Home / Romansa / Istri Pengganti Tuan Muda / Bab 2 : Rencana Bella

Share

Bab 2 : Rencana Bella

Author: Vanilla_Nilla
last update Last Updated: 2023-07-12 16:17:09

"Gak, Pa, Bella gak mau menikah dengan lelaki yang gak Bella kenal. Bella juga sudah punya pacar. Bella gak mau putus sama pacar Bella! Bella gak mau semua orang menertawakan Bella karena menjadi istri pengganti," protes gadis itu.

Jonathan mengusap kasar wajahnya, Bella selalu saja susah diatur. Ia harus berusaha agar anaknya, mau menerima pernikahan ini.

"Papa mohon Bella ... lagian Maduswara Company sekarang masih berada dalam puncaknya. Kamu pasti akan bisa menikmati semua harta mereka."

"Bella gak percaya Papa akan bilang seperti itu sama Bella, memangnya Papa pikir kebahagiaan Bella bisa dibeli dengan uang? Bella gak peduli mau dia orang kaya atau orang miskin. Bella tetap akan menolak pernikahan ini!"

"Papa gak mau tahu, pokoknya kamu harus menikah. Kalau tidak, Papa tidak akan menganggap kamu sebagai anak Papa lagi." Jonathan langsung pergi dari hadapan keluarganya untuk menuju kamarnya.

"Papa! Bella gak mau menikah sama lelaki itu!" teriak Bella yang tak digubris oleh Jonathan.

Gadis tersebut menangis memeluk mamanya begitu erat. Bella tak menginginkan dirinya menjadi pengantin pengganti, tapi papanya terus bersikeras untuk tetap menjadikan Bella sebagai istri pengganti.

"Ma, tolong beritahu Papa kalau Bella gak mau."

Juwita mengelus rambut Bella begitu lembut. Sebenarnya ia tak masalah bila Bella menikah dengan keturunan Maduswara. Masa depan Bella pastinya akan terjamin.

Siapa yang tak kenal dengan Maduswara Company, sebuah perusahaan yang akhir-akhir ini menduduki peringkat tertinggi di kalangan para pebisnis.

"Sayang, kamu harus terima pernikahan ini. Kamu pasti akan bahagia bila menikah dengan putra Maduswara."

Bella melepaskan pelukannya dengan Juwita. Gadis itu tak menyangka bila mamanya itu akan berkata seperti itu. Juwita malah membujuknya untuk menerima pernikahan itu.

"Kenapa Mama sama saja seperti Papa? Kalian lebih mementingkan harta daripada kebahagiaan putri kalian sendiri?"

Bella segera menghapus kasar air matanya yang terus saja menetes. Ia lalu berlari ke arah kamarnya.

"Bella!" teriak Juwita ketika melihat putrinya yang berlari menjauh.

Blam!

Bella membanting pintu kamar dengan keras, ia langsung menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang. Menarik selimut, membenamkan seluruh tubuhnya di dalam selimut, lalu menangis sejadi-jadinya.

"Kenapa aku harus menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai?" Ia tergugu.

Sedari tadi Bella terus saja menangis di dalam kamar. Semua wanita pasti akan mendambakan sebuah pernikahan di dalam hidupnya. Namun tidak dengan gadis satu ini, pernikahan ini membuatnya begitu terasa sedih.

Mengapa tidak? Bagaimana dia tidak sedih bila harus menikah dengan seorang lelaki yang sama sekali tidak dicintainya? Bahkan bertemu saja tidak pernah.

"Aku harus bagaimana? Apa aku harus kabur saja dari sini?" gumam Bella bermonolog.

Bukan kah sebuah pernikahan itu butuh waktu untuk saling mengenal satu sama lain, tapi tidak dengan dirinya. Dia malah dipaksa menikah oleh kedua orangtuanya.

Menolak.

Tentu saja ia sudah menolak pernikahan ini, tapi tetap saja, orang tuanya tetap bersikeras akan menikahkan dirinya dengan lelaki yang harus menjadi suaminya karena sebuah bisnis.

