Share

57. Kontrasepsi

last update Last Updated: 2024-02-01 06:30:58

Calia tak menyangka dokter akan mempertanyakan hal itu secepat ini. Setelah Lucius menjanjikan hal tersebut pada dokter Kirana, barulah keduanya keluar dari ruangan dokter.

‘Ada baiknya Anda menggunakan kontrasepsi jangka panjang setelah proses kelahiran.’

Calia menolak saran dokter Candra kala itu, karena ia tak mungkin berhubungan dengan pria mana pun. Lucius tak menceraikannya meski tak ada harapan dalam hubungan mereka. Dan ia sendiri tak mengeluhkan hal tersebut. Menganggap semua adalah bayaran yang harus diterimanya.

Saat itu, ia hanya memfokuskan hidup dan perhatian untuk kehamilannya yang semakin hari semakin terasa berat. Mendekati hari persalinan minggu depan dengan jadwal Caesar yang sudah ditentukan dokter. Karena sama sekali tidak ada harapan untuk melahirkan dengan cara normal, dengan keadaan Calia yang semakin lemah, kehamilan tunggal saja tidak memungkinkan. Apalagi ada tiga janin di dalam kandungannya.

‘Kemungkinan resiko untuk kehamilan selanjutnya akan menjadi lebih
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Sah Presdir Arogan   58. Kecurigaan Tentang Calia

    “Ya, tentu saja aku masih ingat.” Jawaban Calia keluar tepat seperti yang diinginkannya.“Jadi?”“Jadi apa?”“Kau belum menjawab pertanyaanku sebelumnya.” Tatapan Caleb semakin tajam. Mencoba membaca kedua mata Calia lebih dalam. “Apa kau menggunakan kontrasepsi?”“Jawaban apa yang kau inginkan, Caleb? Pertanyaanmu seperti berapa kali Lucius meniduriku.”Caleb mendengus, tangannya terjulur menyingkirkan helaian rambut Calia yang menghalangi leher sang adik. “Dia tak mungkin hanya meninggalkan jejak sialan itu di sana, kan?”Calia segera menepis tangan Caleb. “Hentikan, Caleb. Itu urusanku dan Lucius,” jawabnya kemudian melewati sang kakak. Melangkahkan kaki secepat mungkin tetapi tetap memastikan langkahnya terlihat normal.Caleb tak menyusul, hanya mengamati punggung Calia yang menghilang di balik pintua ruangan wanita. Keningnya berkerut dalam, merasa ada sesuatu yang janggal dengan Calia yang menghindari pertanyaannya. Tak mungkin adiknya itu berpikir akan hamil lagi, kan?***“Apa

    Last Updated : 2024-02-02
  • Istri Sah Presdir Arogan   59. Kekurang Ajaran Caleb

    Pandangan Lucius tak lepas dari Calia yang baru muncul setelah melewati pintu putar. Berjalan menuruni undakan teras gedung dan menghampiri mobilnya yang sudah terparkir menunggu sang istri.“Apa kau lama menunggu?” Calia memasang sabuk pengamannya setelah membiarkan Lucius sedikit menarik tubuhnya kea rah pria itu dan mendaratkan satu kecupan singkat di bibirnya.“Lima menit,” jawab Lucius. Menginjak pedal gas setelah yakin sabuk pengaman Calia terpasang dengan tepat. “Bagaimana hari ini? Apakah semuanya berjalan lancar?”“Hmm, cukup lumayan.”“Mual dan muntah?”“Hanya dua kali. Setelah makan siang. Sepertinya aku kebanyakan makan. Kau mengirim makan siang terlalu banyak, Lucius.”“Aku hanya tak tahu mana yang akan membuatmu berselera untuk dimakan. Terkadang kau ingin makan ini tapi tiba-tiba ingin yang itu.” Keduanya tertawa bersama.“Kau benar,” jawab Calia di antara kikikannya.Hening sejenak.“Apakah dulu waktu hamil si kembar kau seperti ini?”Raut wajah Calia seketika membeku.

