Share

Bab 14: Fitnah

Penulis: Anisa Swedia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Jika tahu pulang ke rumahnya sendiri akan membuatnya terluka seperti ini, Najwa tak akan pulang ke rumah tadi dan memilih tidur di toko saja. Najwa sangat kecewa dengan sikap Hamish yang berat sebelah kepadanya, bahkan tak mempercayai ucapannya sama sekali.

“Najwa, buka pintunya sayang,” suara Hamish masih terdengar di luar pintu kamarnya dengan ketukan pelan.

“Sudah malam mas, aku lelah dan ingin tidur. Pergilah,” jawab Najwa.

“Ijinkan aku tidur denganmu, sayang …” pinta Hamish memohon.

“Setelah apa yang telah terjadi barusan?” tanya Najwa.

“Aisyah tak pernah berbohong, Najwa,”

“Jadi maksudmu aku yang berkata dusta?” sahut Najwa.

“Bukan begitu, kupikir kamu pasti lelah dan memikirkan hal yang tidak-tidak,” kata Hamish mencari alasan.

“Kembali saja kepada Aisyah, mas. Bukankah mas tadi bilang kalau Mufti sampai terbangun gara-gara aku?” tanya Najwa. Hamish menghela napas, ia benar-benar frustasi dan tak tahu lagi harus menghadapi Najwa bagaimana. Dia pikir memiliki dua istri akan sang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Narsih In
usir ajalah dari pada difitnah terus ngapain berbakti pafa penghianat biar jadi gelandangan semuanya
goodnovel comment avatar
Rita Tamunu
sudah, usir tu laki sama ibunya sekalian biar tau rasa sipelakor
goodnovel comment avatar
Ipeh Saripeh
sudah Thor buat para pengkhianat itu pergi dari rumahnya Najwa.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Istri Pilihan Suami   Bab 15: Rekaman CCTV

    Najwa berusaha menyibukkan diri dengan fokus pada adonan kue pesanan yang diterimanya, meski tanpa dipungkiri, ia kepikiran terus akan Mufti.“Bu Najwa kenapa?” tanya Tuti pada Najwa.“Pak Hamish menitipkan Mufti padaku, Ti, saat aku menaruhnya di atas tempat tidur untuk mencari mainan di kamar mandi, tiba-tiba Mufti menangis, aku berlari keluar dan melihat dia sudah di lantai,” kata Najwa.“Astaghfirulloh,” ucap Tuti sangat kaget dengan apa yang barusan dikatakan oleh Najwa tersebut.“Dia guling-guling sampai jatuh, bu?” tegas Tuti, Najwa menggeleng.“Memangnya bayi hampir dua minggu bisa tengkurap?” tanya Najwa dan Tuti menggeleng.“Terus kenapa bisa jatuh?” tanya Tuti bingung.“Itulah yang aku bingungkan serta cemaskan, Tut. Pak Hamish marah besar dan gak percaya sama aku. Aku juga cemas sama Mufti,” kata Najwa.“Bukankah di kamar bu Najwa ada cctv?” Widya nyeletuk obrolan, membuat Najwa dan Tuti saling memandang dengan tatapan kaget dan baru sadar apa yang dikatakan oleh Widya ada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 16: Sedikit Perdebatan

    Aisyah terlihat tak sabar kala Hamish menemui Najwa. Sungguh, ia hanya ingin menjadi ratu seorang di rumah yang ia tinggali sekarang ini. Ia berharap rencananya dengan mencubit paha Mufti tadi pagi dan meletakkkannya di lantai kamar Najwa berhasil membuat Hamish mengusir Najwa dari rumah. Ia yakin kalau Hamish masih sangat mencintainya dan akan menuruti apa yang ia minta.“Cklek,” pintu rumah terbuka dan Hamish masuk ke dalam rumah dengan wajah menunduk. Dada Aisyah berdebar-debar dan ia merasa Hamish telah berhasil berbicara dengan Najwa soal kepergian Najwa dari rumah.“Ada apa, mas?” tanya Aisyah berpura-pura perhatian. Ditimang-timangnya Mufti dalam dekapannya. Hamish hanya menoleh padanya sekilas lalu berlalu dan memilih duduk di salah satu sofa di ruang tamu. Aisyah menyusul duduk di sebelahnya, menunggu dengan tak sabar apa yang akan dikatakan oleh Hamish soal hasil bicaranya dengan Najwa, “kenapa mas Hamish murung? Mbak Najwa nggak mau ngaku kalau udah melempar anak kita?” tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 17: Menghasut Hamish