"Ya Tuhan, tolong bantu aku. Aku harus menghubungi Daffa. Iya, aku harus menghubungi dia sekarang."

Bella langsung mencari keberadaan ponselnya. Rasanya ia tak sanggup bila harus menikah dengan lelaki yang sama sekali tak pernah ia cintai. Ia bahkan harus mengorbankan cintanya yang sudah lama terjalin.

Ketika Bella sedang mencari ponselnya dan memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa kabur dari ruangan ini, tiba-tiba ada yang mengetuk pintunya.

Tok! Tok! Tok!

"Siapa?"

"Delisha."

"Masuk!"

Delisha masuk ke dalam ruangan Bella, dilihatnya Bella yang belum tidur. "Kamu belum tidur Bella?"

"Bagaimana aku bisa tidur? Kalau besok saja adalah hari pernikahanku dengan lelaki yang tidak aku kenal sama sekali."

"Maaf Bella, tapi ini sudah keputusan Papa, kamu harus menerimanya."

Bella meraih tangan Delisha. "Delisha, apa kamu mau membantuku? Aku sangat membutuhkan bantuanmu."

Delisha menaikan kedua alisnya. "Bantuan? Memangnya kamu butuh bantuan apa?"

"Aku ingin kamu menggantikan aku menjadi pengantin wanita."

Deg!

Delisha terperangah mendengar perkataan dari Bella, yang benar saja. Bella menyuruhnya untuk menggantikan posisi Bella. tidak, itu tidak mungkin.

Papa sama tantenya pasti akan marah bila mereka tahu yang berada di pelaminan bukanlah Bella, tapi melainkan dirinya.

"Tidak, aku tidak mau," tolak Delisha.

"Aku mohon, hanya kamu yang bisa menolong aku." Bella menyatukan kedua tangannya di atas dada memasang wajah yang sedih.

Tak biasanya memang, selama ini Bella tak pernah memasang wajah seperti itu di depan Delisha, yang ia berikan hanya wajah ketidaksukaannya kepada Delisha.

Bagaimana Bella tak suka kepada Delisha? Delisha itu anak haram papanya bersama dengan wanita lain, tetapi papanya selalu saja menempatkan anak haram itu lebih segalanya dari pada dirinya yang notabenenya sebagai anak kandung yang sah.

"Delisha, bantu aku. Aku mohon."

Hiks!

Bella menjatuhkan tubuhnya di depan Delisha, ia sampai bersujud memohon agar Delisha mau membantunya kali ini.

"Aku mohon Delisha, hanya kamu yang bisa menolong aku, kamu tahu bukan. Aku tidak mungkin menikah dengan lelaki yang tidak aku cintai, kamu juga tahu kalau selama ini aku sudah memiliki kekasih. Hanya kamu yang bisa membantu aku, jadilah pengganti aku. Aku mohon."

Delisha tak bisa melihat Bella yang berlutut di kakinya, ia tahu selama ini Bella memang tak pernah menganggapnya sebagai seorang kakak. Namun, selama ini Delisha selalu menganggap Bella itu adiknya, tak pantas bila seorang adik berlutut di kaki kakaknya.

Delisha mengangkat bahu Bella. "Bangunlah, aku mohon jangan seperti ini. Besok adalah hari pernikahanmu, aku tidak mungkin menggantikan posisi kamu. Papa sama Tante pasti akan marah. Apalagi dengan keluarga calon suami kamu, aku tidak mau membuat Papa sama Tante malu."

Lelaki yang dijodohkan dengan Bella memang lelaki keturunan dari Maduswara, keluarga yang paling disegani di kota ini, bukan karena harta dan kekayaannya saja, tetapi karena kedermawannya juga.

"Aku tidak mau menikah dengan lelaki itu. Aku mohon tolonglah aku, jadilah pengganti aku. Aku akan berikan apa pun yang kamu mau. Kasih sayang orang tua, aku akan memberikannya kepada kamu. Harta, aku juga pasti akan memberikannya kepada kamu, tapi tolong aku. Aku tidak mau menghabiskan sisa hidupku dengan lelaki yang tidak aku cintai."

