Share

Aku Serius!

Penulis: Fredelina Putri
last update Terakhir Diperbarui: 2021-11-05 21:54:44

"Ada apa, Tantri? Katakan aja terus terang! Kamu ini kayak lagi menyembunyikan sesuatu yang mengancam nyawa aja! Hehehe," ledek Arjuna enteng. 

"Bukan begitu, Pak. Saya cuma nggak mau orang-orang berpikir yang bukan-bukan, karena saya bolak-balik masuk ke ruangan bapak pada hari pertama saya kerja di sini. 

Saya cuma anak baru, Pak. Saya nggak mau dikira yang bukan-bukan sama karyawan lain di butik ini, Pak," ungkap Tantri pada akhirnya meski tak semua ia ceritakan pada Arjuna. 

Gadis itu memilih cara aman dan tak berbicara banyak mengenai beberapa karyawan lain pada dirinya yang nantinya hanya akan membuat Arjuna semakin menyudutkannya. 

"Memangnya siapa yang mau menuduh kita? Dan apa salahnya coba, kamu single begitu juga aku, kalau seandainya kita memang dekat dan ada hubungan spesial, memangnya kenapa? Tidak ada yang berhak marah, kan?" balas Arjuna teramat santai yang seketika membuat kedua netra bening gadis itu nyaris mencuat da

Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Pilihan Mama   Bujukan Arsaka

    Baru saja hendak berpikir keras, Arjuna terkekeh geli. Entah hal apa yang membuat pria itu tertawa aneh di depan Tantri. Hanya dia dan Tuhan yang tahu."Tantri, Tantri, kamu jadi orang kenapa gampang panik dan tegang seperti itu, sih? Please dong, jangan mudah percaya sama omongan orang!Aku cuma bercanda dan satu lagi, nggak usah dengerin omongan orang yang hanya akan buat kamu down. Kamu masih muda dan enerjik, sayang aja kalau mental kamu lemah, yang ada kamu mudah diombang-ambingkan oleh orang-orang di sekitarmu. Aduh, aku sih ngomong apaan coba?Ya udah Tantri, kamu boleh lanjutin lagi kerjaan kamu. Oh iya, cuek aja kalau ada yang ngomongin kamu, belum tentu mereka benar! Oke?" ujar Arjuna panjang lebar.Tantri menghela napas lega. Jantungnya hampir copot. Rasanya tak karuan.Menyebalkan sekali, wajah Arjuna yang begitu serius membuat Tantri amat panik dan juga ketakutan.Jemari lentik Tantri sudah mencapai

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-06
  • Istri Pilihan Mama   Demi Mama

    "Dokter, bagaimana kondisi ibu saya?" kejar Arsaka begitu sang dokter keluar dari ruang pemeriksaan. Ia tak sabaran mengenai bagaimana keadaan ibunya yang telah ditangani oleh wanita matang di hadapannya.Dokter itulah yang dulu menangani Mona usai mengalami kecelakaan bersama Yadi beberapa waktu lalu. Sungguh suatu kebetulan yang ajaib mendapat dokter itu lagi. Dokter Miley, namanya.Sang dokter yang baru saja memasukkan stetoskop ke dalam saku jas putihnya menatap dalam ke arah putra dari pasiennya."Pasien mengalami syok dan stres yang berkepanjangan. Saya sudah melakukan serangkaian pemeriksaan seperti Endoskopi dan Biopsi tapi saya tidak menemukan gejala infeksi, peradangan atau pun kanker.Saat ini pasien diberikan infus cairan untuk mengembalikan cairan yang hilang akibat pendarahan dan mengatasi timbulnya syok. Kami juga masih memantau kondisi beliau, jika pasien kembali mengalami pendarahan dan jumlahnya sangat banyak, mak

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-06
  • Istri Pilihan Mama   Tawaran Arjuna

    Arsaka tampak gelisah memasuki kendaraan roda empatnya. Ia seperti meragu dengan tujuannya. Dilihatnya Yadi yang penasaran dengan gerak-gerik aneh tuan mudanya."Den Saka baik-baik saja, kan? Bagaimana, Den Saka? Apakah kita jadi pergi ke sana?" tanya Yadi meminta kepastian.Pergi ke sana? Memangnya mau ke mana?Arsaka bertanya dalam hati. Ia sibuk memutar otak mencari maksud pertanyaan yang diajukan Yadi padanya.Astaga!Pria itu teringat sesuatu."Oh maaf pak Yadi, aku kehilangan konsentrasi. Oke, kita ke sana sekarang!""Baik, Den Saka!" sahut Yadi mantap.***Waktu sudah menunjukkan pukul empat sore, Tantri mulai merapikan pekerjaannya dan berkali-kali mengintip ke arah luar dari dinding kaca di sampingnya. Di mana saat ini seseorang yang ia tunggu belum berada di sana."Ah!" desah Tantri kecewa dengan telapak tangan bersandar pada dinding kaca. Ia tampak g

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-07
  • Istri Pilihan Mama   Karena Aku...

