Share

Bab 28 Bagian 2

Author: Manila Z
last update Last Updated: 2024-06-10 16:46:16

"Hallo Beni."

"Iya Pak Richard?"

"Bagaimana keadaan di depan apartemen, apa masih banyak para wartawan?" tanya Richard. Dia khawatir dengan Madiya sekarang, apalagi dia takut terjadi sesuatu dengan sang istri.

"Para wartawan sedang menunggu. Ibu Madiya juga belum keluar dari apartemennya. Sepertinya dia sudah tau kalau di depan banyak wartawan."

"Yaudah kalau begitu. Kamu urus mereka semuanya."

Richard hanya mengatakan itu, lalu dia pikir sejenak. Pasti Madiya belum makan. Dia akan memesan makanan untuk wanita itu mengingat Madiya yang susah keluar apartemennya karena banyak para wartawan.

Richard berpikir sejenak, dia akan memesan apa untuk makan Madiya nanti yah? Wanita itu pasti tidak bisa keluar karena banyak para wartawan yang pasti menunggu klarifikasi dari dirinya juga. Richard tidak bisa membiarkan hal ini terus berlanjut karena akan menganggu kenyamanan dirinya.

"Bagaimana caranya agar mereka pergi," gumam Richard yang sedang mencari ide untuk menyingkirkan para wartawan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 29 Bagian 1

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard sudah bersiap-siap sekarang. Sesuai dengan rencana yang sudah dia susun sebelumnya. Dia akan membuktikan semuanya kepada Madiya kalau memang dia tidak salah sama sekali. Madiya menunggu Richard yang sudah bersiap. Mereka akan melakukan konferensi pers atus tuduhan yang dilayangkan oleh Nita kepada madia. Nama baik Richard dan Perusahaan Malvino jadi berantakan karena kasus ini. Bahkan kolega bisnis meragukan Richard. "Kamu sudah siap?" tanya Richard kepada Madiya. Beruntung sekali dia sudah membujuk wanita itu untuk membela dirinya. "Iya aku sudah siap."Madiya sejujurnya masih kesal dengan Richard, dia belum percaya kalau Richard bukan pembunuh adiknya. Dia akan menemui ibunya setelah konferensi pers ini selesai nanti. "Sebaiknya nanti kamu tersenyum Madiya. Aku tidak mau kamu malah cemberut kaya gitu," bisik Richard pelan kepada telinga Madiya. "Iya," balas Madiya. Mereka berdua berjalan ke kursi di mana banyak wartawan yang sudah menunggu

    Last Updated : 2024-06-10
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 29 Bagian 2

    Madiya meninggalkan Richard setelah mereka melakukan konferensi pers. Madiya sudah berjanji akan menemui bundanya yang datang ke Jakarta. Madiya sendiri bingung kenapa bundanya malah meminta dia untuk bertemu dengan mertuanya. "Bunda." Madiya melambaikan tangannya ketika melihat bundanya yang tidak jauh dari tempatnya berada. Dia tersenyum dengan tipis ketika melihat bundanya datang. "Bunda kangen kamu nak."Ratih memeluk anaknya dengan lembut. Madiya juga melaksanakan hal yang sama. Memeluk bundanya dengan penuh kasih. "Oh yah, apa kita akan langsung menemui mertuaku?" tanya Madiya. "Iya, aku ingin bertemu dengan wanita itu. Bunda sama sekali tidak menyangka kalau Richard anak dari Ana."Madiya hanya mengangguk, lalu dia melambaikan tangannya memberhentikan taksi. Mengajak bundanya untuk ikut bersama dengan dirinya. "Ayo bunda naik ke taksi.""Baiklah, ayo kita pergi."Ratih menuruti anaknya dan mereka naik taksi. Mereka berdua terdiam sibuk dengan pikiran mereka masing-masing.

    Last Updated : 2024-06-10
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 30

    "Richard." Madiya sedikit terkejut ketika melihat Richard datang menghampiri mereka. Padahal Madiya tengah menghindar dari Richard. Dia benar-benar merasa kesal dengan Richard sekarang. "Izinkan aku mengatakan semuanya pada semua orang yang ada di sini. Aku bukan orang yang sudah membunuh Sabira. Ada seorang yang memang sengaja menyabotase mobilku pada saat itu," terang Richad pada semua orang yang ada di sini. Dia hanya ingin memulihkan nama baiknya. Apalagi wanita yang dia cinta malah masih menuduh dirinya sampai sekarang. "Aku tidak akan percaya kalau kamu tidak punya bukti, Richard." "Aku tahu kalau kamu tidak percaya, tetapi aku punya buktinya sekarang!" kata Richard. "Mana?" kata Ratih. Richard memberikan sebuah video yang diberikan oleh Robi padanya. Dia akan menjelaskan semuanya sekarang demi memperbaiki nama baiknya. "Coba lihat ini, Bu Ratih." Ratih menerimanya dan dia melihat kalau di sana ada orang yang sengaja memutuskan rem mobil sehingga menjadi blong. Dia memb

