Share

29. Aku Juga Akan Melindungimu

Penulis: Velmoria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-16 08:49:19

[Axel, bolehkah aku pergi mengantarkan gaun pesanan Nyonya Marina, istri pejabat yang tempo hari kukatakan padamu?]

Pesan itu sudah dikirim Zuri beberapa menit lalu, tapi belum juga ada balasan. Dia menghela napas, jari-jarinya menggenggam ponsel lebih erat. Gelisah.

Zuri ingin mengantarkan pesanan pertama butik ini sendiri. Dia ingin menjadi bagian dari keberhasilan pertama ini. Bukankah dia yang mendesain dan mengurus semuanya?

Lima menit.

Enam menit.

Di menit ketujuh, notifikasi muncul di layar.

Axel: Asal kau pergi bersama Cole dan biarkan dia menunggumu hingga selesai, itu tidak masalah.

Zuri menahan napas. Berdebar, tapi juga sedikit lega. Axel sangat baik akhir-akhir ini. Terlalu baik.

Zuri tidak bodoh. Dia tahu kenapa Axel seperti itu. Pria itu ingin dia dalam kondisi terbaik untuk hamil.

Zuri tahu, mental seorang wanita yang menjalani program kehamilan harus stabil. Tidak boleh stres. Tidak boleh cemas. Harus bahagia. Tapi bukankah aneh jika dia justru merasa semakin terbeban
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   30. Para Pengganggu

    Ucapan Lennox terasa begitu menenangkan, seolah menghapus sisa kecemasan yang masih bersarang di dada Zuri. Entah kenapa, kali ini dia benar-benar percaya pada kata-kata pria itu.“Terima kasih, Lennox,” ucap Zuri.Lennox menatap Zuri, seperti biasa—dengan sorot yang bersahabat dan senyum lembut yang membuatnya tampak begitu dapat dipercaya. Wajahnya selalu memberi kesan nyaman untuk dipandang lama-lama. Namun, ada sesuatu yang berbeda kali ini.Dua lingkaran gelap samar tampak di bawah matanya. Kurang tidur? Jadwalnya padat?“Jangan berterima kasih. Justru aku merasa sangat bersalah padamu. Aku berutang maaf,” ucapnya lirih.Zuri tertawa kecil. “Tidak perlu berutang. Aku sudah memaafkanmu. Lunas, Lennox.”“Sungguh?” Mata Lennox mengerjap cepat. Ada kilasan keterkejutan yang sekilas tampak menggemaskan.Zuri mengangguk, sengaja mengalihkan pembicaraan. Lennox memang kerap seperti itu. Senyum yang terukir untuknya selalu terlalu lembut seperti permen kapas, sehingga bisa jadi kelemahan

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-17
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   31. Ciuman Sepihak

    Dibiarkan, namun kembali berdering. Zuri menatap Axel, ragu untuk melanjutkan penjelasannya.“Sebentar,” ucap Axel, menarik diri menjauh dan menjawab panggilan teleponnya.Caden.“Halo.”“Nona Daphne Fontaine mengalami benturan di kepalanya. Dia mengaku, seseorang mendorongnya di tangga darurat saat berencana keluar sebentar.”“Berikan alamat rumah sakitnya. Aku akan segera ke sana.” Axel mengakhiri panggilan, mengambil jas yang masih tergantung di tangan Zuri dan menatap si istri sekilas. “Makan malamlah tanpa aku. Sepertinya aku tidak akan pulang malam ini.”Zuri hanya mengangguk pelan. Tidak ada protes, apalagi pertanyaan.Saat sudah memegang gagang pintu, Axel teringat sesuatu. “Jangan buka butikmu sampai malam hari. Biarkan pekerjamu pulang lebih cepat.”“Ya, aku mengerti.” Zuri kembali mengangguk.Axel menatap wanita itu sejenak. Dasinya masih tergenggam di tangan wanita itu. Tak ada pertanyaan? Tak ada keberatan?Ah, memang lebih baik begitu.Kalau Zuri bertanya seperti istri p

