaganya, Berli mendekati Alex sambil menagis."Bagunlah suamiku, aku mohon jangan tinggalkan aku sendiri ditempat ini. kamu mengatakan sangat mencintaiku dan tidak akan pernah meninggalkan aku sendi
Setelah konferensi pers dan memberitahukan jika mereka berdua masih hidup, yang disambut antusias oleh semua orang. bahkan penyataan Alex ini menjadi pemberitaan utama negeri ini.Berliana dan suaminya mulai menjalani kehidupan mereka dengan normal kembali. bahkan Alex menepati janjinya terutama pada keluarga tuan Hendrik, beberapa bantuan dan akses jalan agar lebih baik lagi mereka berikan pada desa kecil nan indah tersebut, sebagai wujud terimakasih karena sudah menolong nyawa mereka dengan tulus dan ikhlas. sebuah sekolah gratis dan tempat pelayanan kesehatan medis. meskipun obat-obatan herbal mereka jauh lebih baik.Pagi ini, Alex akan kembali bekerja sebagai CEO diperusahaan besar milik nya. sehingga selesai mandi dia sudah siap mengunakan stelan pakaian kantor dengan jas biru tua kesayangannya. Jack merasa sudah merindukan kesibukannya seperti dulu."Sayang, tolong keringkan rambut ku." pinta Alex pada istrinya.Berliana mengambil handuk dan membantu mengeringkan rambut, setelah
Antara rasa khawatir dan pemasaran, kedua orang tua Bella menemui keluarga Abraham yang sudah menunggu mereka disebuah ruangan."Selamat datang dirumah ku, tuan Abraham, apa kabar Anda." ucap papi berbasa-basi."Kabarku baik-baik saja." saling berjabat tangan."Alex, aku seperti bermimpi melihatmu dan istri kembali dengan selamat, ini benar-benar mukjizat yang luar biasa." tutur mami seraya mempersilakan mereka duduk kembali, pelayan sibuk membawakan minuman segar dan snack.Alex menarik nafas dalam-dalam, mencoba mengumpulkan kata-kata untuk memberitahu pada keluarga Bella tentang kejadian yang sudah menimpa mereka. Berliana menggenggam tangan suaminya mencoba memberikan kekuatan."Tuan, kami merasa tersanjung atas kunjungan yang terasa begitu tiba-tiba ini. ada apakah gerangan?" mami tidak mampu lagi menahan rasa penasaran."Tuhan memberikan aku kesempatan hidup, agar bertaubat dan bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi. meskipun seseorang sudah berusaha untuk melenyapkan kami b
Alex membimbing Berli melangkah masuk kerumah, nampak diruang keluarga duduk mama dan papanya, mereka berdua terlihat kaget begitu melihat dengan mata kepala sendiri, jika pemberitaan mengenai Alex dan Berliana benar-benar nyata dan bukan berita hoax. bahkan untuk meyakinkan penglihatannya, mama Mery mencubit lengannya sendiri. Langsung sujud syukur begitu mengetahui jika anaknya masih hidup. tanpa sadar air mata haru membasahi pipi dan wajah nya."Alhamdulillah anakku Berliana, Alex. aku ngak menyangka jika kalian berdua benar-benar masih hidup dan selamat dari tragedi tersebut." ucap mama memeluk hangat dan penuh kerinduan."Iya, Tuhan memberikan kami kesempatan kedua. untuk belajar menjadi manusia yang lebih baik lagi dan mensyukuri segala nikmat yang telah mereka berikan." mereka merasa sangat bahagia karena bisa berkumpul kembali dengan orang-orang yang dicintai dan mencintainya."Iya ma, kami mampu bertahan karena doa dari kalian semua. yang menyayangi kami berdua dengan tulus
"Reyhan, Reyanza. kalian mau nggak punya dedek bayi?""Mau banget Oma." jawab mereka dengan wajah berseri-seri."Kalau begitu, berdoa lah agar mommy benar-benar hamil." ucap Oma."Baiklah oma."Mami Sarah yang paling antusias ikut mengantarkan Berliana ke sebuah klinik ternama, sedangkan papi lebih memilih tetap dirumah. ikut menjaga cucu-cucunya.Beberapa saat kemudian, mereka sudah berada di sebuah klinik dokter kandungan. seorang perawat wanita menyambut ramah kedatangan mereka bertiga. tanpa perlu proses antrian, karena mami sudah mendaftarkan nama Berliana sebelum kedatangan mereka."Nyonya Berliana silahkan masuk." ucap perawat.Berliana duduk dihadapan dokter, yang mulai menanyakan keluhan-keluhan yang dirasakan Berli. lalu dia meminta Berli untuk berbaring di ranjang perawatan untuk melakukan USG.Berli meremas-remas kemari tangannya yang terasa dingin, meskipun ini bukan yang pertama baginya. namun dia sangat berharap jika dia benar-benar hamil.Dokter mulai mengolesi gel di
