Home / Romansa / Istri Tuan Muda Lumpuh / 37. Bukan Berita Baik

Share

37. Bukan Berita Baik

Author: Dera Tresna
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

Kimberly membuka mata dan menatap tembok putih di depannya. Aroma obat menyeruak masuk ke dalam indra pembaunya membuatnya sadar jika dirinya saat ini berada di rumah sakit.

“Richard ...” gumamnya lirih mencari keberadaan suaminya.

“Ya Sayang, aku ada disini,” jawab Richard cepat menanggapi panggilan istrinya. Dia segera mendekat dan menggenggam tangan Kimberly. “Kamu sudah bangun? Apa yang kamu rasakan?” tanya Richard penuh kekhawatiran.

Tangis Kimberly seketika pecah, dia merasa lega sekaligus ketakutan dengan apa yang dia alami. Dia mengingat kembali kejadian yang menimpanya dan tubuhnya gemetar hebat dengan trauma mendalam yang begitu mengerikan

Richard yang menyadari keadaan istrinya tidak baik-baik saja, segera memeluknya dengan lembut. “Tenanglah! sekarang kamu sudah aman, tidak ada yang bisa menyakitimu lagi. Aku akan selalu ada untuk menjaga dan melindungimu.”

“Siapa mereka? Kenapa mereka menyakitiku?” isak Kimberly di dalam dekapan hangat dan menenangkan suaminya.

“Aku masih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   38. Cerita yang Tak Disangka

    Dengan tubuh gemetar, Johana berjalan mendekati Kimberly. “Maafkan Mama,” ucapnya lirih.Kimberly menatap tajam dan dingin ke arah Johana, ada kemarahan dan kebencian di matanya. “Setelah Mama membuatku seperti ini, sekarang Mama dengan begitu enaknya meminta maaf padaku?”“Mama tidak menyangka jika apa yang Mama lakukan akan membuatmu seperti ini,” Johana mengulurkan tangan hendak meraih tangan Kimberly, namun dengan cepat Kimberly menarik tangannya menjauh sehingga Johana tidak bisa menyentuhnya.“Apa Mama tidak sadar? Karena perbuatan Mama, aku tidak akan pernah bisa mengandung anak Richard?” ujar Kimberly dengan suara bergetar menahan kemarahan, air mata pun seketika menetes dan membasahi pipinya.Johana yang melihat kondisi Kimberly, ikut meneteskan air mata. “Apa yang bisa Mama lakukan untuk membantumu? Mama yakin kamu pasti bisa sembuh.”“Bisa sembuh? Orang suruhan Mama menendang perutku berkali-kali hingga membuatku pendarahan dan ada luka serius dengan rahimku. Mama tidak aka

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   39. Terseret ke Dalam Lingkaran Menakutkan

    “Aku dan Issac telah saling mencintai jauh sebelum Patricia datang di tengah kehidupan kami. Kami adalah sepasang kekasih yang merasa paling bahagia di dunia ini. Issac melamarku dan kami sudah berencana menikah. Semua berjalan lancar hingga akhirnya aku mengenalkan Issac pada sahabatku, Patricia,” jelas Johana mengingat kenangan pahitnya.Cerita Johana membuat Kimberly tertarik, dia menegakkan tubuhnya untuk mendengar kelanjutan cerita sejarah orang tua Richard. “Lalu apa yang terjadi? Kenapa akhirnya papa menikah dengan mama Richard?”Mata Johana seketika berkaca-kaca saat ingin menjawab pertanyaan menantunya itu, membuat Kimberly sadar jika pertanyaannya telah membuka luka lama mertuanya. “Jika Mama tidak ingin menceritakannya, sebaiknya jangan dipaksa,” ujar Kimberly.“Sudah saatnya aku berbagi cerita dengan orang lain karena selama ini aku hanya memendamnya sendiri,” balas Johana.“Sepertinya hal itu sangat melukai Mama?”Johana mengangguk mengiyakan. “Aku tidak tahu kejadian pas

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   40. Berperang atau Mengalah

