Mas ingin kamu lebih fokus pada keluar kecil kita, termasuk memenuhi keinginan ibu.”
Melani terdiam, perubahan wajah Melani bisa dilihat jelas oleh Reno. Dia juga masih heran kenapa istri nya selalu menolak dan gugup setiap kali ditanya dan disinggung masalah anak ataupun keturunan.
“Mas, sabarya dan beri aku waktu.” Ucap Melani bangkit berjalan masuk Kekamar, sampai dikamar air mata Melani langsung tumpah membanjiri wajah cantik nya. Sedangkan Reno juga begitu, selera makanya seketika menghilang berganti dengan rasa kesal, sedih mengingat Melani belum juga bersedia mengandung keturunan nya.
“Aku mencintaimu Melani, apa yang kurang dari ku, sehingga kamu masih memilih sibuk dengan dunia mu sendiri.” Gumam Reno mengusap kasar wajahnya.
Mayang mendengar dengan jelas pembicaraan majikan nya, setelah ruang makan terdengar sepi. Gadis itu keluar dan membersihkan meja makan dan mencucinya sehingga kembali terlihat bersih dan rapi.
“Keluarga ini sangat kaya dan berkecukupan, tapi kenapa mbak Melani ngak mau untuk hamil anaknya Tuan Reno?” Gumam Mayang ikutan kepo.
Setelah semua sudah beres dikerjakan, saat hendak kembali masuk Kekamar nya, Mayang langsung tidur dan namun kembali bangun dan main games kesukaannya dilayar ponsel yang sudah diganti kartu dan No yang baru, ponsel bekas pemberian Melani.
Meskipun ponsel bekas, namun Mayang sangat menyukai nya. Karena melani tidak pernah sembarangan membeli barang-barang, terutama ponsel. Sehingga Mayang mersa begitu beruntung mendapatkan ponsel tersebut meskipun itu bekas.
Sudah hampir menjelang pukul sebelas malam, Mayang belum juga bisa memejamkan matanya untuk tidur.
“ Yah, low bad lagi.”
Kelamaan bermain games, ponsel itu lowbad. setelah mengecas ponselnya. Mayang pergi keluar kamar, ingin mengambil makanan didapur, kelamaan begadang membuat perutnya tiba-tiba mersa lapar.
Mayang tidak menghidupkan lampu, mengambil beberapa potong roti dan minuman, berjalan kembali menuju kamar.
“Bruuaggh,”
Karena buru-buru dan pencahayaan yang temaram, Mayang menabrak tubuh tegap dan kekar dihadapannya. Hampir Mayang berteriak kaget, namun dibatalkan nya setelah mengetahui jika yang berdiri dihadapannya sang majikan Reno.
“Eh, maaf Tuan. Aku tidak sengaja.”
Mayang langsung menunduk, merasa tidak enak hati berjalan dalam kegelapan mengambil makanan di dapur.
“Kamu ngapain Mayang.”
“Aku ngambil roti dan minuman, Tuan.”
“Ooo, kirain mau ngapain malam-malam jalan di kegelapan.”
“Tuan mau ngapain juga?”
“Ambil minuman dingin di kulkas.”
“Mayang permisi dulu Tuan.”
“Ya, langsung tidur aja. Ngak baik keseringan begadang, apalagi main HP. ntar mata bisa rusak.” Ucap Reno.
“Iya tuan.”
Sampai dikamar, Mayang langsung menutup pintunya. Selera makanya ikut hilang karena kaget barusan. Akirnya Mayang memilih untuk mengurung dirinya dibalik selimut tebal. Mengingat diluaran sedang terjadi hujan lebat. Namun baru beberapa menit berusa untuk memejamkan matanya, bayangan percintaan yang dilakukan Reno dan istri nya kembali melintas.
Bahkan dia kembali mendengar suara desahan yang saling bersahutan. Sehingga untuk mengusir pikiran buruk dan pendengaran nya yang meresahkan itu, Mayang mengambil handset dan memutar musik dengan baterai ponsel yang baru terisi dua puluh lima persen.
