Share

Bab 91

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Mas, kok ngeliatin Dinda begitu? Risih tau, Mas," kata Dinda yang menyadari tatapan mata Dimas begitu aneh.

Saat itu Dinda langsung saja menuju almari pakaian.

Melewati Dimas dengan lilitan handuk di tubuhnya.

Sedangkan Dimas masih saja melihat Dinda dengan perasaan yang menggebu tanpa bisa dijelaskan oleh akal sehat.

"Sulit sekali menikah dengan duda lapuk, ini jadinya.

Remuk semua badan, nggak ada bosan apa," gerutu Dinda.

Dimas yang mendengar ocehan Dinda menahan tawa.

Rasanya sangat aneh untuk didengar oleh telinga.

Tapi sepertinya Dinda memang sangat kesal padanya.

"Makanannya mana?"

Dinda yang sudah dengan pakaian santainya kembali menghampiri Dimas.

Apakah mungkin belum juga di pesan?

Ah, kacau sekali duda lapuk ini!

Ting tong!

Terdengar suara bell.

"Itu sudah datang," Dimas pun segera menuju pintu untuk mengambil makanan pesanan nya.

"Kirain belum dipesan," kata Dinda sambil cengar-cengir karena sempat berpikir bahwa Dimas belum memesan makanan.

Sedangkan perutnya sudah san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
Tina Septiana
mkch kk,besok di tunggu up lg ya
goodnovel comment avatar
juliana dewi
Dinda selalu bingung dgn sikap Dimas.. Gak tau apa kalo Dimas itu sdh mulai bucin sama Dinda..
goodnovel comment avatar
Nabillah Bella
aduhhh JD Teringat kisah Sndri Aje...senyum Sndri lagi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 92

    Dua hari kemudian.Dinda sangat kesal pada Dimas.Selama dua hari berlalu dirinya hanya dikurung di dalam rumah.Tidak ada yang bisa dia lakukan selain harus berada di dalam kamar bersama dengan Dimas.Bahkan Dinda merasa tubuhnya seperti tidak ada lagi yang tidak sakit.Semua tulangnya bagaikan dipatahkan secara langsung.Dan ini karena Dimas.Gila!Tidak pernah terbayangkan sebelumnya akan dikurung seperti ini."Dinda, kamu marah?" tanya Dimas karena Dinda tidak mau berbicara padanya.Bahkan Dinda tidak perduli saat barusan Dimas memeluknya.Bibir wanita itu tampak mengerucut dan tak ingin melihat wajah Dimas sama sekali.Berulangkali berusaha untuk berbicara pada Dinda.Namun, Dinda lebih memilih untuk tidak bersuara.Karena, percuma saja nyatanya Dimas tetap melakukan hal yang ia inginkan tanpa perduli pada keadaan Dinda.Lelah.Letih.Bosan.Itulah yang dirasakan oleh Dinda."Dinda," panggil Dimas lagi karena Dinda masih saja diam.Dan saat itu Dinda pun mulai melihat wajah Dimas

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 93

    Apa itu angin segar?2 hari ini Dinda sangat merindukannya.Dan malam ini akhirnya Dinda bisa keluar dari kamar menikmati suasana malam.Hingga saat ini keduanya sampai di mall.Dinda pun berbelanja banyak barang.Dirinya terlalu stres dan butuh sedikit hiburan agar membuatnya sedikit lebih baik.Dan siapakah wanita yang tidak suka berbelanja?Apa lagi kalau semuanya ditanggung oleh orang lain?Rasanya semua wanita sangat menyukai hal seperti ini.Hanya saja keadaannya saat ini berbeda karena Dinda sudah merasa dirinya dan Dimas adalah pasangan suami-istri yang sesungguhnya.Masalah kontrak kerja sama mereka dulunya entah bagaimana.Tetapi, sepertinya itu tidak perlu lagi dibahas.Sebab, Dimas pun kini sudah memperlakukan dirinya selayaknya istri.Buktinya Dimas pun tidak masalah jika pun Dinda sampai hamil.Dan Dinda pun tidak lagi mempermasalahkan jika Dimas menginginkan dirinya."Kamu mau beli yang lainnya?""Udah cukup.""Yakin," Dinda pun mengangguk cepat."Sekarang kita ke mana?

