Beranda / Romansa / Istri Yang Dilupakan CEO / Ch. 115 Di Balik Selimut ++

Share

Ch. 115 Di Balik Selimut ++

Penulis: Pinnacullata
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-07 12:00:50

Bagaikan mimpinya berlanjut, bibir Noel menguasai dirinya, ciuman yang panas dan penuh gairah membuat Bianca lupa mau bicara apa tadi. Dia hanya ingin pria itu tetap bersamanya, dan ternyata pria itu memang tak mau pergi. Tangannya kini berjalan perlahan, menyentuh bagian tubuh tersensitif Bianca. Sentuhan yang sangat Bianca rindukan. Separuh tubuh jiwa Bianca yang haus kini seakan melayang, jemari itu menguasai Bianca sehingga wanita itu berserah sepenuhnya.

Lalu seakan tersadar pria itu terdiam dan menarik dirinya.

“Jangan pergi…” pekik Bianca meratap segera menangkap dan memeluk suaminya dengan seerat dia bisa.

Noel terkesiap kaget saat merasakan tubuh hangat Bianca dalam dekapannya. Segera otaknya menyuruh tangan melepaskan dekapan itu. Sudah gila dia mencium wanita itu? Wanita yang sudah berkhianat dan bersama kekasihnya kemarin! Tapi mendengar rengekkannya kembali membuat pikiran dan hati Noel tak sejalan.

“Aku mau taruh ini Bian,” ujar Noel beralasan agar Bianca melepaskan pe
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 116 Pagi Ini Kamu Milikku ++

    Kenyang dan juga tidak tidur semalaman, Bianca sebenarnya sangat lelah. Sehingga saat merasakan kehangatan yang diberikan oleh suaminya, wanita itu seakan pesawat yang sudah tinggal landas. Apalagi saat Noel mulai mengusap rambutnya dengan lembut, bibirnya merayap di sekujur wajah dan lehernya. Hangat, nyaman dan kenyang, Bianca menutup mata dengan nyaman. Kedua tangannya merangkul pria yang sangat dia cintai. Namun sayangnya karena ini terlalu nyaman, wanita itu benar- benar tinggal landas dan tertidur pulas. Noel menghentikan ciumannya saat mendengar dengkuran wanita itu.“Cih … serius ciumanku segitu membosankannya sampai dia tertidur?” pikir Noel dengan tersinggung sambil terus mencoba mencium cerukan leher istrinya. Bibir wanita itu bergerak-gerak seakan membalas ciuman Noel, tapi matanya tetap terpejam dan dengkurannya terus terdengar rata.“Bian?” desah Noel berbisik di telinga istrinya lalu mengecupnya dengan mesra hal yang biasanya membuat Bianca mengerang nikmat kali ini h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-15
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 117 Tak Ada Logika

    Pagi itu mereka bergulat dengan penuh gairah, seakan menumpahkan hasrat yang tertahan selama berbulan-bulan dalam satu hari. Noel hanya beristirahat sebentar sambil mengelus tubuh istrinya dengan mesra, mengagumi setiap sentinya dengan penuh perhatian. Jantung Bianca berdebar dengan kencang. Sejujurnya semua ini rasanya seperti mimpi saja. Dia terbangun dan ada Noel pun rasanya sudah seperti imajinasinya menjadi kenyataan. Tapi, kali ini pria itu bahkan memandangnya dengan penuh pemujaan sehingga hati Bianca seakan mau meledak rasanya. Saat pria itu bangkit, Bianca mengira kalau Noel akan pergi seperti biasa, tapi siapa sangka pria itu kembali mencumbu dan menyatu lagi dengannya sampai tiga kali di pagi itu.“Maaf, kamu pasti lelah ya,” erang pria itu dengan terengah-engah saat mencapai puncaknya lagi di atas tubuh istrinya. Wajah Bianca yang putih seperti keramik kini memerah setelah percintaan terakhir mereka. Dengan perlahan wanita itu tersenyum manja lalu menggeleng. “Nggak,”

