Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 58Dua kali tembakan melesat menembus atap membuat lelaki itu langsung kabur dan melompat lewat jendela. Dengan gerakan cepat Darren menangkap tubuh Alia yang hilang kesadaran setelah mendengar suara tembakan. Darren membopong tubuh kakak iparnya itu dan membaringkan di kasur, Hendra dan beberapa bodyguard lain datang. Membawa keluar lelaki yang tergeletak di lantai. "Amankan mereka dan panggilkan dokter!" titah Darren. Lelaki itu masih dengan santainya berdiri dan menatap Alia yang terbaring lemah."Baik, Tuan!" Aryo menyahut dan langsung keluar."Tiga pelayan ditemukan pingsan di dapur, mereka hanya menggunakan obat bius saja," jelas Hendra."Bawa sepuluh orang lagi untuk berjaga di rumah ini!"Semua orang keluar, meninggalkan Darren dan Alia di kamar itu. Saat akan membalikkan badan, Alia menggenggam tangan Darren dengan kuat sambil mengigau."Mas, jangan tinggalkan aku. Aku takut," racau Alia, terlihat cairan bening lolos dari matanya yan
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 59"Mas, lukanya?" Alia menatap punggung Darren yang kini menghilang dibalik pintu."Dia memang begitu, lukanya pasti sudah diobati," sahut Jodi."Tapi–""Sudahlah, tolong jangan ceritakan ini pada Mami. Aku hanya tidak ingin Mami kepikiran soal ini," pinta Jodi."Mas, aku masih penasaran siapa sebenarnya orang itu," ujar Alia, tidak hanya Alia saja Jodi juga merasakan hal yang sama. Ingin tahu siapa yang melakukan ini dan apa motifnya."Sekarang sudah ada bodyguard, kamu pasti aman. Kandungan kamu nggak apa-apa 'kan?" Jodi mengelus lembut perut istrinya."Aku hanya shock dan pingsan karena kejadian ini."Jodi semakin takut meninggalkan Alia seorang diri di rumah meskipun saat ini sudah ada sepuluh orang yang menjaga rumah ditambah lagi dua orang satpam. Apa yang dikatakan Darren tadi membuat Jodi berpikir jika kemungkinan yang melakukan ini adalah penggemar fanatik ataupun yang tidak suka padanya. Meskipun orang baik tapi tetap saja masih ada
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 60Setelah kejadian beberapa waktu lalu Alia tidak pernah tenang, rasa takut masih menyelimuti dirinya. Meskipun ada Jodi dan juga beberapa bodyguard yang berjaga-jaga tetap saja itu tidak bisa menghilangkan kecemasan Alia. Tidak ingin membebani sang suami, Alia menyimpannya sendiri perasaannya itu. Kini usia kandungannya sudah masuk bulannya, waktu memang cepat berlalu tapi Alia tetap selalu merasa ketakutan apalagi saat malam hari. Ia bahkan harus meminum obat penenang ia sudah berkonsultasi pada dokter tanpa sepengetahuan Jodi, dokter menang mengizinkan tapi tidak untuk dipakai jangka waktu lama dan dosisnya pun paling rendah.Darren masih memburu keberadaan Richard yang tidak diketahui keberadaannya. Tapi selama beberapa bulan ini memang tidak ada hal yang mencurigakan tapi itu tentu tidak membuat Darren lengah. Ia tetap bekerja dengan profesional tapi juga mengawasi keselamatan keluarganya."Mas, hari ini Mbak Farida akan datang ke sini."