    Last Updated : 2024-06-10
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 31

    Bab 31Richard berjalan masuk ke dalam kamarnya, dia bersama dengan Madiya yang ikut ke dalam. Dia sengaja mengunci mobilnya itu dengan tenang. Berbeda dengan ekspresi wajah Madiya sekarang, kenapa Richard pake acara mengunci pintu kamarnya segala. "Kenapa harus kunci pintu? Biasanya juga tidak," ujar Madiya. "Apa kamu keberatan? Di luar ada ibu kamu," jawab Richard dengan santai. Madiya memutar bola matanya jengah. Ini pertama kalinya dia tidur di kamar milik Richard. Biasanya Richard yang akan datang ke kamarnya sendiri. Tapi, berhubungan sekarang kamarnya dipake oleh bundanya jadi Madiya tidur bersama Richard. "Sudah saja berbaring, aku mau mandi dulu."Richard mengatakan itu dan dia mengambil handuk. Madiya hanya melihatnya saja lalu dia berbaring di atas kasur milik Richard. Melihat pria itu yang kini malah tersenyum dengan manis. "Sana mandi," usir Madiya yang kini sudah pergi ke kamar mandi. Sekarang dia bisa tidur lebih dulu sebelum Richard selesai mandi. Entah kenapa d

    Last Updated : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 32

    Pagi yang bahagia untuk Madiya sekarang, dia membuka matanya di pagi hari. Dia tidak menemukan kebenaran Richard yang tidur di samping dirinya. Bahkan tidak tahu harus berbuat apalagi. "Ke mana pria itu?" bingung Madiya yang tidak menemukan kebenaran Richard. Rasanya memang aneh ketika dia tidak menemukannya sama sekali. Biasanya pria itu bangun paling telat dibandingkan dengan dirinya. Madiya akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mandi. Dia mencuci mukanya lalu menggosok giginya. Setelah selesai dia langsung keluar dari kamar Richard dan mencari pria tersebut. "Sudah bangun nak?" tanya Ratih pada anaknya. "Bunda, sedang masak apa?" tanya Madiya yang melihat ibunya sudah memakai celemek dan hendak akan memasak makan siang untuk dirinya. Bundanya sedang terlihat akan memasak sesuatu. Mungkin bundanya tau ke mana Richard saat ini. Tidak biasanya dia bangun pagi dan menghilang tidak ada di kamarnya. "Masak pancake untuk kamu," jawab Ratih. "Bunda," panggil Madiya depan pesan.

    Last Updated : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 33 Bagian 1

    Robi menemani Richard yang memang ingin pergi ke luar kota. Pria itu sekarang ingin mencari bukti tentang orang yang sudah membuat Sabira celaka. Orang-orang yang memang sudah melakukan itu, kemarin ditemukan sudah tidak bernyawa dan dia tidak punya harapan untuk menemukan dalangnya. Beruntung Robi kemarin menemukan bukti rekaman dari orang tersebut dan menyebutkan nama pelakunya. "Kamu yakin, kalau semua bukti sudah terkumpul?" tanya Richard kembali menoleh kearah Robi. "Iya, semuanya sudah terkumpul."Richard tersenyum dengan puas mendengar apa yang dikatakan oleh Robi. Sebentar lagi dia akan menghancurkan keluarga Irsyad. Apalagi Madiya sudah tidak mau mengakui keluarga ayahnya tersebut. "Bagus. Kita berikan itu pada polisi. Biar mereka yang akan menyelidiki semuanya."Richard mengatakan itu dan Robi tersenyum dengan tipis. Robi menghubungi seorang polisi dan Richard sudah lebih dulu masuk kedalam mobilnya. Dia sudah rindu sekali dengan Madiya saat ini.Richard mengambil ponse

