Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 70Mobil yang ditumpangi Alia berhenti di depan salah satu tempat makan pinggir jalan yang biasa didatangi dirinya dan Jodi. Alia memang lebih suka makanan seperti ini daripada makanan yang berada di restoran bintang lima, ia merasa lidahnya tidak cocok."Mbak, tunggu sebentar ya. Saya beli dulu makan," ujar Alia."Bu, biar saya saja yang belikan," tawar Bambang, supir Alia."Tidak usah, Pak. Biar saya saja." Alia tersenyum lalu keluar dari mobil.Baru saja beberapa langkah, seorang lelaki berlari dan merampas dompet miliknya. Refleks Alia langsung berteriak, Bambang keluar dari mobil karena mendengar teriakkan majikannya. Kebetulan jalan memang agak lengang, tidak banyak orang. Lelaki dengan baju serba hitam itu tetap berlari, tapi ia langsung terjatuh saat tiba-tiba pintu mobil putih itu terbuka tepat mengenai tubuhnya.Si pemilik mobil dengan santainya melayangkan tinjunya pada lelaki yang baru saja berdiri itu, kini tubuhnya kembali terjer
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 71"Bawa aku ke tempat Farhan, Mas," pinta Farida dengan memelas, ia ingin melihat langsung keadaan sang adik yang sudah lama tidak dilihatnya."Jangan, Sayang!""Baiklah, aku akan cari sendiri Farhan kalau begitu!" Farida keras kepala, ia hanya ingin bertemu dengan Farhan, tidak lebih. Bukan untuk memarahi adiknya itu, Farida benar-benar mengkhawatirkan Farhan.Bayu mencekal tangan sang istri. "Iya, Mas akan bawa kamu ke tempat Farhan." Akhirnya lelaki itu mengalah.Bayu berjanji pada istrinya akan membawa wanita itu menemui Farhan besok. Bayu mengingkari janjinya pada Farhan, tapi ia juga tidak ingin melihat Farida menderita seperti ini. Salahnya karena begitu teledor saat menghubungi pengacaranya dan membicarakan mengenai Farhan yang bisa bebas jika pelaku utama sudah ditemukan. Nyatanya orang yang menjadikan Farhan sebagai kambing hitam belum juga ditemukan.Mereka sudah sangat terlatih untuk melakukan ini, apalagi salh satu dari mereka me
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanBab 72Langkah Farhan terhenti saat netranya menangkap bayangan sang kakak yang balik menatapnya sambil berkaca-kaca. Tanpa mengatakan apapun, Farida melangkah dan memeluk Farhan dengan erat. Ia benar-benar sangat merindukan adiknya itu, salah karena pernah tidak peduli. Sebenarnya saat orang berbuat salah itu harus diingatkan bukannya malah dibiarkan begitu saja."Maafkan, Mbak …." lirih Farida, ia seolah enggan melepas pelukannya dari Farhan."Aku yang harus minta maaf, Mbak. Maaf karena membuat Mbak kecewa," balas Farhan sambil terisak, semua masa lalunya yang buruk langsung berputar otomatis dalam benak Farhan saat ia melihat sang kakak."Mbak akan berusaha bantu kamu keluar dari sini," ucap Farida setelah pelukan itu terlepas.Farhan menggelengkan kepalanya. "Biarkan Farhan menebus semua kesalahan yang pernah Farhan perbuatan Mbak. Mungkin dengan cara ini, penebusan dosa Farhan di masa lalu," balas Farhan dengan begitu tenang. Ia seolah berbi
