Wuuaakk.... wuuaakk.... keringat dingin membasahi tubuh Mayang, dia tersandar Kedinding. Tubuhnya terasa kemas dan tidak memiliki tenaga lagi.
“Anakku, apapun yang terjadi pada kita ditempat ini. Kamu harus tetap kuat nak, mama yakin kita pasti bertahan dan keluar dengan selamat dari tempat kotor ini.” Mayang kembali mengusap perutnya penuh kasih sayang. Pagi ini,, Siskaali masuk kekamar Mayang, dia tahu kondisi Mayang masih syok setelah kejadian, belum lagi kondisi nya yang terus menurun.“ Siska, aku merasa kondisi ku semakin membaik. Terima kasih ya Siska kamu sangat baik membantu dan merawatku, dua hari ini.”“ Mayang, melihat semangat mu untuk keluar dari tempat ini. Aku juga ikut sadar dan bersemangat kembali Mayang. Mulai sekarang kita harus merencanakan sesuatu kembali.”"Oke aku setuju, Siska. Apapun rencana nya, aku setuju asalkan bisa lepas dari tempat ini?" Siska langsung menutup pintu kamar dan menguncinya rapat.
Erik kembali ketempat semula saat anak buahnya yang lain sedang menuju kearahnya."Ada apa kalian terlihat cemas semua?" tanya Erik seperti tidak ada kejadian. Sebisa mungkin dia mencoba untuk bersikap biasa-biasa saja, agar tidak ada yang mencurigai gelagat nya yang sudah membantu Mayang dan Siska kabur."Gawat Bos, papi tengah marah besar. setelah Club kita digerebek, dia meminta mas Erik segera menghadap sekarang." ucap anak buah Erik yang berjumlah delapan orang.Belum sempat Erik menuju kedalam, tamparan keras melayang di pipi Erik."Dasar tidak becus kalian semua, dua gadis itu ternyata berhasil kabur dari disini. apa saja kerja kalian diteras belakang ini. sehingga kalian bisa kecolongan." bentak papi Jarwo penuh kemarahan. mengingat malam ini Mayang harus melayani tamu yang telah membayar mahal tubuh nya.Sedangkan Siska, selain sebagai DJ dia juga primadona dengan bayaran termahal di klubnya ini. Namun keduanya sekarang sudah menghilang dalam
Erik sempat beberapa kali jatuh, tubuh terdapat luka-luka kecil karena menerobos semak belukar, hingga dia berhasil menemukan jalan setapak diatas persawahan.Erik sangat yakin, jika ini jalan yang sudah dilalui oleh Mayang dan Siska, mengingat Erik sempat melihat mereka berdua lari melalui arah jalanan ini.“ Mudah-mudahan aku bisa menemukan mereka berdua.” Ucap Erik sambil berusaha untuk menahan rasa perih karena luka-luka kecil ditubuh nya.Cukup lama dan jauh perjalanan yang sudah ditempuh Erik, hanya pencahayaan bulan yang tidak terlalu terang, namun sedikit banyak bisa membantu Erik untuk menembus kegelapan malam.“ Siska, apa kamu ketiduran?”Mayang mengguncang pelan tubuh Siska disebelahnya.Siska segera membuka matanya.“ Iya aku sempat ketiduran, sebaiknya kita melanjutkan perjalanan kita. Aku takut mereka akan menemukan tempat ini, mengingat mereka biasanya membawa anjing pelacak. Aku tidak
Mayang mencoba membuka mata, lalu menguceknya secara perlahan. ketika merasakan silau karena terpaan cahaya matahari langsung mengenai mata nya. dia berusaha untuk bangun, namun tubuh nya terasa berat seperti ditimpa sesuatu, tepatnya di bagian kedua belah kaki. Mayang mengedarkan pandangannya ke sekeliling tempat. yang terdapat pasir putih, dan bentangan ilalang luas disekitarnya. Deru ombak yang saling kejar mengejar, menyadarkan Mayang jika dia berada ditepi pantai, tepatnya sebuah pulau terpencil.