    "Tantri! Kamu kenapa sih buru-buru begitu? Nggak ada orang yang lagi ngejar kamu buat bayar utang, kok!" cecar Arjuna yang berusaha mencairkan suasana.Candaan yang dilemparkan Arjuna terdengar garing dan membuat Tantri menghembuskan napas sebal.Arjuna langsung terdiam begitu mendapati sorot mata tajam dari gadis di sampingnya yang tertuju padanya. Senyumnya yang tadi mengembang sempurna perlahan-lahan memudar. Bahkan bantuan dari kedua tangannya pada Tantri ditolak mentah-mentah."Maaf, Pak Arjuna. Jangan membuat orang lain salah tafsir dengan kebaikan bapak pada saya! Saya nggak kenapa-napa, Pak. Luka di bagian siku saya sudah membaik. Tadi hanya terburu-buru ingin pulang saja sampai-sampai saya nggak sadar menabrak tepian pintu, Pak.Baiklah kalau begitu, Pak. Saya mohon ijin untuk pulang. Teman saya sudah menjemput di depan," jelas Tantri panjang lebar demi memberikan pengertian pada Arjuna. Jari telunjuknya meruncing ke depan

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-08
  • Istri Pilihan Mama   Adik Kecil?

    "Karena apa, Mas Banyu? Mas kalau ngomong jangan sepotong-sepotong, dong! Bikin penasaran aja," kejar Tantri pada Banyu yang mendadak diam dan fokus mengendarai motornya.Jarak rumah Tantri dengan butik sebenarnya tak begitu jauh. Berjalan sekitar sepuluh sampai lima belas menit adalah waktu tempuh jika gadis itu mau melakukannya.Bukan bermaksud malas atau tak mau berjalan kaki dengan jarak tempuh yang tidak begitu jauh itu, melainkan sang penunggang kuda besi di depannyalah yang sigap mengantar dirinya bekerja dan terus memaksanya.Tantri tak bisa menolak tawaran pemuda ini. Pemuda yang telah merebut hatinya selama empat tahun terakhir.Banyu bukannya menjawab, ia malah menarik jemari lentik gadis itu, bermaksud meminta Tantri melingkarkan kedua tangannya. Melingkar di pinggang pemuda itu. Sepertinya dia lupa dengan kejadian apa yang belum lama ini terjadi pada Tantri.Tantri semakin malu dibuatnya, ia merasa kikuk d

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Istri Pilihan Mama   Perang Dingin

    Maksudnya apa?Kening Tantri menunjukkan garis horizontal yang tampak begitu jelas. Ia merasa bingung dan kecewa dengan sebutan itu keluar dari bibir Banyu secara sadar.Apakah hanya dirinya saja yang menyimpan rasa pada pemuda ini?Benarkah?Jadi, segala rasa yang ia rasakan selama ini hanya bertepuk sebelah?Mengingat itu raut wajah Tantri berubah drastis.Cinta sepihak. Kenapa rasanya begitu menyakitkan seperti ini?"Tantri! Tantri!" panggil Yusti pada keponakan cantiknya.Tantri tersadar. Ternyata selama beberapa saat ia melamun.Banyu dan Yusti menatapnya serius."Kamu kenapa? Kok malah melamun? Itu Banyu mau pulang, takutnya keburu ujan kalau kelamaan di sini!" terang Yusti pada Tantri.Tantri mengangguk lemah. Kekuatannya seolah menguar begitu saja meninggalkan raga yang mendadak lemah."Tantri, aku pulang dulu, ya! Sampai

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Istri Pilihan Mama   Jangan Ditahan!

