Beranda / Romansa / Istri Pungut Sang Pewaris / Memperbarui Kontrak Seumur Hidup

Share

Memperbarui Kontrak Seumur Hidup

Penulis: Inura Lubyanka
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
“Kau benar-benar ingin bayi ini lahir?” Anais bertanya usai bungkam beberapa saat.

Tatapannya menyelami manik abu Jade yang kini memandangnya lekat.

“Tentu saja, karena itu anakku,” balas pria tersebut tanpa ragu.

Ya, dia yang telah merasakan pengasingan dari orang tuanya sejak lahir, bahkan mendapat imbas kebencian ibunya sampai sekarang, tentu tak ingin nasibnya dialami oleh darah dagingnya.

Dengan manik berangsur tajam, Jade kembali melanjutkan. “Aku akan membuat kerjaan bisnis yang mendominasi seluruh San Pedro, di mana anak ini menjadi rajanya.”

Sungguh, Anais langsung tertegun mendengar ambisi besar suaminya. Dia tak menyangka akan sampai pada momen ini, padahal pria itu akan meninggalkannya usai kontrak pernikahan mereka berakhir.

“Kau tidak bisa mengambil anakku, Jade!” sahut Anais yang lantas membuat lawan bincangnya mengernyit. “Aku yang mengandungnya, aku yang akan melahirkannya. Jadi kau tidak berhak merebutnya dariku setelah kita berpisah, tidak akan pernah!”

Mendap
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Mari Kita Buat Bayi Kembar

    ‘Sepertinya cincin itu tidak asing. Di mana aku pernah melihatnya?’ batin Anais coba mengingat. Pikirannya terus terusik oleh cincin Leah yang dilihatnya saat makan tadi. Meski penasaran, tapi dia tak bisa langsung bertanya pada mertuanya tersebut. Jade yang tengah duduk di kursi penumpang samping Anais, menjadi heran sebab istrinya hanya diam sejak keluar Royal Hera Sweet. “Apa yang sedang kau pikirkan?” ujar pria itu berpaling ke arahnya. Anais pun buyar dari lamunan. “Oh? Ah … bukan apa-apa. A-aku hanya sedikit lelah.” “Besok kita pindah ke mansion Devante, jika kau merasa kurang sehat, kita bisa menundanya. Aku tidak ingin kau dan bayi kita sakit.” Jade menyahut sembari merengkuh tangan Anais.Sungguh, wanita itu tak menyangka sosok pria yang bisa sangat ganas, kini melimpahkan kasih sayang padanya. “Tidak perlu, Jade. Aku sudah rindu suasana mansion Devante, aku ingin segera menunjukan tempatku dibesarkan pada bayi kita.” Anais menjawab sambil mengeratkan pegangan tangan mer

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Suami yang Haram Ku Nikahi?

    ‘I-ini pasti hanya kebetulan ‘kan? Ayah dan Ibu mertua tidak mungkin memiliki hubungan khusus hanya karena cincin ini!’ batin Anais menampik asumsi negatifnya. ‘Ya, aku pasti berlebihan. Ayah bukan orang yang—’ Wanita itu menghentikan ucapannya dalam hati saat menyadari ada potret lain yang disembunyikan di balik foto Esteban tadi. Lembaran kertas yang terkoyak itu, seketika membuat irisnya membelalak tegang. Perasaannya kembali terserang getir saat mendapati robekan foto Leah ada di antara potret masa muda Esteban. “A-apa-apaan ini?!” dengusnya serasa dihantam baja. Meski foto itu sobek, tapi Anais jelas mengenalinya karena sebagian besar wajah Leah terpampang jelas. Dada Anais meradang begitu pikirannya teringat dengan foto yang tak sengaja dia lihat saat masuk ke ruang rahasia di penthouse Jade. ‘B-benar saat itu pasti foto Ibu mertua. I-ini masuk akal karena Jade menyimpan foto itu di ruang rahasianya, dan Ibu mertua juga memakai cincin yang sama.’ Manik Anais gemetar saat kepa

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Pembalasan Dendam Masa Lalu

    Anais bangkit dari posisi tidurnya tanpa berniat menjawab pertanyaan Jade. Dia bahkan menyingkap selimut putihnya dan hendak turun dari ranjang, tapi dengan cepat sang pria langsung menahan tangannya.“Jangan pergi,” titah Jade yang seketika membuat Anais terhenti.Meski menurut, tapi Anais tak menyahut ataupun berpaling ke arah sang suami. Dan itu semakin menyiksa Jade dalam rundungan rasa penasaran.“Kau tidak bisa seperti ini, Anais. Katakan, apa maksudmu tadi?” Jade kembali menyidiknya.Dia yang tak mendapati jawaban dari Anais, menjadi gusar saat melihat eskpresi sang istri berangsur muram. Terlebih dirinya yang hafal kebiasaan Anais menggigit bibir bawahnya kala menghadapi tekanan atau masalah rumit.“Anais ….” Pria itu memanggil istrinya amat lirih.Telapak tangannya yang besar menjulur, meraih d

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Bagaimana Rasanya Menghamili Adikmu Sendiri?

