Share

Bab 23

Penulis: Tinta Hitam
last update Terakhir Diperbarui: 2023-10-12 21:21:43

Fatma termenung di dekat jendela kamarnya, dia memikirkan tentang Satria yang sudah dua hari ini berada di kediaman Azizah.

Tangannya terulur mengelus perut. Dia pun ingin merasakan menjadi wanita hamil, tetapi sayang, Fatma tidak bisa. Bahkan kedatangan Umi ke kamarnya pun tidak terdengar oleh wanita itu karena Fatma terlalu fokus dengan lamunan.

"Nak ... makan siang dulu yuk!" ajak Umi dengan nada yang begitu cemas. Sedari siang tadi Fatma belum makan nasi sama sekali, bahkan tadi pagi pun dia hanya makan sedikit.,

"Tidak, Umi. Fatma tidak lapar."

Melihat anaknya terus murung, Umi Khaira pun memeluk tubuhnya dari belakang, kemudian menaruh dagunya di pundak rapuh Fatma.

"Ketahuilah, Nak. Setiap manusia memiliki ujiannya masing-masing. Umi tahu, kalau kamu adalah wanita yang hebat dan kuat. Umi juga tahu perasaan kamu saat ini pasti cemburu bukan, melihat suamimu lebih perhatian dan lebih cinta kepada Azizah? Apalagi saat ini Azizah tengah mengandung."

Mendengar penuturan sang Umi,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tinta Hitam
Emang Sad ada di posisi Fatma
goodnovel comment avatar
Nofita Sari
nah tu fatma d bawa ke RS lg sedangkan si suami cma ngurusin 1 orang aja bahkan gk pulang 2 hari buat sekedar liat keadaan fatma aj nggk ngabarin jga nggk klo gk si fatma yg nanya kbr ayahny zizah..dn sekrng d saat fatma kyk gni satria gk ada...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Untuk Suamiku   Bab 24

    Kini Zizah dan Satria harus kembali ke kota, sebab Bik Siti mengabari kalau saat ini Fatma sedang sakit dan di rawat di rumah sakit.Mereka pulang lebih pagi, agar sampai ke kota tidak terlalu sore. Selama dalam perjalanan Zizah terlihat begitu cemas, dia takut jika madunya kenapa-napa.Satria yang melihat ke khawatiran istrinya, segera menggenggam tangan Zizah. Mengatakan jika semua akan baik-baik saja.Jam 1 siang, mereka sudah sampai di rumah sakit, tempat Fatma di rawat. Zizah dan Satria segera melangkah ke ruang rawat Fatma. Disana, sudah ada Abi, Umi dan sepasang suami istri. Yaitu Bi Rahma dan suaminya.Bi Rahma, terlihat tak suka saat melihat Zizah masuk kedalam ruangan itu. Matanya menatap sinis pada Zizah, tapi dia tak perduli. Dia hanya khawatir pada keadaan madunya.''Mba, bagaimana keadaan Mba, sekarang?'' cemas Zizah.''Aku gak papa kok, Zah, gak usah cemas," lirih Fatma.''Halah ... ini kan yang kamu mau? Menyita waktu Satria, dan membiarkan Fatma seperti ini. Kamu seng

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 25

    Satria mengendarai mobilnya dengan gelisah, dia sudah pulang kerumah tapi tak menemukan Zizah. Bik Siti juga bilang kalau Zizah belum pulang kerumah.Dia memukul setir mobil dengan kesal. Sebab, karenanya Zizqh pergi. Satria terus mencari, pandangannya menelisik ke kanan dan kiri jalan, hingga hari mulai sore dan hujan yang mulai turun, tapi dia masih belum juga menemukan Zizah.''Dimana kamu sayang? Mas khawatir padamu dan anak kita. Pulanglah Dek ... jangan bikin Mas dilanda cemas begini," lirihnya.Sedangkan di tempat lain, Zizah sedang mencoba menyalakan Hp-nya. Sebab Hp-nya mati karena habis baterai. Hingga dia meminjam cargeran pada Nisa.Setelah menyalakan ponselnya, Zizah kaget, sebab ada 40 panggilan dan 60 pesan dari Satria. Dia tahu, pasti saat ini suaminya sedang khawatir padanya.'Ya Allah, ampunilah aku, karena sudah membuat suamiku cemas. Aku hanya ingin menenangkan diri ini Ya Rabb.'Dia menekan no Adam, lalu menelponnya.Satria yang mendengar telponnya berbunyi, seger