    Last Updated : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 33 Bagian 2

    Madiya merasa gelisah karena setelah dia datang ke makam tempat peristirahatan adiknya untuk terakhir kalinya. Pengurus makam tersebut malah mengatakan kalau bukan Sabira pelakunya. Dia jadi merasa gelisah sekarang ini. Ratih menyadarkan kepalanya pada Madiya. "Di mana sebenarnya makam Sabira? Bunda ingat betul kalau Sabira di makamkan di tempat itu." "Tapi bunda melihat wajah Sabira langsung kan ketika dia sudah meninggal?" tanya Madiya penasaran. Biasa saja ada yang menyabotase makamnya. Ratih hanya menggelengkan kepalanya. "bunda memang tidak melihatnya. Karena waktu itu bunda pingsan. Richard yang bilang sendiri kalau Sabira di makamkan di sana."Madiya berpikir sejenak, apa Richard sengaja membohongi bundanya tentang di mana makam Sabira yang sebenarnya? Dia merasa dibohongi juga oleh Richard. "Bunda tenang dulu yah. Aku sudah mengubungi Richard. Dia pasti akan datang ke sini nanti."Madiya berusaha untuk menghubungi Richard untuk meminta penjelasan dari pria itu. Apalagi ini

    Last Updated : 2024-06-14
  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 34

    "Syarat apa?" tanya Madiya yang kini menoleh kearah Richard. Menunggu penjelasan dari pria itu. Dia juga sedikit khawatir dengan Richard yang merencanakan sesuatu dari dirinya. "Apakah kamu akan menyanggupi syaratnya?" tanya Richard. Madiya hanya mengangguk saja, demi menemukan kebenaran. Dia akan menerima syarat yang diberikan padanya. "Baiklah jika itu yang kamu mau. Sekarang katakan di mana makam Sabira?" tanya Madiya"Bundamu tahu letaknya. Kenapa kamu masih bertanya padaku," ujar Richard. "Aku sudah ke tempat itu, tetapi kata penjaga makam tersebut kalau itu bukan makam Sabira. Melainkan makan orang lain," jawab Madiya. Richard heran sendiri ketika mendengar penjelasan yang diberikan oleh Madiya. Bagaimana mungkin kalau itu bukan makamnya? "Kalau begitu aku akan datang menemui penjaga itu. Di mana dia sekarang?" tanya Richard. Madiya menunjukan tempat di mana orang yang suka membersihkan makam tersebut. Richard hanya mengikutinya dari belakang saja.Sampai tak lama kemudia

    Last Updated : 2024-06-14

Latest chapter

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 102

    Sebuah pemakaman, Madiya hanya menabur bunga ditemani oleh Richard yang kini ada dihadapannya. Dia menangis karena merasa kasian di sana. "Semoga setelah ini, kamu akan tenang.""Bagaimana pun dia adalah adikmu," ujar Richard merangkul Madiya sambil ikut menaburkan bunga. Haris terdiam kaku sambil melirik kearah makam tersebut. Dia terus saja bungkam dan tidak mau mengatakan apapun juga. Sampai Robi tiba-tiba datang menghampiri Haris. "Ini ikut menaburkan bunga juga.""Aku tidak menyangka kalau dia sudah tidak ada. Semuanya terasa masih mimpi," ujar Haris. Shela ikut melayat di sini, dia langsung memeluk Ratih dengan erat. "Tante yang sabar yah."Ratih hanya bisa mengangguk sambil tersenyum tipis. Dia menghapus kembali air matanya dengan cepat. Bisa tidak enak kalau terjadi sesuatu di sini. "Iya gak papa.""Ayo kita pulang."Ratih mengatakan itu kepada semua orang yang ada di sini setelah prosesi pemakaman sudah selesai. Dia hanya melihat dengan sekilas saja. Richard merangkul

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 101

    Madiya datang ke rumah sakit bersama dengan ibunya setelah mendengar kamar kalau Sabira kena tusuk Nita. Dia tidak menyangka kalau Sabira akan nekat seperti ini. Ketika mereka berdua sudah sampai di rumah sakit, Madiya langsung menghampiri Haris yang sudah berlumuran darah. "Haris, bagaimana keadaan Sabira?" tanya Ratih. Begitu pun dengan Madiya sekarang, dia sangat khawatir dengan keadaan adiknya sekarang. Dia tidak menyangka kalau hal ini akan terjadi dengan adiknya. "Dia telah ditangani oleh dokter," jawab Haris. Sampai dan lama kemudian, Richard dagang juga ke rumah sakit setelah dia menyelesaikan misi tentang Roy. Haris menatap kearah Richard dengan sekilas. "Bagaimana dengan Roy, dia sudah ditangkap?""Iya, dia sudah ditangkap oleh pihak kepolisian. Dia akan dikenai pasal pembunuhan karena sudah membunuh Nita."Madiya yang mendengar itu pun menutup mulutnya dengan tidak percaya. "Madiya mati?""Iya," jawab Richard. "Innalilahi," ucap Ratih yang sama terkejutnya dengan hal