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Kamu kenapa, Mas?" Alia bertanya dengan wajah heran melihat suaminya yang baru datang tiba-tiba memeluk lututnya seolah-olah Jodi sudah melakukan kesalahan.Jodi menghentikan aksinya saat menyadari sesuatu. "Kamu kenapa nangis?" Jodi malah balik bertanya. Alia memperlihatkan sebuah video yang dijeda, film yang berhasil membuat Alia banjir air mata saat menontonnya. Jodi menghela nafas lega, ia sampai berpikir jika istrinya itu mendapatkan kiriman foto dari Monika."Aku kira ....""Emang kamu kira aku nangis karena apa?" Alia terkekeh geli melihat ekspresi wajah suaminya itu.Jodi menguatkan dirinya, ia akan mengatakan yang sebenarnya pada Alia. Lebih baik jujur dari sekarang daripada Alia tahu dari orang lain. Apalagi Monika pasti akan melebih-lebihkan fakta yang ada."Kalau aku jujur, apa kamu akan marah?" Jodi bertanya dengan nada pelan dan hati-hati.Alia malah tersenyum. "Aku lebih suka kejujuran, Mas.""Kamu yakin? tapi ini mengenai masa la
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Iya, gue mau. Gue udah nahan kesabaran bertahun-tahun buat misahin mereka!" seru Monika.Jodi tersenyum mengejek. "Kubur semua impian lo itu! Sampai kapanpun lo nggak bakalan gue biarin hancurin hubungan mereka!" tutur Jodi.Monika heran dengan lelaki satu ini, tadi Darren mengancam terus mengajak bekerja sama dan sekarang ia kembali lagi memperingati Monika untuk tidak mengusik Jodi dan Alia. Bukankah Darren terlihat memiliki kepribadian ganda? Tidak, lelaki itu hanya bicara semaunya saja. Sudah jelas ia tidak akan membuat siapapun merusak kebahagiaan Jodi dan Alia."Lo gila–akh!" Monika kembali meringis saat rahangnya dicengkeram begitu kuat oleh satu tangan Darren yang kokoh itu."Terakhir gue peringatin, jangan main-main sama ancaman gue! Satu jentikan jari, gue bisa bikin karir yang udah lo bangun susah payah jadi hancur," bisik Darren, suaranya santai tapi menusuk dan membuat Monika ketakutan.Belum sempat Monika buka suara, Darren lebih du
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ck! Apa wajahku kelihatan tua?" gumam Darren mendengar celoteh ibu-ibu yang lewat."Bukan tua, tapi sudah cocok jadi ayah, Tuan. Ja–" ujar Kris terhenti saat mendapat lirikan mau dari tuannya itu.Sudut bibir Darren tertarik membentuk senyuman saat menatap Azfer yang juga tersenyum ke arahnya. Semua mata para lelaki bertubuh kekar itu melihat Darren yang tersenyum. Untuk pertama kalinya mereka melihat senyum tulus lelaki kekar yang sangar itu, kesan menyeramkan pada Darren seolah luntur saat lelaki itu berinteraksi dengan makhluk kecil di dalam pelukannya itu.Merasa diperhatikan Darren langsung mendongak. Mereka semua langsung mengalihkan pandangan karena takut terkena teguran."Hen, ambil payung!" titah Darren saat merasakan tiba-tiba matahari menyorot."Baik, Tuan!" Secepat kilat Hendra berlari ke arah mobil untuk mengambil payung.Pukul empat sore masih terlihat cerah, berbeda dengan kemarin yang sudah gerimis dari jam tiga sore. Darren terus
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia tidak berhenti menangis dalam pelukan Bu Mira, mendengar kondisi Jodi saat ini benar-benar membuat Alia rapuh. Ada rasa penasaran dalam hatinya karena Jodi yang tidak terus terang mengenai penyakitnya yang dideritanya.Darren sudah menghubungi Bu Soraya, kini wanita paruh baya itu sedang dalam perjalanan. Ia mengambil penerbangan paling cepat."Allah akan memberikan yang terbaik, doakan saja agar Jodi segera pulih kembali," ujar Bu Mira."Iya, Bu.""Sebaiknya kamu pulang, nggak baik kalau AZ terlalu lama di rumah sakit. Biar bapak jaga di sini, Darren juga ada di sini kok," saran Bu Mira."Tapi, Bu–""Dengarkan ibu, kita pulang ya. Kita doakan dari rumah, bapak pasti akan terus mengabari kondisi Jodi."Alia mengalah, ia juga tidak tega jika membuat anaknya harus berada di rumah sakit. Hendra dan Roy mengantarkan Alia dan Bu Mira, sedangkan Darren dan Pak Darma menunggu di rumah sakit.Darren merasa dirinya lengah, ia bahkan tidak mengetahui j