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 61“Kamu yakin pergi berdua saja bersama Mika?” tanya Bu Asih.“Iya, Bu. Ibu di rumah saja temani bapak, aku bisa menjaga diri. Hanya dua hari aku disana dan akan langsung kembali,” ujar Marissa.Bu Asih menganggukan kepalanya, “Baiklah, hati-hati ya. Kabari ibu saat kalian sudah sampai di sana,” pesan Bu Asih.“Iya, Bu.”Jika bisa Bu Asih juga ingin pergi bersama putrinya tapi tidak bisa meninggalkan sang suami yang sedang sakit. Marissa pergi menggunakan pesawat, ia tidak tega jika membawa Mikaila menggunakan kapal laut. Selain perjalanan yang panjang, Marissa merasa tidak nyaman. Setelah beberapa bulan bekerja ia sudah mengumpulkan uang yang cukup untuk pergi menemui suaminya, kesempatan Marissa saat ini. Kebetulan ada tanggal merah yang berdekatan dengan hari libur kerja, Marissa tidak akan menyia-nyiakan waktu. Karena Marissa belum berani untuk mengambil cuti, masa kerjanya saja belum satu tahun.“Mau kemana, Ca?” tanya Bu Nunung yang keb
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 62“Ini Darren, adiknya Mas Jodi,” jawab Alia.Farida mengangguk mengerti dan melempar senyum pada Darren, niat hati ingin bergabung diurungkannya saat mendengar tangisan Syafiq. Padahal baru saja Farida meninggalkan anak itu dalam keadaan tertidur, mungkin karena berada di tempat yang masih asing hingga ia tidak terlalu nyaman apalagi saat ditinggalkan ibunya meskipun sebentar.“Mbak ke kamar dulu, ya. Padahal tadi Syafiq udah tidur,” ujar Farida.“Iya, Mbak.Alia bangun dari duduknya dengan susah payah, ia beranjak ke dapur untuk meminta pelayan membuatkan cemilan untuk adik iparnya. Baru saja beberapa langkah, Darren langsung buka suara.“Jangan merepotkan dirimu sendiri kakak ipar, aku kesini hanya menyampaikan mengenai Jodi. Jaga dirimu baik-baik, aku akan pulang,” seru Darren lalu berjalan keluar bahkan sebelum Alia membalas perkataan lelaki itu.“Ini yang disebut sedarah tapi tak sama,” gumam Alia sambil berjalan perlahan ke taman, ia i
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 63Marissa akan kembali menemui Farhan, mencoba membujuk lelaki itu agar tidak jadi berpisah. Entah bagaimana hidup Marissa nanti tanpa Farhan, ia masih bisa bersabar jika tidak bertemu dengan Farhan karena lelaki itu dipenjara."Mas, jangan siksa aku seperti ini," gumam Marissa lirih. Ia menatap bagunan di depannya, menarik nafas panjang sebelum melangkah masuk. Dalam hatinya terus berdoa agar Farhah mengubah keputusannya. "Pak Farhan tidak ingin ditemui, Bu. Silahkan anda kembali lain waktu," ujar sipir itu saat Marissa mengatakan ingin bertemu dengan Farhan."Tolong, Pak. Izinkan saya bertemu dengan suami saya," mohon Marissa, ia merasa lututnya lemas. Perasaannya sudah tidak karuan, sudah jelas jika Farhan tidak ingin lagi bertemu dengan Marissa. "Maaf, Bu. Tidak bisa karena ini permintaan Pak Farhan sendiri," jelas sipir itu lagi.Mungkin jika larangannya karena tidak ada jam besuk Marissa tidak akan sesakit ini. Hatinya remuk mengetah
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 64"Ibu kira kamu akan sampai disini malam," ujar Bu Asih saat melihat Marissa datang."Kasihan Mikaila kalau terkena angin malam, lagipula aku harus istirahat karena besok kembali bekerja," tutur Marissa, ia berjalan ke kamarnya meletakan barangnya dan membiarkan Mikaila bersama Bu Asih. Jika ada yang lebih, Marissa ingin sekali menyewa jasa baby sitter agar ibunya tidak kerepotan setiap hari mengurus Mikaila saat Marissa bekerja."Bu, aku mandi sebentar. Titip Mika ya." Marissa keluar dari kamar dengan handuk yang menggantung di pundaknya."Iya, habis mandi kamu istirahat. Kalau belum makan, itu ibu sudah masak sayur asem sama tempe goreng," sahut Bu Asih."Iya, Bu." Marissa hanya menjawab singkat dan berlalu ke kamar mandi. Pikiran dan hatinya masih berantakan, bingung harus bagaimana mengatakan pada kedua orangtuanya mengenai perpisahan yang mendadak ini.Tangan wanita itu mengepal kuat, ia marah pada dirinya sendiri atas apa yang terjadi.