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   32. Pria Romantis

    Zuri berpapasan dengan Cole setelah berpisah dari Sila dan Rara di depan butik. Laki-laki itu mengangguk padanya dan tersenyum sekilas. Tidak ada kecanggungan di antara mereka, tidak seperti yang sempat terasa setelah insiden penyerangan beberapa waktu lalu.Entah dorongan dari mana yang membuat Zuri akhirnya bertanya. “Cole, ke mana kau mengantarkan Axel?”Cole terlihat terkesiap, jelas tidak menduga Zuri akan menyinggung soal Axel. Memang, itu kali pertama nama si suami muncul dalam percakapan mereka—di mana dia bertanya perihal Axel. Bahkan Zuri sendiri tak mengerti apa yang membuatnya mengajukan pertanyaan itu. Wajar jika Cole tampak bingung.Cole berdiri mematung beberapa meter dari Zuri. Di bawah cahaya lampu pekarangan, keraguan tergambar jelas di wajahnya.“Itu … Tuan Axel meminta diantarkan ke Ravenshire General Hospital.”Zuri mengangguk pelan. Dugaan awalnya memang tidak meleset. Sejak awal, dia tahu Axel sempat meminta seseorang mengiriminya alamat rumah sakit itu. Tapi pa

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-18
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   33. Seorang Ayah

    Matahari bahkan belum muncul ketika Axel memutuskan untuk meninggalkan rumah sakit. Tindakan Daphne masih menghantui pikirannya. Dia menyentuh lehernya, mengingat sensasi bibir Daphne di sana. Panas. Penuh gairah. Napas Daphne yang memburu masih terasa jelas, seolah tertanam di kulitnya.Axel pikir, mungkin Daphne telah menahan diri selama ini.Tidak. Axel tidak boleh membiarkan Daphne bertindak terlalu jauh. Dia harus menciptakan jarak. Daphne tidak bisa terus mendikte-nya, memaksakan keberadaan seakan itu hak mutlaknya. Axel harus menemukan cara agar Daphne sibuk dengan urusan sendiri dan berhenti mencampuri hidupnya.Daphne hanya kuliah dua hari dalam seminggu, di akhir pekan. Itu pun kalau dia sedang ingin melakukannya. Dengan semua alasan yang menurut Axel tak lebih dari omong kosong, Daphne memilih untuk bersantai dan menggantungkan segalanya pada Axel.Benar-benar gadis yang luar biasa, pikir Axel. Bukan dalam arti yang baik.Sebenarnya, apa yang Daphne inginkan dalam hidupnya?

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   34. Drama Keluarga

    “Saat turun dari taksi, aku terus berlari ke sana kemari mencari rumah Papa,” jawab Alina. Dia menghela napas kecil. “Jadi sekarang aku lelah.”Axel terkekeh pelan, mengendus samar aroma stroberi dari rambut Alina. Bocah lucu, pikirnya.Axel membuka pintu mobil dan mendudukkan Alina di sampingnya. “Cole, antar kami ke rumah Ronan.”Mobil kembali melaju.Haruskah dia mengantar Alina kembali ke Aurelia? Mungkin ada alasan kenapa wanita itu tidak mengizinkan Alina bertemu Ronan.“Tapi ayah dan anak ini saling merindukan, bukan? Apa salahnya bertemu sebentar?” pikir Axel.Jika Axel berada di posisi ini, dia pasti akan merindukan anaknya juga. Seorang ayah tidak mungkin tega mengabaikan darah dagingnya sendiri.Bahkan jika saat ini Axel belum memiliki bayi kecil yang mewarisi sifatnya, dia tahu pasti bagaimana rasanya.Axel melirik jam tangannya. Masih cukup pagi. Dia bisa menyelesaikan ini dan tetap sampai di Nightvale Corporation tepat waktu.Ronan sedang sibuk dengan tanaman di halaman

