Hari-hari terasa indah bagi pasangan Angie dan Joe. Mereka begitu bahagia menjalani kehidupan bersama sebagai pasangan suami istri. Tapi tentu saja bagi sebagian orang yang tidak menyukai itu, akan terbakar hati, kesal, dan menyimpan dendam.Kemunculan Angie sebagai putri dari keluarga Bharadja yang menjadi Direktur Teratai Mekar yang mengejutkan semua orang, masih belum terobati di hati pihak musuh. Kini ditambah lagi dengan pernyataan mengejutkan dari Joe tentang status pernikahan mereka.Berbagai spekulasi dan rencana baru mulai disusun untuk tetap mendapatkan keuntungan dari berita yang sedang booming.Salah satu contohnya adalah Brownie Prambudi yang tidak ingin kehilangan calon menantu super kaya seperti Joe. Ancaman pembelian saham The Eye God Tower dari Angie benar-benar membuatnya gentar.Sementara itu, Rossa yang benar-benar mencintai Joe dengan tulus dengan keangkuhannya jelas merasa kecewa. Tapi ia tetap tidak akan kalah. Kesombo
Axe mendekat ke boot dan membuka zipper kantongan berisi Angie itu. Tangan yang baru saja digunakannya untuk membunuh tiga penculik tadi, digunakannya untuk membelai pipi Angie dan juga merapikan sebagian rambut yang menutupi wajah tenang kesayangannya itu.“Hari ini akhirnya datang juga, Babe. Sedikit lagi, aku akan membawamu ke tempat yang tidak ada satu orang pun yang akan ngerusak kebahagiaan kita.” Mata Axe terlihat berkaca-kaca. Ia terharu dengan momen saat dirinya kini bisa menyentuh Angie sesuka hatinya.“Kita berangkat sekarang, Babe,” sambungnya berucap lalu mengecup dahi Angie sebelum menghidupkan mesin kapal boot tersebut.Entah ke mana Axe akan membawa Angie, tapi yang jelas itu memang tempat yang tidak akan ditemukan orang lain selain dirinya dan orang kepercayaannya.Sementara itu di lokasi penculikan Angie, sudah banyak mobil polisi yang dipimpin temannya Ben.
Axe yang terus berjalan maju ingin menyusulnya, malah membuat Angie semakin takut. Angie menghindar dengan terus berlari ke arah tengah pantai."Aku mau pulang. Aku mau pulang ke Joe. Aku tidak mau di sini denganmu!" ucapnya sambil terus menangis dan semakin melangkah kesusahan ke tengah pantai. Langkahnya berat melawan air, tapi Angie punya harapan ketika dia berenang, mungkin akan ada bantuan yang ia temui di sana.Axe yang awalnya hanya menanggapi tangisan ketakutan Angie, mulai panik ketika tubuh Angie sudah tidak tampak lagi ketika ombak ukuran sedang menggulung tubuh wanita tersayangnya itu.Dia berlari secepatnya. Axe berenang menyusul tubuh Angie yang kembali terlihat tapi sudah tidak berdaya diombang-ambingkan ombak pinggiran pantai.Jika di tempat Angie berada saat ini ia sedang berjuang melawan kelemahan tubuhnya untuk menghadapi Axe dan penjara alam yang dibuatkan untuknya.Sementara itu di kota, ada Joe dan Ben yang bekerja sama dengan Bill di kepolisian.Petunjuk yang m
