Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 64"Ibu kira kamu akan sampai disini malam," ujar Bu Asih saat melihat Marissa datang."Kasihan Mikaila kalau terkena angin malam, lagipula aku harus istirahat karena besok kembali bekerja," tutur Marissa, ia berjalan ke kamarnya meletakan barangnya dan membiarkan Mikaila bersama Bu Asih. Jika ada yang lebih, Marissa ingin sekali menyewa jasa baby sitter agar ibunya tidak kerepotan setiap hari mengurus Mikaila saat Marissa bekerja."Bu, aku mandi sebentar. Titip Mika ya." Marissa keluar dari kamar dengan handuk yang menggantung di pundaknya."Iya, habis mandi kamu istirahat. Kalau belum makan, itu ibu sudah masak sayur asem sama tempe goreng," sahut Bu Asih."Iya, Bu." Marissa hanya menjawab singkat dan berlalu ke kamar mandi. Pikiran dan hatinya masih berantakan, bingung harus bagaimana mengatakan pada kedua orangtuanya mengenai perpisahan yang mendadak ini.Tangan wanita itu mengepal kuat, ia marah pada dirinya sendiri atas apa yang terjadi.
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 65Darren mulai mendekati adik Richard. Riana, gadis cantik yang menjadi idaman setiap kaum pria. Parasnya yang menawan dan juga bentuk tubuh yang ideal membuat lelaki manapun tidak ada yang bisa menolak pesonanya. Jika biasanya Riana yang dikejar oleh banyak lelaki tapi sekarang Darren akan membuat gadis itu tergila-gila padanya. Riana bukan seperti Richard yang sering dikawal oleh belasan bodyguard, gadis itu kemanapun selalu sendiri. Karena memang belum banyak yang tahu jika sosok cantik itu adalah adik dari Bos Mafia."Lakukan sekarang!" titah Darren."Siap, Tuan." Kris keluar dari mobil itu menggunakan baju layaknya seorang preman. Disusul oleh Aryo dan dua orang lainnya.Dari kejauhan Darren memperhatikan dengan senyum liciknya. Ia sudah menyusun strategi untuk rencana ini, beberapa menit berselang terlihat Riana yang keluar dari bar seorang diri. Berjalan dengan sempoyongan, Kris dan yang lainnya mengikuti Riana dan langsung menyeret ga
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 66"Tuan, Riana mencari keberadaan anda," ujar Kris dari seberang telepon, Kris sedang memantau dan berada di kafe yang ditunjukkan Darren jika itu tempatnya bekerja, ia sudah meminta Aryo untuk mengurus mengenai kafe itu."Bagus, dia sudah masuk ke dalam perangkap ku," sahut Darren dengan senyum puas, ia akan membuat gadis itu terus mencarinya. Tidak ingin terlihat seolah-olah memang semua yang terjadi sudah direncanakan."Riama mengetahui jika anda berada di shift malam, dia mengatakan pada manajer kafe jika akan kembali besok malam," terang Kris."Buat dia semakin penasaran dengan sosok Rangga!" titah Darren dengan suara pelan tapi penuh tekanan."Siap,Tuan!" sahut Kris."Kita lihat nanti, bagaimana perasaanmu saat melihat adik tersayangmu hancur, bangs*t! Jika kau tidak mengusikku lebih dulu tentu semua hal buruk ini tidak akan terjadi," gumam Darren penuh emosi. Tidak sabar ingin membuat musuhnya itu hancur.Darren mulai mengganti pakaian
