Share

Bab 99

Penulis: Ipak Munthe
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Memangnya kamu tidak membawa mobil?"

"Nggak, dianterin sama Oma tadi pagi. Oma juga ada urusan," jawab Moza.

"Kenapa tidak bawa mobil?"

"Lagi males aja, lagian untung juga, 'kan, dijemput, Papi.

Besok-besok juga pengen gini aja biar dijemput, Papi," ujar Moza dengan senyuman penuh kebahagiaan.

Sebenarnya Dimas juga bingung dengan dirinya yang bertanya berulangkali tentang pertanyaan yang sama.

Namun, saat ini dia sedang berusaha untuk tetap terlihat baik-baik saja.

Padahal pikirannya sendiri tertuju pada Dinda.

"Pi, kita liburan ke Bali yuk. Udah lama kan nggak liburan."

"Nanti ya."

Moza pun mengangguk mengerti karena sepertinya sang Ayah sedang sibuk dengan pekerjaannya.

Moza dan Dimas memang sangat dekat ini lah alasan mengapa Laras tak pernah memberitahu bahwa Moza bukan darah daging Dimas.

Moza sangat menyayangi Dimas, Moza bisa mati bunuh diri jika tahu Dimas bukan Ayahnya.

Begitu juga Dimas dengan perasaan yang teramat sangat besar pada anaknya itu.

Dimas bisa benar-benar gila
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Syofia Queen
klo bs jangan terlalu banyak problem ya. seakan akan ceritanya mutar" dst.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 100

    Pikiran Dimas semakin kacau karena apa yang dikatakan oleh Moza barusan.Bahkan Dimas mengendarai mobilnya menuju kampus kembali dengan kecepatan tinggi.Sampai akhirnya tak perlu waktu lama kini dirinya sampai di pintu gerbang dan melihat Dinda yang berdiri di sana.Dengan cepat Dimas pun turun."Mas--"Belum sempat Dinda berbicara tapi tangannya sudah ditarik dan dipaksa masuk ke dalam mobil.Dinda melihat Dimas yang memutari mobil kemudian duduk di kursi kemudi.Setelah itu Dimas pun mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi dengan wajah yang sangat dingin."Mas, kamu kenapa?" tanya Dinda bingung.Ciit!Dimas langsung saja menginjak pedal rem dan membuat mobil pun berhenti mendadak.Karena pertanyaan Dinda yang menurutnya sangat memuakkan.Beruntung sekali tidak ditabrak ataupun menabrak pembatas jalan atau bahkan orang yang juga menggunakan jalan tersebut."Aduh!"Dinda yang terhuyung ke depan semakin bingung dengan sikap Dimas yang mendadak menjadi aneh.Ada kemarahan yang te

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 101

    "Dinda, Mas hanya bertanya," kata Dimas sambil berusaha untuk memegang tangan Dinda."Kamu bukan bertanya, tetapi menghina dan menuduh!" jawab Dinda.Dinda menepis tangan Dimas.Tidak ingin bersentuhan dengan pria yang sudah melontarkan kata-kata kasar padanya."Aku hanya terlalu terkejut dengan apa yang ku ketahui," ujar Dimas.Dimas masih merasa takut karena sebelumnya berpikir Dinda yang tertabrak.Hingga terus berusaha untuk menemukan Dinda, Dimas juga takut jika Dinda sampai mengalami kecelakaan.Meskipun dirinya masih sangat kesal mengetahui bahwa Dinda dan kekasih brondong Megan adalah orang yang pernah memiliki hubungan istimewa."Aku juga terkejut melihat Ferdi ternyata kekasih mantan istri mu!" jawab Dinda."Kalian sudah berhubungan sejak kapan?""Jauh sebelum kita menikah, tapi dia memilih untuk mengakhiri semuanya saat baru saja aku tahu mantan istri mu adalah kekasihnya juga.Sejak itu kami tidak pernah lagi berhubungan," jelas Dinda."Apa kamu mencintainya?" tanya Dimas

