TING!
Pesan masuk ke dalam ponsel Hana ketika dia baru saja selesai membersihkan wajahnya. Niatnya dia ingin tidur karena Nicholas sudah mengatakan jika dia akan pulang larut malam.
Namun pesan dari Alex, sontak membuat Hana sedikit tertarik. Ia membuka chat dari Alex yang beberapa waktu yang lalu mereka berdua sudah bertukar nomor telepon.
Alex: Aku ada kejutan untukmu.
Hana: Apa?
Alex: Kuharap kamu tidak akan terkejut.
Hana tidak membalasnya. Lalu ketika dia hendak meletakkan kepalanya di atas bantal, ia mendengar bunyi pesan lagi dari ponselnya.
Dan itu masih dari Alex. Ada beberapa foto yang dikirimkan oleh lelaki itu padanya.
Hana kembali duduk dan menyandarkan punggungnya pada kepala ranjang. Tangannya gemetar hebat melihat foto yang diambil oleh mantan kekasihnya itu.
Alex: Karena aku ada di luar, jadi gambarnya tidak jelas.<
Sudah hampir jam dua belas malam dan Nicholas baru sampai di rumahnya. Melihat rumahnya yang sepi dan lampu yang sudah mati ia berpikir mungkin Hana sudah tidur.Dalam hatinya merasa lega karena dia setidaknya tidak akan dicecar banyak pertanyaan oleh wanita itu.Namun ketika dia masuk ke dalam kamarnya, dia tidak menemukan bayangan istrinya tersebut ada di sana.“Ke mana perginya? Padahal tadi bertanya seolah menyuruhku pulang,” gumam Nicholas.Dia langsung berjalan menuju ke kamar mandi dan tidak memedulikan ke mana sekarang Hana pergi.Yang ia pikirkan saat ini adalah bagaimana tadi dia bisa menghabiskan beberapa jamnya dengan Amanda di hotel. Rasanya sangat menyenangkan apalagi dia tidak merasa was-was jika ada yang memergokinya seperti ketika ada di dalam rumah.Setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi, Nicholas mengenakan piyamanya. Dia bersenandung seperti tidak memili
Nicholas bersiul-siul sambil memasukkan baju-bajunya ke dalam koper. Ia tak pernah sebahagia ini ketika melakukan perjalanan bisnis sebelumnya, karena niat Nicholas memang bukan untuk urusan bisnis, melainkan untuk berlibur dengan Amanda.“Sayang, sarapan paginya sudah siap,” ucap Hana. Kepalanya menyembul dari sela balik pintu dan melihat Nicholas sedang mengepak baju-bajunya.Hana yang melihatnya akhirnya masuk dan melihat baju yang kebanyakan adalah kasual alih-alih formal.“Tumben sudah bangun dan buat sarapan. Biasanya jam segini kamu masih ada di atas kasurmu,” sindir Nicholas. Matanya masih menatap baju-baju warna cerahnya.“Sekali-kali, kamu kan belum pernah merasakan masakanku setelah aku les.”Nicholas mengangguk malas. Hana berharap setidaknya suaminya itu mau meminta maaf karena tidak bisa memakan makanannya meski seharusnya dia meminta maaf karena telah membohonginya.“
Hana berlari mengejar bayangan lelaki yang mirip dengan suaminya itu. Dia menyisir orang-orang yang sedang berjalan santai di tengah mall. Namun sayangnya Hana harus kehilangan Nicholas dan Amanda ketika ia menemukan pintu keluar.Tak ada tanda-tanda Nicholas dan Amanda di sekitar sana. Akan tetapi Hana masih yakin jika tadi yang dilihatnya adalah Nicholas.Ponsel Hana berbunyi dan mengejutkannya, ia melihat nama Claudia sedang memanggilnya.“Kamu ada di mana? Makanannya sudah ada di meja nih?!”Kalau Hana meninggalkan Claudia sekarang, pasti Claudia kebingungan karena harus menghabiskan makanannya sendiri. Lagipula dia juga tidak bisa seenaknya meninggalkannya dengan alasan apapun itu.“Oh, oke. Aku ke sana sekarang.”Hana berjalan dengan langkah gontai. Menuju tempat makan di mana Claudia menunggunya.Memang benar dugaannya kalau Nicholas tidak benar-benar k
