Home / Romansa / Istri Sitaan Sang CEO / Bab 69. Siapa Yang Berbohong

Share

Bab 69. Siapa Yang Berbohong

Author: Kalendra
last update Last Updated: 2023-06-28 20:08:31

NLE Black kemudian kembali ke dalam untuk menemui Rex Milan dan melihat situasi yang terjadi. Ia pun menyampaikan alibi Steven yang kemudian malah mendapatkan cibiran keras dari Rex Milan.

“Yang benar saja. Kau kira aku bodoh ya? Mana mungkin ada kecoak di dalam rumah ini? Ini mengada-ada!” teriak Rex Milan pada NLE di depan Seth, Emerson dan Keith.

“Apa susahnya mengganti satu orang seperti dia, hah? Jika butuh uang aku yang akan ganti rugi. Pecat dia!” tambah Rex Milan makin semena-mena. Seth sudah mendengkus kesal. Ia kesal pada NLE Black yang tidak bisa mengambil waktu yang tepat untuk bicara pada orang seperti Rex Milan.

“Bukan itu masalahnya, Tuan. Aku adalah orang yang sudah merekrut dan mengontrak Steven untuk menjadi anggota tim pengawal ini. Tim ini adalah tim utama dalam perusahaan keamanan milikku!” sahut NLE Black membela dirinya.

“Cih, ternyata yang bisa kau lakukan cuma merekrut pecundang!” olok Rex Milan. NLE sampai mengepalkan tangannya mendengar penghinaan seperti it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 70. Menipu Mata

    Seperti janjinya pada Venus sebelum ia diperiksa oleh Dokter Jason Thorn, Steven alias Dion akhirnya datang ke kediaman Harristian. Steven membunyikan bel dengan sekali tekan lalu menunggu. Ia menarik napas panjang serta menunggu.“Selamat sore, apa aku boleh bertemu dengan Tuan Arjoona Harristian?” sapa Steven pada salah satu pelayan yang membukakan pintu untuknya.Steven masuk ke dalam setelah mendapatkan ijin dari pelayan. Ia berdiri di ruang tamu dan tidak memilih untuk duduk.“Silakan menunggu, Tuan Steven.” Steven mengangguk sekali dengan sikap sopan pada pelayan tersebut. Mata Steven menjelajahi ruang tamu yang sudah begitu lama tidak ia singgahi. Tidak banyak yang berubah dari desain rumah itu. Dulu saat masih menjadi menantu, Steven alias Dion sering datang berkunjung.Cukup lama ia menunggu sampai akhirnya sang pemilik rumah datang menemuinya. Arjoona Harristian datang dengan wajah tanpa senyuman. Steven berbalik dan kini berhadapan dengan Arjoona. Ia menarik napas agak panj

    Last Updated : 2023-06-29
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 71. (Bukan) Halusinasi

    “Tuan Wilson, sepertinya sudah jelas apa yang dikatakan oleh Nyonya Venus. Jadi kurasa aku tidak bisa memecat Steven─dia tidak bersalah,” ujar NLE Black menegaskan pada Rex Milan.“Apa katamu? Jadi kau pikir aku mengada-ada, iya?” bentak Rex Milan.“Nyonya Venus sudah mengakui apa yang terjadi. Aku kira tidak ada lagi keraguan.” Rex Milan tidak bisa menerima yang diucapkan oleh NLE Black padanya.“Aku tidak mau menerima ini semua. Jangan harap aku akan membiarkan pengawal itu kembali dan menginjakkan kaki di rumahku.” Rex Milan langsung pergi setelah mengancam.NLE Black langsung menyugar rambutnya ke belakang mendengar Rex Milan yang dengan seenaknya memecat anak buahnya yang tidak bersalah. Sementara Venus masih berada di ruang ganti sendirian. Ia duduk bersedekap di sebuah sofa sambil mengingat apa yang ia minta dari Steven sebelum pengawalnya itu pergi.“Aku ingin kamu menuliskan sebuah surat untuk orang tuaku, Steven. Serahkan pada Ayahku, Arjoona. Biarkan dia membaca di depanmu.