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 26

    Fatma hari ini sudah di perbolehkan pulang, dia selalu di temani oleh umi dan abinya. Zizah yang sedang duduk menonton tv, kemudian bangun dan membuka pintu depan. Dia menyambut Kakak madunya itu.Suasana di rumah itu pun kembali sepsrti semula etelah Fatma membaik. Rumah yang selalu penuh kasih dan sayang, penuh senyum dan tawa. Dua wanita shalihah itu selalu hidup rukun. Walaupun tidak ada yang tahu keadaan hati mereka seperti apa?Tak terasa, waktu sudah bergulir. Kini, kandungan Zizah sudah menginjak bulan ke lima. Setelah 1 bulan yang lalu mengadakan tasyakuran 4 bulan kehamilannya.Saat ini, Zizah sedang membuat juz untuknya dan juga Fatma. Dia menaiki tangga, namun pada saat dia akan mengetuk pintu kamar Fatma. Tiba tiba Zizah mendengar seseorang sedang berbicara, seperti sedang menelpon.Dia pun mengurungkan niatnya. Tapi pada saat dia akan berbalik badan, tiba tiba Zizah mendengar Fatma sedang berbicara dengan seseorang.''Apa kau sudah gila? Bagaimana mungkin aku meminta Mas

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 27

    Satria menggendong Fatma dengan cemas. Dia memanggil suster untuk segera membawanya ke UGD. Setelah itu, Satria meminta Dokter segera memeriksa keadaan sang istri. Dan setelah di periksa, ternyata kepala Fatma terbentur lumayan keras, hingga membuatnya tak sadarkan diri, untungnya tidak ada luka yang parah.Ummi dan Abi datang dengan tergopoh gopoh setelah menerima telpon dari Satria tentang putrinya.''Bagaimana keadaan Fatma, Sat? Dia baik-baik saja kan?'' tanya Umi dengan khawatir.''Umi tenang saja. Fatma gak apa apa kok."''Bagaimana bisa dia begini, Sat?'' tanya Abi penasaran.''Fatma jatuh dari tangga Bi, saat Satria pulang tadi.''Dia tak menceritakan jika Zizah yang menyebabkan Fatma jatuh. Satria takut jika mertuanya akan membenci Zizah. Kemudian Abi dan Umi masuk kedalam ruang UGD.Sementara itu, Satria pergi ke toilet. Dia mengacak rambutnya dengan kesal.''Kenapa tadi aku membentak Zizah? Aku yakin, jika saat ini dia sedang marah padaku,'' gumamnya.Satria menyesal sebab

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-13
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 28

    Satria tidak pulang ke rumah sakit, sebab dia masih merasa kecewa kepada Fatma saat mendengar kenyataan dari Bi Siti, bahwa Fatma hanya menginginkan anak dari Azizah.Pria itu termenung di kamar sambil menjambak rambutnya. Dia masih tidak percaya jika Fatma bisa melakukan itu. Sudah 5 tahun ia mengenalnya, dan entah kenapa Satria tidak 100% percaya, namun bi Siti pun tidak mungkin berbohong."Jika memang Fatma tidak berkata seperti itu mungkin Azizah tidak akan pergi dari sini. Tapi, besok sebelum aku ke rumah sakit, aku harus menemui Nisa dulu," gumamnya dengan sangat yakin bahwa Azizah berada di kediaman Nisa.Karena wanita itu tidak memiliki sanak saudara di kota, jadi ke mana lagi Azizah akan pergi selain ke rumahnya Nisa.....................Pagi ini Satria sudah siap untuk pergi ke kediamannya Nisa, tetapi kontrakannya kosong seperti tidak ada orang. Akhirnya dia pun memutuskan untuk pergi ke cafe di mana Nisa bekerja, namun saat sampai di sana ternyata wanita itu belum datang

