Saat Chelsea membaca berita, hatinya terasa tidak nyaman. Selama ini, demi melindungi Timothy, Chelsea berusaha semampunya untuk tidak mengekspos selembar foto Timothy sama sekali. Sekarang, semua jerih payahnya malah dihancurkan oleh wanita itu!Bukan hanya wajah Timothy saja yang terekspos, Timothy juga diterpa oleh caci maki.Timothy hanyalah seorang anak kecil yang belum genap berusia 6 tahun! Kenapa dia malah mesti menerima cercaan orang-orang!Chelsea menggenggam ponselnya dengan erat. Dia tahu tidak seharusnya dia melepaskan mereka dengan gampangnya!Saat matahari baru terbit, Chelsea sudah mengatur semuanya dengan mengerahkan koneksi anggota Zenith. Setelah itu, seperti biasanya Chelsea duluan bangun untuk mempersiapkan sarapan untuk Timothy.Beberapa saat kemudian, Timothy datang ke sisi meja makan. “Selamat pagi, Mama.”“Selamat pagi, Sayang.”Chelsea meletakkan piring berisi roti tawar dan telur dadar di hadapan Timothy. Ketika melihat dia sudah mengenakan seragam rapi, Che
Ibu dari anak laki-laki itu pun terbengong setelah mendengarnya. “Kenapa nggak perlu sekolah?”“Mana aku ….” Setelah si pria melepaskan sepatunya, dia menyadari “keramaian” di dalam ruang tamu. Dia pun terbengong beberapa saat. “Pak Ferdy, kamu … kenapa kamu bisa ada di sini?”“Sepertinya kamu mesti tanya istri kesayanganmu.” Chelsea berkata dengan perlahan, “Coba tanya apa yang telah dia lakukan semalam?”Si pria menyadari sepertinya masalah sangat serius. Dia segera berjalan ke sisi istrinya. “Apa yang kamu lakukan?”“Aku ….” Belum sempat mendengar penjelasan dari sang istri, ponsel yang diletakkan di dalam saku celana si pria berdering. Dia berjalan ke sisi balkon untuk mengangkatnya. Tak lama kemudian, terdengar suara paniknya. “Kenapa kamu tiba-tiba menghentikanku? Jelas-jelas aku ….”Entah apa yang dikatakan orang di ujung telepon. Si pria semakin terkejut lagi. Disusul, pria itu menurunkan ponselnya, lalu berjalan ke sisi istrinya dengan kesal. Tanpa aba-aba, dia langsung menam
Kedap suara di rumah subsidi ini tidaklah bagus. Dalam seketika, suara tangis histeris si wanita menarik perhatian tetangga-tetangganya.Irfan pergi membubarkan para “penonton”. “Jangan sampai ada yang menyebar masalah hari ini. Kalau nggak, aku akan minta tanggung jawab dari kalian.”Para tetangga tidak tahu apa yang telah terjadi. Hanya saja, begitu mendengar peringatan Irfan, mereka semua juga takut akan menimbulkan masalah. Mereka bergegas pulang ke rumah masing-masing.Setelah semuanya membubarkan diri, Chelsea dan Ferdy meninggalkan tempat bersama. Mereka tidak lagi menghiraukan wanita yang sedang menangis itu.Sementara, pengacara dan Irfan masih tinggal di rumah subsidi itu. Mereka bertugas dalam mengurus prosedur selanjutnya. Si wanita berani menyebar gosip tidak benar di internet. Sudah sepantasnya dia menerima ganjarannya.Begitu keluar rumah, Ferdy pun bertanya, “Bagaimana kondisi Timothy saat ini?”“Dia masih belum tahu masalah di internet. Aku hanya cari alasan biar dia
“Kami ….” Baru saja Chelsea ingin menjelaskan, Kendrian pun tersenyum. “Selamat buat kalian!”Usai berbicara, Kendrian melangkah ke dalam rumah.Chelsea masih terbengong di tempat. Beberapa saat kemudian, dia baru menatap bayangan punggung Kendrian sembari merenungkan sesuatu. Entah kenapa dia merasa seperti sedang ilusi saja.Sepertinya Chelsea dapat mendengar nada kecewa dari suara Kendrian tadi. Chelsea menghela napas ringan, lalu berkata pada Olivia, “Timothy masih nggak tahu masalah ini.”Langkah kaki Olivia yang sedang melangkah ke atas tangga berhenti. Dia menoleh untuk melihat Chelsea. “Kamu nggak beri tahu dia?”“Emm, masalah ini bisa terjadi juga karena ulah orang dewasa. Biarkan orang dewasa saja yang menyelesaikan masalah ini. Dia masih kecil, nggak ada bagusnya dia mengetahui masalah ini.”Apa pun ceritanya, Chelsea ingin mengerahkan seluruh kemampuannya untuk melindungi keluguan Timothy. Dunia orang dewasa sangat kotor. Chelsea tidak ingin Timothy merasakannya sekarang.C