    Last Updated : 2023-06-30
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 72. Nyaris Terpagut

    Setelah menghubungi Cindy, Dion kemudian menghubungi Ares King, kembaran Jupiter dan Devon Kazuya. Devon adalah ketua kelompok elite Golden Dragon─gangster triad Cina yang dipimpin oleh Ares King. Selama ini, Dion berlindung di balik pertolongan Golden Dragon sekalipun ia tidak bergabung sebagai anggota. Selain itu, Devon juga yang memasukkannya ke dalam tim pengawal NLE Black yang akhirnya bekerja untuk Venus. Sekalipun mereka tahu jika NLE Black adalah orang yang sudah menembak Brema.“Cindy mengatakan jika hubungan Sebastian dan Rex Milan benar-benar buruk. Mereka bertengkar dan nyaris berkelahi. Aku pikir itu adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk masuk dan merusak perusahaan tersebut,” ujar Dion sambil mencelupkan kantung teh di cangkirnya.“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?” tanya Devon.“Kurasa memprovokasi Venus agar terus membenci Rex Milan. Mereka harus bercerai secepatnya.” Dion kembali menyesap tehnya.“Bagaimana jika Venus kembali melarikan diri? Ini sudah yang ke

    Last Updated : 2023-07-01
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 73. Niat Terselubung

    NLE Black yang memergoki Sebastian Arson nyaris mencium Cindy langsung menutup pintu ruangan tersebut agar Sebastian tidak lagi masuk ke dalam. Ia tidak suka melihat Sebastian ternyata mencoba mencari kesempatannya dengan hendak mencium Cindy.“Maaf, Tuan Arson. Aku rasa perbuatanmu tadi bisa dianggap melecehkan Nona Cindy jika dia mengetahuinya,” ujar NLE Black menegur Sebastian saat pria itu sedang berjalan menuju salah satu toilet. Sebastian berhenti dan langsung berbalik ke belakang. Ia mengernyit menatap NLE Black yang menatapnya datar.“Apa katamu?” ulang Sebastian tidak percaya. Mungkin ia salah dengar.“Aku melihat apa yang akan kamu lakukan pada Nona Cindy, Tuan. Jika Nona Cindy tahu, dia pasti akan marah.” NLE Black mengulang kalimatnya yang berbeda dengan tujuan yang sama.“Dia tidak akan tahu jika kamu tidak membuka mulutmu. Lagi pula kamu bekerja untuk siapa, Nel? Tugasmu adalah menjagaku dan Rex Milan, bukan untuk mencampuri urusanku dan Cindy!” ucap Sebastian sembari me

    Last Updated : 2023-07-02
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 74. Kehilangan Kekuasaan

    Steven dan Seth tiba bersamaan di rumah Rex Milan Wilson. Keith dan Emerson juga datang satu mobil. Keith yang melihat Steven datang kemudian menyindirnya.“Apa kamu tahu bahwa Tuan Wilson sudah memecatmu?” tukasnya menyindir. Emerson menoleh pada Steven yang masih tenang menghadapi sindiran sesama kolega seperti itu.“Aku tahu.” Steven menjawab pelan.“Lalu kenapa kamu masih di sini? Aku pikir kamu sudah tidak akan kembali dari kemarin,” sahut Keith lagi dengan sikap masih menyindir yang sama.“Jangan seperti itu, Steven kan tidak bersalah,” ujar Emerson menyela. Keith terkekeh miris kala melihat Emerson yang terus menerus membela Steven.“Berapa dia membayarmu?”“Sudahlah. Biar urusan pecat memecat ada di tangan Tuan NLE Black saja. Ayo ke dalam.” Seth memotong cepat agar tidak ada diskusi yang menyudutkan Steven. Namun niat Seth untuk menghindari pertengkaran tidak sepenuhnya berhasil. Ternyata di dalam ada pertengkaran yang jauh lebih sengit.“Kau meninggalkan pekerjaan dan tugasm

