Share

Bab 85 Bagian 1

Penulis: Manila Z
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-28 00:18:35

Ratih berada di dalam rumah sendirian. Dia malah merasa gelisah sendiri setelah anaknya pergi dari tempat ini dan mengatakan kalau mantan suaminya akan datang ke sini. Terlebih Ratih tahu kalau hubungan dirinya dengan mantan suaminya tidaklah baik.

"Apa yang harus aku lakukan?" ujar Ratih pada dirinya sendiri. Dia tidak tahu harus berbuat apalagi setelah ini. Dia sendirian di rumah dan Sabira malah pergi bersama dengan Haris.

Ratih handak akan menelepon anaknya tapi, ponsel miliknya malah mati. Kenapa anaknya mengajak mantan suaminya untuk datang ke sini.

"Akhirnya setelah sekian lama, kita bisa bertemu lagi."

Ratih menoleh kebelakang dan melihat siapa orang yang datang menghampiri dirinya saat ini. Dia sama sekali tidak percaya dengan apa yang barusan dia lihat itu. Ratih yang tadinya akan menelepon pun akhirnya tidak jadi dan dia menoleh kearah orang tersebut.

"Irsyad, untuk apa kamu datang ke sini?" tanya Ratih dengan nada yang sedikit ketakutan. Dia tahu sifat dari Irsyad y
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 85 Bagian 2

    Di tempat lain. Madiya merasa khawatir dengan keadaan ibunya saat ini. Dia tidak tau harus mengatakan apalagi. Richard berusaha menenangkan Madiya ketika menyadari kalau wanita itu sedang hamil. "Kamu tenang yah.""Bagaimana bisa aku tenang? Bunda minta tolong seperti itu!" kesal Madiya. Sedangkan Sabira malah diam seribu bahasa. Dia merasa bersalah karena dia terlalu percaya dengan ayahnya. Dia mengira kalau ayahnya sudah berubah dan menjadi lebih baik. Tetapi dia sekarang merasa salah karena perkataan dirinya. "Kamu terlalu percaya dengan ayahmu Sabira." Haris mengatakan itu membuat Sabira semakin menundukkan kepalanya. Dia menyadari kalau semua ini memang salah dirinya. Tapi, mungkin saja ibunya itu hanya minta tolong bisa."Kita belum datang ke rumah. Bisa saja tidak terjadi sesuatu pada bunda," ucap Sabira yang sebisa mungkin kini sedang berusaha tenang agar semuanya baik-baik saja. "Sudah kalian jangan banyak debat begitu. Sebentar lagi kita akan sampai."Richard yang kini

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 86

    Robi datang menghampiri Haris dan juga Richard yang ada di tempat ini. Dia baru saja mendapatkan kabar kalau Bu Ratih saat ini hilang. Makanya langsung segera datang ke sini karena dia sedikit merasa khawatir. "Pak Irsyad memang orang yang licik. Kita tetap hati-hati."Robi mengatakan itu ketika baru saja datang menghampiri semua orang yang tidak jauh dari sini. Dia merasa lega karena semuanya sudah dia atur dengan baik. "Akhirnya kamu datang Robi. Ayo kita harus segara pergi menyusul datang ke sana. Jangan sampai Pak Irsyad lebih nekat." Madiya lega karena Robi segara datang. Dia sekarang berharap kalau Robi akan segara membantu dirinya. Dia percaya kalau semuanya nanti akan baik-baik saja. "Kamu tenang yah sayang. Jangan banyak pikiran. Apalagi saat ini kamu tengah hamil," nasehat dari Richard sambil mengelus kepala Madiya dengan manis. "Aku menghawatirkan Bunda." "Kakak tenang yah. Aku pun merasa bersalah karena sudah terlalu percaya dengan papah.""Tidak papa. Semuanya sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 87