    Leah memiringkan kepalanya, lantas mengangguk untuk memberi isyarat pada lelaki yang baru saja memberinya laporan agar pergi.“Apa kau bisa sedikit lebih tenang?” tukas Leah pada Denver.Benar, putra keduanya buru-buru datang saat mendapat laporan pekerjaan dari sekretarisnya.Dengan wajah berang, Denver lantas mendengus, “mengapa Ibu menarik kembali project yang sedang aku kerjakan? Ibu tahu bahwa aku sedang berusaha mengambil hati Kakek lagi, tapi mengapa Ibu malah menghancurkan rencanaku?”“Karena kau sangat bodoh!” sahut Leah tanpa ragu. “Ibu sudah bilang padamu untuk fokus pada proyek, tapi kau diam-diam ikut campur urusan Ibu dan malah menemui Anais.”Sang putra seketika bungkam, giginya mengerat kesal karena rupanya Leah tahu saat dia membuntutinya dan mengancam Anais.“Masalah anjing liar dan istrinya itu akan Ibu selesaikan. Kau sudah kalah beberapa langkah, jika kau hanya bermain seperti ini, Ibu tidak akan segan membuangmu!” Leah melanjutkan lebih tedas.Wanita tersebut men

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Demi Bayi Kita

    ***Anais dan Jade telah mendatangi rumah sakit kenamaan di San Pedro. Sepanjang tes yang dijalani untuk memeriksa DNA mereka, keduanya diliputi perasaan was-was. Rasanya Anais ingin mundur, tapi dia tak ingin menjadi pecundang dengan terus menghindari fakta.Namun, tak bisa disangkal bahwa dirinya terus kepikiran dengan hasil tes, bahkan sampai malam pun wanita itu tampak seperti orang ling-lung. Jade pun merasa sesak kala melihat istrinya termenung di balkon lantai atas, yang mengarah ke kolam renang.Dia mendekat, memeluknya dari belakang sembari berbisik, “apa yang kau lakukan di sini, istriku?”Anais seketika buyar dari lamunannya. Dia berbalik, lantas berniat melonggarkan dekapan sang suami. Akan tetapi, tangan Jade yang melingkari pinggangnya malah semakin erat, sebab tak ingin wanita itu menjauh.Dirinya menatap Anais lekat seraya berkata, “Dokter bilang hasil tesnya akan keluar dalam satu sampai dua minggu. Selama belum ada kepastian, kita tetap pasangan suami-istri, Anais. K

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Mari Kita Berpisah

    Mau seberapa keras Jade menolak dan protes pada dokter, tenaga medis itu tetap mengatakan bahwa hasilnya akurat.‘Tidak bisa, Anais tidak bisa menjadi adikku!’ batin Jade mendecak dalam hati.Wajahnya tampak mendidih begitu keluar dari ruang dokter. Tiap langkahnya seakan membara, murka pada dunia yang hari ini telah menghancurkan hatinya. Bahkan Carlein yang sedang mengikutinya di belakang, sungguh tak berani bertanya apapun.Dia menghentikan lajunya saat melewati koridor. Dia berpaling ke belakang, lantas berkata pada asistennya. “Bawakan Anais hasil tes yang menunjukan keterangan negative.”Carlein seketika membelalak mendengar titah tersebut. Dia bungkam, dan itu membuat Jade kembali menengaskan, “kau mengerti?”“Ba-baik, Tuan,” sahut Carlein terbata.Namun, tepat setelah itu rasa terkejutnya kian membengkak sebab Anais sudah tiba lebih dulu. Carlein tak tahu apakah wanita tersebut mendengar percakapan mereka atau tidak, tapi yang pasti situasi ini sungguh berbahaya.“Apa maksudmu

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Kau Hanya Boleh Menjadi Istriku