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 29

    Fatma sempat melihat kilat kemarahan di mata suaminya.''Mas, kamu salah paham. Aku tak pernah mengusir Zizah.'' bela Fatma pada dirinya.''Iya, kau tak mengusirnya. Tapi kau, mengiginkannya pergi, kan? Jika iya, maka kau berhasil Fat. Dia sudah pergi dari rumah!'' geram Satria menatap marah istri pertamanya itu.''Apa! Zizah pergi!" kaget Fatma.''Ck! Bukannya kau senang? Bahkan kau hanya ingin anaknya Zizah saja kan? Apa salah dia padamu, Fat? Dia, bertahan itu karena kamu! Dia hamil juga karena permintaan kamu. Lalu kau, malah mau mengambil anaknya? Dimana hatimu, Fat? Dimana!" geram Satria.''Mas, kamu salah paham, Mas."''Salah paham kamu bilang? Bik Situ melihat perdebatan kalian,'' tutur Satria.''Mas, aku tak pernah berpikiran buruk seperti itu pada Zizah. Kalian salah paham." Fatma mencoba menjelaskan menangis.Abi dan Umi tak terima Fatma di marahi seperti itu. "Satria. Kamu bisa kan bicara baik-baik pada istrimu? Dia sedang sakit," ucap Abi."Maaf Bi. Tapi dia sudah keterla

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-14
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 30

    Sudah satu minggu lamanya Azizah pergi dari rumah. Satria pun belum bisa menemukan keberadaan Zizah, bahkan telponnya pun tak pernah aktip. Hari ini. Kemudian dia membenamkan kepala nya di antara kedua lengannya di atas meja kerja.''Kau kenapa, Sat?" tanya Dokter Citra.''Kau, sejak kapan masuk?'' heran Satria sebab ia tak mendengar Citra masuk keruangannya.''Bagaimana kau tahu. Bahkan, sedari tadi aku mencarimu, tapi kau tak dengar." Dokter citra kemudian mendudukan bokongnya di kursi, di hadapan Satria.''Aku, sedang memikirkan istriku, Cit. Dia pergi dari rumah, dan sampai sekarang aku belum menemukan keberadaannya,'' ujar Satria dengan wajah lesu.''Kenapa bisa?'' kaget Citra, bahkan matanya membulat sempurna mendengar penuturan sahabatnya.''Aku membentaknya, karena salah paham, hingga menyakiti hatinya dan juga karena ia bertengkar dengan Fatma," jujur Satria.''Huuuufff ... Itu resiko mu, Sat. Kenapa kau mempunyai dua istri?'' decak Citra.''Lalu, aku harus bagaimana, Cit? Ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15
  • Istri Untuk Suamiku   Bab 31

    Setelah Abi Haidar menyelesaikan pekerjaannya, dia menuju rumah sakit dan di sana masih ada Bi Rahma serta Umi. Kebetulan Bi Rahma baru akan pamit pulang."Syukurlah kamu datang Mas Haidar," ujar Bi Rahma, "tadi menantu durjana kamu itu ke sini, dan dia malah menyalahkan Fatma atas kepergian wanita sialan itu," ucapnya dengan begitu ketus."Jadi tadi Satria ke sini?" Abi Haidar menatap ke arah sang istri dan langsung dibalas anggukan oleh Umi Khaira."Ya sudah, kalau gitu aku pamit dulu," ucap Bi Rahma, namun seketika dia menatap lekat ke arah kakak iparnya tersebut. "Aku harap kamu bisa memberi pengertian kepada suami dari putrimu itu! Kasihan Fatma, dia sudah menderita penyakit yang begitu mematikan, ditambah dia juga harus menderita luka batin dari suami dan juga madunya. Sejujurnya aku tuh cukup kesal kepada putrimu, karena dia malah menyuruh suaminya untuk menikah lagi, dan sekarang lihatlah! Suaminya lebih dominan kepada istri barunya ketimbang kesehatan Fatma, tapi apapun itu a

