Share

Bab29

Apa bedanya Rin? Saat sehat Mas Farel juga baik dan melayani Mbak Riana dengan baik. Namun, begitu Mbak Riana sakit, Dia juga dengan entengnya mendua tanpa memperdulikan perasaan wanita yang Dia tinggalkan. Entah manusia jenis apa Dia itu, punya hati apa enggak."

Arin mengusap lembut pundakku.

"Maaf ya, aku juga gak tahu kalau bakal seperti ini ceritanya."

"Iya, aku juga gak menyalahkan kamu." 

Setelah mengobrol cukup lama, aku memutuskan untuk pulang dan menunggu Mas Farel di rumah.

Aku merasa kepalaku sedikit pusing dan perutku juga sedikit mual. 

***

Aku menunggu dengan gelisah kepulangan Mas Farel, rasanya hatiku sudah campur aduk.

Sekitar jam 9 malam aku mendengar suara mobil Mas Farel.

"Asalamualaikum, Sayang! mas pulang ni." 

Aku segera menuju ke ruang depan dimana Mas Farel selalu duduk melepas lelah saat pulang kerja.

"Tumben sudah tidur?" ujar Mas Farel dengan senyum tersu

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status