    "Richard!" Madiya berteriak ketika melihat Richard yang memang sudah berada dalam keadaan yang begitu memilukan. Wajahnya membiru banyak sekali babak belur di sana. Muka pria itu sudah tidak berbentuk lagi. "Tangkap dia pak!" Haris mengatakan itu menunjuk kearah Irsyad yang terdiam kaku setelah ini. "Baik."Polisi datang langsung membawa Irsyad sekarang, dia tidak pernah berpikir kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Aku ayah kandungmu Sabira, kenapa kamu tega sekali memasukan ayah ke penjara!"Madiya dan Sabira datang ke sini sambil membawa polisi. Tadi Madiya berteriak karena memang melihat kearah Richard yang dipukuli oleh beberapa orang. Begitu pun dengan Haris yang juga terluka. Robi juga sama banyak luka tapi, dia tidak terlalu banyak babak belur nya. "Aku tidak akan menganggap sebagai ayah lagi setelah menculik Bunda."Sabira sudah terlanjur benci dengan ayahnya. Apalagi laki-laki itu hampir membuat ibunya celaka. Ternyata selama ini orang yang dia kira baik malah membuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 88

    Rumah sakit.Robi sudah berhasil membawa Richard ke rumah sakit, sekarang tengah ditangani oleh dokter. Beruntung sekali mereka cepat membawa Richard ke sini. "Kamu tidak usah khawatir Madiya, lebih baik sekarang kamu hubungi keluarga Richard," saran Robi karena tidak ingin membuat Madiya bersedih. Terlebih sekarang Madiya tengah mengandung, tentu saja Robi tidak ingin sampai terjadi sesuatu pada wanita itu untuk sekarang. Dia tidak akan membiarkan semuanya begitu saja. "Baik, Robi. Kamu benar. Kalau begitu aku akan menghubungi keluarga Richard dulu."Madiya mengatakan itu dan dia akhirnya memutuskan untuk menghubungi mertuanya. Robi menatap kearah Madiya dengan sekilas. Dia menunggu Richard yang memang masuk ke dalam ruangan operasi. Robi juga mengambil ponselnya, dia menghubungi anak buahnya untuk memberikan pelajaran pada Pak Irsyad. "Hallo.""Iya Robi.""Bagaimana dengan Pak Irsyad, dia harus kena hukuman mati!" ujar Robi mengepalkan tangannya. "Kamu tenang saja Robi. Penga

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 89

    Shela yang baru mengetahui kabar tentang Richard yang masuk ke rumah sakit pun langsung datang menemui Robi. Dia ikut khawatir setelah mendengar semuanya dari Madiya. "Robi," panggil Shela. Robi menoleh kearah orang yang manggil bajanya. Dia baru sadar kalau ada Sila datang ke kantornya sekarang. "Kenapa Shela? Aku sibuk sekarang. Kamu tahu kalau Richard di rumah sakit." "Justru aku datang ke sini karena akhirnya ingin mengajak kamu untuk datang menjenguk Richard, apa kamu tidak kasian dengan dia," ujar Shela Robi menoleh kearah Shela dengan sekilas. "Lebih baik kamu persiapkan pernikahan kita. Gak usah memikirkan tentang Bosku. Lagian dia bilang kalau akan pulang juga hari ini," saran Robi. Shela yang mendengar itu pun menoleh kearah Robi dengan sekilas. "Jadi dia akan pulang. Syukurlah kalau begitu." "Iya, sudah jangan memikirkan mereka. Persiapan saja pernikahan kita." Shela hanya mengangguk saja, "Yaudah kalau begitu. Aku akan mempersilakan semuanya." Robi