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 94

    Sesampainya di kamar Dinda langsung saja melemparkan tubuhnya pada ranjang.Dinda bukan hanya lelah fisik, tapi juga lelah perasaan.Bukan karena tersakiti.Melainkan karena perlakuan Dimas yang mulai terasa tidak biasa.Bukan hanya tentang perlakukan tapi juga tentang ucapan.Rasanya sangat membuat jantungnya berdebar kencang tanpa bisa dikondisikan.Hingga saat Dimas menyusul masuk ke dalam kamar Dinda segera menutup matanya dengan cepat dan memilih pura-pura terlelap."Kamu sudah tidur?" tanya Dimas sambil berjalan ke dekat Dinda.Dinda tidak menjawab dan memilih untuk terus menutup matanya.Sampai akhirnya Dimas pun segera berbaring di samping Dinda.Pria itu begitu dekat bahkan tangannya bergerak mengelus rambut Dinda.Lagi-lagi Dimas hanya ingin bersama dengan istri bocahnya itu.'Ampun, apaansih!' batin Dinda.Sekujur tubuhnya terasa menegang tak kala merasakan sentuhan lembut Dimas pada rambutnya.Bagaimana Dinda yang kini tengah berpura-pura terlelap bisa melanjutkan kepura-pu

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 95

    "Kamu kenapa? Mas, perhatikan dari tadi cemberut terus? Ada apa?" tanya Dimas yang sedang mengemudikan mobilnya mengantarkan Dinda menuju kampus.Dari tadi Dinda hanya mengerucutkan bibirnya karena kesal pada Dimas."Dinda?" panggil Dimas."Aku capek tau, Mas. Badan aku pegel semua!" jawab Dinda tanpa melihat wajah Dimas.Dimas tersenyum mendengar keluhan Dinda.Ya, dia tahu bahwa Dinda memang sangat kelelahan karena dirinya.Entahlah.Dimas juga bingung dengan dirinya yang terus saja menginginkan Dinda.Lagi dan lagi tanpa mendengar keluh Dinda."Ya, Mas minta maaf," Dimas pun menepikan mobilnya saat sampai di gerbang kampus.Saat itu Dinda langsung saja ingin turun.Tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Dimas.Tetapi, Dimas menahan lengannya membuat Dinda pun kembali menoleh pada Dimas.Dengan perasaan yang kesal sampai di ubun-ubun."Apa lagi?" tanya Dinda masih dengan kekesalan.Namun, Dimas lagi-lagi tersenyum melihat wajah kesal Dinda."Lepaskan!" "Senyum dulu," kata Dimas."Ng

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 96

    'Kenapa dia jadi begini?' batin Dinda lagi-lagi bertanya-tanya tentang Dimas.Tapi Dinda pun nyaman dan benar-benar yakin jika Dimas sudah benar-benar menjadikan dirinya sebagai istri.Ting!Lagi-lagi Dimas mengirimkan sebuah pesan dan Dinda pun segera mengambil ponselnya yang sempat dia simpan pada tasnya.[Sayang?] Dimas.Huuuufff.Dinda menarik napas dan menghembuskan dengan kasar.Lagi-lagi panggilan itu sangat indah dan membuat dada Dinda kembang kempis.Dengan perlahan Dinda pun membalas pesan dari Dimas.Karena jika tidak sudah pasti Dimas akan terus-menerus mengirimkan pesan padanya.[Apa] Dinda.Tak berselang lama Dinda kembali menerima pesanan balasan.[Jangan kurang ajar] Dimas.Dinda pun kembali mengirimkan pesan balasan.[Apa Mas] Dinda.Dinda mengirimkan pesan kembali dengan cepat dan memperbaiki kata-kata di dalam pesannya.Merasa Dimas tak suka dengan balasan sebelumnya.[Mas jemput ya] Dimas.[Kok di jemput? Mas, Dinda baru nyampe di kampus] Dinda.Dinda pun bingung d

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 97

    [Mas, Dinda udah selesai] Dinda.Dinda langsung mengirimkan sebuah pesan pada Dimas setelah kelasnya selesai.Kini Dinda duduk di kantin bersama dengan Kiara karena Dinda merasa lapar.Namun, Dinda merasa ada yang aneh dengan sahabatnya tersebut.Sejak tadi Kiara hanya diam saja entah apa penyebabnya.Membuat Dinda pun bingung dan bertanya-tanya."Kia!" Tapi saat itu Kiara masih saja diam mungkin tidak mendengar suara Dinda."Kiara!" panggil Dinda untuk yang ke-dua kalinya.Kali ini pun Kiara masih diam saja sambil terus menatap ponselnya yang diletakkan asal pada meja.Bahkan ponselnya tidak menyala sama sekali."Kiara!" panggil Dinda untuk yang ketiga kalinya.Saat itu Kiara langsung melihat ke arah Dinda yang duduk saling berhadapan dengan dirinya."Ya?" jawab Kiara dengan tatapan mata yang bingung."Kamu kenapa?" tanya Dinda yang sangat penasaran akan sikap Kiara yang tiba-tiba merubah menjadi pendiam dan hanyut dalam pikirannya sendiri."Aku?" tanya Kiara kembali seakan ia menja