    Terakhir Diperbarui : 2023-10-15

Bab terbaru

  • Istri Untuk Suamiku   END

    "Mas Satria!" kaget Fatma.Satria menatap teduh ke arah Fatma, bergantian pada bayi yang ada di dalam gendongan wanita itu. "Hai, aku tadi habis meeting tidak sengaja melihat kalian. Maaf jika aku mengganggu.""Tidak apa Nak. Sini duduklah bergabung bersama dengan kami!" ajak Abi sambil menepuk kursi kosong yang ada di sebelahnya."Oh ya, tidak apa Bi. Saya juga masih ada pekerjaan, dan bayi ini siapa?" tanyanya penasaran sambil melihat ke arah bayi mungil nan cantik yang berada di dalam gendongan mantan istrinya."Ini adalah anak kami," jawab Andre."Hah? Anak?" bingung Satria, karena setahunya Fatma tidak bisa hamil. Dia juga memperhatikan bahwa wajah wanita itu sekarang berbinar dengan sangat cantik, tidak seperti saat berada di sisinya pucat tanpa gairah.'Fatma benar-benar berubah. Auranya sekarang terpancar begitu sangat indah dan cantik, berbeda saat dia bersamaku dulu.' batin Satria."Iya, memang Fatma tidak bisa hamil," sindir Andre yang tahu isi di dalam pikiran Satria. "Tap

  • Istri Untuk Suamiku   Bab 148

    "Kalau aku sih setuju saja. Lalu kapan kita akan ke sana dan rekomendasi Panti Asuhan mana yang bagus menurut mama atau menurut Umi dan Abi?""Umi punya rekomendasi yang bagus," ucap Umi Khaira.Mereka setuju untuk 4 hari ke sana, melihat apakah ada seorang bayi yang akan diadopsi atau tidak. Dan setelah makan malam selesai Caca dan juga tante Lena pulang begitu pula dengan Umi dan Abi."Kamu baik-baik ya Nak. Kalau ada apa-apa dan butuh apa-apa, tinggal bilang sama Umi. Pasti Umi buatkan dan Umi bantu. Dan Andre. Tolong jaga Fatma ya! Besok Umi ke sini lagi.""Iya Umi. Umi dan Abi hati-hati di jalannya!""Assalamualaikum," ucap Abi dan Umi serempak."Waalaikumsalam."..Hari yang ditunggu pun telah tiba, di mana hari ini Fatma, Andre dan keluarga mereka pergi ke sebuah Panti Asuhan, tetapi tidak dengan Caca, karena dia menemani Vano di rumah."Ayo kita masuk!" ajak Umi, "Assalamualaikum!" ucapnya saat mereka sudah masuk ke dalam panti asuhan."Waalaikumsalam. Eh, mbak Khaira." Seora

  • Istri Untuk Suamiku   Pulang

    Hari ini Fatma dan juga Andre pulang kembali ke tanah air zetelah wanita itu dinyatakan sembuh. Tentu saja membuat kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata oleh Andre maupun kedua orang tua Fatma."Mas, aku bisa jalan sendiri," ucap Fatma dengan wajah yang malu saat Andre menggendongnya turun dari mobil setelah mereka sampai di rumah."Iya, aku tahu, tapi aku tidak mau jika istriku sampai kelelahan," jawabannya sambil tersenyum manis, kemudian dia masuk dan menidurkan Fatma di atas ranjang. "Istirahat dulu ya! Nanti setelah makanan siap aku akan memberitahumu."Fatma hanya bisa mengangguk sambil tersenyum bahagia, karena perlakuan Andre yang begitu membuatnya semakin jatuh cinta.Dia merasa seperti seorang ratu di dalam kehidupan Andre, di mana pria itu tak pernah sekalipun menyakitinya, bahkan selalu membuatnya tersenyum. Mungkin memang itu yang dinamakan cinta sejati."Sekarang aku percaya Mas, bahwa penyakit itu bisa sembuh bukan karena Allah saja, tetapi karena bat