    Last Updated : 2024-02-04
  • Istri Sah Presdir Arogan   60 Keributan Di Kantor Caleb

    “Apa ini?” Caleb melirik sekilas kunci yang disodorkan Lucius ke hadapannya. Kembali menatap lurus pria itu yang langsung duduk di seberang meja. Bersandar dan kedua lengan yang saling bersilang. Dagu sedikit terangkat, lengkap dengan keangkuhan khas si adik ipar sialannya ini.“Kau tahu apa itu.”Caleb tentu saja tahu itu adalah kunci mobil, yang bisa dipastikan keluaran terbaru. “Hadiah ulang tahun untuk kakak ipar? Ulang tahunku sudah lewat, Lucius,” dengusnya mengejek. “Atau … bayaran atas tanggung jawab yang kutanggung selama delapan tahun telah mencampakkan Calia dan ketiga keponakanku?” Caleb melempar kunci tersebut kembali ke hadapan Lucius. “Aku tak akan menukar mereka untuk hal semacam ini, Lucius. Aku bukan mamamu.”“Tanggung jawab itu akan kubayar. Dengan caraku. Aku memberikan itu bukan untukmu. Tapi untuk anak-anakku.”“Apakah mamamu yang memintamu melakukan hal ini? Ck, selera humor mamamu benar-benar buruk, Lucius.”“Berapa kali mobilmu mogok dalam sebulan?”Wajah Cale

    Last Updated : 2024-02-05
  • Istri Sah Presdir Arogan   61. Kebohongan Besar

    Suara benda pecah dan ribut-ribut yang samar terdengar di balik pintu ruangannya membuat pandangan Calia dari layar monitor segera teralih ke arah pintu. Menyusul suara langkah kaki yang tergesa dan bayang-bayang tubuh yang melewati pintu kaca ruangannya menciptakan kerutan di antara kedua alis wanita itu.Calia beranjak dari kursinya menuju pintu. Melihat orang-orang yang berkumpul beberapa meter dari pintu ruangannya. Pekikan wanita dan suara hantaman yang saling menyahut, Calia mencoba mendekat dan menyelinap di antara kerumunan. Melihat dua orang pria yang bergumul berguling dilantai di antara pecahan kaca. Saling melemparkan dan membalas tinju, hingga wajah keduanya berlumur darah. Beberapa pria berusaha melerai hanya untuk mendapatkan tinju entah dari siapa. Membuat yang lainnya pun tak berani mendekati kedua pria tersebut.Mata Calia membelalak lebar begitu menyadari kedua pria itu adalah Caleb dan Lucius melihat dari pakaian yang keduanya kenakan. Telapak tangannya terangkat,

    Last Updated : 2024-02-06
  • Istri Sah Presdir Arogan   62. Inikah Akhirnya

    Dalam waktu sepuluh menit, Lucius berhasil memarkirkan mobilnya sembarangan di halaman depan rumah sakit. Keduanya melompat turun dan gegas memasuki rumah sakit dengan langkah tergesa. Langsung ke ruang NICU.Begitu keduanya sampai di depan pintu NICU, Vania yang tengah menunggu di depan pintu sedang berhadapan dengan dokter yang baru saja keluar.“Apa yang terjadi, Dok?”“Saya baru saja mengirim sampel darahnya ke laboratorium. Sepertinya sel darah putihnya kembali mengalami peningkatan sehingga mengalami penurunan daya tahan tubuh.”Kedua kaki Calia melemah, tubuhnya jatuh ke samping dan bersandar pada lengan Lucius yang langsung menangkapnya. Tak benar-benar mendengarkan penjelasan dokter karena kepalanya yang mendadak pusing dengan napasnya yang masih naik turun. Hingga pandangannya mengabur dan sepenuhnya menggelap ketika Lucius memanggil-manggil namanya dengan panik.*** Calia tak tahu berapa lama ia pingsan, satu-satunya hal yang ia ingat sebelum kesadaran dari tubuhnya lenyap

