Share

Bab 109. Perasaan Terselubung

Cindy benar-benar kaget sampai nyaris tidak bernapas kala dipeluk Sebastian dari belakang. Bahkan dengan lembutnya, Sebastian berbisik di telinganya.

“Oh, aku kangen banget sama kamu, Sayang.”

“Pak─” Cindy serta merta melepaskan diri dari dekapan Sebastian lalu berbalik dengan wajah pucat basi. Sebastian ikut kaget tapi tak lama ia tersenyum.

“Kok kamu kaget?” Sebastian balik bertanya.

“Ngapain Bapak meluk saya seperti itu?” tukas Cindy dengan sikap penuh kecemasan. Sebastian terdiam sesaat lalu tersenyum lebih lebar.

“Karena aku kangen sama kamu. Kamu enggak ya?” Cindy jadi bengong kebingungan. Rasanya ia baru selesai cuti selama beberapa hari dan Sebastian sudah benar-benar berubah.

“Pak Seb, ini ....” tangan Sebastian mengambil sebelah tangan Cindy lalu menggenggamnya.

“Aku datang ke kampus kamu. Aku juga cari kamu di asrama tapi ternyata kamu uda pindah. Aku kangen ingin ketemu kamu, kangen kopi buatan kamu. Aku kangen sama kamu.” Sebastian kembali mengulang kalimatnya seperti ora
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status