Erik mengesankan pandangan nya, disampingnya saat ini terdapat muara sungai yang luas, dan tidak jauh darinya juga terdapat hamparan lautan lepas.“ Sial.”Umpat Erik panik mengingat dia dan kedua gadis cantik itu terpisah, perahu yang semalam mereka naiki sudah pecah, perahu yang berukuran kecil dan kapuk itu tidak mampu menopang tubuh mereka bertiga sehingga rusak, dan membuat mereka terbawa arus dan terpisah."Semua ini Pasti gara- gara benda ini, yang membuatku semalam tiba-tiba pingsan." menatap pengayuh sampan lalu mengambilnya, lalu melemparkannya kedalam muara yang terlihat tenang, namun diluar dugaan, beberapa ekor buaya beraksi, Erik langsung lari Ponrang penting menyelamatkan diri. Hingga dia berhasil bersembunyi dengan memanjat pohon kayu yang cukup besar.“ Tempat ini sangat berbahaya, aku harus mencari keberadaan Mayang dan Siska, aku tidak ingin mereka kenapa-kenapa, lagian berlama-lama ditempat
Erik juga berharap, seseorang atau nelayan ada yang melihat keberadaan nya, sehingga datang dan memberikan bantuan secepatnya. dia berjalan menuju sebuah bukit bebatuan karang. tanpa sadar Erik menginjak batu hingga membuatnya tergelincir."Aaaaawww ... aaaagghhh.... Erik berhasil berpegangan pada akar kayu, dan kaki bawahnya mampu bertumpu pada batu karang. Erik melirik kebawah yang hampir membuat nya pingsan."Ya Tuhan, jika aku jatuh kebawah. mungkin Tamat lah riwayat ku saat ini." gumam Erik, begitu melihat jurang yang sangat tinggi, dibawah sana juga sudah menanti bebatuan karang yang tajam dan ombak yang siap menghempaskan tubuhnya.Dengan gerakan pelan namun pasti, Erik berhasil kembali keatas."Alhamdulillah, ya Allah ternyata engkau masih memberikan ku kesempatan untuk hidup, aku akan berusaha menjadi orang yang lebih baik lagi setelah kejadian ini, memberikan ku banyak pembelajaran hidup."Ucap Erik disela-sela nafasnya yang masih
Mayang mendekati Siska.“Benda, apa maksudmu?”Rasa penasaran Siska semakin menjadi, dia bangkit untuk melihat benda yang barusan ditendangnya. sambil terus waspada dengan memegang sebuah kayu. Sedangkan Mayang memilih mundur beberapa langkah."Astaga?"Tubuh keduanya bergetar, dengan mata membulat seakan tidak percaya dengan apa yang ada dihadapan mereka berdua saat ini.Keringat dingin kembali membasahi seluruh tubuh keduanya, yang sangat ketakutan, rasanya Siska dan Mayang ingin pingsan atau berpura-pura pingsan namun tidak bisa. rasa takut mengalahkan semuanya.“Aaaaaaaaaaaaa tidaaaakkk....itu....itu... tengkorak kepala manusia, coba kamu perhatikan seksama.”Melihat hal itu, refleks Mayang menendang keras benda itu, hingga terguling-guling jauh.Mereka berdua, berlari tanpa arah.Erik yang ketiduran dibawah pohon rindang, terbangun begitu mendengar suara Teriakan ketak
Reno yang begitu yakin jika Jarwo dan orang-orang nyalah yang telah menculik Mayang, hingga menghilang sampai sekarang. Sehingga Reno terus menyatukan Jarwo, dia tidak akan menyerahkan kepada istri nya itu ditemukan kembali dengan selamat. Reno kali ini sengaja menemui Jarwo, dengan mengajak serta orang-orangnya, namun Jarwo selalu berkilah. Meskipun Reno sudah memberikan ancaman pada Bos mafia itu, mengingat Reno yang juga tidak memiliki bukti-bukti yang kuat. Sehingga dia yakin Jika Reno tidak akan bisa membimbingnya. Reno semakin murka, dia juga mengatur rencana akan menjeblo
Subuh berkumandang, Naira mendengar suara orang mengaji dan dilanjutkan dengan suara azan subuh yang indah begitu mencoba membuka mata yang masih terasa ngantuk, sambil berusaha mengangkat tangan Rama yang indah sempurna di pinggangnya. suasana pagi yang begitu dingin membuat nya enggan untuk beranjak dari atas ranjang "Semalam kami kembali telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dan aku sangat menikmati permainan itu, meskipun tanpa merasa takut lagi. ada apa ini.... apa aku telah menerima dan mencintai suamiku mas Rama." Naira melamun sambil mengingat-ingat kejadian semalam.Naira mengungkapkan wajah tampan Rama, ya