    Najwa bukan cemburu dengan apa yang terjadi antara Hamish dan Aisyah tadi di dapur, ia malah sangat kesal karena dengan mudahnya Aisyah mempermainkannya di rumahnya sendiri dan Hamish seolah condong padanya.Adil?Apakah ini yang dinamakan adil?Najwa mengucapkan kata istighfar dan sangat bingung dengan situasi yang ada sekarang ini. Ia tak tahu harus berbuat apa jika di rumah sendiri ia merasa tak nyaman dengan keberadaan Aisyah. Apakah ia harus pergi dari rumahnya sendiri? bagaimana jika ibu mertuanya sakit?Air mata merembes dari kedua mata Najwa. Ia memeluk dirinya sendiri yang kesepian dan terpuruk. Ia ingin membagi perasaannya, tapi pada siapa? Sarah. Ya, dia hanya memiliki satu teman baik dan itu adalah Sarah. Sebenarnya Najwa masih memiliki beberapa teman baik juga, hanya saja mereka sudah sibuk dengan rumah tangga mereka sendiri dan hanya dengan Sarah ia bisa menghabiskan waktu bersama-sama, karena Sarah belum mau menikah juga.Pintu kamar Najwa diketuk tiga kali lalu terbuka

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 18: Jatuh

    "Najwa, tunggu!" seru Hamish saat Najwa terus melangkah dan tak memedulikan sama sekali tawaran dari Aisyah. Bagi Najwa, menghindari Aisyah lebih baik karena ia sekarang tahu betul kalau madunya itu berwajah dua. Dan sialnya, sang suami lebih percaya ucapan madunya dari pada dirinya.Ah, aku memang siapa? Aku memang menikah dengannya bertahun-tahun, tapi bukankah aku hanya pelarian saja? Mas Hamish tentu lebih percaya mantan kekasihnya itu karena mereka saling mengenal jauh sebelum aku hadir dalam diri mas Hamish, bukan begitu?Najwa merasa kerdil. Ia mengalami krisis kepercayaan diri karena sang suami berat sebelah."Najwa, kamu gak dengerin aku?" suara Hamish naik satu oktaf membuat langkah kaki Najwa berhenti dan hatinya terasa nyeri. Tak cukup membuat hati Najwa terluka dengan menghadirkan madu yang juga dibawa pulang ke rumahnya, kini Hamish juga membentaknya di hadapan madu dan pekerjanya. Melihat Hamish yang marah kepada Najwa, diam-diam Aisyah tersenyum senang. Hal ini sudah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 19: Jatuh 2

    "Bu Najwa," sapa asisten rumah tangganya yang melihat wajah majikannya pucat. Najwa menoleh ke asistennya dengan terpatah-patah, seluruh tubuhnya masih gemetaran dengan apa yang baru saja terjadi pada Aisyah. Sungguh, Najwa tak pernah menyangka kalau Aisyah akan jatuh karena ia tampar."A-aku gak sengaja, bi," kata Najwa pada asisten rumah tangganya dengan suara yang gagap dan penuh penyesalan. Masih teringat jelas di benaknya kejadian barusan hingga membuat Prima dan ibu mertuanya melarikan Aisyah keluar rumah."Bu, tenang," kata asistennya pada sang majikan. Sebenarnya asistennya itu merasa sangat prihatin kepada majikannya. Ia sudah ikut dengan Najwa sejak Najwa berhasil membuka usaha toko kuenya dan belum menikah dengan Hamish. Ia tahu betul bagaimana usaha Najwa dalam mempertahankan rumah tangganya yang sering sekali mendapatkan badai. Bahkan, ia yang menemani Najwa untuk melakukan program hamil ketika Hamish tak sempat mengantarnya. Segala macam cara dilakukan Najwa untuk bisa m