  • Istri Untuk Suamiku   Mendadak Pergi

    "Bu, Caca pergi dulu ya," ucap Caca sambil mencium tangan ibunya saat jam menunjukkan pukul 07.30 pagi, sebab tadi Vano sudah mengirimkan pesan bahwa sopirnya sedang menunggu di parkiran rumah sakit."Maafkan Ibu ya, Nak, kamu harus menikah dengannya tanpa cinta. Maaf jika kami belum bisa menjadi orang tua yang baik untukmu." Bu Eka menangis."Ibu ini bicara apa sih. Tidak perlu menyesali apapun. Caca ikhlas kok. Lagi pula, cinta akan datang seiring berjalannya waktu. Doakan saja yang terbaik untuk rumah tangga Caca. Kalau begitu Caca pamit ya Bu, Pak Vano sudah menunggu."Setelah mencium tangan ibunya Caca pergi, akan tetapi sang ayah masih belum tersadar, sehingga wali nikah diwakilkan kepada wali hakim, sebab tidak memungkinkan untuk ayahnya Caca hadir.Saat mobil sudah sampai di kediaman tante Lena, Caca langsung disambut oleh wanita itu. "Jadi kamu yang bernama Caca?""Iya Tante. Maaf, Tante siapa ya?" Caca yang bilang memang belum mengetahui siapa Tante Lena."Perkenalkan. Saya

  • Istri Untuk Suamiku   Menjebak

    "Syarat? Syarat apa yang Bapak maksud?" bingung Caca sambil menatap ke arah Vano.Pria itu tersenyum miring kemudian dia melipat tangannya di depan dada dan menyandarkan tubuhnya di dinding."Syaratnya adalah ... kau harus menikah denganku!" Ucapan Vano sontak membuat kedua bola mata Caca membulat, tetapi pria itu masih terlihat begitu santai. "Ya terserah pada dirimu ... kalau kau memang sayang dengan ayahmu, maka aku bisa membantumu. Syaratnya adalah tadi, jika kau tak mau juga tak masalah."Pria itu menegakkan tubuhnya hendak pergi dari sana, namun tiba-tiba Caca menahan tangannya. "Saya mau, Pak."Dia tidak mempunyai pilihan lain, karena bagi Caca keselamatan sang ayah itu lebih utama. Apalagi saat ini sedang kritis dan butuh pertolongan."Kau yakin?" tatapan Vano menyipit mencoba untuk meyakinkan wanita tersebut. Tapi di dalam hatinya dia bersorak bahagia."Saya yakin, Pak!" Caca bahkan tidak perduli jika nanti Vano menyakitinya setelah mereka menikah, karena baginya saat ini kes

  • Istri Untuk Suamiku   Sadar

    "Bukan maksud abi untuk membelanya, Umi. Hanya saja takut dia tersinggung. Bagaimana kalau maksud dia memang tidak ingin merebut Andre? Memang real hanya sebatas teman." Abi Haidar berkata dengan pikiran yang positif.Akan tetapi, Umi Khaira adalah seorang wanita dan dia sangat tahu karakter seperti Mila itu bagaimana. Mendengar penjelasan dari suaminya, Umi Khaira malah terkekeh dan itu membuat Abi sangat bingung."Kenapa Umi malah tertawa? Memangnya ucapan abi ada yang salah?""Abi, Abi ..." Beliau menggelengkan kepalanya. "Abi ini adalah seorang pria, jadi mana paham jika berada di posisi wanita itu seperti apa. Dengar ya Bi! Tidak ada seorang lawan jenis yang memberikan perhatian dengan secara berlebihan kepada teman lelakinya, begitu pula sebaliknya, jika tidak ada sebuah perasaan. Teman hanya sekedarnya menyemangati itu sudah hal biasa, tetapi jika memberikan perhatian dengan mengirimkan makanan setiap hari, apakah itu hal yang wajar? Umi rasa tidak."Andre dan juga Abi hanya di