    Dari sela pelukan suaminya, Kimberly mengintip sosok yang kini dia takuti. Terlihat pria tua dengan wajah normal seperti pria tua pada umumnya, tidak ada wajah sadis atau menyeramkan, namun cerita Johana cukup membuat Kimberly bergidik ngeri menatap pria itu.“Uncle Douglas menanyaimu, Kimberly? Apakah kamu tidak mendengarnya?” tegur Richard ketika melihat istrinya yang terus diam.Kimberly kemudian menegakkan tubuhnya dan menjawab pertanyaan Douglas. “Kabarku sudah jauh lebih baik, pendarahanku sudah berhenti hanya tinggal rasa nyeri dan sakit yang menyengat di bagian perut,” jelas Kimberly berusaha menormalkan suaranya.“Ada luka di rahim Kimberly sehingga kemungkinan kami akan sulit memiliki keturunan. Aku sangat yakin Johana bertanggung jawab atas semua yang terjadi pada istriku,” geram Richard melanjutkan perkataan istrinya.“Jangan menuduh tanpa bukti!” dengan cepat Kimberly menyanggah perkataan suaminya.Dia berpikir belum tentu Johana yang melakukan penculikan tersebut, bisa j

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   41. Datang dari Kematian

    Douglas duduk di ruang kerja yang ada di rumahnya sambil memegang segelas wiski untuk meringankan rasa berat di kepala. Pulang dari rumah sakit, kepalanya penuh dengan pikiran akan Kimberly, wanita yang selama ini dia sepelekan karena pernikahan keponakannya itu hanyalah sebuah perjodohan belaka, ternyata punya pengaruh yang kuat atas Richard.Menghadapi Johana saja sudah membuatnya kewalahan, kini dia harus dihadapkan juga dengan Kimberly yang memiliki kepribadian yang jauh lebih kuat dibanding Johana.“Aku tidak bisa tinggal diam, wanita itu bisa menghancurkan rencanaku,” geram Douglas sambil mencengkram gelas yang sedang dipegangnya.Douglas kemudian meminum sisa wiski yang ada di gelas dengan sekali tenggak, lalu meletakkannya dengan kasar ke atas meja. Dia menarik laci meja yang ada di depannya dan mengambil sebuah liontin berbentuk hati.Tangannya membolak-balikkan liontin tersebut lalu menekan sebuah tombol kecil yang ada di bagian belakang. Liontin itu pun terbuka dan terlihat

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   42. Hubungan Membaik

    Kimberly merasa bingung ketika dokter yang dia temui mengatakan jika apa yang menjadi mimpinya kemungkinan adalah potongan peristiwa yang pernah dia lalui di masa lalu, namun dia tidak mengingat apapun tentang peristiwa tersebut.Semakin dia berusaha untuk mengingatnya, kepalanya malah berdenyut sakit sehingga dokter tidak menyarankan memaksa otaknya untuk mengingat apa yang tidak bisa dia ingat. “Biarkan ingatanmu datang dengan sendirinya, kamu hanya perlu berlatih menajamkan ingatanmu. Anggap saja seperti olahraga otak untuk menyehatkannya,” saran dokter itu.Dokter itu pun kemudian memberinya obat dan tips untuk memaksimalkan kerja otak tanpa membuatnya merasa sakit.Pulang dari rumah sakit, Kimberly pergi ke rumah orang tuanya. Mama dan papanya merasa canggung menyambut kedatangannya karena mengetahui perbuatan yang telah Emma lakukan terhadap Richard dan Kimberly.Valentino yang melihat menantunya datang, mengajak pria itu berbicara. Dia khawatir jika bisnisnya bermasalah karena

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   43. Pernyataan Cinta

    “Saat kamu keluar untuk menelepon, aku bicara dengan dokter yang menangani lukaku dan dia bilang kita sudah bisa ...” Kimberly sengaja memotong perkataannya dan melanjutkannya dengan menggerakkan tangan mengusap dada suaminya, memberi kode jika mereka bisa bercinta dengan aman.Mata Richard berbinar senang mengetahuinya, dia langsung mengangkat tubuh Kimberly dan mendudukkannya di atas rak pakaian. “Aku rindu berada di dalammu, rasa hangat dan lembut itu menjadi candu bagiku.”Jantung Kimberly seketika berdetak kencang menunggu suaminya menyatukan miliknya, memenuhinya dengan kenikmatan yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.“Aku juga rindu bagaimana milikmu membuat milikku mengetat dan berdenyut di dalam sana,” goda Kimberly menanggapi perkataan suaminya, membuat Richard mengerang membayangkan bagaimana milik istrinya meremas miliknya dan membuatnya meledak.Tangan Richard mengusap leher Kimberly dengan perlahan, membuat tenggorokannya terasa kering. Kimberly berusaha menelan lu

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   44. Belum Siap Kehilangan