"Aku rindu sangat padamu, Babe. Banyak tahun kutahan setelah mengenal dan jatuh cinta padamu. Dengan alasan brengsek itu kau menolakku dan menjadikanku saudara angkat. Tapi sayangnya kau malah jadi miliknya si bajingan itu. Sampai di titik itupun aku masih bisa menahan,”“Tapi setelah kau jadi milikku sekarang, aku bingung kenapa aku tidak bisa menahan rinduku padamu. Padahal baru beberapa hari saja aku pergi meninggalkanmu di sini," Axe menyatakan kerinduannya dengan mata yang berkabut.Axe seketika menarik kepala Angie untuk dimajukan, lalu dengan paksa ia mencium bibir wanita yang sejak lama disebut sebagai adiknya itu.Hancur, merasa terhina, dan jijik. Itulah yang dirasakan wanita menyedihkan itu. Angie berusaha menolak. Ia mendorong wajah dan tubuh Axe agar menjauh darinya, dan ketika pagutan bibir Axe terlepas, Angie memundurkan tubuhnya sedikit lalu… ‘Plak!!!’ Angie menampar Axe dengan keras.Angie bangun terduduk. Ia menangis ketakutan, "Kau gila! Kau sakit!" makinya seketika
Sampai pagi datang, Axe tetap diam menemani Angie hingga ia membuka mata. Melihat wajah Axe yang pertama kali ia lihat, membuat Angie mengerutkan dahi dan ketakutannya seketika kembali.“Jangan, Axe. Aku mohon padamu, jangan melakukan apapun padaku…” suara Angie lemas terdengar. Sebisa mungkin ia menggeser tubuhnya lebih menjauh, dan Axe terlihat membiarkannya saja, bahkan ketika Angie menarik tangannya.“Maafkan aku, Babe. Aku hilang kendali. Aku kalah dengan nafsu gilaku padamu sampai membuatmu nekat seperti ini,” Axe menunjukkan penyesalannya, “Aku janji tidak akan berbuat seperti itu lagi.”Angie hanya diam, tidak bergeming untuk menanggapi. Air matanya mengalir lagi karena sedih terkurung di sana. Axe kembali mendekat dan mengusap air mata Angie.“Angie, tolong dengarkan aku sebentar saja.” ucap Axe pelan, tapi Angie malah membuang wajah.“Aku hanya mau bilang kalau kau sedang mengandung.” Axe menyelesaikan kalimat yang berat itu dengan tenang. Sontak saja Angie menoleh dengan ce
‘Hanum, aku titipkan putriku padamu sesuai permintaanmu pada Ivy. Tolong jaga dan sayangi putri kami saat ibunya tidak bisa memberikan itu semua saat dia dilahirkan.’‘Sekarang kau-lah ibunya. Dimulai saat ini dan sampai akhir usianya, dia hanya akan tahu kalau kau adalah ibunya.’‘Setelah semua yang Ivy miliki kupindahakn atas namamu, aku janji tidak akan menunjukkan wajahku di depan kalian selamanya.’Tuan Royce tenggelam dalam kenangan puluhan tahun lalu, saat dirinya menyerahkan harta paling berharganya, satu-satunya kenangan indah bersama sang istri tercinta.Setelah melahirkan putri mereka, Ivy—istri Royce meninggal. Memilih antara hidupnya yang terselamatkan dengan pengangkatan tumor beserta bayi mereka yang hampir cukup bulan, wanita cantik itu sangat yakin memilih hidup untuk putrinya.Tuan Royce begitu terpukul atas keegoisan Ivy, terlebih istrinya itu harus membuatnya menjadi duda menyedihkan. Tak hanya itu, tepat setelah putrinya dilahirkan, seorang suster memberikan surat
“Sayang, ada apa denganmu? Kenapa kau terlihat kaget seperti itu?” Bisma tentu bertanya-tanya dengan sikap istrinya yang tidak biasa, “Hei, Tuan. Bisa kau jelaskan ada apa ini?” Sambungnya bertanya pada Tuan Royce.“Oh, maafkan aku sebelumnya, Tuan Bisma Bharadja. Aku lupa mengenalkan diriku padamu. Mungkin itulah sebabnya istri anda lupa kalau dia pernah bertemu denganku hampir tiga puluh tahun silam. Ya, itu waktu yang sangat lama,” Tuan Royce menjawab santai.Ayah kandung Angie itu kembali duduk tanpa dipersilahkan, membuat Bisma mengabaikan Hanum yang masih mematung, lalu ikut duduk di hadapan Tuan Royce.“Tuan Bisma, aku adalah Royce. Aku berasal dari Bangkok yang kebetulan memiliki beberapa usaha kecil di kota ini. Mungkin salah satunya adalah tempat pelatihan Taekwondo bernama Teratai Mekar. Aku pemilik tempat itu. Kurasa kau sudah pernah mengenal tempat kecil itu, ya, kan?”Tuan Bisma cukup tercengang mendengar penuturan Tuan Royce. Dia tidak menyangka akan didatangi pemilik t