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 102

    Ditempat lain dan waktu yang sama.Moza yang baru saja sampai di rumah setelah diantarkan oleh Dimas kini terlihat kembali keluar.Dia menuju garasi mobil karena akan menemui Megan setelah beberapa menit yang lalu Megan memintanya datang ke sebuah restoran.Hingga kini keduanya pun duduk saling bersebelahan."Gimana sayang? Apa kamu sudah memberi tahu Papi?" tanya Megan dengan tidak sabaran."Udah, Mi," jawab Moza."Terus, respon Papi gimana?" tanya Megan yang semakin penasaran saja."Kayaknya Papi marah gitu sih, Mi," jelas Moza sambil mengingat kembali wajah Dimas beberapa saat yang lalu setelah dia bercerita.Megan pun tersenyum penuh kemenangan karena sebentar lagi akan mendapatkan apa yang dia inginkan."Bagus kalau begitu.""Mi, kok bisa sih punya hubungan sama Ferdi? Dia itu penjahat wanita," kata Moza.Moza baru saja mengetahui secara tidak sengaja bahwa Megan memiliki hubungan khusus dengan Ferdi yang tak lain mantan kekasih Dinda.Andai saja Moza tidak datang ke apartemen M

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 103

    Beberapa saat kemudian.*****Dinda masih tertidur pulas dan Dimas masih memeluknya begitu erat.Ada rasa penyesalan yang mendalam melihat wajah Dinda saat ini.Dimas juga tidak ingin Dinda pergi dari hidupnya dan untuk Ferdi adalah mantan kekasihnya maka itu adalah bagian dari masa lalunya.Semua orang memang memiliki masa lalu.Asalkan sekarang ini Dinda sudah sepenuhnya menjadi istrinya.Tidak ingin lagi membahasnya karena hanya menimbulkan ketegangan yang besar.Bahkan Dimas sendiri tidak menyangka jika Dinda bisa sampai menangis sejadi-jadinya.Tanpa ada perlawanan yang berarti sama seperti sebelumnya.Seperti memukul ataupun menamparnya.Hingga saat Dimas terus menatap wajah Dinda kini mata sembab wanita itupun perlahan terbuka.Keduanya sama-sama saling menatap dan mata Dinda tampak sembab."Maaf," kata itulah yang keluar dari mulut Dimas setelah melihat mata Dinda terbuka.Sedetik kemudian Dimas pun mencium masing-masing mata Dinda.Berharap tidak ada lagi air mata yang menete

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 104

    Dinda terkejut saat melihat bahwa kini Dimas membawanya pulang ke rumah keluarga Hermawan.Karena selama ini mereka tinggal di apartemen.Membuat Dinda bingung dan bertanya-tanya apakah maksud Dimas saat ini."Mas, kok ke sini?" tanya Dinda.Apakah Dimas lupa jika mereka tinggal di apartemen?Dimas pun melepaskan sabuk pengaman Dinda.Sedangkan Dinda masih menunggu jawaban dari Dimas."Kita pulang ke rumah saja, apapun alasannya kamu adalah istri Mas.Apapun alasannya Moza harus bisa menerima kamu sebagai istri Mas," terang Dimas.Huuuufff.Dinda pun hanya bisa menarik napas panjang lalu menghembuskan dengan kasar.Otaknya tak mampu lagi untuk berpikir lebih jauh dari apa yang terjadi pada dirinya.Lagi pula Dinda pun tak memiliki kendali untuk dirinya sendiri.Sehingga menurut adalah keputusan tepatnya."Mau sampai kapan kamu terus mengalah?" tanya Dimas yang tahu bahwa sebenarnya Dinda belum ingin kembali ke rumah.Sudah pasti alasannya karena Moza.Namun, Dinda hanya menggelengkan

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 105

    "Pulang ke hati Mas aja gimana?" seloroh Dimas.Dinda pun tercengang mendengar jawaban Dimas tentunya.Dimas demikian karena merasa kasihan pada Dinda.Namun, apapun yang terjadi kedepannya Dimas ingin Dinda dan Moza bisa berdamai.Dimas merasa bersalah jika tak mampu membuat keduanya bisa layaknya keluarga.Jika terus tinggal terpisah maka masalah akan terus berlarut-larut.Sedangkan yang menjadi korban adalah Dinda karena harus mengalah sebab rasa bersalah yang tak kunjung usai.Tidak menyalahkan Moza, karena sejak awal keinginan Moza adalah keluarga yang utuh.Tidak pula menyalahkan Dinda.Karena, Dinda pun dipaksa untuk menikah dengan dirinya."Kok jadi aneh sih?" tanya Dinda."Bukan aneh, Mas serius," jawab Dimas."Aneh!""Hehe," Dimas pun terkekeh melihat wajah kesal Dinda."Dinda, ganti baju tidur dulu," Dinda pun segera menuju almari untuk mengganti pakaiannya.Begitu juga dengan Dimas yang kini ikut berganti pakaian dengan pakaian santainya.Tidur pun Dimas memeluk Dinda.***