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanIni sudah hari kelima Jodi terbaring di rumah sakit. Semua keluarga sudah berharap waktu operasi segera tiba, karena kondisi Jodi saat ini semakin memburuk. Alia tidak pernah meninggalkan Jodi terlalu lama, ia hanya akan pulang untuk beberapa jam bertemu dengan Azfer. Setelah itu kembali ke rumah sakit, Alia menolak jika harus berganti menjaga Jodi bersama yang lainnya. Jika bukan Bu Soraya, maka Bu Mira atau Amanda yang menemani Alia.Selain itu, para bodyguard selalu berjaga di luar ruangan. Darren juga selalu memantau meskipun tidak selalu ada di rumah sakit. Jika bisa Darren akan memaksa dokter untuk segera melakukan operasi tapi apa daya, dokter itu memiliki jadwal operasi lain."Makan dulu, Al. Dari tadi malam kamu belum makan," tegur Bu Mira. Bu Soraya baru saja pulang dan berada di rumah bersama Azfer."Aku nggak lapar, Bu," jawab Alia."Inget, Al. Kamu menyusui, Az yang harus kamu ingat. Meskipun nggak lapar, tapi Az butuh asupan nutrisi,
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanSeason 2Bab 41Darren benar-benar menjual perusahaan mendiang sang ayah dan uangnya ia sumbangkan. Darren tidak menyerahkan perusahaan itu pada Martin karena ia tidak ingin keluarganya masih berkecimpung di dunia hitam itu. Darren akan berusaha untuk hidup normal, ia kini memegang kendali atas perusahaan sang ibu.Lelaki itu bahkan menghancurkan semua senjata yang dimiliki olehnya. Ia ingin mengubur dalam-dalam masa lalunya yang kelam. Masih berharap cintanya juga akan dilihat oleh Alia."Tempat acara ulang tahun Azfer sudah disiapkan?" tanya Darren pada Roy."Sudah, Tuan. Tempatnya juga aman, semua cctv juga berfungsi dengan lancar," jelas Roy."Pastikan semua tamu harus diperiksa terlebih dahulu," pesan Darren."Baik, Tuan.""Kau pergilah ke sana. Aku akan menyusul sebentar lagi," tutur Darren lalu masuk ke dalam kamarnya.Hari yang tidak akan dilupakan olehnya, Alia akan menjawab pernyataan cinta Darren. Wanita itu sudah menjanjikan, entah iya
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanPulang dari Spanyol, Darren langsung menemui Alia. Ia akan mengatakan semua fakta yang selama ini ditutupi olehnya. Selama Darren pergi, tidak ada sama sekali teror atau orang yang berniat menyakiti Alia dan keluarganya.Sampai saat ini Darren tetap mencari tahu dalang penembakkan karena orang bayaran itu masih tutup mulut, ia bahkan mengatakan rela mati demi tidak membocorkan siapa bosnya.Lelaki itu sangat gugup hingga berkali-kali menarik nafas panjang. Siap menerima segala konsekuensi yang akan diterima setelah mengakui semuanya. Ia juga meminta Alia untuk membawa Azfer. Kebetulan Alia memang membawa Azfer untuk pegi jalan-jalan sedangkan Pak Darma dan Bu Mira sibuk, tidak bisa menemani."Maaf, tadi jalanan macet. Pasti nunggu lama," ujar Alia yang baru saja sampai, ia hanya seorang diri datang."Kemana Az?" tanya Darren sambil mengedarkan pandangan mencari sosok Azfer."Ada di mobil, dia baru aja tidur," jelas Alia."Kalian habis jalan-jalan?
