Share

Dosa Ayah

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Reyshaka beserta ketiga sahabat brengseknya dan Namira berkumpul di ruang televisi.

Ketiga pria yang telah melecehkan Namira itu menundukan pandangan, mereka malu karena baru menyadari telah berbuat bejat kepada karyawan di perusahaan sang sahabat yang telah menjadikan mereka orang penting di perusahaan tersebut.

“Ini pertanggungjawabannya gimana? Lo-lo pada udah ngerusak dia!” Untuk pertama kalinya Reyshaka membentak ketiga sahabatnya karena murka.

“Gue enggak sadar … gue mabok.” Rivan membela diri.

Reyshaka jengah sekali, dia menoleh pada Namira yang malah menundukan kepala seperti ketakutan dengan tubuh yang belum berhenti bergetar.

“Pokoknya gue mau kalian tanggung jawab! Kalau nama baik perusahaan gue jadi tercemar gara-gara Namira ngelaporin kalian! Kalian semua harus ganti rugi!” Reyshaka mengancam.

Dia bangkit dari kursi kemudian menarik langkah hendak pergi keluar dari unit apartemen Surya membiarkan mereka menyelesaikan masalah ini.

Namun setelah melewati pintu, benak Reyshaka banyak berpikir sampai akhirnya dia memutar badan dan kembali masuk ke apartemen Surya.

“Woy!” Reyshaka kembali berteriak saat melihat Rivan sedang mencekik leher Namira dan satu tangan membekap mulutnya.

“Lo gila! Anjing!!” Bibir Reyshaka jarang mengumpat, tapi dia tidak menahan diri saat melihat Rivan menyelesaikan masalah dengan cara ingin menghilangkan nyawa Namira dan kedua sahabatnya yang lain memilih diam saja.

Sepertinya dia salah bergaul selama ini.

Reyshaka menarik tangan Namira dan membawanya pergi dari unit apartemen itu.

***

“Rumah kamu di mana?” Reyshaka bertanya saat mobilnya sudah keluar dari pelataran parkir apartemen Surya.

Namira menyebutkan alamat rumahnya saat tangan Reyshaka sudah terulur menekan layar gps yang tergantung pada dashboard.

“Kenapa kamu diem aja dilecehkan dan dianiaya mereka?” Bukan maksud menyalahkan tapi Reyshaka gemas karena Namira tidak melakukan perlawanan sengit malah tadi ketika Rivan mencekiknya—Namira tidak berteriak atau meronta.

“Saya takut dipecat, Pak … saya enggak akan buat laporan apapun atas perlakuan pak Doni, pak Rivan dan pak Surya sama saya tapi tolong jangan pecat saya, Pak … saya butuh uang untuk hidup sehari-hari bersama ayah juga untuk berobat ayah ….”

Reyshaka menoleh sekilas, pendar di matanya menyiratkan rasa iba yang besar pada Namira.

Hatinya berdenyut ngilu mendengar permohonan setengah putus asa dari Namira.

“Terus kalau kamu mati, siapa yang akan ngurus ayah kamu?”

Namira menundukan kepalanya, dia malah menangis.

Andaikan Reyshaka tahu kalau Namira takut kepada tiga pria besar yang telah melecehkannya itu dan dia juga sesungguhnya sudah lelah hidup di dunia ini apalagi sekarang dia telah kehilangan kehormatan sebagai seorang wanita.

Reyshaka mengembuskan napas panjang, dia menyugar rambut ke belakang.

Selama perjalanan, Namira menatap kosong ke depan.

Benaknya dipenuhi kilasan kejadian mengerikan tadi malam yang dilakukan tiga pria pimpinannya di kantor.

Semestinya Namira curiga saat disuruh Rivan mengantar file desain hasil revisi ke apartemen itu karena file tersebut bisa dikirim melalui email.

Dia terlalu takut dipecat, Namira membutuhkan uang untuk biaya hidup dan berobat ayah.

Andaikan dia mengikuti permintaan ayah untuk resign dari Mars Byantara Group, mungkin kejadian naas ini tidak perlu menimpanya.

Air mata kembali mengalir, Namira mengusapnya dengan punggung tangan.

Dia menarik kedua sisi jaket Reyshaka yang membalut tubuhnya.

Tadi sebelum masuk ke dalam mobil, Reyshaka mengeluarkan jaket dari dalam bagasi untuk Namira karena mengetahui beberapa kancing di kemeja Namira sudah hilang entah kemana yang pasti ulah dari Rivan dan kawan-kawan tadi malam.