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 98

    "Nah, itu kamu lebih tau."Kiara pun mengangguk dan kini pikirannya mulai membaik.Segera Kiara pun menghabiskan makanannya yang dari tadi hanya dia lihat saja.Sedangkan Dinda sudah menghabiskan makannya sejak tadi.Perutnya sangat lapar dan makan adalah solusi terbaik."Dinda, kamu lagi banyak duit ya?" tanya Kiara karena makannya di traktir oleh Dinda."Nggak juga," jawab Dinda."Terus ini kok bisa kamu yang bayar?""Nggak papa, sekarang aku dapat uang jajan dari suami," jelas Dinda.Kiara pun tersenyum sambil melihat Dinda."Kenapa?" tanya Dinda bingung."Cie, yang punya suami," goda Dinda."Hehe," Dinda pun cengengesan setelah mendapatkan godaan dari Kiara."Sepertinya hubungan kalian udah baik banget ya?""Iya nggak tahu juga nantinya gimana yang penting sekarang jalanin aja dulu.Soalnya mau mundur juga nggak bisa.Paling nggak, dia udah nggak kasar sama aku," jelas Dinda panjang lebar.Hubungan yang dia jalani dengan Dimas memang diawali dengan rumit.Tapi makin ke sini Dinda

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 99

    "Memangnya kamu tidak membawa mobil?""Nggak, dianterin sama Oma tadi pagi. Oma juga ada urusan," jawab Moza."Kenapa tidak bawa mobil?""Lagi males aja, lagian untung juga, 'kan, dijemput, Papi.Besok-besok juga pengen gini aja biar dijemput, Papi," ujar Moza dengan senyuman penuh kebahagiaan.Sebenarnya Dimas juga bingung dengan dirinya yang bertanya berulangkali tentang pertanyaan yang sama.Namun, saat ini dia sedang berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja.Padahal pikirannya sendiri tertuju pada Dinda."Pi, kita liburan ke Bali yuk. Udah lama kan nggak liburan.""Nanti ya."Moza pun mengangguk mengerti karena sepertinya sang Ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya.Moza dan Dimas memang sangat dekat ini lah alasan mengapa Laras tak pernah memberitahu bahwa Moza bukan darah daging Dimas.Moza sangat menyayangi Dimas, Moza bisa mati bunuh diri jika tahu Dimas bukan Ayahnya. Begitu juga Dimas dengan perasaan yang teramat sangat besar pada anaknya itu.Dimas bisa benar-benar gila

Bab terbaru

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 267

    Kadang kala mendengar kebagian orang lain kita juga ingin merasakan seperti mereka. Namun, saat bahagia itu tiba tentu saja ada perjalanan yang penuh kerikil yang harus dilewati. Begitu pun juga dengan Dinda, awalnya dia juga menolak pernikahan paksa ini. Tapi takdir tetap saja membawanya untuk menjalaninya. Pernikahan yang tidak dia inginkan itu pula yang membawanya bertemu pada kedua orang tuanya. Hingga sadar bahwa dia tak lagi sendirian melewati semuanya. Belum lagi cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Dimas begitu besar. Meskipun perbedaan usia yang terbilang cukup jauh tapi bukan menjadi masalah untuk hidup terus berdampingan. Hingga kini mereka memiliki anak kembar yang lucu dan menggemaskan. Meskipun Dinda adalah ibu tiri untuk sahabatnya sendiri, tapi tidak membuat kedua merasa canggung. Moza yang awalnya menentang pernikahan ayahnya dan sahabatnya memilih untuk berdamai dengan keadaan. Apa lagi kenyataan pahit yang harus dia terima, bukan anak kan

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 266

    Tuuut!!! Terdengar suara kentut yang cukup keras dan berasal dari Dinda. Membuat baby twins D seketika terjaga dan menangis keras. Padahal sudah payah Dinda menidurkan kedua bayinya itu. Tapi karena perkara kentut yang tak bisa dikondisikan malah membuat kedua bayi itu terusik. "Sayang," Dimas yang telah menunggunya sejak tadi di kamar pun memilih untuk segera menyusul ke kamar anaknya. Ternyata kedua anaknya tengah menangis keras. "Ada apa? Apa anak-anak rewel?" tanya Dimas. "Ini gara-gara kentut, tadi mereka udah tidur. Tapi Dinda malah kentut, mana suaranya keras banget. Bikin anak-anak kebangun," kesal Dinda. "Ahahahhaha," Dinda pun tertawa lucu mendengar ucapan Dinda, "kamu ini ada-ada saja, ayo tidurkan anak-anak dengan cepat, apa iya kita kalah sama pengantin baru itu," ujar Dimas. "Pengantin anak itu?" Dinda sepertinya bingung dengan maksud Dimas. "Sahabat mu itu dan Chandra, itu saja tidak tau!" "O, kirain tadi siapa. Ya, biarin aja mereka kan udah lam