    Jade segera membuka amplop putih dari Carlein. Irisnya memindai penasaran sebab asistennya bilang dia telah ditipu. Dan ya, di bagian akhir surat hasil tes yang kini dipegangnya, Jade melihat jelas bahwa keterangannya negative! Dia bahkan membaca berkali-kali, khawatir bila matanya salah menilik. Akan tetapi, keterangannya memang menunjukan bahwa hasil tes DNA yang dia lakukan bersama Anais tidak cocok. “Apa arti surat ini, Carlein?” tukasnya menuntut penjelasan. Sang asisten segera menjawab dengan tegas. “Ini adalah hasil tes yang sebenarnya, Tuan. Dokter itu telah menipu Anda dengan memalsukan hasil tes menjadi positif karena permintaan seseorang.” Detik itu juga, manik abu Jade tampak menyorot tajam dengan alis saling mendapuk. Tak bisa dipungkiri bahwa dia sungguh senang jika ternyata dirinya dan Anais bukanlah saudara, tapi di sisi lain, pria tersebut pasti akan murka karena ada orang yang ingin main-main dengannya. Namun, Jade tak bisa langsung girang sebelum memastikan semua

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Kepergok di Ruang Tengah

    “A-apakah pria yang ada di foto waktu itu adalah ayahmu?” Anais bertanya ragu-ragu, dan itu sekejap membuat Jade menaikkan kedua alisnya. “Foto apa yang kau maksud?” balas sang pria bertanya. Ada jeda beberapa saat sebelum Anais menjawab. Dan ya, wanita itu baru sadar bawah dulu dia masuk ke ruang rahasia penthouse Jade tanpa persetujuan suaminya. ‘Aish, mengapa aku jadi mengungkit masalah itu? Harusnya aku tidak usah membahas tentang ayahnya lagi ‘kan? Dia menyembunyikan foto-foto itu pasti karena suatu alasan. Sekarang dia pasti curiga padaku. Apa yang harus aku katakan?’ geming Anais bingung dalam batin. “Apa kau—” “Ma-maafkan aku, Jade.” Anais segera menyahut ucapan sang pria yang belum tuntas. “Saat itu, ketika kau memergoki diriku di ruang rahasia penthouse milikmu, aku tidak sengaja melihat foto anak laki-laki kecil bersama seorang pria. A-aku pikir, itu adalah dirimu dan ayah mertua.” Mendengar penjelasan sang istri, Jade sekarang ingat. Ya, untuk pertama kalinya, dia mel

Bab terbaru

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Extra Part 2: River Reiner Herakles

    “Putramu sangat menggemaskan. Lebih baik kau bergabung bersama mereka,” tutur Hans tersenyum saat melihat Jade menggandeng anaknya. “Jade sudah menemaninya, aku akan di sini bersama Kakek.” Anais membalas selaras dengan bibirnya yang tertarik ke atas. Meski dia bilang seperti itu, tapi Hans tahu benar bahwa cicitnya lebih membutuhkan Anais. “Bukankah Kakek sudah bilang, Jade tidak ingin putranya berakhir seperti dirinya. Jadi, kau harus membantu suamimu agar dia bisa memberikan kasih sayang yang berlimpah pada anaknya.” Mendengar nasihat Hans, kali ini Anais tak bisa bersikeras. Usai pamit pada kakek mertuanya, wanita itu pun menghampiri Jade dan sang putra yang sudah rapi dengan pakaian berkuda. “Reins!” tukas Anais menyeru. Ya, River Reiner Herakles-yang akrab disapa Reins oleh Anais itu adalah bocah lelaki kecil yang menawan dan energik. Semakin dia tumbuh besar, rupa wajahnya semakin mirip dengan Jade. “Lihat aku, Mommy! Apa aku sudah mirip Daddy?” tukas River memamerkan pen

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Extra Part 1: Karma

    ***“Sebaiknya Anda berhenti minum, Tuan,” tukas seorang lelaki yang merupakan Asisten Pribadi Denver selama di Asia.“Singkirkan tanganmu, sialan!”Alih-alih menurut, Denver malah menampik tangan asistennya seraya mengumpat geram. Dia justru mengisi gelasnya dengan vodka karena pikirannya sangat semrawut. Akan tetapi, lagi-lagi asistennya menahan saat dirinya hendak meneguk minumannya.“Mengapa? Apa kau akan mengadu pada Kakek?!” decak Cucu kedua Hans tersebut.Dia merengkuh kerah sang asisten hingga wajah mereka lebih dekat. “Katakan pada Kakek, bahwa aku hanya bermain-main di sini. Laporkan saja kerjaku tidak becus dan hanya membuang waktu dengan para wanita penghibur. Bukankah itu sudah cukup untuk memenuhi laporanmu tentangku?!”“Tuan, Anda tidak boleh—”“Berisik!” Denver kembali menyambar dan lantas melepas cekalan tangan dari kerah asistennya.Dia menyabit gelas vodkanya, lantas meneguk minumannya hingga tandas. Begitu cairan memabukkan itu mengaliri tenggorokannya, pria itu m

