Aria mengerjap mendengar kata-kata Dario, lalu marah mengomeli Dario.“Lalu kenapa? Jika aku tidak mengatakan itu, apakah kamu akan bangun?” Dia melipat tangannya di depan dada balik memelototi Dario.Dario menariknya duduk di pangkuannya dan mengelus pipinya.“Istriku, mana aku mungkin aku akan membiarkanmu menikah dengan pria lain. Karena itulah aku di sini, membuka mata di depanmu. Apa kamu masih ingin mencari pria lain?”“Istri apa? Kamu bahkan belum melamarku,” gerutunya cemberut lalu mengelus perutnya.“Liat perbuatanmu, setelah membuatku hamil, kamu tidak segera melamarku dan membuatku menderita ejekan. Kamu harus bertanggung jawab!” dengusnya mengerucutkan bibirnya.Dario menunduk menatap perut buncit Aria yang hamil tujuh bulan. Dia mengelus perutnya, ekspresinya berubah lembut.Dia merasa bersalah tidak menyaksikan awal kehamilan Aria dan bagaimana perkembangan anaknya.Mengapa dia selalu ditakdirkan tidak menyaksikan pertumbuhan anak-anaknya?“Maaf, maaf sudah membuatmu men
Tangis Aria teredam dalam ciumannya. Dia memejamkan matanya dan membalas ciuman Dario.Mereka berciuman selama beberapa saat untuk melepaskan kerinduan mereka satu sama lain.Dario melepaskan bibirnya dan menatap wajah merah Aria sambil tersenyum.“Sudah tenang?” Dia menjawil hidung mungil Aria.Wajah Aria merah tersipu.“Apaan sih ....” Dia mengerucutkan bibirnya cemberut.Namun senyum mekar di wajahnya yang cantik. Dario tersenyum dan menunduk menatap perut buncit Aris.Dia menyandarkan pipinya di perut Aria untuk merasakan pergerakan bayi mereka di dalam perutnya.“Apa dia akan menendang lagi?” Dia mendongak menatap Aria dengan ekspresi ingin tahu.Aria tersenyum geli mengelus rambutnya.“Jika kamu bicara padanya, dia akan merespons dengan tendangan.”“Benarkah? Baiklah kalau begitu.” Dario terdiam sesaat dengan ekspresi serius tampak sedang memikirkan sesuatu untuk diucapkan.“Halo nak, aku ayahmu—“Dia berhenti merasakan tendangan lembut.Aria tersentak dan meringis merasakan te
Beberapa hari kemudian, Aria mengambil cuti hamil dari pekerjaannya dan sekaligus menemani Dario melakukan terapi karena dia koma selama tujuh bulan, tubuhnya lemah dan harus beradaptasi.Beberapa kenalan dan kerabat keluarga Clark datang melihat kondisinya. Mereka datang namun diusir oleh Dario. Dario tidak menyukai kebisingan dan tidak mengusir mereka.Haris bolak-balik rumah sakit untuk memberi laporan tentang manajemen perusahaan selama tujuh bulan saat Dario masih koma.Saat ini di kamar rawat VIP, Dario memeriksa dengan teliti hasil laporan Haris tentang perkembangan perusahaan dan kinerja Noah selama menggantikannya.Ketika pertama kali mendengar bahwa adik tirinya yang menggantikannya, raut wajahnya cemberut gelap. Namun setelah melihat hasil kinerja Noah dan tidak ada korupsi, atau tindakan kotor di belakang layar Clara yang memanfaat putranya, barulah dia rileks. Namun tetap saja, Dario tidak senang.“Meski pekerjaannya bersih. Dia masih pemula dan lambat, ada beberapa kesal
“Meski Clara tidak baik, putranya jauh lebih baik darinya. Aku sungguh kagum Noah tumbuh tanpa mengikuti sifat ibunya atau pun Tuan Kyle. Bukankah dia luar biasa?” Dia menatap Dario sambil tersenyum meraih tangannya. Dia bangun dan duduk di sebelahnya.Dario bergeser memberinya ruang dan memeluk pinggangnya.“Ayolah, meski kamu tidak menyukainya, setidaknya bersikap baiklah dan jangan mendorongnya menjauh.”Dario menatapnya dengan mata menyipit.“Apa yang sudah dia lakukan sampai kamu menilainya begitu tinggi. Hubungan kalian begitu dekat saat aku koma?” katanya sedikit cemburu.Aria mencubit pinggangnya.“Jangan berpikir aneh-aneh. Jika bukan karena Noah yang membantuku, apa menurutmu aku bisa mengurus tiga perusahaan sekaligus dan tekanan para kerabat kamu dalam keadaan hamil selama tujuh bulan sementara kamu koma? kamu sangat tidak tahu bersyukur,” omelnya.Dario meringis merasakan cubitan Aria di pinggangnya bikin ngilu.“Maaf, maaf, ini salahku,” gumamnya agak pelan.“Kamu harus