Delisha tidak tahu lagi harus berkata apa kepada adiknya itu, ia juga bingung apa yang harus ia lakukan kini.

Mata sembab Bella menjadi bukti kalau Bella tidak menginginkan pernikahan ini.

"Emm … begini saja, Bella. Kamu tunggu di sini dulu, aku akan panggil Papa."

Delisha akan melangkah menuju ke luar ruangan. Namun, tangannya ditahan oleh Bella.

"Jangan! Aku mohon jangan beritahu Papa. Papa pasti akan marah sama aku. Aku gak mau, aku takut."

Bella dengan sangat memohon kepada Delisha agar Delisha tak memberi tahu semua itu kepada Jonathan.

Delisha menghela napasnya gusar. "Baiklah, aku tidak akan memberi tahu Papa."

"Terimakasih, Delisha."

Hari sudah berganti, Juwita pun akan segera menuju kamar Bella untuk membangunkan putrinya karena hari ini adalah hari pernikahannya.

"Sayang, buka pintunya, keluarga mempelai pria sudah menunggu kedatangan kita, waktunya kamu untuk bersiap-siap."

Tok! Tok! Tok!

"Sayang, kamu dengar Mama!"

Juwita berteriak memanggil putrinya yang masih berada di dalam kamar. Akan tetapi, sedari tadi Bella tak menyahutnya, hati Juwita pun sudah mulai gelisah sendiri.

"Ma, kenapa Mama lama sekali panggil Bella?" tanya Jonathan yang sudah berada di hadapan Juwita.

"Ini, Pa, Mama sudah mengetuk pintu kamar Bella, tapi Bella tidak membukanya sedari tadi."

"Bella, buka pintunya, kalau tidak, Papa akan mendobraknya!"

Karena dari tadi tak ada suara dari kamar Bella. Akhirnya, Jonathan mendobrak pintu kamar Bella. Namun ketika pintu sudah berhasil didobrak, betapa terkejutnya Jonathan ketika tak mendapati putrinya di dalam kamar.

"Anak sialan!"

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Vika
Bgs ceritanya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 3 : Pengganti Bella

    "Anak sialan!" umpat Jonathan yang begitu kecewa terhadap Bella yang sudah kabur dari kamarnya."Bagaimana, Pa, Bella tidak ada di dalam kamarnya?" Juwita begitu sedih ketika tak mendapatkan putrinya berada di dalam kamar.Bella juga meninggalkan gaun pengantinnya di atas tempat tidur, Juwita juga tak melihat koper maupun baju-baju Bella yang ada di dalam lemarinya, sudah pasti anaknya itu sudah kabur.Melinda memasuki kamar Bella dengan membawa sebotol air mineral di tangannya."Kak, ada apa? Sepertinya kalian gelisah sekali?" tanya Melinda kepada Jonathan dan Juwita yang sedang gelisah."Bella kabur Melinda," jawab Juwita."Apa? Kabur? Lalu, bagaimana dengan pernikahannya? Keluarga Maduswara pasti akan kecewa kepada kita."Mereka memikirkan cara bagaimana caranya untuk mengatakan kepada keluarga Maduswara bila putrinya, Bella, telah kabur."Papa akan menghubungi keluarga Maduswara," ujar Jonathan, lalu merogoh ponselnya untuk menghubungi keluarga Maduswara."Halo, bagaimana Jonathan?

    Last Updated : 2023-07-12
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 4 : Hari Pernikahan