"Jenderal, laporan tentang pergerakan saham The Eye God Tower mulai stabil. Dengan memutuskan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan kecil yang bermasalah, dua bersaudara itu berhasil bertahan,” seorang anak buah melaporkan perkembangan perusahaan Joe pada Axe.Tanpa menoleh, Axe hanya menaikkan senyuman tipis seakan dirinya sudah tahu kalau Joe bukanlah pria sembarangan.“Apa kau sudah menyiapkan hadiah kecil untuk jenius sombong itu? Aku rasa kau bisa mengacaukan apa yang sedang dikerjakannya,” tanya Axe yakin dan terkesan melewatkan apa yang baru saja anak buahnya sampaikan dan mengubah topic sesuka hati.“Sedang kuusahakan, Jenderal. Tapi sepertinya aku menemukan kabar baru yang menghebohkan,” ucap anak buahnya lagi, tapi lagi-lagi Axe acuh, “Ini tentang Nona Angie, Jenderal,” saat nama Angie terdengar, Jenderal muda itu segera menoleh cepat.“Apa itu?”“Berita ibukota dihebohkan dengan kabar pernikahan rahasia Joy Clayton dengan Nona Angie, dan fakta menyebutkan bahwa pernikahan
"Maaf, aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan yang menurutku bersifat pribadi. Dan lagi, kurasa sikapmu salah, Tuan,""Walau aku tidak mengenalmu ataupun tahu seberapa akrabnya hubunganmu dengan Wakil Presdir, tapi kau tidak dibenarkan untuk duduk di kursinya. Silahkan turun dari sana dan duduklah bersamaku di sofa,"Sikap Milea yang berani membuat Ben menyunggingkan senyumnya, meski kebodohan Milea sangat fatal kali ini. Ia melakukan kesalahan terbesar dengan tidak mengenali atasannya sendiri.Ben hanya tersenyum mengikuti perintah Milea yang sudah memasuki peran sebagai sekretaris Wakil Presdir yang baik. Ben bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan mendekati Milea yang lebih dulu duduk di sofa, tempat duduknya semula.Tapi langkah Ben terlihat aneh karena saat ini bukannya ia seharusnya berjalan ke sofa di seberang Milea, tapi Ben malah terlihat mendekati Milea dan mengurung Milea hingga tersudut bersandarkan kepala sofa dengan tidak nyaman."Untuk nyali seorang
"Kau Milea?" Dita bertanya dengan sedikit bingung saat melihat dengan langsung penampilan Milea saat ini.Benar saja, Milea memang terlihat seperti pria. Ya, pria yang cantik."Ya, benar. Namaku Milea Anandita. Aku yang melamar pekerjaan di perusahaan ini, Nona." jawab Milea panjang."Apa penampilanmu memang seperti ini sehari-hari?" Dita bertanya bingung."Hmm, tergantung, Nona. Aku bisa jadi apa saja sesuai kebutuhan, hehe." jawab Milea setengah tertawa, "Tapi, walau penampilanku aneh seperti ini, percayalah, aku bisa menjalankan tugas sekretaris dengan baik. Dan aku yakin bisa membantu meringankan tugas Wakil Presdir dengan pengalaman bekerjaku, Nona." sambung Milea yakin."Hmm, boleh juga. Baiklah, kurasa aku menyukaimu dan setuju agar kau menjadi sekretaris Wakil Presdir. Tapi—,” ucap Dita setengah menggantung."Kau seorang wanita. Meskipun saat ini kau berpenampilan sebagai pria, di masa depan siapa yang akan tahu apakah kau akan mengubah penampilanmu dan malah berbalik menggoda