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 118 Ancam dan Terancam

    Kevin benar- benar habis akal. Bagaimana bisa tiba- tiba keluarga Kelly mengetahui kalau keluarganya sedang diambang kebangkrutan. Semalam ayah Kelly memanggilnya dan bertanya banyak tentang bisnis fiktifnya. Walau gaya dari ayah Kelly itu seperti menelan bulat- bulat bualannya, tapi entah kenapa Kevin merasa tak yakin. Pria itu memandangnya dengan tatapan aneh.Lagi pula ada satu pria lagi yang harus dia pikirkan sekarang. Luuk Jaager. Entah kenapa pria itu kini terus mengawasinya juga. Hutang yang tadi dia pikir tak seberapa untuk Luuk, kini terasa sangat besar. Luuk meminta uangnya kembali sedangkan Kevin tak memiliki apapun sekarang kecuali nama keluarganya.“SIALAN!” maki Kevin sambil mau membanting handphonenya ke lantai, tapi tak jadi karena kalau sampai handphone itu rusak, Kevin tak memiliki uang untuk membeli handphone lagi. Akhirnya pria itu hanya bisa membanting tubuhnya ke sofa sambil kembali memaki.Pria itu meraih handphone dan melihat nama Bianca lalu menekannya. Seper

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 119 Sungkan

    Bianca benar- benar takut saat mengantarkan Noel pergi. Wanita itu mengenakan gaun tidurnya dan segera mengikuti Noel menuju kamar mandi. Pria itu menatapnya dengan heran. “Kamu mau apa?” tanya pria itu saat membuka pintu kamar mandi. Bianca yang tak sengaja mencium punggung suaminya karena Noel tiba- tiba berhenti, mundur beberapa langkah dengan panik. “Oh … iya ini kamar mandi ya?” kekeh wanita itu sambil menggaruk rambutnya dengan kikuk. Noel memandangnya dengan tatapan bingung sekaligus sedikit meremehkan.“Aku mau mandi, kamu mau ikut?” tanya pria itu lalu mereka berdua saling pandang- pandangan dengan panik. Noel seketika itu memaki dalam hati. Kata-kata itu meluncur keluar dari mulutnya lebih cepat dari yang dia pikirkan. Sedangkan Bianca bingung apakah itu perintah atau ajakan atau malah ejekan?“Eh … nggak … kamu mandi aja duluan,” gumam Bianca setelah berhasil mengumpulkan suaranya lagi yang hilang. “Oke … aku masuk,” jawab Noel dengan kikuk karena bingung harus menjawab

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 120 Tidak Ada Pilihan Lain

    Bianca tak percaya apa yang baru saja terjadi. Pria itu benar- benar pergi meninggalkannya tanpa banyak bicara lagi. Bianca benar- benar tak mengerti apa yang ada di pikiran Noel. Kenapa dia tak bisa benar- benar mengerti apa yang dipikirkan suaminya itu? Secepat kilat mobil Noel menghilang saat Bianca mengejarnya, tentu saja wanita itu juga harus berpakaian dulu sebelum keluar dari kamar, sayangnya hal itu membuat Bianca hanya bisa menatap bagian belakang mobil suaminya yang melaju cepat meninggalkan pekarangan kastil mereka. “Semua salahku!” isaknya dalam hati sambil memutar tubuhnya. Seharusnya dia bisa menahan mulutnya. Biasanya dia bisa! Mama Alice sering membuat baret di punggungnya, dan Bianca tak pernah mengeluarkan suara apa pun! Harus bisa menahan lidahnya kalau tidak hukumannya akan lebih parah lagi dari punggung baret. Dengan langkah gontai, wanita itu melangkah kembali ke dalam kastil megah itu. Wanita itu mendengus saat melihat lukisan pernikahan mereka yang baru d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-15
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 121 Bianca Berselingkuh!

    Emosi pria itu masih meledak-ledak saat masuk ke dalam mobil. Bahkan baru kali ini Noel yang menyetir mobilnya sendiri, biasanya dia akan bersama supirnya, tapi pagi ini Noel begitu emosi sehingga tak sadar telah meninggalkan supirnya mengejar di belakang. Biasanya Noel tak seperti ini, dia adalah pria yang selalu memikirkan panjang- panjang setiap tindakan yang dia akan lakukan nanti. Tapi, selalu dirinya lepas kendali jika berhubungan dengan Bianca.Wanita itu seakan adalah titik lemahnya. Istri yang terpaksa menikah dengan dirinya itu adalah kelemahan Noel Klein. Dia sudah teramat mencintai wanita itu sehingga tak bisa berpikir jernih.Kini setelah menyetir beberapa lama dia baru menyadari kalau dia melupakan tas kerjanya juga selain meninggalkan supirnya di rumah. Pria itu segera menepikan mobilnya sambil memukul setir dengan kesal. “Vangke!” makinya dengan kesal. Pria itu dengan sebal melirik jam tangan yang hanya ada 6 di dunia itu dengan penuh emosi. Sejujurnya dia sudah terla

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-16
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 122 Mereka Bercerai!

