Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan Muda / Bab 33 : Kegilaan Delisha & Anna

Share

Bab 33 : Kegilaan Delisha & Anna

Author: Vanilla_Nilla
last update Last Updated: 2023-08-17 20:41:42
"A-apa? Ja-jadi ka-kamu yang sudah menggantikan Bu Erlin dan juga adikmu Bella?"

Anna mencoba memahami apa yang sudah terjadi kepada sahabatnya, walau bagaimanapun juga dirinya tak pernah mengira bila ternyata Delisha sudah menikah dengan Rey, lelaki yang sudah menjadi masa lalu Delisha, dan kini ternyata lelaki itu telah menjadi masa depan dari sahabatnya.

"Sha, tolong cubit pipiku!" pinta Anna, dan Delisha pun langsung mencubit gemas pipi tembem Anna.

"Aduh sialan! Sakit, Sha! Itu artinya aku gak lagi mimpi dong?"

Delisha menghela napas panjang, dia sudah bicara panjang kali lebar, dan ternyata sahabatnya itu mengiranya bila sedang bermimpi. "Tidak lah, buat apa aku berkata panjang lebar bila kamu hanya bermimpi?"

"Sha, itu artinya kamu sekarang sudah menjadi istri dari Tuan Rey?"

Delisha hanya mengangguk pelan.

"Tetapi mengapa semua orang ngiranya yang menikah itu Bu Erlin sama Tuan Rey? Kalau begitu gak adil buat kamu dong."

"Memang dari awal sebelum aku menikah, aku hanya menjadi
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 34 : Kegelisahan Rey

    "Terima kasih banyak, Tuan, semoga kerja sama kita nantinya berjalan dengan lancar.""Sama-sama, saya juga berterima kasih kepada Pak Charles, sudah mau bekerjasama dengan perusahaan kami.""Tidak masalah, Tuan Rey, bukannya dulu juga kita pernah bekerja sama, kalau begitu kami permisi pamit dulu.""Baik, silakan, Pak.""Jadwal hari ini sudah selesai," ujar Abbas ketika melihat rekan bisnisnya sudah pergi berlalu. Rey berjalan menuju ruang kerjanya. "Iya sudah, aku juga mau istirahat dulu," kata Rey seraya melepaskan kancing lengan kemejanya, lalu pria itu mulai menggulung dua lengan kemejanya ke atas."Apa kamu mau menginap di kantor?" tanya Abbas.Rey melihat jam di pergelangan tangannya, jam sudah menunjukkan pukul 22:30 malam, sepertinya tubuhnya juga teramat lelah, lebih baik memang malam ini menginap di kantor saja."Sepertinya begitu."Sesampainya di ruangan, Rey melempar jas hitamnya ke atas sofa, lelaki itu langsung menjatuhkan bobot tubuhnya di atas sofa yang empuk, menyanda

    Last Updated : 2023-08-17
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 35 : Pencarian Delisha

    Sesampainya berada di ruangannya, Rey langsung menyambar kunci mobilnya yang ada di atas meja. Namun, ketika sudah mendapatkan kunci mobil tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangnya.Tok! Tok! Tok!"Masuk!""Rey, ada apa?" Abbas bertanya ketika melihat wajah Rey yang tampak cemas."Ternyata tadi malam Delisha menginap di Mansion Wijaya," kata Rey dengan suara terengah."Lalu mengapa kamu terlihat begitu khawatir?"Rey tampak begitu khawatir karena dari tadi Delisha belum datang ke kantor. Padahal jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh pagi."Sudah jam segini, tetapi Delisha belum datang ke kantor. Aku hanya ingin tahu dia sedang apa.""Kamu akan pergi ke Mansion Wijaya?"Rey mengangguk. "Aku harus memastikan keadaannya saja.""Lalu bagaimana dengan pekerjaan hari ini?" Abbas merasa bingung bila Rey tidak ada di kantor karena pekerjaannya masih menumpuk. Apalagi mereka akan bertemu dengan klien hari ini juga."Aku serahkan semuanya sama kamu.""Tetapi, Rey—""Sudahlah, aku percaya