Pagi yang cerah,
“Astagafirullah, aku ketiduran.”
Mayang melihat cahaya matahari yang menerobos masuk kedalam kamarnya, melalui celah-celah jendela, dan suara burung-burung yang saling berkicau.
Mayang langsung menghambur turun dari ranjang, berlari menuju kamar mandi. Dengan hanya mencuci muka dan mengikat asal rambutnya, Mayang langsung berjalan keluar kamar dan menuju dapur.
“Alhamdulillah, ternyata mbak Melani dan suaminya masih tidur, jika tidak mati Aku.” Gumam Mayang yang berencana memanaskan masakan semalam, dan mengganti sayurnya dengan menu sayuran yang baru.
“Mudah-mudahan mereka menyukainya dan tidak memarahi ku.”
Mayang menata serapi dan secantik mungkin dimeja makan. setelah itu dia baru kembali keruang tengah untuk bersih-bersih dan menyapu lantai.
Kehidupan Mayang yang sudah terbisa mengerjakan semua pekerjaan rumah, semenjak diasuh oleh ibu tirinya, membuat Mayang sudah terbiasa mengerjakan semua pekerjaan rumah tangga.
“Ayo mas, kita sarapan dulu.” Melani bergelayut manja mengiring langkah suaminya menuju meja makan.
Reno mengulum senyum, saat melihat menu yang tersaji. Dia tahu jika Mayang hanya masak sayuran saja pagi ini, selebihnya sisa makanan semalam.
Tapi Reno malah makan dengan lahap, sia seolah-olah tidak mempermasalahkan hal tersebut. Mengingat Melani juga makan dengan lahap nya.
“Jam berapa kamu berangkat.”
“Penerbangan pertama mas.”
“Mas ngak bisa Nganterin kamu Melani, kamu baik-baik ya disana dan jangan terlalu capek.” Pesan Reno.
“Iya suami ku sayang.”
Selesai sarapan Reno bangkit bersiap untuk berangkat kerja, Melani ikut mengantarkan suaminya sampai pintu mobilnya.
“Setelah sampai di Paris, segera hubungi mas ya.”
“Tentu mas.” Melani langsung menghambur memeluk Reno, mereka berpelukan dan berciuman cukup lama, Tanpa peduli dengan Mayang yang sedang menyapu halaman depan tidak jauh dari posisi mereka berdua saat ini.
“Sabar Mayang, mulai sekarang biasakan dirimu melihat semua ini. Anggap saja kamu sedang bekerja diluar negeri dengan kehidupan mereka yang bebas.” Gumam Mayang.
“Aku harus tetap betah bekerja dirumah ini, lagian mereka berdua telah menolong dan menyelamatkan aku, jika tidak mungkin sekarang ini aku sudah menjadi Nyonya Jarwo yang keempat....Ahhh tidakk... tidakkk.” Mayang bergidik sendiri membayangkan semua itu.
Setelah kepergian majikan perempuan nya keluar negeri, Mayang baru mersa benar-benar kesepian dirumah besar ini. Ditambah lagi untuk dua Minggu kedepannya dia akan tinggal berdua saja dengan Reno. Meskipun Mayang yakin Reno tidak akan berani berbuat yang tidak-tidak terhadap dirinya.“Tapi bagus juga, dengan begini aku bisa tidur bebas tanpa ada yang mengganggu tidur ku dengan suara-suara aneh percintaan suami istri itu, yang tanpa peduli dan bebas sesuka hati mereka bercinta, termasuk dihadapan mata gadis yang masih suci dan belum ternoda seperti aku ini .” Gumam Mayang yang langsung berbaring dan tidur.
Cukup lama Mayang tidur, dia melirik jam yang terpajang ditengah-tengah ruangan kamarnya.