Kantor pusat The Eye God Tower…"Cory, bagaimana dengan penerimaan sekretaris baru yang kuajukan padamu? Apa kau sudah mulai menjalankan perintahku?" tanya Dita pada sahabatnya Cory yang merupakan Manajer Departemen HRD di Eye God Tower."Sudah. Tenang saja. Aku tidak mungkin mengecewakanmu, Dita." jawab Cory santai, "Tapi, aku tidak yakin kau akan menerima wanita-wanita yang melamar ke kantor hari ini." lanjut Cory ragu."Why not? Apa ada yang salah dengan persyaratanku?" tanya Dita bingung."Hmm, entahlah. Aku tidak yakin. Silahkan kau lihat sendiri data-data pemohon pekerjaan itu. Duduklah dulu di sofa, aku akan memanggil bawahanku untuk membawa data mereka," ucap Cory seraya mempersilahkan Dita menunggu dengan santai."Apa ada yang aneh? Sepertinya persyaratan mencari sekretaris handal untuk Direktur sudah cukup standart,” Dita masih bingung."Bukan itu masalahnya. Tunggulah sebentar lagi, kau akan tahu apa yang kumaksud saat ini." ucap Cory.Beberapa menit kemudian, sekretaris Co
Kelahiran si kembar Sophia dan Sean membuat kebahagiaan keluarga Clayton menjadi lebih sempurna. Baik Angie dan bayinya, ketiganya dipulangkan dari rumah sakit dengan keadaan sehat dan bugar.Pasca Angie melahirkan secara Caesar, Joe tentu saja memerlukan banyak waktu luang di rumah untuk membantu istrinya menjaga ketiga anak mereka, karena tidak mungkin Nyonya Neta atau Tuan Royce yang terus berada di rumah mereka.Meskipun mempekerjakan Nanny, tapi Angie dan Joe berusaha memberikan waktu full untuk anak-anak mereka.Dan sudah pasti jika ceritanya seperti itu, maka ada Ben yang menjadi tumbal perusahaan. Tidak main-main, bahkan itu sampai menginjak 6 bulan. Hahaha…Sementara itu, malam hari di kantor The Eye God Tower."Sayang. Cepatlah selesaikan pekerjaanmu! Ini sudah terlalu malam." rengek seorang wanita seksi bernama Dita.Dita Sagala, itulah nama lengkap dari wanita cantik di hadapan Ben yang sudah terlihat bosan menunggu sang pacar.Faktanya, Dita adalah wanita baik dan dari ke
"Angie, kau tidak apa-apa, kan? Bagaimana perasaanmu? Kau butuh sesuatu?” Tanya Ben beruntun pada Angie.Kini Angie sudah berada di ruangan rawat. Sementara si kembar masih di ruang perawat untuk dibersihkan.“I’m OK, Ben,”“Ada yang sakit tidak? Perlu kupanggilkan dokter?” Kini ia bertanya khawatir. Raut wajah pucat kakak iparnya itu jelas sekali dilihatnya.“Tidak perlu. Terima kasih. Kau terlihat kacau,” jawab Angie sambil tersenyum ringan dan sesekali meringis.Kondisi Angie yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal mengharuskannya menjalani operasi caesar. Tapi semua itu tidka masalah, yang terpenting Angie dan kedua bayinya sehat. Itulah yang sangat penting bagi mereka semua.“Angie, terima kasih untuk semuanya,” Ben berucap lagi, kali ini wajahnya memerah menahan tangis.“Terima kasih untuk apa?”“Terima kasih karena kau datang ke keluarga kami. Membawa cahaya kebahagiaan bagi Sammy dan kakakku, tentu saj aaku juga bahagia melihat keduanya bahagia,” Ben kini menang