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 67"Bagaimana? Kau ingin melanjutkan dendam ini atau mundur," tanya Darren pada Richard.Ia bisa melihat jelas wajah marah bercampur dengan takut saat melihat lewat panggilan video itu Riana yang berteriak meminta tolong. Gadis itu diikat di atas akuarium besar milik Darren, satu kali tebas saja tali yang menggantung itu akan putus dan Riana langsung menjadi santapan paus yang kelaparan."Anj*ng! Berani kau memperalat adikku, kau akan mati!" teriak Richard.Bukannya ketakutan, Darren malah tertawa terbahak-bahak mendengar ancaman Richard."Pilihanmu hanya dua, berdamai atau melihat adik tersayangmu ini menjadi santapan peliharaanku.""Apa maumu? Aku akan melakukannya yang terpenting lepaskan Rania."Sudut bibir Darren tertarik ke atas, ia merasa jika inilah akhir dari dendam masa lalu. Ia tidak ingin lebih lama mengotori tangannya hanya untuk menuntaskan dendam yang sudah jelas tidak akan ada habisnya jika tidak ada yang bersedia mengalah. Ria
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 68Alia merasakan kebahagiaan yang sempurna tepat saat kelahiran anak pertamanya tiga bulan lalu, Alia sangat menikmati perannya menjadi seorang ibu. Meskipun pada awalnya kesulitan tapi ibu dan kuga ibu mertuanya senantiasa ada untuk membantu dan mengajarkan banyak hal pada Alia. Jodi juga bisa menjadi suami dan ayah siaga, lelaki itu bahkan tidak jarang bangunan tengah malam hanya untuk menenangkan putranya. Ia dan Alia memang sepakat untuk saling bahu membahu merawat Azfer. Meski sudah ada beberapa babysitter yang siap sedia membantu tapi Alia maupun Jodi masih mampu kecuali dalam keadaan mendesak mereka baru akan meminta bantuan pada yang lainnya."Berjemur sama papa yuk!" Jodi mengambilkan alih Azfer dari Alia.Padahal lelaki itu sudah siap dengan setelan kantornya yang rapi, tapi melihat anaknya yang menggemaskan itu membuat Jodi tidak rela harus terlalu lama berjauhan dengannya."Nanti kamu telat, Mas!" tegur Alia."Tidak, sebentar saj
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 69Alia menarik nafas dalam sebelum menaikan tangan untuk mengetuk pintu. Ia tidak mungkin berdiri seperti orang bodoh di depan pintu atau kembali pulang. Jelas satpam itu akan laporan pada Farida nanti jika Alia sudah datang tapi kembali pulang setelah berdiri begitu lama di depan pintu.Tok tok tok!Tidak la terdengar derap langkah kaki yang mendekat, Alia menetralkan perasaannya. Bagaimanapun ia masih merasa kaget mendengar pembicaraan Farid dan Bayu. Saat pintu itu terbuka tampak sosok Farida, dari wajahnya terlihat jelas wanita itu menahan amarah tapi seketika langsung berusaha membuat raut wajah biasa agar Alia tidak curiga."Dari tadi, Al?" tanya Farida.Alia menggelengkan kepalanya. "Baru kok, Mbak," jawab Alia."Ayo, masuk!" ajak Farida.Tidak ada siapapun di ruangan itu saat mereka masuk, Bayu memang langsung meninggalkan tempat itu saat tahu ada tamu. Alia tidak berani bertanya, lagi pula apa yang didengarnya itu benar-benar tidak s
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 70Mobil yang ditumpangi Alia berhenti di depan salah satu tempat makan pinggir jalan yang biasa didatangi dirinya dan Jodi. Alia memang lebih suka makanan seperti ini daripada makanan yang berada di restoran bintang lima, ia merasa lidahnya tidak cocok."Mbak, tunggu sebentar ya. Saya beli dulu makan," ujar Alia."Bu, biar saya saja yang belikan," tawar Bambang, supir Alia."Tidak usah, Pak. Biar saya saja." Alia tersenyum lalu keluar dari mobil.Baru saja beberapa langkah, seorang lelaki berlari dan merampas dompet miliknya. Refleks Alia langsung berteriak, Bambang keluar dari mobil karena mendengar teriakkan majikannya. Kebetulan jalan memang agak lengang, tidak banyak orang. Lelaki dengan baju serba hitam itu tetap berlari, tapi ia langsung terjatuh saat tiba-tiba pintu mobil putih itu terbuka tepat mengenai tubuhnya.Si pemilik mobil dengan santainya melayangkan tinjunya pada lelaki yang baru saja berdiri itu, kini tubuhnya kembali terjer