“Sudah sore, sebaiknya aku mandi dan masak. Sapa tahu tuan Reno makan malam dirumah. Meskipun tidak ada mbak Melani dirumah.”
Mayang bangkit berjalan menuju kamar mandi, setelah bersih dan rapi, gadis itu pergi kedapur untuk masak.
Namun saat keluar dari kamarnya, Mayang merasa sungkan, ternyata Reno sudah pulang. Bahkan dia juga sudah selesai mandi, berjalan dari dapur sambil membawa segelas kopi hitam.
“Ma...maaf Tuan aku ketiduran, bahkan aku tidak tahu jika Anda sudah pulang.” Mayang benar-benar malu, ini sudah kali keduanya dia ketiduran lagi.
“Ngak papa Mayang, Oya aku tahu jika kamu pasti belum masak menu makan malam untuk kita. Sebaiknya untuk malam ini kita pesan makanan saja diluar.” Terang Reno menuju ruangan tengah lalu menyalakan televisi berukuran cukup besar itu.
Ta...tapi, maaf Tuan aku benar-benar menyesal, Mayang janji ngak bakal mengulangi hal ini lagi.” Berjalan mendekati Reno, dan berdiri dibelakang laki-laki tampan tersebut.“Jangan canggung terhadap ku Mayang, santai saja mengingat dirumah ini hanyalah ada aku dan dirimu saja. lagian Aku orangnya berbuka dan ngak kaku, apalagi pada wanita yang sudah aku anggap sebagai orang terdekat ku.” Ucap Reno sambil menggeser layar ponselnya, untuk mencari dan memesan menu makanan.“Ya Tuan, sekali lagi terimakasih.”“Mayang kamu pesan makanan apa?”Reno memperlihatkan layar ponselnya, membiarkan Mayang untuk memilih sendiri, namun gadis itu menolak dengan halus, sambil mundur beberapa langkah kebekang.“Teer...terserah Tuan saja.”Mayang mersa gugup mendapatkan perhatian seperti ini, apalagi dari majikannya.“Okey, jadi untuk menunya kita samain aja ya
Mayang, buatkan aku kopi.” “Baik, Tuan.” Mayang langsung berjalan Menuju dapur, meninggalkan Reno yang masih menatap punggungnya dari ruang tengah. Selepas itu Reno berjalan keteras belakang sambil menikmati tanaman hias dan kolam ikan arwana kesayangan nya. “Ini kopi nya, Tuan.” Mayang meletakkan kopi hitam favorit Reno diatas meja kecil yang terdapat di sana. “Ya, terimakasih Mayang.” Menatap Mayang sekilas, dan kembali melanjutkan memberi makan ikan-ikan hias yang didapatnya dengan harga fantastis tersebut. Mayang kembali pamit kedapur, dia ingin memasak makan malam untuk Reno. Namun belum beberapa langkah dia berjalan tiba-tiba Mayang merasa kepalanya tiba-tiba pusing, seketika bintang-bintang di langit seakan-akan mengeliling tubuhnya, yang hampir ambruk kelantai. “May...Mayang kamu kenapa?” Reno langsung berjalan mendekati Mayang, gadis itu tidak mendengar suara Reno yang kera
Mayang menangis meminta tolong pada ibu dan kakak tirinya Sintia, namun mereka malah tertawa lepas sambil memperlihatkan sejumlah uang pada Mayang.“Sekarang, kamu sudah kami jual pada Bos Jarwo. Nikmati sajalah kehidupan mu yang baru Mayang. Ha....ha.... adik tiri ku yang Malang.”“Tidak.... tidak....tidak...”Keringat dingin membasahi wajah cantik Mayang, sambil terus meronta.Reno langsung mendekati, berusaha membangunkan Mayang yang sedang mimpi buruk.“Mayang... Mayang bangun may..” Reno menguncang pelan bahu Mayang yang seketika terlonjak kaget, dan terbangun dari mimpi buruk nya.Mayang yang masih ketakutan, tanpa sadar menghambur kepelukan Reno. Menumpahkan segala tangis dan kesedihannya di dada kekar laki-laki tampan tersebut.“Aku takuuut....aku takuuut mereka akan menangkap dan menemukan aku disini, Tuan.” Ucap Mayang disela-sela isak tangisan.“Tenang