    "Hentikan leluconmu Abbas!""Hai, kamu jangan marah-marah itu tidak baik bagi kesehatanmu. Hari ini adalah hari pernikahanmu, harusnya kau bahagia bukan? Bukannya marah-marah tak jelas seperti ini."Rey mengusap kasar wajahnya. Hari ini memang hari pernikahannya, tapi perasaannya sama sekali tidak bahagia. Bagaimana Rey bisa bahagia? Bila ia harus menikah dengan seseorang yang tidak ia cintai, menyapa saja tak pernah. Apalagi bertemu dan melihat wajahnya."Bagaimana aku bisa bahagia Abbas? Coba bayangkan bila kamu sedang berada di posisiku. Apakah kamu juga akan bahagia bila dikhianati oleh seseorang yang kamu cintai? Apalagi ini hari pernikahanku dan aku harus menikah dengan wanita yang sama sekali tak aku cintai, bahkan mengenalnya saja tidak.""Tenanglah Rey. Aku tahu kamu bisa melalui semua ini. Jangan bersedih, aku yakin kamu pasti akan menemukan bahagiamu nanti. Sekarang kamu bersiap-siaplah dulu, semua tamu undangan sudah hadir, mereka sudah menunggu kedatanganmu sedari tadi."A

    Last Updated : 2023-07-12
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 5 : Bertemu Kembali

    Rey membulatkan sempurna kedua bola matanya ketika melihat wanita yang ada di hadapannya kini adalah Lisa, wanita yang pernah ia cintai dulu."Lisa," guma Rey begitu tak percaya akan hadirnya Lisa kembali.Begitu juga dengan Lisa yang begitu kaget ketika melihat Rey ada di hadapannya. "Rey, ka-kamu … ngapain ada di sini?"Rey mengusap kasar wajahnya, ia takut kalau dirinya itu sedang bermimpi atau salah lihat karena melihat Lisa yang ada di depan matanya kini."Aku gak salah lihat, kamu ada di depan mata aku, kamu adalah wanita yang kunikahi beberapa waktu yang lalu?""Hah?! Delisha terperangah mendengar pernyataan dari Rey, "a-apa? Jadi, lelaki yang menikah dengan aku itu kamu?!"Rey langsung meraih tubuh Delisha, membawanya ke dalam pelukannya. Dia begitu tak percaya akan semua hal ini. Apalagi, lelaki yang memiliki gaya rambut undercut itu melihat Lisa sekarang ada di hadapannya, dan ternyata wanita yang ia rindukan selama ini sudah ia nikahi.Delisha melepaskan pelukan Rey. "Lepasi

    Last Updated : 2023-07-12
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 6 : Kesempatan Kedua

    Rey langsung menyambar ponselnya yang tergeletak di atas meja nakas. "Halo!""Rey, ada masalah.""Masalah, masalah apa memangnya?""Erlin, dia sekarang ada berada di atas gedung, dia bilang, dia ingin mengakhiri hidupnya bila kamu tidak datang.""Apa?""Iya, dia sekarang sedang berada di atas gedung.""Bilang kepadanya, jangan terlalu membual. Aku sudah tidak peduli lagi. Mau dia hidup atau mati sekalipun""Ya ampun, Rey, yang benar saja. Nanti kalau Erlin benar-benar loncat dari atas gedung bagaimana?""Memangnya kamu tidak bisa untuk menghentikannya?""Tidak bisa, Rey. Dia tetap ingin kamu yang menghentikannya.""Dasar tidak becus! Mengurus satu wanita saja tidak bisa. Pantesan selama ini kamu masih sendiri!" Rey mengejek Abbas yang belum memiliki kekasih sampai sekarang."Sudahlah, Rey, kamu jangan menghina aku terus. Aku akan tunggu kamu 15 menit, kalau kamu tidak sampai juga, aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya.""Baiklah, aku ke sana sekarang."Rey memutuskan sambun

    Last Updated : 2023-07-28
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 7 : Mengurus Perceraian

    Setelah Rey mendengar bila Erlin loncat dari atas gedung, lelaki itu langsung menghampiri tempat Erlin berada kini. Erlin langsung dibawa ke rumah sakit terdekat untuk segera diberikan pertolongan, karena darah segar yang keluar dari tubuhnya begitu banyak."Bagaimana Erlin bisa loncat? Aku sudah bilang padamu untuk mengurusnya!" Rey mengomel kepada Abbas karena sekretarisnya itu tidak becus dalam menggagalkan rencana Erlin."Kenapa kamu jadi marah sama aku? Dari tadi aku sudah berusaha keras agar Erlin tak loncat dari atas gedung. Namun tetap saja, wanita itu tetap saja loncat.""Terus, di mana dia sekarang?""Lagi di ruangan operasi, Dokter sedang mengurusnya. Bagaimana kalau Erlin meninggal, Rey?""Ya sudah, kalau dia meninggal mau bagaimana lagi," kata Rey, dia sudah masa bodoh dengan keadaan Erlin. Entahlah, Rey merasa sakit hatinya kini begitu besar kepada Erlin dibanding dengan perasaan cintanya."Enteng sekali kamu bilang seperti itu."Abbas menatap heran ke arah Rey, dia tidak

