Aria tersenyum lembut meraih lengan suaminya.“Sayang, dia Freya, kakak Regina. Apa kamu masih ingat gadis yang dilamar Dixon, tapi kawin lari dengan pria lain,” ujar memberitahu suaminya dengan tenang.“Oh ternyata Freya. Aku hampir tidak mengenali kamu. kamu ....” Dia melirik Freya dari atas ke bawah sebelum melanjutkan kalimatnya dan tersenyum ramah. “Kamu terlihat berbeda dengan kulit gelap itu.”Freya tersedak ludahnya mendengar penghinaan Dario terhadap warna kulitnya. Wajah memerah malu dan menahan amarah dalam hati. Dia sangat malu dan terhina. Memang dia tidak bisa dibandingkan dengan dirinya yang dulu putih dan bersinar.Kulitnya masih gelap dan kasar karena bekerja di pabrik dan tidak pernah perawatan selama satu tahun. Tak peduli berapa banyak uang yang dia habiskan untuk perawatan belum bisa mengembalikan kulit cerahnya dalam sekejap.Aria terlihat menahan senyum dan mencubit lengan suaminya menegur.“Sayang, kamu sangat kasar. Para gadis suka sangat sensitif soal body sh
“Dixon, kenapa kamu hanya dia saja dan bantu istri kamu! Longgar sekali kamu kasih tumpangan pada mantan tapi mengabaikan istri kamu!” Ketika Dario sudah menjadi tegas dan menegur, tidak ada yang berani membantah. Bahkan Georgina menciut dihadapkan pada besannya yang marah.Dixon merasa ditegur oleh ayahnya di depan istrinya, agak tidak senang.“Ayah, aku bisa mengurus sendiri urusanku—““Dixon, jangan membantah ayahmu. Cepat bantu istri kamu,” potong Aria ikut menegur Dixon. Dulu ketika ayah dan anak itu tidak akur, Aria cenderung tidak membela siapa pun. Namun kali ini dia berdiri di sisi suaminya dan menegur putranya.Dia sangat tidak suka Dixon berhubungan dengan Freya saat dia masih memiliki Regina sebagai istrinya. dia takut Dixon masih menyimpan perasaan Freya dan akan mengabaikan Regina.Ekspresi Dixon tampak gelap. dia tidak bisa melawan ibunya. dia mengalihkan pandangannya pada Georgina dan Freya dingin sebelum menghampiri Regina.Dia mengambil kantong belanja di tangannya d
Regina tidak berbicara sepanjang jalan setelah mengantar Georgina dan Freya, bahkan tidak menatap Dixon.Suasana dalam mobil sangat hening.“Apa kamu sudah makan?” Dixon bertanya memecahkan keheningan dalam mobil.“Belum,” balas Regina tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela mobil.“Ingin makan di luar atau makan di rumah?”Regina hanya ingin pulang dan tidur tanpa berbicara dengan Dixon. Dia tidak ingin menghabiskan waktu untuk sekedar makan malam dengan pria itu. Dia juga sangat malas memasak setelah seharian keliling mal."Aku capek hari ini. aku tidak ingin masak, mari beli makanan cepat saji.”“Itu tidak sehat. Mari kita makan di restoran.”“Aku tidak selera makan. Jika kamu ingin makan di restoran, kamu saja yang pergi. Aku akan tetap beli makanan tetap saja,” balas Regina ketus. Suasana hatinya cukup buruk hari ini untuk berbicara dengan Dixon. Regina ingin ini cepat berakhir dan tidur.Dixon meliriknya namun tidak mengatakan apa pun. Tak lama kemudian dia berhenti di sebu
“Aku lelah hari ini dan tidak ingin mengobrol. Kamu sibuk saja sama urusan kamu, jangan pedulikan aku. Aku ingin tidur lebih awal.” Regina menarik lengannya dari cengkeraman Dixon dan berjalan meninggalkan dapur ke ruang tamu untuk mengambil kantong-kantong belanjaannya.Dixon menatap punggung dengan kening berkerut sebelum mengikutinya ke ruang tamu.“Kamu mendiamkan aku sejak sore. Aku ingin tahu kenapa.”Regina mengabaikannya dan meraih semua kantong belanjaan.Dixon yang kesal meraih sikutnya sekali lagi dengan tiba-tiba menyebabkan tas-tas belanja jatuh dari tangan Regina dan jatuh berhamburan di lantai.“Regina ....” Suara Dixon terhenti. Dia menatap semua belanjaan Regina yang berhamburan di lantai ruang tamu. Pandangannya terpaku pada pakaian-pakaian berbahan tipis kecil dan transparan. Terutama bahan berbentuk segitiga kecil dengan model seksi.Apa itu lingeria? Celana dalam?Dia meraih salah celana dalam G-spot kecil hitam dari bahan renda dan menggantung di jarinya melirik