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 71"Bawa aku ke tempat Farhan, Mas," pinta Farida dengan memelas, ia ingin melihat langsung keadaan sang adik yang sudah lama tidak dilihatnya."Jangan, Sayang!""Baiklah, aku akan cari sendiri Farhan kalau begitu!" Farida keras kepala, ia hanya ingin bertemu dengan Farhan, tidak lebih. Bukan untuk memarahi adiknya itu, Farida benar-benar mengkhawatirkan Farhan.Bayu mencekal tangan sang istri. "Iya, Mas akan bawa kamu ke tempat Farhan." Akhirnya lelaki itu mengalah.Bayu berjanji pada istrinya akan membawa wanita itu menemui Farhan besok. Bayu mengingkari janjinya pada Farhan, tapi ia juga tidak ingin melihat Farida menderita seperti ini. Salahnya karena begitu teledor saat menghubungi pengacaranya dan membicarakan mengenai Farhan yang bisa bebas jika pelaku utama sudah ditemukan. Nyatanya orang yang menjadikan Farhan sebagai kambing hitam belum juga ditemukan.Mereka sudah sangat terlatih untuk melakukan ini, apalagi salh satu dari mereka me
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanSeason 2Bab 41Darren benar-benar menjual perusahaan mendiang sang ayah dan uangnya ia sumbangkan. Darren tidak menyerahkan perusahaan itu pada Martin karena ia tidak ingin keluarganya masih berkecimpung di dunia hitam itu. Darren akan berusaha untuk hidup normal, ia kini memegang kendali atas perusahaan sang ibu.Lelaki itu bahkan menghancurkan semua senjata yang dimiliki olehnya. Ia ingin mengubur dalam-dalam masa lalunya yang kelam. Masih berharap cintanya juga akan dilihat oleh Alia."Tempat acara ulang tahun Azfer sudah disiapkan?" tanya Darren pada Roy."Sudah, Tuan. Tempatnya juga aman, semua cctv juga berfungsi dengan lancar," jelas Roy."Pastikan semua tamu harus diperiksa terlebih dahulu," pesan Darren."Baik, Tuan.""Kau pergilah ke sana. Aku akan menyusul sebentar lagi," tutur Darren lalu masuk ke dalam kamarnya.Hari yang tidak akan dilupakan olehnya, Alia akan menjawab pernyataan cinta Darren. Wanita itu sudah menjanjikan, entah iya
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanPulang dari Spanyol, Darren langsung menemui Alia. Ia akan mengatakan semua fakta yang selama ini ditutupi olehnya. Selama Darren pergi, tidak ada sama sekali teror atau orang yang berniat menyakiti Alia dan keluarganya.Sampai saat ini Darren tetap mencari tahu dalang penembakkan karena orang bayaran itu masih tutup mulut, ia bahkan mengatakan rela mati demi tidak membocorkan siapa bosnya.Lelaki itu sangat gugup hingga berkali-kali menarik nafas panjang. Siap menerima segala konsekuensi yang akan diterima setelah mengakui semuanya. Ia juga meminta Alia untuk membawa Azfer. Kebetulan Alia memang membawa Azfer untuk pegi jalan-jalan sedangkan Pak Darma dan Bu Mira sibuk, tidak bisa menemani."Maaf, tadi jalanan macet. Pasti nunggu lama," ujar Alia yang baru saja sampai, ia hanya seorang diri datang."Kemana Az?" tanya Darren sambil mengedarkan pandangan mencari sosok Azfer."Ada di mobil, dia baru aja tidur," jelas Alia."Kalian habis jalan-jalan?