    Pelayan segera membuka pintu untuk nyonyanya. Pemilik restoran baru tahu kalau ternyata wanita cantik yang datang kemarin itu adalah istri dari Noel. Kali ini dia tak akan membuat kesalahan, dia akan melayani nyonya pemilik restoran ini dengan sebaik mungkin. Namun pria itu bingung karena ternyata nyonya itu tidak bersama Noel Klien melainkan malah duduk dengan gelisah di ruangan VVIP. Dengan heran Gerald mengantarkan nyonya itu dan mencatat pesanannya, untuk dua orang. Sambil berpikir kalau nanti Noel datang, Gerald segera menuju dapur hanya untuk menemukan tuannya berdiri di sana.“Anu … nyonya di ruang VVIP tuan,” cicit Gerald dengan gugup karena tak menyangka malah menemukan Noel di dapur. Pria itu hanya meliriknya lalu mendengus kasar membuat hati Gerald semakin menciut. Pria itu tampak marah, dan Gerald takut sekali. Restoran ini baru saja pindah kepemilikannya ke Noel Klein, pria itu bisa memecatnya begitu saja, dia harus melakukan yang terbaik. “Ma-mau saya antarkan, Tuan?”

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-10
  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 123 Aku Kini Sendirian

    Bianca tak bisa menahan rasa mualnya kali ini. Saus carbonara dengan ludah Kevin benar- benar bukan kombinasi yang baik. Wanita itu akhirnya mengeluarkan isi perutnya sejadinya sampai-sampai kepala pelayan terpaksa membantu memegangi tubuh wanita itu.“Bian, kamu kenapa sih?” tanya Kevin yang segera melompat menjauhi Bianca dengan jijik. Untung makanannya sudah selesai, karena aroma muntah membuat Kevin kehilangan selera makannya.“Dari tadi perutku …” Bianca tak bisa meneruskan ucapannya karena dia kembali muntah. Kepala pelayan segera memberikan serbet dan ada pelayan lain yang menyerahkan gelas berisi jeruk hangat buat Bianca.Bianca memegang gelas itu dengan penuh bersyukur, jeruk mungkin akan mengurangi rasa mualnya, tanpa tahu

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-11

Bab terbaru

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 126 Pilih Aku Atau Noel?

    Kini dingin udara yang membekukan tulangnya tak lagi semerikan yang ada di hadapannya. Tubuh Kevin yang tak lagi menyenangkan untuk dilihat mendekati Bianca. Tatapan mata pria itu begitu mencekam sehingga Bianca begitu takut. Lebih baik dia mati daripada harus melayani mantan pacarnya itu.“Bian … malam ini dingin, sebaiknya kita berdua berbaring dengan hangat, berpelukan,” desah pria itu sambil menurunkan resleting celananya. Bianca seketika menggeleng.“Aku nggak kedinginan,” cicitnya berbohong tanpa guna, karena memang bukan itu maksud Kevin. Pria itu menendang celananya dengan kasar lalu tertawa begitu mendengar ucapan Bianca.“Kalau gitu aku yang kedinginan,” desah pria itu lalu membuka celana dalamnya yang menguning. Bianca segera menutup matanya saat pria itu semakin mendekat. “Kalau kedinginan sebaiknya, pakai lagi bajumu,” erang Bianca menjauhi bau pesing amis yang mendekati indra penciumannya. Entah apa yang ada di hadapannya karena wanita itu menutup mata rapat-rapat sambi

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 125 Diculik

    Bianca menahan mual yang kembali melanda dirinya. Mobil Kevin jauh dari kata bersih, bukan hanya karena mobil Kevin adalah sedan tua yang penuh sampah, tapi karena mobil ini juga sangat pengap. Tidak ada AC sedangkan jendela mobil itu tidak dapat dibuka karena macet. Bianca melirik ke arah Kevin mantan kekasihnya yang terlihat sangat marah dengan takut-takut. Tapi sebenarnya bukan itu saja yang membuat Bianca takut, kata-kata Kevin tadi, Noel melihat mereka. Itu adalah satu-satunya penjelasan kenapa rekeningnya tak bisa diakses, siapa lagi yang dapat memblokir rekeningnya kalau bukan Noel? Apa yang akan terjadi nanti? Bagaimana jika Noel akan mengusirnya? Bagaimana jika nanti Noel akan menceraikan Bianca? Seketika itu perut Bianca terasa berputar, mual itu tak tertahankan sehingga apa pun yang tadi wanita itu tahan sekarang naik dan keluar dari mulutnya. Kevin segera memaki dan meminggirkan mobilnya. “Vrengsek!” Pria itu menekan rem dengan kasar sehingga tubuh tipis Bianca terpelan

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 124 Dilamar!