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 90

    Sementara di penjara. Susan menatap kearah anaknya yang diam saja tidak mengatakan apapun padanya. Dia penasaran dengan anaknya sekarang. "Kenapa kamu melamun?" "Aku hanya memikirkan papah," kata Nita dengan jujur. Dia memikirkan ayahnya sekarang. "Cih, dia pasti akan membebaskan kita. Pasti sekarang tengah melakukan sesuatu," ujar Susan yang memang tahu karakter dari suaminya. Dia tahu kalau semuanya akan jadi seperti ini. Apalagi dia sudah memikirkan semuanya agar lebih baik. Dia bukan orang yang mudah melakukan sesuatu sekarang. "Maksudnya bagaimana?" tanya Nita yang tidak tahu harus melakukan apalagi setelah ini. "Iya papah kamu pasti akan melakukan sesuatu untuk mengancam Madiya, dia pasti akan membuat kita bebas," ujar Susan. Nita yang mendengar itu pun hanya tersenyum senang. Dia tidak kepikiran tentang hal itu. Dia yakin kalau papahnya bisa membantu dirinya untuk bebas. "Iya mamah benar, kita akan bebas pasti setelah ini."Nita sudah mengatakan itu, sampai tak lama ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 91

    Madiya menghampiri ibunya setelah Robi dan Sila pulang. Dia hanya ingin memberitahu informasi bahagia ini pada ibunya. "Bunda.""Kenapa Madiya?" tanya Ratih yang tengah berada di dapur dan dia sedang memasak. "Bunda tahu, semua perusahaan yang dikelola oleh ayah. Semuanya sudah beralih nama atas nama bunda kembali," ujar Madiya. Ratih menoleh kearah anaknya dengan sedikit terkejut. Terlebih setelah dia mendengar informasi ini. "Kamu tidak sedang berbohong bukan?" tanya Ratih. "Tidak kok bunda. Tadi berkasnya ada pada Richard. Besok bunda bisa datang kembali ke kantor," terang Madiya. Ratih terharu ketika mendengar hal tersebut. Dia tidak menyangka akan secepatnya kembali ke perusahaan milik keluarga dirinya. Madiya memeluk Ratih dengan erat. Dia tahu apa yang kini dirasakan oleh ibunya. Dia tahu kalau semuanya pasti akan jadi seperti ini. "Apa bunda merasa senang sekarang?" tanya Madiya. Ratih hanya bisa mengangguk membenarkan semuanya. "Bunda senang karena semuanya sudah ber

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 92

    Nita dibawa ke rumah sakit dan sekarang tengah diperiksa oleh dokter. Dia diam saja tanpa bergerak dengan wajah yang pucat. Beruntung dia sudah mempersiapkan ini dari awal. Nita hanya tinggal menunggu seorang orang lengah nanti dan dia akan kabur dari tempat ini. Setidaknya dia sudah memikirkan cara untuk kabur dari tempat ini. "Bagaimana dokter?" tanya seorang polwan itu kepada dokter yang kini menangani Nita. "Dia sakit asam lambung, sebaiknya dirawat untuk sementara di sini.""Baik kalau begitu."Polwan tersebut hanya bisa mengangguk saja. Dia tidak bisa berbuat apapun. Apalagi kondisi tahanan tersebut yang memang terasa sangat mengenaskan. Sampai dia keluar dari melihat dua orang polisi lainnya yang berjaga di depan. Takut pasien akan kabur dan melarikan diri dari tempat ini. "Bagaimana kondisinya?" tanya polisi yang lainnya. "Dia harus dirawat inap untuk sementara di sini. Keadaannya sedikit mengenaskan." "Yaudah kalau begitu, kita jaga di sini.""Baik komandan."Mereka ak