    Last Updated : 2023-07-03
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 75. Mencari Celah

    “Jangan coba-coba mengancamku, Nel. Aku tahu siapa dirimu dan apa yang kau lakukan sebenarnya. Jadi jika masih mau bisnismu berjalan, sebaiknya taruh rasa hormatmu padaku!” ujar Rex Milan balas mengancam NLE Black atas apa yang dilakukannya baru saja.Air muka NLE Black yang semula tersenyum kini kembali tegang. Ia dan Rex Milan memang menyepakati beberapa perjanjian tak tertulis tanpa sepengetahuan Sebastian. Itu termasuk bisnis hitam yang dijalankan NLE di belakang selama ini.“Aku rasa kita harus sepakat tidak melanggar perjanjian masing-masing. Aku tidak akan menuntutmu soal denda pelanggaran kontrak sementara kamu tidak akan memecatku, bagaimana? Kita berdua saling membutuhkan,” ujar NLE Black menawarkan tawaran yang adil bagi keduanya.“Apa menurutmu itu adil buatku? Heh ....”“Aku rasa.”“Kau bahkan tidak mau memecat Steven!” Rex Milan kembali ngotot sambil membesarkan matanya.“Untuk apa memecatnya? Aku berani jamin jika Nyonya Venus tidak akan tertarik pada Steven. Wajahnya r

    Last Updated : 2023-07-04
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 76. Akibat Cemburu Buta

    “Nyonya baik-baik saja?” tanya Steven begitu melihat Venus terlihat memegang salah satu sudut meja. Venus tersenyum lalu tak sengaja berpegangan pada lengan Steven.“Aku baik-baik saja,” jawab Venus pelan dan lembut.“Apa tidak sebaiknya Nyonya beristirahat saja di rumah. Atau aku bisa mengantarkanmu ke rumah sakit sekarang,” ujar Steven menawarkan. Tangannya otomatis juga memegang tangan Venus yang memegang lengannya. Venus masih menggelengkan kepalanya.“Aku punya banyak pekerjaan, Steve.” Venus separuh berbisik masih menatap Steven yang juga melakukan hal yang sama. Emerson yang baru muncul, langsung berhenti begitu melihat tatapan mesra Venus dan Steven yang sedang berdekatan.“Ehem!” Emerson mendeham agak keras sehingga mengagetkan keduanya.Steven langsung melepaskan pegangannya pada Venus yang juga melakukan hal yang sama. Venus tersenyum malu-malu dan Steven pun menundukkan wajahnya.“Mobil sudah siap untuk berangkat, Nyonya,” ujar Emerson datang melaporkan pada Venus. Venus t

    Last Updated : 2023-07-05
  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 77. Perasaan Yang Tertinggal

    Rex Milan yang sedang berhenti untuk mencari posisi mobil Venus yang dikendarai Steven dicegat oleh beberapa orang pria─tiga orang berkulit hitam dan dua orang kulit putih. Salah satunya menggedor kaca pintu cukup keras.“Pergi! Kalian mau apa?!” teriak Rex Milan dari dalam mobilnya. Pria itu tidak peduli, ia tetap menggedor kaca pintu.“Buka pintunya. Ayo keluar!” balasnya memerintah.“Brengsek!” umpat Rex Milan begitu kesal. Ia hendak jalan tapi tak bisa. Rex Milan menekan gasnya tapi lima orang itu mengeroyok mobilnya. Salah satunya mengeluarkan senjata dan menodongkan padanya.“Jangan coba-coba!” ancamnya pada Rex Milan. Rex Milan terpaksa menaikkan kedua tangannya. Ia terpaksa membuka kaca mobil karena diancam menggunakan senjata.“Turun!” Rex Milan pun keluar dari mobil dan ia langsung digeledah. Dompet, ponsel dan uangnya diambil. Mobilnya juga direbut.“Kalian mau apa? Hei!” teriak Rex Milan ingin melawan tapi sayangnya ia tidak bisa berbuat apa pun.“Wah, mobilnya bagus!” uc

