Umi beranjak dari tempat tidur membiarkan Intan untuk mencerna semua yang ia katakan. Kasih sayangnya tidak berubah pada putrinya meski bukan putri kandungnya."Istirahat nak, kita akan mencari tahu keluarga kandung kamu. Kamu bisa tanyakan apa yang terjadi pada mereka sehingga melepaskan putri Umi yang cantik ini. Satu yang harus kamu ingat sayang kami tidak akan hilang sampai napas kami ini meninggalkan raganya. Jaga selalu cucu Umi." Pintu kamar tertutup membuat tubuh Intan luruh ke lantai hatinya begitu sakit mendengar kenyataan yang baru saja ia dengar sema kecilnya yang bahagia hanyalah ilusi setelah mengetahui semuanya. Bahkan foto di hari di mana Umi dan Abah menemukan dirinya adalah bukti nyata begitu sayangnya mereka hingga saat ini."Apa yang terjadi saat aku lahir?" gumam Intan memperhatikan tubuhnya yang begitu kecil dan terlihat begitu banyak luka di tubuhnya. Menimbulkan tanya dalam hati ketika melihat kepalanya yang begitu kecil. Benarkan dirinya adalah anak yang tida
Langit mengangkat wajahnya di tatapnya sosok yang akhir-akhir ini berusaha untuk ia temui."Rizky? Masuk," Langit berdiri menyambut adiknya yang tidak biasanya datang ke kantornya.Kecanggungan terjadi di antara keduanya Langit yang menuduh Rizky berselingkuh dengan Pelangi. Dan Rizky yang tidak terima jika Pelangi di hianati meski dirinya tahu jika Pelangi adalah istri dari sang kakak.Meminta maaf tetapi ego menguasai hati sehingga diam dan mengabaikannya."Ehm, apa kabar dek?" entah kapan terakhir Langit memanggilnya dengan sebutan Dek. Setelah keributan terjadi di acara pesta ulang tahun ibunya hingga kini mereka baru di pertemukan kembali hanya berdua."Alhamdulillah, baik.""Ada apa? Nggak biasanya kamu datang ke kantor Abang?" Suasana sedikit mencair mereka saling memberikan perhatian meski terlihat sedikit aneh. Sebab perseteruan antara mereka benar-benar merubah segalanya."Ambil ini untuk menutupi kekurangannya," Rizky memberikan kartu berwarna hitam Langit tahu jika di dala
"Mama, Maafkan aku tapi aku tidak bisa mengantar Mama untuk bertemu dengan Pelangi. Aku tidak tahu di mana Pelangi saat ini, dia pergi tanpa meninggalkan pesan untuk siapapun bahkan Umi dan Abah pun merahasiakan keberadaan Pelangi. Aku mohon sama mama untuk tidak mengusik Pelangi lagi, biarkan dia tenang dengan kesendiriannya di tempat yang baru mungkin akan membuat seorang Pelangi kembali seperti sebelumnya dan aku yakin dan sangat percaya jika Pelangi tidak akan pernah marah atau menyimpan dendam pada mama. Aku tahu siapa Pelangi yang sebenarnya, percayalah Pelangi hanya ingin mama bahagia, Pelangi hanya ingin melihat mama menerima bahwa takdir memang sudah seperti ini maka kita harus menjalaninya tetaplah semangat pada saat waktunya sudah tiba maka mama akan bertemu dengan Pelangi dan di saat itu jika dia masih sendiri itu artinya dia adalah jodohku dan aku akan menikahinya seperti yang Mama inginkan," Rizky memeluk tubuh Rosa.Antara bahagia dan sedih kini membaur dalam hatinya.