    Emily menatap layar laptopnya untuk mengerjakan semua yang diperintahkan oleh Noel tadi. Suara pria itu tadi begitu serius sehingga Emily tahu kalau pekerjaan itu harus selesai sekarang juga. Noah meletakkan piring makan siang mereka sambil membersihkan jarinya yang terkena saus. Seharusnya Emily tak mengalihkan pandangannya dari layar, namun pemandangan di hadapannya begitu seksi, Noah yang hanya mengenakan kaos dalam putih ketat terlalu tampan untuk tak dilirik. Namun sayangnya, lirikan matanya itu membuat pria itu besar kepala. Dengan cepat pria itu menarik kursi Emily sehingga menghadap kepadanya.“Ini meja makan, kita makan, lalu baru kamu urus Noel lagi.” Pria itu mendengus tiap mengucapkan nama kakaknya, entah sampai kapan Noah harus terus berbagi Emily dengan Noel. Bukankah seharusnya Emily tak bekerja lagi pada Noel, seharusnya Emily adalah milik Noah seutuhnya.“Sebentar, aku harus kerjakan ini!” desah Emily sambil ingin mengembalikan kursinya yang menghadap pada pria beram

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 123 Aku Kini Sendirian

    Bianca tak bisa menahan rasa mualnya kali ini. Saus carbonara dengan ludah Kevin benar- benar bukan kombinasi yang baik. Wanita itu akhirnya mengeluarkan isi perutnya sejadinya sampai-sampai kepala pelayan terpaksa membantu memegangi tubuh wanita itu.“Bian, kamu kenapa sih?” tanya Kevin yang segera melompat menjauhi Bianca dengan jijik. Untung makanannya sudah selesai, karena aroma muntah membuat Kevin kehilangan selera makannya.“Dari tadi perutku …” Bianca tak bisa meneruskan ucapannya karena dia kembali muntah. Kepala pelayan segera memberikan serbet dan ada pelayan lain yang menyerahkan gelas berisi jeruk hangat buat Bianca.Bianca memegang gelas itu dengan penuh bersyukur, jeruk mungkin akan mengurangi rasa mualnya, tanpa tahu

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 122 Mereka Bercerai!

    Pelayan segera membuka pintu untuk nyonyanya. Pemilik restoran baru tahu kalau ternyata wanita cantik yang datang kemarin itu adalah istri dari Noel. Kali ini dia tak akan membuat kesalahan, dia akan melayani nyonya pemilik restoran ini dengan sebaik mungkin. Namun pria itu bingung karena ternyata nyonya itu tidak bersama Noel Klien melainkan malah duduk dengan gelisah di ruangan VVIP. Dengan heran Gerald mengantarkan nyonya itu dan mencatat pesanannya, untuk dua orang. Sambil berpikir kalau nanti Noel datang, Gerald segera menuju dapur hanya untuk menemukan tuannya berdiri di sana.“Anu … nyonya di ruang VVIP tuan,” cicit Gerald dengan gugup karena tak menyangka malah menemukan Noel di dapur. Pria itu hanya meliriknya lalu mendengus kasar membuat hati Gerald semakin menciut. Pria itu tampak marah, dan Gerald takut sekali. Restoran ini baru saja pindah kepemilikannya ke Noel Klein, pria itu bisa memecatnya begitu saja, dia harus melakukan yang terbaik. “Ma-mau saya antarkan, Tuan?”

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 121 Bianca Berselingkuh!