    "Kenapa kamu sangat ingin tahu, Tantri? Berikan alasan yang masuk akal pada bibi!" Yusti menatap tajam ke arah Tantri yang duduk berseberangan dengannya.Tantri mengalihkan pandangan. Ia bingung bagaimana cara menjawab pertanyaan Yusti. Mendadak keberaniannya memudar begitu saja usai ditatap setajam itu oleh sang bibi. Keberaniannya menguar dan menghilang entah ke mana."Tantri!" panggil Yusti penuh ketegasan."Iya, Bi!" jawab Tantri sembari mendongakkan kepalanya memberanikan diri menatap sang bibi."Bibi akan menjawabnya jika kamu bersikeras ingin tahu. Sepertinya kamu memang harus mengetahui semua itu. Mungkin ini waktu yang tepat.Tapi sebelumnya bibi ingatkan, ini bukan hanya dari perspektif bibi saja, melainkan dari banyak orang yang menilai segala sesuatunya sesuai dengan apa yang mereka lihat dan dengar," ucap Yusti yang semakin membuat rasa penasaran di dalam hati Tantri membuncah.Sepertinya pemb

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-09
  • Istri Pilihan Mama   Siapa Itu?

    Yusti tak bisa menahan isak tangis yang keluar dari bibirnya. Sungguh sedih dan pilu rasanya jika mengulik masa lalu. Tapi apa mau dikata, semua telah terjadi.Wanita paruh baya itu mengambil selembar tisu kering di atas meja dan mengusap ke bagian yang basah karena tangisnya dengan gerakan asal. Tak cukup selembar, ia pun mengambil berlembar-lembar tisu untuk mengeringkan cairan bening yang terus menetes.Setelah dirasa lebih baik, Yusti mengarahkan pandangannya pada Tantri yang dengan sabar menanti kelanjutan cerita masa lalunya."Sinta terus dibohongi oleh pria itu, tapi dia selalu menyangkal dan mengatakan pada semua orang bahwa dia baik-baik saja. Bahkan dia mengaku pada bibi bahwa dia sangat bahagia bisa menjalin cinta dengan pria itu. Itu adalah cinta sejati menurutnya.Hingga pada suatu hari, pria itu mendekati bibi yang jelas-jelas sahabat Sinta. Pria itu bernama Rama, dia menggoda bibi dan berharap bibi mau diduakan denga

    Terakhir Diperbarui : 2021-11-10

Bab terbaru

  • Istri Pilihan Mama   Kan Sudah Halal (TAMAT)

    Kedua mata Tantri terbuka lebar. Ia menghentikan langkah kakinya dan menoleh ke arah pria muda yang pernah singgah di hatinya selama bertahun-tahun lamanya. Tantri menahan tangis dan amarah di saat bersamaan. Ia terlanjur kecewa dan terluka. Baik Tantri dan Banyu, mereka sama-sama terluka. Namun luka yang dialami Tantri kali ini bertambah dengan ucapan Banyu barusan. Perempuan itu menghela napas berat sebelum akhirnya memberanikan diri kembali mendekati Banyu."Mas…"Banyu menatap dalam kedua mata Tantri dengan hati yang terluka sekaligus penuh harap akan perpisahan perempuan itu yang baru saja menikah dengan Arsaka. "Bagaimana bisa kamu mendoakan aku untuk berpisah dengan laki-laki yang baru beberapa hari menikahiku? Apakah itu adalah doa terbaik darimu atau kutukan darimu? Aku tahu Mas Banyu bukan laki-laki pendendam yang sanggup mengatakan hal-hal semacam itu. Mas, ingat kata-kata itu termasuk doa. Jaga lisan kamu, Mas! Aku tahu kamu itu orang baik. Jangan pernah mengatakan hal

  • Istri Pilihan Mama   Kutunggu Jandamu!

    "Saya nggak keberatan kalau kamu mau menyelesaikan urusan kamu dengan dia. Saya akan menunggu kamu di mobil." Arsaka mengatakan hal itu dengan tenang sebelum akhirnya mantap melangkahkan kaki menuju ke dalam kendaraan roda empatnya yang terparkir di halaman Rumah Sakit.Tantri mengangguk pelan menanggapi pemberian izin suaminya. Ia terus mengarahkan pandangannya pada laki-laki yang semula ia benci dan kini telah menjadi suami sahnya hingga tak lagi terjangkau sepasang mata indahnya.Sepeninggal Arsaka, Banyu menatap wajah ayu Tantri yang kini tampak bersalah kepadanya. Suasana mendadak sendu. Rasa kecewa dan terluka bercampur aduk di sekitar mereka berdua."Bagaimana kabarmu setelah melakukan ini padaku, Tantri?" tanya Banyu dengan ekspresi terluka yang begitu kentara."Mas Banyu, aku minta maaf," ucap Tantri seraya menundukkan kepalanya."Minta maaf dalam hal apa, Tantri? Minta maaf karena kamu menikah secara tiba-tiba dengan mantan atasan kita tanpa sepengetahuanku atau karena meny

  • Istri Pilihan Mama   Apa Kabarmu, Tantri?