“Oke...aku setuju, ide Mama ternyata bagus juga.” Ucap Sintia tersenyum lepas.Namun tiba-tiba senyum dan khayalan Sintia tiba-tiba bubar, ketika mendengar nyaring nya teriakan sang Mama dari arah dalam kamarnya.“Tidakkk... Sintia, cepat kesini nak. kita bakal hancur sekarang."“Ada apa sih ma?”Sintia yang ikutan panik langsung berlari menuju kamar mamanya.“Ternyata Mayang jauh lebih pintar dari pada kita berdua, dia sudah berhasil membawa kabur sertifikat Rumah ini, sekarang kita harus bagaimana untuk mengembalikan uangnya Jarwo.” Mama kembali panik sambil meremas-remas rambutnya.“Ma, aku takut banget ma. Jarwo itu laki-laki kejam dan ngak punya perasaan, aku tidak ingin dia menyakiti kita ma.”Sintia mulai panik seketika air matanya mulai membanjiri wajah cantiknya.“Mama juga bingung harus bagaimana sekarang, coba saja waktu itu kamu lebih bijak
Sore ini, Mayang dengan hati-hati menyirami tanaman hias kesayangan Reno, sudah menjadi tugasnya mengingat dirumah ini hanya dia seorang pelayan yang bekerja.“Bonsai ini seperti nya biasa-biasa saja, tapi kata Tuan Reno harganya lumayan mahal. Apa yang menariknya dari tanaman ini?” Gumam Mayang menyirami satu persatu tanaman tersebut.Mayang tidak menyadari, kebanyakan melamun sambil bekerja membuat konsentrasi nya berkurang, tetesan air yang menggenang dilantai keramik berwarna putih itu menjadi lincin.“Bruuugghh...Aauuu...sakkiiit. ” Mayang jatuh, bahkan tubuhnya sekarang juga ditimpa selang air yang masih menyala, membuat tubuhnya basah kuyup.“Aduuuh, kaki ku periiih banget.”Berusaha untuk bangkit kembali, namun tidak bisa.Reno yang mendengar teriakan Mayang barusan langsung berlari kearah datangnya asal suara
Malam ini, Reno melajukan mobilnya membelah jalanan ibukota yang masih ramai, laki-laki tampan ini seperti menghindari keberadaan Mayang, meskipun dia sendiri tidak mengakui hal ini, Reno menepikan mobilnya disebuah danau buatan yang sepi. Perlahan dia memejamkan mata, bayangan wajah cantik Mayang kembali dan begitu lekat dan tersa sangat nyata. Mayang seperti mengikuti kemanapun arah pandangan Reno." Aaaagghhh, ada apa dengan ku sekarang. dimana-mana ada Mayang, di kaca, kamar mandi. atas lemari, bahkan langit-langit kamar, bahkan di pelupuk mata ini pun seperti melihat Mayang lagi yang bergantungan." Reno mengusap wajahnya, karena dia seperti melihat senyuman manis Mayang kembali.Reno berjalan menuju kursi taman dekat danau, sambil membawa sebungkus rokok, karena hal inilah yang bisa membantu nya. dikala merasakan pikiran nya yang tengah kalut dan galau.Reno menghisap dalam rokok, dan mengembuskan sehingga membentuk gumpalan asap, ya