Nicholas sudah berangkat ke bandara tadi pagi. Namun anehnya itu malah menyimpan banyak pertanyaan dalam hati Hana, apakah lelaki itu benar-benar pergi ke luar negeri untuk berbisnis? Meski dalam hatinya dia sudah bisa mengatakan hal lain, jika saat ini Nicholas sedang berbohong.Terlebih ketika Alex yang sudah membuntuti Nicholas sejak dari rumah mengatakan, jika Nicholas hanya pergi ke sebuah villa.Ya, ternyata lelaki itu sedang ada di villa tapi tidak sendiri melainkan dengan Amanda. Pantas saja lelaki itu menolak ketika Hana hendak berniat untuk mengantarkannya sampai bandara.Hana mengepalkan tangannya sendiri. Nicholas sepertinya memang ada apa-apa dengan Amanda. Tetapi kenapa harus Amanda? Perempuan yang menurutnya berada jauh di bawahnya itu?“Aku akan mengabarimu, tapi setidaknya foto tadi sudah cukup membuat kamu tau kan, kalau suami kamu benar-benar berselingkuh dengan Amanda?”“Hmm, ter
Sepertinya Hana harus melakukan hal yang pernah ia katakan pada Alex beberapa hari yang lalu. Jika dirinya akan berpura-pura bodoh sampai pintu hati Nicholas terbuka.Dia sudah bertekad untuk memperbaiki dirinya dan akan menjadi istri yang baik untuk Nicholas.Ia percaya, jika Nicholas akan luluh jika dirinya mau berubah dan menjadi seseorang yang baru. Bukan Hana yang menyebalkan, bukan Hana yang egois seperti kemarin.“Maaf, karena aku baru bisa mengatakan ini padamu,” ucap Zayn pada Hana.“Tak apa-apa, aku tahu pasti kamu melakukannya karena tak mau persahabatan kalian hancur kan?”Zayn mengangguk. Merasa bersalah juga pada Hana.“Zayn, tolong rahasiakan ini dari Nicholas,” bisiknya lirih.Sahabat Nicholas itu seperti tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Hana. Bukankah seharusnya dia yang meminta tolong pada Hana untuk tidak memberi tahu hal ini pada Nich
Dua hari setelah Nicholas berlibur dengan Amanda. Hana merasa jika dia sudah ditinggalkan oleh lelaki itu untuk selamanya.Bagaimana tidak? Lelaki itu bahkan tidak mengiriminya pesan. Dan ketika Hana mengiriminya pesan dan menanyakan keadaannya pun, Nicholas tidak membalasnya.Yah, meskipun Hana tahu jika Nihcolas saat ini sedang bersenang-senang dengan Amanda.Hari ini adalah hari ulang tahun Hana. Umurnya sudah menginjak kepala tiga. Sepertinya tidak terlalu penting untuk merayakannya secara besar-besaran.Hanya saja—dia ingin kalau Nicholas mengucapkan ucapan selamat setidaknya hari ini. Namun pesan ucapan itu sama sekali tidak masuk ke dalam ponselnya.Apa lelaki itu lupa?Hana saat ini sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tangannya sejak tadi memindah chanel televisi sementara matanya memandang kosong layar kaca yang ada di depannya.Pikirannya di tempat
Rintik hujan mengguyur di area pemakaman. Orang-orang yang berkumpul di sana langsung berhamburan pergi meninggalkan seorang wanita yang masih tegak berdiri di depan makam ayahnya.Dan dia adalah Hana.Tanpa payung dia membiarkan air hujan mengguyur tubuhnya. Air mata tangisnya menjadi satu dengan rintik air yang membasahi wajahnya. Hanya sesekali suara isakan yang terdengar dari bibir wanita itu tanpa penguat di sampingnya, yaitu Nihcolas.Setelah ditelepon oleh pihak rumah sakit tadi malam. Hana langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui ayahnya yang mengalami gagal jantung.Ayahnya menghembuskan napasnya ketika Hana masih ada di perjalanan. Bahkan Hana belum sempat mengucapkan kata maaf pada ayahnya untuk terakir kalinya.Suara langkah mendekat, Hana tidak peduli siapapun yang sedang menghampirinya saat ini. Karena baginya mustahil jika Nicholas tiba di sana dan langsung ke pemakaman.