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 65Darren mulai mendekati adik Richard. Riana, gadis cantik yang menjadi idaman setiap kaum pria. Parasnya yang menawan dan juga bentuk tubuh yang ideal membuat lelaki manapun tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Jika biasanya Riana yang dikejar oleh banyak lelaki tapi sekarang Darren akan membuat gadis itu tergila-gila padanya. Riana bukan seperti Richard yang sering dikawal oleh belasan bodyguard, gadis itu kemanapun selalu sendiri. Karena memang belum banyak yang tahu jika sosok cantik itu adalah adik dari Bos Mafia."Lakukan sekarang!" titah Darren."Siap, Tuan." Kris keluar dari mobil itu menggunakan baju layaknya seorang preman. Disusul oleh Aryo dan dua orang lainnya.Dari kejauhan Darren memperhatikan dengan senyum liciknya. Ia sudah menyusun strategi untuk rencana ini, beberapa menit berselang terlihat Riana yang keluar dari bar seorang diri. Berjalan dengan sempoyongan, Kris dan yang lainnya mengikuti Riana dan langsung menyeret ga
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanSeason 2Bab 41Darren benar-benar menjual perusahaan mendiang sang ayah dan uangnya ia sumbangkan. Darren tidak menyerahkan perusahaan itu pada Martin karena ia tidak ingin keluarganya masih berkecimpung di dunia hitam itu. Darren akan berusaha untuk hidup normal, ia kini memegang kendali atas perusahaan sang ibu.Lelaki itu bahkan menghancurkan semua senjata yang dimiliki olehnya. Ia ingin mengubur dalam-dalam masa lalunya yang kelam. Masih berharap cintanya juga akan dilihat oleh Alia."Tempat acara ulang tahun Azfer sudah disiapkan?" tanya Darren pada Roy."Sudah, Tuan. Tempatnya juga aman, semua cctv juga berfungsi dengan lancar," jelas Roy."Pastikan semua tamu harus diperiksa terlebih dahulu," pesan Darren."Baik, Tuan.""Kau pergilah ke sana. Aku akan menyusul sebentar lagi," tutur Darren lalu masuk ke dalam kamarnya.Hari yang tidak akan dilupakan olehnya, Alia akan menjawab pernyataan cinta Darren. Wanita itu sudah menjanjikan, entah iya
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanPulang dari Spanyol, Darren langsung menemui Alia. Ia akan mengatakan semua fakta yang selama ini ditutupi olehnya. Selama Darren pergi, tidak ada sama sekali teror atau orang yang berniat menyakiti Alia dan keluarganya.Sampai saat ini Darren tetap mencari tahu dalang penembakkan karena orang bayaran itu masih tutup mulut, ia bahkan mengatakan rela mati demi tidak membocorkan siapa bosnya.Lelaki itu sangat gugup hingga berkali-kali menarik nafas panjang. Siap menerima segala konsekuensi yang akan diterima setelah mengakui semuanya. Ia juga meminta Alia untuk membawa Azfer. Kebetulan Alia memang membawa Azfer untuk pegi jalan-jalan sedangkan Pak Darma dan Bu Mira sibuk, tidak bisa menemani."Maaf, tadi jalanan macet. Pasti nunggu lama," ujar Alia yang baru saja sampai, ia hanya seorang diri datang."Kemana Az?" tanya Darren sambil mengedarkan pandangan mencari sosok Azfer."Ada di mobil, dia baru aja tidur," jelas Alia."Kalian habis jalan-jalan?