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 20: Jatuh 2

    Di luar ruang rawat yang hanya ditutupi tirai di IGD rumah sakit itu, Hamish hanya bisa menunggu dengan tak sabar kondisi Aisyah yang sedang ditangani oleh beberapa tenaga medis di dalam sana. Ida tak kalah cemas dengan kondisi sang menantu yang baru saja melahirkan dan belum pulih benar itu sedang berada di ruang perawatan."Kenapa Najwa harus berbuat seperti itu pada Aisyah, Bu?! Dia baru saja melahirkan secara Caesar dan belum pulih sepenuhnya, bagaimana kalau terjadi sesuatu padanya?" tanya Hamish cemas pada sang ibu. Ia kesal dan marah sekali pada Najwa.Ida tak bisa menjawab pertanyaan dan kecemasan dari sang putra, meski sebenarnya ia masih ingin membela Najwa. Ida menyaksikan sendiri pertikaian antara dua menantunya tadi. Ia berdiri di bawah dan hanya mendongak ke atas dengan menatap cemas, ia bahkan tahu kalau Aisyah yang menendang ponsel Najwa sampai jatuh berkeping-keping di lantai bawah yang membuat Najwa murka dan menamparnya, tapi tak menyangka kalau tamparannya itu kuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 21 : Bingung

    Hamish sedang berada di ruang perawatan Aisyah. Meski kondisi Aisyah dinyatakan membaik oleh dokter paska operasi yang dijalankannya beberapa jam lalu, tapi Aisyah belum sadar juga. Hamish cemas dan makin kalut, ia teringat akan putranya Mufti yang ada di rumah, mendadak ia takut kehilangan Aisyah, sosok yang pasti masih sangat dibutuhkan oleh Mufti.Hamish semakin kalut, perasaannya campur aduk sekarang ini. Rasa amarah dan kecewanya kepada Najwa belum hilang, sekarang ditambah rasa cemas ketika nanti ia membawa pulang Aisyah ke rumah Najwa, ia takut Najwa akan kembali melukainya.Bagaimana bisa Najwa berubah sikap seperti itu?Hamish tak habis pikir sama sekali dengan apa yang dilakukan oleh Najwa kepada Aisyah hingga membuat Aisyah jatuh dari lantai. Sekesal itukah Najwa pada Aisyah sampai ia berani menyerangnya? Ia jadi ingat video viral istri-istri yang melabrak pelakor belakangan ini, sungguh brutal dan mengerikan, ia makiin bertambah was-was.“Mas ….” Suara lirih Aisyah membuya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Pilihan Suami   Bab 22: Bingung 2

    “Kamu masih mau bertahan dengan pernikahan konyolmu itu, Najwa?” tanya Sarah dengan geram ketika pagi itu Sarah memutuskan kembali menyambangi Najwa di rumahnya dan mengajaknya keluar. Ia melihat kalau sahabatnya dalam keadaan kacau sekali dan ia tak tega melihat Najwa seperti itu.“Aku harus bagaimana, Sin?” tanya Najwa.“Ajukan gugatan perceraian, Najwa! Biar Hamish sadar kalau yang dilakukannya padamu adalah sebuah kesalahan!” kata Sarah.“Tapi bagaimana dengan ibu?” tanya Najwa.“Kamu masih memikirkan mertuamu sedangkan ia tak memikirkan bagaimana perasaanmu? Memintamu membawa serta madumu ke rumahmu? Itu hal paling gila, Najwa!” kata Sarah.“Karena mas Hamish dan ibu tak memiliki rumah,”“Tapi bukan berarti rumahmu adalah tempat penampungan, ingat Najwa, rumahmu itu hasil jerih payahmu sendiri,” kata Sarah mengingatkan.“Tapi setelah menikah dengan mas Hamish, ia merenovasinya,” kata Najwa.“Merenovasi? Maksudmu membuat kamar tambahan di belakang? Oh ayolah, kamu tidak duduk mani