"Sayang, apa kamu sudah sisp. untuk malam pertama kita." bisik Rama." Mas, maaf ya. aku belum siap untuk ini." ucap Naira gugup. mengingat hanya mereka berdua saja yang berada dikamar pengantin ini." Naira, kamu sejarang sudah sah mebjadi istri ku, sayang. aku tidak bahkan menyakiti mu. kita akan melakukan nya mengikuti perasaan dan naluri kita berdua. sehingga kamu akan bisa menikmati keindahan cinta yang sesungguhnya." ucap Rama.Naira memejamkan matanya, untuk mengurangi rasa gugup, ketika merasakan sentuhan bibir Reno menyentuh bibirnya. ciuman Reno semakin dalam." Sangat cantik." gumam Rama memandangi wajah istri nya.Rama mengangkat tubuh Naira, dan menidurkan nya dirancang pengantin mereka, melihat Naira yang tidur terlentang. benar-benar membuat Rama bergairah, dia seakan melihat bidadari cantik, perlahan Rama mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulit Naira sangat putih mulus. Hembusan nafasnya tepa
Namaku Naira, aku hidup sebatang kara. kedua orang tuaku sudah lama meninggal Dunia, untuk bertahan hidup. aku bekerja tanpa pilih-pilih, mulai bekerja sebagai pelayan restoran dan kafe, mengingat ijazah yang aku miliki hanya tamatan SMA. sehingga aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Meskipun sampai sekarang aku masih belum mengetahui alasan pasti tuan Rama ingin menikahi ku, tapi sekarang aku tidak memiliki keraguan lagi terhadapnya, mengingat, tatapan matanya yang tulus, bahkan baku melihat kejujuran disana. sehingga aku membulatkan tekad untuk menerima dirinya sebagai suamiku.Meskipun aku sempat mendengar, jika dia dulunya juga sudah pernah menikah, tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu, selagi dia sangat perhatian dan memperlakukan aku dengan baik.Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Rama didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Rama tidak tanggung-tanggung dia meme
" Apa, Naira berada diluar kota dan bekerja disebuah kafe. baiklah tetap awasi dia. kalau perlu beli kafe tersebut agar kita bebas mengawasi Naira."" Baiklah bos."Rama kembali tersenyum senang, dia merasa bagian hidupnya telah kembali. tanpa pikir panjang Rama pun segera meluncur ke kota yang disebut kan tempat Naira kabur dan menghilang darinya.***Naira merasa aneh, kafe yang semula ramai pengunjung berangsur-angsur sepi, begitu juga dengan para karyawan yang lain." Ada apa ini?"Belum terjawab rasa penasaran Naira, pintu masuk kafe tiba-tiba tertutup rapat. yang menyisakan dua orang pelayan.Dua orang pelayan, Tia dan Edo, yang semula teman baru Naira di kafe ini. juga bersikap aneh terhadap nya."Nona Naira dilakukan duduk, mulai sekarang kamu tamu kehormatan kami dikagetkan ini."" Hey apa kalian kalian?" ucap Luna bingung." Ya sayang, mereka akan menjamu kita dengan hidangan terbaik kafe ini." Rama
" Sial, Naira ternyata kabur dariku " Rama mengepalkan tangannya emosi. dia benar-benar marah." Rey, cepat sehat orang-orang kita. untuk melacak keberadaan Naira." perintah Rama emosi." Baik tuan."" Aku tidak ingin kehilangan lagi, Naura harus ditemukan. dia adalah Luna ku." ucap Rama panik.Hari ini Rama dengan pakaian santai, mendatangi kos-kosan tempat Naira, termasuk restoran tempat nya bekerja tapi hasilnya nihil.Rama sesekali mengedarkan pandangannya ke semua pelayan wanita disana, namun sudah satu jam berlalu sosok wanita cantik yang ditunggu-tunggu nya tidak kunjung memperlihatkan wajah nya. Rama mulai gusar sambil sesekali mengusap kepala nya."Kemana perginya Naira ya?" ucap Rama panik, dan kembali mengecek ponselnya, berharap orang-orang suruhan nya memberikan informasi tentang keberadaan Naira.Cindy, yang kebetulan melihat keberadaan Rama, segera masuk ke restoran dan mendekati pria tampan tersebut." Selamat