Angie berjalan pelan ke arah tangga sejak kehamilannya mendekati bulan kelahiran. Joe memang sengaja mengganti kamar mereka ke lantai satu, alasannya tentu saja agar Angie tidak harus bolak-balik naik turun tangga.Angie mendongak ke atas. Ini adalah hari minggu Sammy dan Ben sepertinya belum bangun, terbukti mereka yang belum turun ke bawah sejak tadi.Baru saja Angie hendak naik ke anak tangga pertama, wanita itu tiba-tiba memegangi perutnya yang terasa sakit.Angie meringis sambil memegang pegangan tangga supaya tidak jatuh. “Ya ampun, Nyonya! Nyonya tidak apa-apa?” tanya seorang asisten rumah tangga yang kebetulan lewat dengan teh di tangannya. Wanita paruh baya itu menaruh tehnya lalu beralih menghampiri Angie lagi. Dia menahan tubuh Angie agar tidak jatuh.“Bibi, sakit sekali,” lirih Angie.“Tuan Joe, Tuan Ben! Lihatlah Nyonya. Nyonya kesakitan!” Teriak asisten rumah tangga tersebut.Joe yang baru saja keluar kamar dan mendengar suara teriakan langsung berjalan terdesak. Sement
Di malam hari yang tenang setelah beberapa waktu selesai makan malam, Angie membawa Sammy ke kamarnya. Seperti biasa, meskipun sudah menginjak usia 10 tahunnya, Sammy tetap ingin dibacakan dongeng sebelum tidur.Si kecil sudah semakin pintar dan ceria. Kepercayaan dirinya juga meningkat tajam setelah Angie menjadi mentornya langsung dalam pelatihan Taekwondo. Sammy sudah tidak takut lagi pada orang-orang asing tanpa menurunkan kewaspadaannya.Setelah Sammy tidur, Angie kembali ke kamar utama, tapi Joe tidak ada di sana. Ia pun berjalan mencari suaminya dan mendapati penerangan di ruang kerja Joe menyala, itu artinya sang suami ada di sana.Dari depan pintu yang setengah terbuka, Angie bisa melihat keseriusan Joe saat bekerja. Senyumnya terangkat miris.‘Apa kau bekerja selarut ini untuk mengubur kekecewaan?’ gumam Angie dalam hati. Sedih sudah pasti karena harapan besar Joe yang ing
“Hoam…” Angie terlihat berulang kali menguap. Entah mengapa dirinya lebih sering mengantuk semingguan ini, dan ternyata keanehan menantunya itu terlihat oleh Nyonya Neta.“Apa kau sering begadang, Angie? Beristirahatlah, Nak. Kegiatanmu itu sudah banyak sekali, janganlah sering begadang,” ucap Nyonya Neta memberi perhatian.Setelah kejadian besar saat itu membuat perangainya berubah drastis pada Angie. Kini Nyonya Besar keluarga Clayton itu begitu menyayangi anak menantunya ini. Semakin menyayangi Angie, karena menantunya itu juga memperhatikannya dan sang suami yang saat ini memang sudah tidak bisa lagi melakukan pekerjaan berat.Seperti hari ini contohnya, Angie membawa dan mengantarkan ayah mertuanya ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan. Mengingat Joe dan Ben sendiri harus berjuang menstabilkan perusahaan mereka, maka di sinilah Angie bertindak sebagai menantu yang baik.
Hari-hari kembali normal. Joe dan Angie kembali disibukkan dengan rutinitas masing-masing. Angie semakin sibuk mengurus Teratai Mekar yang kini bekerja sama dengan Kementrian Olahraga untuk mencetak atlet tangguh menuju ranah Internasional.Sementara Joe harus menghadapi ujian pekerjaan yang menumpuk. Nama baik The Eye God Tower juga sedang menjadi perbincangan di bursa saham dan kalangan pebisnis. Itu karena investor Jepang yang menarik saham mereka besar-besaran setelah kasus Axe meledak.Untuk memperbaiki keadaan perusahaannya, Joe harus lembur dan pulang dini hari semingguan ini.Pukul 11 malam, Angie yang baru kembali dari kantornya kini sudah berada di depan kantor Eye God Tower.“Aku tidak percaya kau akan lembur lagi malam ini,” Angie bergumam sambil menghela napas. Di tangannya sudah ada bungkusan cemilan malam dan kopi untuk Joe.Angie mulai melangkah masuk