    Yusti tersenyum teduh pada lelaki yang pernah menjadi cinta pertamanya saat duduk di bangku sekolah menengah pertama. Ia pun memantapkan hati dan pikirannya mengenai keputusan yang sesaat lagi harus ia ungkapkan di depan orang-orang ini. "Bu Mona, saya tidak mau jadi orang munafik," kata Yusti sembari tersenyum malu beberapa detik kemudian."Maksudnya?" "Saya bersedia menghabiskan sisa hidup saya bersama laki-laki ini," ucap Yusti kemudian sambil meruncingkan jari telunjuknya ke arah Yadi. Yadi masih tak menyangka akan mendapat durian runtuh seperti ini. Ia masih mengira semua ini adalah halusinasi yang ditimbulkan olehnya efek bius yang sempat bertengger di tubuhnya. Nyatanya, senyum manis mengembang sempurna di wajah ayu Yusti yang tak lagi muda. "Kamu serius mau menikahi laki-laki seperti aku, Yusti?" Yadi bertanya dengan tatapan yang semakin lama semakin blur. Rupanya air matanya menggenang di sana membuat penglihatannya sedikit terganggu."Kenapa nggak, Yadi? Semula aku selal

  • Istri Pilihan Mama   Menolak Atau Menerima?

    Empat orang berkumpul di kamar inap Yadi. Semua orang memiliki buah pemikiran mereka sendiri. Arsaka diam-diam mencuri pandang pada istri kecilnya lalu perlahan-lahan melarikan pandangan pada Yusti yang sedang menunggu penjelasan baik darinya ataupun Tantri. "Sebenarnya tadi itu saya sudah mengetuk pintu. Tapi tidak ada jawaban. Melihat Bi Yusti dan Pak Yadi masih sama-sama terlelap, saya tidak berani membangunkan kalian. Jadi, saya memutuskan meletakkan makanan di atas meja. Setelah itu saya juga ingin meminta maaf karena kami diam-diam mencuri dengar apa yang tadi kalian bicarakan. Untuk yang terakhir ini memang kami akui kami sudah kelewat batas. Tolong maafkan kami, Bi Yusti." Arsaka membela sang istri di garda depan agar tak mendapat amukan Yusti yang sedari tadi memberengut kesal. "Tapi kan kalian ini sudah sama-sama dewasa, masa iya ada orang tua lagi bicara serius eh malah kalian nguping? Malu ah sama umur," Yusti masih terlihat merajuk.Yadi yang ada di sebelahnya tertawa

  • Istri Pilihan Mama   Sejak Kapan?

    Kedua mata Arsaka membola. Ia sudah membayangkan yang tidak-tidak. Ia begitu khawatir dan juga panik kalau sampai aksinya saat ini tertangkap basah oleh pasangan paruh baya di sekelilingnya. Eh tunggu dulu? Memangnya mereka adalah pasangan kekasih? Astaga! 'Fokus, Saka! Fokus! Nggak usah mikirin hal lain. Lebih baik kamu berdoa supaya bisa tetap aman dan bisa cepat kabur dari sini. Bi Yusti, aku mohon tolong jangan bangun dulu,' ucap Arsaka dalam hati seraya menyemangati diri sendiri supaya situasi tetap aman terkendali.Entah semesta merestui niat baiknya atau tidak. Bukan Yusti yang membuka mata atau menangkap basah dirinya di ruangan itu, melainkan pasien yang terbaring lemah bernama Yadi yang kini membuka mata. Pandangan Yadi sepertinya masih blur dan pria itu sedang berusaha sekuat tenaga beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Hal itu dimanfaatkan oleh Arsaka untuk berjongkok dan berjalan mengendap-endap hingga pintu keluar. Sumpah demi apa pun, Arsaka tidak pernah melakuka

  • Istri Pilihan Mama   Gawat! Bagaimana Ini?