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Suami   Bab 99: Sebuah Akhir

    Najwa sedang memilih-milih bahan yang bagus untuk kue yang akan ia buat nanti sore. Ia ingin memakan cake yang cantik dan enak. Membayangkannya saja membuat Najwa menelan ludah.“Najwa,” panggil seseorang yang langsung membuat Najwa menoleh dan kaget begitupun dengan pria yang ada di hadapannya ketika ia baru menyadari perut Najwa sedikit membuncit. Tubuh Najwa yang kurus selama kehamilan membuat kandungan Najwa yang sudah dua puluh empat minggu itu terlihat lebih jelas, padahal ini adalah kehamilan pertamanya.Hamish yang mengenali Najwa dari belakang dan ingin menyapanya saat ia memasuki supermarket tak pernah menyangka sebelumnya kalau Najwa akan hamil secepat ini di pernikahan keduanya.“Mas Hamish,” panggil Najwa kikuk seraya menoleh ke kanan dan kiri untuk menemukan suaminya yang entah kemana.“Kamu hamil, Najwa?” tanya Hamish dengan suara berat, rasanya seperti ada yang mengganjal di kerongkongannya saat ia mengucapkan hal itu pada Najwa.“Alhamdulillah, iya, mas. Gak nyangka b

  • Istri Pilihan Suami   Bab 98: Hukum Tabur Tuai

    Aisyah menangis di dalam tahanan karena tak menyangka ada orang yang tega memfitnahnya dengan menaruh obat terlarang dalam tasnya.Berulang kali ia berteriak tak menggunakan obat terlarang tersebut, tapi pihak kepolisian mengabaikannya."Pak,tolong pak, saya punya anak balita di rumah, bebaskan saya, saya mohon ..." rengek Aisyah pada petugas kepolisian yang lewat di depan tahanan sementaranya."Ibu macam apa yang dandanannya seperti wanita malam dan keluyuran tengah malam?" sahut polisi tersebut kepada Aisyah."Setidaknya biarkan saya telepon suami saya dulu," pinta Aisyah."Bukankah ponselmu sedang di cas? Tunggu dulu sekalian tunggu giliran kamu diperiksa," kata petugas itu geram."Percaya sama saya pak, saya bukan pemakai atau pengedar obat terlarang," kata Aisyah pada petugas tersebut."Semua orang juga bilang begitu kalau sudah ketahuan. Kamu akan menjalani rangkaian test, kalau terbukti bukan pemakai mungkin memang beberapa pil itu bukan milikmu," kata pak polisi itu pada Aisya

  • Istri Pilihan Suami   Bab 97: Ditangkap

    Aisyah dan Hans akhirnya terpaksa keluar rumah keesokan harinya bersama dengan barang-barang perabotan yang baru saja dibeli oleh Hans. Saat memasuki kost rumah tangga yang sangat sederhana, Aisyah menggerutu kesal dan marah-marah tak jelas.“Kenapa kita tinggal di sini, sih, mas?” tanya Aisyah kesal sekali, “panas sekali,”“Nyalakan saja kipasnya,” kata Hans.“Kenapa kita gak cari apartemen sih, mas?” tanya Aisyah kembali,“Uangku gak cukup dan aku belum dapat pekerjaan baru,”“Seharusnya kamu itu gak dipecat dari perusahaan, mas. Masalah kita kan masalah pribadi, seharusnya mbak Mirna tahu kalau masalah pribadi gak bisa dicampur dengan masalah perusahaan,” kata Aisyah mengomel. Hans lelah, Aisyah sama sekali tak mau membantunya dalam hal beres-beres tempat kost yang baru, jadi ia sungguh lelah karena harus mengerjakannya sendirian.Setelah menata semua perabot di dalam kostnya, Hans mencoba mencari pekerjaan lewat rekan bisnis dan teman-teman kerjanya. Tapi sayang sekali, ia tak men

