Beberapa hari kemudian, Aria mengambil cuti hamil dari pekerjaannya dan sekaligus menemani Dario melakukan terapi karena dia koma selama tujuh bulan, tubuhnya lemah dan harus beradaptasi.Beberapa kenalan dan kerabat keluarga Clark datang melihat kondisinya. Mereka datang namun diusir oleh Dario. Dario tidak menyukai kebisingan dan tidak mengusir mereka.Haris bolak-balik rumah sakit untuk memberi laporan tentang manajemen perusahaan selama tujuh bulan saat Dario masih koma.Saat ini di kamar rawat VIP, Dario memeriksa dengan teliti hasil laporan Haris tentang perkembangan perusahaan dan kinerja Noah selama menggantikannya.Ketika pertama kali mendengar bahwa adik tirinya yang menggantikannya, raut wajahnya cemberut gelap. Namun setelah melihat hasil kinerja Noah dan tidak ada korupsi, atau tindakan kotor di belakang layar Clara yang memanfaat putranya, barulah dia rileks. Namun tetap saja, Dario tidak senang.“Meski pekerjaannya bersih. Dia masih pemula dan lambat, ada beberapa kesal
“Meski Clara tidak baik, putranya jauh lebih baik darinya. Aku sungguh kagum Noah tumbuh tanpa mengikuti sifat ibunya atau pun Tuan Kyle. Bukankah dia luar biasa?” Dia menatap Dario sambil tersenyum meraih tangannya. Dia bangun dan duduk di sebelahnya.Dario bergeser memberinya ruang dan memeluk pinggangnya.“Ayolah, meski kamu tidak menyukainya, setidaknya bersikap baiklah dan jangan mendorongnya menjauh.”Dario menatapnya dengan mata menyipit.“Apa yang sudah dia lakukan sampai kamu menilainya begitu tinggi. Hubungan kalian begitu dekat saat aku koma?” katanya sedikit cemburu.Aria mencubit pinggangnya.“Jangan berpikir aneh-aneh. Jika bukan karena Noah yang membantuku, apa menurutmu aku bisa mengurus tiga perusahaan sekaligus dan tekanan para kerabat kamu dalam keadaan hamil selama tujuh bulan sementara kamu koma? kamu sangat tidak tahu bersyukur,” omelnya.Dario meringis merasakan cubitan Aria di pinggangnya bikin ngilu.“Maaf, maaf, ini salahku,” gumamnya agak pelan.“Kamu harus
Noah sesaat tertegun.“Apa kamu serius?” Dia bertanya dengan hati-hati.Wajah Dario tetap tanpa ekspresi.“Aku akan terlihat jahat jika membuangmu setelah semua usahamu membantu meringankan beban Aria. Memberimu posisi manager general cukup bagus untukmu. Itu juga ... pengakuanku padamu.” Dia membuang muka pada kalimat terakhirnya.Aria tersenyum mendengar kata-katanya.Akhirnya Dario bisa mengakui Noah.Noah membeku sesaat sebelum kemudian tersenyum. Cukup lebar untuk mengungkap bahwa dia senang dengan pengakuan saudara laki-laki yang dikaguminya.“Terima kasih kak, aku sangat menghargainya. Tapi ....” Dia berhenti sejenak menatap Aria dan Dario dengan tatapan ragu-ragu.“Tapi apa? Kamu tidak suka dengan posisi general manager?” Dario bertanya dengan mata menyipit.Aria mencubit lengannya dan menatapnya dengan tatapan peringatan.Dia mengapa dia begitu berpikiran negatif?Noah menggelengkan kepalanya agak cemas, takut Dario marah.“Bukan ... bukan seperti itu. Aku menghargai posisi g
Dia menghela napas dan tersenyum.“Baiklah, itu cukup bagus menjadi pamain basket. Dixon sangat menyukai tim basketmu.”Mereka kemudian mengobrol selama setengah jam. Lebih tepatnya Aria dan Noah yang mengobrol. Sementara Dario memakan buah-buahan yang dipotong Aria.Dia tidak terlihat membenci Noah atau cepat-cepat mengusirnya pergi cukup menunjukkan penerimaannya pada adik tirinya. Aria senang dengan perubahan sikap Dario pada Noah.Setelah Noah pergi, Aria duduk di sebelahnya memeluknya.“Lihat, Noah tidak seburuk itu, kan?” Godanya menggelitik pinggang Dario.Dario melingkari bahunya menariknya dalam pelukannya dan menatapnya dengan mata menyipit.“Mengapa kamu begitu antusias dengan hubunganku dan Noah?”“Karena aku melihatmu kesepian.”“Kesepian?” dario mendengus mencubit dagu Aria.“dengan adanya kamu di sisiku, apa aku masih terlihat kesepian?” ujarnya dengan ekspresi geli mengecup bibir mungil Aria.Aria menggelengkan kepalanya dan mendorong wajahnya.“Bukan, bukan seperti i