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Sebelumnya aku mau minta maaf," ujar Alia."Untuk?" tanya Darren."Untuk apa yang aku katakan beberapa waktu lalu. Saat itu aku terlalu emosi dan pikiranku sedang kacau, tapi tolong jangan salah artikan pertemuan ini. Aku cuman mau minta maaf," jelas Alia."Nggak ada hal lain yang mau kamu bilang?" pancing Darren.Alia menggelengkan kepalanya. "Aku nggak akan melarang kamu ketemu Azfer, tapi aku nggak mau kamu bawa Azfer keluar dari rumah orangtuaku," papar Alia.Bukan tanpa alasan, Alia merasa dirinya harus tetap waspada. Meskipun belum melihat secara langsung yang membuktikan jika Darren adalah seorang mafia tapi Alia harus tetap berjaga-jaga, tidak ingin nanti Azfer menjadi penerus Darren.Darren juga tidak ingin memaksa apapun yang menjadi keputusan Alia. Ia akan sabar menunggu Alia menyadari cinta Darren padanya benar-benar nyata bukan hanya sekedar gurauan atau kepura-puraan semata."Kalau gitu aku duluan ya," pamit Alia lalu bangkit mening
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Bagus. Besok aku akan berangkat ke Spanyol, Hendra tetap di sini yang lain ikut denganku," ujar Darren."Baik, Tuan."Darren bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya. Ia tidak tinggal di rumah sang ibu maupun rumah Alia. Darren memilih tinggal di rumahnya sendiri. Mood lelaki itu memang tidak baik sejak kejadian beberapa hari lalu.Penolakan Alia masih terbayang di pelupuk mata. Darren tidak akan pernah mundur begitu saja saat semuanya baru akan dimulai. Ia hanya memberikan ruang untuk Alia, memberikan wanita itu dengan waktunya sendiri.Ting!Lamunan lelaki itu buyar mendengar notifikasi pesan di ponselnya. Dengan malas ia mengeluarkan benda pipih itu dari saku celananya. Tiba-tiba senyuman mereka.[Ada waktu nanti sore? Jika bisa temui aku di kafe.] Pesan yang dikirimkan Alia pada Darren.[Aku akan datang.] Terkirim.Tidak tahu maksud Alia tapi Darren berharap apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang baik. Senyum tidak lepas dar
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia merasa heran saat pengacara mengatakan jika Bian sudah mengakui perbuatannya dan siap dihukum. Meskipun heran tapi Alia tentu bahagia karena Ria mendapat keadilan. Saat ini tugas Alia hanya membantu Ria pulih dari trauma yang dialaminya.Apa sikap Alia akan berbeda setelah tahu Darren diam-diam membantunya? Meskipun sudah membantu Alia tapi Darren sama sekali tidak berniat mengatakan semuanya, ia tidak suka diberikan pujian oleh siapapun. Ia juga tidak perlu mendapatkan terimakasih dari Alia."Syukurlah kalau masalahnya udah selesai," ucap Bu Mira."Iya, Bu. Tapi aku harus rutin melihat kondisi Ria, bagaimanapun dia bekerja di tempatku," balas Alia."Iya, kamu harus tanggung jawab, Al. Tugas kamu itu harus mensejahterakan karyawan kamu, jangan pernah dzalim pada orang kecil. Dulu juga kita ada di posisi mereka, bahkan untuk mendapatkan uang saja sampai setengah mati. Tapi sekarang alhamdulillah kita sudah hidup serba kecukupan, rezeki yang Al
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia terdiam kemudian tersenyum. "Oh, Marissa istrinya Bang Farhan ya?" tanyanya memastikan."Mantan istri, Mbak."Alia kaget, ia baru tahu jika Farhan sudah bercerai lagi. Marissa malah memperkenalkan lelaki yang menggendong seorang bayi sebagai suaminya. Mereka hanya berbincang sebentar karena Alia harus segera pergi."Maaf sebelumnya, tapi saya buru-buru.""Oh iya, Mbak. Sekali saya minta maaf, Mbak," ujar Marissa dengan mata berkaca-kaca.Alia menggenggam tangan Marissa. "Semuanya udah berlalu. Sekarang kita udah punya kebahagiaan masing-masing, jangan merasa bersalah lagi.""Makasih, Mbak."Diperlakukan baik oleh wanita yang suaminya pernah direbut membuat Marissa sangat malu. Alia bahkan sama sekali tidak marah-marah atau memaki Marissa atas kejadian memilukan di masa lalu.Mungkin wanita lain yang ada di posisi Alia akan memaki habis-habisan wanita yang telah merebut suaminya. Tapi Alia tidak seperti itu, ia sudah mengikhlaskan semua yang t