Tubuh mungil Mayang ambruk menindih tubuh Reno, sekuat tenaga dia berusaha untuk lepas dari pegangan dan dekapan kuat aki-laki tampan ini.“ Jangan pergi lagi, tolong temani aku malam ini, sayang ““ Tuan, sadarlah. Aku ini Mayang pelayan mu sendiri, dan bukan Bu Melani.” Ucap mayang berusaha menjelaskan meskipun sia-sia, karena Reno sama sekali tidak menghiraukan perkataannya.Minuman keras sudah menguasai kesadaran Reno, saat ini dipikiran Reno hanyalah gairah, ditambah lagi gadis cantik seperti bidadari dalam dekapannya itu terus meronta-ronta. Seolah-olah merupakan sebuah tantangan bagi Reno untuk berbuat lebih dari ini.“ Ja....jangan ...jagannnn Tuan.”Ucapan Mayang tersendat-sendat karena ciuman Reno tidak mau berhenti, bahkan tangan Reno mulai menggerayangi setiap lekuk tubuh indah gadis itu.Selama ini Mayang sangat menjaga dirinya dari sentuhan laki-laki, sehingga di
Mayang segera membuka pintu masuk, mempersilahkan dokter untuk memeriksa kondisi Reno.“ Astaga, bos Reno kenapa sampai seperti ini.”“ Maaf bang aku benar-benar nggak sengaja, semua ini terjadi begitu tiba-tiba.”“ Sudahlah Mayang, kami paham kok, mengingat posisi mu yang juga melindungi dirimu sendiri.”Dokter mulai memeriksa kondisi Reno, setelah itu dia kembali melirik kearah Mayang yang terlihat masih ketakutan dan cemas."Nona tidak perlu cemas, ini hanya luka kecil dan saya juga sudah memberikan suntikan obat untuk Tuan Reno," ucap dokter sambil menyerahkan obat yang harus diminum Reno setelah sadar nantinya.“ Baiklah pak, terimakasih banyak.” Jawab Mayang yang sudah bisa menarik nafas lega.“ Mayang, kami pamit pulang dulu. Jika terjadi sesuatu segera hubungi aku atau dokter Fian langsung.”“ Baik, bang Toyib.”
Subuh berkumandang, Naira mendengar suara orang mengaji dan dilanjutkan dengan suara azan subuh yang indah begitu mencoba membuka mata yang masih terasa ngantuk, sambil berusaha mengangkat tangan Rama yang indah sempurna di pinggangnya. suasana pagi yang begitu dingin membuat nya enggan untuk beranjak dari atas ranjang "Semalam kami kembali telah melakukan hubungan layaknya suami istri, dan aku sangat menikmati permainan itu, meskipun tanpa merasa takut lagi. ada apa ini.... apa aku telah menerima dan mencintai suamiku mas Rama." Naira melamun sambil mengingat-ingat kejadian semalam.Naira mengungkapkan wajah tampan Rama, ya
"Sayang, apa kamu sudah sisp. untuk malam pertama kita." bisik Rama." Mas, maaf ya. aku belum siap untuk ini." ucap Naira gugup. mengingat hanya mereka berdua saja yang berada dikamar pengantin ini." Naira, kamu sejarang sudah sah mebjadi istri ku, sayang. aku tidak bahkan menyakiti mu. kita akan melakukan nya mengikuti perasaan dan naluri kita berdua. sehingga kamu akan bisa menikmati keindahan cinta yang sesungguhnya." ucap Rama.Naira memejamkan matanya, untuk mengurangi rasa gugup, ketika merasakan sentuhan bibir Reno menyentuh bibirnya. ciuman Reno semakin dalam." Sangat cantik." gumam Rama memandangi wajah istri nya.Rama mengangkat tubuh Naira, dan menidurkan nya dirancang pengantin mereka, melihat Naira yang tidur terlentang. benar-benar membuat Rama bergairah, dia seakan melihat bidadari cantik, perlahan Rama mendekat menatap wajah yang sangat cantik dan Natural, kulit Naira sangat putih mulus. Hembusan nafasnya tepa