    Last Updated : 2024-02-07
  • Istri Sah Presdir Arogan   63. Tak Akan Menyerah

    Part 63 Tak Akan Menyerah Calia menguasai ekspresi wajahnya. Kali ini berusaha lebih kuat dan berhasil. “Anda terlalu awal untuk berbahagia, Mama. Bahkan hasil tesnya masih belum keluar.”Sekilas senyum dalam tatapan Vania membeku.“Meskipun saya harus mati untuk menyelamatkan Zayn. Saya akan memastikan apa yang Anda inginkan dari ketiga anak saya tak akan terkabul, Mama. Saya bersumpah dengan nyawa saya sendiri.”Kebekuan di mata Vania kini menyebar ke seluruh permukaan wajah. “Lucius tak akan membiarkan hal itu terjadi. Ada alasan dia kali ini menerima penawaranku.”Senyum Calia semakin melebar. “Bukankah itu artinya Anda mengakui dan memahami arti diriku baginya?”Kembali wajah Vania dibekukan kepucatan. “Dia hanya tak tahu …”“Delapan tahun dan perasaannya pada saya tak pernah memudar. Dia sangat memahami perasaannya terhadap saya. Sangat setia dan jika saja Anda tahu bagaimana dia begitu memuja saya. Delapan tahun, tak ada satu wanita pun yang berhasil dibiarkan menyentuh hatiny

    Last Updated : 2024-02-08
  • Istri Sah Presdir Arogan   64. Keputusan Lucius

    Calia menyelesaikan makannya lebih dulu karena nafsu makannya yang mendadak raib dengan dandanan Divya yang mencolok. Mengenakan mini dress biru muda dan stiletto berwarna senada. Rambut dikuncir kuda, sengaja memamerkan leher waniata itu yang jenjang. Arom parfum memenuhi seluruh ruangan begitu wanita itu memasuki ruang makan. Dan tak ada seorang pun yang terganggu dengan pemandangan penampilan wanita itu yang lebih cocok dijadikan kostum ke klub malam ketimbang kantor, kecuali Calia.Bukankah perubahan penampilan wanita itu berada di saat yang tepat? Di tengah hubungannya dan Lucius yang tengah merenggang. Ujung mata Calia melirik pada Lucius, yang masih sibuk melahap sarapan. Ada kecemasan dengan niat yang terlalu jelas dalam gerak-gerik dan tatapan Divya untuk Lucius. Mungkin juga kecemburuan yang muncul di dadanya, ada ketidak nyamanan dengan posisinya di hati Lucius meski kesetiaan pria itu seharusnya tak perlu ia ragukan lagi.Zaiden dan Zsazsa berpamit lebih dulu pada semua ya

    Last Updated : 2024-02-09
  • Istri Sah Presdir Arogan   65. Keputusan Yang Sudah Bulat

    Part 65 Keputusan Yang Sudah Bulat“Satu-satunya cara agar kau bisa membunuhnya adalah dengan membunuhku, Caleb.” Calia segera menguasai kepucatan di wajahnya, memasang keseriusan yang tegas. Caleb mendengus mengejek. “Kau mengatakan hal yang sama. Delapan tahun yang lalu. Pada akhirnya kau nyaris tak terselamatkan.”“Kali ini berbeda.”“Tak ada yang berbeda. Kau masih ingat dengan jelas apa yang dikatakan dokter dan kau malah sengaja menyembunyikan fakta itu dari dokter yang menanganimu saat ini untuk melakukan program sialan itu.”“Itu sudah delapan tahun yang …”“Omong kosong, Calia,” sergah Caleb penuh kegeraman. “Jika tahu seperti ini, saat itu aku akan menuruti dokter untuk mensterilkan rahimmu.”Mata Calia terpejam, mengembuskan napas dengan keras dan kasar akan kekeraskepalaan Caleb yang tak lebih kecil darinya. “Hanya ini satu-satunya cara untuk menyelamatkan Zayn.”“Tidak dengan mengorbankan nyawamu.” Caleb memungkasi perdebatan mereka dan menyalakan mesin mobil. Hanya dala

