Share

Ereksi di Pagi Hari

“Tu-tunggu Dixon—Aaaahhh ....” teriakannya melengking saat kejantanannya memasukinya dalam sekali hentakan.

Air mata mengalir di pipi Regina. rasanya sakit, jarinya menggali ke punggung pria itu hingga meninggalkan bekas cakaran. Meski sudah kehilangan keperawanannya, dia tetap tidak tersentuh selama satu tahun.

Dixon menunduk membenamkan wajahnya di lehernya untuk meredam erangan nikmatnya. Keringat mengalir di dahinya merasakan liang ketatnya mencengkeramnya.

“Kamu sangat nikmat,” bisiknya serak menjilat keringat di lehernya.

Regina merintih merasa sangat tidak nyaman dan sakit. k

“Sakittt ....” rintihnya tidak nyaman mencoba mendorong Dixon merasakan pria itu bergerak perlahan dalam dirinya.

“Rileks sayang, kamu sangat sempit.” Dixon menggeram serak. Dengan nafsu yang lapar dia mencium bibirnya sambil menunggu dia tenang. Meski sudah tidak perawan, istrinya masih seketat seperti perawan. Dixon mengerang menggerakkan pinggulnya tanpa melepaskan bibirnya dan menggunakan lidahnya memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status