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Sebelumnya aku mau minta maaf," ujar Alia."Untuk?" tanya Darren."Untuk apa yang aku katakan beberapa waktu lalu. Saat itu aku terlalu emosi dan pikiranku sedang kacau, tapi tolong jangan salah artikan pertemuan ini. Aku cuman mau minta maaf," jelas Alia."Nggak ada hal lain yang mau kamu bilang?" pancing Darren.Alia menggelengkan kepalanya. "Aku nggak akan melarang kamu ketemu Azfer, tapi aku nggak mau kamu bawa Azfer keluar dari rumah orangtuaku," papar Alia.Bukan tanpa alasan, Alia merasa dirinya harus tetap waspada. Meskipun belum melihat secara langsung yang membuktikan jika Darren adalah seorang mafia tapi Alia harus tetap berjaga-jaga, tidak ingin nanti Azfer menjadi penerus Darren.Darren juga tidak ingin memaksa apapun yang menjadi keputusan Alia. Ia akan sabar menunggu Alia menyadari cinta Darren padanya benar-benar nyata bukan hanya sekedar gurauan atau kepura-puraan semata."Kalau gitu aku duluan ya," pamit Alia lalu bangkit mening
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Bagus. Besok aku akan berangkat ke Spanyol, Hendra tetap di sini yang lain ikut denganku," ujar Darren."Baik, Tuan."Darren bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya. Ia tidak tinggal di rumah sang ibu maupun rumah Alia. Darren memilih tinggal di rumahnya sendiri. Mood lelaki itu memang tidak baik sejak kejadian beberapa hari lalu.Penolakan Alia masih terbayang di pelupuk mata. Darren tidak akan pernah mundur begitu saja saat semuanya baru akan dimulai. Ia hanya memberikan ruang untuk Alia, memberikan wanita itu dengan waktunya sendiri.Ting!Lamunan lelaki itu buyar mendengar notifikasi pesan di ponselnya. Dengan malas ia mengeluarkan benda pipih itu dari saku celananya. Tiba-tiba senyuman mereka.[Ada waktu nanti sore? Jika bisa temui aku di kafe.] Pesan yang dikirimkan Alia pada Darren.[Aku akan datang.] Terkirim.Tidak tahu maksud Alia tapi Darren berharap apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang baik. Senyum tidak lepas dar
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia merasa heran saat pengacara mengatakan jika Bian sudah mengakui perbuatannya dan siap dihukum. Meskipun heran tapi Alia tentu bahagia karena Ria mendapat keadilan. Saat ini tugas Alia hanya membantu Ria pulih dari trauma yang dialaminya.Apa sikap Alia akan berbeda setelah tahu Darren diam-diam membantunya? Meskipun sudah membantu Alia tapi Darren sama sekali tidak berniat mengatakan semuanya, ia tidak suka diberikan pujian oleh siapapun. Ia juga tidak perlu mendapatkan terimakasih dari Alia."Syukurlah kalau masalahnya udah selesai," ucap Bu Mira."Iya, Bu. Tapi aku harus rutin melihat kondisi Ria, bagaimanapun dia bekerja di tempatku," balas Alia."Iya, kamu harus tanggung jawab, Al. Tugas kamu itu harus mensejahterakan karyawan kamu, jangan pernah dzalim pada orang kecil. Dulu juga kita ada di posisi mereka, bahkan untuk mendapatkan uang saja sampai setengah mati. Tapi sekarang alhamdulillah kita sudah hidup serba kecukupan, rezeki yang Al
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia terdiam kemudian tersenyum. "Oh, Marissa istrinya Bang Farhan ya?" tanyanya memastikan."Mantan istri, Mbak."Alia kaget, ia baru tahu jika Farhan sudah bercerai lagi. Marissa malah memperkenalkan lelaki yang menggendong seorang bayi sebagai suaminya. Mereka hanya berbincang sebentar karena Alia harus segera pergi."Maaf sebelumnya, tapi saya buru-buru.""Oh iya, Mbak. Sekali saya minta maaf, Mbak," ujar Marissa dengan mata berkaca-kaca.Alia menggenggam tangan Marissa. "Semuanya udah berlalu. Sekarang kita udah punya kebahagiaan masing-masing, jangan merasa bersalah lagi.""Makasih, Mbak."Diperlakukan baik oleh wanita yang suaminya pernah direbut membuat Marissa sangat malu. Alia bahkan sama sekali tidak marah-marah atau memaki Marissa atas kejadian memilukan di masa lalu.Mungkin wanita lain yang ada di posisi Alia akan memaki habis-habisan wanita yang telah merebut suaminya. Tapi Alia tidak seperti itu, ia sudah mengikhlaskan semua yang t