Diam-diam Reyshaka melirik Namira, terlihat lutut Namira bergetar mungkin rasa takut masih melingkupinya.

Mobil yang Reyshaka kemudikan akhirnya tiba di sebuah daerah perkampungan kumuh.

“Rumah saya di ujung gang sana dekat komplek pemakaman umum, Pak … Terimakasih sudah mengantar saya … sampai bertemu hari Senin.” Namira turun dari dalam mobil usai berkata demikian sementara Reyshaka masih tercengang karena setelah semua musibah ini Namira masih bisa berjanji untuk masuk kerja hari senin besok.

Beberapa orang yang tinggal di lingkungan rumah Namira menatap heran melihat Namira yang baru pulang pagi ini masih menggunakan pakaian kerja.

“Mir … bokap lo nyariin noh, kalau ‘lembur’ kabarin donk … kasian ‘kan bokap lo nungguin sampe subuh,” celetukan dari seorang wanita paruh baya yang merupakan tetangganya itu dianggap angin lalu oleh Namira.

Langkahnya semakin cepat menuju rumah, tidak lupa dia membersihkan wajah menggunakan tissue agar ayah tidak melihat jejak air matanya.

“Ayaaah.” Namira membuka pintu sembari memanggil sang ayah.

“Miraaaa.” Ayah menyahut dengan suara parau, beliau duduk di kursi roda.

Tidak berubah saat dia tinggalkan kemarin pagi.

Seisi ruangan bau pesing tapi Namira sudah biasa, dia bergegas mendekat dan mendapati celana ayah telah basah.

“Ayah kenapa enggak minta tolong pak Sukiman kalau mau pipis?” Namira mendorong kursi roda ayah ke pintu kamar mandi.

“Kamu dari mana? Kenapa enggak pulang tadi malam? Kenapa hape enggak aktif?” cecar ayah dengan kepala menoleh ke belakang.

“Maaf Yah, Namira lembur dan ketiduran di kantor ….” Namira memberi alasan sembari membantu Ayah bangkit dari kursi roda.

Di dalam kamar mandi ada kursi plastik, Namira mendudukan ayah Altezza di sana.

“Sekalian mandi aja ya, Yah?” Namira akhirnya menatap mata ayah.

Tatapan beliau seolah menunggu Namira menjelaskan alasan lain yang lebih masuk akal.

Sebelum ayah banyak bertanya, Namira mulai melakukan kegiatan rutin setiap pagi yaitu memandikan ayah.

Dia menarik kaos ayah hingga melewati kepala dan menanggalkan celana beliau.

“Kenapa kamu pakai jaket laki-laki?”

Tatapan Namira langsung tertunduk menatap jaket yang dia kenakan.

“Ini jaket teman Mira yang ketinggalan di kantor … tadi malem Mira pinjem.” Dusta lagi yang Namira berikan agar ayah tidak khawatir

Selama Namira memandikan ayah, mata ayah terus menatap wajah Namira membuat Namira sekuat tenaga menyembunyikan gundah di hatinya.

Setelah memandikan ayah, Namira membantu ayah memakai pakaian sampai kebagian terakhir—Namira menyisir rambut ayah.

“Ayah Namira tuh ternyata ganteng ya.”

Namira mengecup pipi ayah sebelum menyimpan sisir di atas meja.

“Mira mandi dulu terus mau masak ya, sebentar ya Yah.”

Namira bergegas pergi meninggalkan kamar ayah, dia masuk ke dalam kamarnya tanpa lupa mengunci pintu.

Setelah pintu tertutup, Namira bersandar di sana lalu melorotkan tubuhnya hingga terduduk di lantai.

Dia membekap mulutnya dan mulai menangis tanpa suara.

Sakit di pangkal pahanya mengalahkan sakit dihatinya melihat keadaan ayah saat dia pulang tadi.

Ayah terlihat cemas, matanya menampung buliran kristal dan sepertinya ayah tidak percaya dengan alasan yang disampaikannya barusan.

Tidak bisa Namira bayangkan bagaimana perasaan ayah bila mengetahui kalau putrinya telah mendapatkan Karma dari perbuatan bejatnya di masa lalu.