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 100

    Pagi hari yang begitu cerah, Richard masuk ke kantor setelah dia berpamitan dengan istrinya. Dia masih memikirkan tentang orang tersebut. "Aku pamit ke kantor dulu.""Kamu semalam tidur hanya sebentar, udah mau masuk kantor?" tanya Madiya. "Iya, kebetulan ada urusan yang harus aku selesaikan. Kamu tahu kalau orang yang sudah membantu Nita kabur itu juga rekan bisnisku," terang Richard memberitahu istrinya. Madiya yang mendengar itu pun sedikit terkejut dan tidak menyangka sama sekali. "Kok bisa?" tanya Madiya. "Aku baru melacak nomor plat mobilnya, semuanya sudah diatur dengan baik.""Syukurlah kalau begitu. Aku akan mengatur semuanya.""Kalau begitu aku berangkat yah," kata Richard sambil memberikan kecupan di kening istrinya dan mengelus perut anaknya. Sebelum akhirnya dia kembali naik ke dalam mobil. "Iya hati-hati di jalan."Madiya mengatakan itu sambil melambaikan tanganmya, dia melihat suaminya yang kini sudah pergi mengendarai mobilnya. Sampai akhirnya Madiya memutuskan un

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 99

    Haris menatap kearah Sabira yang tadi memberikan nomor ponselnya dengan mudah begitu saja. Dia harus menanyakan langsung. "Kenapa tadi kamu memberikan nomor ponsel kepada istrinya Pak Roy?" tanya Haris dengan nada yang sedikit penasaran. Apalagi dia yakin kalau istrinya pasti menyembunyikan sesuatu tanpa dia ketahui kebenarannya. Sabira yang memang tengah ada di mobil dan hendak pulang setelah acara pernikahan antara Robi dan Shela selesai. Sebenernya tadi Sabira merasa curiga. "Kenapa diam?" tanya Haris. Sabira langsung mengatakan yang sebenarnya. "Kamu merasa gak sih tadi, istrinya Roy itu sedikit agak aneh.""Maksud kamu, bagaimana?" tanya Haris yang merasa heran. "Gelagat itu loh, mengingatkan aku akan sesuatu, dia terlihat sedikit gugup ketika berjabat tangan denganku dan raut mukanya juga terlihat seperti ketakutan begitu," ujar Sabira. "Iya itu wajar Sabira. Kan kalian baru saja bertemu." Haris mengatakan itu dengan santai. Tetapi Sabira punya pikiran lain karena tadi d

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 98

    Nita sudah siap dengan yang akan dia lakukan selanjutnya. Dia berjalan bersama dengan Roy sambil menyalami tangan Shela dan Robi. "Selamat yah atas pernikahan kalian berdua."Shela menjawab dengan ramah karena dia tidak tahu sosok Roy yang sebenernya. Shela mengira kalau memang itu teman dekat suaminya.Roy menatap kearah Robi yang sedari tadi diam saja, dia langsung menepuk pundak pria itu dengan pelan. "Selamat yah bro.""Iya," jawab Robi dengan singkat. Lalu mata Robi melihat kearah wanita yang dibawa oleh Roy barusan. Dia merasa heran sendiri karena melihat wanita yang dibawa oleh Roy sangat sederhana dengan pakaikan yang tidak mencolok sama sekali. Sedangkan Robi tahu kalau selera Roy adalah wanita yang sedikit modis. "Kamu bawa sekertarismu buat datang ke sini?" tebak Robi karena mungkin saja Roy tidak mempunyai pasangan makanya dia membawa wanita itu. Roy menggelengkan kepalanya, lalu dia mendekap wanita yang ada disampingnya itu dengan mesra. Dia hanya ingin memperlakukan