    Selang infus masih terpasang di punggung tangan Yadi. Yusti menatap iba pada lelaki yang seringkali ia maki jika mereka berjumpa. Dan sekarang ia merasakan kesepian sepertinya ada yang kurang di dalam hatinya.Bukan ini yang Yusti inginkan. Ia ingin melihat Yadi dalam keadaan baik-baik saja. Walau kata dokter barusan Yadi akan baik-baik saja usai mendapatkan penanganan, hal itu tidak lantas membuat kecemasannya mereda. Ia masih tetap merasakan hal itu mengganggu ketenangan jiwanya. "Yadi, ayo bangun! Kamu nggak kangen berantem sama aku? Kalau kamu berani sama aku, ayo ladeni kata-kataku! Jangan cuma tidur terus! Payah ah kamu, masa begitu saja kamu belum bangun juga. Ayo bangun! Kita lanjutkan perseteruan kita lagi dan lagi," tantang Yusti sambil menahan tangis. Air matanya kembali tumpah membasahi pipi. Ia kesal sekali. Menurutnya, ia bukan tipikal wanita yang cengeng. Tapi kenapa ia malah menangis hanya karena ini? "Ayo bangun, Yadi! Katanya kamu mau nikah sama aku? Jadi apa ngga

  • Istri Pilihan Mama   Permintaan Bibi

    Arsaka diam. Pria itu bergeming di posisinya. Ia melirik sekilas ke arah Yadi. Tak lama kemudian Arsaka menghela napas panjang sebelum berucap pada sang mantan. "Silakan lakukan apa pun yang kamu mau. Aku nggak akan menghentikan atau melarang kamu untuk menyakiti dirimu sendiri. Kalau kamu sakit, yang rugi itu bukan aku. Melainkan kamu. Sekarang kamu mau melakukan apa pun, semuanya juga akan kembali ke kamu. Kamu sudah dewasa dan bisa berpikir jernih. Kalau kamu merasa menyakiti diri sendiri akan menjadi jalan terbaik untuk kamu, ya itu hak kamu. Kamu dan aku sudah tidak seperti dulu. Kamu adalah kamu. Dan aku adalah aku dengan seseorang yang telah menjadi masa depanku. Sekarang yang bisa aku katakan ke kamu adalah berhentilah bersandiwara! Kamu adalah seorang artis dan model. Tidak bersamaku tidak akan membuat kamu menderita atau merugi. Seharusnya kamu bersyukur karena sudah tidak lagi berhubungan dengan aku. Kamu bisa mencari atau menemukan seseorang yang jauh lebih tepat darip

  • Istri Pilihan Mama   Ancaman Sang Mantan

    Tepat sebulan setelah kejadian di mana Tantri dilamar secara pribadi dan mendadak oleh Arsaka, saat ini kedua insan manusia yang sempat dijodohkan oleh Mona beberapa bulan lalu duduk bersisian di hadapan sang penghulu."Nak Arsaka sudah siap?" tanya sang penghulu sebelum memulai prosesi ijab kabul."Saya siap, Pak," tegas Arsaka tanpa ragu."Wah pengantin laki-lakinya sudah nggak sabaran rupanya menjadi suami sah dari Mbak Tantri! Kalau begitu tanpa mengulur waktu lagi, mari kita mulai prosesi pengucapan janji suci antara Mas Saka dan Mbak Tantri!" ajak sang penghulu yang berusaha mencairkan suasana yang sempat terasa kaku di sekelilingnya.Dan dimulailah pengucapan ijab kabul…Arsaka mengucap janji suci pernikahan dengan tegas, lantang dan "Bagaimana saksi? Sah?" tanya bapak penghulu pada para saksi yang duduk mendampingi sepasang pengantin tersebut. "Sah!" pekik para saksi dengan penuh semangat. Arsaka melirik Tantri yang ada di sampingnya yang kini tersipu malu usai mendengar pe

  • Istri Pilihan Mama   Kita Nikah Bulan Depan!

    "Lepaskan ibuku!" teriak Arsaka sambil mendorong tubuh Debora hingga terjatuh di paving block. BruggSuara tubuh wanita itu "Aaaakkh, sakit!" Debora meringis kesakitan. Ia mengangkat tangannya meminta pertolongan suaminya. "Papa, tolong!" Guntur yang merasa bersalah usai mendengar pengakuan Mona hanya bisa diam dan perlahan-lahan membantu istrinya untuk bangun dari posisi memalukan itu."Papa, jangan tinggal diam! Mereka berdua sudah melakukan kejahatan sama Mama. Ayo buruan lapor polisi, Papa!" Debora mengemis iba pada Guntur. Ia mencoba mengompori sang suami agar mau menuruti permintaannya. Bukan ekspresi marah yang kini terlihat di wajah Guntur. Wajahnya masih menunjukkan perasaan bersalah pada semua orang yang ada di sekelilingnya terutama pada gadis cantik yang diakui Mona sebagai calon menantu."Apakah benar kamu adalah anaknya Sekar?" tanya Guntur usai membantu sang istri berdiri di sampingnya dengan lebih baik. Ia melepaskan gelayutan tangan Debora dan mendekati Tantri. "

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status