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   35. Bukan Kebetulan

    Zuri menoleh. Dua penjahitnya, yang lebih tua darinya, mungkin segan mengganggu sejak tadi. Rara dan Sila juga tak terlalu suka formalitas, jadi mereka hanya saling menyebut nama.Menarik napas, Zuri segera menghampiri si pelanggan.“Selamat siang. Ada yang bisa kubantu?” sapa Zuri dengan senyum profesional, meski pikirannya masih melayang ke tempat lain—ke satu nama yang tadi tidak sengaja disebutnya.Wanita di depan Zuri, dengan rambut ikal sebahu yang tergerai santai, membalas senyumnya.“Bisakah aku memesan beberapa pasang pakaian di sini?” tanya wanita itu ramah.“Tentu,” jawab Zuri. “Aku bisa langsung memanggil penjahit untuk mengukur ukuran tubuhmu.”Saat Zuri berbalik untuk memanggil Sila, wanita itu buru-buru mencegah.“Maaf, Nona. Pakaiannya bukan untukku, tapi atasanku. Bisakah salah satu penjahitmu datang ke alamat ini untuk mengukur dan mendiskusikan desain yang diinginkan?”Wanita itu menyerahkan kartu nama, yang langsung diterima Zuri. Pemesannya ternyata seorang wanita

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-19
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   36. Menghindar

    Zuri ingin melihat Lennox di atas panggung. Dia ingin mendengar lagu yang Lennox ciptakan. Tapi, dia juga tahu, itu tidak semudah kelihatannya. Karena ada satu pertanyaan yang harus dijawab Zuri sebelum dia memutuskan. Apakah Axel akan mengizinkannya pergi?Langkah mereka terhenti ketika seseorang tiba-tiba menghadang di depan. Seorang wanita mungil dengan rambut dicat abu-abu, senyumnya manis—setidaknya untuk beberapa detik pertama.“Lennox, kaukah itu?” Suara wanita itu penuh antusias.Zuri melirik Lennox, menunggu reaksi pria di sisinya itu. Tapi yang dilihat Zuri bukan sambutan hangat, melainkan ketegangan. Bahu Lennox terlihat mengeras, dan tanpa sadar dia merapat ke arah Zuri.“Kenapa kau bisa sampai di sini?” Nada suara Lennox dingin, sama sekali tak mencerminkan keramahan.Wanita itu tertawa, tapi sorot matanya yang menatap Zuri berubah drastis—tajam dan menghakimi.“Kenapa tidak bisa? Aku bebas datang dan pergi sesukaku.” Wanita itu mendekat selangkah. “Mau kulaporkan pada ib

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-20
  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   37. Ingin Lebih

    “Takut padaku? Oh, Zuri Everlyn. Kau terlalu manis,” kata Axel dalam hati. Dia selalu sadar bahwa garis antara kebodohan dan sikap menggemaskan si istri begitu tipis, namun memabukkan. Jangan berubah—tetaplah seperti itu. Inilah keinginan serius seorang Axel.“Mau kusiapkan teh lemon atau cokelat panas?” tawar Zuri, lembut namun terjaga jarak. Dia selalu begitu—menjaga ruang kosong di antara mereka, kecuali saat keduanya berada di atas ranjang.“Tidak ke dua-duanya,” jawab Axel.Karena Zuri yang tampak menciut karena jawabannya, membuat Axel nyaris tertawa geli. “Kopi saja, kalau begitu,” tambahnya. Dia sudah berniat mematikan ponselnya, tapi menemukan banyak pesan masuk, termasuk dari si istri.Axel membuka pesan itu sambil mengingat kejadian pagi tadi. Saat Zuri mengirim pesan ini, Axel masih sibuk menenangkan Alina dari tangisnya. Beruntung, Ronan akhirnya datang menjemput setelah mereka sarapan donat kayu manis dan sereal cokelat. Entah bagaimana Ronan memenangkan perdebatan denga