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-25

Bab terbaru

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 102

    Sebuah pemakaman, Madiya hanya menabur bunga ditemani oleh Richard yang kini ada dihadapannya. Dia menangis karena merasa kasian di sana. "Semoga setelah ini, kamu akan tenang.""Bagaimana pun dia adalah adikmu," ujar Richard merangkul Madiya sambil ikut menaburkan bunga. Haris terdiam kaku sambil melirik kearah makam tersebut. Dia terus saja bungkam dan tidak mau mengatakan apapun juga. Sampai Robi tiba-tiba datang menghampiri Haris. "Ini ikut menaburkan bunga juga.""Aku tidak menyangka kalau dia sudah tidak ada. Semuanya terasa masih mimpi," ujar Haris. Shela ikut melayat di sini, dia langsung memeluk Ratih dengan erat. "Tante yang sabar yah."Ratih hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia menghapus kembali air matanya dengan cepat. Bisa tidak enak kalau terjadi sesuatu di sini. "Iya gak papa.""Ayo kita pulang."Ratih mengatakan itu kepada semua orang yang ada di sini setelah prosesi pemakaman sudah selesai. Dia hanya melihat dengan sekilas saja. Richard merangkul

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 101

    Madiya datang ke rumah sakit bersama dengan ibunya setelah mendengar kamar kalau Sabira kena tusuk Nita. Dia tidak menyangka kalau Sabira akan nekat seperti ini. Ketika mereka berdua sudah sampai di rumah sakit, Madiya langsung menghampiri Haris yang sudah berlumuran darah. "Haris, bagaimana keadaan Sabira?" tanya Ratih. Begitu pun dengan Madiya sekarang, dia sangat khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Dia tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi dengan adiknya. "Dia telah ditangani oleh dokter," jawab Haris. Sampai dan lama kemudian, Richard dagang juga ke rumah sakit setelah dia menyelesaikan misi tentang Roy. Haris menatap kearah Richard dengan sekilas. "Bagaimana dengan Roy, dia sudah ditangkap?""Iya, dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia akan dikenai pasal pembunuhan karena sudah membunuh Nita."Madiya yang mendengar itu pun menutup mulutnya dengan tidak percaya. "Madiya mati?""Iya," jawab Richard. "Innalilahi," ucap Ratih yang sama terkejutnya dengan hal

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 100

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard masuk ke kantor setelah dia berpamitan dengan istrinya. Dia masih memikirkan tentang orang tersebut. "Aku pamit ke kantor dulu.""Kamu semalam tidur hanya sebentar, udah mau masuk kantor?" tanya Madiya. "Iya, kebetulan ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu tahu kalau orang yang sudah membantu Nita kabur itu juga rekan bisnisku," terang Richard memberitahu istrinya. Madiya yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan tidak menyangka sama sekali. "Kok bisa?" tanya Madiya. "Aku baru melacak nomor plat mobilnya, semuanya sudah diatur dengan baik.""Syukurlah kalau begitu. Aku akan mengatur semuanya.""Kalau begitu aku berangkat yah," kata Richard sambil memberikan kecupan di kening istrinya dan mengelus perut anaknya. Sebelum akhirnya dia kembali naik ke dalam mobil. "Iya hati-hati di jalan."Madiya mengatakan itu sambil melambaikan tanganmya, dia melihat suaminya yang kini sudah pergi mengendarai mobilnya. Sampai akhirnya Madiya memutuskan un

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 99

    Haris menatap kearah Sabira yang tadi memberikan nomor ponselnya dengan mudah begitu saja. Dia harus menanyakan langsung. "Kenapa tadi kamu memberikan nomor ponsel kepada istrinya Pak Roy?" tanya Haris dengan nada yang sedikit penasaran. Apalagi dia yakin kalau istrinya pasti menyembunyikan sesuatu tanpa dia ketahui kebenarannya. Sabira yang memang tengah ada di mobil dan hendak pulang setelah acara pernikahan antara Robi dan Shela selesai. Sebenernya tadi Sabira merasa curiga. "Kenapa diam?" tanya Haris. Sabira langsung mengatakan yang sebenarnya. "Kamu merasa gak sih tadi, istrinya Roy itu sedikit agak aneh.""Maksud kamu, bagaimana?" tanya Haris yang merasa heran. "Gelagat itu loh, mengingatkan aku akan sesuatu, dia terlihat sedikit gugup ketika berjabat tangan denganku dan raut mukanya juga terlihat seperti ketakutan begitu," ujar Sabira. "Iya itu wajar Sabira. Kan kalian baru saja bertemu." Haris mengatakan itu dengan santai. Tetapi Sabira punya pikiran lain karena tadi d