“Tuhan … apa yang Engkau janjikan saat hendak mengirimku ke dunia sampai aku bersedia untuk dilahirkan, karena hingga detik ini aku belum juga merasakan apa yang namanya kebahagiaan.” Namira membatin disertai air mata yang terus mengalir dan sesak di dada.

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Teh Nimaz
tolol jdi cewek... kyk lu gk punya tuhan ajh.. takut di pecat hidih.. sukirin
goodnovel comment avatar
Rania Humaira
syukurin. jadi perempuan koq dungu banhet. mampus ku digilir. otak punya tapi nafsu lebih yg kau miliki. pantas utk anak bebal kayak kamu njing
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Rahasia   Mood Booster

    Benak Reyshaka sibukberpikir selama perjalanan pulang ke rumah, bila ayahnya tahu masalah ini pastidia akan mendapat teguran keras selain harus melihat kekecewaan ayah dan sudahpasti ketiga sahabatnya akan dipecat.Tanpa terasa dia sampai di rumah, mobil Amaratelah terparkir di halaman depan.Amara adalah adik pertamanya yang tinggal diBandung dan membantu mengelola perkebunan teh dan beberapa pom bensin milikkakek dari pihak bunda.Dia bergegas keluar dari mobil, menderapkanlangkah masuk ke dalam rumah.“Amara!” Reyshaka berseru hingga suaranya menggemadi seantero rumah.“Mas Khaliiiiisss.” Amara berlari dari halamanbelakang memburu sang kakak.Khalis adalah nama panggilan kesayangan seluruhkeluarganya.Mereka bilang kalau nama Khalis diberikan olehwanita yang paling disayang di keluarga mereka.Reyshaka sendiri tidak tahu siapa wanita itu danbagaimana rupanya karena beliau meninggal sebelum dirinya lahir.Reyshaka memeluk Amara lantas membawanya ke kiridan ke kanan.“Ma

  • Istri Rahasia   Beban Pikiran

    Pesta pernikahanMistia-anak dari Om Egi dan tante Diana berhasil mengumpulkan anggota keluargaByantara yang terpencar di seluruh penjuru Negri maupun yang berdomisili diluar Negri kecuali Eyang Prita yang sudah sepuh dan gampang lelah kalaubepergian jauh.Reyshaka bertemu banyak sepupu, mereka berkumpuldi area meja keluarga.Dia memandang wajah semua sepupunya yangkebanyakan adalah perempuan lalu seolah diingatkan kembali oleh Namira dannasib tragis yang dialaminya.“Mas! Ngelamun aja … bukannya cari jodoh … sepupudari suaminya Mistia cantik-cantik lho!” tegur Dandi-sepupu jauh Reyshakasebelum akhirnya pria itu menghempaskan bokong di kursi kosong di sampingnya.Hembusan napas panjang Reyshaka keluarkan denganraut wajah yang seperti sedang menanggung beban berat.Dandi hanya memandangi wajah sang sepupu yangmenurutnya sudah tua tapi belum juga menikah padahal memiliki paras tampan dansudah mapan dari segi finansial.Reyshaka menoleh pada Dandi, melihat tatapan Dandiyang y

  • Istri Rahasia   Mencari Namira

    Satu hari penuh selama dikantor, ketiga sahabatnya seolah menghindar dari Reyshaka padahal semestinyamereka meminta maaf dan memberitahu langkah apa yang akan mereka lakukan untukmenyelesaikan masalah ini karena mereka belum tahu kalau Namira tidak akanmelaporkan kejadian mengerikan itu ke pihak Kepolisian.Dan hingga waktunya jam pulang kerja, Reyshakatidak juga melihat batang hidung ketiga sahabatnya.Sesampainya di rumah, Reyshaka bertemu bunda dankedua adiknya, dia ingat kembali kepada Namira.Apakah Namira tadi masuk kerja?Reyshaka lupa melirik ke ruangan divisi desaininterior saat bolak-balik ke lift seharian ini.Keesokan harinya Doni mendatangi ruangan kerjaReyshaka, dia menunduk seolah segan menatap wajah sahabat tapi bosnya itu.“Gue mau diskusi tentang klien kita yang mau buatcluster perumahan baru,” kata Doni dengan suara pelan.“Oke.” Reyshaka menegakan punggungnya dengan keduatangan dia simpan di atas meja, menunggu Doni menjelaskan sebuah konsep.“Sebelumnya g