    Emosi pria itu masih meledak-ledak saat masuk ke dalam mobil. Bahkan baru kali ini Noel yang menyetir mobilnya sendiri, biasanya dia akan bersama supirnya, tapi pagi ini Noel begitu emosi sehingga tak sadar telah meninggalkan supirnya mengejar di belakang. Biasanya Noel tak seperti ini, dia adalah pria yang selalu memikirkan panjang- panjang setiap tindakan yang dia akan lakukan nanti. Tapi, selalu dirinya lepas kendali jika berhubungan dengan Bianca.Wanita itu seakan adalah titik lemahnya. Istri yang terpaksa menikah dengan dirinya itu adalah kelemahan Noel Klein. Dia sudah teramat mencintai wanita itu sehingga tak bisa berpikir jernih.Kini setelah menyetir beberapa lama dia baru menyadari kalau dia melupakan tas kerjanya juga selain meninggalkan supirnya di rumah. Pria itu segera menepikan mobilnya sambil memukul setir dengan kesal. “Vangke!” makinya dengan kesal. Pria itu dengan sebal melirik jam tangan yang hanya ada 6 di dunia itu dengan penuh emosi. Sejujurnya dia sudah terla

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 120 Tidak Ada Pilihan Lain

    Bianca tak percaya apa yang baru saja terjadi. Pria itu benar- benar pergi meninggalkannya tanpa banyak bicara lagi. Bianca benar- benar tak mengerti apa yang ada di pikiran Noel. Kenapa dia tak bisa benar- benar mengerti apa yang dipikirkan suaminya itu? Secepat kilat mobil Noel menghilang saat Bianca mengejarnya, tentu saja wanita itu juga harus berpakaian dulu sebelum keluar dari kamar, sayangnya hal itu membuat Bianca hanya bisa menatap bagian belakang mobil suaminya yang melaju cepat meninggalkan pekarangan kastil mereka. “Semua salahku!” isaknya dalam hati sambil memutar tubuhnya. Seharusnya dia bisa menahan mulutnya. Biasanya dia bisa! Mama Alice sering membuat baret di punggungnya, dan Bianca tak pernah mengeluarkan suara apa pun! Harus bisa menahan lidahnya kalau tidak hukumannya akan lebih parah lagi dari punggung baret. Dengan langkah gontai, wanita itu melangkah kembali ke dalam kastil megah itu. Wanita itu mendengus saat melihat lukisan pernikahan mereka yang baru d

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 119 Sungkan

    Bianca benar- benar takut saat mengantarkan Noel pergi. Wanita itu mengenakan gaun tidurnya dan segera mengikuti Noel menuju kamar mandi. Pria itu menatapnya dengan heran. “Kamu mau apa?” tanya pria itu saat membuka pintu kamar mandi. Bianca yang tak sengaja mencium punggung suaminya karena Noel tiba- tiba berhenti, mundur beberapa langkah dengan panik. “Oh … iya ini kamar mandi ya?” kekeh wanita itu sambil menggaruk rambutnya dengan kikuk. Noel memandangnya dengan tatapan bingung sekaligus sedikit meremehkan.“Aku mau mandi, kamu mau ikut?” tanya pria itu lalu mereka berdua saling pandang- pandangan dengan panik. Noel seketika itu memaki dalam hati. Kata-kata itu meluncur keluar dari mulutnya lebih cepat dari yang dia pikirkan. Sedangkan Bianca bingung apakah itu perintah atau ajakan atau malah ejekan?“Eh … nggak … kamu mandi aja duluan,” gumam Bianca setelah berhasil mengumpulkan suaranya lagi yang hilang. “Oke … aku masuk,” jawab Noel dengan kikuk karena bingung harus menjawab

  • Istri Yang Dilupakan CEO   Ch. 118 Ancam dan Terancam

    Kevin benar- benar habis akal. Bagaimana bisa tiba- tiba keluarga Kelly mengetahui kalau keluarganya sedang diambang kebangkrutan. Semalam ayah Kelly memanggilnya dan bertanya banyak tentang bisnis fiktifnya. Walau gaya dari ayah Kelly itu seperti menelan bulat- bulat bualannya, tapi entah kenapa Kevin merasa tak yakin. Pria itu memandangnya dengan tatapan aneh.Lagi pula ada satu pria lagi yang harus dia pikirkan sekarang. Luuk Jaager. Entah kenapa pria itu kini terus mengawasinya juga. Hutang yang tadi dia pikir tak seberapa untuk Luuk, kini terasa sangat besar. Luuk meminta uangnya kembali sedangkan Kevin tak memiliki apapun sekarang kecuali nama keluarganya.“SIALAN!” maki Kevin sambil mau membanting handphonenya ke lantai, tapi tak jadi karena kalau sampai handphone itu rusak, Kevin tak memiliki uang untuk membeli handphone lagi. Akhirnya pria itu hanya bisa membanting tubuhnya ke sofa sambil kembali memaki.Pria itu meraih handphone dan melihat nama Bianca lalu menekannya. Seper

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status