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 265

    "Baiklah, kamu tidur duluan, Mas mandi dulu, gerah," kata Chandra. Kiara mendengar suara gemerincing air dari kamar mandi. Saat itu Kiara pun segera keluar dari kamar. Dia pun pergi ke kamar Ibunya yang bersebelahan dengan kamarnya. "Ada apa?" tanya Diana. Awalnya Diana mengira jika saja Kiara sudah tidur. Ataupun mungkin saja terjadi hubungan antara suami dan istri dan rasanya itu sangat wajar. "Apa Mikayla rewel, Bu?" tanya Kiara yang hanya ingin membuat sebuah pertanyaan asal. Padahal dia sudah melihat sendiri jika saat ini anaknya tengah begitu terlelap dalam tidur di atas ranjang dengan Farhan yang juga berbaring di sampingnya. "Cucu Ibu baik-baik saja, kamu mendingan balik ke kamar mu, biasanya juga cucu Ibu tidurnya sama, Ibu," ujarnya. Karena Mikayla tidak minum asi, sehingga tidak sulit jika pun terus bersama dengan dirinya. "Oh," Kiara bingung harus beralasan apa lagi agar tetap berada di sana. Tapi jika bisa dia ingin tidur di kamar ini saja bersama

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 264

    Kiara pun kini sudah berada di dalam kamar setelah pesta selesai. Malam ini semua keluarga menginap di hotel milik keluarga Chandra. Dimana pesta pun dilangsungkan di hotel tersebut. Kiara tidak tau apa yang terjadi padanya hari ini akan membawa kebahagiaan atau tidak nantinya Dia hanya sedang berjuang untuk putrinya, untuk terus bersama. Kini dia sedang berada di dalam kamar mandi, setelah selesai segera keluar dengan memakai piyama dan handuk putih yang membalut rambutnya. Saat itu matanya pun tertuju pada sebuah kado milik Dinda yang ada di sudut kamar. Dia sudah penasaran sejak tadi, apa lagi kini hanya sendiri saja di kamar. Membuatnya pun segera mengambilnya dan membawanya ke atas ranjang agar dia bisa duduk dengan nyaman. Tangan Kiara tampak bergerak melepaskan pita kado, kemudian bergerak membuka kotaknya. Mata Kiara pun melebar sempurna setelah melihat apa yang ada di hadapannya. "Tisu ajaib?!" tanya Kiara yang bingung. Meskipun sebelumnya sudah pernah

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 263

    "Kamu masih ragu?" "Aku nggak tau, soalnya kamu aneh." "Kenapa begitu?" "Entahlah, tapi Mas boleh ngomong langsung ke Ibu dan Ayah. Kalau mereka setuju, Kiara juga setuju." *** Seperti yang dikatakan oleh Kiara, Chandra pun langsung berbicara pada kedua orang tua Kiara mengenai keinginan untuk rujuk kembali dengan Kiara. Dengan cara baik-baik tanpa ada beban yang tersimpan. "Diana, Farhan, terlepas dari masa lalu kita. Kini Kiara adalah ibu dari anak ku. Aku ingin anak ku dibesarkan di lingkungan yang baik-baik, memiliki orang tua yang lengkap." "Untuk itu aku mohon dengan sangat untuk mengijinkan aku dan Kiara menikah lagi, aku pun akan membahagiakannya," pinta Chandra. Farhan dan Diana pun tidak dapat lagi berkata-kata, sebab sudah menyaksikan sendiri seperti apa menderitanya Kiara selama beberapa bulan ini hamil tanpa suami. Mana mungkin dia kembali membiarkan putrinya kehilangan bayinya yang dibawa oleh Chandra. Sebab, kembali bersama adalah cara satu-satunya untuk men

