Beranda / Romansa / Istri Tuan Muda Lumpuh / 206. Ahli Waris Tersembunyi

Share

206. Ahli Waris Tersembunyi

Penulis: Dera Tresna
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Allie memeluk putranya dengan air mata menetes penuh haru. Setelah sekian lama, akhirnya dia bisa menggendong dan memeluknya, kulit Barnes yang sebelumnya selalu kelihatan pucat, kini tampak kemerahan, matanya bersinar dengan warna mata seperti papanya.

“Bahkan wajahmu lebih mirip papamu dibanding mama,” gumam Allie kesal namun dengan ekspresi bahagia menghiasi wajahnya.

Dokter mengatakan jika operasi Barnes berhasil, dia akan tumbuh normal seperti bayi pada umumnya. Meski mungkin harus ada pengawasan yang lebih ketat terkait kesehatan Barnes, tetapi Allie tidak masalah dengan hal tersebut.

Meski keadaan Barnes sudah membaik, namun Allie tidak bisa segera membawanya pulang karena dokter harus melakukan pengamatan dan tindakan lebih lanjut untuk memastikan kondisi Barnes sudah benar-benar baik.

Allie terus menatap wajah putranya penuh kekaguman, dia tidak merasa lelah meski sudah menggendongnya selama beberapa jam.

“Kamu anak yang hebat dan kuat,” pujinya sambil mengusap kulit lembut B
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bendy Era
Maksudnya Si kembar
goodnovel comment avatar
Bendy Era
Jangan2 bentar lagi hilang tu bocah kek so kembar? Panjang lagi lagi cerita ne
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   207. Saling Membuat Cemburu

    “Malam ini aku merasa sangat bahagia,” ujar Petric sambil menikmati makan malamnya di sebuah restoran mahal di pusat kota bersama Allie.“Jangan berpikiran macam-macam! Aku mentraktirmu sebagai ucapan terima kasih karena kamu telah membantuku,” tanggap Allie.“Apapun alasannya, yang penting aku bisa makan malam denganmu karena aku sudah memimpikannya selama ini.”Kening Allie berkerut tajam mendengar apa yang Petric katakan. “Aku tidak mengerti maksudmu, jangan membuatku berpikir jika kamu tertarik padaku.”“Semenjak kamu menolongku, aku sadar jika kamu wanita yang sangat spesial dan aku merasakan hal yang berbeda padamu. Aku tidak akan melepaskan wanita sepertimu.”“Kamu hanya merasa berhutang budi padaku dan kini hutangmu telah lunas dengan membantuku. Aku rasa kita impas.”“Berapapun uang yang aku berikan padamu tidak akan bisa menggantikan pengorbanan yang kamu lakukan hingga kamu hampir mati karenaku.”Allie tertawa sumbang merespon sikap Petric yang dianggap berlebihan, tawanya

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   208. Pikiran yang Menyesatkan

    “Bukankah dia karyawan baru yang menggoda Tuan Jackson?” bisik beberapa karyawan saat melihat Allie lewat di depan mereka.“Dia yang membuat Besse dipindah ke bagian admin, aku yakin wanita itu mengatakan hal yang buruk tentang Besse agar dia bisa menggantikan tempatnya.”“Bahkan wajahnya tidak lebih cantik dari Besse, apa yang Tuan Jackson lihat dari wanita sepertinya.”“Wanita licik memang selalu memenangkan semuanya, tetapi aku yakin kejayaannya tidak akan bertahan lama, Tuan Jackson akan segera menendangnya jika sudah bosan.”Bisikan-bisikan negatif tentang dirinya, membuat Allie semakin tidak nyaman. Dia tidak tahu penyebabnya sehingga seluruh karyawan di perusahaan Jackson menyerang dan mengatakan semua hal buruk tentangnya.Dia pun segera menyingkir untuk menghindari berita miring tersebut.“Jika kamu masih punya rasa malu, sebaiknya kamu segera mengundurkan diri,” ucap Besse yang tiba-tiba sudah ada di belakang Allie.“Apakah kamu yang menyebarkan berita miring tentangku?” All