    Last Updated : 2024-02-10

Latest chapter

  • Istri Sah Presdir Arogan   Promo Cerita Baru, ya

    Jangan lupa dibaca, ya. Baru muncul di web goodnovel. yang belum nemu bisa tunggu besokPelayang Sang Tuan ***Davina menyingkirkan selimut yang menutupi ketelanjangannya. Sesuatu bergejolak di perutnya, membuatnya melompat turun sambil menyambar kain apa pun yang ada di lantai. Menggunakannya untuk menutupi tubuhnya dalam perjalanan ke kamar mandi.Suara pintu yang dibanting terbuka membangunkan Dirga dari tidurnya yang lelap. Kepalanya pusing karena dibangunkan dengan tiba-tiba. Tetapi ia tetap memaksa bangun terduduk dan menatap pintu kamar mandi yang terjemblak terbuka. Mendengar suara muntahan yang begitu hebat.Dirga mengambil celana karetnya yang ada di ujung tempat tidur, mengenakannya sebelum beranjak menujuk kamar mandi. Ia berhenti di ambang pintu, menyandarkan pundaknya di pinggiran pintu dengan kedua tangan bersilang dada. Mengamati Davina yang berjongkok di depan lubang toilet. Mengusap sisa muntahan dengan punggung tangan.“Kau membangunkanku.” Suara Dirga datar dan tan

  • Istri Sah Presdir Arogan   108. Bonus Part

    “Jadi dia keponakanmu?” Lucius bertanya dari balik bibir gelasnya. Menatap Luca yang duduk di seberang, tak berhenti mengarahkan pandangan ke arah kolam renang. Pada Zsazsa dan Ken yang bermain-main di tepi kolam. Suara canda tawa keduanya terdengar nyaring. Begitu merdu di kedua pasang telinga pria itu.Luca memutar kepala, menatap sang mertua dengan alis yang melengkung ke bawah. “Apakah itu membuat perbedaan?”Lucius meletakkan gelasnya yang sudah berkurang setengah. Kembali bersandar dengan kedua kaki bersilang. “Sejak awal kau mengincar putriku.”Luca tersenyum. Tak ada penyangkalan dalam tatapannya yang mengarah lurus pada sang mertua. “Dan kau menggunakan cara licik untuk mendapatkannya.”“Anda pernah muda, tuan Cayson. Jika dihadapkan dengan godaan yang begitu besar seperti putri Anda, saya yakin Anda pun akan mengabaikan akal sehat dan akan melakukan cara apa pun untuk memilikinya.”Lucius mendengus mengejek.Senyum Luca melengkung lebih tinggi, kepalanya berputar kembali ke

  • Istri Sah Presdir Arogan   107. Get The Vibes (END)

    “Kabar buruknya, dia ehm … “ Zale memasang raut sedih yang begitu dalam di kedua mata. Duduk di samping Zesil lalu menggenggam tangan sang adik. “Papa sudah menemukan di mana makamnya.”“M-makam?” lirih Zesil dalam keterkejutan. Setengah jiwanya terasa ditarik paksa dari dalam dadanya. Rasa kehilangan yang lebih besar ketimbang kedua orang tua angkatnya mengatakan bahwa dia telah diadopsi 19 tahun yang lalu. Air mata mulai menggenangi kedua matanya. Meleleh di sudut mata ketika Zale merangkul pundaknya, membawa tubuhnya ke dalam pelukan pria itu.Sudut bibir Zaiden mengeras, merasa disisihkan melihat kedua adiknya yang saling berpelukan. Saling berbagi kesedihan. Kecemburuan merayapi dadanya, dan beruntung setidaknya ia masih memiliki nurani juga sedikit pikiran waras bahwa memang hanya Zale yang dibutuhkan Zesil di situasi ini.“Dan kabar baiknya, dia tidak membuangmu. Selama bertahun-tahun ini, dia juga mencarimu. Detailnya, papa akan memberitahumu,” tambah Zale. Berharap sedikit in