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 262

    "Boleh saya masuk?" tanya Chandra yang kini berdiri di depan pintu kamar. Kiara pun bingung harus menjawab apa. Iya atau tidak? Apa lagi kini keduanya hanya orang asing, bagaimana mungkin hanya berdua saja di dalam kamar tersebut. "Masuk saja," sahut Diana yang muncul dari arah belakang dan kini dia telah masuk terlebih dahulu dengan membawa makanan hangat untuk putrinya, Kiara. Sesaat kemudian Diana pun segera keluar dan kini Chandra pun mulai melangkah masuk. Kedua tangannya tampak memegang paper bag berisi perlengkapan bayi. Mulai dari susu, diapers, tisu, pakaian bayi dan lainnya. Kiara juga merasa tidak mampu untuk membeli susu formula dengan harga yang begitu mahal. Karena anaknya tidak tidak bisa minum susu formula sembarangan. Selain untuk perkembangan juga karena alergi. Kiara semakin stres memikirkan uang untuk bisa membeli susu formula untuk anaknya sendiri. "Boleh saya menggendongnya?" tanya Chandra lagi. Kiara pun perlahan memberikan pada Chandra

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 261

    "Hay," Dinda dan Moza pun menjenguk Kiara dan bayinya yang sudah dibawa pulang ke rumah. Tentunya perasaan Kiara kini begitu bahagia melihat wajah bayi mungilnya yang sangat menggemaskan. "Kamu kapan hamilnya?" tanya Moza yang begitu penasaran. "Tau-tau udah lahiran aja," Dinda pun ikut menimpali. Kiara pun tersenyum mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Dia juga menyadarinya tapi selama hamil dia hanya di rumah saja menikmati kesendiriannya. Sedangkan dua sahabatnya juga sibuk dengan mengurus bayi mereka, bahkan sambil kuliah juga. Kegiatan yang begitu padat membuat mereka benar-benar hanya fokus pada kesibukan masing-masing. Berbeda dengan Kiara yang hanya di rumah saja hingga mereka tidak pernah bertemu. Apa lagi rumah mereka yang cukup berjauhan. "Pantesan waktu aku lahiran kamu gemukan, taunya isi," Moza pun mengingatkan kembali saat itu. Begitu juga dengan Dinda yang tidak lupa saat itu sempat berkomentar tentang penampilan Kiara dan bentuk tubuh yang berbed

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 260

    Chandra tidak lagi peduli akan status perceraian mereka berdua. Kini dia harus melihat keadaan putrinya, menjaganya hingga nanti akhirnya dokter mengatakan sudah bisa dibawa pulang. Bahkan Chandra pun tidak peduli pada Diana dan Farhan yang selama ini menentang hubungan antara dirinya dan juga Kiara. Sebab, Chandra sudah terlalu merasa bersalah pada bayinya. Bayi yang lucu itu dia beri nama Mikayla Chandra Winata. Bahkan Chandra tidak mempertanyakan sama sekali kebenaran tentang dirinya yang ayah kandung bayi itu atau bukan. Karena Chandra bisa melihat wajahnya dalam wajah bayi itu. Jika pun Kiara yang tiba-tiba mengatakan bahwa itu bukan bayinya nanti, justru Chandra yang tidak percaya. "Kiara, biarkan bayi itu bersama ku saja, aku yang akan merawatnya, dan membesarkannya," pinta Chandra. Chandra akan melakukan segala cara untuk bisa menebus kesalahannya terhadap bayinya. Sebab, baru mengetahui saat bayi itu lahir. Bahkan setiap kali melihat bayi Mikayla seketik

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 259

    Chandra tidak ingin banyak bertanya untuk apa uang yang diminta oleh Kiara. Bahkan dia juga cukup terkejut melihat nama Kiara yang muncul dilayar ponselnya. Awalnya Chandra tak percaya, tapi begitulah adanya. Bahkan saat sedang rapat pun dia tetap menerima panggilan telepon. Mungkin jika bukan Kiara yang menghubungi dia tak akan menjawab karena masih dalam rapat penting. Dan untuk mendengar suara Kiara saja rasanya sangat dirindukannya. Walaupun hanya sebentar saja mendengarnya. Bahkan dia langsung mengirimkan uang tanpa tau sebenarnya berapa banyak uang yang dibutuhkan oleh Kiara. Apakah uang itu cukup atau tidak. Chandra tidak tau. Hingga akhirnya kini Chandra selesai rapat. Dia duduk di ruangannya dengan perasaan yang penuh tanya. Dia ingin menghubungi Kiara kembali, tetapi ragu. Akhirnya dia pun hanya diam sambil terus memikirkan tentang Kiara. Bahkan kini sudah malam tapi dia masih saja berada di kantor dengan perasaan yang tidak tenang tanpa sebab yang

DMCA.com Protection Status