    Last Updated : 2023-07-29
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 8 : Sebuah Pertengkaran

    "Ayo, Sayang, kita pergi dari sini. Papa tidak akan membiarkan kamu hidup bersama orang-orang seperti mereka."Delisha tertunduk lesu mendengar perkataan kedua orangtua Rey yang menyuruhnya untuk pergi dari kehidupan Rey kembali. Dunia seakan runtuh ketika semuanya seperti dejavu bagi Delisha. Wanita itu merasa seakan kembali ke dalam masa lalu yang kelam, hatinya harus kembali terluka ke dalam jurang yang dalam lagi. "Baik, Pa."Delisa mengangguk pelan, gadis yang memiliki rambut lurus yang panjangnya sampai bahu itu hanya bisa menuruti perkataan papanya. Ia tahu bila dirinya tinggal bersama Rey, dan tinggal dengan anggota keluarga Rey hidupnya pasti akan tersiksa. Apalagi kedua orang tua Rey yang tak pernah suka kepadanya karena cap anak haram selalu melekat pada dirinya. 15 menit telah berlalu, Delisha dan Jonathan sudah sampai di Mansion Wijaya. Jonathan membawa putri kesayangannya untuk masuk ke dalam mansion, meskipun Delisha adalah anak di luar nikah Jonathan bersama kekasihn

    Last Updated : 2023-07-30
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 9 : Kepergian Delisha

    "Delisha!" Jonathan membulatkan kedua bola matanya sempurna, ketika melihat putrinya yang terbentur tembok sampai darah segar yang keluar dari hidung Delisha mengalir deras."Nak, kamu tidak apa-apa?" Jonathan langsung berjalan menghampiri Delisha.Delisha mengusap darah segar yang sudah menetes pada hidungnya. "Delisha gak apa-apa kok, Pa."Setelah membantu Delisha berdiri, Jonathan kembali melihat ke arah Juwita. Semburat api amarah sudah menyala di kedua bola matanya. "Berani sekali kamu mendorong putriku!""Memangnya, kenapa, Pa?""Kenapa? Kamu bilang kenapa? Kamu tidak melihat hidung Delisha mengeluarkan darah? Apa kamu tidak memiliki hati nurani sedikit pun?!" geram Jonathan melihat tingkah istrinya yang semena-mena. "Sudah, Pa, stop!" Juwita menyela perkataan Jonathan. "Mama tidak ingin Papa terus membela gadis itu terus menerus. Sekarang lebih baik Papa cari keberadaan Bella!"Ketika Jonathan hendak bersuara kembali, Delisha menahan tangan papanya. Dia tak ingin orang tuanya r

    Last Updated : 2023-07-31
  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 10 : Memberi Kebahagiaan

    "Iya, Jonathan sudah membawanya pergi. Lebih baik kamu segera urus perceraian kamu dengan dia. Papa tidak ingin kamu meneruskan pernikahan kamu dengan wanita haram itu."Rey tak tahu mengapa Emran bisa berkata seperti itu, papanya ingin sekali bila dirinya segera melepaskan Delisha. Namun, Rey tak mungkin melepaskan begitu saja. Rey tidak ingin kehilangan Delisha untuk yang kedua kalinya."Maaf, Pa, Rey tidak bisa. Rey tidak mungkin menceraikan Delisha sampai kapan pun."Braakkk!Emran memukul meja begitu keras. Rey dan Arumi terkesiap tatkala melihat gebrakan meja yang sudah dilakukan oleh Emran. "Anak tidak berguna! Bagaimana bisa kamu akan hidup bersama wanita haram itu?! Sampai kapan pun Papa tidak akan setuju kamu hidup bersama dia!"Emran begitu emosi mendengar perkataan dari Rey. Anak yang sudah ia besarkan selama ini, berharap akan menjadi anak yang penurut, dan mau melakukan apa pun yang Emran perintah, tetapi ternyata dia sudah salah, Rey sama sekali tak mau mendengar perkata

