Share

Surat untuk Paula

Tentu saja Arman sangat kesal. Kehadiran Ardian benar-benar tidak diharapkan sama sekali. Namun, dia harus menjaga gengsinya. Tidak mungkin dia terlihat marah akibat rasa cemburunya. Walaupun sebenarnya dia ingin sekali menghajar Ardian dan membunuhnya saat ini juga. Tapi ... Arman lebih senang menyiksanya dengan perasaan Ardian. Itu yang Arman inginkan.

Masih dengan sangat santai dia mendekati Ardian, lalu memperlihatkan senyuman sinis. Tapi kedua matanya tidak bisa dibohongi. Menyorot tajam dipenuhi dengan dendam dan kecemburuan yang sama sekali tidak bisa terpisah dari ekspresinya itu. Ardian pun sebenarnya tahu dan dia akan terus membuat Arman sakit hati. Dia akan terus mempertahankan perasaannya untuk merebut Zulaika dari tangan Arman.

"Aku selalu menepati janjiku, dan aku tidak akan pernah melarangmu untuk memenangkan pertarungan itu," balas Arman sembari menepuk-nepuk pundak sebelah kanan Ardian. Sang adik segera menyingkir menuju ke kursi sofa dan duduk sambil menyilangkan kak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status