  • Istri Rahasia   Bertanggung Jawab

    Reyshaka seperti orang gila mengemudikan kendaraannya menuju rumah sakit, dia sempat membebat pergelangan tangan Namira menggunakan jaket yang selalu ada di bagasi mobiln tapi darah masih terus mengalir merembes dari kain pembebat lengan Namira. Dia mengulurkan tangan ke samping untuk mengusap kepala Namira, mencari tahu apakah Namira masih sadarkan diri. “Mir,” panggil Reyshaka sembari menoleh sekilas. Reyshaka sempat melihat dada Namira bergerak seperti bernapas tapi lemah. “Mir, bertahan ya … sebentar lagi kita sampai,” kata Reyshaka dan tentu saja tidak ada jawaban. Jantung Reyshaka berdetak kencang sekali, dia tidak akan memaafkan dirinya kalau sampai nyawa Namira lewat malam ini. Ini semua gara-gara dia yang tidak becus sebagai pemimpin perusahaan. Reyshaka terus saja menyalahkan dirinya sendiri. Beberapa saat kemudian mereka sampai di depan IGD rumah sakit. Reyshaka turun dari mobil dan berteriak meminta pertolongan sekuriti. Sekuriti datang membawa brankar ketika meli

  • Istri Rahasia   Sebuah Tawaran

    “Jadi hari Senin setelah kamu dilecehkan itu, si Rivan masih berani ngancem kamu buat resign?” Nada suara Reyshaka meninggi, dia murka.Benar-benar tidak ada niat baik apalagi bertanggung jawab dari ketiga sahabat sekaligus bawahannya itu.Reyshaka mengusap wajahnya kasar, tangannya sampai bergetar karena menahan amarah yang akhirnya dia kepal di atas paha.Rasanya ingin sekali dia membunuh Rivan sekarang juga.Seorang pimpinan perusahaan harus bisa menjaga citra perusahaan sedangkan Rivan beserta Doni juga Surya telah menghancurkan nama baik perusahaan.Beruntung Namira tidak memiliki kekuatan secara finansial, bagaimana bila terjadi pada karyawan lain yang memiliki kemampuan untuk menuntut mereka? Sudah bisa dipastikan perusahaan ayah Archio akan hancur.Ayah Archio sampai jatuh bangun untuk membangun perusahaan di Jakarta karena di sini mereka memiliki banyak saingan.“Pak Rey jangan bilang sama pak Rivan ya, saya enggak mau dia datangin saya … saya enggak mau digilir sama sekuri

  • Istri Rahasia   Pandai Menutupi Luka

    Mata Namira memindai sekitar, baru menyadari kalau Reyshaka menempatkannya di kamar rawat kelas VIP.Ruangan luas, ada sofa bed, sofa set, meja makan dan mini pantry.Bisa dibayangkan berapa biaya rumah sakit yang harus Reyshaka bayar nanti mengingat Namira melakukan dua kali operasi yaitu di pergelangan tangan dan di rahim.Padahal Reyshaka tidak perlu berkorban sebesar ini karena bukan dia pelakunya.Bila hanya karena untuk menyelamatkan nama baik perusahaan, pengorbanan Reyshaka terlalu berlebihan. Mungkinkah hati Reyshaka terlalu baik, sama seperti ayahnya yang bersedia menikahi sang bunda yang telah dirusak oleh ayah Altezza?Satu pertanyaan itu menggaung dibenak Namira.Kalau memang benar, Namira justru jadi tidak enak hati apalagi Reyshaka sampai harus menikahinya.“Mir.” Suara berat di sampingnya menyadarkan Namira yang langsung menoleh.“P-Pak Rey?” Namira bergumam, dia heran sejak kapan Reyshaka masuk.Tadi pria itu mengatakan akan membeli kopi di coffeshop yang berada di a

  • Istri Rahasia   Resah

    “Raina … apa jadwal saya setelah makan siang?” Reyshaka bertanya sembari membaca berkas tentang kecurangan Surya sebagai hasil dari investigasi Raina dan nanti akan Reyshaka laporkan kepada pimpinan pusat yang tidak lain adalah ayahnya sendiri juga kepada Audit Intern agar dia terbebas dari tuduhan persekongkolan dengan Surya mengingat dirinya yang memasukan Surya ke perusahaan ini.“Enggak ada Pak,” jawab Raina sembari menatap iPadnya.“Oke, saya bawa berkasnya … saya makan siang dulu … tolong siapkan mobil,” titah Reyshaka sembari merapihkan berkas tersebut yang kemudian dia masukan ke dalam map.“Baik, Pak!” Raina menyahut cepat lantas keluar dari ruangan.Dalam perjalanan menuju restoran yang letaknya dekat dengan rumah sakit tempat Namira dirawat, Reyshaka menghubungi Dandi untuk bertemu.Dan sekarang Reyshaka sudah duduk di salah satu meja menunggu Dandi.Sepupunya datang dengan raut masam menatap kesal dari jauh pada Reyshaka.“Kenapa muka lo?” tanya Reyshaka tanpa dosa.“Gue b