Namaku Naira, aku hidup sebatang kara. kedua orang tuaku sudah lama meninggal Dunia, untuk bertahan hidup. aku bekerja tanpa pilih-pilih, mulai bekerja sebagai pelayan restoran dan kafe, mengingat ijazah yang aku miliki hanya tamatan SMA. sehingga aku kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.Meskipun sampai sekarang aku masih belum mengetahui alasan pasti tuan Rama ingin menikahi ku, tapi sekarang aku tidak memiliki keraguan lagi terhadapnya, mengingat, tatapan matanya yang tulus, bahkan baku melihat kejujuran disana. sehingga aku membulatkan tekad untuk menerima dirinya sebagai suamiku.Meskipun aku sempat mendengar, jika dia dulunya juga sudah pernah menikah, tapi aku tidak mempermasalahkan semua itu, selagi dia sangat perhatian dan memperlakukan aku dengan baik.Minggu pagi yang cerah, Rumah besar dan mewah Rama didekor sedemikian cantik, meskipun mereka melangsungkan pernikahan sederhana dan tertutup. namun Rama tidak tanggung-tanggung dia meme
" Apa, Naira berada diluar kota dan bekerja disebuah kafe. baiklah tetap awasi dia. kalau perlu beli kafe tersebut agar kita bebas mengawasi Naira."" Baiklah bos."Rama kembali tersenyum senang, dia merasa bagian hidupnya telah kembali. tanpa pikir panjang Rama pun segera meluncur ke kota yang disebut kan tempat Naira kabur dan menghilang darinya.***Naira merasa aneh, kafe yang semula ramai pengunjung berangsur-angsur sepi, begitu juga dengan para karyawan yang lain." Ada apa ini?"Belum terjawab rasa penasaran Naira, pintu masuk kafe tiba-tiba tertutup rapat. yang menyisakan dua orang pelayan.Dua orang pelayan, Tia dan Edo, yang semula teman baru Naira di kafe ini. juga bersikap aneh terhadap nya."Nona Naira dilakukan duduk, mulai sekarang kamu tamu kehormatan kami dikagetkan ini."" Hey apa kalian kalian?" ucap Luna bingung." Ya sayang, mereka akan menjamu kita dengan hidangan terbaik kafe ini." Rama
" Sial, Naira ternyata kabur dariku " Rama mengepalkan tangannya emosi. dia benar-benar marah." Rey, cepat sehat orang-orang kita. untuk melacak keberadaan Naira." perintah Rama emosi." Baik tuan."" Aku tidak ingin kehilangan lagi, Naura harus ditemukan. dia adalah Luna ku." ucap Rama panik.Hari ini Rama dengan pakaian santai, mendatangi kos-kosan tempat Naira, termasuk restoran tempat nya bekerja tapi hasilnya nihil.Rama sesekali mengedarkan pandangannya ke semua pelayan wanita disana, namun sudah satu jam berlalu sosok wanita cantik yang ditunggu-tunggu nya tidak kunjung memperlihatkan wajah nya. Rama mulai gusar sambil sesekali mengusap kepala nya."Kemana perginya Naira ya?" ucap Rama panik, dan kembali mengecek ponselnya, berharap orang-orang suruhan nya memberikan informasi tentang keberadaan Naira.Cindy, yang kebetulan melihat keberadaan Rama, segera masuk ke restoran dan mendekati pria tampan tersebut." Selamat
Malam ini Naira tidak bisa tidur, dia berjalan mondar-mandir sambil terus memikirkan cara, agar bisa kabur dari Rama. yah meskipun dia akan dikatakan oleh orang-orang sebagai gadis bodoh, yang berani menolak ajakan untuk menikah dari seorang CEO tampan dan kaya raya.Naira terlonjak, ketika deringan ponsel mengagetkan nya. tertera nama Cindy, sahabat baiknya." Hallo Cindy."" Naira, hari ini kamu kemana aja. aku nyariin kamu dari kos-kosan sampai restoran. bahkan mereka mengatakan jika kamu udah dipecat, benar nggak sih?"" Iya sin, dari kemaren aku sial Mulu." Naira ternyata lemas, saat ini hanya Cindy satu-satunya sahabat yang selalu mendungkung dan mau membantunya." Maksud mu?"" Aku telat dan dipecat oleh atasan ku direstoran, gara-gara aku nyerempet mobil pengusaha kaya dengan motor buntut itu."" Apa? Astagfirullah Naira, terus gimana."" Dia nuntut ganti rugi dengan Jumlah yang tidak sedikit, kamu tahu sendirilah den