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   209. Ya, Aku Memang Bodoh

    Arlo terkejut melihat Allie berada di apartemennya, dia tidak menyangka wanita itu akan datang setelah ketegangan yang terjadi diantara mereka. Dengan langkah panjang dia mendatangi Allie dan memeluknya erat.“Kamu ada disini, aku membutuhkanmu,” ucap Arlo sambil menyandarkan kepala di bahu wanita itu.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Allie yang masih ragu membalas pelukan Arlo.“Sudah jauh lebih baik,” jawab Arlo.“Apa kamu sudah makan?”Arlo menggeleng menjawabnya.“Pakai bajumu, aku akan membuatkanmu makanan,” ucap Allie.Sadar jika dirinya sangat lapar, Arlo mengangguk pasrah lalu melepaskan pelukannya. Allie segera menjauh dari pria itu dan melesat ke dapur untuk membuat makanan sekaligus menghindari Arlo dengan penampilannya yang menggoda, dia harus pergi sebelum kendali dirinya runtuh.Tak lama kemudian, aroma harum masakan memenuhi ruang apartemen. Allie menggunakan keahliannya untuk menghasilkan hidangan lezat dan berkelas dan dia tidak pernah gagal dalam melakukannya.Di sela ke

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   210. Tak Cukup Hanya Sekali

    Arlo menelusupkan jarinya di sela jari-jari Allie dan menggenggamnya erat, dia bergerak dengan ritme lembut namun semakin lama semakin cepat, meningkatkan permainan.Kaki Allie yang awalnya membuka lebar di bawah kungkungan Arlo, kini melingkar ke pinggang kokoh yang bergerak di atasnya, menginginkan lebih dari penyatuan mereka.Erangan parau bersahut dengan desahan lembut menggema di dinding kamar, udara di sekitar mereka memanas dengan cepat, permukaan kulit keduanya lembab dan licin menimbulkan suara menggoda menambah semangat percintaan.Kulit punggung Arlo memantulkan cahaya lampu membuatnya mengkilap, kaki kekarnya menumpu tubuhnya dan bergerak menonjolkan ototnya yang mempesona.Allie hanya bisa pasrah menikmati setiap gairah yang Arlo bangkitkan dalam dirinya, tubuhnya terpampang polos memperlihatkan dua bukit kembar yang bergerak seirama dengan hentakan tubuh Arlo.Bibir mereka saling mengecap dan larut dalam tarian yang menggoda, nafas keduanya menderu kasar, dengan jantung

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   211. Tidak Ada Anak

    Keesokan harinya sebelum berangkat ke kantor, Arlo menyempatkan diri untuk menemui dokter yang memeriksanya. “Kenapa kamu mengkonsumsi obat ini tanpa resep dokter?” tanya dokter sangat menyayangkan tindakan Arlo.“Aku kesulitan tidur dan butuh penenang,” jawab Arlo enteng.“Obat ini membuat kesehatanmu bermasalah.”“Aku merasa cukup sehat sampai detik ini, aku yakin tidak akan mati dalam waktu dekat kecuali Tuhan berkata lain.”“Ya, tubuhmu memang cukup sehat, tetapi tidak dengan kesuburanmu,” ucap dokter yang berhasil membuat Arlo memperhatikan ucapannya.“Apa maksudmu? Jelaskanlah dengan kata-kata yang mudah dimengerti!” tubuh Arlo menegang berharap dia salah dengar.“Kamu akan sulit mendapatkan keturunan, butuh pengobatan untuk jangka panjang dan mungkin kamu harus mencari istri yang lebih muda minimal 10 tahun agar dia bisa memberimu keturunan sambil menunggu pengobatanmu selesai,” terang dokter itu menggambarkan berapa lama pengobatan yang harus Arlo jalani.Tawa sumbang keluar