Malam ini Naira tidak bisa tidur, dia berjalan mondar-mandir sambil terus memikirkan cara, agar bisa kabur dari Rama. yah meskipun dia akan dikatakan oleh orang-orang sebagai gadis bodoh, yang berani menolak ajakan untuk menikah dari seorang CEO tampan dan kaya raya.Naira terlonjak, ketika deringan ponsel mengagetkan nya. tertera nama Cindy, sahabat baiknya." Hallo Cindy."" Naira, hari ini kamu kemana aja. aku nyariin kamu dari kos-kosan sampai restoran. bahkan mereka mengatakan jika kamu udah dipecat, benar nggak sih?"" Iya sin, dari kemaren aku sial Mulu." Naira ternyata lemas, saat ini hanya Cindy satu-satunya sahabat yang selalu mendungkung dan mau membantunya." Maksud mu?"" Aku telat dan dipecat oleh atasan ku direstoran, gara-gara aku nyerempet mobil pengusaha kaya dengan motor buntut itu."" Apa? Astagfirullah Naira, terus gimana."" Dia nuntut ganti rugi dengan Jumlah yang tidak sedikit, kamu tahu sendirilah den
“ Apa kamu setuju dengan kesepakatan ini?”“ Ini semua memberatkan ku, Tuan. tapi aku harus bagaimana, mengingat aku juga tidak mempunyai pilihan lain, terpenting sekarang aku setujui saja, setelah itu aku juga akan mencari cara untuk terlepas dari perjanjian sesat ini.” gumam Naira memainkan bibir mungilnya, sehingga Rama semakin gemas, karena ekspresi yang ditujukan gadis dihadapannya ini sangat mirip dengan gaya yang biasanya ditunjukkan oleh Luna."Kenapa kamu diam, ayo jawab."Naira menarik nafas dalam-dalam, nampak sadis itu sedang berfikir keras dengan tawaran tuan muda tampan dihadapannya itu, Naira lalu menggangguk pelan, berusaha untuk menyembunyikan apa yang tengah berkecamuk dipikiranya saat ini." Ba....baiklah, aku setuju dengan isi perjanjian ini."Senyuman kepuasan dan bahagia terpancar dari wajah Rama, dia sangat bahagia, meskipun perempuan nya dengan Naira hanya beberapa kali, tapi pesona Naira yang
" Wanita itu benar-benar mirip dengan Luna ku, tidak salah jika aku kembali pindah ke induk perusahaan ku dipusat kota ini, sehingga aku bisa bertemu bidadari ku yang telah hilang, aku merasa Luna ku telah kembali." gumam Rama tersenyum senang, dia seperti laki-laki yang baru mulai jatuh cinta lagi." Sebisa mungkin, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu lagi Naira....ya Naira, nama yang sangat cantik, persis orang nya."***Dirumah nya, Naira dibuat dilema dengan permintaan Rama untuk bertemu siang i i, sehingga gadis itu terus mondar-mandir seperti setrikaan panas.“ Aku dibuat dilema sekarang, menerima tawaran tuan Rama, atau melanjutkan hidup sebagai penggangguran.” Gumam Naira sambil menatap kartu nama yang Rama." Lagian untuk apa coba dia bersikukuh memintaku untuk menikah dengan nya, bukankah dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan ketampanannya dan kejayaan ya g dimilikinya, benar-benar laki-l
Seiring berjalannya waktu, Rama juga kembali menyibukkan diri diperusahaan. sehingga dengan begitu sedikit banyak kesedihan nya bisa sedikit berkurang.Keluarga Rama ikut senang melihat perubahan nya itu, bahkan sekarang dia juga sudah mulai tersenyum lagi, sesuatu yang sudah lama dia lupakan semenjak kepergian Luna dari hidup nya.Melihat potensi dan perkembangan perusahaan Rama, Reno tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. termasuk juga Erik yang sekarang juga fokus dengan perusahaan yang dipimpinnya.Mereka berniat membangun sebuah resort kelas dunia disebuah kepulauan Bintan. Rama menyambut baik niat Reno dan Erik. selain dua orang itu memiliki hati dan niat yang tulus, Rama juga sudah mengenal dekat keduanya, sehingga dia tanpa ragu langsung tertarik untuk bekerjasama.Selepas mereka meeting bertiga , didampingi asisten masing-masing. mereka pun melanjutkan dengan makan siang bareng di restoran mewah yang terdapat dipusat per