Rex Milan resmi dipanggil oleh para pemegang saham atas laporan Sebastian Arson. Sebastian menuding Rex Milan sudah tidak lagi profesional atas pekerjaannya sebagai CEO sehingga tidak lagi dianggap mampu melakukannya pekerjaannya dengan baik.Dengan pengawalan NLE Black dan beberapa orangnya, Rex Milan datang ke Moulson Enterprise memenuhi undangan tersebut. Rex Milan tidak menyangka jika dirinya sedang dipertanyakan oleh para pemegang saham.“Aku sudah menjalankan semuanya dengan baik. Jika kalian tidak percaya, kaliab boleh mengauditku!” tantang Rex Milan tanpa takut.“Tuan Wilson, kami hanya ingin memastikan jika kinerja perusahaan tidak terganggu dengan urusan pribadimu. Proses tender proyek stadion sudah ditunda karena ketidakmampuanmu memimpin dengan baik!” sahut salah satu pengacara yang mewakili pemegang saham.“Itu jauh lebih baik dari pada kita kalah tender. Artinya kita masih punya banyak waktu untuk melobi,” sanggah Rex Milan membela diri.“Tuan Wilson, ini bukan hal yang
“Tuan Wilson?” pengacara yang memeriksa ruangan Rex Milan lantas masuk ke ruangan Sebastian. Rex Milan berbalik dengan sikap angkuh serta percaya diri yang tinggi.“Bagaimana? Apa sudah siap menerima tuntutanku?” sahut Rex Milan dengan angkuhnya. Pengacara itu lantas meletakkan bungkusan tas yang ia temukan di dalam laci. Rex Milan dan Sebastian sama-sama tercengang.“Apa ini?” tanya Sebastian mengernyit kaget.“Kokain ... dalam jumlah besar.”Rex Milan dan Sebastian sama-sama kaget. Wajah Rex Milan langsung berubah. Ia menggeleng cepat dan menghardik.“Tidak mungkin! Aku bukan pengguna, kalian bisa periksa darahku!” Sebastian langsung mengalihkan pandangan pada Rex Milan. Ternyata fitnahannya menjadi kenyataan─Rex Milan memang pemakai obat-obatan.“Sudah jangan berbohong lagi─” Sebastian balas berteriak.“Aku menemukan ini di dalam laci paling bawah tersimpan dengan baik. Ini bukan untuk pengguna, yang biasa memilikinya adalah bandar narkoba!” tukas pengacara itu ikut emosi menghadap
“Sepertinya kamu memang bukan orang asing, Tuan Caesar. Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya?” tanya Venus memandang Aldrich yang mengulum senyuman padanya.“Tidak penting. Bagiku kita lebih dekat dari yang kamu pikirkan.” Aldrich menjawab dengan sikap netral. Venus makin mengernyitkan keningnya. Ia terus memandang Aldrich dan yakin jika memang mengenalnya. Perlahan ia mulai ingat jika dirinya pernah melihat Aldrich dalam mimpinya.“Aku tahu dirimu. Aku pernah melihatmu dalam mimpiku.” Aldrich tertegun menatap Venus yang tiba-tiba memegang tangannya.“Kamu adalah Aldrich yang menyelamatkanku saat Gareth Moultens akan membawaku pergi kan? Kamu yang membawaku pergi, kamu bilang saat itu jika aku akan bertemu suamiku, Mas Dion!” sahut Venus dengan antusias.Aldrich membuka mulutnya perlahan. Ia tersenyum dan langsung memeluk Venus. Venus pun memekik bahagia seperti baru saja menemukan jackpot dari semua kegelisahannya.“Oh Tuhan, akhirnya kamu mengingatku!” Aldrich ikut memekik bah
“Aku serius ingin menemukan makam Dion dan keluargaku kembali, Steve!” tukas Venus sepulang Aldrich. Steven tidak mengangguk karena ia memang belum mati sebagai Dion.“Aku tidak bisa melakukannya sekarang. Ada hal yang harus aku lakukan dulu,” jawab Steven.“Apa?”“Mengawalmu. Kamu akan segera bercerai dan bisa saja media mencium berita ini lalu mereka akan mengejarmu.” Steven memberikan alasan. Venus menggelengkan kepalanya. Ia tampak kecewa karena Steven seperti menolak permintaannya.“Aku pikir kamu akan melakukan yang aku inginkan.” Venus sedikit merajuk dengan sikap yang menggemaskan. Steven nyaris meledak tersenyum kala melihatnya. Ia mendekat lalu memegang tangan Venus dan mengecupnya lembut.“Tentu saja aku akan melakukan apa pun yang kamu inginkan, Dewiku. Tapi aku butuh waktu.”Venus kembali tersenyum tapi tidak mengangguk. Ia ingin Steven menepati janjinya. Venus tidak perlu bicara hanya harus menatap lekat pada Steven saja. Steven pun menarik napas panjang dan akhirnya men