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-21

Bab terbaru

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   45. Di Bawah Kuasa

    “Hm-mh,” jawab Zuri, suaranya parau seperti bersenandung.“Tidurlah. Akan kubangunkan saat hujannya reda,” kata Axel.“Baiklah,” jawab Zuri. Entah nadanya kecewa atau tidak, tapi setengah sadar, dia mengecup leher Axel pelan sebelum memejamkan mata.Saat terbangun beberapa belas menit kemudian, Zuri melihat embun sisa hujan di kaca mobil. Axel sudah menyetir, alunan musik lembut mengalir—pengantar tidur. Untuknya? Dia pikir mungkin saja begitu. Menggeliat dalam selimut, Zuri mendengar Axel berdeham.“Jangan sampai selimutmu terlepas, Zuri. Atau aku akan menghukummu. Kau mengerti?” ancam Axel.Bercanda atau serius, tetap saja Zuri merasa panik. “Aku mengerti.”“Bagus,” kata Axel.Jalan menuju rumah di Fairview sudah dekat. Zuri menghela napas. Seperti rasa kecewa karena kebersamaan mereka segera berakhir.“Ponselmu terus berdering sejak tadi. Periksalah,” ujar Axel.Zuri menemukan tas di bawah kakinya. Melihat ponsel, jantungnya berdebar cepat. Lennox menelepon lima belas kali dan meni

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   44. Basah Bersama

    Mendapatkan undangan dari salah satu kenalan Nyonya Marina Edelina Swiss untuk peragaan busana di aula terbesar di Valmont, Zuri mengajak Rara bersamanya. Acara itu dipenuhi perancang busana ternama dari Valmont dan sekitarnya. Setelah selesai, Zuri melihat Rara lebih banyak diam, sesuatu yang tidak biasa.Namun, Zuri bisa merasakan kepercayaan diri Rara memudar perlahan. Sepertinya, itu cuma dugaan Zuri.“Zuri, kurasa kita butuh seorang perancang busana,” ujar Rara saat mereka melangkah melewati lobi. “Selama ini, aku dan Sila hanya mengikuti selera dan permintaan pelanggan sesuai model yang mereka inginkan—entah meniru foto majalah atau gambar model pakaian. Bagaimana menurutmu?”Zuri tersenyum, mengangguk setuju. “Ide bagus, Rara. Tapi menurutku, bukankah kau bisa menjadi keduanya?”Rara menatap Zuri, mengerjapkan matanya berulang kali, seolah Zuri baru saja mengucapkan sesuatu yang tidak masuk akal. “Zuri, akan kuberitahu padamu,” kata Rara serius. “Sebenarnya, tidak ada yang sala

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   43. Obsesi Sang Pemilik

    Axel membongkar itu di depan Lennox, sengaja. Dia tak pernah memberitahu Zuri semua yang diketahuinya. Baginya, Zuri tidak perlu tahu betapa dalam dia menggali setiap detail hidup istrinya itu. Penasaran adalah kekuatan Axel, dan tak ada yang bisa disembunyikan dari dirinya.Lennox berusaha menyembunyikan keterkejutannya, tapi Axel melihatnya—senyum sekilas yang canggung, penuh cemas.“Aku juga benar-benar tidak tahu kenapa kakak tiriku bisa tiba di sini tanpa tanda apa pun yang terbaca olehku. Biasanya, aku selalu tahu keberadaannya. Aku yakin, beberapa hari lalu dia masih di luar negeri untuk urusan pekerjaan. Axel, aku sungguh-sungguh minta maaf,” pintanya tulus.Tatapan Lennox penuh penyesalan, sorot mata yang jujur—Axel mengerti itu. Mereka sesama pria, bisa membaca isyarat seperti ini. Tapi kejujuran itu tidak cukup untuk Axel.“Jauhkan dia dari Zuri, atau aku yang akan bertindak,” ancam Axel, nadanya datar tapi tegas.“Tentu. Aku pasti akan menjauhkan Zuri dari kakakku. Aku ber