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   212. Berharap Ada Kesempatan Kedua

    Allie seketika menjauh dari pelukan Arlo, lalu menegakkan tubuhnya. “Apa maksudmu?”“Anak hanya akan membuat hubungan kita berjarak, aku hanya menginginkanmu.”Wajah Allie seketika mengeras. “Aku tidak menyangka jika kamu ternyata sangat egois,” ucapnya dengan tatapan nanar, teringat Barnes yang butuh sosok papa dalam hidupnya.“Kamu tidak akan kesepian, aku akan selalu ada untukmu,” Arlo berusaha menyakinkan.“Bukan masalah kesepian atau tidak, tetapi dalam pernikahan paling tidak kita memiliki buah dari cinta kita. Bagaimana jika aku hamil? Apakah kamu akan menyuruhku menggugurkannya?” pancing Allie.“Kamu tidak akan hamil, aku bisa pastikan itu,” balas Arlo yang membuat Allie berseringai sinis.“Kamu bukan Tuhan yang bisa memastikan apa yang bakal terjadi, bahkan kita tidak pernah menggunakan pengaman saat bercinta.”“Itu karena ...” Arlo terdiam tak sanggup mengatakan jika dirinya tak sempurna sebagai seorang pria.“Karena apa?” Allie mengulang perkataan Arlo yang menggantung.“Ka

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   213. Sialnya Menjadi Bagian dari Jackson

    Arlo memegangi kepala menahan rasa pening yang berdenyut. Ketenangannya terganggu ketika pintu ruang kerja terbuka dengan kasar.“Kenapa kamu memecat Allie?” Tuduhan Petric membuat rasa peningnya semakin menjadi.“Keluarlah! Aku sedang tidak ingin berdebat,” usir Arlo sambil memijat kepalanya.“Selama ini aku mencoba bersikap hormat padamu, tetapi kini aku sadar jika pria brengsek sepertimu tidak pantas mendapatkan rasa hormat. Seharusnya aku sudah membunuhmu jika saja Allie tidak berkorban demi dirimu.”Arlo langsung menegakkan wajah mendengar apa yang Petric katakan. “Apa maksudmu Allie berkorban untukku?”“Dia menahanku ketika aku ingin membunuhmu dengan pisau yang sudah aku siapkan. Hal itu membuatnya mengalami luka robek di bagian perut yang cukup dalam dan dia melakukannya demi dirimu agar kamu tidak terluka. Namun pengorbanannya sia-sia karena pria brengsek sepertimu.”Bibir Arlo bergetar mengetahui jika Allie hampir mati karenanya, tetapi sedetik kemudian rasa marah tersulut d

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   214. Apakah Masih Bisa Diperjuangkan

    Selama beberapa hari Allie bersembunyi bersama Barnes dan sengaja mematikan ponsel untuk menenangkan diri sehingga memiliki waktu bersama putranya tanpa gangguan.Sadar jika tidak bisa terus bersembunyi karena butuh uang untuk membesarkan Barnes, Allie terpaksa harus kembali ke kehidupan nyata. Dia teringat bisnis toko kue yang dijalankan bersama Britne selama ini.Beruntung saat menghubungi pemilik dari rumah yang dulu pernah dia sewa, pemilik itu mengatakan jika kontraknya bisa diperpanjang. Tanpa ragu lagi, Allie memperpanjang kontraknya dan kembali ke tempat dimana dia menetap setelah kehilangan Arlo.“Tempat ini mengingatkanku jika aku memang harus memulai kehidupan baru tanpa Arlo,” gumamnya setelah dirinya dan Barnes sampai di rumah tersebut.Keesokan harinya dia memasak kue spesial yang akan dibawa ke rumah Britne. Tidak mungkin dia datang dengan tangan kosong setelah dirinya pergi terlalu lama, ditambah lagi tujuannya datang untuk membicarakan bisnis yang sudah lama ditinggal