Regina keluar dari kamar mengenakan jubah mandi tebal. Dia menatap ke sekeliling dan tidak melihat keberadaan Dixon di ruang tamu. Dia mendengar suara samar-samar air shower di kamar mandi.Tampaknya Dixon sedang mandi, pikirnya berjalan menuju sofa ruang tamu dan menghidupkan TV selagi menunggu Dixon selesai mandi agar bergantian.“Regina!”Regina menoleh ke arah pintu kamar mandi dan melihat pintu dibuka sedikit. Dia melihat pundak kekar nan basah yang telanjang Dixon dari celah kecil pintu itu.Entah kenapa pandangannya terpaku pada pundak telanjang dan memikirkan sosoknya di balik pintu tidak mengenakan apa pun. Semalam dia tidak bisa melihat tubuh Dixon sepenuhnya.Regina tercengang buru-buru mengalihkan pandangannya dan memukul kepalanya.“Apa yang kamu pikirkan sih, Regina?” bisiknya pelan pada dirinya sendiri.“Regina!” Kali ini setengah tubuh Dixon menjulur keluar dan memanggilnya. Dia menatapnya dari balik celah pintu. Sebagian dada bidang dan pinggangnya ramping terlihat.“
Hal yang dia sesali karena melihat secara langsung kejantanannya yang mengancung tegak. Regina menahan napas tampak tercekat. Matanya melebar, mulutnya terbuka dengan pipi memerah.Dia ... sangat besar. Mengapa dia menyadarinya?! Dia pernah merasakannya, namun tidak menyadari akan sebesar itu!Bagaimana .... bagaimana bisa ‘itu’ memasukinya?!Regina meringis merasakan membayangkan rasa sakit dan nikmat di saat bersamaan. Dia dapat merasakan kesemutan di pangkal pahanya.“Senang dengan milikku?” Suara Dixon terdengar serak dan menggoda berbisik di telinganya.“Kya!” Regina berteriak menutupi wajahnya malu dan berbalik memunggunginya.“Ka ... kamu! bagaimana milikmu bisa begitu besar!” Regina berteriak dengan tangan menutupi wajahnya.Dia merasakan tubuh Dixon menekan punggungnya dan memeluknya dari belakang. Dia mengecup pundaknya naik ke telinganya dan berbisik serak.“Bukankah itu sangat memuaskanmu?” bisiknya dengan suara berat menggosok ereksinya yang keras ke pantat kenyal istriny
“Aaah ....” Wajah Regina memerah padam, napasnya tak beraturan. Tangannya mencengkeram lengan bawahnya berusaha menghentikannya.“Hentikan,” desisnya gusar menahan erangannya.“Kamu basah sayang. Kamu terangsang,” balas Dixon dengan suara berat menggali di bibir bawahnya yang manis, sementara tangan satunya memijat buah dadanya.Regina mendesah. Pipinya bersemu merah, napasnya terengah-engah. Perlawanannya menjadi lemah diserang di titiknya yang mengguncang saraf nafsunya. Dia menggigit bibir bawahnya mencoba menahan suara erangannya yang memalukan.Dixon meliriknya dari ujung matanya dan menyeringai menikmati ekspresi istrinya lembutnya yang terangsang. Air shower membilas sabun di tubuh mereka.Regina memejamkan mata merasakan pahanya dibuka lebih lebar. Punggungnya di dorong membungkuk ke depan. Regina spontan memegang di dinding untuk menjaga keseimbangan dirinya.Tangannya Dixon meninggalkan buah dadanya dan meraih dagu Regina agar menoleh. Sorot matanya yang sayu dan berair mena
“Kamu tertarik pada Desainer?” tanya Xavier melihat sekilas gambar model baju di buka sketsa sebelum Regina menutupnya. Regina melirik bukunya dan mengangguk. “Ya, aku lulusan Tata Busana.”“Wow, itu luar biasa. Apa kamu bekerja di perusahaan Fashion?”Regina terlihat canggung. “Tidak, aku tidak bekerja.”Setelah lulus dari universitas Regina sempat bekerja di perusahaan fashion. Namun sejak kejadian skandalnya dengan Dixon, semua orang di Capital mencemoohnya dan Harion mengirimnya di luar negeri untuk menghindari rasa malu. Di luar negeri tidak ada yang memperkerjakannya hanya lulusan dalam negeri biasa.Bahkan setelah menikah, dia masih belum bekerja. Harion mengharuskannya menjadi ibu rumah tangga dan melayani Dixon agar bisa mendapat hati suaminya. Dixon tidak mengatakan apa pun yang mengharuskannya bekerja.“Oh begitu ....” Xavier mengangguk mengerti.“Lalu apa yang sekarang kamu hanya menjadi ibu rumah tangga dan melayani suamimu?”“Bisa dibilang begitu,” ujar Regina canggung
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per