  • Istri Rahasia   Menikah

    Beberapa hari kemudian setelah melakukan theraphy selanjutnya, Namira tidak jadi di rujuk ke rumah sakit jiwa.Dokter bedah yang menangani operasi Namira juga sudah mengijinkan Namira pulang hanya saja Namira belum bisa menggunakan tangan kirinya untuk terlalu banyak aktifitas atau mengangkat beban berat.Di kamarnya, Namira duduk sisi ranjang menatap sendu kebaya putih yang berada di atas pangkuan.Kebaya itu adalah milik sang bunda sewaktu menikah dengan ayah dan besok akan Namira kenakan di hari pernikahannya dengan Reyshaka.Satu sisi Namira kasihan kepada Reyshaka yang harus berkorban menanggung kesalahan tiga sahabatnya yang bejat tapi sisi lain dia tidak punya pilihan karena memiliki banyak keterbatasan bila tidak menerima tawaran Reyshaka.Namira mendapat kesempatan kedua untuk hidup setelah sebelumnya dia putus asa dan memilih untuk mengakhirinya jadi kesempatan kedua ini harus dia pergunakan sebaik-baiknya.Dan tawaran Reyshaka bisa membuat hidupnya lebih baik.Satu bulir ai

Bab terbaru

  • Istri Rahasia   TAMAT

    Ayah Archio sudah sampai di Jakarta, beliau bermaksud menjemput Zaviya yang kabur ke rumah Reyshaka.Selama kabur itu, bunda Venus meng-handle semua urusan yang menyangkut restoran kelolaan Zaviya.Ayah jadi tidak memiliki banyak waktu dengan sang istri tercinta karena kesibukannya itu.Sampai di rumah saat hari sudah malam, bunda Venus pasti minta dipijat sampai ketiduran padahal ayah Archio ingin bermanja-manja.Jadi Zaviya harus pulang agar bisa menyelesaikan urusan restoran sebelum akhirnya nanti akan diserahkan kepada seseorang yang mereka rekrut untuk dikelola karena ayah Archio sudah memutuskan untuk menjodohkan Zaviya dengan anak dari sahabatnya semasa sekolah dulu.Ayah Archio datang ke Jakarta tanpa bunda Venus, beliau dijemput supir setibanya di Bandara Soekarno-Hatta.“Langsung ke rumah ya, Pak?” Sang driver memastikan karena siapa tahu beliau ingin ke kantor dulu.“Antar saya ke Sofia at The Gunawarman ya, Pak!” “Baik, Pak!” Ayah Archio memiliki janji temu dengan sahaba

  • Istri Rahasia   Perjodohan Zaviya

    Semenjak Namira dinyatakan mengandung, Janu sudah tidak mau lagi menyusu secara langsung dari dada Namira.Dengan berat hati Namira mengganti kebutuhan gizi yang terdapat pada ASI untuk Janu dengan susu formula.Sebagai ibu, hati Namira sedih karena harus mengorbankan ASI eksclusive Janu yang semestinya sampai dua tahun.Untuk urusan anak, Namira akan selalu melow.Siang ini tiba- tiba Reyshaka pulang ke rumah untuk makan siang tanpa sepengetahuan Namira karena kebetulan dari pagi, pria otu berada di proyek yang jaraknya tidak jauh dari rumah.“Istri saya mana, Bi?” Reyshaka bertanya pada bi Sum.“Di kamar den Janu, Pak.” Reyshaka langsung menuju ke sana.Sekarang Janu memiliki kamar sendiri, kamar yang sudah dipersiapkan Namira sebelum dia lahir.Reyshaka mendorong pintu bercat putih itu dan mendapati Janu yang sedang menyusu dari dot tengah dipangku Namira di sofa santai.Janu tidak tidur justru malah bundanya yang tertidur dengan kepala ditopang tangan yang menumpu pada sandaran t