Nicholas membimbing Hana sampai menuju kamarnya, tapi ekor matanya melirik Amanda yang masih berdiri mematung melihat pasangan suami istri tersebut.Tangannya mengepal, dan entah mengapa Amanda membenci dengan pemandangan yang ia lihat saat ini. Dia tidak suka jika Hana mendapatkan perhatian dari Nicholas seperti sekarang. Amanda sangat membencinya, apalagi setelah liburan kemarin Nicholas telah berjanji akan meninggalkan Hana hanya demi bisa hidup bahagia dengannya.“Meski bagaimanapun Nyonya dan Tuan adalah pasangan yang serasi,” gumam Emma. Ketika Amanda melirik ke arahnya, pembantu Hana itu meninggalkannya dengan senyuman yang meledek.Sementara itu Hana yang sudah berada di dalam kamar menatap wajah suaminya tersebut dari balik pantulan cermin. Ia mengamati wajah itu yang sedang memasang ekspresi yang seakan tidak terjadi sesuatu apa-apa dengan Amanda.Nicholas memang sudah pandai berakting sekarang, setidaknya
Satu tahun kemudian …Keadaan Nicholas sudah pulih dari insiden yang terjadi beberapa waktu yang lalu, meski dia harus menerima banyak jahitan di perutnya.Gabriel anaknya sudah berusia satu tahun lebih beberapa hari dan membuat suasana rumahnya menjadi lebih berwarna. Celotehnya dan juga tangisnya mewarnai rumah yang saat ini lebih mirip seperti istana alih-alih neraka.Keberadaan Amanda sampai saat ini masih belum diketahui meski polisi tengah mencari keberadaannya.Tak ada yang tahu keberadaan Amanda, termasuk Nicholas. Lelaki itu terkadang berpikir ke mana Amanda pergi atau mungkin bersembunyi karena dia sama sekali tidak meninggalkan jejak.“Kamu masih memikirkan Amanda?” tanya Hana ketika melihat suaminya itu melamun di ruang keluarga.Sebelum Nicholas menjawab Hana sudah memotong jawaban Nicholas. “Iya sih, rasanya aneh karena dia tiba-tiba menghilang sampai saat ini, dan pol
Satu hari setelah Amanda membuat ribut di kantor Nicholas. Kini mantan suami Amanda yang siang itu datang ke kantornya dan membuat kekacauan.Dia menuduh Nicholas menculik Amanda karena wanita itu tidak pulang sejak hari kemarin.Nicholas yang dituduh pun tidak terima karena dia tidak mengetahui apa-apa mengenai Amanda. Apalagi menculik wanita itu.Nicholas buru-buru ke lobi ketika sekretarisnya mengatakan padanya jika ada seseorang ingin menemuinya di lobi. Dia sudah membuat keributan di bawah dengan meneriakkan bahwa dirinya adalah penculik Amanda.Ia pun langsung gegas menuju ke bawah untuk memastikan. Zayn yang juga mendengar kabar tersebut mengikuti Nicholas di belakangnya karena takut Cristian akan membahayakan sahabatnya itu.“Aku tidak tahu sama sekali mengenai Amanda,” desah Nicholas ketika dia berada di dalam lift.“Diculik? Aku saja baru tahu sekarang. Apa jangan-jangan i