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 106

    Dinda yang masih berdiri di tempatnya kini melihat Laras yang kembali duduk di kursi meja makan.Melanjutkan sarapan pagi yang belum selesai.Sedangkan Dimas masih berada di teras."Bu, apakah saya harus tetap berada di tengah keluarga ini? Keluarga Ibu hancur karena saya, apakah Ibu tidak kasihan pada Moza?" tanya Dinda memberanikan diri."Kenapa? Apakah kamu berani pergi dari rumah ini tanpa ijin saya?!" tanya Laras dengan nada suara yang tegas.Bahkan menatap Dinda dengan tatapan matanya yang tajam.Dinda pun menggelengkan kepalanya dengan cepat."Bu, saya tidak tahu kenapa saya dipilih untuk menjadi istri dari, Mas Dimas.Namun, saya merasa bersalah atas kehadiran saya yang membuat keluarga Ibu hancur, kasihan Moza Bu," kata Dinda.Dinda berharap Laras bisa mengijinkan dirinya untuk segera bercerai dari Dimas.Karena dengan demikian bisa membuat Moza bahagia.Terutama Dimas yang bisa kembali pada Megan sesuai dengan keinginan Moza.Namun, Laras hanya tersenyum mendengar ucapan Di

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 107

    "Dinda, bangun," Kiara pun lagi-lagi harus membangunkan Dinda dari tidurnya.Dinda yang sangat mengantuk merasa kesal karena Kiara."Apaan sih!" kesal Dinda."Kok apaan sih? Dari tadi kamu tidur terus, mending kamu pulang sana!" omel Kiara."Iya, kamu benar," jawab Dinda dengan cepat.Sedangkan Kiara yang melongo dengan sikap Dinda.Dirinya bermaksud mengingatkan bukan malah memberikan solusi untuk pulang saja.Tapi anehnya Dinda malah menyetujuinya."Ya ampun, Dinda maksudnya nggak gitu!" "Tapi kamu benar, aku pulang aja. Ngantuk banget, pengen tiduran aja di rumah," jelas Dinda.Kemudian Dinda pun segera mengambil ponselnya dari dalam tasnya.Mengirimkan pesan pada Dimas sebab sebelumnya mengingatkan untuk tidak pulang sendirian.[Mas jemput Dinda ya] Dinda.Dinda menunggu pesan balasan tapi tidak juga ada.Kemudian Dinda pun kembali mengirimkan pesan.[Mas lagi sibuk apa gimana?] Dinda.Beberapa menit kemudian Dinda pun memilih untuk pulang tanpa dijemput Dimas."Dinda, kamu mau k

Bab terbaru

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 267

    Kadang kala mendengar kebagian orang lain kita juga ingin merasakan seperti mereka. Namun, saat bahagia itu tiba tentu saja ada perjalanan yang penuh kerikil yang harus dilewati. Begitu pun juga dengan Dinda, awalnya dia juga menolak pernikahan paksa ini. Tapi takdir tetap saja membawanya untuk menjalaninya. Pernikahan yang tidak dia inginkan itu pula yang membawanya bertemu pada kedua orang tuanya. Hingga sadar bahwa dia tak lagi sendirian melewati semuanya. Belum lagi cinta dan kasih sayang yang diberikan oleh Dimas begitu besar. Meskipun perbedaan usia yang terbilang cukup jauh tapi bukan menjadi masalah untuk hidup terus berdampingan. Hingga kini mereka memiliki anak kembar yang lucu dan menggemaskan. Meskipun Dinda adalah ibu tiri untuk sahabatnya sendiri, tapi tidak membuat kedua merasa canggung. Moza yang awalnya menentang pernikahan ayahnya dan sahabatnya memilih untuk berdamai dengan keadaan. Apa lagi kenyataan pahit yang harus dia terima, bukan anak kan

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 266

    Tuuut!!! Terdengar suara kentut yang cukup keras dan berasal dari Dinda. Membuat baby twins D seketika terjaga dan menangis keras. Padahal sudah payah Dinda menidurkan kedua bayinya itu. Tapi karena perkara kentut yang tak bisa dikondisikan malah membuat kedua bayi itu terusik. "Sayang," Dimas yang telah menunggunya sejak tadi di kamar pun memilih untuk segera menyusul ke kamar anaknya. Ternyata kedua anaknya tengah menangis keras. "Ada apa? Apa anak-anak rewel?" tanya Dimas. "Ini gara-gara kentut, tadi mereka udah tidur. Tapi Dinda malah kentut, mana suaranya keras banget. Bikin anak-anak kebangun," kesal Dinda. "Ahahahhaha," Dinda pun tertawa lucu mendengar ucapan Dinda, "kamu ini ada-ada saja, ayo tidurkan anak-anak dengan cepat, apa iya kita kalah sama pengantin baru itu," ujar Dimas. "Pengantin anak itu?" Dinda sepertinya bingung dengan maksud Dimas. "Sahabat mu itu dan Chandra, itu saja tidak tau!" "O, kirain tadi siapa. Ya, biarin aja mereka kan udah lam