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 98

    Nita sudah siap dengan yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia berjalan bersama dengan Roy sambil menyalami tangan Shela dan Robi. "Selamat yah atas pernikahan kalian berdua."Shela menjawab dengan ramah karena dia tidak tahu sosok Roy yang sebenernya. Shela mengira kalau memang itu teman dekat suaminya.Roy menatap kearah Robi yang sedari tadi diam saja, dia langsung menepuk pundak pria itu dengan pelan. "Selamat yah bro.""Iya," jawab Robi dengan singkat. Lalu mata Robi melihat kearah wanita yang dibawa oleh Roy barusan. Dia merasa heran sendiri karena melihat wanita yang dibawa oleh Roy sangat sederhana dengan pakaikan yang tidak mencolok sama sekali. Sedangkan Robi tahu kalau selera Roy adalah wanita yang sedikit modis. "Kamu bawa sekertarismu buat datang ke sini?" tebak Robi karena mungkin saja Roy tidak mempunyai pasangan makanya dia membawa wanita itu. Roy menggelengkan kepalanya, lalu dia mendekap wanita yang ada disampingnya itu dengan mesra. Dia hanya ingin memperlakukan

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 97

    Acara pernikahan antara Robi dan Shela. Madiya sudah siap dengan baju yang memang dia gunakan dengan baik. Kebetulan ini adalah pemberian dari mertuanya. "Mana suamimu, kok belum muncul?" tanya Ratih ketika melihat anaknya hanya datang sendiri. "Richard tadi sedang menerima telepon dari seseorang bun. Dia masih mencari kebenaran Nita yang kabur dari lapas," jawab Madiya. Ratih yang mendengar itu pun sedikit terkejut. "Jadi sampai sekarang Nita belum ditemukan juga?" "Iya bunda, sampai sekarang Nita belum ditemukan sama sekali."Ratih yang mendengar itu pun jadi ikut khawatir. Apalagi dia tahu kalau Nita orang yang nekat, dia bahkan tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Apa Richard sudah berusaha untuk mencarinya?""Iya tentu saja. Dia sudah berusaha untuk mencarinya.""Sampai sekarang belum ditemukan?" tanya Ratih. "Iya Bunda." Madiya hanya menjawab dengan jujur saja. Sampai tak lama kemudian, muncul Richard yang menghampiri dirinya. Dia sudah memikirkan semuanya

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 96

    Richard benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi. Terlebih setelah dia mendapatkan informasi dari bawahannya kalau mereka semuanya tidak menemukan kebenaran Nita. "Sialan, kalian sangat bodoh sekali. Masa mencari satu orang saja tidak ketemu."Richard mengumpat dengan kesal ketika anak buahnya tidak menemukan kebenaran Nita. Padahal wanita itu sangat berbahaya. Haris datang menemui Richard karena ada informasi yang ingin dia beritahu dengan Richard. "Haris," panggil Richard setelah menyadari keberadaan Haris. "Aku datang ke sini karena ingin memberikan informasi," kata Haris. "Informasi tentang apa?" tanya Richard sambil menatap kearah Haris dengan pandangan serius. Dia penasaran dengan yang dikatakan oleh Richard barusan. Dia yakin kalau laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu sekarang. "Kamu harus tahu sesuatu Richard, Nita memang benar menyamar sebagai suster.""Aku sudah tahu tentang itu Haris. Tidak usah menjelaskan semuanya. Anak buahku sudah mengincar Nita, tetap

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 95

    Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 94

    Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu

DMCA.com Protection Status