  • Istri Rahasia   Hamil Lagi

    Namira menegakan punggung, menekan flush lalu keluar dari bilik toilet yang belum sempat dia tutup pintunya.Saat tubuhnya berbalik dan hendak melangkah menuju wastafel untuk berkumur, dia melihat Salsabila dan sepupu perempuan Reyshaka bernama Chika.Namira tahu kalau Chika tidak menyukainya dan gadis itu berhubungan baik dengan Salsabila, dia jadi merasa terkepung.Setelah netra mereka bertiga sempat bertemu melalui pantulan cermin wastafel, Namira memutusnya kemudian melangkah pelan menuju wastafel tanpa menyapa.Untuk apa? Namira sadar diri dan tahu percis kalau Salsabila membencinya.Posisi mereka saat ini adalah Namira berada di tengah sedangkan Salsabila dan Chika berada di kanan dan kirinya.Namira lalu berkumur sementara Salsabila dan Chika sedang mencuci tangan.Mereka menggunakan masing-masing wastafel.Namira merasakan Salsabila dan Chika melirik sinis ke arahnya tapi dia berusaha menghiraukan.Sayangnya mual itu terasa lagi, Namira mencoba memuntahkannya namun sudah tida

  • Istri Rahasia   Pesta Pernikahan

    Akhirnya pesta pernikahan Amara dan Javas akan dilangsungkan.Setelah sempat mereka bertengkar hebat dan memutuskan untuk membatalkan pernikahan namun semua itu hanyalah cobaan sebelum melanjutkan ke jenjang yang lebih serius karena nyatanya cinta Amara dan Javas terlalu dalam sampai tidak mampu saling melepaskan.Pernikahan tersebut digelar di Kota Bandung, Amara cinta sekali dengan kota kelahiran bundanya itu sampai mendalami budayanya dan pandai menggunakan bahasa daerah yang disebut bahasa Sunda.Akad nikah dilakukan di tengah hutan pinus yang disulap menjadi sebuah venue dengan dekorasi bunga hidup.Namira yang saat itu menginap di rumah aki dan nini sibuk menyiapkan keperluan suami dan anaknya semenjak pagi sekali.Sampai dia sendiri belum selesai berdandan saat orang-orang sudah siap untuk berangkat ke venue.“Loh … Nami mana?” Bunda yang sudah sangat cantik seperti mempelai pengantin wanita pun bertanya.“Masih dandan, Bunda dan yang lain duluan aja … nanti kami menyusul.” “

  • Istri Rahasia   Nyonya Byantara

    Semenjak menjadi nyonya Byantara, Namira yang dulu hanyalah karyawan biasa di Mars Byantara Group sekarang sangat dihormati.Pak Arief saja sampai menganggukan sedikit kepalanya saat menyapa Namira yang baru turun dari mobil sambil menggendong Janu sementara Reyshaka tengah sibuk menurunkan koper dan tas keperluan Janu bersama driver.“Apa kabar Bu Mira.” “Baik, Pak Arief apa kabar?” Namira balas menyapa.“Baik … baik, Bu.” Namira beralih pada Rudi yang ikut juga ke Bali hari ini.Lalu Dimas yang raut wajahnya tampak sendu tidak bergairah semenjak Mala dipindah ke Surabaya.“Kenapa mukanya Pak Dimas,” tegur Namira bercanda.Dimas mengembuskan napas panjang dengan ekspresi nelangsa tapi meraih tangan Janu yang kemudian dia gerak-gerakan.“Percuma punya sohib istri CEO tapi waktu Mala dimutasi enggak bisa bantuin.” Dimas sedang bersarkasme.Namira tertawa renyah mendengarnya. “Yang CEO ‘kan pak Rey bukan aku ….” Dimas mendelik pura-pura sebal, mengulurkan kedua tangan untuk menggendo