    Last Updated : 2023-07-06

Latest chapter

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 137. Selamanya Bersama

    Di belakang Dion menyerahkan tas milik Venus pada Jasman yang akan mengawal mereka. Dua pengawal lainnya ditempatkan oleh Dion di jalan depan saat keluar dari rumah sakit. Sedangkan sudah ada lima orang pengawal yang berdiri di dekat mobil yang akan membawa Venus pulang. Kali ini, Dion tidak ingin mengambil lagi risiko demi keselamatan Venus.Limosin yang membawa Dion, Venus, Arjoona dan Claire meluncur dengan baik saat keluar dari area rumah sakit. Mereka akan bersama-sama pulang ke rumah Dion karena anak-anak mereka sudah menunggu.“Bagaimana dengan masalah hukum kemarin, Dad? Apa kamu perlu bantuanku?” tanya Dion pada Arjoona yang duduk berhadapan dengannya. Venus menoleh cepat pada Dion dengan mata membesar. Ia tidak mengetahui jika ayahnya terlibat konsekuensi hukum.“Apa yang terjadi, Dad?” tanya Venus dengan raut cemas.“Gak ada. Daddy cuma harus membayar denda tilang saja kok. Namanya juga orang tua. Bisa ceroboh kala

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 136. Saatnya Harus Berakhir

    Tidak seperti yang diharapkan oleh Steven alias Dion, Venus tidak ingin menoleh padanya saat ia masuk. Venus membuang muka tak mau menyapa.“Venus─” Dion baru bicara dan Venus langsung memotong.“Pembohong! Siapa kamu sebenarnya?” tukas Venus tanpa basa-basi langsung mendelik pada Dion. Dion terdiam di sisi tempat tidur Venus dan belum bergerak. Ia sedikit menundukkan kepala dan terlihat menyesal.“Aku bisa menjelaskan semuanya─”“Jawab saja pertanyaanku!” Venus langsung menyela dengan tajam.Meskipun Venus masih cedera setelah tercekik oleh belitan kain, tapi ia masih bisa memarahi Dion yang baru datang.“Aku ... aku adalah ....”“Kamu bukan Steven kan?” Venus menebak lagi dengan ketus. Dion menarik napas panjang dan sedikit menunduk.“Aku adalah Dion Juliandra. Aku sedang menyamar menjadi Steven.” Dion akhirnya mengaku. Venus tak bergerak menatap tajam pada Dion. Kali ini, Dion sudah sangat keterlaluan membohonginya. Dion yang menyadari kesalahannya lantas melepaskan topeng karet ya

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 135. Tabir Masa Lalu

    Rex Milan berhasil dikeluarkan dari mobilnya yang ringsek akibat tabrakan dari jeep monster yang dikendarai oleh Arjoona Harristian. Ia segera dibawa ke rumah sakit dalam keadaan tak sadarkan diri dan luka-luka. Sama dengan Venus Harristian, keduanya dibawa ke rumah sakit yang sama dan ditempatkan di bangunan yang berbeda.“Uncle, aku terpaksa harus menahanmu dulu sementara. Sampai aku selesai menemukan buktinya,” ujar Andrew menjelaskan pada Arjoona yang baru saja keluar dari kamar perawatan Venus. Arjoona meninggikan kedua alisnya mendelik pada Andrew yang hanya bisa menyengir.Dion datang menghampiri setelah membuka topengnya. Ia menarik napas panjang melihat Arjoona dan Andrew.“Sepertinya Venus tidak mau bertemu denganku,” ujarnya dengan raut sedikit meringis. Kening Andrew mengernyit memandang Dion dengan raut bertanya.“Tadi dia tidak mau kupegangi,” sambung Dion lesu. Andrew kemudian menoleh pada Arjoona yang masih diam saja.“Sebastian Arson sudah ditangkap. Rex Milan akan me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 134. Membalas Karma