“ Apa kamu setuju dengan kesepakatan ini?”“ Ini semua memberatkan ku, Tuan. tapi aku harus bagaimana, mengingat aku juga tidak mempunyai pilihan lain, terpenting sekarang aku setujui saja, setelah itu aku juga akan mencari cara untuk terlepas dari perjanjian sesat ini.” gumam Naira memainkan bibir mungilnya, sehingga Rama semakin gemas, karena ekspresi yang ditujukan gadis dihadapannya ini sangat mirip dengan gaya yang biasanya ditunjukkan oleh Luna."Kenapa kamu diam, ayo jawab."Naira menarik nafas dalam-dalam, nampak sadis itu sedang berfikir keras dengan tawaran tuan muda tampan dihadapannya itu, Naira lalu menggangguk pelan, berusaha untuk menyembunyikan apa yang tengah berkecamuk dipikiranya saat ini." Ba....baiklah, aku setuju dengan isi perjanjian ini."Senyuman kepuasan dan bahagia terpancar dari wajah Rama, dia sangat bahagia, meskipun perempuan nya dengan Naira hanya beberapa kali, tapi pesona Naira yang
" Wanita itu benar-benar mirip dengan Luna ku, tidak salah jika aku kembali pindah ke induk perusahaan ku dipusat kota ini, sehingga aku bisa bertemu bidadari ku yang telah hilang, aku merasa Luna ku telah kembali." gumam Rama tersenyum senang, dia seperti laki-laki yang baru mulai jatuh cinta lagi." Sebisa mungkin, aku akan berjuang untuk mendapatkan mu lagi Naira....ya Naira, nama yang sangat cantik, persis orang nya."***Dirumah nya, Naira dibuat dilema dengan permintaan Rama untuk bertemu siang i i, sehingga gadis itu terus mondar-mandir seperti setrikaan panas.“ Aku dibuat dilema sekarang, menerima tawaran tuan Rama, atau melanjutkan hidup sebagai penggangguran.” Gumam Naira sambil menatap kartu nama yang Rama." Lagian untuk apa coba dia bersikukuh memintaku untuk menikah dengan nya, bukankah dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dengan ketampanannya dan kejayaan ya g dimilikinya, benar-benar laki-l
Seiring berjalannya waktu, Rama juga kembali menyibukkan diri diperusahaan. sehingga dengan begitu sedikit banyak kesedihan nya bisa sedikit berkurang.Keluarga Rama ikut senang melihat perubahan nya itu, bahkan sekarang dia juga sudah mulai tersenyum lagi, sesuatu yang sudah lama dia lupakan semenjak kepergian Luna dari hidup nya.Melihat potensi dan perkembangan perusahaan Rama, Reno tertarik untuk bekerjasama dengan perusahaan tersebut. termasuk juga Erik yang sekarang juga fokus dengan perusahaan yang dipimpinnya.Mereka berniat membangun sebuah resort kelas dunia disebuah kepulauan Bintan. Rama menyambut baik niat Reno dan Erik. selain dua orang itu memiliki hati dan niat yang tulus, Rama juga sudah mengenal dekat keduanya, sehingga dia tanpa ragu langsung tertarik untuk bekerjasama.Selepas mereka meeting bertiga , didampingi asisten masing-masing. mereka pun melanjutkan dengan makan siang bareng di restoran mewah yang terdapat dipusat per