  • Istri Sah Presdir Arogan   106. Kisah Cinta Yang Berlanjut

    “Kau pikir aku tak tahu? Kau menghindarinya bukan karena butuh waktu yang tak perlu dibutuhkan untuk memberitahu pernikahan kita. Tapi karena kau tahu dia menyukaimu. Dan kau merasa sungkan padaku?” Zayn memungkasi kalimatnya dengan ejekan yang begitu kental.Cailey mengedipkan matanya dua kali, terpaku menatap wajah Zayn yang mulai diselimuti kegelapan.“Jangan menguji kesabaranku lebih dari ini, Cailey. Kau tahu aku sudah cukup sabar menghadapimu sejak kemarin siang. Simpan kecemburuanmu untuk dirimu sendiri. Kau tahu aku yang lebih berhak melakukan semua sikap kekanakan ini.”“Jangan menatapku seperti itu, Zayn,” desis Cailey tak kalah dinginnya. Berusaha menggeliatkan tubuhnya tetapi Zayn malah menekannya ke dalam kasur. Sama sekali tak memberinya kesempatan untuk membebaskan diri. “Aku tidak berbohong,” tandasnya penuh penekanan. “Dan bukan aku yang menciumnya, Jaren yang tiba-tiba melakukannya.”“Kau pikir aku yang mencium Adira?”Cailey terdiam.“Jangan jadikan itu alasan untuk

  • Istri Sah Presdir Arogan   105. Kebohongan Cailey

    Butuh beberapa detik bagi Zesil untuk menelaah kalimat Roland. Setelah ia melahirkan, apakah Roland masih akan menerima dirinya? Harapan yang tak pernah ia bayangkan akan diucapkan oleh Roland. Akan tetapi, harapan itu seketika raib. Detik itu juga. Mata Zesil melebar, pandangannya melewati pundak Rolanda dan melihat Zaiden berdiri di depan pintu. Tatapan pria itu menyipit tajam, dengan kedua rahang yang mengeras, mengarah pada tangannya yang berada dalam genggaman Roland.Zesil pun melepaskan pegangannya dari kedua tangan Roland. Lalu menggeleng pelan. “Maafkan aku, Roland. Aku tidak bisa,” lirihnya. Memaksa melepaskan harapan yang sempat singgah. Kekecewaan kembali merebak di wajah Roland. Menatap tak percaya pada Zesil. “Kenapa?”Zesil menggeleng. “Aku tidak ingin bercerai dengan kak Zaiden dan meninggalkan anak ini demi kebahagiaan, yang mungkin tak akan sempurna tanpanya, Roland. Bagaimana pun dia anakku.” Kalimat terakhir Zesil terdengar seperti sebuah kebohongan. Ia bahkan ma

  • Istri Sah Presdir Arogan   104. Terjerat

    Wajah Zsazsa tak bisa lebih pucat lagi. “A-aapa?”“Aku yang meminta tuan Janson membatalkan kontrakmu. Dan aku juga sudah membayar semua ….”“K-kau?” Sekali lagi Zsazsa butuh afirmasi. Masih tak cukup percaya bahwa Lucalah pelakunya. “Tega sekali kau melakukannya, Luca? Kupikir aku sudah menegaskan padamu bahwa pernikahan kita tak berhak membuatmu ikut campur pekerjaanku.”“Cepat atau lambat kerjasama itu memang harus dibatalkan, Zsazsa. Kandunganmu …”“Itu bukan urusanmu!” teriak Zsazsa tepat di depan wajah Luca.“Anak itu anakku,” desis Luca tajam.“Dan itu tak membuatmu berhak merampas hidupku! Menghancurkan hidupku sesuka hatimu!”Luca terdiam. Kemarahan yang menguasai Zsazsa lebih besar dari yang ia perkirakan. “Aku juga akan membatalkan kerjasama perusahaanku denganmu.”“Ya, lakukan saja! Aku tak peduli!” Zsazsa menyambar ponsel di tangan Luca dan berbalik keluar menuju pintu utama.“Kau baik-baik saja?” Joanna mendekat, menyentuh lengan Luca dengan hati-hati.Mata Luca terpejam