  • Istri Untuk Suamiku   Ucapan Menohok

    Sesuai dengan permintaan Vano, Caca membawanya berkeliling tempat-tempat yang menurutnya menyenangkan sekaligus sangat indah jika di malam hari.Setelah jam menunjukkan pukul 23.30 malam, Vano mengajak Caca untuk pulang. Walaupun sebenarnya dia tidak ingin, tetapi kasihan melihat wanita itu yang sepertinya sudah mengantuk."Oh ya, nanti aku mau kau mengajakku di saat siang hari.""Hah? Siang hari, Pak? Tapi kan siang-siang itu waktunya bekerja, jadi mana mungkin bisa?"PLETAK!"Kamu itu bodoh sekali." Vano menyentil kening Caca, membuat wanita itu merengut. "Libur kerja kan bisa. Memangnya selama 7 hari itu nonstop bekerja? Hari Minggu bukannya libur?""Iya, tapi nggak usah nyentil kening saya juga Pak! Jidat saya ini nggak jenong," sungut Caca dengan bibir yang sudah maju 5 cm.Vano benar-benar gemas, ingin sekali dia mencubit kedua pipi Caca tapi ditahannya. 'Wanita ini benar-benar sangat menarik. Baru kali ini aku merasa gemas kepada lawan jenis. Biasanya wanita secantik apapun ti

  • Istri Untuk Suamiku   Bos Vampir

    Caca membalik tubuhnya, seketika cengiran kuda pun ia tampilkan di wajah imutnya. "Eh ... Pak Vano.""Apa kamu bilang tadi? Kamu mau bejek saya? Emang kamu pikir saya perkedel?" Pria itu menaruh kedua tangan di atas pinggang sambil menatap tajam ke arah Caca."Hah? Bejek? Ti-tidak Pak. Bapak salah denger kali. Mungkin telinga Bapak belum dikorek selama satu bulan.""Jadi, secara tidak langsung kamu mengatakan kalau saya ini jorok? Iya!" sentaknya dengan kesal."Tidak Pak. Siapa juga yang berkata seperti itu. Kalau begitu saya duluan ya Pak, permisi!" Caca segera berlari tanpa menunggu jawaban dari Vano, dia masuk ke dalam lift dengan dada yang sudah berdebar kencang."Astaga Caca! Hampir aja kepalamu kena jitak. Masih mending kalau dia cuma menjitak, coba kalau dia memecat diriku? Dari mana lagi aku harus dapat uang sebanyak itu untuk operasi ayah, jika tidak bekerja di sini, huuhh ..." Wanita itu menghela nafas dengan kasar sambil memegangi dadanya. "Lagian mukanya horor banget wala

  • Istri Untuk Suamiku   200 juta

    Pria itu tersenyum sinis kemudian dia bangkit dari duduknya berjalan perlahan ke arah Caca. Melihat wanita itu dengan raut wajah yang sudah tegang."Kenapa? Apa kau lupa denganku?" tanyanya dengan nada begitu angkuh.Caca meremas roknya, dia merutuki kebodohannya kemarin karena sudah menggertak Vano. 'Astaga! Jadi dia CEO pengganti Pak Andre. Aduh ... bagaimana kalau dia mencari masalah denganku dan dia malah memecatku? Tapi kan di luar itu semua tidak ada masalahnya dengan kerjaan?'"Kenapa kau diam saja?" tanya Vano kembali saat melihat wanita yang berada di hadapannya dia membisu."Tidak apa-apa, Pak. Saya cuma kaget saja. Dan saya rasa hubungan kemarin tidak ada sangkut pautnya dengan pekerjaan, itu di luar dari kerjaan kita kan Pak. Memangnya apa kesalahan saya sampai harus dipanggil ke sini?"Vano sangat tertarik dengan pribadi Caca. Dia sama sekali tidak takut dengan dirinya. 'Menarik. Bahkan dia seperti menantangku, tidak takut jika aku akan memencetnya. Baiklah kita akan berm

DMCA.com Protection Status