    Pernyataan cinta Richard dan Kimberly menggantung begitu saja. Kimberly masih belum yakin akan apa yang Richard katakan padanya, dia menganggap jika perkataan itu keluar karena pengaruh percintaan panas mereka dan tidak benar-benar keluar dari hati.Saat Kimberly ingin memastikannya, Richard menarik tubuhnya dan memeluknya erat. “Tidurlah! Aku tahu kamu sangat lelah. Maafkan aku karena aku lepas kendali,” ucap pria itu yang kemudian memejamkan mata dan tertidur sambil mendekap dirinya ke dadanya.Kimberly masih terjaga untuk beberapa saat, merasakan dekapan hangat dan detak jantung Richard yang begitu menenangkan. Tak lama kemudian, matanya terasa berat, rasa kantuk pun menyerang dan kesadarannya mulai menghilang, berganti mimpi indah bersama pria yang dicintainya.Keesokan paginya, Kimberly bangun terlebih dahulu. Wajahnya merona merah menatap wajah polos Richard yang sudah berganti tidur di belahan dadanya. Entah sejak kapan posisi mereka berganti, namun bibir Richard yang menyentuh

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   45. Rasa Kehilangan yang Menular

    Setelah Johana datang ke penthouse dan mendengar cerita Kimberly yang hanya sepotong, dia pun mencari informasi yang lebih rinci dari orang kepercayaannya dan mendapati keberadaan Richard di salah satu rumah sakit terbesar di kota itu.“Aku akan ke rumah sakit untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi,” ucap Johana kepada Kimberly.“Aku ikut,” balas Kimberly cepat.“Apakah kamu yakin? Richard akan marah jika kamu pergi denganku.”“Aku tidak peduli dengan kemarahan Richard, bahkan dia pergi tanpa menjelaskan apa-apa padaku.”Tak bisa melarang menantunya, mereka akhirnya pergi ke rumah sakit untuk menemui Richard dan mencari tahu tentang wanita yang mengaku bernama Carra.Sesampainya di rumah sakit, Kimberly berdiri membeku melihat Richard duduk di samping ranjang Carra dan saling bergandengan tangan. Suaminya itu menatap Carra penuh dengan pesona sedangkan Carra yang sudah sadar dari pingsan terlihat asyik menceritakan sesuatu.Menyadari kedatangan Johana bersama Kimberly, Carra seketi

Latest chapter

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   224. Epilog dan Prolog

    Sebuah rumah klasik elegan dengan halaman yang luas disulap menjadi taman yang indah penuh dengan bunga segar dilengkapi kelambu putih sehingga menciptakan suasana romantis.Karpet putih dengan rangkaian bunga harum tergelar menuju sebuah altar dengan dekorasi yang mengagumkan. Kanan kiri karpet tersebut berjajar rapi kursi kayu yang siap menampung para tamu undangan dalam pesta pernikahan Jackson.Saat matahari merangkak meninggi, satu persatu kursi tersebut mulai terisi yang didominasi oleh keluarga besar Jackson.Pernikahan Allie dan Arlo digelar dua minggu setelah lamaran mereka. Meski dengan persiapan yang singkat namun pesta yang digelar tidak mengecewakan. Keduanya sepakat hanya mengundang tamu terbatas demi menjaga kesakralan upacara pernikahan.Acara tersebut digelar di rumah yang akan menjadi tempat tinggal Arlo dan keluarga kecilnya bersama Allie, rumah yang didesain oleh Arlo sendiri sesuai dengan impian yang pernah Allie ceritakan padanya.Tak lama setelah kursi penuh par

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   223. Kebahagian Itu Datang

    “Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Arlo berlari mendapatkan Allie ketika wanita itu keluar bersama Britne untuk menemui keluarga Jackson yang masih berkumpul di ruang makan. Ketegangan masih tampak jelas di raut wajah mereka.Allie menatap Arlo dengan tatapan bersalah membuat jantung pria itu berdetak kencang dan rasa gelisah mencengkram hatinya, mengira jika Allie menolak lamarannya.“Apakah kamu ingin bicara berdua saja denganku sebelum kita bertemu keluargaku? Aku tidak ingin kamu terbeban dengan lamaran yang aku ajukan,” lanjut Arlo ingin menenangkan wanita yang dia cintai.“Maafkan aku karena merusak lamaranmu,” balas Allie dengan nada tercekat.“Aku yang seharusnya meminta maaf karena terlalu terburu-buru melamarmu dan membuatmu syok. Aku bisa mengerti jika kamu belum bisa memberikan jawaban, sekarang yang terpenting kamu baik-baik saja.”Britne yang mencuri dengar perkataan Arlo, menepuk pundak sepupunya itu. “Jangan terlalu cepat menyimpulkan, beri Allie waktu untuk bicara!”