Rasanya seperti ada batu yang menghantam kepala Dion kala mendengar pernyataan Aldrich tentang Venus. Pernikahan yang dikira oleh semua orang sudah pernah dilakukan ternyata adalah palsu semata.“A-Apa katamu?” tanya Dion terbata-bata.“Maafkan aku. Kurasa kita memang sudah ditipu mentah-mentah oleh Rex Milan. Dia memalsukan semuanya ....”“Bagaimana dia bisa melakukan itu? Venus pergi dengannya begitu saja? Semua media bahkan mengatakan jika mereka sudah menikah!” sahut Dion meninggikan suaranya. Ia sudah ingin meledak marah.“Aku rasa dia membayar banyak orang. Dion, ada kemungkinan besar jika Venus diculik sebelum berpisah denganmu. Apa kamu ingat jika Gareth Moultens pernah melakukan hal yang sama?” Dion terdiam lalu menatap Ares yang juga ikut mengernyit melihatnya.“Iya ....”“Aku akan memeriksa latar belakang Rex Milan Wilson. Mungkin saja nama dan identitasnya juga palsu. Dia punya masalah dengan kita atau Venus.” Dion masih diam sekaligus mengeraskan rahangnya. Rasanya sepert
Rex Milan datang ke pub tempatnya akan bertemu dengan Andrew Miller. Ia berharap jika Andrew Miller akan membantunya kali ini. Rex Milan harus memiliki koneksi yang kuat terutama seorang polisi. Andrew Miller baru datang setengah jam kemudian dan langsung mencari Rex Milan.“Maaf, aku terlambat.” Andrew langsung mengambil kursi di depan Rex Milan dan berbicara dengannya.“Tidak apa-apa. Aku memerlukan bantuanmu, Andrew.” Rex Milan kini mengakrabkan dirinya dengan memanggil nama depan. Andrew mengangguk saja. Ia memesan sambil mendengarkan curhatan Rex Milan.“Wakil CEO ku menendangku keluar dari Moulson Enterprise. Sekarang aku dipecat,” ujar Rex Milan membuka ceritanya. Kening Andrew mengernyit kaget meski tidak kentara.“Oh ya? Bagaimana bisa?”“Dia menjebakku dengan meletakkan sekantung besar kokain di dalam laci meja kerjaku. Bagaimana barang itu tiba-tiba bisa ada di sana kecuali dia yang melalukannya!” tukas Rex Milan mengomel.“Tunggu dulu, aku tidak mengerti. Kamu bilang kamu
Rex Milan bercerita sekilas tentang keluarga dan rahasia yang disimpan. Andrew sudah resah sejak awal. Ia marah karena Venus ditipu mentah-mentah oleh pria yang mengaku sebagai suami. Kini, Andrew meragukan jika Venus benar-benar menikah dengan Rex Milan. Bisa saja yang dikatakannya adalah kebohongan. Terlebih Andrew belum mendengar kabar dari Dion sama sekali.“Aku tidak boleh masuk penjara, Andrew. Kamu harus membantuku. Aku tidak mau anakku melihatku sebagai seorang penjahat,” ujar Rex Milan menjelaskan.“Kau memang bajingan tengik, Wilson!” umpat Andrew dalam hatinya. Andrew mengangguk untuk menyetujuinya.“Akan kulihat apa yang bisa aku lakukan.” Andrew menjawab singkat.Meski Andrew telah setuju untuk membantu tapi Rex Milan masih belum tenang. Ia takut jika Sebastian membawanya ke ranah hukum. Ia belum menyadari jika Venus sudah menggugat untuk berpisah.Keesokan harinya, Rex Milan dihubungi oleh seorang staf dari pengadilan jika dirinya dipanggil untuk memberikan keterangan. R
“Aku sudah melayangkan komplain atas Rex Milan Wilson dan dia akan dipanggil oleh Hakim hari ini. Jika dia mencoba menghubungimu, hubungi aku. Akan kuurus semuanya,” ujar Aldrich menjelaskan pada Venus tentang kebenaran mengenai pernikahannya dan Rex Milan.Bukannya menjawab, Venus malah tertegun sambil menelan ludahnya. Wajahnya tampak cemas dan tak nyaman. Steven yang juga ada di ruang tengah mulai cemas menatap Venus.“Venus?” Aldrich kembali menegur dengan mendekatinya. Venus tampak sedih lalu menundukkan kepalanya.“Kenapa aku begitu bodoh? Kenapa?” tanya Venus melirih sedih. Ia nyaris menangis dan itu membuat Aldrich jadi ikut sedih.“Harusnya aku mencari tahu sebelumnya siapa dia sebelum ikut ke rumahnya. Aku merasa ... aku merasa benar-benar bodoh, Aldrich.” Venus kembali melanjutkan lalu meneteskan air matanya. Kesedihan Venus membuat Steven mendekat lalu berlutut dengan sebelah kakinya di dekat kaki Venus.“Jangan bersedih, kita masih bisa memperbaikinya─”“Apa yang bisa dip