    Last Updated : 2023-08-18
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 36 : Kekhawatiran Rey

    "Kalau Delisha tidak menemui Papa. Lalu, dia pergi ke mana, Pa?"Suara Rey sudah begitu memberat, memikirkan keadaan Delisha yang tak tahu entah ke mana."Papa juga tidak tahu, coba Papa akan menghubungi Delisha."Jonathan sudah meraih ponselnya yang tergeletak di atas meja dan mulai menghubungi nomor putrinya. Akan tetapi nomornya tidak aktif."Nomornya tidak aktif. Ke mana dia?"Wajah Jonathan sudah mulai cemas tidak biasanya nomor putrinya tidak aktif. Walaupun Delisha akan ke rumah, biasanya Delisha akan mengabarinya terlebih dahulu.Atau mungkin kah ada orang yang sudah menculik Delisha?Pikiran Jonathan sudah mulai tidak menentu, yang ditakutkan adalah hal buruk yang terjadi pada putrinya."Kalau begitu Rey akan mencari Delisha lagi, Pa.""Baiklah, Papa juga akan menyuruh anak buah Papa untuk mencari keberadaan Delisha."Rey menganggukkan kepalanya. "Makasih, Pa.""Kamu tidak perlu berterima kasih, walau bagaimanapun Delisha adalah putriku. Aku pasti juga akan merasa cemas bila p

    Last Updated : 2023-08-20
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 37 : Ketakutan Delisha

    Rey mengendarai mobilnya begitu cepat, seperti kilatan petir yang menyambar, tidak peduli seberapa cepat ia mengendarai mobil. Asalkan ia segera sampai di kampung halaman Delisha. Rey sangat cemas dan bingung, dan ia tidak tahu harus berbuat apa lagi. Semua tempat sudah ia kunjungi dan kini harapan terakhirnya adalah kampung halaman istrinya, Delisha."Ya Tuhan, semoga saja Delisha ada di sana," monolog Rey dengan penuh harapan.Rey sudah mencoba menghubungi orang-orang terdekat Delisha, termasuk teman-teman dan keluarga Delisha, tetapi tidak ada yang tahu tentang keberadaannya. Delisha juga tidak memberikan petunjuk apa pun sebelum menghilang. Rey merasa sangat khawatir dan putus asa. Dia merasa seolah-olah seluruh dunianya telah runtuh.Rey memutuskan untuk pergi ke kampung halaman Delisha. Delisha berasal dari desa kecil di daerah pedesaan yang jauh dari kota tempat mereka tinggal. 4 jam sudah berlalu.Ketika Rey tiba di kampung halaman Delisha, ia merasa seolah-olah ia memasuki du

    Last Updated : 2023-08-21
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 38 : Melarikan Diri

    Dalam kegelapan malam yang semakin larut, Delisha merasakan tangan yang kasar meraih tangannya dengan keras. Ia mencoba berteriak, tetapi segera sebuah kain kasar menutupi mulutnya dilepaskan oleh preman tersebut. Huft!Mereka hanya membuka kain yang menyumpal mulut Delisha. Akan tetapi tidak dengan tangan dan kakinya yang masih terikat. Di ruangan itu hanya lampu kecil yang memancarkan sinar samar-samar, Delisha hanya melihat dua sosok yang berdiri di depannya. Mereka mengenakan penutup wajah yang mengerikan, sangat menyulitkan untuk mengenali siapa mereka."Siapa kalian? Kenapa kalian menculikku? Aku tidak tahu apa yang kalian inginkan dariku?" ujar Delisha. "Jangan mencoba untuk berteriak atau bergerak," kata salah satu dari mereka dengan suara serak yang menusuk hati, "kalau tidak, kami akan membunuhmu sekarang juga!"Delisha hanya bisa menatap dengan mata penuh ketakutan. "Mengapa kalian menculikku?" lirihnya dengan suara yang gemetar."Kami punya alasan tersendiri, mengapa kami