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   222. Kejadian Tak Terduga

    “Apakah kamu merasa gugup?” tanya Arlo menggenggam tangan Allie yang terkait dan terlihat gemetar.Keduanya berada di dalam mobil yang berhenti di depan teras kediaman Jackson, sedangkan Barnes tidur di bahu Arlo.“Sedikit,” jawab Allie pelan. “Ada siapa saja di sana?” lanjutnya sambil menatap rumah besar dan megah milik keluarga Jackson.“Semuanya ada di sana, Britne pun ada di sana.”“Bisakah kamu memberi waktu sebentar, aku masih terlalu gugup,” pinta Allie.“Aku akan menemanimu di sini,” balas Arlo tak ingin meninggalkan wanita yang dicintainya, tanpa ragu memeluk dan mengusap punggung Allie.Setelah keberanian Allie terkumpul, dia mengajak Arlo untuk masuk. “Aku sudah siap,” ujarnya.Arlo menggandeng tangan wanita yang dicintainya dengan posesif dan membawanya ke ruang tengah rumah itu, dimana keluarga besarnya sering berkumpul di sana.“Selamat malam,” sapa Arlo membuat semua orang di ruangan itu menoleh dan menatap kedatangan mereka.Keadaan seketika menjadi sunyi, semua mata t

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   221. Keputusan untuk Perubahan

    “Tidak perlu khawatir, aku bisa mengajarimu bagaimana menjadi wanita Jackson,” suara Kimberly mengagetkan Allie.Dia menoleh dan mendapatkan wanita itu berjalan mendekatinya dengan Barnes ada di gendongannya.“Apakah Barnes merepotkanmu, Nyonya Kimberly?” ucap Allie sambil mengambil putranya dari gendongan Kimberly.“Dia anak yang cerdas dan menggemaskan, wajahnya sangat mirip dengan Arlo saat masih seumurannya, Barnes sama sekali tidak merepotkanku,” kata Kimberly.“Terima kasih telah menjaganya.”“Kamu tidak perlu berterima kasih karena dia juga cucuku. Aku berharap malam ini kamu dan Barnes akan menginap di kediaman Jackson sehingga aku punya banyak waktu untuk mengenal cucuku,” balas Kimberly tersenyum mendengar ocehan Barnes.Tubuh Allie menegang mendengar harapan Kimberly akan dirinya dan Barnes. Rasanya terlalu cepat untuk masuk ke dalam keluarga billionaire tersebut.“Aku akan bicara dengan Arlo terlebih dahulu,” Allie mencari alasan untuk menghindar dan berniat untuk melarang

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   220. Saatnya Mengambil Keputusan

    Allie membuka mata dengan senyum cerah mengingat percintaan panasnya bersama Arlo semalam serta hubungan mereka yang membaik. Dia mencari keberadaan pria itu dan menemukannya sedang duduk di pinggir ranjang membelakanginya.Pria itu masih belum berpakaian hingga memperlihatkan punggungnya yang menawan membuat matanya tak berkedip dan tatapannya tak bisa lepas dari sana.Sadar jika Arlo sedang menerima panggilan dari ponselnya, membuat Allie sengaja tidak mengganggunya. Dia menggeser tubuhnya mendekati Arlo lalu mengusap punggung pria itu.“Siapa yang menelepon sepagi ini?” tanyanya saat melihat Arlo mengakhiri panggilan.Pria itu menoleh dan memperlihatkan wajah tegang yang tidak bisa disembunyikan membuat Allie merasa cemas. “Apakah semua baik-baik saja?”“Mamamu masuk rumah sakit,” ujarnya.“Ada apa dengan mamaku? terakhir kali aku bicara dengannya, dia baik-baik saja.”“Dia mengalami kekerasan dari papa tirimu, aku meminta bantuan papa untuk menangani kasus mamamu.”“Aku harus kemb

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   219. Bukan Rasa Hutang Budi