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Sebelumnya aku mau minta maaf," ujar Alia."Untuk?" tanya Darren."Untuk apa yang aku katakan beberapa waktu lalu. Saat itu aku terlalu emosi dan pikiranku sedang kacau, tapi tolong jangan salah artikan pertemuan ini. Aku cuman mau minta maaf," jelas Alia."Nggak ada hal lain yang mau kamu bilang?" pancing Darren.Alia menggelengkan kepalanya. "Aku nggak akan melarang kamu ketemu Azfer, tapi aku nggak mau kamu bawa Azfer keluar dari rumah orangtuaku," papar Alia.Bukan tanpa alasan, Alia merasa dirinya harus tetap waspada. Meskipun belum melihat secara langsung yang membuktikan jika Darren adalah seorang mafia tapi Alia harus tetap berjaga-jaga, tidak ingin nanti Azfer menjadi penerus Darren.Darren juga tidak ingin memaksa apapun yang menjadi keputusan Alia. Ia akan sabar menunggu Alia menyadari cinta Darren padanya benar-benar nyata bukan hanya sekedar gurauan atau kepura-puraan semata."Kalau gitu aku duluan ya," pamit Alia lalu bangkit mening
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Bagus. Besok aku akan berangkat ke Spanyol, Hendra tetap di sini yang lain ikut denganku," ujar Darren."Baik, Tuan."Darren bangkit dari duduknya dan berjalan menuju ke kamarnya. Ia tidak tinggal di rumah sang ibu maupun rumah Alia. Darren memilih tinggal di rumahnya sendiri. Mood lelaki itu memang tidak baik sejak kejadian beberapa hari lalu.Penolakan Alia masih terbayang di pelupuk mata. Darren tidak akan pernah mundur begitu saja saat semuanya baru akan dimulai. Ia hanya memberikan ruang untuk Alia, memberikan wanita itu dengan waktunya sendiri.Ting!Lamunan lelaki itu buyar mendengar notifikasi pesan di ponselnya. Dengan malas ia mengeluarkan benda pipih itu dari saku celananya. Tiba-tiba senyuman mereka.[Ada waktu nanti sore? Jika bisa temui aku di kafe.] Pesan yang dikirimkan Alia pada Darren.[Aku akan datang.] Terkirim.Tidak tahu maksud Alia tapi Darren berharap apa yang akan terjadi nanti adalah hal yang baik. Senyum tidak lepas dar
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia merasa heran saat pengacara mengatakan jika Bian sudah mengakui perbuatannya dan siap dihukum. Meskipun heran tapi Alia tentu bahagia karena Ria mendapat keadilan. Saat ini tugas Alia hanya membantu Ria pulih dari trauma yang dialaminya.Apa sikap Alia akan berbeda setelah tahu Darren diam-diam membantunya? Meskipun sudah membantu Alia tapi Darren sama sekali tidak berniat mengatakan semuanya, ia tidak suka diberikan pujian oleh siapapun. Ia juga tidak perlu mendapatkan terimakasih dari Alia."Syukurlah kalau masalahnya udah selesai," ucap Bu Mira."Iya, Bu. Tapi aku harus rutin melihat kondisi Ria, bagaimanapun dia bekerja di tempatku," balas Alia."Iya, kamu harus tanggung jawab, Al. Tugas kamu itu harus mensejahterakan karyawan kamu, jangan pernah dzalim pada orang kecil. Dulu juga kita ada di posisi mereka, bahkan untuk mendapatkan uang saja sampai setengah mati. Tapi sekarang alhamdulillah kita sudah hidup serba kecukupan, rezeki yang Al