    Last Updated : 2023-08-23
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 39 : Kesalahpahaman Rey

    "A-arfan … to-tolong aku, a-aku takut."Arfan meraih tangan Delisha yang bergetar, sepertinya wanita itu begitu sangat ketakutan. "Kamu kenapa? Apa yang kamu takutkan?""A-aku … aku …" Delisha tidak bisa berkata, lidahnya begitu terasa sangat kaku untuk berucap dan menjelaskan semuanya kepada Arfan.Arfan berusaha menenangkannya. Lelaki itu menyentuh bahu Delisha dengan perlahan. "Tenanglah, Delisha. Mari, kita masuk ke dalam dan bicarakan apa yang sebenarnya terjadi."Delisha mengangguk dengan napas yang terengah-engah. "Terima kasih, Arfan."Arfan membawa Delisha masuk ke dalam Hotel MD Corporation tempatnya bekerja. Hotel ini terkenal karena keanggunan arsitekturnya dan pelayanannya yang luar biasa. Mereka melangkah masuk ke dalam lobi yang megah, di mana lantai marmer bersih mengkilap di bawah lampu gantung kristal yang menghiasi langit-langit. Arfan segera membawa Delisha menuju ruangan VIP yang terletak di lantai atas."Delisha, silakan duduk," ucap Arfan dengan ramah, menunjuk k

    Last Updated : 2023-08-23
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 40 : Hukuman Dari Rey

    Rey menatap Delisha dengan mata yang penuh percikan api dengan perasaan yang begitu sangat cemburu. "Apa yang sedang kalian berdua lakukan?"Delisha mencoba menjelaskan dengan sebaik mungkin, "Rey, aku …"Arfan merasa perlu untuk menjelaskan semuanya kepada Rey, lalu dia berkata, " Tuan Rey, Anda sudah salah paham. Saya akan mencoba menjelaskan kepada Anda, bahwa—"Namun, Rey langsung menyela perkataan Arfan, rahang tegasnya sudah mulai mengeras. "Arfan, perusahaan tempat kamu bekerja memiliki kebijakan ketat tentang karyawan yang berpacaran. Jika kamu tetap mendekati Delisha, aku tidak akan segan-segan memecat kamu." Arfan terdiam sejenak, ia tidak tahu lagi harus berkata apa kepada Rey. "Tuan, tapi … ""Tidak ada tapi-tapian, pergi sekarang juga kamu dari sini!" Rey mengusir Arfan untuk segera pergi dari Mansion Wijaya, karena ia begitu muak dengan lelaki itu, sebelum kesabarannya habis dan tiba-tiba ia melayangkan pukulannya kepada Arfan, ia berharap Arfan segera pergi dari hadapan

    Last Updated : 2023-08-23
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 41 : Rey Menghilang

    "Lakukanlah, tapi tidak dengan menyakitiku, Rey." Delisha berkata dengan penuh kelembutan.Rey menghela napas dalam-dalam, mencoba meredakan kemarahannya yang sudah memuncak berada di atas awan. Dia akhirnya melepaskan cengkraman tangannya yang mencengkram tangan Delisha begitu erat.Delisha tersenyum manis saat Rey akhirnya melepaskan cengkramannya yang kuat. Dia merasa lega karena Rey mendengarkan permintaannya.Namun, sepertinya Rey benar-benar tidak akan melepaskan Delisha kali ini, meskipun Rey sudah melepaskan cengkraman tangannya, lelaki itu tetap melakukan keinginannya yang sudah berada di awang-awang.Delisha hanya pasrah atas apa yang semua Rey lakukan kepadanya, tetapi wanita itu tetap bersyukur karena Rey melakukannya tidak dengan menyakitinya lagi.Kepenatan dari malam yang sudah menguras emosi mereka dan peristiwa yang telah mereka alami akhirnya mengalahkan mereka berdua. Delisha dan Rey akhirnya tertidur dengan pulas di ranjang yang empuk tanpa sehelai benang yang menut