    Last Updated : 2023-08-01

Latest chapter

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 104 : Akhir Cerita

    Delisha yang duduk di dekatnya mengangkat alis, ekspresinya penuh tanda tanya. "Ada apa, Sayang?"Rey memandang Delisha dengan serius. "Ada masalah yang perlu aku selesaikan sekarang juga. Aku harus pergi sebentar."Delisha melihat ke dalam mata Rey, memahami keadaan darurat yang tengah dihadapinya. "Aku akan menemanimu, Rey."Rey mengangguk, setelah menitipkan Gilang kepada Arumi dan Emran dengan cemas di hati, Rey dan Delisha segera menuju mobil mereka. Mereka berkendara dengan cepat menuju rumah sakit, hati mereka dipenuhi kekhawatiran yang begitu mendalam.Rey dan Delisha masih duduk di dalam mobil, perasaan heran dan kebingungannya tergambar jelas di wajah mereka. Delisha memutuskan untuk mengungkapkan pertanyaannya."Rey, bagaimana bisa Erlin dimasukkan ke rumah sakit jiwa?" tanya Delisha dengan perasaan herannya. Suaranya penuh dengan rasa ingin tahu dan kebingungan yang sudah merajainya.Rey mengedikkan bahunya, mencoba mencari kata-kata yang tepat untuk menjawab pertanyaan da

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 103 : Penjelasan Singkat

    Delisha tersenyum bahagia saat menaburkan bedak halus pada tubuh mungil Gilang. Bayi kecil itu terlihat begitu tenang, matanya berkilauan dari kebersihan setelah mandi. Udara di ruangan itu terasa hangat dan penuh kasih.Sambil memandang putranya, Delisha mulai memutar dalam benaknya rencana untuk hari ini. Ia ingin membawanya ke taman bermain di dekat Mansion Wijaya, tempat di mana mereka dapat menikmati matahari bersama-sama. Delisha juga berencana untuk mengunjungi toko mainan setelahnya, memberikan Gilang kesempatan untuk memilih mainan kesukaannya.Saat Delisha sibuk dengan Gilang, Rey menyaksikan adegan itu dengan penuh kebahagiaan. Langkahnya pelan melintasi ruangan, dan ia menghampiri Delisha dengan senyum lebar di wajahnya."Kamu selalu begitu hebat, Sayang," ucap Rey dengan lirih. "Gilang sungguh beruntung memiliki ibu sepertimu."Delisha tersenyum dan membalas, "Kita beruntung memiliki dia dalam hidup kita, Rey. Dia membawa begitu banyak kebahagiaan."Rey memeluk Delisha er

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 102 : Permintaan Maaf

    "Maafkan aku, Rey, aku belum siap bertemu dengan kamu. Aku ingin menenangkan pikiranku sejenak," gumam Delisha lirih.Delisha berbalik dari jendela dan melangkah perlahan ke arah tempat tidurnya. Ia mengambil napas dalam-dalam, melihat ke arah putranya yang sedang tertidur pulas.Delisha menatap putranya yang sedang tertidur pulas dengan penuh kasih sayang. Gilang adalah sumber kekuatan dan kebahagiaannya. Meskipun mereka sedang menghadapi masa sulit, kehadiran Gilang selalu memberi mereka alasan untuk tetap kuat.Dengan hati yang penuh harap, Delisha duduk di samping tempat tidur Gilang, mengelus lembut pipinya. "Kamu adalah keajaiban dalam hidup Mama, Nak. Bersamamu, Mama selalu merasa terlindungi."Kemudian, Delisha membiarkan dirinya terlelap di samping putranya. Meskipun pikirannya penuh dengan kekhawatiran, kelembutan napas Gilang membawanya ke dalam alam mimpi yang damai.Sementara itu, Rey menunggu dengan sabar di mobil, memberi Delisha ruang dan waktu yang ia butuhkan. Ia mem