  • Istri Rahasia   Pertunangan Amara Dan Javas

    Merasa kalau dirinya telah lama tinggal di Bandung meski lahir di Jakarta, Amara memutuskan untuk menganggap dirinya adalah orang Bandung terlebih pertemuannya dengan Javas untuk pertama kali terjadi di kota Kembang jadi acara pertunangannya dengan Javas pun—Amara menginginkan diadakan di Bandung.Tepatnya acara tersebut akan berlangsung di sebuah Cafe yang berada di Punclut yang memadukan tema alam, estetika dan kuliner.Hanya keluarga dekat yang diundang agar acara berjalan dengan khidmat dan intim.Jangan tanya kenapa acaranya tidak diadakan di rumah aki nini yang luas apalagi setelah direnovasi dengan sentuhan gaya arsitektur ayah Archio.Jawabannya adalah karena Amara berani menolak dan mengungkapkan keinginannya.Dia juga melarang aki dan nini membuat pesta besar dengan mengundang wayang golek.Amara memutar otak agar alasan-alasannya dimengerti oleh aki dan nini, kebetulan mereka sudah sepuh jadi tidak memiliki tenaga untuk berdebat juga mewujudkan pesta besar ala kearifan loka

  • Istri Rahasia   Me Time

    Proyek di Lombok hampir rampung, Reyshaka diundang langsung pemiliknya untuk mengecek ke sana.Selama ini hanya pak Arief dan pak Rudi yang bolak-balik mengawasi untuk kemudian dilaporkan hasilnya kepada Reyshaka.Dan kali ini Reyshaka tidak bisa menolak undangan sang klien.Jadi dia harus pergi bersama tim termasuk Raina, itu kenapa wajah Namira tampak sendu saat menyiapkan keperluan Reyshaka dan memasukannya ke dalam koper.Meski tahu kalau istrinya cemburu kepada Raina namun Reyshaka tidak pernah ingin membahas hal tersebut karena baginya itu tidak penting, dia tidak memiliki rasa apapun terhadap Raina selain profesionalitas antara bos dengan sekertaris. Namira merasakan kedua tangan kekar melingkari pinggangnya disusul kecupan di tengkuk.“Mas … nanti aku enggak selesai-selesai beresin baju Masnya,” tegur Namira dengan suara lembut.Reyshaka tidak menyahut malah semakin dalam mengecup leher Namira.Kedua tangannya berpindah ke dada untuk meremat bagian yang semakin besar itu seme

  • Istri Rahasia   Ibu Muda

    “Minggir … mohon maaf, ini bukan boneka jangan main asal cubit aja,” tegur Reyshaka menggeser posisi kedua adiknya yang sedang mengelilingi box bayi Janu Ardiaz Byantara.Akhirnya mereka sepakat kalau nama pilihan Namira yang digunakan untuk sang putra pertama mengingat Namira lah yang selama sembilan bulan mengandung dan susah payah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkannya ke dunia.“Iiiih … Mas mah, pelit.” Zaviya menjulurkan lidahnya meledek.“Sini … sini, mau Bunda jemur Janu dulu.” Bunda datang menahan tangan Reyshaka yang hendak menggendong Janu.“Minggiiiiir ….” Bunda mendorong box bayi akrilik Janu melewati ayahnya yang tidak bisa memprotes karena Surga ada di bawah telapak kaki beliau.Tidak tampak raut lelah atau mengantuk di wajah mereka setelah semalaman tidak tidur atau hanya tidur sebentar di sofa ruang tunggu, kedua orang tua Reyshaka beserta dua adik perempuannya antusias sekali menyambut kehadiran anggota baru keluarga Byantara.Ayah Archio mengikuti bunda dari belaka

  • Istri Rahasia   Kelahiran

    Tidur Reyshaka terusik mendengar suara pintu kamar mandi tertutup.Dia mengerjapkan mata dan mendapati sang istri yang baru saja duduk di tepi ranjang seperti kelelahan setelah berjalan dari kamar mandi tadi.“Sayang …,” panggil Reyshaka parau.“Mas … aku mules tapi enggak keluar apa-apa.” Namira mengeluh.Reyshaka menyalakan lampu utama kemudian bergerak turun dari atas ranjang, memutari setengah bagiannya untuk sampai di depan Namira.Reyshaka berlutut, kedua tangannya mengusap-ngusap perut Namira kemudian mendekatkan wajahnya dengan bagian buncit itu lantas memberikan kecupan.Rambut suaminya yang berantakan justru membuat wajah pria itu terlihat tampan berbahaya.Namira menyisir rambut Reyshaka yang masih menempelkan bibir di perutnya.“Kayanya aku udah mau melahirkan, Mas ….” Namira asal bicara tapi feelingnya mengatakan demikian.Reyshaka mendongak. “Mau ke rumah sakit sekarang?” Namira mengangguk sambil meringis. “Mules lagi, Mas.” Tangannya mengusap-ngusap perut.“Jangan ke k

DMCA.com Protection Status