    Last Updated : 2023-08-25

Latest chapter

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 104 : Akhir Cerita

    Delisha yang duduk di dekatnya mengangkat alis, ekspresinya penuh tanda tanya. "Ada apa, Sayang?"Rey memandang Delisha dengan serius. "Ada masalah yang perlu aku selesaikan sekarang juga. Aku harus pergi sebentar."Delisha melihat ke dalam mata Rey, memahami keadaan darurat yang tengah dihadapinya. "Aku akan menemanimu, Rey."Rey mengangguk, setelah menitipkan Gilang kepada Arumi dan Emran dengan cemas di hati, Rey dan Delisha segera menuju mobil mereka. Mereka berkendara dengan cepat menuju rumah sakit, hati mereka dipenuhi kekhawatiran yang begitu mendalam.Rey dan Delisha masih duduk di dalam mobil, perasaan heran dan kebingungannya tergambar jelas di wajah mereka. Delisha memutuskan untuk mengungkapkan pertanyaannya."Rey, bagaimana bisa Erlin dimasukkan ke rumah sakit jiwa?" tanya Delisha dengan perasaan herannya. Suaranya penuh dengan rasa ingin tahu dan kebingungan yang sudah merajainya.Rey mengedikkan bahunya, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan da

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 103 : Penjelasan Singkat

    Delisha tersenyum bahagia saat menaburkan bedak halus pada tubuh mungil Gilang. Bayi kecil itu terlihat begitu tenang, matanya berkilauan dari kebersihan setelah mandi. Udara di ruangan itu terasa hangat dan penuh kasih.Sambil memandang putranya, Delisha mulai memutar dalam benaknya rencana untuk hari ini. Ia ingin membawanya ke taman bermain di dekat Mansion Wijaya, tempat di mana mereka dapat menikmati matahari bersama-sama. Delisha juga berencana untuk mengunjungi toko mainan setelahnya, memberikan Gilang kesempatan untuk memilih mainan kesukaannya.Saat Delisha sibuk dengan Gilang, Rey menyaksikan adegan itu dengan penuh kebahagiaan. Langkahnya pelan melintasi ruangan, dan ia menghampiri Delisha dengan senyum lebar di wajahnya."Kamu selalu begitu hebat, Sayang," ucap Rey dengan lirih. "Gilang sungguh beruntung memiliki ibu sepertimu."Delisha tersenyum dan membalas, "Kita beruntung memiliki dia dalam hidup kita, Rey. Dia membawa begitu banyak kebahagiaan."Rey memeluk Delisha er

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 102 : Permintaan Maaf

    "Maafkan aku, Rey, aku belum siap bertemu dengan kamu. Aku ingin menenangkan pikiranku sejenak," gumam Delisha lirih.Delisha berbalik dari jendela dan melangkah perlahan ke arah tempat tidurnya. Ia mengambil napas dalam-dalam, melihat ke arah putranya yang sedang tertidur pulas.Delisha menatap putranya yang sedang tertidur pulas dengan penuh kasih sayang. Gilang adalah sumber kekuatan dan kebahagiaannya. Meskipun mereka sedang menghadapi masa sulit, kehadiran Gilang selalu memberi mereka alasan untuk tetap kuat.Dengan hati yang penuh harap, Delisha duduk di samping tempat tidur Gilang, mengelus lembut pipinya. "Kamu adalah keajaiban dalam hidup Mama, Nak. Bersamamu, Mama selalu merasa terlindungi."Kemudian, Delisha membiarkan dirinya terlelap di samping putranya. Meskipun pikirannya penuh dengan kekhawatiran, kelembutan napas Gilang membawanya ke dalam alam mimpi yang damai.Sementara itu, Rey menunggu dengan sabar di mobil, memberi Delisha ruang dan waktu yang ia butuhkan. Ia mem