Melihat Pelangi dan Rizky keluar membuat Intan memicingkan kedua matanya mendekati dan perkata tanpa melihat kondisi Pelangi yang begitu shock."Kalian kenapa begitu? Apa yang terjadi di dalam? Apa kalian melakukan sesuatu sampai," Langit melihat situasi menarik tubuh Intan dan membawanya menjauh dari Pelangi dan juga Rizky."Intan diam lah dulu, kamu tidak perlu bersikap seperti itu. Kamu lihat bagaimana Pelangi dan juga Rizky yang baru saja keluar dan wajah mereka,""Aku tahu tanpa kamu memberitahukan Mas. Tapi yang ingin aku tahu ada apa? Kenapa mereka keluar dengan begitu khawatirnya dan lihat wajahnya? Dan keadaan mereka sepertinya tambah kritis sejak mereka berdua masuk." Sengit Intan. Menatap mereka dengan tajam terlebih perhatian kedua mertuanya dan juga dua pria yang sama-sama mencintai Pelangi. Mereka secara langsung memberikan perhatian lebih meski Langit berusaha untuk menutupinya namun Intan tahu bahwa Langit terus memperhatikan keadaan Pelangi.Hatinya benar-benar kecew
Langit tidak lagi berdebat dengan Intan walau bagaimana pun mereka sedang berduka tidak mungkin Langit meladeni sikap Intan yang semakin manjadi.Acara tahlilan telah usai bukan selama tujuh hari tetapi setiap malam di pesantren dan panti akan bergabung untuk mendoakan orang tua kedua mereka. Umi dan Abah yang selalu menjadi tempat ternayman ke dua untuk anak pesantren dan menjadi orang tua yang tidak pernah di temui mereka sebelum walau di antara mereka pernah merasakan kasih sayang dari orang kandungnya tetapi mereka di buang di panti.Meski Pelangi tidak meminta tetapi hal itu adalah insiatif mereka sendiri dan berapa staff di pesantren yang selama ini membantu Umi dan Abah.Sepuluh hari sudah kepergian orang tuanya Pelangi masih tinggal di pesantren membantu pengurus lain yang kerepotan setelah meninggalnya Umi dan Abah."Assalamualaikum, ukhti Pelangi. Bisa bicara sebentar?" sapa wanita bergamis hitam dengan khimar warna senada."Wa'alaikumsalam, ukhti Anis,ada apa? Duduk sini,"
Bertiga terkejut dengan kehadiran Intan yang tiba-tiba sudah ada di depan mereka."Apa yang kalian lakukan? Apa kalian pikir bisa melakukan di belakangku?" Intan menatap mereka secara bergantian dengan tatapan intimidasi."Kamu juga Pelangi, kamu pikir bisa melakukan ini semua tanpa aku? Aku anak tertua di sini. Jadi semua yang berhubungan dengan pesantren atau pun panti melalui aku. Paham?" sentak Intan dua langkah maju dan menyambar berkas yang ada tangan Umi."Pelangi serahkan surat kuasa itu padaku! Kamu pergilah ke Kairo dan kalian berdua sebaiknya pulang, ingat aku yang berkuasa buka Pelangi. Dia akan pergi jadi aku yang berada di sini." Ucapnya tanpa terbantahkan.Pelangi yang lebih cepat saat melihat Intan maju ingin mengambil surat kuasa itu dari tangan Umi."Umi, Abah, terima kasih. Tolong jaga semua peninggalan Umi dan Abah, hanya ini yang kami miliki. Kami tidak bisa menggurusnya jadi hanya pada Umi dan Abah yang bisa menjalankan amanah ini," Pelangi kembali menyerahkan m