  • Istri Pilihan Suami   Bab 96: Juru Parkir

    “Bayinya sehat, sebentar saya dengarkan detak jantungnya, ya,” ujar dokter kandungan yang bernama Amalia itu kala ia memeriksa kandungan Najwa secara USG. Dada Najwa berdebar-debar sejak tadi diperiksa saking terharunya ia mengetahui kehamilannya lewat test pack dan Jacob langsung membawanya ke dokter kandungan.“Nah, dengar, kan? usianya delapan minggu,” kata dokter Amalia lagi saat mendengarkan detak jantung sang calon bayi di rahim Najwa. Najwa tak kuasa menahannya hingga air mata haru dan bahagia meleleh begitu saja di pipinya.Jacob bergerak membantu Najwa yang bangun setelah selesai diperiksa, sedangkan dokter memberikan resep vitamin yang harus dikonsumsi oleh Najwa dan mengingatkannya untuk kontrol ulang tiga minggu lagi.“Terima kasih banyak, dok,” kata Najwa dan Jacob bersamaan. Mereka keluar ruang periksa dan berjalan dengan beriringan. Jacob merangkul Najwa dengan perasaan bahagia luar biasa.“Kita ke rumah mama, ya,” ajak Jacob dan Najwa mengangguk. Najwa terus memandangi

  • Istri Pilihan Suami   Bab 95: Kejutan Tak Terduga

    Aisyah dan Hans tak mengijinkan perempuan gemuk itu masuk ke dalam rumah karena Hans merasa tak pernah menjual rumahnya pada siapapun. "Kamu yakin gak pernah jual rumah ini, mas?" tanya Aisyah cemas."Nggak,""Kalau gitu kamu simpan surat-suratnya?" tanya Aisyah lagi. Hans menoleh ke Aisyah dan ia baru ingat kalau surat rumah ini dibawa salah seorang saudaranya. Gegas Hans menuju kamarnya dan mengambil ponsel yang ada di sebelah kasur di atas nakas. Hans mencoba menghubungi saudaranya yang memegang sertifikat rumah tapi ia tak bisa menghubunginya.Kecemasan melanda Hans, ia panik karena perempuan gemuk yang ia pikir sudah pergi dari rumahnya, kini marah-marah dan berteriak di luar sana lalu akan mengancam melaporkan Hans ke polisi."Mas, aku takut," kata Aisyah yang muncul di ambang pintu kamar. "Aku bukain pintu saja mas, biar dia gak teriak-teriak!" kata Aisyah pada Hans yang diam saja. Pikiran Hans penuh, ia takut kalau saudaranya memang menjual rumah peninggalan orang tuanya.Ais

  • Istri Pilihan Suami   Bab 94: Setelah Bercerai

    “Mirna! Tunggu! Maafkan aku!” seru Hans seraya mengejar Mirna yang akhirnya bisa ia temui di pusat perbelanjaan setelah mengikutinya keluar rumah. Surat sidang perceraian pertama telah ia terima, baju-bajunya juga sudah dikeluarkan semuanya oleh Mirna saat ia berusaha pulang ke rumah malam itu dan ternyata mendapatkan pengusiran yang menyedihkan. Hans sangat sulit menemui Mirna, karena Mirna terus menghindarinya dan tak mau bicara dengannya. Selain Mirna tak mau bertemu dengannya, Hans juga dilarang menemui anak-anak mereka sampai sidang putusan perceraian itu keluar dan hakim memutuskan kepada siapa hak asuh anak mereka akan jatuh.“Apa lagi sih, mas?” tanya Mirna kesal seraya melepaskan cekalan Hans dari tangannya, tatapan Mirna penuh amarah dan kebencian yang luar biasa pada Hans.“Aku tahu aku salah, maafkan aku. Aku ingin jika kita berpisah, kita bisa pisah secara damai,” kata Hans pada Mirna. Mirna tak menyangka kalau Hans juga akan menyerah dengan hubungan mereka dan menerima p