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 101 : Membutuhkan Waktu

    "Papa, Rey!" teriak Arumi tiba-tiba, muncul di dekat mereka dengan wajah yang penuh kepanikan."Kenapa, Ma?" tanya Rey dengan kening terangkat, keheranan jelas terpancar dari wajahnya."Delisha, dia dan Gilang tidak ada di kamar," ujar Arumi dengan napas yang terengah-engah.Rey dan Emran saling pandang, keduanya terkesiap. "Apa?" seru mereka hampir bersamaan, kekhawatiran mencengkam hati mereka.Tanpa membuang waktu, mereka bergegas menuju kamar Delisha. Setelah berada di kamar, mereka melihat kamar itu kosong, tempat tidur yang biasanya digunakan Delisha masih rapi. Tapi ketiadaannya bersama Gilang menimbulkan rasa cemas yang semakin mendalam.Emran mencoba menghubungi Delisha melalui telepon, tapi tak ada jawaban. Tatapan panik mengisi matanya. "Rey, kita harus mencarinya sekarang juga!"Rey mengangguk, tak ada waktu untuk memikirkan segala hal. Mereka berdua keluar dari Mansion dengan langkah cepat, berencana untuk memeriksa setiap tempat yang mungkin menjadi tujuan Delisha.Rey s

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 100 : Kepergian Delisha

    Ruangan kerja Rey dipenuhi dengan suara dari klakson kendaraan dan hiruk pikuk kota yang sibuk. Rey duduk di meja kerjanya, mata terfokus pada tumpukan dokumen dan laporan yang tersebar di sekitarnya. Ia sibuk menyelesaikan tugas-tugasnya, tak menyadari waktu yang berlalu begitu cepat.Tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka dengan cepat. Abbas, sekretaris setia Rey, memasuki ruangan dengan napas terengah-engah. Wajahnya tampak pucat dan khawatir."Rey," panggil Abbas dengan suara terbata-bata.Rey mengangkat pandangannya dari dokumen-dokumen di meja. "Ada apa, Abbas?"Abbas menelan ludah, mencoba untuk menemukan kata-kata yang tepat. "Ini penting, Rey. Aku harus memberitahumu sesuatu yang tak bisa kau percayai."Rey menatap Abbas dengan penuh kekhawatiran, mencoba membaca ekspresi wajahnya. Sebuah desiran rasa cemas melintas di dalam dadanya. "Baik, apa yang terjadi? Tenanglah, Abbas. Katakan dengan tenang. Apa kejadian ini menyangkut orang yang sudah menculik Delisha?"Abbas mengambil

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 99 : Peringatan Tegas

    Malam telah berlanjut dengan langit yang menggelap, menciptakan latar belakang yang terasa bahagia. Rey dan Delisha yang sedang asyik makan malam, mengisi malam mereka dengan tawa dan cerita. Namun, tiba-tiba, mata Delisha tertuju kepada sosok seorang lelaki yang memiliki tubuh gempal. Sorot matanya memancarkan ketakutan yang mendalam.Rey, yang merasa curiga melihat ekspresi istrinya yang sudah berubah, segera bertanya dengan khawatir. "Sayang ada apa?" tanyanya dengan nada cemas.Delisha menelan ludah, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. "Rey, le-lelaki itu yang dulu telah menculikku," ujar Delisha bergumam begitu lirih.Rey merasa detak jantungnya berdegup kencang mendengar pengakuan itu. Dia langsung menoleh ke arah sosok lelaki yang ditunjuk oleh istrinya. Lelaki itu memiliki tubuh yang berisi dan kepala botak. Wajahnya terlihat kusam, dan tatapannya kosong.Delisha gemetar, ingatan akan masa lalunya yang traumatis mulai kembali menghantui dirinya. Dia merasa pusing dan ti