Bab terbaru

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   224. Epilog dan Prolog

    Sebuah rumah klasik elegan dengan halaman yang luas disulap menjadi taman yang indah penuh dengan bunga segar dilengkapi kelambu putih sehingga menciptakan suasana romantis.Karpet putih dengan rangkaian bunga harum tergelar menuju sebuah altar dengan dekorasi yang mengagumkan. Kanan kiri karpet tersebut berjajar rapi kursi kayu yang siap menampung para tamu undangan dalam pesta pernikahan Jackson.Saat matahari merangkak meninggi, satu persatu kursi tersebut mulai terisi yang didominasi oleh keluarga besar Jackson.Pernikahan Allie dan Arlo digelar dua minggu setelah lamaran mereka. Meski dengan persiapan yang singkat namun pesta yang digelar tidak mengecewakan. Keduanya sepakat hanya mengundang tamu terbatas demi menjaga kesakralan upacara pernikahan.Acara tersebut digelar di rumah yang akan menjadi tempat tinggal Arlo dan keluarga kecilnya bersama Allie, rumah yang didesain oleh Arlo sendiri sesuai dengan impian yang pernah Allie ceritakan padanya.Tak lama setelah kursi penuh par

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   223. Kebahagian Itu Datang

    “Apakah kamu baik-baik saja?” tanya Arlo berlari mendapatkan Allie ketika wanita itu keluar bersama Britne untuk menemui keluarga Jackson yang masih berkumpul di ruang makan. Ketegangan masih tampak jelas di raut wajah mereka.Allie menatap Arlo dengan tatapan bersalah membuat jantung pria itu berdetak kencang dan rasa gelisah mencengkram hatinya, mengira jika Allie menolak lamarannya.“Apakah kamu ingin bicara berdua saja denganku sebelum kita bertemu keluargaku? Aku tidak ingin kamu terbeban dengan lamaran yang aku ajukan,” lanjut Arlo ingin menenangkan wanita yang dia cintai.“Maafkan aku karena merusak lamaranmu,” balas Allie dengan nada tercekat.“Aku yang seharusnya meminta maaf karena terlalu terburu-buru melamarmu dan membuatmu syok. Aku bisa mengerti jika kamu belum bisa memberikan jawaban, sekarang yang terpenting kamu baik-baik saja.”Britne yang mencuri dengar perkataan Arlo, menepuk pundak sepupunya itu. “Jangan terlalu cepat menyimpulkan, beri Allie waktu untuk bicara!”

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   222. Kejadian Tak Terduga

    “Apakah kamu merasa gugup?” tanya Arlo menggenggam tangan Allie yang terkait dan terlihat gemetar.Keduanya berada di dalam mobil yang berhenti di depan teras kediaman Jackson, sedangkan Barnes tidur di bahu Arlo.“Sedikit,” jawab Allie pelan. “Ada siapa saja di sana?” lanjutnya sambil menatap rumah besar dan megah milik keluarga Jackson.“Semuanya ada di sana, Britne pun ada di sana.”“Bisakah kamu memberi waktu sebentar, aku masih terlalu gugup,” pinta Allie.“Aku akan menemanimu di sini,” balas Arlo tak ingin meninggalkan wanita yang dicintainya, tanpa ragu memeluk dan mengusap punggung Allie.Setelah keberanian Allie terkumpul, dia mengajak Arlo untuk masuk. “Aku sudah siap,” ujarnya.Arlo menggandeng tangan wanita yang dicintainya dengan posesif dan membawanya ke ruang tengah rumah itu, dimana keluarga besarnya sering berkumpul di sana.“Selamat malam,” sapa Arlo membuat semua orang di ruangan itu menoleh dan menatap kedatangan mereka.Keadaan seketika menjadi sunyi, semua mata t