Sonia bahkan malas untuk duduk lagi, langsung meletakkan selembar cek ke atas meja. “Ambil uang ini, lalu pergi dari hadapannya!”Si wanita mendengus dingin. Dia melihat nominal di atas cek, lalu bertanya, “Aku cuma diberi 2 miliar? Apa Pak Sandy hanya seharga segini di hatimu?”“Nggak ada ruang untuk negosiasi dalam masalah ini! Bagiku, kalian para wanita rendahan itu memang nggak bernilai sama sekali.” Sonia menggebrak meja dengan salah satu tangannya, lalu mencondongkan tubuhnya untuk melihat wanita itu. “Jangan kira karena Sandy masih bersedia membiarkanmu untuk tidur di atas ranjangnya, kamu pun merasa kamu sangat bernilai. Dengan statusnya, dia juga nggak kekurangan wanita sama sekali.”Si wanita bersandar di tempat duduknya, lalu kembali bertanya, “Jadi, kenapa kamu malah ajak aku ketemuan, bahkan memberiku uang?”“Oke, kamu nggak ingin dengar nasihatku, ‘kan? Aku juga nggak perlu jelaskan panjang lebar kepadamu. Lagi pula, cepat atau lambat dia juga bakal bosan sama kamu. Lebi
Di dalam kamar, Sonia sedang membasuh tubuhnya dengan air hangat. Akhirnya dia merasa lebih nyaman. Baru saja dia berbaring di atas ranjang, pintu kamar terbuka. Dia pun terkejut spontan duduk di atas ranjang.Sandy tidak bermaksud untuk memasuki kamar. Dia hanya berdiri di depan pintu, menatap Sonia dari kejauhan. “Aku menerima undangan dari Zenith. Aku akan ke sana bulan depan. Apa kamu ingin menghadirinya?”Sonia merasa kaget. “Kenapa?”“Apanya kenapa?” Sandy kelihatan tidak sabar. “Disuruh bawa pasangan. Aku bisa bawa siapa lagi kalau bukan bawa kamu?”Kening Sonia berkerut. Bukannya Sandy memiliki banyak calon?“Lupakan saja kalau kamu nggak ingin pergi. Aku ….”“Apa benar kamu ingin bawa aku ke sana?” tanya Sonia.Sandy bersandar di dahan pintu. “Dulu, mungkin aku bisa asal bawa wanita lain. Tapi sekarang kita sudah menikah. Aku hanya bisa membawamu untuk menghadiri acara penting.”Setelah mendengar ucapan itu, Sonia pun menyingkirkan kecurigaannya. “Oke, aku akan pergi bersamamu
Malam harinya, Ferdy menyibukkan diri di dalam dapur. Sementara, Chelsea membantunya di samping.Suasana hati Chelsea tergolong bagus hari ini. Dia bahkan menyenandungkan lagu ketika lagi mencuci sayuran.Ferdy menghentikan pekerjaan di tangannya, lalu menoleh untuk melihat Chelsea. “Apa kamu sudah mengetahuinya?”“Emm.” Chelsea mengangkat sayuran di tangannya, lalu membalas dengan tersenyum, “Kamu seharusnya merasa terhormat karena ada orang berhati mulia sedang membantumu mencuci sayuran.”“Apa kamu nggak menyalahkanku? Karena aku nggak diskusi dulu sama kamu?”“Emm, awalnya sedikit, sih.” Chelsea berpikir sejenak. “Bagaimanapun, saat aku melakukan penyelamatan di Negara Tewana, aku juga nggak kepikiran untuk menjadi terkenal. Aku bisa ke sana juga karena kamu lagi ada di sana.”“Setelah dipikir-pikir, aku juga nggak semulia yang dikatakan warganet. Sejak kapan aku punya hati selapang itu?” Chelsea berjalan ke sisi meja. Raut wajahnya kelihatan sangat muram. “Theo membuat citraku men
Waktu berlalu dengan cepat. Sekarang saatnya Chelsea mengemas kopernya untuk perjalanan jauh. Ferdy datang menjemput Chelsea dengan tepat waktu.Sebelum memasuki mobil, Chelsea memalingkan kepalanya melirik ke sisi rumah sekilas. “Tadi Timothy mencariku.”Sambil berbicara, Chelsea kembali melihat Ferdy, lalu menyipitkan matanya. “Apa kamu pernah berhubungan dengan Timothy di belakangku? Kenapa aku merasa sikapnya terhadapmu agak berbeda sekarang?”“Apanya yang berbeda?” tanya Ferdy.“Tadi dia suruh aku main sama kamu dengan tenang, nggak usah khawatirin dia.”Semakin dipikir-pikir, Chelsea merasa semakin aneh saja. Sebelumnya Timothy selalu memanggil Ferdy dengan sebutan “pria jahat”. Kenapa sekarang dia malah bersedia membiarkan ibunya untuk bermain dengan “pria jahat”?Ujung bibir Ferdy melengkung ke atas. Dia mengulurkan tangannya untuk mengambil koper Chelsea. “Setelah pulang nanti, kamu cari waktu untuk ngobrol sama dia. Nanti kamu juga bakal tahu bagaimana pemikirannya?”Usai men