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Ending: Mari Hidup Bersama Dalam Waktu Yang Lama

    “Dokter, bicaralah dengan jujur. Istri saya sedang dalam bahaya, tapi bagaimana bisa Anda mengatakan sesuatu yang konyol?!” Jade memberang seiring amarah perih menjalari raganya. “Mohon maaf, Tuan. Kami tidak ada pilihan lain, sebab jika kami memaksa melakukan operasi untuk mengeluarkan pelurunya, bayi dalam kandungan istri Anda bisa dalam bahaya. Namun, apabila peluru itu tidak segera dikeluarkan, nyawa istri Anda bisa terancam,” balas Dokter itu dengan raut wajah gelisah. Memang, dirinya seperti menemui jalan buntu. Dia pun tidak bisa mengambil risiko sebab ini menyangkut hidup dan mati seseorang. “Se-sebab itu, kami menyerahkan keputusan pada Anda, selaku suaminya. Apapun pilihan—” “Pilihan?!” Jade lantas menyahut sebelum ucapan tenaga medis itu tuntas. “Apa yang Anda maksud dengan pilihan, Dokter? Anda sama saja meminta saya untuk membunuh salah satu dari mereka!” Manik abu pria tersebut tampak membesar dengan getir. Dirinya sungguh tak bisa mengambil keputusan mengenai perkar

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Ambang Kematian: Anaisku, Istriku.

    Netra abu Jade membelalak selebar cakram begitu melihat peluru melesat ke dada kiri Anais. Sensasi terbakar bercampur perih, kini seolah menyobek jantung pria itu.“Tidak, Anais!” Dirinya buru-buru menuju istrinya, tapi tanpa dia tahu, Aretha malah mengarahkan pistol padanya.‘Dasar pasangan sialan! Lebih baik kalian ke neraka bersama!’ decak Adik angkat Anais itu dalam batin.Tangannya bersiap menarik pelatuk senjata apinya, tapi Carlein yang berada di belakang Jade, lebih dulu melesatkan tembakan hingga tepat mengenai lengan Aretha. Suara desingan peluru Cerlein sontak membuat semua orang tertegun, tapi Jade tanpa peduli hanya berlari pada Anais.Pria tersebut merengkuh sang istri yang masih terikat di kursi. Gelenyar merah pun merembes dari balik dress putih gading yang wanita itu kenakan. Dan begitu menyadari sang suami tiba, manik Anais pun bergetar seolah menemukan muaranya.“Jade … a-aku tahu kau akan datang. Kau pasti menemukanku di mana pun aku berada.” Anais bertutur dengan

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Jadi Kau Lebih Memilih Mati?

    ***Nyaris satu jam, akhirnya Jade baru membuka ponselnya. Dan saat itu juga, keningnya mengernyit sebab ada beberapa panggilan tak terjawab dari sang istri. Dirinya yang kini berangkat menuju mansion Herakles, berupaya menelepon Anais kembali, tapi hasilnya nihil sebab istrinya tak mengangkat.“Mengapa dia tidak menerima panggilanku?” gumam Jade terserang bingung.“Mungkin saja Nyonya Anais saat ini sedang berbincang dengan Pimpinan, Tuan. Jadi Nyonya tidak sempat melihat ponselnya.” Carlein pun menyahut untuk menenangkan.Jika dipikir jernih, bisa saja itu benar, sehingga Jade pun membalas, “ya, mungkin. Terlebih lagi, Kakek sangat menantikan kelahiran bayi kami. Pasti Kakek mengajak Anais bicara banyak hal.”Jade menghela napas sembari merebahkan kepalanya di badan kursi mobilnya.‘Walau begitu, aku sangat cemas karena membiarkan Anais be

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Lama Tidak Berjumpa, Anais.