    “Venus, Venus. Oh, sayang. Apa kamu bisa bernapas?” Dion segera menggendong Venus ke dalam kamar dan meletakkannya di atas tempat tidur. Venus begitu kesulitan bernapas dan ia masih terengah kesulitan menarik atau mengeluarkan udara. “Cari tabung oksigen!” perintah Dion pada Arion. Arion pun masuk ke dalam walk in closet milik Venus untuk mencari tabung oksigen darurat. “Bernapaslah pelan-pelan, Sayang.” Dion menuntun Venus untuk bernapas satu-satu usai tercekik. Ia sudah tak peduli jika Rex Milan kabur. “Aku akan panggil Dokter,” ujar Divers pada Dion yang langsung mengangguk. Venus masih setengah semaput memandang Dion yang masih memakai topeng Steven. Ia merasa ada yang aneh tapi tak bisa bicara. Arion datang membawakan tabung oksigen darurat untuk Venus. Ia ikut membantu Venus mengenakan penutup untuk oksigen. Sementara itu, Rex Milan kabur lewat jalan samping dan langsung masuk ke mobilnya. Tidak ada yang sempat mengejar Rex Milan karena Dion dan teman-temannya sedang sibuk d

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 133. Melarikan Diri

    “Aku tidak membunuh Brema Mahendra. Aku bahkan tidak kenal siapa dia!” tegas Rex Milan masih bersikeras. Venus diam menatap Rex Milan yang tidak mau mengaku. Sambil menahan rasa berat di hatinya, Venus perlahan seperti melihat seperti apa Rex Milan yang sesungguhnya. Pria yang mengaku sebagai suaminya itu adalah seorang pembohong. Sekalipun Rex Milan tidak mengakui, tetapi Venus bisa merasakan kebohongan tersebut.“Terserah jika kamu tidak mau mengaku. Jika aku bisa melepaskanmu, aku rasa Ayah dan Kakakku tidak.” Venus mengancam dengan nada sinis. Rex Milan makin mendekat dengan deru napas yang terdengar kasar. Sedangkan Venus sekalipun cemas, tidak mundur sama sekali. Tangannya meremas tas tangannya cukup keras dan siap mengayunkannya pada Rex Milan jika ada yang terjadi.“Jangan mengancamku!” Rex Milan menggeram pelan.“Aku tidak akan seperti ini jika kamu tidak mengaku dan sepertinya kamu memang pantas untuk mendekam di penjara selamanya, Rex,” ujar Venus tak mengindahkan ancaman R

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 132. Memancing Ular Keluar

    Sebastian diborgol di depan Cindy yang terpaku melihatnya. Ia sempat protes tapi FBI membeberkan semua bukti. Sebastian masih mengira jika Cindy tak tahu apa pun. Ia berbalik dan mencoba menjelaskan.“Cindy, ini gak bener. Jangan percaya mereka!” ucapnya menatap Cindy yang diam saja. Peter lalu masuk dan hendak membawa Cindy pergi. Di sanalah, Sebastian mengetahui jika Cindy terlibat dalam penangkapannya.“Sebentar. Kamu bekerja sama dengan Polisi? Kamu yang melakukan semua ini?” ujar Sebastian dengan raut tak percaya. Cindy masih diam saja menatapnya dengan mata berkaca-kaca.“Jangan dengarkan dia. Ayo!” ujar Peter dengan bahasa Indonesia. Mata Sebastian membesar. Ternyata yang sudah mengatur dan merencanakan semuanya adalah Cindy dan pria yang merupakan kekasihnya. Cindy menelan ludah dan berjalan melewati Sebastian. Ia akan keluar dari ruangan tersebut meninggalkan penangkapan tersebut di belakang.“Tunggu!” seru Sebastian menghentikan langkah Cindy. Cindy berbalik dan Sebastian me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 131. Terperangkap