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ck, serius!" sungut Amanda."Nanti lo juga tahu," balas Darren, ia fokus menatap jalan di depannya. Menyumpal headset di telinganya, bukan mendengarkan lagu atau semacamnya. Ia mendengarkan penjelasan sekretarisnya mengenai hasil pertemuan beberapa waktu lalu karena Darren tidak ikut di dalamnya."Abang, udah punya pacar?" tanya Hana tiba-tiba."Percuma, telinganya udah disumpal pake kayak gitu kok," tutur Amanda."Gue colek aja ya biar noleh," bisik Hana."Jangan, Tuan tidak boleh diganggu," cegah Hendra. Tahu sang atasan sibuk dengan pekerjaan. Tidak ingin Darren murka karena terganggu.Hana diantar sampai depan rumahnya, sedangkan mobil itu membawa Amanda menuju rumahnya. Darren sudah mengutarakan apa maksud dan tujuannya menemui Amanda. Ia berharap Amanda bisa membantunya untuk lebih dekat dengan Alia.Merasa tidak mungkin jika meminta bantuan pada orangtua Alia, ia juga harus menjaga harga dirinya. Mungkin jika Amanda yang masih muda bisa di
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Pura-pura aja nggak tahu, Al. Ibu takut kalau mereka tahu nanti kita disakiti," ujar Bu Mira dengan wajah cemas."Iya, Bu. Aku juga pasti jaga-jaga, kalau aku nggak ada di rumah jangan biarkan Az ketemu Darren kalau dia datang ya Bu," pinta Alia."Iya, kamu tenang aja. Ibu nggak mungkin biarin cucu ibu dekat sama orang jahat kayak Darren."Selama tahu, Bu Mira dan Pak Darma hanya pura-pura tidak tahu padahal dalam hatinya mereka was-was. Meskipun Darren terlihat baik di kata mereka tapi seorang mafia harus tetap dicurigai. Memang Darren tidak pernah menyakiti siapapun dari keluarga Alia. Tapi yang ditakutkan adalah Azfer yang akan dijadikan penerus bisnis haram itu.Alia akan segera mengurus semua harta peninggalan Jodi, jika keluarga Jodi menolak menerimanya Alia akan menyumbangkan semuanya pada yayasan dan juga orang-orang yang membutuhkan. Alia merasa dirinya sanggup untuk menghidupi Azfer. Dulu sebelum bertemu dengan Jodi dan hadirnya Azfer,
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Abang ngapain di sini?" tanya Alia. Kaget saat Farhan ada di rumah orangtuanya."Anter Mbak Rida, sekalian silaturahmi sama ibu dan bapak. Abang juga mau minta maaf, karena setelah kejadian itu Abang bahkan nggak ngerasa bersalah dan minta maaf ke ibu sama bapak," jawab Farhan sambil menunduk."Gimana kondisi Abang sekarang?" Alia bertanya bukan karena perhatian, ia masih merasa bersalah karena ini ulah Darren."Alhamdulillah udah baikan," jawab Farhan dengan mengulum senyum tapi masih menunduk, ia sama sekali tidak berani menatap Alia.Keduanya terdiam sejenak, mereka memang mengobrol di luar rumah dan Darren sangat jelas melihatnya tapi ia kesal karena tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Alia dan Farhan.Semakin tidak rela Darren membiarkan Alia keluar dari rumah apa lagi dekat dengan Farhan. Bisa saja dengan satu jentikan jari Darren menyuruh anak buahnya untuk melenyapkan Farhan tapi Darren ingin bersaing secara sehat dengan mantan