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ck, serius!" sungut Amanda."Nanti lo juga tahu," balas Darren, ia fokus menatap jalan di depannya. Menyumpal headset di telinganya, bukan mendengarkan lagu atau semacamnya. Ia mendengarkan penjelasan sekretarisnya mengenai hasil pertemuan beberapa waktu lalu karena Darren tidak ikut di dalamnya."Abang, udah punya pacar?" tanya Hana tiba-tiba."Percuma, telinganya udah disumpal pake kayak gitu kok," tutur Amanda."Gue colek aja ya biar noleh," bisik Hana."Jangan, Tuan tidak boleh diganggu," cegah Hendra. Tahu sang atasan sibuk dengan pekerjaan. Tidak ingin Darren murka karena terganggu.Hana diantar sampai depan rumahnya, sedangkan mobil itu membawa Amanda menuju rumahnya. Darren sudah mengutarakan apa maksud dan tujuannya menemui Amanda. Ia berharap Amanda bisa membantunya untuk lebih dekat dengan Alia.Merasa tidak mungkin jika meminta bantuan pada orangtua Alia, ia juga harus menjaga harga dirinya. Mungkin jika Amanda yang masih muda bisa di
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Pura-pura aja nggak tahu, Al. Ibu takut kalau mereka tahu nanti kita disakiti," ujar Bu Mira dengan wajah cemas."Iya, Bu. Aku juga pasti jaga-jaga, kalau aku nggak ada di rumah jangan biarkan Az ketemu Darren kalau dia datang ya Bu," pinta Alia."Iya, kamu tenang aja. Ibu nggak mungkin biarin cucu ibu dekat sama orang jahat kayak Darren."Selama tahu, Bu Mira dan Pak Darma hanya pura-pura tidak tahu padahal dalam hatinya mereka was-was. Meskipun Darren terlihat baik di kata mereka tapi seorang mafia harus tetap dicurigai. Memang Darren tidak pernah menyakiti siapapun dari keluarga Alia. Tapi yang ditakutkan adalah Azfer yang akan dijadikan penerus bisnis haram itu.Alia akan segera mengurus semua harta peninggalan Jodi, jika keluarga Jodi menolak menerimanya Alia akan menyumbangkan semuanya pada yayasan dan juga orang-orang yang membutuhkan. Alia merasa dirinya sanggup untuk menghidupi Azfer. Dulu sebelum bertemu dengan Jodi dan hadirnya Azfer,
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Abang ngapain di sini?" tanya Alia. Kaget saat Farhan ada di rumah orangtuanya."Anter Mbak Rida, sekalian silaturahmi sama ibu dan bapak. Abang juga mau minta maaf, karena setelah kejadian itu Abang bahkan nggak ngerasa bersalah dan minta maaf ke ibu sama bapak," jawab Farhan sambil menunduk."Gimana kondisi Abang sekarang?" Alia bertanya bukan karena perhatian, ia masih merasa bersalah karena ini ulah Darren."Alhamdulillah udah baikan," jawab Farhan dengan mengulum senyum tapi masih menunduk, ia sama sekali tidak berani menatap Alia.Keduanya terdiam sejenak, mereka memang mengobrol di luar rumah dan Darren sangat jelas melihatnya tapi ia kesal karena tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Alia dan Farhan.Semakin tidak rela Darren membiarkan Alia keluar dari rumah apa lagi dekat dengan Farhan. Bisa saja dengan satu jentikan jari Darren menyuruh anak buahnya untuk melenyapkan Farhan tapi Darren ingin bersaing secara sehat dengan mantan