"Apa maksudmu Alex?""Sebenarnya, sepasang mayat yang ditemukan ditepi hutan itu adalah Devan dan Bella. namun karena mereka sempat merampas dompet dan cincin Berliana, membuat orang semakin yakin jika itu adalah mayat kami berdua." terang Alex yang refleks memberikan kejutan yang luar biasa bagi semua orang yang berada dalam ruangan tersebut."Mami dan papimu tidak mampu berkata-kata lagi Alex, semua yang terjadi begitu tiba-tiba dan sangat mengejutkan. mungkin ini sudah hukuman buat mereka yang tidak memiliki rasa perikemanusiaan, rasanya mami tidak akan pernah mampu memaafkan kesalahan mereka berdua.. hick...hick..." Sarah menagis."Sudahlah mi, meskipun berat bagi kita memaafkan kesalahan mereka berdua. namun tidak baik kita menyimpan bara api dendam dihati, karena hanya akan membuat hidup dan hati kita menjadi tidak tenang, gelisah dan dipenuhi oleh amarah. belajarlah untuk menerima semua ini dengan ikhlas mi, dibalik semua ini ada hikmah dan berkah yang teramat besar kita dapa
Semua pelayan ikut berkumpul, mereka juga tidak mampu membendung air mata penuh haru. karena Alex dan Berliana yang mereka pikir sudah meninggal dunia ternyata masih hidup dengan kondisi sehat bugar."Mami sangat bahagia, akirnya kalian berdua kembali kerumah. selama ini mami benar-benar yakin dengan perasaan mami sendiri, yang selalu yakin dan mengatakan jika kalian berdua masih hidup. bahkan mami sempat menyangkal sepasang mayat yang sudah dinyatakan sebagai kalian berdua." tutur mami."Papi juga berfikir seperti itu Alex, karena semua bukti yang ditemukan sudah mengarah pada kalian berdua. kondisi mayat yang sudah membusuk, membuat papi berfikir untuk tidak melakukan autopsi lagi, karena papi sudah yakin jika itu kalian dan tidak ingin menyakiti tubuh kalian semua dengan serangkaian pemeriksaan alat medis lagi.""Iya pi, kami mengerti. kejadian ini memberikan kita pelajaran hidup yang paling berharga, karena kami saling mengerti satu sama lain, membuat kekuatan cinta kami berdua
"Jadi semua orang sudah menganggap kami berdua meningal?""Ya tuan, nyonya dan tuan besar sangat sedih. namun mereka berusaha tegar dan kuat Reyhan dan Reyanza yang masih sangat membutuhkan kasih sayang." terang Dadang.Alex dan Berli saling pandang, mendengar cerita dari Dadang membuat air mata mereka tanpa disadari sudah mengalir. bahkan sopir taxi itupun ikut terharu."Sayang, jangan-jangan sepasang mayat yang mereka pikir adalah Kita berdua, apa sebenarnya Bella dan Devan?" tanya Alex."Bisa jadi, dan orang-orang juga menemukan beberapa barang bukti yang mengarah pada kita berdua. seperti cincin dan dompet.""Aku tidak sanggup membayangkan bagaimana terpukul nya mami dan papi, termasuk anak-anak kita yang masih kecil. mereka pasti sangat merindukan kita berdua." ucap Berliana kembali menagis."Sudahlah sayang, yang penting sekarang kita selamat dan bisa bertemu mereka lagi. banyak hikmah yang kita dapatkan setelah kejadian ini.""Iya, bahkan dengan kejadian ini. aku semakin yakin
Dikediamannya, Sarah tiba-tiba merasakan kehadiran anaknya. sehingga tanpa sadar dia seperti mendengar suara Alex yang sedang memanggil namanya, Sarah melangkah menuju pintu masuk sambil membuka dengan tidak sabaran.Ceklek"Kosong, tidak ada siapa-siapa? ya Tuhan.... kenapa hatiku masih belum menerima kepergian anak-anakku, sehingga aku masih merasakan kehadiran mereka kembali pulang kerumah ini...hick...hick.." Sarah menangis tersedu-sedu didepan pintu. hal itu menarik perhatian semua penghuni rumah."Istriku, kamu kenapa?""Alex, aku merasakan jika dia memanggil namaku didepan pintu masuk ini, Pi. aku seperti orang gila yang belum juga bisa menerima kenyataan." Sarah kembali menagis."Sudahlah sayang, kita harus kuat menerima semua ini. ingat saat ini Reyhan dan Reyanza masih sangat membutuhkan kita berdua, jika kita lemah seperti ini, bagaimana kita bisa menjaga mereka berdua dengan baik." bujuk sang suami seraya membantu istri nya bangkit berjalan menuju sofa."Oma kenapa?""N
Alex dan Berliana kembali melanjutkan perjalanan, jika lelah mereka kembali berhenti. hingga perjalanan jauh mereka sampai disebuah pintu gerbang sebuah desa, dimana sudah terdapat akses jalan yang lebih baik, dan sudah ada penerangan dengan pencahayaan listrik."Suamiku, lihatlah disana sudah nampak beberapa rumah penduduk, jalanan dan lampu-lampu penerangan listrik." tunjuk Berli tersenyum."Iya sayang, semoga saja mereka bersedia membantu kita." ucap Alex.Mereka berjalan mendekati sebuah bangunan berbentuk pos penjagaan, Alex dengan sopan menyapa seorang bapak yang berpakaian layaknya petugas keamanan, yang terlihat heran melihat kedatangan mereka berdua.Dirumah besar keluarga Alexander, Reyhan dan Reyanza kembali bersedih, karena merindukan kedua orang tuanya."Mommy, Daddy. Reyhan kangen hick.hick..." bocah imut itu kembali menagis jika merindukan mommy dan Daddy nya sambil memeluk foto keluarga mereka."Cucu-cucu kesayangan Oma, ngak boleh sedih. karena mommy dan Daddy seka