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 98 : Sosok Lelaki

    Rey duduk di sofa sambil memperhatikan istrinya, Delisha, yang tampak kelelahan setelah seharian mengurus Gilang, putra kecil mereka yang menggemaskan. Wajah Delisha pucat, matanya sayu. Namun, tetap penuh kasih sayang saat ia memeluk Gilang yang tertidur pulas dalam gendongannya."Sayang," Rey mengelus lembut pundak Delisha, "aku merasa kasihan melihatmu. Mengurus Gilang seharian pasti melelahkan."Delisha tersenyum lemah. "Iya, tapi ini adalah tanggung jawab kita bersama, kan? Aku tidak keberatan."Rey memahami kesetiaan Delisha terhadap tanggung jawab sebagai ibu. Namun, ia juga tidak ingin melihat istrinya kelelahan terus-menerus. Ia pun mencoba untuk menemukan solusi."Mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk menyewa baby sitter untuk membantu kita, Sayang. Itu akan meringankan bebanmu sedikit," usul Rey dengan nada lirihnya.Delisha terdiam sejenak, lalu menggeleng. "Aku menghargai tawaranmu, Rey, tapi aku ingin meluangkan waktu sebanyak mungkin dengan Gilang. Ini momen-momen be

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 97 : Keputusan Rey

    Rey memandang Erlangga dengan pandangan yang tajam dan penuh tanda tanya saat mendengar penjelasan Erlangga tentang mengapa ia ingin melepaskan putrinya, Erlin, dari penjara."Bukti-bukti yang belum terungkap? Semua bukti sudah ada dan Erlin lah penyebabnya," ucap Rey dengan nada keras. "Saya ingin bertanya, mengapa Anda begitu menginginkan Erlin untuk keluar dari penjara setelah apa yang sudah dia perbuat? Bukannya dulu Anda sendiri yang mencampakkan Erlin?"Erlangga merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Rey itu. Ia merenung sejenak sebelum menjawab dengan jujur, "Rey, kamu memang benar. Dulu, aku memutuskan hubungan dengan Erlin dan meninggalkannya ke luar negeri. Aku tidak bangga dengan keputusan itu, dan aku merasa bersalah atas bagaimana aku telah memperlakukan dia. Tapi Erlin adalah anakku, dan aku tidak ingin dia menghabiskan hidupnya di dalam penjara. Aku masih menyayanginya, Rey. Aku datang ke sini untuk menebus kembali kesalahanku kepada Erlin."Rey mend

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 96 : Permintaan Erlangga

    Delisha duduk dengan penuh kasih sayang di sofa, bayinya yang bernama Gilang terus menangis di pangkuannya. Rey, suaminya yang sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja, merasa iba melihat istrinya yang sepertinya sudah sangat lelah mengurus Gilang."Sayang, apa yang terjadi? Apakah Gilang merasa tidak nyaman?" tanya Rey seraya menghampiri Delisha yang sedang duduk di sofa.Delisha mengernyitkan keningnya, mencoba mencari tahu penyebab dari tangis Gilang. "Aku tidak yakin, Rey. Aku sudah mencoba segalanya. Mungkin dia lapar atau mengantuk."Rey mencoba memberikan saran, "Mungkin dia butuh susu tambahan. Apa kamu ingin aku mengambilkan susu formula?"Delisha menggeleng cepat, lalu berkata, "Tidak, Rey. Aku ingin memberi ASI eksklusif kepada Gilang. Aku tahu itu penting untuk pertumbuhannya.""Tentu saja, Sayang. Aku mendukungmu sepenuhnya," kata Rey dengan penuh dukungan.Delisha mencoba menenangkan Gilang dengan mengayun-ayunkan tubuhnya perlahan-lahan. Dia bernyanyi pelan dan membe

DMCA.com Protection Status