Share

AK 108 ~ketika kapas harus terbang bersama udara

Hari ini Lasmi benar-benar menyerah dengan keadaan, ia melepas semua dendam dalam hatinya untuk kehidupan damai sang putri.

“Udah mati, Bro.”

Lasmi menghembuskan nafas terakhirnya dalam keadaan yang sangat tidak layak sebagai manusia. Di tempat kumuh dan kotor itu ia merelakan hidupnya.

Melepaskan semua marah juga kecewa, hanya satu inginnya. Bertemu dan memeluk putri kesayangannya, namun melihat Lius yang selalu menahannya membuat keinginan itu perlahan pudar dari benak Lasmi.

Sebagai seorang ibu, Lasmi tetaplah mencintai putrinya. Terlepas dari rasa gagal ia menjadi ibu untuk Lisa, ia tetap menyayangi dan menanti putrinya itu.

Seseorang mencoba menghubungi Lius, mengabarkan tentang kematian wanita yang adalah mertua tuannya.

Namun lagi-lagi tak ada sahutan, Lius lagi-lagi tak bisa mereka hubungi.

Lisa terbangun dengan derai air mata yang sudah membasahi wajahnya. Dadanya terasa begitu sakit, membuat Lisa yang tengah terl

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status