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 101 : Membutuhkan Waktu

    "Papa, Rey!" teriak Arumi tiba-tiba, muncul di dekat mereka dengan wajah yang penuh kepanikan."Kenapa, Ma?" tanya Rey dengan kening terangkat, keheranan jelas terpancar dari wajahnya."Delisha, dia dan Gilang tidak ada di kamar," ujar Arumi dengan napas yang terengah-engah.Rey dan Emran saling pandang, keduanya terkesiap. "Apa?" seru mereka hampir bersamaan, kekhawatiran mencengkam hati mereka.Tanpa membuang waktu, mereka bergegas menuju kamar Delisha. Setelah berada di kamar, mereka melihat kamar itu kosong, tempat tidur yang biasanya digunakan Delisha masih rapi. Tapi ketiadaannya bersama Gilang menimbulkan rasa cemas yang semakin mendalam.Emran mencoba menghubungi Delisha melalui telepon, tapi tak ada jawaban. Tatapan panik mengisi matanya. "Rey, kita harus mencarinya sekarang juga!"Rey mengangguk, tak ada waktu untuk memikirkan segala hal. Mereka berdua keluar dari Mansion dengan langkah cepat, berencana untuk memeriksa setiap tempat yang mungkin menjadi tujuan Delisha.Rey s

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 100 : Kepergian Delisha

    Ruangan kerja Rey dipenuhi dengan suara dari klakson kendaraan dan hiruk pikuk kota yang sibuk. Rey duduk di meja kerjanya, mata terfokus pada tumpukan dokumen dan laporan yang tersebar di sekitarnya. Ia sibuk menyelesaikan tugas-tugasnya, tak menyadari waktu yang berlalu begitu cepat.Tiba-tiba, pintu ruangan itu terbuka dengan cepat. Abbas, sekretaris setia Rey, memasuki ruangan dengan napas terengah-engah. Wajahnya tampak pucat dan khawatir."Rey," panggil Abbas dengan suara terbata-bata.Rey mengangkat pandangannya dari dokumen-dokumen di meja. "Ada apa, Abbas?"Abbas menelan ludah, mencoba untuk menemukan kata-kata yang tepat. "Ini penting, Rey. Aku harus memberitahumu sesuatu yang tak bisa kau percayai."Rey menatap Abbas dengan penuh kekhawatiran, mencoba membaca ekspresi wajahnya. Sebuah desiran rasa cemas melintas di dalam dadanya. "Baik, apa yang terjadi? Tenanglah, Abbas. Katakan dengan tenang. Apa kejadian ini menyangkut orang yang sudah menculik Delisha?"Abbas mengambil

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 99 : Peringatan Tegas

    Malam telah berlanjut dengan langit yang menggelap, menciptakan latar belakang yang terasa bahagia. Rey dan Delisha yang sedang asyik makan malam, mengisi malam mereka dengan tawa dan cerita. Namun, tiba-tiba, mata Delisha tertuju kepada sosok seorang lelaki yang memiliki tubuh gempal. Sorot matanya memancarkan ketakutan yang mendalam.Rey, yang merasa curiga melihat ekspresi istrinya yang sudah berubah, segera bertanya dengan khawatir. "Sayang ada apa?" tanyanya dengan nada cemas.Delisha menelan ludah, mencoba untuk menenangkan dirinya sendiri. "Rey, le-lelaki itu yang dulu telah menculikku," ujar Delisha bergumam begitu lirih.Rey merasa detak jantungnya berdegup kencang mendengar pengakuan itu. Dia langsung menoleh ke arah sosok lelaki yang ditunjuk oleh istrinya. Lelaki itu memiliki tubuh yang berisi dan kepala botak. Wajahnya terlihat kusam, dan tatapannya kosong.Delisha gemetar, ingatan akan masa lalunya yang traumatis mulai kembali menghantui dirinya. Dia merasa pusing dan ti