  • Istri Pilihan Suami   Bab 93: Meninggalkan Rumah

    Jacob memeluk Najwa dari arah belakang ketika Najwa sedang asyik menikmati panorama keindahan alam dari balkon kamar hotelnya. Najwa menoleh dan tersenyum manis ke arah Jacob yang langsung mengecup bibirnya singkat. Lalu keduanya kini kembali menikmati pemandangan luar yang indah sekali. “Kita sarapan?” tanya Jacob dan Najwa mengangguk. Jacob menggandeng tangan Najwa keluar kamar dan langsung mengajaknya turun untuk makan sarapan di lobi hotel. Kemesraan keduanya terlihat jelas dari wajah mereka masing-masing. Sembari menikmati roti bakar serta buah-buahan segar, mereka berbicara tentang rencana bulan madu mereka di kota itu. Sesekali mereka mengambil foto berdua lalu mempostingnya di media sosial mereka masing-masing.Malam hari setelah lelah berkeliling kota dan menikmati destinasi wisata dimana-mana, mereka akan kembali saling menjamah berkali-kali sampai kelelahan dan tertidur hingga keesokan paginya.***Setelah melihat story Najwa yang bahagia di luar negeri saat menikmati bul

  • Istri Pilihan Suami   Bab 92: Perpisahan

    Hamish pulang bersama Mirna ke rumah Mirna lebih dulu baru ia pulang ke rumahnya dengan naik motor.“Kamu gak mau masuk buat obatin luka di tanganmu?” tawar Mirna dan Hamish menggeleng ke arahnya. Sepanjang perjalanan tadi ia terus melamun, membayangkan adegan dimana ia harus melihat istrinya sendiri bercumbu dengan pria lain, itu sangat memalukan buatnya.Mirna menatap kepergian Hamish dengan hati yang juga hancur, pasalnya setelah hari ini, ia tahu bahwa ia akan menjadi single mom untuk anak-anaknya. Mirna masuk rumah dan sebelum masuk ia berpesan pada satpam rumah.“Jangan biarkan bapak masuk rumah malam ini, apapun yang terjadi. Kunci semua pintu rumah,” kata Mirna yang membuat satpam rumahnya kaget dan bingung. “Kamu dengar perintah saya, kan?” tanya Mirna dan satpam rumahnya mengangguk ke arahnya meski bingung. Selepas kepergian sang tuan rumah, barulah satpam rumah bertanya kepada pak sopri, apa yang sudah terjadi sehelumnya.“Bapak selingkuh, ibu dapatin bapak lagi di kamar b

  • Istri Pilihan Suami   Bab 91: Penggrebekan (2)

    "Mas ...." Aisyah merasa risih karena sikap Hans yang menginginkannya, sedangkan dirinya merasa tak tenang dan nyaman sama sekali hari ini. Aisyah kepikiran Hamish, bertanya-tanya dimana ia sekarang dan apa yang terjadi padanya saat Hamish tahu bahwa Hans sudah tak ada di hotel tempat mereka janjian bertemu. Hans tak peduli dengan penolakan halus dari Aisyah, hasratnya sudah tinggi dan ia tak bisa membendungnya lagi. Anehnya, kepada Mirna yang cantik dan masih memiliki tubuh indah, Hans tak seperti ini, apakah ini namanya menikmati hubungan haram, membuat manusia terlena hingga mengulanginya lagi dan lagi?"Mas, tunggu, bagaimana ..." Aisyah hendak menolak Hans kala Hans berusaha melucuti pakaiannya tapi Hans tak peduli, ia terus melancarkan aksinya dan mulai melepaskan pakaian Aisyah satu persatu sembari terus mencumbunya dan membuat Aisyah akhirnya tak berkutik dengan permintaan Hans tersebut.Mata Hans makin berkilat penuh nafsu kala ia melihat tubuh polos Aisyah di hadapannya. Ia

DMCA.com Protection Status