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   221. Keputusan untuk Perubahan

    “Tidak perlu khawatir, aku bisa mengajarimu bagaimana menjadi wanita Jackson,” suara Kimberly mengagetkan Allie.Dia menoleh dan mendapatkan wanita itu berjalan mendekatinya dengan Barnes ada di gendongannya.“Apakah Barnes merepotkanmu, Nyonya Kimberly?” ucap Allie sambil mengambil putranya dari gendongan Kimberly.“Dia anak yang cerdas dan menggemaskan, wajahnya sangat mirip dengan Arlo saat masih seumurannya, Barnes sama sekali tidak merepotkanku,” kata Kimberly.“Terima kasih telah menjaganya.”“Kamu tidak perlu berterima kasih karena dia juga cucuku. Aku berharap malam ini kamu dan Barnes akan menginap di kediaman Jackson sehingga aku punya banyak waktu untuk mengenal cucuku,” balas Kimberly tersenyum mendengar ocehan Barnes.Tubuh Allie menegang mendengar harapan Kimberly akan dirinya dan Barnes. Rasanya terlalu cepat untuk masuk ke dalam keluarga billionaire tersebut.“Aku akan bicara dengan Arlo terlebih dahulu,” Allie mencari alasan untuk menghindar dan berniat untuk melarang

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   220. Saatnya Mengambil Keputusan

    Allie membuka mata dengan senyum cerah mengingat percintaan panasnya bersama Arlo semalam serta hubungan mereka yang membaik. Dia mencari keberadaan pria itu dan menemukannya sedang duduk di pinggir ranjang membelakanginya.Pria itu masih belum berpakaian hingga memperlihatkan punggungnya yang menawan membuat matanya tak berkedip dan tatapannya tak bisa lepas dari sana.Sadar jika Arlo sedang menerima panggilan dari ponselnya, membuat Allie sengaja tidak mengganggunya. Dia menggeser tubuhnya mendekati Arlo lalu mengusap punggung pria itu.“Siapa yang menelepon sepagi ini?” tanyanya saat melihat Arlo mengakhiri panggilan.Pria itu menoleh dan memperlihatkan wajah tegang yang tidak bisa disembunyikan membuat Allie merasa cemas. “Apakah semua baik-baik saja?”“Mamamu masuk rumah sakit,” ujarnya.“Ada apa dengan mamaku? terakhir kali aku bicara dengannya, dia baik-baik saja.”“Dia mengalami kekerasan dari papa tirimu, aku meminta bantuan papa untuk menangani kasus mamamu.”“Aku harus kemb

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   219. Bukan Rasa Hutang Budi

    Allie merasa senang telah mengizinkan Arlo menghabiskan waktu bersama putranya. Wajah pria itu terus berbinar penuh kebahagiaan, hal itu membuat Allie bertekad bulat untuk menjadi wanita yang pantas untuk Arlo, wanita dewasa dan elegan yang tidak gegabah menyimpulkan sesuatu yang dia lihat dan dengar.Malam harinya Allie mengunci diri di kamar mandi cukup lama, menatap dirinya di cermin dengan pakaian menantang. Lingerie transparan dipakainya, hingga tubuhnya terlihat sangat menggoda dengan aset-aset yang tak bisa disembunyikan.“Apakah aku terlihat seperti wanita jalang?” gumamnya pada diri sendiri.“Persetan dengan hal itu, aku ingin menyenangkan Arlo malam ini,” Allie berusaha menghapus keraguan yang menyelimuti.“Sayang, apakah kamu baik-baik saja?” suara Arlo dari luar mengagetkan.“Aku baik-baik saja,” jawab Allie cepat.“Kamu sudah terlalu lama di kamar mandi, itu bisa membuatmu sakit,” Arlo mengingatkan.“Sebentar lagi aku akan keluar.”“Apakah kamu tidak nyaman aku berada di