Satu minggu setelah acara makan malam di keluarga Wiratama baik Intan dan juga Rosa tidak lagi bertemu karena Rosa yang begitu sulit untuk menerima kehadirannya. Wanita yang tidak pernah ia anggap sebagai menantunya meski telah mengandung benih dari anaknya.Kerinduannya pada Pelangi dan juga Rizky membuat kesehatan Rosa semakin menurun, Gustav dan Langit berulang kali membujuk Rosa agar bersedia dirawat di rumah sakit. Namun, wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu selalu menolak dia akan sehat dan kembali bugar jika sudah bertemu dengan kedua orang yang sampai detik ini begitu amat ia sayangi."Apa Mama mau kalau Pelangi dan Rizky pulang ke rumah? Tapi jika Mama menginginkan hal itu tentu tidaklah mudah karena mereka baru berangkat dan kita tidak bisa meminta mereka pulang sebelum pendidikan mereka selesai. Ingatlah apa yang mereka lakukan tentu demi kebaikan semuanya dan mas ingin kamu juga berbaik hati dan berpikir yang terbaik untuk mereka berdua, karena Pelangi hanya me
Berapa bulan berlalu setelah pertemuan dengan pria asing yang mengaku bahwa anak yang di kandung Intan adalah anaknya. Selama itu pula mereka tidak lagi bertemu dan Intan tidak menampakkan sesuatu yang membuatnya curiga semua berjalan seperti biasa.Keraguan mengenai anak yang ada dalam kandungan Intan kini hilang begitu saja setelah semua yang ucapkan pria itu tidak terbukti dan mereka baik-baik saja sampai detik ini. Hal itu di perkuat setelah Langit menyelidikinya ternyata pria yang datang padanya hanyalah seorang pria pengangguran. Melihat itu semua langit menyakini bahwa anak dalam kandungan Intan adalah anaknya.Tidak perlu melakukan tes DNA walau terbesit hal itu. Tapi di urungkan, jika hal itu dia lakukan sudah pasti hari ini penyesalan kedua terjadi dalam hidupnya.Kekhawatirannya hilang berganti rasa ingin menjaganya terlebih kandungan Intan yang semakin besar."Mas kamu hari ini nggak usah ke kantor ya? Perut aku," lirih Intan. Sejak semalam perutnya terasa sakit."Akh! Ma
Sosok pria yang diam-diam memperhatikan dua sejoli tengah berbahagia, setelah di karuniai seorang anak yang begitu tampan dan putri yang cantik kini gelar sarjana untuk kedua kalinya telah didapatkan. Sukses dalam rumah tangga, mendidik anak-anak dan menjaga keromantisan dengan sang suami telah ia pertahankan. Selain itu sifat dan kerja kerasnya semakin terlihat dengan jelas, ada rasa sesak di ujung sana tetapi semua telah berakhir. Berusaha melupakan dan memilih untuk mencari pendamping tetapi semua telah tertutup hatinya hanya ada satu nama dan itu selamanya."Menikahlah dengan wanita lain yang bisa membuatmu jatuh cinta. Walau hal itu mustahil tapi lakukan demi Mama." "M–ma," Rizky terkejut dengan kehadiran Ibunya yang tiba-tiba ada di sampingnya.Pria yang sejak tadi memperhatikan Langit dan Pelangi adalah Rizky pria yang sampai detik ini masih menyimpan rasa pada Pelangi meski hal itu tidak benar tetapi Rizky tidak bisa menolaknya. Menepis? Berulang kali di lakukan namun nama i
Kebahagiaan kini di rasakan oleh keluarga besar Wiratama dan juga keluarga besar di pesantren dan panti. Terlebih Umi Rahayu dan Abah Yusuf. Setelah berapa jam mereka dalam keadaan cemas dan rasa takut akan sesuatu terjadi pada Pelangi."Alhamdulillah, sayang kamu baik-baik saja. Mas takut sesuatu terjadi sama kamu, bagaimana hidup mas dan anak kita jika—""Mas bicara apa, hem? Ada Allah yang akan menjagaku dan keluarga kita. Mas, kamu sudah adzani anak kita?" tanya Pelangi. Berharap sang suami belum melakukannya tidak di pungkiri dirinya ingin melihatnya momen sang suami untuk pertama kalinya melantunkan adzan di telinga sang anak."Astaghfirullahaladzim, mas lupa dek. Maafkan mas ya, terlalu memikirkan kamu sampai abai dengan anak kita," "Ya mas, tak apa. Aku tahu posisi mas Langit,* lirihnya mengecup kening Langit. Sontak membuat pria itu seketika terdiam melihat aksi sang istri."Jangan nakal dek, kamu tahu mas harus puasa selama 40 hari? Dan kamu sekarang menguji puasa mas," uca