    *** “Hei, mengapa di sini tidak ada minuman?!” Cedric membanting pintu lemari pendingin dengan emosi. Sepasang matanya yang cekung tampak mengerikan di wajahnya yang berang. Dia lantas menendang kursi, sampai membuat Aretha yang sedari tadi melihat sesuatu di laptopnya menjadi terusik. “Hah, sialan! Rumah macam apa ini?! Benar-benar memuakkan!” Cedric kembali mengumpat kasar. Sang adik yang sudah tidak tahan dengan tabiat kakaknya pun menyambar, “apa Kak Cedric buta? Di sana banyak air, apa susahnya minum air itu?!” “Aku tidak butuh air, berengsek! Tapi alkohol, alkohol, sialan! Aku benar-benar stress, jadi setidaknya berikan aku bir!” Putra sulung Tigris Devante itu kembali mendengus dengan amukan berapi-api. Dia yang merupakan seorang pecandu narkotika sudah kesulitan mendapat obat terlarangnya, hingga setiap hari hanya melampiaskannya pada minuman. “Aish, sial! Ini bukan bar. Jika Kakak ingin bir, pergilah ke bar atau club malam. Jadi berhentilah mengeluh dan mengumpat, karen

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Aku Hanya Ingin Mencicipinya Sedikit

    ‘A-apa aku tidak salah lihat?’ Anais membatin seiring dengan maniknya yang berkedip.Dirinya tercengang mendapati Lariat Anne datang bersama seorang pria. Mungkin di mata publik itu adalah hal biasa, tapi bagi Anais ini sungguh tak terduga sebab pria yang tengah menemani Anne tak lain adalah Eldhan Hermeden.‘Apakah selama ini mereka saling kenal? Mengapa Anne bisa datang bersama Eldhan?’ sambung wanita itu dalam hati.Apa saja yang sudah Anais lewatkan? Dia cukup lama tidak melihat Eldhan sejak tahu bahwa pria tersebut memiliki perasaan padanya. Ya, meski saat itu Anais belum jatuh cinta pada Jade, tapi dirinya merasa aneh dan tak bisa menerima hati Eldhan.Dari lawan arah, Lariat Anne mendekat bersama Eldhan di sebelahnya. Dan seperti biasa, penampilan Anne yang glamor, kini diimbangi Eldhan yang tampil dengan setelan jas berkelas.“Selamat atas pelantikan Anda sebagai Presiden Direktur DV Group, Nona,” tuturnya disertai senyum anggun.Anais dengan santun pun membalas, “terima kasih,

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Kepergok di Ruang Tengah

    “A-apakah pria yang ada di foto waktu itu adalah ayahmu?” Anais bertanya ragu-ragu, dan itu sekejap membuat Jade menaikkan kedua alisnya. “Foto apa yang kau maksud?” balas sang pria bertanya. Ada jeda beberapa saat sebelum Anais menjawab. Dan ya, wanita itu baru sadar bawah dulu dia masuk ke ruang rahasia penthouse Jade tanpa persetujuan suaminya. ‘Aish, mengapa aku jadi mengungkit masalah itu? Harusnya aku tidak usah membahas tentang ayahnya lagi ‘kan? Dia menyembunyikan foto-foto itu pasti karena suatu alasan. Sekarang dia pasti curiga padaku. Apa yang harus aku katakan?’ geming Anais bingung dalam batin. “Apa kau—” “Ma-maafkan aku, Jade.” Anais segera menyahut ucapan sang pria yang belum tuntas. “Saat itu, ketika kau memergoki diriku di ruang rahasia penthouse milikmu, aku tidak sengaja melihat foto anak laki-laki kecil bersama seorang pria. A-aku pikir, itu adalah dirimu dan ayah mertua.” Mendengar penjelasan sang istri, Jade sekarang ingat. Ya, untuk pertama kalinya, dia mel

  • Istri Pungut Sang Pewaris   Kau Hanya Boleh Menjadi Istriku

    Jade segera membuka amplop putih dari Carlein. Irisnya memindai penasaran sebab asistennya bilang dia telah ditipu. Dan ya, di bagian akhir surat hasil tes yang kini dipegangnya, Jade melihat jelas bahwa keterangannya negative! Dia bahkan membaca berkali-kali, khawatir bila matanya salah menilik. Akan tetapi, keterangannya memang menunjukan bahwa hasil tes DNA yang dia lakukan bersama Anais tidak cocok. “Apa arti surat ini, Carlein?” tukasnya menuntut penjelasan. Sang asisten segera menjawab dengan tegas. “Ini adalah hasil tes yang sebenarnya, Tuan. Dokter itu telah menipu Anda dengan memalsukan hasil tes menjadi positif karena permintaan seseorang.” Detik itu juga, manik abu Jade tampak menyorot tajam dengan alis saling mendapuk. Tak bisa dipungkiri bahwa dia sungguh senang jika ternyata dirinya dan Anais bukanlah saudara, tapi di sisi lain, pria tersebut pasti akan murka karena ada orang yang ingin main-main dengannya. Namun, Jade tak bisa langsung girang sebelum memastikan semua

DMCA.com Protection Status