Nicholas sedang membuka laporan yang baru saja diserahkan oleh Zayn siang itu sebelum akhirnya terjadi sebuah keributan di kantornya.Suara teriakan Milla, sekretaris Nicholas membuat lelaki itu dan Zayn saling bertatapan curiga.“Ada apa?” tanya Nicholas pada Zayn.“Aku tidak tahu.” Zayn menaikkan kedua bahunya dia juga tidak tahu.Lalu beberapa saat kemudian sebuah pintu didorong dari luar dan menampakkan sebuah bayangan yang membuat Nicholas dan Zayn terkejut.“Amanda,” bisik Nicholas. Dia menatap Amanda dan Zayn bergantian.Alis Nicholas mengerut, dia terkejut melihat Amanda tiba-tiba ada di kantornya siang ini.Sejak anak Nicholas lahir, dia memang sudah jarang memperhatikan Amanda. Bahkan dia sudah menyerahkan semuanya pada Zayn untuk mengurus Amanda. Dan dia sama sekali tidak menyangka jika ia akan kedatangan tamu yang tidak lain adalah Amanda.
Setelah empat hari dirawat di rumah sakit, akhirnya Hana sudah diizinkan untuk pulang ke rumah. Hana masih merasakan sakit di perut pada luka sayatannya sesekali. Dan Nicholas yang melihatnya, membuat lelaki itu menjadi tidak tega.Ia memberikan waktunya yang ekstra untuk Hana. Bahkan dia tidak segan untuk membantu istrinya itu mengganti popoknya atau memberikan susu formula ketika malam dengan kondisi kakinya yang tidak sama seperti dulu.Nicholas tahu jika Hana sudah lelah makanya dia berinisiatif untuk membantu istrinya tersebut.Dan pagi hari—ketika Nicholas sedang mandi. Hana tengah menyiapkan baju kerja untuk Nicholas. Karena Nicholas sudah mulai bekerja lagi mulai hari ini.Nicholas yang baru saja keluar dari kamar mandi memandang Hana dengan senyuman bangga. Wanita itu sedang memilih pakaian yang cocok untuk Nicholas dan juga dasi yang akan dikenakannya.“Kamu tidak perlu repot-repot Hana,”
Beberapa bulan kemudian …Hal yang membuat Nicholas gugup setelah sekian tahun ia menunggu akhirnya datang juga. Nicholas sedang gugup lantaran menunggu persalinan Hana saat ini. Sejak tadi dia sudah mondar-mandir di depan ruang persalinan karena tidak tenang.Berkali-kali dia menggigit bibir bawahnya karena belum ada dokter yang memberi tahu bagaimana keadaan Hana yang masih ada di dalam.Lilie, ibu Nicholas datang dua jam setelah dia diberi tahu anaknya kalau saat ini Hana sedang menjalani operasi Caesar. Hana melahirkan Caesar bukan karena dia tak ingin melahirkan secara normal, melainkan ada hal yang memang lebih aman jika dia menjalani operasi Caesar.Pinggul Hana terlalu kecil atau bisa disebut dengan Disproporsi sefalopelvic sehingga mengharuskannya untuk Caesar. Agar bayi dan ibu sama-sama selamat nantinya.Suara derap langkah ibu Nicholas terdengar dari ujung koridor, dengan wajah paniknya
Zany masuk ke dalam kamar perawatan di mana Amanda dirawat setelah tak lama Cristian keluar dan meninggalkan ruangan tersebut.Zayn yang baru saja masuk dan melihat tangan Amanda sudah mulai bergerak, langsung memanggil dokter yang saat itu sedang berjaga.Amanda sepertinya masih memiliki keinginan untuk hidup. Di mana ia membuktikan jika masih ada keajaiban untuk dirinya.Teman Nicholas itu berdiri tak jauh dari ranjang Amanda, ketika wanita itu sedang diperiksa.Raut wajah Zayn sangat serius, sama seriusnya seperti dokter yang sedang memeriksa keadaan Amanda saat ini.“Jadi—bagaimana keadaan Amanda dokter?” tanya Zayn ketika dokter tersebut sudah selesai memeriksa Amanda.Dokter itu tersenyum. Dan dari senyumannya sudah bisa dipastikan jika akan ada kabar baik dari mantan kekasih Nicholas itu.“Keadaannya sudah mulai membaik, tapi dia masih belum bisa pulih sepenu