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   42. Mendominasi

    “Kau belum siap untuk itu,” kata Axel, menarik Zuri dari dinding dan mendorongnya ke meja rias di sudut kamar.Axel membalikkan tubuh Zuri, menekuk pinggang si istri hingga tangan bertumpu di meja, bokong Zuri terangkat sempurna di hadapannya.Cermin di depan Zuri memantulkan wajahnya—pucat, penuh hasrat, dan ketakutan yang selalu membuat Axel terobsesi.“Lihat dirimu,” perintah Axel, tangannya menyentuh punggung Zuri, menelusuri lekuk tubuh istrinya yang gemetar. “Kau harus tahu betapa kau cuma milikku.”Axel membuka laci meja rias, mengambil sabuk kulit yang tersimpan di sana.Zuri menoleh, matanya melebar. “Axel, apa—”“Diam,” bentak Axel, melipat sabuk itu dan menampar bokong Zuri pelan—tidak terlalu keras, tapi cukup membuat Zuri tersentak dan mengerang. “Ini baru. Kau akan belajar menikmatinya.”Axel menggesekkan kejantanannya di antara bokong Zuri, tak langsung masuk, hanya menggoda—seperti kebiasaannya. Ujung batangnya menyentuh kewanitaan Zuri. Basah dan panas, tapi Axel mena

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   41. Pembelajaran Baru

    “Axel, tolong ….” Zuri memohon, tidak tahan lagi dengan siksaan ini.“Tolong apa?” Axel menggesekkan kejantanannya di bibir kewanitaan Zuri, menggoda si istri tanpa masuk. “Katakan kau membutuhkanku.”“Aku membutuhkanmu,” bisik Zuri, putus asa.Senyum kemenangan Axel muncul sekilas sebelum dia mendorong masuk penuh, miliknya mengisi Zuri dengan penuh dan satu hantaman keras. Zuri menjerit, tubuhnya melengkung karena sensasi yang luar biasa. Axel tidak memberi istrinya itu waktu, langsung bergerak dengan ritme brutal, ranjang berderit di bawah tekanannya.“Kau milikku, Zuri,” kata Axel, tangannya mencengkeram pinggul Zuri erat. “Hanya aku yang boleh membuatmu begini.”Zuri mencakar seprai, mencoba menahan orgasme yang mengancam. Kewanitaannya berkedut mengelilingi kejantanan Axel, basah dan licin, tapi dia tahu kalau harus menunggu.Axel mempercepat gerakan, napasnya semakin berat, keringat menetes dari dahinya. “Tahan,” perintah Axel, parau.Zuri menggigit bibir hingga terasa perih, t

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   40. Lakukan Untukku

    Axel membalikkan tubuh Zuri tiba-tiba, menekan ke sofa hingga wajah si istri terbenam di bantal. “Angkat pinggulmu,” perintahnya.Zuri menurut, merasakan tangan Axel mencengkeram bokongnya. Kejantanan Axel masuk lagi dari belakang, lebih dalam, lebih brutal. Dia mencakar bantal, menahan jeritan.“Jangan berani selesai, Zuri,” ancam Axel, tangannya menampar bokong Zuri keras hingga pasti menyisakan perih. “Aku belum selesai denganmu.”Zuri terengah, mencoba mengendalikan tubuhnya yang sudah di ambang puncak. Axel terus menghantam, suara kulit bertemu kulit mengisi ruangan.Napas Axel semakin berat, tanda dia mendekati klimaks. “Kau milikku,” desisnya. Tangannya mencengkeram pinggul Zuri erat. “Hanya aku yang boleh membuatmu begini.”Akhirnya, Axel mengerang keras, miliknya berdenyut di dalam Zuri saat dia mencapai puncak. Cairan panasnya mengisi si istri sepenuhnya dan baru saat itulah Axel berkata. “Sekarang, selesai untukku.”Zuri tidak bisa menahan lagi. Dengan satu dorongan terakhi