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   218. Tak Semuanya Buruk

    Allie menghentikan kegiatan memasak ketika ada yang mengetuk pintu rumah. Dia membersihkan tangan dengan serbet lalu pergi untuk membuka pintu bagi tamunya.Keningnya berkerut heran ketika melihat seorang wanita cantik setengah baya dengan kacamata hitam dan pakaian elegan berdiri di depannya.“Ada yang bisa aku bantu?” tanya Allie sopan.Wanita itu membuka kacamata dan tersenyum ramah. “Apakah kamu bernama Allie?” wanita itu ganti bertanya.“Benar Nyonya, apakah aku mengenalmu?” Allie semakin heran dengan identitas tamunya.Wanita itu kemudian mengulurkan tangan untuk memperkenalkan diri. “Namaku Kimberly Jackson, istri dari Richard Jackson, mama Arlo. Senang bertemu denganmu, Allie. Sudah lama aku ingin melihat wajahmu.”Wajah Allie seketika memucat mengetahui siapa yang berdiri di depannya, tubuhnya menegang merasa terancam oleh kedatangan wanita itu. Dia teringat bagaimana papa Arlo mengusir dan menyuruhnya pergi menjauh dari putranya.“Arlo sedang berada di rumah Britne, kamu bis

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   217. Punya Hak Untuk Bahagia

    “Aku mengambil resiko besar dengan kembali membiarkanmu menyentuhku lagi,” ujar Allie sambil mengusap dagu Arlo yang ditumbuhi rambut-rambut kecil kasar, menelusuri dengan jari lentiknya.Mata Arlo terpejam menikmati sentuhan yang mengalirkan sengatan listrik kecil, lalu mengerang merespon. Saat pria itu membuka mata, Allie bisa melihat tatapan yang menggelap penuh gairah.“Fokuslah padaku saja! Abaikan semua hal yang menjadi penghalang hubungan kita,” pinta Arlo dengan tatapan penuh komitmen akan hubungan kita.“Berjanjilah kamu tidak akan mengambil Barnes dariku!”“Aku berjanji. Tak sedikitpun terlintas dalam pikiranku untuk memisahkanmu dengan putra kita. Dia akan tetap bersamamu, bersama kita.”“Kita …?” gumam Allie lirih.Arlo merendahkan kepala lalu mendekatkan bibir di telinga Allie. “Ya, kita. Kita akan menjadi keluarga yang utuh. Jangan sampai karena keegoisan, Barnes kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kebahagiaan.”Bisikan Arlo seperti mantra yang meluluhkan hati. Desah

  • Istri Tuan Muda Lumpuh   216. Tak Bisa Menghindar Apalagi Menolak

    Saat matahari sudah tinggi, Allie terbangun dari tidurnya dan terkejut karena dia bangun terlalu siang. Hal ini karena dirinya baru saja tidur beberapa menit sebelum matahari terbit.Dia segera membersihkan diri dan pergi ke kamar Barnes untuk memeriksa keadaan putranya. Lagi-lagi dia dikejutkan dengan keberadaan Arlo yang ada disana. Ada warna gelap di kantung mata pria itu, membuatnya sadar jika Arlo tidak tidur semalaman.“Apakah kamu tidak tidur?” tanya Allie.“Aku tidak bisa tidur, hujan dan petirnya baru berhenti dini hari dan mungkin juga karena aku terlalu senang bisa menghabiskan malam bersama putraku. Tapi jangan khawatir, semalam Barnes bisa tidur dengan nyenyak dan aku tidak mengganggunya,” jawab Arlo tidak ingin Allie salah paham padanya.“Bersihkan dirimu! aku akan membuat sarapan. Setelah kamu makan, kamu bisa tidur lalu pulang ke New City,” tegas Allie masih memasang dinding tebal terhadap Arlo.Selesai sarapan, Allie mengizinkan Arlo untuk tidur di kamarnya. Dia tidak

DMCA.com Protection Status