Istri Yang Dicampakkan Menjadi SultanAlia terdiam kemudian tersenyum. "Oh, Marissa istrinya Bang Farhan ya?" tanyanya memastikan."Mantan istri, Mbak."Alia kaget, ia baru tahu jika Farhan sudah bercerai lagi. Marissa malah memperkenalkan lelaki yang menggendong seorang bayi sebagai suaminya. Mereka hanya berbincang sebentar karena Alia harus segera pergi."Maaf sebelumnya, tapi saya buru-buru.""Oh iya, Mbak. Sekali saya minta maaf, Mbak," ujar Marissa dengan mata berkaca-kaca.Alia menggenggam tangan Marissa. "Semuanya udah berlalu. Sekarang kita udah punya kebahagiaan masing-masing, jangan merasa bersalah lagi.""Makasih, Mbak."Diperlakukan baik oleh wanita yang suaminya pernah direbut membuat Marissa sangat malu. Alia bahkan sama sekali tidak marah-marah atau memaki Marissa atas kejadian memilukan di masa lalu.Mungkin wanita lain yang ada di posisi Alia akan memaki habis-habisan wanita yang telah merebut suaminya. Tapi Alia tidak seperti itu, ia sudah mengikhlaskan semua yang t
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Ck, serius!" sungut Amanda."Nanti lo juga tahu," balas Darren, ia fokus menatap jalan di depannya. Menyumpal headset di telinganya, bukan mendengarkan lagu atau semacamnya. Ia mendengarkan penjelasan sekretarisnya mengenai hasil pertemuan beberapa waktu lalu karena Darren tidak ikut di dalamnya."Abang, udah punya pacar?" tanya Hana tiba-tiba."Percuma, telinganya udah disumpal pake kayak gitu kok," tutur Amanda."Gue colek aja ya biar noleh," bisik Hana."Jangan, Tuan tidak boleh diganggu," cegah Hendra. Tahu sang atasan sibuk dengan pekerjaan. Tidak ingin Darren murka karena terganggu.Hana diantar sampai depan rumahnya, sedangkan mobil itu membawa Amanda menuju rumahnya. Darren sudah mengutarakan apa maksud dan tujuannya menemui Amanda. Ia berharap Amanda bisa membantunya untuk lebih dekat dengan Alia.Merasa tidak mungkin jika meminta bantuan pada orangtua Alia, ia juga harus menjaga harga dirinya. Mungkin jika Amanda yang masih muda bisa di
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Pura-pura aja nggak tahu, Al. Ibu takut kalau mereka tahu nanti kita disakiti," ujar Bu Mira dengan wajah cemas."Iya, Bu. Aku juga pasti jaga-jaga, kalau aku nggak ada di rumah jangan biarkan Az ketemu Darren kalau dia datang ya Bu," pinta Alia."Iya, kamu tenang aja. Ibu nggak mungkin biarin cucu ibu dekat sama orang jahat kayak Darren."Selama tahu, Bu Mira dan Pak Darma hanya pura-pura tidak tahu padahal dalam hatinya mereka was-was. Meskipun Darren terlihat baik di kata mereka tapi seorang mafia harus tetap dicurigai. Memang Darren tidak pernah menyakiti siapapun dari keluarga Alia. Tapi yang ditakutkan adalah Azfer yang akan dijadikan penerus bisnis haram itu.Alia akan segera mengurus semua harta peninggalan Jodi, jika keluarga Jodi menolak menerimanya Alia akan menyumbangkan semuanya pada yayasan dan juga orang-orang yang membutuhkan. Alia merasa dirinya sanggup untuk menghidupi Azfer. Dulu sebelum bertemu dengan Jodi dan hadirnya Azfer,
Istri Yang Dicampakkan Menjadi Sultan"Abang ngapain di sini?" tanya Alia. Kaget saat Farhan ada di rumah orangtuanya."Anter Mbak Rida, sekalian silaturahmi sama ibu dan bapak. Abang juga mau minta maaf, karena setelah kejadian itu Abang bahkan nggak ngerasa bersalah dan minta maaf ke ibu sama bapak," jawab Farhan sambil menunduk."Gimana kondisi Abang sekarang?" Alia bertanya bukan karena perhatian, ia masih merasa bersalah karena ini ulah Darren."Alhamdulillah udah baikan," jawab Farhan dengan mengulum senyum tapi masih menunduk, ia sama sekali tidak berani menatap Alia.Keduanya terdiam sejenak, mereka memang mengobrol di luar rumah dan Darren sangat jelas melihatnya tapi ia kesal karena tidak bisa mendengar apa yang dibicarakan oleh Alia dan Farhan.Semakin tidak rela Darren membiarkan Alia keluar dari rumah apa lagi dekat dengan Farhan. Bisa saja dengan satu jentikan jari Darren menyuruh anak buahnya untuk melenyapkan Farhan tapi Darren ingin bersaing secara sehat dengan mantan