Noah sesaat tertegun.“Apa kamu serius?” Dia bertanya dengan hati-hati.Wajah Dario tetap tanpa ekspresi.“Aku akan terlihat jahat jika membuangmu setelah semua usahamu membantu meringankan beban Aria. Memberimu posisi manager general cukup bagus untukmu. Itu juga ... pengakuanku padamu.” Dia membuang muka pada kalimat terakhirnya.Aria tersenyum mendengar kata-katanya.Akhirnya Dario bisa mengakui Noah.Noah membeku sesaat sebelum kemudian tersenyum. Cukup lebar untuk mengungkap bahwa dia senang dengan pengakuan saudara laki-laki yang dikaguminya.“Terima kasih kak, aku sangat menghargainya. Tapi ....” Dia berhenti sejenak menatap Aria dan Dario dengan tatapan ragu-ragu.“Tapi apa? Kamu tidak suka dengan posisi general manager?” Dario bertanya dengan mata menyipit.Aria mencubit lengannya dan menatapnya dengan tatapan peringatan.Dia mengapa dia begitu berpikiran negatif?Noah menggelengkan kepalanya agak cemas, takut Dario marah.“Bukan ... bukan seperti itu. Aku menghargai posisi g
Dia menghela napas dan tersenyum.“Baiklah, itu cukup bagus menjadi pamain basket. Dixon sangat menyukai tim basketmu.”Mereka kemudian mengobrol selama setengah jam. Lebih tepatnya Aria dan Noah yang mengobrol. Sementara Dario memakan buah-buahan yang dipotong Aria.Dia tidak terlihat membenci Noah atau cepat-cepat mengusirnya pergi cukup menunjukkan penerimaannya pada adik tirinya. Aria senang dengan perubahan sikap Dario pada Noah.Setelah Noah pergi, Aria duduk di sebelahnya memeluknya.“Lihat, Noah tidak seburuk itu, kan?” Godanya menggelitik pinggang Dario.Dario melingkari bahunya menariknya dalam pelukannya dan menatapnya dengan mata menyipit.“Mengapa kamu begitu antusias dengan hubunganku dan Noah?”“Karena aku melihatmu kesepian.”“Kesepian?” dario mendengus mencubit dagu Aria.“dengan adanya kamu di sisiku, apa aku masih terlihat kesepian?” ujarnya dengan ekspresi geli mengecup bibir mungil Aria.Aria menggelengkan kepalanya dan mendorong wajahnya.“Bukan, bukan seperti i
Lewat satu bulan, Dario akhirnya keluar dari rumah sakit. Seperti yang dijanjikannya pada Aria untuk menjemput anak-anak mereka dan mengunjungi keluarga Garrett untuk meminta restu menikahi Aria, Dario memesan tiket ke Meksiko setelah mengurus sisa pekerjaannya.Aria bergerak tidak nyaman di tempat duduk dalam kabin kelas kelas bisnis.Ini kedua kalinya dia meninggalkan Capital.Pertama kali dia meninggalkan Capital untuk menghindari pengejaran Dario dan datang ke keluarga Garrett. Sekarang dia bepergian dengan pria yang dulu dihindari dan pergi ke keluarga Garrett untuk memperkenalkannya sebagai calon suami dan meminta restu keluarganya.Betapa aneh dan lucu situasinya saat ini. Dia tidak yakin keluarga Garrett akan menerimanya situasi ini dia pulang dengan Dario mengingat keluarganya sudah tahu bagaimana masa lalunya dengan pria itu.Perasaan jadi semakin gelisah hanya dengan memikirkannya saja.Dia belum memberitahu keluarganya akan datang berkunjung bersama Dario, dan mereka tidak
Aria tersenyum melihat perhatian Dario. Dia bersandar dengan nyaman di kursinya. Dia menguap sambil meringkuk di sisi Dario.Aria memejamkan matanya dengan senyum di wajahnya sambil menggenggam tangan Dario.Dario merasa tenang melihatnya tidur dengan nyenyak. Dia membungkuk mengecup keningnya dengan penuh cinta dan perhatian.“Selamat tidur sayang.” Dia kemudian bersandar di kursinya mencari posisi yang nyaman dan menonton layar LCD di depannya yang menayangkan acara membosankan.Tak lama kemudian matanya terpejam tanpa melepaskan genggam dari tangan Aria.Waktu berjalan dua jam kemudian, langit di luar sudah menjadi gelap.Sebagian penumpang tertidur, dan sebagian masih terjaga. Beberapa pramugari memeriksa penumpang dan menawarkan selimut.Aria terbangun dengan perasaan tidak nyaman. Wajahny banyak berkeringat.Dia mengeluh merasa pegal duduk dan melirik jam tangannya. Sudah dua jam dia duduk di kursi.Dia tidak tahan duduk lebih lama lagi dan ingin berdiri dari tempat duduknya.Di
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per