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 97

    Acara pernikahan antara Robi dan Shela. Madiya sudah siap dengan baju yang memang dia gunakan dengan baik. Kebetulan ini adalah pemberian dari mertuanya. "Mana suamimu, kok belum muncul?" tanya Ratih ketika melihat anaknya hanya datang sendiri. "Richard tadi sedang menerima telepon dari seseorang bun. Dia masih mencari kebenaran Nita yang kabur dari lapas," jawab Madiya. Ratih yang mendengar itu pun sedikit terkejut. "Jadi sampai sekarang Nita belum ditemukan juga?" "Iya bunda, sampai sekarang Nita belum ditemukan sama sekali."Ratih yang mendengar itu pun jadi ikut khawatir. Apalagi dia tahu kalau Nita orang yang nekat, dia bahkan tidak yakin kalau semuanya akan jadi seperti ini. "Apa Richard sudah berusaha untuk mencarinya?""Iya tentu saja. Dia sudah berusaha untuk mencarinya.""Sampai sekarang belum ditemukan?" tanya Ratih. "Iya Bunda." Madiya hanya menjawab dengan jujur saja. Sampai tak lama kemudian, muncul Richard yang menghampiri dirinya. Dia sudah memikirkan semuanya

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 96

    Richard benar-benar tidak tahu harus melakukan apalagi. Terlebih setelah dia mendapatkan informasi dari bawahannya kalau mereka semuanya tidak menemukan kebenaran Nita. "Sialan, kalian sangat bodoh sekali. Masa mencari satu orang saja tidak ketemu."Richard mengumpat dengan kesal ketika anak buahnya tidak menemukan kebenaran Nita. Padahal wanita itu sangat berbahaya. Haris datang menemui Richard karena ada informasi yang ingin dia beritahu dengan Richard. "Haris," panggil Richard setelah menyadari keberadaan Haris. "Aku datang ke sini karena ingin memberikan informasi," kata Haris. "Informasi tentang apa?" tanya Richard sambil menatap kearah Haris dengan pandangan serius. Dia penasaran dengan yang dikatakan oleh Richard barusan. Dia yakin kalau laki-laki itu tengah merencanakan sesuatu sekarang. "Kamu harus tahu sesuatu Richard, Nita memang benar menyamar sebagai suster.""Aku sudah tahu tentang itu Haris. Tidak usah menjelaskan semuanya. Anak buahku sudah mengincar Nita, tetap

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 95

    Madiya melihat baju yang diberikan oleh ibu mertuanya, dia memperhatikan dengan seksama. Baju ini akan dia gunakan ketika acara pernikahan antara Robi dengan Shela. "Sepertinya sangat bagus, aku akan memadukan baju ini dengan dasi yang akan dipakai oleh Richard nanti. Agar kami berdua terlihat sebagai pasangan," kata Madiya sambil tersenyum manis. Dia sudah tidak sabar dengan yang akan terjadi nantinya.Beruntung ibunya dan mertuanya sudah pulang. Kini dirinya hanya tinggal sendiri di dalam kamar. Madiya memperhatikan baju tersebut dengan seksama. Ketika dia hendak akan memakainya, tiba-tiba Richard masuk ke dalam kamar. Madiya sedikit terkejut karena Richard datang secara tiba-tiba begitu saja. "Loh Richard, sejak kapan kamu berdiri di sana?" tanya Madiya ketika melihat suaminya. "Baru saja, kenapa kamu akan lepas baju?" tanya Richard heran. Madiya akhirnya memberitahu Richard tentang apa yang tengah terjadi sekarang. Dia memang sengaja melakukan itu karena akan mengganti kostum

  • Istri Sewaan CEO Arogan    Bab 94

    Madiya sudah memberikan hasil USG calon bayinya kepada ibu dan mertuanya. Mereka berdua terlihat senang setelah melihat hasil USG tersebut. "Ini anak kamu Madiya," kata Ratih. "Tentu saja Ratih, ini adalah cucu kita."Ana mengatakan itu sambil tersenyum dengan manis. Dia terharu melihat calon cucunya yang memang terlihat sangat manis. "Tentu saja. Aku sudah memikirkan semuanya.""Terimakasih banyak.""Richard sudah kembali ke kantor setelah mengantar kamu pulang?" tanya Ana yang tidak melihat anaknya. Madiya hanya mengangguk saja, tadi memang Richard sempat berpamitan kepada dirinya untuk balik ke kantor. Sedangkan Madiya malah dilarang untuk kembali ke kantor oleh Richard. "Iya mah, dia pergi lagi ke kantor nanti," terang Madiya. "Pasti dia sangat sibuk sekali, terlebih Robi sudah akan mengambil cuti menikah," ujar Ana. "Iya mah gak papa. Nanti Richard akan menyuruh orang untuk menjadi asistennya mengentikan Robi untuk sementara," jawab Madiya. Ana hanya mengangguk saja, kemu

DMCA.com Protection Status