Setelah malam itu pembicaraan yang membuat dirinya kembali tenang. Sang ayah memberikan wejangan padanya jika semua akan baik-baik saja. Anak dan istrinya pasti bisa melewati semua dengan tenang."Den mau berangkat sekarang? Apa tidak sebaiknya menunggu Nyonya sama neng Pelangi?" Mbok Sri meletakan kopi yang di inginkan oleh Langit.Duduk tidak jauh dari anak asuhnya yang sangat ia sayanginya."Ya sudah mbok, aku tunggu di rumah saja. Tapi kenapa aku gelisah ya Mbok? Apa sesuatu terjadi pada mereka? Mbok tau kan mereka perempuan semua." Ujar Langit gelisah."Insya Allah mereka baik-baik saja den. Ada nyonya sama Erna, mereka pasti bisa menjaga neng Pelangi," Langit mengangguk membenarkan apa yang dikatakan oleh Mbok Sri. Meski hatinya terus merasakan sebaliknya.Setelah kepergian Mbok Sri ke dapur tak berselang lama sang adik pun datang sama halnya dengan mbok Sri, Rizky pun meyakinkan dirinya bahwa Pelangi akan baik-baik saja bersama dengan ibu mereka."Abang tau, tapi entah kenapa
Kehamilan Pelangi yang semakin membesar tidak menghalangi langkahnya untuk tetap menuntut ilmu di universitas milik suaminya. Meski sikap teman-temannya canggung padanya tetapi Pelangi tetaplah Pelangi yang rendah hati ia merangkul semua temannya tanpa terkecuali laki-laki.Baginya yang terjadi berapa bukan yang lalu hanyalah sebuah kesalahanpahaman di antara mereka karena ulah seseorang yang ingin menjatuhkan dirinya. Kini hubungan Pelangi dengan yang semakin membaik.Berbeda dengan sahabat wanitanya, Evan pria yang pernah mengutarakan isi hatinya kini memilih untuk keluar dari kampus setelah terbukti jika dirinya adalah salah satu pria yang pernah singgah dalam kamar Amara. Bukan cinta yang di rasakan oleh Evan melainkan kebutuhan dan keinginan Amara yang menggebu padanya. Hatinya pada amara berbeda dengan isi hatinya lada Pelangi. Cintanya pada istri pemilik kampus tempatnya mencari ilmu memaksakan dirinya untuk pergi melanjutkan studinya di luar negeri dan mengubur cintanya pada P
"Mah, Pelangi tidak apa-apa. Hanya ketiduran terlalu lelah terlebih sekarang—" Langit menatap keluarganya yang kini berada di dalam kamarnya."Kita bicarakan di luar saja, jangan sampai kalian mengejutkan istriku yang istirahat," lanjutnya setelah terdiam sesaat.Dengan perasaan yang diliputi rasa penasaran Mereka pun akhirnya mengikuti perkataan Langit keluar tanpa ada suara kini setelah sampai di ruang keluarga. Rosa orang pertama yang mendesak Langit untuk mengatakan yang sebenarnya."Bisa sekarang kamu katakan pada Mama, Lang? Sebenarnya ada apa dengan menantu Mama? Jangan bikin Mama cemas terlebih kondisi Pelangi yang saat ini terlihat begitu lemah," "Mama istriku tidak lemah dia hanya kelelahan apa Mama tidak perhatikan bagaimana wajahnya sekarang lebih chubby?" ujarnya tersenyum mengembang.Sontak Mereka pun mengangguk membenarkan perkataan Langit."Lantas apa masalahnya?" Gustav akhirnya bersuara memperhatikan Langit yang begitu tenang namun terlihat bahwa wajahnya begitu bah
Berapa bulan kemudian kehidupan Pelangi semakin berwarna dengan keluarga dan sahabat yang selalu berada di dekatnya. Langit yang selalu memberikan cinta dan kejutan untuknya sontak berhasil menghadirkan rasa yang semakin meluluhkan hatinya.Hidupnya seakan dejavu dengan impiannya yang dulu sebelum menikah dengan Langit. Impian bahagia dengan keluarga yang harmonis dan suara tawa anak-anak mereka menghiasi rumahnya.Namun sepertinya Allah belum mempercayakan rahimnya terisi seperti keinginannya."Sayang, kamu yakin mau makan lagi? Maaf bukan mas gak suka, tapi kamu bakalan nyaman nantinya?" Langit melihat ekspresi wajah istrinya yang terlihat begitu lahap menikmati crepes yang baru di beli olehnya. Pelangi tidak terganggu dengan ucapan Langit yang tidak hentinya menggodanya. Baginya saat ini menikmati aneka rasa crepes adalah keharusan."Mas—" lirihnya, hanya melirik suaminya dan kembali melanjutkan makannya."Y–ya, sayang, kamu nikmati saja ya? Kalau kurang nanti mas pesen lagi," ucap