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 265

    "Baiklah, kamu tidur duluan, Mas mandi dulu, gerah," kata Chandra. Kiara mendengar suara gemerincing air dari kamar mandi. Saat itu Kiara pun segera keluar dari kamar. Dia pun pergi ke kamar Ibunya yang bersebelahan dengan kamarnya. "Ada apa?" tanya Diana. Awalnya Diana mengira jika saja Kiara sudah tidur. Ataupun mungkin saja terjadi hubungan antara suami dan istri dan rasanya itu sangat wajar. "Apa Mikayla rewel, Bu?" tanya Kiara yang hanya ingin membuat sebuah pertanyaan asal. Padahal dia sudah melihat sendiri jika saat ini anaknya tengah begitu terlelap dalam tidur di atas ranjang dengan Farhan yang juga berbaring di sampingnya. "Cucu Ibu baik-baik saja, kamu mendingan balik ke kamar mu, biasanya juga cucu Ibu tidurnya sama, Ibu," ujarnya. Karena Mikayla tidak minum asi, sehingga tidak sulit jika pun terus bersama dengan dirinya. "Oh," Kiara bingung harus beralasan apa lagi agar tetap berada di sana. Tapi jika bisa dia ingin tidur di kamar ini saja bersama

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 264

    Kiara pun kini sudah berada di dalam kamar setelah pesta selesai. Malam ini semua keluarga menginap di hotel milik keluarga Chandra. Dimana pesta pun dilangsungkan di hotel tersebut. Kiara tidak tau apa yang terjadi padanya hari ini akan membawa kebahagiaan atau tidak nantinya Dia hanya sedang berjuang untuk putrinya, untuk terus bersama. Kini dia sedang berada di dalam kamar mandi, setelah selesai segera keluar dengan memakai piyama dan handuk putih yang membalut rambutnya. Saat itu matanya pun tertuju pada sebuah kado milik Dinda yang ada di sudut kamar. Dia sudah penasaran sejak tadi, apa lagi kini hanya sendiri saja di kamar. Membuatnya pun segera mengambilnya dan membawanya ke atas ranjang agar dia bisa duduk dengan nyaman. Tangan Kiara tampak bergerak melepaskan pita kado, kemudian bergerak membuka kotaknya. Mata Kiara pun melebar sempurna setelah melihat apa yang ada di hadapannya. "Tisu ajaib?!" tanya Kiara yang bingung. Meskipun sebelumnya sudah pernah

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 263

    "Kamu masih ragu?" "Aku nggak tau, soalnya kamu aneh." "Kenapa begitu?" "Entahlah, tapi Mas boleh ngomong langsung ke Ibu dan Ayah. Kalau mereka setuju, Kiara juga setuju." *** Seperti yang dikatakan oleh Kiara, Chandra pun langsung berbicara pada kedua orang tua Kiara mengenai keinginan untuk rujuk kembali dengan Kiara. Dengan cara baik-baik tanpa ada beban yang tersimpan. "Diana, Farhan, terlepas dari masa lalu kita. Kini Kiara adalah ibu dari anak ku. Aku ingin anak ku dibesarkan di lingkungan yang baik-baik, memiliki orang tua yang lengkap." "Untuk itu aku mohon dengan sangat untuk mengijinkan aku dan Kiara menikah lagi, aku pun akan membahagiakannya," pinta Chandra. Farhan dan Diana pun tidak dapat lagi berkata-kata, sebab sudah menyaksikan sendiri seperti apa menderitanya Kiara selama beberapa bulan ini hamil tanpa suami. Mana mungkin dia kembali membiarkan putrinya kehilangan bayinya yang dibawa oleh Chandra. Sebab, kembali bersama adalah cara satu-satunya untuk men