Lewat satu bulan, Dario akhirnya keluar dari rumah sakit. Seperti yang dijanjikannya pada Aria untuk menjemput anak-anak mereka dan mengunjungi keluarga Garrett untuk meminta restu menikahi Aria, Dario memesan tiket ke Meksiko setelah mengurus sisa pekerjaannya.Aria bergerak tidak nyaman di tempat duduk dalam kabin kelas kelas bisnis.Ini kedua kalinya dia meninggalkan Capital.Pertama kali dia meninggalkan Capital untuk menghindari pengejaran Dario dan datang ke keluarga Garrett. Sekarang dia bepergian dengan pria yang dulu dihindari dan pergi ke keluarga Garrett untuk memperkenalkannya sebagai calon suami dan meminta restu keluarganya.Betapa aneh dan lucu situasinya saat ini. Dia tidak yakin keluarga Garrett akan menerimanya situasi ini dia pulang dengan Dario mengingat keluarganya sudah tahu bagaimana masa lalunya dengan pria itu.Perasaan jadi semakin gelisah hanya dengan memikirkannya saja.Dia belum memberitahu keluarganya akan datang berkunjung bersama Dario, dan mereka tidak
Aria tersenyum melihat perhatian Dario. Dia bersandar dengan nyaman di kursinya. Dia menguap sambil meringkuk di sisi Dario.Aria memejamkan matanya dengan senyum di wajahnya sambil menggenggam tangan Dario.Dario merasa tenang melihatnya tidur dengan nyenyak. Dia membungkuk mengecup keningnya dengan penuh cinta dan perhatian.“Selamat tidur sayang.” Dia kemudian bersandar di kursinya mencari posisi yang nyaman dan menonton layar LCD di depannya yang menayangkan acara membosankan.Tak lama kemudian matanya terpejam tanpa melepaskan genggam dari tangan Aria.Waktu berjalan dua jam kemudian, langit di luar sudah menjadi gelap.Sebagian penumpang tertidur, dan sebagian masih terjaga. Beberapa pramugari memeriksa penumpang dan menawarkan selimut.Aria terbangun dengan perasaan tidak nyaman. Wajahny banyak berkeringat.Dia mengeluh merasa pegal duduk dan melirik jam tangannya. Sudah dua jam dia duduk di kursi.Dia tidak tahan duduk lebih lama lagi dan ingin berdiri dari tempat duduknya.Di
Pramugari kaget melihat air ketuban mengalir dari bawah rok gaun Aria dan jatuh tergenang di lantai kabin disertai sedikit darah.“Pe ... perutku—!” Aria menangis kesakitan memegang perut besarnya.Apa dia akan segera melahirkan?Aria tidak mengalami masalah selama masa kehamilannya hingga dia akan melahirkan dengan normal.Namun dia mengalami kontrak lebih awal dan ketubannya pecah. Dia merasa panik mengalami kontraksi dalam pesawat yang masih mengudara.Melihat ketubannya pecah dan jatuh tergenang di atas lantai disertai darah, hatinya penuh kepanikan dan keceamsan. Perut dan pinggulnya sangat sakit.Apa dia akan melahirkan? Prematur?Saat melahirkan si kembar, dia melahirkan dengan normal.Ini pertama kali dia mengalami kelahiran prematur apalagi dalam pesawat yang mengudara di langit.“Nyonya tenangkan diri Anda. Kita akan segera akan mendarat. Tarik napas dan hembuskan perlahan. Anda harus tenang.” Pramugari mencoba profesional dan menenangkan Aria sambil mendudukkan di lantai ka
“A-apa ... ini. Apa yang terjadi?!” Dario bertanya panik dan cemas mendengar tangis kesakitan Aria.Penumpang lain mengintip dari tempat duduk ingin melihat seorang wanita yang akan melahirkan di pesawat.“Tuan apa Anda suami dari Nyonya ini?” Salah satu pramugari bertanya pada Dario.“Benar, aku suaminya. Apa yang terjadi pada istriku?!”“Nyonya mengalami kontrak dan kemungkinan akan melahirkan. Apa Anda memiliki surat keterangan dokter tentang kehamilan istri Anda?”“Mustahil! Masih sisa empat Minggu istriku akan melahirkan!” bantahDario bingung.“Ya, ampun apa yang harus kita lakukan?! Kemungkinan istri Anda akan melahirkan prematur!”Dario membeku.Dia tidak siap dengan pernyataan pramugari itu.Kelahiran prematur memiliki banyak risiko bagi bayi dan ibu hamil.“Aaakhh ... sakit ... perutku—“Tangis Aria mengalihkan perhatian Dario dari transnya.Dia menggenggam tangan dan memeluk pundak Aria cemas.“Sayang, bertahanlah. Ada aku di sini.”Dario menoleh pada pramugari dan berkata