    Cindy melangkahkan kakinya masuk ke ruangan CEO sesuai janjinya dengan Sebastian. Cindy masih diam saja dan cenderung sedikit mengendap masuk. Ia melihat Sebastian sedang sibuk dengan beberapa pria yang ternyata adalah anggota direksi dan pemegang saham. Mata Sebastian tak lama menangkap sosok Cindy yang masuk tanpa pemberitahuan.“Cindy?” sebut Sebastian lalu tersenyum. Para pemegang saham itu lantas ikut menoleh ke belakang. Sebastian lalu meminta waktu sesaat.“Sebentar.” Sebastian menghampiri Cindy. Sebastian lantas menarik lengan Cindy ke salah satu sudut ruangan lalu separuh berbisik padanya.“Akhirnya kamu datang. Kamu duduk dulu ya, nanti kita bicara, Aku sedang menyelesaikan masalah sedikit.” Sebastian berujar masih dengan sikap lembut pada Cindy.“Masalah apa, Pak?” balas Cindy balik bertanya.“Uh, Oddysey menarik proyeknya dan menyerahkannya pada King Enterprise. Kita kalah.” Cindy hanya diam saja dan sedikit menundukkan wajahnya.“Jangan sedih, aku pasti bisa mengatasi ini

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 130. Perangkap Terpasang

    Venus Harristian masuk ke rumah yang sudah ia tinggalkan demi bisa menjebak Rex Milan Wilson. Begitu mendengar dari salah satu pelayan jika Venus sudah pulang, Rex Milan langsung keluar. Ia tersenyum datang menghampiri. Venus langsung menyusutkan langkahnya ke belakang. Rex Milan pun berhenti.“Venus,” sebutnya pelan.“Aku pulang karena Rei yang memintaku. Sekarang kita harus bicara,” ujar Venus menegaskan. Raut wajahnya tidak menyiratkan emosi sama sekali. Ia tidak mau lagi terenyuh pada apa yang akan dikatakan oleh Rex Milan.Jasman terlihat masih berada di salah satu ruangan bersama staf pembersih lainnya. Rex Milan melirik lalu memerintahkan agar semua keluar.“Kalian sudah selesai hari ini. Aku akan memanggil kalian lagi. Sekarang keluar,” ujar Rex Milan memberikan perintah. Venus sedikit memutar bola matanya melihat satu persatu staf keluar dari ruang tengah termasuk Jasman. Jasman telah memasang beberapa kamera di tempat yang lebih aman untuk memantau Venus.Dion masih terus me

  • Istri Sitaan Sang CEO   Bab 129. Jalan Terakhir Untuk Selesai

    “Kamu kenapa? Kamu dari mana?” Peter langsung bertanya banyak pada Cindy yang sedang menangis memeluknya. Cindy belum berani menjawab dan hanya bernapas satu-satu. Peter yang cemas sedikit melepaskan pelukannya pada Cindy untuk melihat keadaannya.“Kita bicara dulu.” Peter membujuk dan Cindy pun mengangguk. Mereka masuk ke halaman tanpa masuk ke rumah.“Sekarang kamu harus cerita sama aku apa yang terjadi. Jangan berbohong. Siapa tadi yang nganterin kamu?” Peter kembali mencecar Cindy dengan pertanyaan.“Mas Peter lihat?” Cindy sedikit mengangkat wajahnya.“Iya. Aku di belakang mobil itu dan melihat kamu keluar dari sana. Itu siapa, Cindy?”Cindy menarik napas yang masih sesak seraya menatap wajah Peter yang tampak dari bias lampu depan di atas teras.“Sebastian Arson.” Cindy menjawab dengan suara kecil. Wajah Peter langsung berubah tegang.“Apa?” sahutnya meninggikan suara. Peter langsung melihat ke arah pintu khawatir jika terbuka dan Budhe Dewi tiba-tiba muncul.“Lalu, apa dia meny

DMCA.com Protection Status