    Allie merasa senang telah mengizinkan Arlo menghabiskan waktu bersama putranya. Wajah pria itu terus berbinar penuh kebahagiaan, hal itu membuat Allie bertekad bulat untuk menjadi wanita yang pantas untuk Arlo, wanita dewasa dan elegan yang tidak gegabah menyimpulkan sesuatu yang dia lihat dan dengar.Malam harinya Allie mengunci diri di kamar mandi cukup lama, menatap dirinya di cermin dengan pakaian menantang. Lingerie transparan dipakainya, hingga tubuhnya terlihat sangat menggoda dengan aset-aset yang tak bisa disembunyikan.“Apakah aku terlihat seperti wanita jalang?” gumamnya pada diri sendiri.“Persetan dengan hal itu, aku ingin menyenangkan Arlo malam ini,” Allie berusaha menghapus keraguan yang menyelimuti.“Sayang, apakah kamu baik-baik saja?” suara Arlo dari luar mengagetkan.“Aku baik-baik saja,” jawab Allie cepat.“Kamu sudah terlalu lama di kamar mandi, itu bisa membuatmu sakit,” Arlo mengingatkan.“Sebentar lagi aku akan keluar.”“Apakah kamu tidak nyaman aku berada di

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   218. Tak Semuanya Buruk

    Allie menghentikan kegiatan memasak ketika ada yang mengetuk pintu rumah. Dia membersihkan tangan dengan serbet lalu pergi untuk membuka pintu bagi tamunya.Keningnya berkerut heran ketika melihat seorang wanita cantik setengah baya dengan kacamata hitam dan pakaian elegan berdiri di depannya.“Ada yang bisa aku bantu?” tanya Allie sopan.Wanita itu membuka kacamata dan tersenyum ramah. “Apakah kamu bernama Allie?” wanita itu ganti bertanya.“Benar Nyonya, apakah aku mengenalmu?” Allie semakin heran dengan identitas tamunya.Wanita itu kemudian mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri. “Namaku Kimberly Jackson, istri dari Richard Jackson, mama Arlo. Senang bertemu denganmu, Allie. Sudah lama aku ingin melihat wajahmu.”Wajah Allie seketika memucat mengetahui siapa yang berdiri di depannya, tubuhnya menegang merasa terancam oleh kedatangan wanita itu. Dia teringat bagaimana papa Arlo mengusir dan menyuruhnya pergi menjauh dari putranya.“Arlo sedang berada di rumah Britne, kamu bis

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   217. Punya Hak Untuk Bahagia

    “Aku mengambil resiko besar dengan kembali membiarkanmu menyentuhku lagi,” ujar Allie sambil mengusap dagu Arlo yang ditumbuhi rambut-rambut kecil kasar, menelusuri dengan jari lentiknya.Mata Arlo terpejam menikmati sentuhan yang mengalirkan sengatan listrik kecil, lalu mengerang merespon. Saat pria itu membuka mata, Allie bisa melihat tatapan yang menggelap penuh gairah.“Fokuslah padaku saja! Abaikan semua hal yang menjadi penghalang hubungan kita,” pinta Arlo dengan tatapan penuh komitmen akan hubungan kita.“Berjanjilah kamu tidak akan mengambil Barnes dariku!”“Aku berjanji. Tak sedikitpun terlintas dalam pikiranku untuk memisahkanmu dengan putra kita. Dia akan tetap bersamamu, bersama kita.”“Kita …?” gumam Allie lirih.Arlo merendahkan kepala lalu mendekatkan bibir di telinga Allie. “Ya, kita. Kita akan menjadi keluarga yang utuh. Jangan sampai karena keegoisan, Barnes kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan.”Bisikan Arlo seperti mantra yang meluluhkan hati. Desah

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   216. Tak Bisa Menghindar Apalagi Menolak

    Saat matahari sudah tinggi, Allie terbangun dari tidurnya dan terkejut karena dia bangun terlalu siang. Hal ini karena dirinya baru saja tidur beberapa menit sebelum matahari terbit.Dia segera membersihkan diri dan pergi ke kamar Barnes untuk memeriksa keadaan putranya. Lagi-lagi dia dikejutkan dengan keberadaan Arlo yang ada disana. Ada warna gelap di kantung mata pria itu, membuatnya sadar jika Arlo tidak tidur semalaman.“Apakah kamu tidak tidur?” tanya Allie.“Aku tidak bisa tidur, hujan dan petirnya baru berhenti dini hari dan mungkin juga karena aku terlalu senang bisa menghabiskan malam bersama putraku. Tapi jangan khawatir, semalam Barnes bisa tidur dengan nyenyak dan aku tidak mengganggunya,” jawab Arlo tidak ingin Allie salah paham padanya.“Bersihkan dirimu! aku akan membuat sarapan. Setelah kamu makan, kamu bisa tidur lalu pulang ke New City,” tegas Allie masih memasang dinding tebal terhadap Arlo.Selesai sarapan, Allie mengizinkan Arlo untuk tidur di kamarnya. Dia tidak

DMCA.com Protection Status