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 262

    "Boleh saya masuk?" tanya Chandra yang kini berdiri di depan pintu kamar. Kiara pun bingung harus menjawab apa. Iya atau tidak? Apa lagi kini keduanya hanya orang asing, bagaimana mungkin hanya berdua saja di dalam kamar tersebut. "Masuk saja," sahut Diana yang muncul dari arah belakang dan kini dia telah masuk terlebih dahulu dengan membawa makanan hangat untuk putrinya, Kiara. Sesaat kemudian Diana pun segera keluar dan kini Chandra pun mulai melangkah masuk. Kedua tangannya tampak memegang paper bag berisi perlengkapan bayi. Mulai dari susu, diapers, tisu, pakaian bayi dan lainnya. Kiara juga merasa tidak mampu untuk membeli susu formula dengan harga yang begitu mahal. Karena anaknya tidak tidak bisa minum susu formula sembarangan. Selain untuk perkembangan juga karena alergi. Kiara semakin stres memikirkan uang untuk bisa membeli susu formula untuk anaknya sendiri. "Boleh saya menggendongnya?" tanya Chandra lagi. Kiara pun perlahan memberikan pada Chandra

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 261

    "Hay," Dinda dan Moza pun menjenguk Kiara dan bayinya yang sudah dibawa pulang ke rumah. Tentunya perasaan Kiara kini begitu bahagia melihat wajah bayi mungilnya yang sangat menggemaskan. "Kamu kapan hamilnya?" tanya Moza yang begitu penasaran. "Tau-tau udah lahiran aja," Dinda pun ikut menimpali. Kiara pun tersenyum mendengar ucapan kedua sahabatnya itu. Dia juga menyadarinya tapi selama hamil dia hanya di rumah saja menikmati kesendiriannya. Sedangkan dua sahabatnya juga sibuk dengan mengurus bayi mereka, bahkan sambil kuliah juga. Kegiatan yang begitu padat membuat mereka benar-benar hanya fokus pada kesibukan masing-masing. Berbeda dengan Kiara yang hanya di rumah saja hingga mereka tidak pernah bertemu. Apa lagi rumah mereka yang cukup berjauhan. "Pantesan waktu aku lahiran kamu gemukan, taunya isi," Moza pun mengingatkan kembali saat itu. Begitu juga dengan Dinda yang tidak lupa saat itu sempat berkomentar tentang penampilan Kiara dan bentuk tubuh yang berbed

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 260

    Chandra tidak lagi peduli akan status perceraian mereka berdua. Kini dia harus melihat keadaan putrinya, menjaganya hingga nanti akhirnya dokter mengatakan sudah bisa dibawa pulang. Bahkan Chandra pun tidak peduli pada Diana dan Farhan yang selama ini menentang hubungan antara dirinya dan juga Kiara. Sebab, Chandra sudah terlalu merasa bersalah pada bayinya. Bayi yang lucu itu dia beri nama Mikayla Chandra Winata. Bahkan Chandra tidak mempertanyakan sama sekali kebenaran tentang dirinya yang ayah kandung bayi itu atau bukan. Karena Chandra bisa melihat wajahnya dalam wajah bayi itu. Jika pun Kiara yang tiba-tiba mengatakan bahwa itu bukan bayinya nanti, justru Chandra yang tidak percaya. "Kiara, biarkan bayi itu bersama ku saja, aku yang akan merawatnya, dan membesarkannya," pinta Chandra. Chandra akan melakukan segala cara untuk bisa menebus kesalahannya terhadap bayinya. Sebab, baru mengetahui saat bayi itu lahir. Bahkan setiap kali melihat bayi Mikayla seketik

  • Istri Tangguh Tuan Angkuh    Bab 259

    Chandra tidak ingin banyak bertanya untuk apa uang yang diminta oleh Kiara. Bahkan dia juga cukup terkejut melihat nama Kiara yang muncul dilayar ponselnya. Awalnya Chandra tak percaya, tapi begitulah adanya. Bahkan saat sedang rapat pun dia tetap menerima panggilan telepon. Mungkin jika bukan Kiara yang menghubungi dia tak akan menjawab karena masih dalam rapat penting. Dan untuk mendengar suara Kiara saja rasanya sangat dirindukannya. Walaupun hanya sebentar saja mendengarnya. Bahkan dia langsung mengirimkan uang tanpa tau sebenarnya berapa banyak uang yang dibutuhkan oleh Kiara. Apakah uang itu cukup atau tidak. Chandra tidak tau. Hingga akhirnya kini Chandra selesai rapat. Dia duduk di ruangannya dengan perasaan yang penuh tanya. Dia ingin menghubungi Kiara kembali, tetapi ragu. Akhirnya dia pun hanya diam sambil terus memikirkan tentang Kiara. Bahkan kini sudah malam tapi dia masih saja berada di kantor dengan perasaan yang tidak tenang tanpa sebab yang

DMCA.com Protection Status