Empat bulan berlalu kandungan Hana kini sudah menginjak usia enam bulan.Perutnya sudah semakin membesar seiring berjalannya waktu. Dan hubungannya dengan Nicholas semakin hari sudah semakin membaik.Bahkan lelaki itu selalu mengusahakan untuk mengantarkan Hana guna memeriksakan ke dokter kandungan meski selalu saja ada suara sumbang dari orang-orang di rumah sakit.Berita perselingkuhannya dengan Amanda tentu saja sudah banyak publik yang tahu. Karena berita tersebut sempat heboh dan membuat perusahaannya mengalami penurunan saham.Kecelakaan yang terjadi pun, tak ada yang bersimpati pada Nicholas maupun Amanda. Semuanya seolah menyalahkan mereka berdua dan menyudutkan tetapi membela Hana.Meskipun Hana tidak menginginkan hal itu terjadi. Karena yang ia mau bukanlah seperti itu. Bukan kecelakaan yang harus merenggut anak Amanda dan Nicholas. Kecelakaan yang mengakibatkan Nicholas kehilangan k
Beberapa tahun yang lalu …Malam itu Hana sedang membersihkan make-upnya. Ia menatap Nicholas yang masih sibuk dengan gadget-nya di atas kasur. Sesekali dia melirik lelaki itu hanya untuk memastikan apakah perasaan suaminya sedang baik atau tidak.“Kenapa melihatku seperti itu?” tanya Nicholas yang menatap balik dari tempatnya duduk.“Bukan apa-apa.” Hana memutar tubuhnya dan menghadap ke arah Nicholas. “Aku ingin mengatakan sesuatu padamu sebenarnya.”“Mengatakan apa?”“Tapi tunggu dulu—kenapa kamu belum hamil? Apa ada yang salah?” Nicholas berbalik bertanya.“Maka dari itu, aku ingin membicarakan masalah itu padamu sekarang.”“Apa?” Nicholas meletakkan ponselnya di nakas yang ada di samping tempat tidurnya dan menatap Hana serius.&nb
Tepat sepuluh hari Nicholas baru bisa kembali ke rumahnya. Itu pun nanti dia juga masih harus bolak-balik ke rumah sakit lantaran harus masih mengontrol kakinya pasca amputasi.Dan di saat seperti ini, hanya Hana yang menemainya ke mana-mana.Kini mereka berdua sudah ada di mobil dengan seorang supir baru yang akan mengantarkan mereka menuju rumah.Nicholas diam, Hana pun begitu. Sejak masuk ke dalam mobil Nicholas mau pun Hana tidak berkata sedikit pun.Hana tahu alasan di balik wajah sedih yang tampak di wajah suaminya tersebut. Ketika Nicholas keluar harus menggunakan kursi rodanya. Wajahnya sangat muram, tak sedikit pun ia mau tersenyum.Sebelum kembali ke rumah, tadi Nicholas sempat mengunjungi Amanda untuk terakhir kali. Ya, terakhir kali karena dia sudah menetapkan akan hidup bersama dengan Hana kembali.Meskipun dia masih mencintai Amanda. Namun semua