Terkejut? Tentu, dengan keberanian yang di miliki Amara meminta dirinya untuk menerima suaminya berpoligami. Menjadikan Amara sebagai madu dalam rumah tangganya."Kamu ingin menjadi istri mas Langit?" "Ya, sejak lama aku mencintainya. Aku yakin setelah aku menikah dengan mas Langit semua akan baik-baik saja. Orang tuaku akan di bebaskan meski bukan mereka yang salah tapi aku yang merubah semuanya," ucap Amara percaya diri."Kamu tidak merasa bersalah? Sudah menjerumuskan orang tuamu hanya untuk kepentingan pribadi?" Pelangi mengulas senyum tipis begitu tipis hingga Amara tidak melihatnya."Mereka tidak akan sakit hati dan apa yang sudah aku lakukan. Jujur sebaliknya mereka sangat mendukung semua yang aku inginkan termasuk berbicara denganmu meminta supaya aku menjadi istri mas Langit. Bukankah aku sudah berbaik hati padamu? Menerima kamu sebagai kakak maduku dan menerima kamu sebagai istri pertama dan aku istri kedua? Setidaknya kamu memikirkan perasaan aku, sebagai wanita apakah kam
Suasana pagi yang teramat indah nan sejuk dengan gerimis yang mengguyur sejak dini hari tak menghalangi wanita cantik bergamis nude dengan warna khimar senada. Menyiapkan sarapan pagi untuk keluarga kecilnya dan menyambut kedatangan adik dan adik iparnya yang tak lain Eris sahabatnya."Mas, perhatikan kamu sibuk sejak pagi sayang, kamu enggak ada kuliah, hari ini?" Langit mengecup pucuk kepala Pelangi yang tertutup Khimar wajahnya begitu cantik dan berseri. Sejak malam itu Langit semakin mengagumi keindahan yang selama ini tertutup dengan pakaian dan kerudung yang besar."Apa yang sibuk mas? Aku cuma bikin sroto ayam, cuaca dingin begini lebih cocok makan yang anget-anget. Lagi pula Arman sama Eris mau kesini, mereka sudah pulang abis bulan madu. Oh, ya mas aku kuliah siang. Nanti kamu enggak usah antar aku ke kampus ya, biar aku berangkat sama sopir," ucapnya lembut. Langit tahu ada kecanggungan di setiap kata yang keluar dari bibir wanita yang ia cintai. Namun semua adalah perminta
"Anda jangan bercanda pak Langit. Mana mungkin wanita kampungan itu istri anda? Jika anda ingin marah pada saya silahkan, tapi saya tahu jika anda adalah –" Damar menepis semua kata yang akan keluar dari bibirnya. Menampik jika Langit adalah suami dari wanita yang kini tengah di permalukan olehnya."Apa aku terlihat sedang bercanda? Bukankah sejak tadi Anang sudah memintamu untuk berfikir lebih dulu? Dan menghubungiku?" Langit geram melihat tingkah Damar. Sang ayah pernah melarangnya untuk tidak memberikan jabatan tinggi pada Damar dengan alasan yang tidak masuk akal. Tetapi kini Langit tahu apa yang menyebabkan ayahnya tidak menyetujui jika Damar yang menjabat sebagai rektor universitas miliknya.Langit memerintahkan orangnya untuk memperlihatkan bukti yang sebenarnya jika video syur itu hanyalah editan. Namun yang membuat mereka terkejut adalah kata-kata yang keluar dari bibir wanita yang berparas cantik yang tidak lain adalah Pelangi istrinya."Jangan di putar videonya. Siapapun pe