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 98 : Sosok Lelaki

    Rey duduk di sofa sambil memperhatikan istrinya, Delisha, yang tampak kelelahan setelah seharian mengurus Gilang, putra kecil mereka yang menggemaskan. Wajah Delisha pucat, matanya sayu. Namun, tetap penuh kasih sayang saat ia memeluk Gilang yang tertidur pulas dalam gendongannya."Sayang," Rey mengelus lembut pundak Delisha, "aku merasa kasihan melihatmu. Mengurus Gilang seharian pasti melelahkan."Delisha tersenyum lemah. "Iya, tapi ini adalah tanggung jawab kita bersama, kan? Aku tidak keberatan."Rey memahami kesetiaan Delisha terhadap tanggung jawab sebagai ibu. Namun, ia juga tidak ingin melihat istrinya kelelahan terus-menerus. Ia pun mencoba untuk menemukan solusi."Mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk menyewa baby sitter untuk membantu kita, Sayang. Itu akan meringankan bebanmu sedikit," usul Rey dengan nada lirihnya.Delisha terdiam sejenak, lalu menggeleng. "Aku menghargai tawaranmu, Rey, tapi aku ingin meluangkan waktu sebanyak mungkin dengan Gilang. Ini momen-momen be

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 97 : Keputusan Rey

    Rey memandang Erlangga dengan pandangan yang tajam dan penuh tanda tanya saat mendengar penjelasan Erlangga tentang mengapa ia ingin melepaskan putrinya, Erlin, dari penjara."Bukti-bukti yang belum terungkap? Semua bukti sudah ada dan Erlin lah penyebabnya," ucap Rey dengan nada keras. "Saya ingin bertanya, mengapa Anda begitu menginginkan Erlin untuk keluar dari penjara setelah apa yang sudah dia perbuat? Bukannya dulu Anda sendiri yang mencampakkan Erlin?"Erlangga merasa tidak nyaman dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh Rey itu. Ia merenung sejenak sebelum menjawab dengan jujur, "Rey, kamu memang benar. Dulu, aku memutuskan hubungan dengan Erlin dan meninggalkannya ke luar negeri. Aku tidak bangga dengan keputusan itu, dan aku merasa bersalah atas bagaimana aku telah memperlakukan dia. Tapi Erlin adalah anakku, dan aku tidak ingin dia menghabiskan hidupnya di dalam penjara. Aku masih menyayanginya, Rey. Aku datang ke sini untuk menebus kembali kesalahanku kepada Erlin."Rey mend

  • Istri Pengganti Tuan Muda   Bab 96 : Permintaan Erlangga

    Delisha duduk dengan penuh kasih sayang di sofa, bayinya yang bernama Gilang terus menangis di pangkuannya. Rey, suaminya yang sedang bersiap-siap untuk berangkat bekerja, merasa iba melihat istrinya yang sepertinya sudah sangat lelah mengurus Gilang."Sayang, apa yang terjadi? Apakah Gilang merasa tidak nyaman?" tanya Rey seraya menghampiri Delisha yang sedang duduk di sofa.Delisha mengernyitkan keningnya, mencoba mencari tahu penyebab dari tangis Gilang. "Aku tidak yakin, Rey. Aku sudah mencoba segalanya. Mungkin dia lapar atau mengantuk."Rey mencoba memberikan saran, "Mungkin dia butuh susu tambahan. Apa kamu ingin aku mengambilkan susu formula?"Delisha menggeleng cepat, lalu berkata, "Tidak, Rey. Aku ingin memberi ASI eksklusif kepada Gilang. Aku tahu itu penting untuk pertumbuhannya.""Tentu saja, Sayang. Aku mendukungmu sepenuhnya," kata Rey dengan penuh dukungan.Delisha mencoba menenangkan Gilang dengan mengayun-ayunkan tubuhnya perlahan-lahan. Dia bernyanyi pelan dan membe

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status