  • Istri Sah Presdir Arogan   103. Go Public

    Zaiden melangkah ke depan Lauren. “Kau benar-benar membuatku muak, Lauren. Sekali lagi jika kau menyentuh seujung rambut istriku, kupastikan kau akan menyesal telah muncul di hidupku.”Lauren terhuyung ke belakang. Keterkejutannya seketika berubah menjadi ketakutan yang begitu pekat merambati dadanya. Tatapan Zaiden begitu mengerikan, hingga membuat bulu kuduknya meremang.Zaiden berbalik, berhadap-hadapan dengan Roland yang tak kalah pucatnya dengan Lauren. “Bisakah aku mendapatkan istriku kembali?”“I-istri?” Suara Roland nyaris tertelan suara mesin mobil yang melintasi jalan.“Ya, sesuatu terjadi dan membuat kami harus berakhir sebagai suami istri. Juga hubunganmu dengannya yang harus diakhiri sesegera mungkin.”Roland menggeleng. Kepalanya berputar menatap Zesil yang tak mengatakan apa pun di sampingnya. “A-apakah itu benar, Zesil?”Zaiden mendengus tipis. Meraih tangan Zesil, menunjukkan kedua cincin yang melingkari jari manis mereka. “Apakah ini sudah cukup menjawab pertanyaanmu

  • Istri Sah Presdir Arogan   102. Terbongkar

    Zesil memindahkan tubuhnya dari pangkuan sang kakak dan duduk di sofa. Lekas memperbaiki pakaiannya begitu napas keduanya sudah kembali normal. Dengan wajah yang merah padam, panas sekaligus terasa lembab di seluruh tubuh, kepalanya tertunduk dalam oleh rasa malu. Memasang kembali pengait branya dan menarik tertutup resleting di punggung. Dengan pikiran yang kacau akan apa yang baru saja keduanya lakukan di sofa ini.Zaiden terkekeh, tangannya terjulur ke wajah Zesil. Menyentuh ujung dagu gadis itu dan membawa perhatian Zesil kepadanya. “Aku tak pernah mengira seks di ruang kerja akan terasa sememuaskan ini.”Rasanya wajah Zesil tak bisa lebih merah padam lagi.“Lain kali aku akan memanggilmu untuk makan siang bersama.”Tentu saja Zesil itu tak hanya akan menjadi sekedar makan siang. “Zesil ingin ke kamar mandi,” lirihnya. Melepaskan wajahnya dari tangan Zaiden dan beranjak menuju pintu yang ada di sudut ruangan. Nyaris tersamar dengan dinding yang dilapisi kayu, tapi ia tahu kamar ma

  • Istri Sah Presdir Arogan   101. Muslihat Joanna

    Satu jam kemudian, pesan yang masuk ke ponsel Luca membuat keduanya harus lekas turun dari tempat tidur. “Ken mencariku,” gumam Luca menatap Zsazsa yang sedang mengenakan pakaiannya kembali dengan posisi memunggunginya.“Ya, pergilah.”“Kita pergi bersama.”Zsazsa yang baru saja memasukkan lengan bajunya langsung menoleh. “Kita? Kenapa?”Luca beranjak berdiri, mengenakan celananya. “Karena kau istriku dan Ken anakku, Zsazsa. Apakah kau tidak ingin berusaha mendekatinya?”Zsazsa kembali membelakangi Luca. “Di sana sudah ada ibunya, Luca. Aku sama sekali tidak …”Luca berjalan memutari ranjang, berhenti tepat di depan sang istri. membawa pandangan Zsazsa ke arahnya. “Aku tidak memintamu berada di sana sebagai ibunya. Kau tahu posisi Joanna tak akan pernah terganti oleh siapa pun di hati Ken, Zsazsa. Tapi aku ingin kau berada di sana sebagai istriku.”Zsazsa menelan kembali bantahan yang sudah nyaris terlepas. Sungguh, ia tak suka setiap kali berinteraksi dengan Joanna meski cukup denga

DMCA.com Protection Status