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   39. Dominasi Utuh

    Zuri terengah saat Axel mencium lehernya. Tangan si suami merayap ke bawah, membuka resleting rok-nya. Ketakutan Zuri bercampur sensasi aneh—dia tidak bisa melawan. Bibir Axel turun ke dadanya, lidah panas itu menari di kulitnya, dan Zuri mendesah tanpa sadar. Axel membuka kedua kaki Zuri, jari-jarinya menyelinap ke dalam, menggoda si istri hingga Zuri terengah.“Axel ….” Zuri merintih, tubuhnya mengkhianatinya.“Katakan kau menginginkanku,” desis Axel, menekan Zuri lebih dalam.Zuri tak bisa menolak. “Aku menginginkannya,” bisik Zuri, dan Axel tersenyum puas, meneruskan hingga mereka tenggelam dalam gelombang kenikmatan yang panas dan liar.Zuri lemah, menyerah pada tatapan gelap Axel yang penuh kemenangan. Senyum Axel melebar, tapi tidak ada kehangatan di dalamnya—hanya hasrat dingin yang membakar.Axel mendorong Zuri lebih keras ke sofa, blus-nya sudah terbuka penuh, bra-nya direnggut Axel dengan satu gerakan kasar hingga dia tersentak. Napas Zuri memburu saat jari-jari Axel meraya

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   38. Tidak Mau mengakui

    Zuri merasa ini terlalu aneh.Axel mencium Zuri begitu dalam, hingga napasnya tersendat. Kenapa? Apa ini pertanda Axel ingin naik ke tempat tidur untuk bercinta? Jantung Zuri berdegup kencang, hampir meledak di depan sorot mata suaminya yang gelap dan tajam.Mereka terengah bersama saat Axel melepaskan Zuri. Sudut bibir Axel tertarik—sinis, dingin. Dan Zuri tidak bisa memahami maksudnya.“Ayo, masuk,” ajak Axel, bernada rendah dan menggoda.Bulu kuduk Zuri berdiri. Dia takut—selalu begitu di dekat sang suami. Tapi di saat yang sama, ada getar aneh di tubuhnya. Axel melingkarkan lengannya hampir menyentuh perut Zuri, mengingatkan wanita itu pada tujuan Axel menikahinya, bayi laki-laki.Oh, seketika Zuri ingat. Dia lupa pamit pada Lennox! Ketakutan pada Axel membuatnya berlari begitu si suami memanggil, meninggalkan Lennox tanpa sepatah kata.“Apa yang kau lihat?” bentak Axel tiba-tiba.Zuri terperanjat, cepat berbalik dari menoleh ke belakang. “Tidak. Itu ….”Haruskah dia memberitahu A

  • Terjebak dalam Pernikahan Suami Kakakku   37. Ingin Lebih

    “Takut padaku? Oh, Zuri Everlyn. Kau terlalu manis,” kata Axel dalam hati. Dia selalu sadar bahwa garis antara kebodohan dan sikap menggemaskan si istri begitu tipis, namun memabukkan. Jangan berubah—tetaplah seperti itu. Inilah keinginan serius seorang Axel.“Mau kusiapkan teh lemon atau cokelat panas?” tawar Zuri, lembut namun terjaga jarak. Dia selalu begitu—menjaga ruang kosong di antara mereka, kecuali saat keduanya berada di atas ranjang.“Tidak ke dua-duanya,” jawab Axel.Karena Zuri yang tampak menciut karena jawabannya, membuat Axel nyaris tertawa geli. “Kopi saja, kalau begitu,” tambahnya. Dia sudah berniat mematikan ponselnya, tapi menemukan banyak pesan masuk, termasuk dari si istri.Axel membuka pesan itu sambil mengingat kejadian pagi tadi. Saat Zuri mengirim pesan ini, Axel masih sibuk menenangkan Alina dari tangisnya. Beruntung, Ronan akhirnya datang menjemput setelah mereka sarapan donat kayu manis dan sereal cokelat. Entah bagaimana Ronan memenangkan perdebatan denga

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status